Kel5 - Ervianora Damanik - Mengelola Ide Dan Gagasan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MENGELOLA IDE DAN GAGASAN

Dosen Pengampu: Putri Kemala Dewi Lubis, S.E, M.Si, Ak.

Disusun Oleh

Kelompok 5

Ayu Ria Lestari Marpaung 7171141002

Azzahra Nurul Indaya 7171141003

Ervia Nora Damanik 7173341018

Nahda Alya 7171141017

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, 2019

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmatNya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Putri Kemala Dewi Lubis, S.E, M.Si, Ak
yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami.

Kami sangat berharap Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
Makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga Makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan Makalah ini di waktu yang
akan datang.

Medan, November 2019

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................1

BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................................................2
2.1 Mengembangkan Ide dan Gagasan ................................................................................2
2.2 Mengolah Ide Menjadi Peluang .....................................................................................4
2.3 Cara Menciptakan Peluang ............................................................................................7
BAB III
PENUTUP .........................................................................................................................10
Kesimpulan ........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri kreatif atau ekonomi kreatif kini semakin diminati seiring perkembangan
informasi dan teknologi. Ekonomi kreatif menjadi denyut nadi perekonomian yang memiliki
hubungan erat di bidang budaya kewirausahaan yang diprediksi akan menjadi trend ekonomi
dunia termasuk Indonesia yang akan ikut serta berperan aktif dalam Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA). Pengertian dan defenisi tentang ekonomi kreatif setidaknya memuat inti bahwa industri
kreatif maupun ekonomi kreatif memanfaatkan kemampuan kreativitas dari cipta, rasa dan karsa
sehingga bernilai ekonomi baik untuk pelaku ekonomi kreatif itu sendiri maupun orang-orang
disekitarnya.
Ekonomi kreatif sangat tergantung kepada modal manusia (human
capital atau intellectual capital, ada juga yang menyebutnya creative capital). Ekonomi kreatif
membutuhkan sumberdaya manusia yang kreatif tentunya, mampu melahirkan berbagai ide dan
menterjemahkannya ke dalam bentuk barang dan jasa yang bernilai ekonomi. Proses produksinya
bisa saja mengikuti kaidah ekonomi industri, tetapi proses ide awalnya adalah kreativitas

1.2 Rumasan Masalah


a. Bagaimana cara mengembangkan ide dan gagasan?
b. Bagaimana cara mengelola ide dan gagasan menjadi peluang?
c. Bagaimana mencari dan menciptakan peluang?
d. Bagaimana mengelola ide dan menciptakan peluang?

1.3 Tujuan
a. Untuk memahami cara mengembangkan ide.
b. Untuk memahami cara mengembangkan gagasan.
c. Untuk memahami cara mengelola ide dan gagasan menjadi peluang.
d. Untuk memahami cara mencari dan menciptakan peluang.
e. Dapat mengelola ide dan menciptakan peluang.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengembangkan ide dan gagasan

Ide dapat dikembangkan dengan cara melakukan evaluasi dan pengamatan secara terus-
menerus terhadap sesuatu yang telah ada atau yang belum tercipta. ide dapat digerakkan secara
internal melalui perubahan cara pandang yang berbeda terhadap tindakan yang akan kita
lakukan, misalnya cara pandang terhadap karakter produk, metode kerja, sistem, dan strategi,
distribusi, pemasaran,dan cara pandang terhadap usaha-usaha yang dilakukan orang lain.

Gagasan adalah kecenderungan untuk mengenalkan ide-ide dalam bentuk tindakan untuk
menciptakan sesuatu, baik dalam bentuk modifikasi terhadap sesuatu (barang dan jasa) maupun
modifikasi terhadap cara atau metode itu sendiri. Gagasan akan muncul bergantung pada pola
pikir (mindset) seseorang. Pola pikir itu sendiri ditentukan oleh persepsi terhadap sesuatu
berdasarkan pada pengetahuan, pengalaman, perasaan, penglihatan, dan pemahamannya. Dengan
demikian semakin tinggi ilmu pengetahuan, pengalaman,dan kecakapan seseorang akan semakin
banyak ide-ide gagasan yang muncul. Semakin banyak ide dan gagasan yang muncul, maka akan
semakin kreatif.

Alfred H. Jantz dalam artikelnya"dorongan kreativitas pada prakarsa karyawan" yang


disunting oleh A. Dale Timpe (1993:91), mengemukakan bahwa agar pikiran menghasilkan,
maka perlu tantangan, stimulasi, latihan, dan tindakan. Gagasan muncul dari meminjam,
memperbaiki, menggabungkan, memodifikasi, dan mengasosiasikan faktor-faktor baru, dan
mencoba untuk menerapkan teknik-teknik serta gagasan-gagasan dalam bidang lain.

Menurut Dale Timpe, ada beberapa teknik pengembangan potensi kreatif, yaitu sebagai
berikut. Menentukan masalah yang akan dipecahkan. Tulislah masalah yang akan
dipecahkan,baik berupa produk maupun peralatan yang akan diubah atau proses yang akan
diperbaiki.

1. Tulislah gagasan-gagasan yang muncul, kemudian segera evaluasi dan analisis gagasan
gagasan tersebut sebelum gagasan itu hilang.

2. Catatlah hasil pengamatan Anda, baik dalam proses, operasi atau produksi, prosedur kerja
maupun rintangan-rintangan nya.

2
3. Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang aliran gagasan.

4. Tetapkanlah sasaran dan batas waktu.

Bagaimana cara mengembangkan gagasan?

Yosep G. Mason dalam artikelnya"cara mengembangkan gagasan" yang disunting oleh


A. Dale Timpe (1992:14) mengemukakan bahwa terdapat empat sifat utama yang membuat
seseorang kreatif, itu sebagai berikut.

1. Kepekaan terhadap masalah

Kepekaan terhadap masalah adalah kemampuan untuk mengenali masalah.bagi seseorang


yang peka terhadap masalah akan berpandangan bahwa apa-apa yang telah dikerjakan dapat
diperbaiki menjadi lebih baik.banyak cara dan jalan untuk memecahkan atau persoalan atau kita
berpikir kreatif untuk mencari cara yang terbaik

2. Aliran gagasan

Aliran gagasan sangat bergantung pada aliran mental seseorang. Seseorang dapat mencari
beberapa cara untuk memecahkan berbagai persoalan semakin banyak gagasan yang dimiliki
seseorang akan semakin banyak seseorang itu menemukan pemecahan suatu masalah dan
semakin banyak peluang untuk menemukan sesuatu yang baru dan berbeda.

Cara mengembangkan gagasan adalah dengan mengamati sekeliling kita kemudian


dicatatkan a gagasan bisa muncul dimana saja.

3. Keaslian

Keaslian yang dimaksud adalah menemukan sesuatu yang baru dan berbeda untuk
melahirkan keragaman.cara untuk menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dapat dilakukan
dengan mengubah karakter huruf cara-cara atau produk-produk yang sudah ada,apa cara-cara
baru untuk menerapkan gagasan gagasan yang ada ke dalam keadaan baru, apa modifikasi baru
dari keadaan yang ada.keaslian diperlukan untuk memenuhi keadaan yang ada dan cocok dengan
situasi baru.

3
4. Fleksibilitas

Banyak pendekatan atau memecahkan berbagai masalah.Kualitas fleksibilitas sangat


bergantung pada kesediaan untuk mempertimbangkan macam-macam pendekatan terhadap suatu
masalah.orang kreatif selalu menggunakan pendekatan dengan berpegang teguh pada satu
pendekatan,tetapi fleksibel dan selalu mempertimbangkan pendekatan lain.

Untuk memproses masalah, menurut Josep G. Mason dalam artikelnya"cara mengembangkan


gagasan", yang disunting oleh Dale Timpe (1992:22-23), ada beberapa langkah metode
pemecahan masalah yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut:

1. Tentukan masalah
2. Dapatkan fakta-fakta
3. Carilah gagasan
4. Gunakan inkubasi
5. Evaluasilah gagasan anda

2.2 Mengelola ide menjadi peluang

Kemampuan untuk menciptakan peluang

Menurut Zimmerer (1996),kemampuan untuk memperoleh peluang sangat bergantung pada


beberapa masalah berikut ini.

1. kemampuan menganalisis dan mengevaluasi terhadap karakter dan sifat sifat yang sudah
ada. Artinya, kita dapat mengubah karakter suatu kegiatan atau barang atau jasa jasa yang
sudah ada. Perubahan karakter ini bisa menambah nilai yaitu nilai peluang.
2. kemampuan menganalisis sifat-sifat dan perilaku pengguna atau pasar atau disebut
kemampuan analisis pasar. Analisis pasar berhubungan dengan analisis faktor pasar.fokus
pasar bisa diungkap melalui riset untuk mengetahui persepsi, emosi, budaya konsumen.
Fokus pasar juga bisa dalam berbagai tingkatan seperti usia, jenis kelamin, karakter
konsumen.
3. kemampuan untuk menganalisis keunggulan-keunggulan yang dapat dijadikan daya saing
dan peluang. Keunggulan layar dari kebaruan, pembaharuan muncul dari keunikan,

4
keunikan muncul dari perbedaan, perbedaan muncul dari kreativitas. Tambah ada jika ada
kegunaan, keistimewaan, kebaharuan, dan kemudahan untuk dipahami. Oleh sebab itu,
sesuatu itu akan disebut unggul, jika hal yang tadi dimiliki dan tambahan kemudahan
penggunaannya.
4. Dalam suatu bagan, proses penciptaan peluang tersebut dapat diilustrasikan seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 9.1

Analisis dan evaluasi


karakter sesuatu untuk
melahirkan Mengamati
pembaruan pintu peluang :
1. Kembangkan Peluang/
2. Perbaiki keunggulan :
Analisis dan 3. Transformasi a. Keunikan
evaluasi 4. Rekayasa b. Kebaruan
keunggulan - 5. Eksploitasi c. Perbedaan
keunggulan 6. Ketahui d. Kegunaan
kekuatan dan e. kemudahan
kelemahan
7. Sumber daya
Analisis dan evaluasi
8. pengalaman
sifat – sifat dan
perilaku pengguna

Gambar 9.1 Langkah – langkah menciptakan peluang

Langkah-langkah menciptakan peluang


Ini merupakan potensi yang dapat di transformasi menjadi peluang. Agar ide menjadi
peluang,cara yang sangat sederhana adalah dengan melakukan evaluasi dan pengamatan secara
terus-menerus terhadap apa yang ada, terhadap apa yang kita ketahui, yang kita alami, kita
pikirkan, kita lihat, kita dengar, kita rasakan, dan kita perhatikan.
Untuk menciptakan peluang, menurut Zimmerer ada beberapa langkah proses
penjaringan (screening), yaitu sebagai berikut. Ciptakan produk baru yang berbeda.

1. Amatilah pintu peluang


2. Analisislah produk dan proses
3. Taksirlah risiko yang mungkin terjadi

5
Bila ini itu dimunculkan dalam bentuk produk, cara-cara baru atau pemecahan baru
terhadap masalah, maka produk-produk, cara-cara,atau pemecahan baru tersebut harus berbeda
karakternya dibandingkan dengan produk-produk atau cara-cara yang sudah ada sebelumnya,
baik bentuk, kegunaan, manfaat, kemudahan, maupun keistimewaan lainnya. Produk-produk atau
cara-cara itu harus mengandung karakteristik pembaharuan (new),kebergunaan (usefull),
kemudahan dipahami (understandable).Pada perbankan seperti seperti itulah nilai tambah produk
terbentuk.

Mengamati pintu peluang

Pengamatan terhadap pintu peluang dapat dilakukan dengan cara mengamati potensi yang
dimiliki, diantaranya:

1. Mengamati suatu produk atau proses untuk dikembangkan lebih lanjut


2. Mengamati sesuatu untuk dilakukan perbaikan sehingga nilai tambah meningkat
3. Mengamati sesuatu untuk dilakukan transformasi sehingga muncul keunggulan
4. Mengamati sesuatu untuk di rekayasa dan dieksploitasi nilai tambahnya
5. Mengamati sesuatu untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, kemudian
atas kelemahan dan kembangkan kekuatan
6. Mengamati sumber daya yang dimiliki
7. Amati kembali pengalaman yang lalu
8. mengamati faktor-faktor pendukung seperti dukungan keuangan dan dukungan sumber
daya

Untuk melakukan pengamatan tersebut, diperlukan dukungan ilmu pengetahuan,


pengalaman, keterampilan, dan kemampuan.

Analisis produk dan proses cara mendalam

Analisis ini sangat penting untuk memastikan dan menjamin apakah jumlah dan kualitas
yang dihasilkan sudah memadai atau tidak, apakah proses sudah efisien atau tidak.ingat bahwa
yang dimaksud analisis produk dan proses tidak tertuju pada bagaimana memproduksi dan

6
memproses barang serta jasa tersebut, tetapi memproses dan memproduksi jasa jasa kreatif
seperti paten, merek dagang, desain, dan royalti.

Menaksir risiko yang mungkin terjadi

Risiko bisa terjadi pada level rendah, tinggi, dan moderat. Kemungkinan risiko hanya
salah satu dari ketiga-tiganya. Menurut Zimmerer (1998: 125), untuk meminimalkan risiko yang
timbul dalam memperkenalkan produk dan jasa baru kita harus mempertimbangkan beberapa hal
sebagai berikut:

1. Kesederhanaan (simplicity), ya itu bawa apa yang diproses itu harus mudah digunakan
(user friendly)
2. Integritas ( integrity), ya itu apa yang didesain itu harus baik sejak awal desain itu
dibuat.apabila barang atau jasa itu pernah gagal dan cacat sejak di desain pada awal
pembuatan dan diketahui oleh konsumen,maka resiko yang harus dipikul akan semakin
tinggi karena akan memperluas Citra barang atau jasa tersebut.
3. Fokus pada orang (human focus),yaitu memperhatikan peranan komplementer pemakai
akhir dan untuk mendesain integritas yang memperhatikan pemakaian secara ekonomis.
4. Berdaya juang (synergy),yaitu bahwa desain produk yang baik memerlukan kombinasi
antarapengalaman, pengetahuan, dan kecakapan dari suatu tim yang profesional.
5. Kreativitas (creativity),yaitu bahwa keberhasilan sangat bergantung pada keahlian kreatif
berbagai orang dan harus didorong menjadi lingkungan yang kreatif.
6. Risiko (risk),yaitu bahwa desain produk yang baik ditunjukkan oleh produk-produk yang
terjamin keberadaannya sampai batas akhir.

2.3 Cara menciptakan peluang

Seorang kreator dan inovator merupakan orang yang mampu melihat sesuatu dalam
perspektif dan dimensi yang berlainan pada suatu waktu. Bahkan mampu melakukan berbagai
kegiatan sekaligus dalam satu waktu. Iya mampu melakukan dan menangani berbagai persoalan
yang dihadapi dengan piawai. Semakin tinggi kemampuan kreator dalam mengerjakan berbagai

7
tugas sekaligus, maka semakin besar kemungkinan untuk mengolah peluang menjadi sumber
daya yang produktif menghasilkan nilai tambah.

Untuk mengungkap dan mengubah hidupnya,manusia telah diberi kelengkapan dan


kesempurnaan berupa akal dan pikiran agar digunakan dalam berusaha, belajar, berpikir, dan
bertindak. Dengan akal pikiran, tindakan, dan usaha itulah, maka nasib manusia dapat berubah.

Manusia Nilai
Tuhan YME Berusaha Tambah
Menciptakan Barang dan Peluang
Menemukan Jasa
Langit dan dan Hidup,
Kebaruan,
Bumi beserta mengemban tumbuh,
kegunaan,
isinya gkan berkembang
kemudahan
ciptaan-Nya

Gambar 9.2 Model menggali Peluang

Dengan keyakinan tersebut, kita sebenarnya selalu mempunyai ruang, dan waktu untuk
memunculkan gagasan, ide-ide baru, perubahan-perubahan, dan penyempurnaan-penyempurnaan
dalam setiap aspek kehidupan. Apabila mau berpikir kreatif, sesungguhnya banyak rahasia dan
kebenaran yang dapat diungkapkan oleh umat manusia dalam kehidupan ini.

Menurut Zimmerer ada beberapa kebiasaan entrepreneur yang dapat dilakukan, yaitu
sebagai berikut. Ciptakan, berinovasi, dan aktifkanlah dalam berbagai kegiatan (create Innovate,
and activate). Untuk menciptakan peluang kita harus memiliki kebiasaan- chiasaan untuk
menciptakan, menemukan, dan menggiatkan/menggerakan. Harus wlalu lebih banyak mimpi-
mimpi atau mengkhayal dengan ide baru dan bertanya "apa mungkin", dan "mengapa tidak". .
Selalu mencari peluang baru (always be on the look out for new opportunities).
1. selalu mencari peluang-peluang baru, dengan cara menciptakan cara-cara dan karakter-
karakter baru untuk menciptakan peluang.
2. Berpikir sederhana (keep it simple). Berpikir sederhana dan tidak jelimet (rumit).
Cobalah, tetapkan, dan kerjakan (try it, fix it, do it). Cobalah, canangkanlah, dan
lakukanlah. Mulailah sejak sekarang., Apabila Anda memiliki ide saat ini, lakukan dan
kerjakan sekarang juga.

8
3. Kejarlah yang terbaik (shoot for the top). Kejarlah yang terbaik, terunggul, terdepan, dan
tercepat untuk mencapai sasaran. Bermimpi besarlah Anda karena hanya dengan
bermimpi besar inovasi dan visi bisa tercapai meskipun belum tentu benar.
4. Jangan malu-malu untuk memulai dari hal yang kecil (don't be ashamed to start small).
Jangan malu-malu untuk memulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Banyak
pengusaha besar yang sukses justru dimulai dari usaha-usaha yang sangat kecil.
5. Jangan takut gagal, belajarlah dari kegagalan (don't fear failure learn from it). Jangan
takut gagal, belajarlah dari kegagalan itu. Banyak keberhasilan yang diawali dari
kegagalan. Kegagalan adalah tantangan. Tantangan adalah sumber peluang. Tidak
tantangan tidak ada usaha. Tidak ada usaha tidak akan menemukan tantangan dan
peluang
6. Jangan mudah menyerah (never give up). Jangan mudah menyerah dan berhenti karena
peluang bagi orang kreatif tidak muncul dari mental orang yang mudah menyerah.
Upayakan terus, Tahukan Anda, berapa kali Thomas Alfa Edison gagal untuk
menemukan listrik yang kita gunakan sckarang.
7. Kejarlah apa yang ingin dicapai sampai berhasil (go for it). Berusahalah terus untuk gear
apa-apa yang belum tercapai dan dinginkan.
Cara yang sederhana untuk menciptakan peluang adalah dengan mengamati berbagai
kemungkinan terhadap apa yang kita lihat, kita beli, kita gunakan, kita makan, dan kita
rasakan.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Ide dihasilkan dengan cara merenung atau menghayal cara-cara baru dan karakter baru
serta dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara pandang terhadap tindakan yang
akan kita lakukan. Ide dan gagasan akan muncul apabila kita memikirkan, merenung,
berimajinasi, atau menghayal, dan bias mucul kapan saja dan dimana saja. Ide-ide bersumber
dari pengetahuan, pengalaman, atau intuisi seseorang, akan semakin banyak ide-ide yang
muncul. Dan agar ide-ide menjadi peluang, cara yang sangat sederhana adalah dengan
melakukan evaluasi danpengamatan terhadap apa yang sudah ada secara terus-menerus.

10
DAFTAR PUSTAKA

Suryana. 2013. Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru: Mengubah Ide dan Menciptakan Peluang.
Jakarta Selatan: Salemba Empat.

11

Anda mungkin juga menyukai