Analus Baru

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

4.

5 Analisis Usaha Rice bowl dan pangsit belut


Tabel 1. Biaya investasi dan penyusutan

Umur Total
Penyusutan
No. Komponen Satuan Jumlah Harga Total Harga Satuan Teknis Penyusutan
Tahunan
(Tahun) Investasi

1 Terpal Paket 1 Rp 75.000 Rp 150.000 1 Rp 36.000 Rp 36.000


2 Tali raffia Buah 2 Rp 30.000 Rp 15.000 1 Rp 18.000 Rp 18.000
3 Waring Unit 1 Rp 180.000 Rp 180.000 1 Rp 24.000 Rp 24.000
Total Rp 285.000 Rp 345.000 Rp 78.000 Rp 78.000

Tabel 1. Biaya variabel budidaya belut


No. Komponen Satuan Jumlah Harga Satuan Biaya/siklus Biaya Total
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Benih belut Paket 2000 Rp 75.000 Rp1.875.000 Rp1.875.000
2 Pakan pellet Kg 20 Rp 1.900 Rp 110.000 Rp 110.000
3 Ulat hongkong Kg 2 Rp 25.000 Rp 50.000 Rp 50.000
4 Ikan rucah Bungkus 2 Rp 3.000 Rp 6.000 Rp 6.000
5 Cacing tanah Bungkus 2 Rp 50.000 Rp 100.000 Rp 100.000
TOTAL Rp2.141.000 Rp2.141.000

Tabel 2. Biaya tetap budidaya belut


No. Komponen Satuan Jumlah Biaya Bulanan Biaya Total
1 Penyusutan Investasi Rp 26.488
2 Sewa kompor + tabung elpiji Bulanan 3 Rp 10.000 Rp 30.000
4 Upah pekerja Orang 3 Rp 10.000 Rp 90.000
5 Upah Manajer Orang 1 Rp 50.000 Rp 150.000
6 Upah Sekretaris Orang 1 Rp 30.000 Rp 90.000
7 Upah Bendahara Orang 1 Rp 30.000 Rp 90.000
TOTAL Rp 130.000 Rp 476.488

a. Biaya Total (TC)


No Komponen Biaya
1 Biaya Tetap Rp 476.488
2 Biaya Variabel Rp 2.141.000
TOTAL Rp 2.617.488
b. Penerimaan
Penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari hasil penjualan produk kepada
konsumen. Produk yang dihasilkan setiap siklus sebanyak 20 kg . Jumlah siklus selama Praktek
Usaha Perikanan yaitu 1 siklus. Rumus perhitungan penerimaan sebagai berikut :
Jumlah Produk yang dihasilkan = 20 kg/ siklus x 1 siklus
= 20 kg
Penerimaan = Jumlah produk yang dihasilkan x harga jual
= 20 kg x Rp60.000
= Rp 1.200.000
c. Keuntungan
Keuntungan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya total. Rumus perhitungan
keuntungan sebagai berikut:
Keuntungan = Penerimaan – Biaya total
= Rp 1.200.000 – Rp 2.617.488
= Rp -1.417.488
d. R/C Ratio
R/C ratio adalah nilai penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan.
Bila nilai tersebut >1, maka usaha tersebut layak untuk dijalankan. Namun bila nilai ratio <1
maka semakin besar kemungkinan usaha tersebut mengalami kerugian. Rumus perhitungan
R/C rasio sebagai berikut :
𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛
R/C Ratio = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Rp1.200.000
= Rp2.617.488

= 0,45
R/C rasio pada kegiatan Praktek Usaha Perikanan budidaya belut sebesar 0,45 memiliki
arti setiap Rp1 yang dikeluarkan menghasilkan penerimaan 0,45 dan keuntungan sebesar Rp
0,45.
e. PP (Payback Periode)
Praktek Usaha Perikanan berlangsung selama 3 bulan, dengan nilai investasi keseluruhan
yaitu Rp2.617.488. Keuntungan yang diperoleh selama 3 bulan produksi sebesar Rp1.200.000,
sehingga jika produksi dilakukan selama 1 tahun, maka akan diperoleh:
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Keuntungan selama 1 tahun = Keuntungan selama PUP x 3 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

= Rp1.200.000 x 4
= Rp4.800.000
Dengan demikian, payback periode nya selama:
𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
Payback Periode = 𝑘𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 x 1 tahun
Rp2.617.488
= Rp1.200.000 𝑥1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

= 2,18 tahun
Jadi, modal yang dikeluarkan untuk investasi awal usaha akan kembali dalam waktu 2,18
tahun.
f. Break Event Point
Break Event Point (BEP) merupakan parameter analisis yang digunakan untuk
mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha mencapai titik impas. Hal
tersebut menggambarkan kondisi usaha tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Rumus
perhitungan BEP sebagai berikut:
 Break Event Point (BEP) unit
biaya tetap
BEP (Unit) =
biaya variabel
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 −
jumlah produksi
Rp476.488
= Rp2.141.000
𝑅𝑝60.000 −
20 𝑘𝑔

= 100 kg
Jadi, usaha budidaya belut akan balik modal jika telah mencapai minimum penjualan
produk sebanyak 100 kg.
 Break Event Point (BEP) Rp
biaya tetap
BEP (Rp) =
biaya variabel
1 − penerimaan

Rp476.488
= Rp2.141.000
1−
Rp1.200.000

= Rp6.269.578
Jadi, kegiatan produksi budidaya belut akan balik modal jika pendapatan minimum yang
dicapai senilai Rp6.296.578
g. Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga pokok produksi adalah perbandingan antara total biaya produksi dengan total
produksi. Tujuan perhitungan harga pokok produksi adalah untuk mengetahui harga jual suatu
barang. Rumus perhitungan HPP sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
HPP =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
Rp2.617.488
= 20 𝑘𝑔

= Rp 140.000/kg
Jadi, harga pokok produksi untuk 1 belut segar sebesar Rp 140.000.
h. Harga Jual
Keuntungan yang diinginkan < 20% dari HPP, sehingga diperoleh:
Harga jual minimal = HPP + (20% x HPP)
= Rp140.000+ 123,580
=Rp28.000
Jadi, belut segar dapat dijual dengan harga penjualan Rp28.000per ons, agar lebih
memudahkan transaksi jual beli maka produk dijual seharga Rp60.000 per kg.
Harga jual Rice bowl dan pangsit belut yaitu 60.000 rupiah per kg. Harga jual
ditetapkan dengan target keuntungan < 20% dari harga pokok produksi (HPP). Hartono, et al
(2012) menyatakan bahwa penyesuaian harga memiliki dampak yang mendalam pada strategi
pemasaran, dan terkadang dapat juga mempengaruhi permintaan dan penjualan. Penentuan
harga jual Rice bowl dan pangsit belut yang berdasarkan target keuntungan di atas didasarkan
pada hasil analisa kemampuan pasar yang ditargetkan. Remaja usia 16 tahun sampai mahasiswa
pada dasarnya secara finansial masih mengandalkan uang jajan dari orangtua untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh World Food Programme
(WFP) Organization diketahui bahwa responden pada penelitian tersebut hanya 70% yang
memperoleh uang jajan dari orangtua, baik harian, mingguan maupun bulanan. Uang jajan
bulanan berlaku bagi responden yang tinggal jauh dari orangtua. Total uang jajan harian
berkisar Rp7000,- hingga Rp20.000,- saja.
Tabel analisa usaha menunjukan beberapa besaran biaya yang di keluarkan dalam
menjalankan usaha oleh CV. Be Master yang telah berjalan selama 1 siklus, dimana setiap satu
kali siklus dilakukan enam kali produksi CV. Be Master dengan target penjualan tiap satu kali
siklus 20 kg belut segar siap dipasarkan.
Besar biaya variabel yang dikeluarkan dalam produksi budidaya belut selama 1 siklus
produksi sebesar Rp. 2.617.488- dimana biaya tetap sebesar Rp. 476.488,- dan modal usaha
awal sebesar Rp. 2.617.488,-. Keuntungan yang di terima yaitu sebesar Rp. 1.200.000,- dengan
R/C Ratio sebesar 0,45,- yang artinya dengan penggunaan biaya produksi sebesar Rp 1,00 akan
diperoleh keuntungan sebesar Rp 0.45,-.
Break Event Point (BEP) dari produksi Rice bowl dan pangsit belut ini mencapai untuk
Break Event Point (BEP) Produksi, sedangkan untuk Break Event Point (BEP) Harga Produksi
sebesar Rp. 6.269.578,- artinya titik impas produksi budidaya belut pada produksi 100 kg,
menurut Khairunan (2011) bahwa Break Even Point atau titik impas (BEP) adalah suatu teknik
analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan
volume kegiatan.
4.6 Cash Flow
No Tanggal Indikator Debit Kredit Saldo

1 02 Okt 2018 Belanja Rp 480.900 Rp 3.119.100

2 04 Okt 2018 Belanja Rp 270.600 Rp 2.848.500

3 05 Okt 2018 Cetak Sticker Rp 209.800 Rp 2.638.700

4 08 Okt 2018 Pemasaran Rp 125.000 Rp 2.763.700

5 10 Okt 2018 Belanja Rp 165.800 Rp 2.597.900

6 11 Okt 2018 Pemasaran Rp 125.000 Rp 2.722.900

7 11 Okt 2018 Belanja Rp 285.000 Rp 2.437.900

8 14 Okt 2018 Pengiriman Rp 400.000 Rp 2.837.900

9 15 Okt 2018 Pengiriman Rp 100.000 Rp 2.937.900

10 21 Okt 2018 Belanja Rp 199.000 Rp 2.738.900

11 23 Okt 2018 Pengiriman Rp 125.000 Rp 2.863.900

12 25 Okt 2018 Pemasaran Rp 100.000 Rp 2.963.900

13 26 Okt 2018 Pemasaran Rp 50.000 Rp 3.013.900

14 27 Okt 2018 Pemasaran Rp 80.000 Rp 3.093.900

15 30 Okt 2018 Belanja Rp 219.000 Rp 2.874.900

Desain Rp 235.000 Rp 2.639.900


16 31 Okt 2018
Banner

17 01 Nov 2018 Pemaasaran Rp 125.000 Rp 2.764.900

18 02 Nov 2018 Pemasaran Rp 125.000 Rp 2.889.900

Bazar Rp 375.000 Rp 3.264.900


19 5-8 Nov 2018
perikanan

20 05 Nov 2018 Bazar Halal Rp 100.000 Rp 3.364.900

21 06 Nov 2018 Bazar Pemda Rp 200.000 Rp 3.564.900

22 13 Nov 2018 Belanja Rp 229.000 Rp 3.335.900

23 14 Nov 2018 Pemasaran Rp 225.000 Rp 3.560.900


No Tanggal Indikator Debit Kredit Saldo

24 15 Nov 2018 Pemasaran Rp 120.000 Rp 3.680.900

25 16 Nov 2018 Pemasaran Rp 350.000 Rp 4.030.900

26 17 Nov 2018 Pengiriman Rp 500.000 Rp 4.530.900

27 18-21 Nov 18 Pemasaran Rp 80.000 Rp 4.610.900

28 22 Nov 2018 Belanja Rp 219.000 Rp 4.391.900

29 23 Nov 2018 Pemasaran Rp 45.000 Rp 4.436.900

30 24 Nov 2018 Pemasaran Rp 100.000 Rp 4.536.900

31 25 Nov 2018 Pemasaran Rp 50.000 Rp 4.586.900

32 28 Des 2018 Pengiriman Rp 250.000 Rp 4.836.900

Anda mungkin juga menyukai