Isi
Isi
Isi
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2
Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.
Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai.
Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi.
Pelayanan
SDM belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada perawat
keluarga.
Penghargaan / reward rendah.
Bersikap pasif.
Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal.
Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah.
Pendidikan
Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung
“mudah”
Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.
Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.
Profesi
Standar kompetensi belum disosialisasikan.
Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan.
Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas.
Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik.
Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.
Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan.
Trend dan Issue lssue lainnya yakni
1. Perubahan Bidang Profesi Keperawatan
a. Perubahan ekonomi
Perubahan ekonomi membawa dampak terhadap pengurangan berbagai
anggaran untuk pelayanan kesehatan, sehingga berdampak terhadap
orientasi manajemen kesehatan atau keperawatan dari lembaga sosial ke
orientasi bisnis.
3
b. Kependudukan
Sedangkan perubahan kependudukan dengan bertambahnya jumlah
penduduk di Indonesia dan bertambahnya umur harapan hidup, maka
akan membawa dampak terhadap lingkup dari praktik keperawatan.
Pergeseran tersebut terjadi yang dulunya lebih menekankan pada
pemberian pelayanan kesehatan atau perawatan pada “hospital-based”
ke “comunity based”.
c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Atau Keperawatan
Era kesejagatan identik dengan era komputerisasi, sehingga perawat di
tuntut untuk menguasai teknolgi komputer di daam melaksanakan MIS
(Manajemen Information System) baik di tatanan pelayanan maupun
pendidikan keperawatan
d. Tuntutan Profesi Keperawatan Karakteristik
Profesi yaitu:
1) Memiliki dan memperkaya tubuh pengetehuan (body of knowledge)
melalui penelitian
2) Memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada
orang lain
3) Pendidikan yang memenuhi standar
4) Terdapat pengendalian terhadap praktik
5) Bertanggungjawab dan bertanggung gugat(Accounttable) terhadap
tindakan keperawatan yang dilakukan gabung
6) Merupakan karier seumur hidup
7) Mempunyai fungsi mandiri dan kolaborasi
2. Dampak Perubahan
a. Praktik keperawatan
1) Pengurangan anggaran
Perawat indonesia saat ini di hadapkan pada suatu dilema,di satu sisi
dia harus terus mengupayakan peningkatan kualitas layanan kesehatan,
dilain pihak pemerintah memotong alokasi anggaran untuk pelayan
keperawatan. Keadaan ini dipicu dengan menjadikan rumah sakit
swadan dimana juga berdampak terhadap kinerja perawat. Dalam
4
melaksanakn tugasnya perawat sering jarang mengadakan hubungan
interpersonal yang baik karena mereka harus melayani pasien lainnya
dan dikejar oleh waktu.
2) Otonomi dan akuntabilitas
Dengan melibatkan perawat dalam pengambilan suatu keputusan di
pemerintahan, merupakan hal yang sangat positif dalam meningkatkan
otonomi dan akuntabilitas perawat indonesia. Peran serta tesebut perlu
di tingkatkan terus dan di pertahankan. Kemandirian perawat dalam
melaksanakan perannya sebagai suatu tantangan. Semakin
meningkatnya otonomi perawat semakin tingginya tuntutan
kemampuan yang harus di persiapkan.
3) Teknologi
Penguasaan dan keterlibatan dalam perkembangan IPTEK dalam
praktek keperawatan bagi perawat Indonesia merupakan suatu
keharusan.
4) Tempat praktik
Tempat praktik keperawatan di masa depan meliputi pada tatanan
klinik(RS);komunitas;dan praktik mandiri di rumah/berkelompok
(sesuai SK MENKES R.I.647/2000 tentang registrasi dan praktik
keperawatan).
5) Perbedaan batas kewenangan praktik
Belum jelasnya batas kewenangan praktik keperawatan pada setiap
jenjang pendidikan, sebagai suatu tantangan bagi profesi keperawatan.
b. Tantangan Pendidikan Keperawatan
Di masa depan pendidikan keperawatan dihadapkan pada suatu tantangan
dalam meningkatkan kualitas lulusannya dituntut menguasai kompetensi-
kompetensi profesional. Isi kurikulum program pendidikan ke depan, juga
harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
c. Tantangan Perubahan Iptek
Riset keperawatan akan menjadi suatu kebutuhan dasar yang harus
dilaksanakan oleh perawat di era global. Meningkatnya kualitas layanan,
5
sangat ditentukan oleh hasil kajian-kajian dan pembaharuan yang
dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian.
6
Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah
disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara
umum.
Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan
fasilitas transportasi yang cukup.
Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.
Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
Lahan praktek yang terbatas, sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.
Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.
Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang.
Trend dan Isu Nasional :
Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan.
Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.
Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan.
Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan
masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta
asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.
7
internasional, perjalanan dan membaca literatur kesehatan internasional
memberikan pemahaman yang sangat bermanfaat.Sebagai contoh, di jepang,
pertumbuhan keperawatan keluarga sangat mengesankan. Disana, perawat telah
mengembangkan kurikulum keperawatan keluarga disekolah keperawatan dan
telah menghasilkan teori keperawatan yang berfokus pada keluarga dan sesuai
dengan nilai dan konteks jepang. Keperawatan keluarga mengalami pertumbuhan
yang pesat di jepang yang ditandai dengan publikasi dan upaya penelitian yang
dilakukan di jepang (sugisita,1999). Negara lain, seperti denmark, swedia, israel,
korea, chili, meksiko, skotlandia dan inggris juga mengalami kemajuan bermakna
dibidang kesehatan keluarga dan keperawatan keluarga. Kita mesti banyak
berbagi dan belajar dari perawat di beberapa negara ini.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Rahmadani, Ayu. 2018. Ruang Lingkup dan Trend Issue Keperawatan Keluarga.
Online. (https://www.slideshare.net/ayurahmadani5/ruang-lingkup-dan-
trend-issue-keperawatan-keluarga), diakses pada tanggal 05 Agustus 2019
Asri, Sagita N. 2017. Trend dan Issue Keperawatan Keluarga. Online.
(https://www.academia.edu/32356937/TREN_DAN_ISU_KEPERAWATA
N_KELUARGA_KELOMPOK_3.docx), diakses pada tanggal 05 Agustus
2019
10