Isi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dari makalah
ini adalah:
1. Apa saja trend dan issue dalam keperawatan keluarga?
2. Apa saja trend dan issue keperawatan keluarga di Indonesia?
3. Apa saja permasalahan trend dan issue keperawatan keluarga di
Indonesia?
4. Bagaimanakah trend dan issue keperawatan keluarga secara global?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui trend dan issue dalam keperawatan keluarga
2. Untuk mengetahui trend dan issue keperawatan keluarga di Indonesia
3. Untuk mengetahui permasalahan trend dan issue keperawatan keluarga
di Indonesia
4. Untuk mengetahui trend dan issue keperawatan keluarga secara global

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Trend dan Issue Keperawatan Keluarga


Trend adalah sesuatu yang sedang booming, actual, dan sedang hangat
diperbincangkan. Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi,
moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari
kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming,
actual, dan sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup
keperawatan keluarga.
Adapun trend dan isu dalam keperawatan keluarga, diantaranya:
Global
 Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku
keluarga.Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga
penyebarannya semakin meluas.
 Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi
penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran
yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah.
 Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan yang
ketat serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang
mengutamakan kualitas pendidikan.
 Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta
pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang
tinggi.
 Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system
yang belum berkembang.
 Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES sudah
menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model
keperawatan keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan.
 Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang.

2
 Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.
 Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai.
 Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi.
Pelayanan
 SDM belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada perawat
keluarga.
 Penghargaan / reward rendah.
 Bersikap pasif.
 Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal.
 Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah.
Pendidikan
 Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung
“mudah”
 Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.
 Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
 Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
 Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.
Profesi
 Standar kompetensi belum disosialisasikan.
 Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan.
 Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas.
 Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik.
 Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.
 Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan.
Trend dan Issue lssue lainnya yakni
1. Perubahan Bidang Profesi Keperawatan
a. Perubahan ekonomi
Perubahan ekonomi membawa dampak terhadap pengurangan berbagai
anggaran untuk pelayanan kesehatan, sehingga berdampak terhadap
orientasi manajemen kesehatan atau keperawatan dari lembaga sosial ke
orientasi bisnis.

3
b. Kependudukan
Sedangkan perubahan kependudukan dengan bertambahnya jumlah
penduduk di Indonesia dan bertambahnya umur harapan hidup, maka
akan membawa dampak terhadap lingkup dari praktik keperawatan.
Pergeseran tersebut terjadi yang dulunya lebih menekankan pada
pemberian pelayanan kesehatan atau perawatan pada “hospital-based”
ke “comunity based”.
c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Atau Keperawatan
Era kesejagatan identik dengan era komputerisasi, sehingga perawat di
tuntut untuk menguasai teknolgi komputer di daam melaksanakan MIS
(Manajemen Information System) baik di tatanan pelayanan maupun
pendidikan keperawatan
d. Tuntutan Profesi Keperawatan Karakteristik
Profesi yaitu:
1) Memiliki dan memperkaya tubuh pengetehuan (body of knowledge)
melalui penelitian
2) Memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada
orang lain
3) Pendidikan yang memenuhi standar
4) Terdapat pengendalian terhadap praktik
5) Bertanggungjawab dan bertanggung gugat(Accounttable) terhadap
tindakan keperawatan yang dilakukan gabung
6) Merupakan karier seumur hidup
7) Mempunyai fungsi mandiri dan kolaborasi
2. Dampak Perubahan
a. Praktik keperawatan
1) Pengurangan anggaran
Perawat indonesia saat ini di hadapkan pada suatu dilema,di satu sisi
dia harus terus mengupayakan peningkatan kualitas layanan kesehatan,
dilain pihak pemerintah memotong alokasi anggaran untuk pelayan
keperawatan. Keadaan ini dipicu dengan menjadikan rumah sakit
swadan dimana juga berdampak terhadap kinerja perawat. Dalam

4
melaksanakn tugasnya perawat sering jarang mengadakan hubungan
interpersonal yang baik karena mereka harus melayani pasien lainnya
dan dikejar oleh waktu.
2) Otonomi dan akuntabilitas
Dengan melibatkan perawat dalam pengambilan suatu keputusan di
pemerintahan, merupakan hal yang sangat positif dalam meningkatkan
otonomi dan akuntabilitas perawat indonesia. Peran serta tesebut perlu
di tingkatkan terus dan di pertahankan. Kemandirian perawat dalam
melaksanakan perannya sebagai suatu tantangan. Semakin
meningkatnya otonomi perawat semakin tingginya tuntutan
kemampuan yang harus di persiapkan.
3) Teknologi
Penguasaan dan keterlibatan dalam perkembangan IPTEK dalam
praktek keperawatan bagi perawat Indonesia merupakan suatu
keharusan.
4) Tempat praktik
Tempat praktik keperawatan di masa depan meliputi pada tatanan
klinik(RS);komunitas;dan praktik mandiri di rumah/berkelompok
(sesuai SK MENKES R.I.647/2000 tentang registrasi dan praktik
keperawatan).
5) Perbedaan batas kewenangan praktik
Belum jelasnya batas kewenangan praktik keperawatan pada setiap
jenjang pendidikan, sebagai suatu tantangan bagi profesi keperawatan.
b. Tantangan Pendidikan Keperawatan
Di masa depan pendidikan keperawatan dihadapkan pada suatu tantangan
dalam meningkatkan kualitas lulusannya dituntut menguasai kompetensi-
kompetensi profesional. Isi kurikulum program pendidikan ke depan, juga
harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
c. Tantangan Perubahan Iptek
Riset keperawatan akan menjadi suatu kebutuhan dasar yang harus
dilaksanakan oleh perawat di era global. Meningkatnya kualitas layanan,

5
sangat ditentukan oleh hasil kajian-kajian dan pembaharuan yang
dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian.

2.2 Trend dan Issue Keperawatan Keluarga di Indonesia


Perkembangan keperawatan di Indonesia sejak tahun 1983 sangat pesat, di
tandai dengan bukanya Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di Universitas
Indonesia Jakarta sejak tahun 1985 dan tahun 1985 telah menjadi fakultas
keperawatan, kemudian disusul PSIK di Universitas Padjadjaran Bandung,
berkembang lagi di 7 Universitas Negeri di Indonesia pada tahun 1999, serta
mulai berkembang pada sekolah tinggi ilmu kesehatan dengan jurusan
keperawatan yang pengelolaannya dimiliki oleh masyarakat.
Perkembangan tersebut juga ditunjang oleh Departemen Kesehatan pada
tahun 90-an dengan program pokok Perawatan Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas yang sasarannya adalah keluarga. Namun, perkembangan jumlah
keluarga yang menerus meningkat dan banyaknya keluarga yang rawan kesehatan
(risiko), keperawatan komunitas mungkin tidak dapat menjangkau meskipun salah
satu sasarannya adalah keluarga yang rawan (berisiko).Dengan keadaan demikian
keperawatan komunitas (masyarakat) memfragmentasi menjadi keperawatan yang
spesifik diantaranya keperawatan keluarga.Akibatnya, jelas sekali bahwa
keperawatan keluarga menjadi sasaran yang spesifik dengan masalah keperawatan
(kesehatan) yang spesifik pula.

2.3 Permasalahan Trend Dan Issue Keperawatan Keluarga Di Indonesia


 Sumberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta
belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita.
 Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga
kesehatan.
 Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif.
 Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana.
 Sarana pelayanan kesehatan yang memiliki kualitas baik.
 Pengetahuan dan keterampilan perawat yang masih perlu ditingkatkan.

6
 Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
 Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah
disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara
umum.
 Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan
fasilitas transportasi yang cukup.
 Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.
 Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
 Lahan praktek yang terbatas, sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.
 Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.
 Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang.
Trend dan Isu Nasional :
 Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan.
 Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.
Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan.
 Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan
masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta
asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.

2.4 Trend Dan Issue Keperawatan Keluarga Secara Global


Isu praktik : globalisasi keperawatan keluarga menyuguhkan kesempatan
baru yang menarik bagi perawat keluarga. Dengan makin kecilnya dunia akibat
proses yang dikenal sebagai globalisasi, perawat keluarga disuguhkan dengan
kesempatan baru dan menarik untuk belajar mengenai intervensi serta program
yang telah diterapkan oleh negara lain guna memberikan perawatan yang lebh
baik bagi keluarga. Globalisasi adalah proses bersatunya individu dan keluarga
karena ikatan ekonomi, politis dan profesional, globalisasi mempunyai damfak
negatif yang bermakna bagi kesehatan yaitu ancaman epidemi diseluruh dunia
seperti human imunodeficiency virus/ aquired immune deficiency syndrome
(HIV/AIDS) menjadi jauh lebih besar. Akan tetapi sisi positifnya, pembelajaran
yang diperoleh perawat amerika dari perawat diseluruh dunia melalui konferensi

7
internasional, perjalanan dan membaca literatur kesehatan internasional
memberikan pemahaman yang sangat bermanfaat.Sebagai contoh, di jepang,
pertumbuhan keperawatan keluarga sangat mengesankan. Disana, perawat telah
mengembangkan kurikulum keperawatan keluarga disekolah keperawatan dan
telah menghasilkan teori keperawatan yang berfokus pada keluarga dan sesuai
dengan nilai dan konteks jepang. Keperawatan keluarga mengalami pertumbuhan
yang pesat di jepang yang ditandai dengan publikasi dan upaya penelitian yang
dilakukan di jepang (sugisita,1999). Negara lain, seperti denmark, swedia, israel,
korea, chili, meksiko, skotlandia dan inggris juga mengalami kemajuan bermakna
dibidang kesehatan keluarga dan keperawatan keluarga. Kita mesti banyak
berbagi dan belajar dari perawat di beberapa negara ini.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

Rahmadani, Ayu. 2018. Ruang Lingkup dan Trend Issue Keperawatan Keluarga.
Online. (https://www.slideshare.net/ayurahmadani5/ruang-lingkup-dan-
trend-issue-keperawatan-keluarga), diakses pada tanggal 05 Agustus 2019
Asri, Sagita N. 2017. Trend dan Issue Keperawatan Keluarga. Online.
(https://www.academia.edu/32356937/TREN_DAN_ISU_KEPERAWATA
N_KELUARGA_KELOMPOK_3.docx), diakses pada tanggal 05 Agustus
2019

10

Anda mungkin juga menyukai