Tumbuhan Paku
Tumbuhan Paku
Tumbuhan Paku
©sciencebooth.com
Tumbuhan paku umumnya sudah berupa kormus, artinya sudah
mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Perkembang biakannya dengan spora.
Daun paku yang mudah memiliki ciri khas menggulung pada bagian
ujungnya.
Di permukaan bagian bawah daun yang telah dewasa seringkali didapati
bintik-bintik hitam yang dinamani sorus.
Di dalam sorus terdapat banyak kotak spora (sporangium) yang dilindungi
oleh suatu selaput yang disebut indusium.
Sel-sel sporangium berdinding tebal dan membentuk cincin yang disebut
anulus.
Anulus akan mengerut dan sporangium akan pecah jika terjadi kekeringan
dan sporanaya akan tersebar.
Daun penghasil spora disebut daun subur (fertil) dan sering pula disebut
sporofil.
Daun yang tidak menghasilkan spora disebut daun mandul (steril) dan
hanya berfungsi sebagai tempat fotosintesis, sering pula disebut tropofil.
Tumbuhan paku mempunyai ukuran yang bervariasi dari yang tinggi sekitar dua
cm, misalnya pada tumbuhan paku yang hidup mengapung di permukaan air,
sampai dengan tumbuhan paku di darat yang bisa mencapai tinggi lima meter,
contohnya paku tiang (Sphaeropteris). Tumbuhan paku purba yang telah menjadi
fosil diperkirakan ada yang mencapai tinggi 15 meter.
Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi, ada yang berbentuk
lembaran, perdu atau pohon, dan seperti tanduk rusa.
Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi saprofit dan generasi
gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam
siklus hidup tumbuhan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan yang
menghasilkan spora. Sedangkan generasi gametofit adalah tumbuhan yang
menghasilkan yang menghasilkan gamet (sel kelamin).
Baca juga: Manfaat Susu kedelai Untuk Kesehatan, Diet dan Ibu Hamil
Sporofit berukuran lebih besar dan generasi hidupnya lebih lama dibandingkan
generasi gametofit pada tumbuhan paku. Itulah sebabnya, generasi sporofit
tumbuhan paku disebut sebagai generasi yang dominan. Generasi sporofit inilah
yang umumnya kita lihat sehari-hari sebagai tumbuhan paku.
Baca juga: Sel Tumbuhan dan Fungsinya Lengkap | Penjelasan & Gambar
©naditya-blog.blogspot.co.id
Kelompok tumbuhan paku ini berupa terna yang tumbuh subur di tempat-tempat
yang lembab. Tumbuhan paku jenis ini tumbuh dalam jumlah yang sangat besar
sehingga bersifat dominan dalam komunitas tertentu. Batangnya bercabang-
cabang dengan ruas-ruas yang terlihat jelas. Daunnya kecil dan bersisik seperti
selaput yang tersusun melingkar pada setiap ruas batang.
Pada ujung batangnya umumnya ditemui sporofil atau bagian penghasil spora
yang membentuk kerucut, sehingga mirip dengan ekor kuda yang masih hidup
dan banyak ditemukan di Indonesia antara lain Equisetum debile dan Equisetum
ranosissimum, dan Equisetum arvense.
Kelompok paku ini memiliki batang yang berus, berbuku, dan berongga.
Daun kecil-kecil seperti sirsak, terletak melingkar pada buku-buku.
Sporangiumnya melekat pada sporofil yang berbentuk perisai dan
bertangkai.
Sporofil tersusun menjadi stronilus yang letaknya di ujung percabangan.
Spora yang dihasilkan mempunyai bentuk yang sama, dilengkapi dengan
empat ekor (elatera).
Contoh tumbuhan paku kelas ini adalah Equisetum (paku ekor kuda)
4. Kelas Paku Sejati (Filicinae)
©duniaplant.blogspot.co.id
Kelompok tumbuhan paku ini merupakan tumbuhan paku yang sebenarnya.
Tumbuhan ini bersifat higrofit, banyak tumbuh di tempat-tempat yang teduh dan
lembab. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, mulai dari yang kecil hingga yang
tinggi menjulalang seperti pohon. Tumbuhan paku sejati pada bagian batang,
tangkai, dan sebagian daunnya tertutup oleh suatu lapisan rambut-rambut
berbentuk sisik.
Tumbuhan paku sejati dibedakan menjadi dua macam, yaitu tumbuhan paku
tanah dan tumbuhan paku air. Contoh tumbuhan paku tanah adalah suplir
(Adiantum trapiziforme) yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan tumbuhan
paku sarang burung (Asplenium nidus) yang bersifat epifit. Contoh tumbuhan
paku air adalah Salvinia natans yang hidup terapung di permukaan air, Azolla
pinnata yang sering terlihat menutupi sawah-sawah di Asia dan Indonesia, dan
semanggi (Marsilea crenata) yang bertangkai panjang dengan helaian daun yang
biasanya berbelah dua atau empat.
Baca juga: Manfaat Daun Afrika untuk Kesehatan yang Belum Banyak Diketahui
Orang