Penggaraman 2019

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

C.

ASAM
Asam adalah suatu senyawa yang terdiri dari atom hidrogen, non logam, oksigen atau kadang
tanpa oksigen.
Asam yang mengandung oksigen, seperti :
H2CO3 - dihidrogen karbonat (asam karbonat)
H2SO4 - dihidrogen sulfat (asam sulfat)
HNO2 - hirogen nitrit (asam nitrit)
HNO3 - hidrogen nitrat (asam nitrat)
H3PO4 - trihidrogen posfat (asam posfat)
Asam yang tidak mengandung atom oksigen seperti :
HF - hidrogen fluorida (asam fluorida)
HCl - hidrogen klorida (asam klorida)
HBr - hidrogen bromida (asam bromida)
HI - hidrogen iodida (asam iodida)
HCN - hidrogen sianida (asam sianida) = asam biru
H2S - hidrogen sulfida (asam sulfida)
Asam-asam yang berasal dari tumbuhan atau hewan disebut asam organik seperti:
HCOOH - asam formiat
CH3COOH - asam cuka (asam asetat)
H2C2O4 - asam oksalat
CH3CHOHCOOH - asam laktat
Jika asam dilarutkan dalam air maka akan menghasilkan ion H+ dan ion sisa asam.
Contoh: HCl (dalam air)  H+ + Cl-
H2SO4 (dalam air)  2H+ + SO42-
HCN (dalam air)  H+ + CN-
CH3COOH (dalam air)  H+ + CH3COO-
HCOOH (dalam air)  H+ + HCOO-
Ion Cl-, SO42-, CN-, CH3COO-, disebut ion sisa asam, yang selalu bermuatan negatif.
(1) Valensi
Valensi asam disebut juga martabat asam, derajat keasaman, atau kebasaan asam.
Valensi asam adalah jumlah atom H yang terurai menjadi H+.
(a) Asam bervalensi 1 : HF, HCl, HBr, HI, HCN, HNO3, CH3COOH.
(b) Asam bervalensi 2 : H2CO3, H2SO4, H2SiO3, H2S.
(c) Asam bervalensi 3 : H3PO4, H3AsO4, H3SbO4.
(2) Beberapa asam yang tidak stabil.
(a) H2CO3  H2O + CO2
(g)
(b) H2SO3  H2O + SO2
(g)
(c) 2HNO3  H2O + NO + NO2
(g) (g)
(3) Kekuatan asam
Menurut kekuatannya, asam dibagi menjadi :
(a) Asam kuat
Contoh : HCl, HBr, HI, HClO4, H2SO4.
(b) Asam sedang
Contoh H3PO4, H2SO3, H2C2O4.
(c) Asam lemah
Contoh : H2S, HCN, HF, H2CO3.

(4) Semua asam mudah larut dalam air kecuali H2SiO3, H2SnO3, dan H3SbO3 serta H2S
(gas).

1
D. BASA
Basa adalah suatu senyawa logam dengan gugus hidroksil dimana banyaknya gugus hidroksil
adalah sesuai dengan valensi logam.
Contoh: NaOH  Na+ + OH-
Ca(OH)2  Ca2+ + 2 OH-
Suatu basa yang tidak mengandung ion logam adalah NH3, sebagai gas dan bila dilarutkan dalam
air menjadi NH4OH.
NH3 + H2O  NH4OH
NH4OH  NH4+ + OH-

(1) Valensi basa


Valensi basa disebut juga martabat basa, derajat kebasaan, atau keasaman basa.
Valensi basa adalah jumlah gugusan OH yang terikat pada 1 (satu) molekul suatu basa.
(a) Basa bervalensi 1 : NaOH, KOH, NH4OH.
(b) Basa bervalensi 2 : Ca(OH)2, Ba(OH)2, Sr(OH)2.
(c) Basa bervalensi 3 : Al(OH)3, Fe(OH)3, Cr(OH)3.

(2) Beberapa basa yang tidak stabil, artinya mudah terurai.


1. NH4OH  NH3 + H2O
(g)
2. 2 AgOH  Ag2O + H2O Ag2O abu-abu
(s)
3. Hg2(OH)2  Hg2O + H2O Hg2O hitam
(s)
4. Hg(OH)2  HgO + H2O HgO kuning
(s)

(3) Kekuatan basa


Menurut kekuatannya basa dibagi menjadi :
(a) Basa kuat:
Contoh : KOH, NaOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2.
(b) Basa lemah:
Contoh : NH4OH, Fe(OH)2.

(4) Semua basa sukar larut dalam air, kecuali basa kuat.

(5) Semua basa berwarna putih, kecuali:


CuOH - kuning
Fe(OH)3 - coklat
Cr(OH)3 - hijau
Cu(OH)2 - biru
Fe(OH)2 - hijau kotor

B. OKSIDA
2
Oksida dibagi menjadi :
1. oksida logam
a. oksida basa
b. oksida amfoter
c. oksida indiferen
d. peroksida
2. oksida non logam
a. oksida asam
b. oksida indiferen
c. peroksida
3. oksida metaloid
oksida ini pada umumnya adalah oksida amfoter

Jika dirangkum pembagiannya menjadi 5 oksida


(1) Oksida basa
(2) Oksida asam
(3) Oksida amfoter
(4) Oksida indiferen
(5) Peroksida

(1) Oksida basa


Oksida basa adalah oksida yang terjadi dari unsur logam dengan oksigen atau suatu oksida
yang dalam air akan menghasilkan basa.
Contoh : Na2O ; K2O ; CaO ; SrO ; BaO
Bila oksida ini ditambah air, maka akan menghasilkan basa (hidroksida).
Na2O + H2O  2 NaOH natrium hidroksida
BaO + H2O  Ba(OH)2 barium hidroksida
Tata nana oksida basa :
a. Untuk logam bervalensi satu macam : nama logam + oksida
Contoh: Na2O - natrium oksida
CaO - kalsium oksida
b.Untuk oksida dari logam bervalensi lebih dari satu macam ada 2 cara pemberian nama

1. Cara lama
Valensi kecil : nama logam + o + oksida
Valensi tinggi : nama logam + i + oksida

2. Cara baru
Nama logam + (valensi) + oksida
Contoh : Cu2O kupro oksida
tembaga (I) oksida
CuO kupri oksida
tembaga (II) oksida

Oksida basa dan basanya


3
Rumus Nama oksida Rumus Nama basa
oksida basa
K2O kalium oksida KOH kalium hidroksida
MgO magnesium oksida Mg(OH) 2 magnesium hidroksida
BaO barium oksida Ba(OH) 2 barium hidroksida
Ag2O perak oksida AgOH perak hidroksida
Hg2O mercuro oksida HgOH mercurohidroksida
raksa (I) oksida raksa (I) hidroksida
HgO merkuri oksida Hg(OH) 2 merkuri hidroksida
raksa (II) oksida raksa (II) hidroksida
FeO ferro oksida Fe(OH) 2 ferro hidroksida
besi (II) oksida besi (II) hidroksiada
Fe2O3 ferri oksida Fe(OH)3 ferri hidroksiada
besi (III) oksida besi (III) hidroksiada

(2) Oksida asam


Oksida asam adalah suatu oksida yang terjadi dari unsur-unsur non logam dengan oksigen atau
suatu oksida yang dalam air akan menghasilkan asam.
Oksida asam disebut juga oksida non logam.
Yang termasuk oksida asam adalah : CO2; SO2; SO3; P2O3; P2O5; N2O3; N2O5; Cl2O; Cl2O3; Cl2O5;
Cl2O7; dan lain-lain.

Oksida ini dalam air membentuk asam.


CO2 + H2O  H2CO3
P2O3 + H2O  2 H3PO3
N2O5 + H2O  2 HNO3

Tata nana oksida asam :


Pada contoh oksida tersebut di atas ada beberapa oksida yang berasal dari unsur yang sama.
Contoh : N2O3 dan N2O5 dan lain-lain. Maka dalam pemberian nama sebagai berikut :
dengan mempergunakan hitungan : 1 = mono ; 2 = di ; 3 = tri ; 4 = tetra ;
5 = penta ; 6 = hexa ; 7 = hepta ; dst.
Nama oksida : awalan (jumlah unsur) + nama unsur + jumlah O + oksida
Contoh : N2O3 dinitrogen penta oksida
SO3 belerang trioksida

Beberapa oksida non logam dan asamnya


Tabel 8.2. Oksida non logam dan asamnya
Rumus oksida Nama oksida Rumus basa Nama basa
CO2 karbon dioksida H2CO3 asam karbonat
P2O3 difosfor trioksida H3PO3 asam fosfit
P2O5 difosfor pentoksida H3PO4 asam fosfat
SO2 belerang dioksida H2SO3 asam sulfit
SO3 belerang trioksida H2SO4 asam sulfat
Cl2O diklor monoksida HClO asam hipoklorit
Cl2O3 diklor trioksida HClO2 asam klorit
Cl2O5 diklor pentoksida HClO3 asam klorat
Cl2O7 diklor heptoksida HClO4 asam perklorat

(3) Oksida amfoter


4
Oksida amfoter adalah suatu oksida yang terjadi dari logam amfoter (metaloid) dengan oksigen
atau suatu oksida yang dalam lingkungan asam bersifat basa, dan dalam lingkungan basa bersifat
asam. Oksida asam disebut juga oksida non logam.
Yang termasuk logam amphoter adalah : Al; Zn; Mn; Cr; Sn; Pb; Sb; Bi; As.
Oksida amphoternya adalah : Al2O3; ZnO; Mn2O3; SnO; SnO2 dan lain-lain.
Contoh : ZnO
1. ZnO dalam HCl bersifat basa (ion positif).
ZnO + 2 HCl  ZnCl2 + H2O
2. ZnO dalam NaOH bersifat asam (ion negatif).
ZnO + 2 NaOH  Na2ZnO2 + H2O
Na zingkat

Amfoter, basa dan asamnya


Oksida Basa Nama basa Asam Nama asam
Al2O3 Al(OH) 3 aluminium hidroksida HAlO2 asam aluminat
MnO Mn(OH) 2 mangan (II) hidroksida
mangano hidroksida
Mn2O3 Mn(OH)3 mangan (III) hidroksida H2Mn2O4 asam manganat
mangani hidroksida
Mn2O7 HMnO4 asam permanganat
CrO3 Cr(OH) 3 krom hidroksida H2Cr2O7 asam dikromat

SnO Sn(OH) 2 timah (II) hidroksida H2SnO2 asam stanit


Stano hidroksida
SnO2 Sn(OH)4 timah (IV) hidroksida H2SnO3 asam stanat
Stani hidroksida
Sb2O3 Sb(OH) 3 antimon hidroksida H3SbO3 asam antimonit
Sb2O5 H3SbO4 asam antimonat

(4) Oksida indiferen


Oksida indiferen adalah oksida logam atau oksida non logam yang tidak dapat membentuk
basa atau asam bila dilarutkan dalam air. Yang termasuk oksida indiferen adalah : H 2O; CO; N2O;
NO; NO2; N2O; MnO2; PbO2; PbO3O4.

(5) Peroksida
Peroksida adalah oksida logam yang mengandung kelebihan oksigen dibanding oksida
normalnya. Oksidasi ini dianggap turunan H2O 2 (Hidrogen peroksida) dimana atom H diganti
dengan atom logam.
Contoh : H2O2 - hidrogen peroksida
Na2O2 - natrium peroksida
K2O2 - kalium peroksida
MgO2 – magnesium peroksida
CaO2 - kalsium peroksida
BaO2 - barium peroksida
Catatan : MnO2 dan PbO2 bukan termasuk peroksida, tetapi termasuk oksida indedeferen.

Disamping peroksida, masih ada super oksida, dimana kadar O lebih besar daripada peroksida. Baik
peroksida maupun super peroksida keduanya bersifat sebagai oksidator.

E. GARAM
Larutan asam bila dicampur dengan larutan basa dalam jumlah yang tepat, maka sifat asam dan
sifat basa dua macam larutan tersebut dapat saling meniadakan.
5
Pada reaksi larutan HCl dengan larutan NaOH yang tepat terjadi reaksi :
H+ + Cl- + Na+ + OH-  Na+ + Cl- + H2O
(aq) (aq) (aq) (l)

Bila larutan tersebut dipanaskan sampai semua airnya menguap, tinggalah zat padat yang
disebut natrium klorida (NaCl). NaCl ini disebut garam. Jadi sifat asam dan sifat basa larutan-
larutan yang dicampur tersebut saling meniadakan karena ion H+ dari asam dan ion OH- dari basa
akan bereaksi langsung membentuk molekul air. Jadi reaksi tersebut :

Na+ + OH- + H+ + Cl-  NaCl + H2O


(aq) (aq) (aq) (l)

Bagaimanakah untuk larutan H2SO4 yang dinetralkan dengan larutan NaOH ?

Na+ + OH- + H+
SO42-  Na2SO4 + H2O
(aq) (l)
Na+ + OH- + H+
(aq) (aq)

Ternyata untuk menetralkan 1 molekul H2SO4 memerlukan 2 molekul NaOH. Natrium sulfat
yang dihasilkan (Na2SO4) juga disebut garam. Jadi garam adalah suatu senyawa yang terdiri dari
ion logam (kation) dan ion sisa asam (anion). Seolah-olah garam berasal dari asam, yang semua
atom H (valensi asam) diganti dengan atom logam. Atau garam berasal dari basa, yang semua
gugusan OH (valensi basa) diganti sisa asam. Garam yang terdiri dari ion logam (kation) dan ion
sisa asam (anion) seperti di atas disebut garam normal.

Tatanama garam normal

Nama garam : nama logam + nama ion asam.

Buatlah garam-garam berikut dari kation dan anion di bawah ini :


Kation Anion Garam/Nama
3+ -
Aluminium Al asetat CH3COO
Amonium NH4+ karbnat CO32-
2+
Tembaga (II) Cu sulfida S2-
Zink Zn2+ fosfat PO43-
+
Perak Ag iodida I-

Menurut jenisnya garam dibagi menjadi 5 macam, yaitu :


1. Garam Normal
2. Garam Asam
3. Garam Basa
4. Garam Rangkap
5. Garam Kompleks

1. Garam Normal
Telah dibicarakan dimuka bahwa, garam normal adalah garam yang terdiri dari ion logam dan
ion sisa asam.

2. Garam Asam
Bila 1 molekul H2SO4 bereaksi dengan 1 molekul NaOH, maka terjadi reaksi:
H2SO4 + NaOH  NaHSO4 + H2O
(aq) (aq) (aq) (l)
Pada reaksi ini terjadi NaHSO4 (Natrium hidrogen sulfat) yang bersifat asam. Garam ini disebut
garam asam. Garam asam adalah garam yang di dalam rumus molekulnya masih mengandung atom
H dari asam yang bersangkutan.
6
Syarat terjadinya garam asam : Valensi asam harus lebih besar atau sama dengan 2 (dua).
Contoh :
(1) KOH + H2SO4  KHSO4 + H2O
K.hidrogen sulfat
(2) NaOH + H3PO4  NaH2PO4 + H2O
Na.dihidrogen fosfat
(3) 2 NaOH + H3PO4  Na2HPO4 + 2 H2O
Na.hidrogen fosfat
(natrium fosfat sekunder)
Karena garam tersebut masih bersifat asam, maka dapat dinetralkan dengan basa lagi sehingga
menjadi garam normal.
NaHSO4 + NaOH  Na2SO4 + H2O
Na2HPO4 + NaOH  Na3PO4 + H2O
Na.fosfat (Na.fosfat tertier)
3. Garam Basa
Bila 1 molekul Ba(OH)2 bereaksi dengan 1 molekul HCl, maka terjadi reaksi:
Ba(OH)2 + HCl  Ba(OH)Cl + H2O
(aq) (aq) (aq) (l)
Pada reaksi ini terjadi Ba(OH)Cl (Barium hidroksi klorida) yang bersifat basa. Garam ini
disebut garam basa. Garam basa adalah garam yang di dalam rumus molekulnya masih
mengandung atom OH dari basa yang bersangkutan.
Syarat terjadinya garam basa : Valensi basa harus lebih besar atau sama dengan 2
(dua).
Contoh :
(1) Ca(OH)2 + HNO3  Ca(OH)NO3 + H2O
Ca.hidroksi nitrat
Ca.nitrat basa
(2) Fe(OH)3 + H2SO4  Fe(OH)SO4 + 2 H2O
Besi (III) hidroksi sulfat
Besi (III) sulfat monobase
Besi (III) sulfat basa sekunder
(3) Fe(OH)3 + HCl  Fe(OH)2Cl + H2O
Besi (III) dihidroksi klorida

Karena garam tersebut masih bersifat basa, maka dapat dinetralkan dengan asam sehingga
menjadi garam normal.
Ca(OH)NO3 + HNO3  Ca(NO3)2 + 2 H2O
Fe(OH)2Cl + 2 HCl  FeCl3 + 2 H2O

4. Garam Rangkap
Bila 1 molekul KOH ditambah 1 molekul NaOH ditambah 1 molekul H2SO4 maka akan terjadi
reaksi sebagai berikut :
KOH + NaOH + H2SO4  KNaSO4 + 2 H2O
atau bila 1 molekul Ca(OH)2 ditambah dengan 1 molekul HCl dan 1 molekul HClO maka akan
terjadi reaksi sebagai berikut :
Ca(OH)2 + HCl + HClO  CaClClO + 2 H2O
KNaSO4 disebut Kalium Natrium Sulfat dan CaClClO disebut kapur klor. Baik K Na Sulat,
maupun Ca klorida hipoklorit (kapur klor) disebut garam rangkap. Jadi garam rangkap adalah
garam yang di dalam rumus molekulnya terdiri dari 1 jenis ion logam da 2 jenis ion sisa asam.
Contoh lain dari garam rangkap :
KAl(SO4)2 12.H2O atau K2SO4Al2(SO4)3.24H2O - Kalium Aluminium sulfat
atau disebut tawas aluminium
KCr(SO4)2 12.H2O atau K2SO4Cr2(SO4).24H2O - Kalium Kromi sulfat
tawas krom.
5. Garam Kompleks
Garam kompleks adalah garam yang terdiri dari kation dan anion kompleks, atau garam yang
terdiri dari kation kompleks dan anion. Contoh :

7
(1) K4[Fe(CN)6] - Kalium heksasianoferat (II)
- Kalium ferro sianida

Zat ini dalam larutannya akan terurai menjadi :


K4[Fe(CN)6] 4 K+ + [Fe(CN)6]+4
[Fe(CN)6]+4 - adalah ion kompleks yang merupakan anion yang dinamakan ion
heksasianoferat (II)

(2) [Ag(NH3)2]Cl - Diamino perak klorida


Zat ini dalam larutannya akan terurai menjadi :
[Ag(NH3)2]Cl [Ag(NH3)2]+ + Cl-
[Ag(NH3)2]+ - adalah ion kompleks yang merupakan kation yang dinamakan
ion diamino perak

Pada pembentukan non kompleks, misalnya pada [Ag(NH3)2] + ion Ag+ mengikat 2 (dua)
molekul NH4. Molekul NH4 yang mempunyai pasangan elektron bebas menyumbangkan pasangan
elektron tersebut pada ion Ag+.
H H
Ag+ + 2 N H  [ Ag ( N H )2 ]+
H H
Antara ion Ag+ dan molekul-molekul NH3 terjadi ikatan kovalen koordinasi (ikatan semi polar)
dan senyawa komplek yang terjadi disebut senyawa koordinasi.
Pada reaksi di atas ion Ag+ yang menerima pasangan elektron bebas dari molekul NH3, disebut
atom pusat. Atom pusat biasanya logam transisi misal Fe 2+, Ca2+, Co3+, dll. Sedangkan NH3 yang
menyumbang pasangan elektron bebas disebut ligan. Jadi ligan adalah ion atau molekul yang
mempunyai pasangan elektron bebas yang dapat disumbangkan pada atom pusat, misal ion Cl -, ion
CN-, molekul NH3, molekul H2O dan lain-lain. Jumlah ligan yang dapat diikat oleh atom pusat
disebut bilangan koordinasi.

Tata nama ion kompleks.


a). Ion kompleks positif (kation kompleks).
Jumlah ligan, nama ligan, ion logam dalam bahasa Indonesia, valensi logam dalam huruf
Romawi.
Contoh :
[Ag(NH3)2]+ - ion diamino perak (I).
[Fe(H2O)4]2+ - ion tetraakuo besi (II).

b). Ion kompleks negatif (anion kompleks).


Jumlah ligan, nama ligan, ion logam dalam bahasa Latin + at, valensi logam dalam huruf
Romawi.
Contoh :
[Fe(CN)6]3- - ion heksasiano ferat (III)
[HgI4]2- - ion tetraiodo hidragirat (II)

Pertanyaan :
Pada ion kompleks berikut ini isilah titik-titik berikut :
No. Ion kompleks ion logam ligan bil. koordinasi nama ion
1. [Zn(NH3)4]2+ … … … …
4-
2. [Fe(CN)6] … … … …

3. … Ag+ NH3 2 …
4. … … … … tetrasiano nikelat (II)
5. [Cu(H2O)4]2+ … … … …
6. … Co3+ Cl- 6 …
F. REAKSI-REAKSI PEMBENTUKAN GARAM
Yang dimaksudkan garam dalam hal ini adalah garam normal. Banyak sekali reaksi
pembentukan garam, tetapi yang dibicarakan hanya 9 (sembilan) macam saja.
8
(1) asam + basa  garam + air
(2) oksida asam + basa  garam + air
(3) oksida basa + asam  garam + air
(4) oksida basa + oksida asam  garam
(5) logam + asam  garam + H2
(6) logam + garam  garam lain + logam lain
(7) garam + garam  garam lain + garam lain
(8) garam + asam  garam lain + asam lain
(9) garam + basa  garam lain + basa lain

(1) Asam + basa  garam + air


Contoh : HCl + NaOH  NaCl + H2O
2HNO3 + Ca(OH)2  Ca(NO3)2 + 2H2O
3H2SO4 + 2Al(OH)3  Al2(SO4)3 + 6H2O

(2) Oksida asam + basa  garam + air

Contoh : CO2 + 2NaOH  Na2CO3 + H2O


SO3 + Ca(OH)2  CaSO4 + H2O
N2O5 + 2KOH  2KNO3 + H2O

Cobalah reaksikan : dengan reaksi molekul maupun reaksi ion


a. N2O3 + Ba(OH)2 
b. P2O5 + NaOH 
c. Cl2O5 + Ba(OH)2 
d. CO2 + Al(OH)3 

(3) Oksida basa + asam  garam + air

Contoh : K2O + H2SO4  K2SO4 + H2O


MgO + 2 HNO3  Mg(NO3)2 + H2O
3Na2O + 2H3PO4  2Na3PO4 + 3H2O

Cobalah reaksikan : dengan reaksi molekul maupun reaksi ion


a. BaO + H2CO3 
b. K2O + HCl 
c. CaO + HClO4 
d. SrO + H2S 

(4) Oksida basa + oksida asam  garam

Contoh : CaO + SO3  CaSO4


K2O + N2O3  2 KNO2
Ag2O + CO2  Ag2CO3

Cobalah reaksikan : dengan reaksi molekul maupun reaksi ion


a. Na2O + P2O5 
b. BaO + CO2 
c. CuO + SO2 
d. SrO + N2O5 

(6) Logam + asam  garam + H2

9
Syarat : (a) Logamnya harus terletak disebelah kiri dari H dalam
Deret Kereaktifan logam (Deret Volta)
(b) Asamnya bukan asam oksidator (asam oksidator adalah HNO3
pekat dan encer, serta H2SO4 pekat)
(c) Bila logamnya mempunyai 2 valensi, maka dipakai yang
bervalensi rendah.

Deret Kereaktifan logam : adalah deretan dari logam-logam dari yang paling reaktif sampai yang
tidak reaktif.
Li-K-Na-Ba-Ca- Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Sb-Bi-Cu-Hg-At-Pt-Au.
Deret ini harus dihafalkan, agar dengan mudah menentukan logam-logam yang mudah bereaksi
dengan asam, sehingga menghasilkan gas hidrogen.

Contoh :
2 Mg + HCl  MgCl2 + H2
2 Al + 3 H2SO4 (encer)  Al2(SO4)3 + H2
Cu + 3 H2SO4 (encer) 
Fe + 2 HBr  FeBr2 + H2
Hg + HBr 

Semua logam dapat bereaksi dengan asam oksidator, tetapi gas yang dihasilkan bukan
hidrogen, melainkan gas No, NO2 atau SO2 Untuk yang mempunyai 2 macam valensi maka
garamnya dipakai yang bervalensi tinggi :

(a) Bila asamnya HNO3 encer, maka gas yang keluar adalah gas NO (nitrogen monoksida)
Contoh :
3 Mg + 8 HNO3 (encer)  3 Mg(NO3)2 + 4 H2O + 2 NO
Fe + 4 HNO3 (encer)  Fe(NO3)3 + 4 H2O + 2 NO -------- bukan Fe(NO3)2
(b) Bila asamnya HNO3 pekat : maka gas yang keluar adalah gas NO2 (nitrogen dioksida)
Contoh :
Zn + 4 HNO3 (pekat)  Zn(NO3)2 + 2 H2O + 2 NO2
Cu + 4 HNO3 (pekat)  Cu(NO3)2 + 2 H2O + 2 NO2 ------ bukan CuNO3

(c) Bila asamnya H2SO4 pekat : maka gas yang keluar adalah gas SO 2 (sulfur dioksida =
belerang dioksida)
Contoh :
2 Al + 4 H2SO4 (pekat)  Al2(SO4)3 + 2 H2O + SO2
Hg + 2 H2SO4 (pekat)  HgSO4 + 2 H2O + SO2 ------ bukan Hg2SO4

Cobalah reaksikan : dengan reaksi molekul maupun reaksi ion


a. Zn + HCl 
b. Ag + H2SO4 (encer) 
c. Fe + H2SO4 (pekat) 
d. Mg + H2SO4 (encer) 
e. Ag + HNO3 (encer) 
c. Cu + H2SO4 (pekat) 

(6) Logam I + garam I  garam II + logam II

Syarat : Logam I terletak disebelah kiri dari logam II dalam Deret Volta.
Reaksi ini disebut reaksi pendesakan.

Contoh :
10
a. Mg + ZnSO4  MgSO4 + H2O
b. 2 Ag + 3 CuSO4  Al2(SO4)3 + 3 Cu
c. Zn + MgSO4 
d. Hg + CuSO4 

Cobalah reaksikan
a. Fe + Pb(NO3)2 
b. K2O + HCl 
c. CaO + HClO4 
d. SrO + H2S 

(7) Garam I + garam II  garam III + garam IV

Reaksi ini disebut reaksi pertukaran.


Syarat : Salah satu garam hasil produksi harus mengendap.
Contoh :
AgNO3 + NaCl  AgCl + NaNO3
(Aq) (aq) (s) (aq)
Ion NO3- bertukaran dengan ion Cl-, sehingga jadi endapan AgCl yang berwarna putih.
BaCl2 + Na2SO4  BaSO4 + 2 NaCl
(Aq) (aq) (s) (aq)
BaCl2 + K2CrO4  BaCrO4 + 2 KCl
(Aq) (aq) (s) (aq)
kuning

(8) Garam I + asam I  garam II + asam II

Syarat : hasil reaksi harus ada yang mengendap atau terurai atau mudah
menguap.
Contoh :
AgNO3 + HCl  AgCl + HNO3
(s)
CO2 (g)
CaCO3 + 2 HCl  CaCl2 + H2CO3
H2O

Na2S + H2SO4  CaCl2 + H2S (g)

(9) Garam I + basa I  garam II + basa II

Syarat : hasil reaksi harus ada yang mengendap atau mudah terurai.
Contoh :
AgNO3 + NaOH  AgOH + NaNO3
Ag2O + H2O
ZnCl2 + Ba(OH)2  Zn(OH)2 + BaCl2
NH3 (g)
NH4Cl + NaOH  NaCl + NH4OH
H2O
K2SO4 + Ba(OH)2  2 KOH + BaSO4
(s)

Reaksi penggaraman berikut merupakan reaksi-reaksi untuk pembentukan garam asam dan
garam basa menjadi garam normal.

11
Catatan : Garam Normal disingkat G N
Garam Asam disingkat G A
Garam Basa disingkat G B
Reaksi penggaraman tersebut adalah :

(10) a. G N dari asam bervalensi 2 + Asamnya  Garam Asam

Contoh :
Na2SO4 + H2SO4  2 NaHSO4
Na2CO3 + H2CO3  2 NaHCO3

b. G N dari asam bervalensi 3 + Asamnya  Garam Asam

Contoh :
2 Na3PO4 + H3PO4  3 Na2HPO4

G A sekunder + Asamnya  G A primer

Na2HPO4 + H3PO4  2 NaH2PO4

(11) a. G N dari basa bervalensi 2 + basanya  G B

Contoh :
CuSO4 + Cu(OH)2  (CuOH)2SO4
BaCl2 + Ba(OH)2  2(BaOH)Cl

b. G N dari basa bervalensi 3 + basanya  G B sekunder

Contoh :
2 BiCl3 + Bi(OH)2  3 Bi(OH)Cl2

G B sekunder + basanya  G B primer

Bi(OH)Cl2 + Bi(OH)3  2 Bi(OH)2Cl

(12) a. G A dari asam bervalensi 2 + basanya  G N + H2O

Contoh :
Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2  2 CaCO3 + 2 H2O

b. G A primer + basanya  G A sekunder + H2O

Contoh :
Ca(H2PO4) + Ca(OH)2  2 CaHPO4 + 2 H2O

(13) a. G B dari basa bervalensi 2 + asamnya  G N + H2O

Contoh :
Ba(OH)Cl + HCl  BaCl2 + H2O

b. G B primer + asamnya  G B sekunder + H2O

Contoh :
[Bi(OH)2]2SO4 + H2SO4  2 Bi(OH)SO4 + H2O

G B sekunder + asamnya  G N + H2O

12
2 Bi(OH)SO4 + H2SO4  2 Bi2(SO4)3 + H2O
Soal :
Selesaikan reaksi berikut :
1. CaS + H2S 
2. K3PO4 + H3PO4 
3. K2HPO4 + H3PO4 
4. CaCO3 + Ca(OH)2 
5. Ba(HS)2 + Ba(OH)2 
6. Al2(SO4)3 + Al(OH)3 
7. Ca(OH)Cl + HCl 
8. Al(OH)2Cl + HCl 
9. Al(OH)Cl2 + HCl 
10. Na2HPO4 + H3PO4 

G. KELARUTAN GARAM DALAM AIR


Untuk mempermudah di dalam mempelajari penggaraman perlu diketahui garam-garam yang
tidak larut dalam air maupun yang larut dalam air.
13
Kelarutan garam dalam air
Kelarutan dalam air
Garam Mudah larut Sukar larut
1. Nitrat Semua
2. Asetat Semua
3. Klorat Semua KClO4 putih
4. Klorida AgCl putih
Hg2Cl2 putih
PbCl2 putih
5. Bromida Lain-lainnya AgBr kuning
HgBr2 putih
PbBr2 putih
6. Iodida Lain-lainnya AgI kuning muda
Hg2I2 kuning
HgI2 merah
PbCl2 kuning
7. Sulfat Lain-lainnya CaSO4 putih
SrSO4 putih
BaSO4 putih
PbSO4 putih
8. Karbonat Na2CO3 Lain-lainnya putih
K2CO3(NH4)2CO3
9. Sulfit Na2SO3, K2SO3 Lain-lainnya
(NH4)2SO3
10. Silikat Na2SiO3, K2SiO3 Lain-lainnya
(NH4)2SiO3
11. Fosfat Na3PO4 Lain-lainnya
K3PO4, (NH4)3PO4 Ag3PO4 kuning
12. Sulfida Na2S, K2S, FeS hitam
(NH4)2S, MgS, CuS hitam
CaS, SrS, BaS PbS hitam
HgS hitam
Ag2S hitam
Bi2S3 hitam
Sb2S3 hitam
Sb2S5 hitam
As2S3 kuning
CaS kuning
SnS2 kuning
SnS coklat
MnS kuning kotor
ZnS putih

Catatan :
1. PbCl2, PbBr2, dan PbI2 lebih mudah larut dalam air panas.
2. Pada umumnya larutan garam tidak berwarna kecuali :
larutan CrO42- kuning larutan Ni2+ hijau
larutan Cr2O72- jingga larutan Cr3+ hijau
2-
larutan MnO4 hijau larutan Cu2+ biru
larutan MnO72- merah ungu larutan Co2+ merah muda
2+
larutan Fe hijau muda
3+
larutan Fe coklat

14

Anda mungkin juga menyukai