Logam Berat
Logam Berat
Logam Berat
Logam berat adalah bahan-bahan alami yang berasal dan termasuk bahan penyusun lapisan tanah
bumi. Logam berat tidak dapat diurai atau dimusnahkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh
mahluk hidup melalui makanan, air minum, dan udara.
Logam berat berbahaya karena cenderung terakumulasi di dalam tubuh mahluk hidup. Laju
akumulasi logam-logam berat ini di dalam tubuh pada banyak kasus lebih cepat dari kemampuan
tubuh untuk membuangnya. Akibatnya keberadaannya di dalam tubuh semakin tinggi, dan dari
waktu ke waktu memberikan dampak yang makin merusak.
Logam merupakan toksikan yang unik. Umumnya ditemukan dalam bentuk persenyawaan dengan
unsur lain, sangat jarang yang ditemukan dalam elemen tunggal. Dalam badan perairan, logam pada
umumnya berada dalam bentuk ion-ion, baik sebagai pasangan ion ataupun dalam bentuk ion-ion
tunggal. Logam berat menunjuk pada logam yang mempunyai berat jenis lebih tinggi dari 5 atau 6
g/cm3. Namun pada kenyataannya dimasukkan pula unsur-unsur metaloid yang mempunyai sifat
berbahaya seperti logam berat, contohnya As, Cd. Cr, Cu, Pb, Hg, Ni, dan Zn.
Secara umum logam berat telah digunakan secara luas terutama dalam bidang kimia dan industri.
Menurut Palar (1994), secara umum logam berat memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. memiliki
kemampuan yang baik sebagai penghantar daya listrik (konduktor) b. memiliki rapat massa yang
tinggi. c. Dapat membentuk alloy dengan logam lainnya d. Untuk logam yang padat dapat ditempa
dan dibentuk Limbah Logam Berat atau heavy metal termasuk golongan limbah B3.
Logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan adalah merkuri (Hg), Pb (Pb),
arsenik (Ar), kadmium (Cd), kloronium (Cr) dan nikel (Ni). Logam-logam tersebut dapat
menggumpal di dalam tubuh organisme dan tetap tinggal dalam tubuh dalam jangka waktu yang
lamasebagai racun yang terakumulasi.
Logam berat biasanya sangat sedikit dalam air, secara ilmiah kurang dari 1 g/L. Kelarutan dari unsur-
unsur logam dan logam berat dalam badan air dikontrol oleh : (1) pH badan air, (2) jenis dan
konsentrasi logam dan khelat (3) keadaan komponen mineral teroksida dan sistem berlingkungan
redoks.
Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam 2 jenis, yaitu:
Jenis pertama: Logam Berat Esensial di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat
dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan
efek racun. Contoh: Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Jenis kedua: Logam Berat Tidak
Esensial (beracun), di mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya
atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain.
7. Pencemaran logam berat ini menimbulkan berbagai permasalahan diantaranya: 1.
Berhubungan dengan estetika (perubahan bau, warna dan rasa air), 2. Berbahaya bagi
kehidupan tanaman dan binatang, 3. Berbahaya bagi kesehatan manusia, 4. Menyebabkan
kerusakan pada ekosistem. Logam berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia
tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang
dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh
terputus. Logam berat juga bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau
karsinogen bagi manusia.
8. Upaya penanganan pencemaran logam berat sebenarnya dapat dilakukan dengan
menggunakan proses kimiawi. Seperti penambahan senyawa kimia tertentu untuk proses
pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar ion, serta beberapa metode lainnya
seperti penyerapan menggunakan karbon aktif, electrodialysis, ultrafiltrasi, teknologi AOP,
reduksi fotokatalitik, dan reverse osmosis. Namun proses ini relatif mahal dan cenderung
menimbulkan permasalahan baru, yaitu akumulasi senyawa tersebut dalam sedimen dan
organisme akuatik (perairan).
9. Altenatif lainnya 1. Penanganan dengan mikroorganisme atau mikroba (bioakumulasi,
bioremediasi, bioremoval) 2. Aplikasi Biosorpsi
Tingkat toksisitas logam berat terhadap manusia dari yang paling toksik adalah Hg, Cd, Ag, Ni,
Pb, As, Cr, Sn, Zn (Widowati, et al., 2008).
Timbal(Pb) Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam. Dalam bahasa
ilmiahnya dinamakan Plumbum, dan logam ini disimbolkan dengan Pb. Timbal merupakan bahan
alami yang terdapat dalam kerak bumi. Timbal (Pb) dimanfaatkan manusia untuk bahan pembuat
baterai, membuat amunisi, produk logam (logam lembaran, solder, dan pipa), perlengkapan medis
(penangkal radiasi dan alat bedah), cat, keramik, peralatan kegiatan ilmiah/praktek (papan sirkuit
(CB) untuk computer) untuk campuran minyak bahan-bakar untuk meningkatkan nilai oktan
(Wardhayani, 2006)
Logam ini termasuk ke dalam kelompok logam-logam golongan IV–A pada tabel periodik unsur
kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atau berat (BA) 207,2 adalah suatu logam
berat berwarna kelabu kebiruan dan lunak dengan titik leleh 327°C dan titik didih 1.620°C. Pada
suhu 550-600°C. Timbal (Pb) menguap dan membentuk oksigen dalam udara membentuk timbal
oksida. Walaupun bersifat lunak dan lentur, timbal (Pb) sangat rapuh dan mengkerut pada
pendinginan, sulit larut dalam air dingin, air panas dan air asam.
Universitas Sumatera Utara 10
Timbal (Pb) dapat larut dalam asam nitrit, asam asetat dan asam sulfat pekat (Palar, 2008).
Simbol: Pb
Nomor atom: 82
Berat atom: 207,2
Klasifikasi: Logam Pasca–transisi
Fase pada Suhu Kamar: Padat
Berat jenis: 11.34 gram per cm3
Titik leleh: 327,5 ° C, 621,4 ° F
Titik didih: 1749 ° C, 3180 ° F
Nomor/Berat : 82/207,21
Berat jenis : 11,34
Titik lebur : 327,4oC
Titik didih : 1.620oC
Menurut Sudarwin (2008) karakteristik dari Logam Plumbum (Pb) adalah logam bewarna kebiru-
biruan sampai abu pudar, mempunyai berat tipis yang tinggi dan lunak. Kelarutan Pb adalah larut
dalam HNO3 encer dan pekat, sedikit larut dalam HCL dan H2SO4 pekat.
Kadmium (Cd) Kadmium (Cd) ini pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuan Jerman bernama
Friedric Strohmeyer pada tahun Logam Cd ini ditemukan dalam bebatuan calamine (seng karbonat).
Nama Kadmium sendiri diambil dari nama latin “calamine” yaitu “cadmia”. Kadmium hampir selalu
ditemukan dalam jumlah yang kecil dalam bijih-bijih Seng, seperti sphalerite (ZnS)
Kadmium merupakan suatu logam sangat beracun yang secara umum dijumpai di tempat kerja
industri. Karena batas yang diperbolehkan rendah, pajanan berlebih dapat terjadi bahkan dalam
situasi di mana jumlah kadmium sangat kecil (renik) ditemukan. Kadmium juga dijumpai dalam
beberapa industri cat dan mungkin terdapat bahaya ketika disemprotkan.
Kadmium adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa, mudah
bereaksi, serta menghasilkan Kadmium Oksida bila dipanaskan. Kadmium (Cd) umumnya terdapat
dalam kombinasi dengan klor (Cd Klorida) atau belerang (Cd Sulfit). Kadmium membentuk Cd2+ yang
bersifat tidak stabil. Cd memiliki nomor atom 40, berat atom 112,4, titik leleh 321oC, titik didih
767oC dan memiliki masa jenis 8,65 g/cm3 (Widowati dkk, 2008).
Logam kadmium (Cd) memiliki karakteristik berwarna putih keperakan seperti logam aluminium,
tahan panas, tahan terhadap korosi. kadmium (Cd) digunakan untuk elektrolisis, bahan pigmen untuk
industri cat, enamel dan plastik. Logam kadmium (Cd) biasanya selalu dalam bentuk campuran
dengan logam lain terutama dalam pertambangan timah hitam dan seng (Darmono 1995). Kadmium
(Cd) adalah metal berbentuk kristal putih keperakan. Cd didapat bersama-sama Zn, Cu, Pb, dalam
jumlah yang kecil. Kadmium (Cd) didapat pada industri alloy, pemurnian Zn, pestisida, dan lain-lain
(Said, 2008)
. Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam berat secara alami yang terdapat di alam dan semakin
besarnya emisi di alam akibat proses industrialisasi karena merkuri (Hg) sangat besar manfaatnya.
Merkuri adalah logam berat berbentuk cair, berwarna putih perak, serta mudah menguap pada suhu
ruangan. Merkuri memiliki nomor atom 80, berat atom 200,59 g/molHg dan memadat pada tekanan
7.640 Atm. Merkuri dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap basa
Arsenik (As)
Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah suatu zat kimia yang ditemukan sekitar abad-13.
Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi inorganik.
Arsen inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Menurut
National Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganik bertanggung jawab
terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker. Arsen juga dapat merusak ginjal dan
bersifat racun yang sangat kuat.
Senyawa arsen didalam alam berada dalam 3 bentuk: Arsen trichlorida (AsCl3) berupa cairan
berminyak, Arsen trioksida (As2O3, arsen putih) berupa kristal putih dan berupa gas arsine (AsH3).
Kategori : metalloid
Group/Periode/Blok : V A/4/p
Electron tiap Kulit : 2, 8, 18, 5 Elektronegativitas menurut Pauling : 2,0 Kepadatan : 5,7 g/cm3 pada
14 °C Titik lebur : 814 °C (36 atm) Titik didih : 615 °C Radius Vanderwaals : 0,139 nm Radius ionik :
0,222 nm (-2) 0,047 nm (+5) 0058 (+3) Isotop : 8 Energi ionisasi pertama : 947 kJ/mol Energi ionisasi
kedua : 1798 kJ/mol Energi ionisasi ketiga : 2736 kJ/mol Potensial standar : -0,3 V (As3+ / As)
Arsenik adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33 yang
terletak pada golongan VA, yang secara kimiawi memiliki karakteristik yang mirip dengan fosfor (P).
Umumnya logam ini berwarna abu-abu, sangat rapuh, berbentuk kristal, merupakan konduktor yang
buruk, berubah warna dalam udara dan ketika dipanaskan akan teroksida dengan cepat menjadi
arsen oksida yang berbau seperti bawang putih. Ia adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan
memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam dan abu-abu. Disebut alotropi adalah karena ketiga
“sama” zat tersebut memiliki sifat yang berbeda, yakni mereka adalah atom yang sama tetapi
berbeda struktur molekulnya.
Chromium (Cr) nama kromium berasal dari kata Yunani “kroma” yang berarti “warna”, dinamakan
demikian karena banyaknya senyawa berwarna berbeda yang diperlihatkan oleh kromium Satu atau
dua tahun kemudian seorang kimiawan dari Jerman, Tassaert yang bekerja di Paris menemukan
kromium dalam bijih Kromit, Fe(CrO2)2, yang merupakan sumber utama kromit hingga sekarang.
Kromium merupakan unsur yang berwarna perak atau abu-abu baja, berkilau, dan keras. Kromium
tidak ditemukan sebagai logam bebas di alam. Kromium ditemukan dalam bentuk bijih kromium,
khususnya dalam senyawa PbCrO4 yang berwarna merah. PbCrO4 dapat digunakan sebagai pigmen
merah untuk cat minyak
Sifat fisik
Kromium adalah logam keras, berwarna abu-abu, mengkilap, yang mudah pecah. Logam ini
memiliki titik leleh 1.900 ° C (3,450 ° F) dan titik didih 2.642 ° C (4,788 ° F). Kepadatannya
adalah 7,1 gram per sentimeter kubik. Salah satu khasiat penting adalah kromium bisa dipoles
hingga bersinar terang.
Sifat kimia
Kromium adalah logam yang cukup aktif. logam ini tidak bereaksi dengan air, tapi bereaksi
dengan kebanyakan asam. Crom bergabung dengan oksigen pada suhu kamar untuk
membentuk oksida kromium (Cr2O3). Kromium oksida membentuk lapisan tipis pada
permukaan logam, melindunginya dari korosi lebih lanjut (berkarat).
Tembaga (Cu)
Logam Cuprum (tembaga) merupakan salah satu logam berat yang keberadaan
dalam lingkungan dapat berasal dari pembuangan air limbah industri kimia yang berasal
dari industri penyamakan kulit, pelapisan logam, tekstil, maupun industri cat.
Tembaga (Cu) merupakan mikroelemen esensial untuk semua tanaman dan hewan, termasuk
manusia. Logam Cu diperlukan oleh berbagai sistem enzim di dalam tubuh manusia. Oleh karena itu,
Cu harus selalu ada di dalam makanan. Yang perlu diperhatikan adalah menjaga agar kadar Cu di
dalam tubuh tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga
akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang penting bagi
kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di
bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal.
Tembaga (Cu) adalah salah satu logam dari golongan alkali IA dengan nomor
atom 29; berat atom 63,546; diameter 8,92; adalah titik lebur 1083 ºC; titik didih 2310 ºC;
jari-jari atom1,173 Å; sedangkan jari-jari ion 0,96 Å. Cu merupakan logam transisi yang
berwarna jingga kemerahan tidak reaktif terhadap asam-asam encer seperti HCl dan
H2SO4 encer kecuali HNO3 dan H2SO4 pekat yang dipanaskan. Senyawa Cu(II) lebih
stabil dalam larutan. Logam Cu dapat bersifat racun apabila bereaksi dengan larutan atau
zat kimia lain dan memebentuk ion Cu(II) (M. Natsir Arsyad, 2001).
Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54, merupakan unsur
logam, dengan warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803° Celcius dan titik didih
2.595° C. dikenal sejak zaman prasejarah. Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam
bentuk murni. Mudah didapat dari berbagai senyawa dan mineral. Penggunaan tembaga yaitu dalam
bentuk logam merupakan paduan penting dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas
dan perak. Banyak digunakan dalam pembuatan pelat, alat-alat listrik, pipa, kawat, pematrian, uang
logam, alat-alat dapur, dan industry. Senyawa tembaga juga digunakan dalam kimia analitik dan
penjernihan air, sebagai unsur dalam insektida, cat, obat-obatan dan pigmen. Kegunaan biologis
untuk runutan dalam organism hidup dan merupakan unsur penting dalam darah binatang berkulit
keras.
Nikel (Ni) dengan nomor atom 28 dan massa atom 58,69, dalam Sistem Periodik Unsur terletak
pada periode 4, golongan VIII B.Nikel adalah logam putih perak yang keras, bersifat liat, dapat
0
ditempa dan sangat kukuh. Logam ini melebur pada 1455 C, dan bersifat sedikit magnetis.
(Vogel,1979). Sumber masuk ketatanan lingkungan perairan dari aktifitas manusia berupa
pencucian dinding kapal, buangan industri, dan lain sebagainya. Nikel dapat terdapat sebagai
unsur bebas dan juga sebagai senyawa dimana nikel nantinya dalam bentuk ion dengan valensi 2
dan 3. Nikel dapat menyebabkan kanker walaupun dalam jumlah kecil (Agusnar,2008)
Nikel dengan nomor atom 28 dan massa atom 58,69, dalam Sistem Periodik Unsur terletak pada
periode 4, golongan VIII B.Nikel adalah logam putih perak yang keras, bersifat liat, dapat ditempa
0
dan sangat kukuh. Logam ini melebur pada 1455 C, dan bersifat sedikit magnetis. (Vogel,1979).
Sumber masuk ketatanan lingkungan perairan dari aktifitas manusia berupa pencucian dinding
kapal, buangan industri, dan lain sebagainya. Nikel dapat terdapat sebagai unsur bebas dan juga
sebagai senyawa dimana nikel nantinya dalam bentuk ion dengan valensi 2 dan 3. Nikel dapat
menyebabkan kanker walaupun dalam jumlah kecil (Agusnar,2008)
Nikel mendapatkan namanya dari Jerman kata “kupfernickel” yang berarti “tembaga setan.”
Penambang Jerman memberi nama bijih yang mengandung nikel “kupfernickel” karena, mereka
berpikir bijih tersebut mengandung tembaga, mereka tidak dapat mengekstrak tembaga dari bijih
tersebut. Mereka menyalahkan iblis karena tidak bisa mengekstrak bijih ini.
Nikel adalah salah satu elemen utama dari inti bumi yang diperkirakan sebagian besar terbuat
dari campuran nikel dan besi. Nikel juga ditemukan dalam kerak bumi di mana merupakan
unsur ke dua puluh dua yang paling berlimpah.
Kebanyakan nikel yang ditambang untuk keperluan industri ditemukan dalam bijih seperti
pentlandit, garnierite, dan limonit. Produsen nikel terbesar adalah Rusia, Kanada, dan
Australia.
Nikel adalah komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi cirikomponen yang
membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit,
dapatm e n g a n d u n g a l l o y b e s i d a n n i k e l b e r k a d a r 5 - 2 5 % . N i k e l d i p e r o l e h
s e c a r a k o m e r s i a l d a r i pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury ontario, sebuah daerah yang
menghasilkan 30%kebutuhan nikel dunia
#nsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut norit. Nikel ditemukan dalammineral
pentlandit, dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran kecil bersama pyrhotin dankalkopirit.
Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak di atas batuan basa
Nikel ditemukan oleh A.F CRONSTEDT pada tahun 1751, merupakan logam berwarna putihkeperak-
perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam logam peralihan, si at
ti dak berubah bila terkena udara, tahan terhadap oksidasi dan kemampuan mempertahankan
siataslinya di bawah suhu yang ekstrim
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni
dannomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat
lembek,tetapi jika dipadukan dengan besi, krom dan logam lainnya, dapat membentuk
baja tahan karatyang keras, mudah ditempa, sedikit ferromagneti s, dan merupakan
konduktor yang agak baik t e r h a d a p p a n a s d a n l i s t r i k . N i k e l t e r g o l o n g
d a l a m g r u p l o g a m b e s i - k o b a l , y a n g d a p a t menghasilkan alloy yang sangat
berharga
Seng (Zn)
(Jerman dan Belanda: zink) Berabad-abad sebelum seng dikenal sebagai unsur tersendiri
yang unik, bijih seng telah digunakan dalam pembuatan kuningan. Campuran logam yang
mengandung 87% seng telah ditemukan di reruntuhan daerah Transylvania purba.
Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom
30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel
periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion
kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi
+2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop
stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).
Logam seng telah diproduksi dalam abat ke-13 di Indina dengan mereduksi calamine dengan
bahan-bahan organik seperti kapas. Logam ini ditemukan kembali di Eropa oleh Marggraf di
tahun 1746, yang menunjukkan bahwa unsur ini dapat dibuat dengan cara mereduksi
calamine dengan arang.
Zinkum dengan nomor atom 30 dan massa atom 65,38 dalam Sistem Periodik Unsur terletak
pada periode 4 dan golongan IIB. Zinkum adalah logam yang putih kebiruan, logam yang mudah
0 0
ditempa dan liat pada suhu antara 110-150 C. Zinkum melebur pada suhu 410 C dan mendidih
0
pada 906 C. Logamnya yang murni,melarut lambat sekali dalam asam dan dalam alkali.
(Vogel,1979). Zinkum masuk ketatanan lingkungan perairan melalui limbah industri, pengelasan
logam, patri.Zinkum merupakan unsur penting dalam banyak metaloenzim,obat luka. (Manahan,
1994).
Mulyaningsih (2009) menyatakan bahwa pada manusia seng merupakan
logam esensial yang dibutuhkan manusia dalam jumlah kecil yaitu kurang dari
100 mg/hari, yang sangat berperan bagi metabolisme tubuh. Seng dapat
menstimulasi aktivitas 100 macam enzim dan terlibat sebagai kofaktor pada 200
jenis enzim lainnya yang terlibat dalam sejumlah besar enzim yang mengkatalisis
reaksi metabolik yang vital. Kekurangan asupan Zn menyebabkan rendahnya
sistem imunitas dalam tubuh (Nasution, 2004).
Seng merupakan salah satu unsur dengan simbol Zn, memiliki nomor atom
30, massa atom 65,37 g/mol, konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan terdapat pada
golongan IIB unsur transisi di dalam tabel periodik. Seng adalah logam yang
berwarna putih kebiruan yang sangat mudah ditempa. Seng liat pada suhu 110-
1500C, melebur pada suhu 4100C, dan mendidih pada suhu 9060C. Logamnya
yang murni, melarut lambat dalam asam maupun basa, adanya zat-zat pencemar
atau kontak dengan platinum atau tembaga, yang dihasilkan oleh penambahan
beberapa tetes larutan garam dari logam-logam ini dapat mempercepat reaksi.
Logam seng memiliki sifat fisik dan sifat kimia yaitu mempunyai berat
molekul 161,4 mengandung satu atau tujuh molekul air hidrat, hablur transparan
6
atau jarum-jarum kecil, serbuk hablur atau butir, tidak berwarna, tidak berbau,
larutan memberikan reaksi asam terhadap lakmus. Konsentrasi Zn lebih besar dari
5 mg/L di dalam air dapat menyebabkan rasa pahit. Seng dalam air juga mungkin
dihasilkan dari sisa racun industri (Dirjen POM, 1995).
Besi
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari.
Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi telah ditemukan sejak zaman dahulu dan
tidak diketahui siapa penemu sebenarnya dari unsur ini. Besi dan unsur keempat banyak dibumi
dan merupakan logam yang terpenting dalam industri. Besi murni bersifat agak lunak dan kenyal.
Oleh karena itu, dalam industri, besi selalu dipadukan dengan baja. Baja adalah berbagai macam
paduan logam yang dibuat dari besi tuang kedalamnya ditambahkan unsur-unsur lain seperti
Mn, Ni, V, atau W tergantung keperluannya. Besi tempa adalah besi yang hampir murni dengan
kandungan sekitar 0.2% karbon.
Besi dengan nomor atom 26 dan massa atom 55,85, dalam Sistem Periodik Unsur terletak
pada periode 4 golongan VIII B.Besi melebur pada suhu 1535 0C, titik didihnya 30000C, dan
mempunyai densitas 7,87 g/cm 3. Besi yang murni adalah logam berwarna putih perak, yang
kukuh dan liat. Jarang terdapat besi komersial yang murni, biasanya besi mengandung sejumlah
kecil karbida, silisida,fosfida, dan sulfida dari besi,serta sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini
memegang peranan
penting dalam kekuatan struktur besi. (Vogel 1979).
Lambang : Fe
No. Atom : 26
Golongan, periode : 8,4
Penampilan : Metalik Mengkilap keabu-abuan
Massa Atom : 55,854 (2) g/mol
Konfigurasi Elektron : [ Ar ] 3d64s2
Fase : Padat
Massa Jenis (Suhu Kamar) : 7,86 g/cm 3
Titik Lebur : 1811 ºK (1538 ºC, 2800 ºF)
Titik Didih : 3134 ºK (2861 ºC, 5182 ºF)
Kapasitas Kalor : (25 ºC) 25,10 J/ (mol.K)