Rika
Rika
Rika
1. Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat.
Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang
membantu serta melindungi proses kehamilan & kelahiran normal adalah
yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak perlu melakukan
intervensi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah (evidence-based practice).
2. Pemberdayaan.
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan.Oleh karena itu,
bidan harus memberdayakan ibu (dan keluarga) dengan meningkatkan
pengetahuan & pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat
merawat dan menolong diri sendiri pada kondisi tertentu.Hindarkan sikap
negatif dan banyak mengkritik.
3. Otonomi.
5. Tanggung jawab
Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu,
analisa, dan pertimbangan yang matang.Akibat yang timbul dari
tindakan yang dilakukan menjadi tanggungan bidan.Pelayanan yang
diberikan harus berdasarkan kebutuhan ibu & janin, bukan atas
kebutuhan bidan.Asuhan yang berkualitas, berfokus pada klien, dan
sayang ibu serta berdasarkan bukti ilmiah terkini (praktek terbaik)
menjadi tanggung jawab semua profesional bidan
1. Pendekatan resiko mempunyai bila prediksi yang buruk karena kita tidak bisa
membedakan ibu yang akan mengalami komplikasi dan yang tidak. Hasil
studi di Kasango (Zaire) membuktikan bahwa 71% ibu yang mengalami
partus macet tidak terprediksi sebelumnya, dan 90% ibu yang diidentifikasi
sebagai beresiko tinggi tidak pernah mengalami komplikasi.
2. Banyak ibu yang digolongkan dalam kelompok resiko tinggi tidak pernah
mengalami komplikasi, sementara mereka telah memakai sumber daya yang
cukup mahal dan jarang didapat. Penelitian menunjukkan bahwa pemberian
asuhan khusus pada ibu yang tergolong dalam kategori resiko tinggi terbukti
tidak dapat mengurangi komplikasi yang terjadi (Enkin, 2000 : 22).
3. Memberikan keamanan palsu sebab banyak ibu yang tergolong kelompok
resiko rendah mengalami komplikasi tetapi tidak pernah diberitahu bagaimana
cara mengetahui dan apa yang dapat dilakukannya.
Pelajaran yang dapat diambil dari pendekatan resiko : adalah bahwa setiap bumil
beresiko mengalami komplikasi yang sangat tidak bisa diprediksi sehinggasetiap
bumil harus mempunyai akses asuhan kehamilan dan persalinan yang berkualitas.
Karenanya, fokus ANC perlu diperbarui (refocused) agar asuhan kehamilan lebih
efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita hamil.
b. Pelayanan kolaborasi
c. Pelayanan rujukan
Tugas merujuk/ketergantungan:
Berikut ini beberapa hak – hak wanita ini bisa digunakan sebagai pedoman :
PERAN BIDAN
Selain hasil-hasil penelitian, bidan juga harus mengikuti berbagai isu terkini yang
berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. Beberapa isu yang berhubungan
dengan kehamilan adalah sebagai berikut :
Women Center Care adalah asuhan yang berpusat pada wanita. Dalam
pelaksanaan asuhan ini wanita dipandang sebagai manusia secara utuh (holistic) yang
mempunyai hak pilih untuk memelihara kesehatan reproduksinya.
Upaya yang dilakukan dalam Woman Center Care adalah adanya kontinuitas
(kesinambungan) dalam pemberian asuhan yang meliputi asuhan yang berkelanjutan
(berfokus pada Ibu) dan pemberian asuhan yang berkelanjutan (konsep pelayanan
kebidanan yang terorganisasi).
Isu mengenai pre-eklamsi dan udema pada ibu hamil sudah cukup luas
berkembang sehingga bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannyaagar dapat
memberikan informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu hamil. Dengan
variasi tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat maka akan bervariasi pula
tanggapan yang akan diberikan dengan adanya isu-isu yang berkompeten dalam hal
ini harus dapat menyikapi dengan bijaksana setiap reaksi yang muncul dari
masyarakat. Jika menemukan hal yang negatif maka secepatnya melakukan suatu
tindakan, seperti melakukan penyuluhan mengenai pre-eklamsi dan udema selama
kehamilan.
Preklamsi dalam kehamilan di jumpai apabila tekanan darah ibu hamil 140/90
mmHg setelah kehamilan 20 minggu atau bisa lebih awal terjadi. Sedangkan eklamsi
adalah apabila di temukan kejang kejang pada penderita eklamsi yang juga di sertai
koma. Issue mengenai preklamasi dan edema pada ibu hamil sudah cukup luas
3. Leher ibu hamil yang menghitam atau puting yang berwarna gelap menandakan
bayinya laki-laki
4. Sebaiknya Ibu hamil tidak melakukan hubungan intim pada trimester pertama
kehamilannya
Pembahasan : bentuk perut ibu hamil yang lonjong atau bulat tergantung
posisi janin dalam kandungan jika janin melintang, maka perut akan terlihat melebar.
Namun jika posisi janin memanjang, perut akan terlihat tinggi. Selain itu bentuk perut
ibu hamil jga tergantung pada elastisitas otot dan volume air ketuban.
Pembahasan : ada beberapa wanita yang beranggapan bahwa wanita hamil hanya
boleh mandi di bawah air pancuran. Tidak ada alasan medis untuk memilih satu dari
yang lain sewaktu hamil. Pada trismester 3 wanita hamil mungkin perlu lebih berhati
hati bila mandi berendam lebih lama dari biasanya karena keseimbangan sewaktu
hamil berubah. Ibu hamil bisa saja terjatuh dan terluka sewaktu masuk atau keluar
dari bak mandi. Jika keseimbangan jadi masalah maka sebaiknya mandi di bawah air
pancuran.
a. Kunjungan ANC
Kunjungan
Waktu
Alasan
Trimester I
Sebelum 14 minggu
Trimester II
14 – 28 minggu
Trimester III
28 – 36 minggu
Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (= zat besi 60 mg) dan asam folat
500 mg sebanyak 1 tablet/hari segera setelah rasa mual hilang. Pemberian selama 90
hari (3 bulan). Ibu harus dinasehati agar tidak meminumnya bersama teh / kopi agar
tidak mengganggu penyerapannya.
c. Imunisasi TT 0,5 cc
Interval
Lama perlindungan
% perlindungan
TT 1
TT 2
4 mgg setelah TT 1
tahun
80%
TT 3
6 bln setelah TT 2
5 tahun
95%
TT 4
1 tahun setelah TT 3
10 tahun
99%
TT 5
Genetalia Eksternal
2.1.1 Panggul
a. 2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang :
iliaca
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil
tulang pangkal paha. Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan
erat.
Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai lima buah dan bersatu.
1. Promontorium
3. Linea terminalis/ I
pubis
(PTP)/ Midlet
bidang yaitu :
Pintu bawah panggul bukanlah merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga
dengan dasar yang sama. Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan
dibatasi arcus pubis, sedangkan segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica
denga dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.
bentuk panggul
tipikal pria
telur
zat Vasokonstriktor
Angiotensin II
2.2 konsepsi
1. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
2. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
3. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama
ejakulasi.
4. Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai,
melakukan penetrasi dan sampai akhirnya membuahi ovum.
Diperkirakan ada 300 juta sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi dan yang dapat
ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam perjalanannya hanya beberapa
ribu saja yang dapat mencapai tuba falopii. Lingkungan vagina yang asam dan adanya
daya fagosit dari uterus membuat sebagian besar sperma tidak mampu untuk bertahan
hidup, yang akhirnya dikeluarkan lagi melalui vagina.
OVUM
a. Ovulasi
b. Proses Ovulasi
Pada akhir siklus menstruasi kadar estrogen rendah. Rendahnya kadar estrogen ini
merangsang produksi FSH oleh hipofise. Selanjutnya FSH menstimulasi
pertumbuhan sejumlah folikel ovarium. Folikel yang terstimulasi akan meningkatkan
kadar kadar estrogen dan kenaikan kadar estrogen dapat mempengaruhi hipofisis
sehingga menyebabkan penurunan kadar FSH ( proses umpan balik negatif )
sebagian besar kasus, dari 10 – 20 folikel tumbuh dibawah pengaruh FSH namun
hanya satu diantaranya (folikel dominan) yang dapat tumbuh cukup besar dan
memiliki densitas reseptor FSH yang cukup memadai sehingga dapat memberikan
respon dengan rendahnya kadar FSH sehingga dapat terus berkembang sampai
tahapan ovulasi.
d. Fungsi Ovum
Gamet adalah satu-satunya jenis sel yang haploid (mereka hanya berisi satu
set kromosom, yang merupakan setengah bahan genetik mereka ditemukan yang
diperlukan untuk membuat organisme). Pada manusia, ini berarti mereka memiliki 23
kromosom. Fungsi ovum adalah untuk membawa set kromosom untuk disumbangkan
oleh perempuan dan menciptakan lingkungan yang tepat untuk memungkinkan
terjadinya pembuahan dengan sperma. Ova juga menyediakan nutrisi bagi embrio
berkembang sampai tenggelam ke dalam rahim dan plasenta mengambil alih.
SPERMA
Didalam air mani terdapat spermatozoa sebanyak 100-120 juta tiap cc,
Spermatozoon terdiri dari tiga bagian : kaput/ kepala, leher, dan ekor, sperma dapat
Sel sperma adalah gamet jantan, atau sel-sel yang berfungsi dalam reproduksi
seksual, sebelum pembuahan. Gamet bergabung dengan gamet lain, dalam hal ini sel
telur perempuan, untuk membentuk zigot. Sebuah zigot adalah ovum, atau telur,
setelah pembuahan. Sperma adalah singkatan dari spermatozoon, dan spermatozoa
dalam bentuk jamak.
Pada mamalia, sel sperma diproduksi di testis laki-laki. Testis, atau testis,
menghasilkan lebih dari 4 juta sperma baru setiap jam. Sel-sel sperma yang
dihasilkan oleh pembelahan sel yang disebut meiosis, yang menghasilkan masing-
masing sel sperma memiliki 23 kromosom, yang merupakan setengah dari kromosom
yang ditemukan di setiap sel lainnya dalam tubuh manusia kecuali untuk telur wanita,
yang juga mengandung hanya 23. Ketika bergabung, namun, mereka membuat syarat
46 kromosom, sepasang terdiri dari satu kromosom dari laki-laki dan satu dari
perempuan, diperlukan untuk perkembangan yang sehat.
Ada tiga bagian pada sel sperma yang sehat. Ada sebuah kapsul kepala yang
berisi inti, bagian tengah disebut mitokondria dan ekor panjang disebut flagel. Inti
mengandung materi genetik dari 23 kromosom. Mitokondria dalam tubuh sel sperma
menyediakan energi untuk aktivitas berenang diperlukan untuk sperma untuk
mencapai sel telur. Sisi gerakan sisi flagel dimungkinkan oleh kontraksi alternatif dari
serat protein yang membentuk ekor, memberikan dorongan untuk mencapai sel telur
wanita setelah sperma telah memasuki vagina. Ada antara 200-50.0000000 sel
sperma dalam ejakulasi tunggal.
Tidak semua sel sperma dilepaskan ke dalam vagina akan bertahan berjalanan
sampai leher rahim ke saluran tuba. Hanya sel sperma hidup yang sehat dan lurus
akan memiliki kesempatan untuk mencapai sel telur, suatu prestasi yang
membutuhkan sperma mikroskopis untuk berenang sampai satu jam. Jika tidak ada
sel telur untuk dibuahi, sel-sel sperma dapat tetap hidup hingga lima hari atau lebih
dalam saluran reproduksi wanita.
Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan ovum,
terjadi penyatuan sperma dengan ovum,sampai dengan terjadi perubahan fisik dan
kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan. Gambaran proses dari
konsepsi sampai dengan fertilisasi adalah sebagai berikut :
Dalam proses ini akhirnya kedua pronukleus bersatu dan membentuk zigot
yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa jam setelah
a. Proses Fertilisasi
Proses pembuahan manusia adalah yang rumit, tetapi telur dan sperma akan
bersatu dalam jangka panjang. Meskipun teknis di alam, Anda juga bisa melihatnya
sebagai sebuah perjalanan untuk menemukan pasangan yang cocok. Telur akan duduk
menunggu satu sperma (keluar hingga 150 juta yang dimulai balapan), dan akan
bergabung dengan sperma untuk menciptakan kehidupan manusia. Sementara
menunggu telur, ras sperma dan bersaing untuk menjadi yang pertama untuk
menembus sel telur. Ketika satu sperma dan sel telur akhirnya bertemu, listrik
mengisi udara. Serius, sinyal-sinyal listrik dilepaskan. Meskipun rincian mungkin
tidak begitu romantis, ingat bahwa itu adalah perjalanan yang penting.
Selama hubungan seksual, pria dapat ejakulasi, atau melepaskan air mani ke
dalam vagina perempuan. Ada sampai 150 juta sperma dalam air mani dalam
ejakulasi tunggal. Sperma melakukan perjalanan ke tuba fallopi untuk memenuhi
telur, namun, sperma memiliki beberapa tantangan besar ke depan untuk
menyelesaikan perjalanan ini. Misalnya, sperma harus menyelesaikan perjalanan ini
dalam waktu 12-48 jam telur yang sedang berovulasi atau sperma akan mati.
Hanya sekitar 85% dari sperma yang tidak benar terstruktur untuk perjalanan.
Hal ini membuat sekitar 15% dari sperma untuk menyelesaikan perjalanan menuju sel
telur. Sisa sperma akan mengikuti sinyal kimia yang diberikan oleh vagina dan leher
rahim, pembukaan rahim. Sinyal kimia akan memandu sperma melalui lendir serviks
dan membentuk lapisan uterus. Uterus juga dikenal sebagai rahim dan di mana bayi
akan berkembang setelah Fertilisasi.
Proses ini, ejakulasi untuk sisa sperma mencapai sel telur, memakan waktu
sekitar 20 menit. Hanya ada selusin sebelah kiri sperma sedikit yang benar-benar
membuat ke telur. Sisa sperma mulai mengelilingi telur, dan mereka berlomba untuk
menjadi yang pertama dan satu-satunya untuk benar-benar sperma membuahi sel
telur.
Ketika telur ditembus oleh sperma, membagi sekali lagi dan hasilnya hanya
dalam satu set informasi genetik. Telur bertemu dengan sperma, dan mereka
menggabungkan informasi genetik mereka bersama-sama. Ketika dua bergabung,
proses pembuahan selesai, dan telur yang dibuahi sekarang disebut zigot.
b. Gejala
Fertilisasi manusia adalah proses yang sangat rumit dengan banyak langkah
yang terjadi dalam waktu singkat. Definisi ini tidak serumit proses. Fertilisasi
manusia pada dasarnya adalah perpaduan dari telur dan sperma menghasilkan zigot.
Seorang wanita mungkin dapat memberitahu saat telur dibuahi tertanam sendiri
dalam rahimnya atau mungkin tidak tahu dia hamil selama berbulan-bulan. Meskipun
Fertilisasi manusia membutuhkan sama langkah-demi-langkah proses, setiap
perjalanan dan gejala yang dihasilkan bisa berbeda.
IMPLANTASI ( NIDASI )
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan
mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan
menutup lagi.
Itulah sebabnya kadang-kadang pada saat nidasi terjadi sedikit pendarahan akibat
luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman. Umumnya nidasi terjadi pada
dinding depan atau belakang rahim ( korpus ) dekat fundus uteri.
Nutrisi Janin:
Janin yang terbungkus oleh kantong pelindung amnion dan relatif tanpa bobot,
memanfaatkan kebanyakan suplai energi untuk pertumbuhan. Energi ini terutama
berasal dari glukose. Hanya sejumlah kecil lemak, sebagai asam lemak bebas,
melintasi plasenta sampai akhir trimester ketiga. Setiap kelebihan karbohidrat setelah
pertumbuhan dan kebutuhan metabolik terpenuhi diubah menjadi lemak, konversi ini
meningkat menjelang genap bulan (term).
Dari umur kehamilan ke- 30, hati janin semakin telah efisien dan mengubah glukose
menjadi glikogen, yang disimpan didalam otot jantung, otot skeletal, dan plasenta
janin. Apabila terjadi hipoksia, janin dapat memperoleh energi dari simpanan ini.
Asam lemak bebas dibentuk dan di simpan didalam jaringan adiposa coklat dan putih.
Lemak coklat disimpan di sekeliling leher janin dan belakang skapula, sternum dan
sekeliling ginjal. Lemak ini di metabolisir untuk menyediakan energi untuk
mempertahankan suhu tubuh bayisetelah lahir. Jaringan adiposa putih membentuk
lapisan subkutan pada tubuh janin cukup bulan, tetapi pada bayi kurang bulan lapisan
ini tipis. Lapisan ini sebagai insulator dan penyimpan lemak. Simpanan lemak pada
janin seberat 800 gram (umur kehamilan 24-26 minggu) hanya 1% dari berat
badannya, pada minggu ke-35 mencapai 15 % berat badan janin. Karena plasenta
membersihkan bilirubin dan produk metabolik lain dari darah yang memerlukan
aktivitas transferase, hati janin (dan neonatus) kekurangan tranferase tertentu.
Akibatnya adalah, jika defisiensi ini tidak ditanggulangi pada masa neonatus dini,
bilirubin akan menumpuk didalam darah neonatus, dengan akibat penyakit hemolitik
pada neonatus.
Asam amino melintasi plasenta dengan transfer aktif dan diubah menjadi protein.
Sintesis protein lebih besar dari pada pemecahan protein dan janin menggunakan
beberapa asam amino dari pemecahan ini untuk sintesis kembali.
Janin juga mensintesis suatu protein spesifik, alfafetoprotein (AFP) di dalam hati.
Kadar AFP mencapai puncak antara umur kehamilan ke-12 dan ke-16, setelah itu
menurun hingga genap bulan (term). Protein ini disekresi dalam urine janin dan
Jumlah air ketuban (likuor amnii) antara 1000 sampai 1500 ml pada kehamilan
aterm. Berat jenisnya antara 1,007 sampai 1,008. Likuor amnii terdiri dari 2,3%
bahan organik (protein, vernik kasiosa, rambut lanugo, zat lemak, lesitin dan
spingomielin) dan 97% sampai 98% bahan organik (air garam yang larut dalam air).
Peredaran cairan ketuban sekitar 500 cc/jam atau sekitar 1% yang ditelan bayi dan
dikeluarkan sebagai air kencing. Bila akan terjadi gangguan peredaran air ketuban
menimbulkan akan hidramnion yaitu jumlah cairan ketuban melebihi 1500 ml.
Hidramnion dijumpai pada kasus anencefal, spinabifida, agenesis ginjal,
korioangioma plasenta.
2. Saat inpartu
Plasenta terbentuk sempurna pada minggu ke-16 dimana desidua parietalis dan
desidua kapsularis telah menjadi satu. Sebelum plasenta terbentuk sempurna dan
sanggup untuk memelihara janin, fungsinya di lakukan oleh korpus luteum
gravidarum. Saat nidasi vili korialis mengeluarkan hormn korionik gonadotropin
sehingga korpus luteum dapat bertahan. Implantasi plasenta terjadi pada fundus uteri
depan atau belakang. Fungsi plasenta dapat dilaksanakan melalui sirkulasi
retroplasenter dengan terbukanya arteri spiralis dan vena di dasar desidua basalis. Di
bagian tepi plasenta terdapat ruangan agak lebar sebagai penampung sementara darah
sebelm masuk menuju sirkulasi darah ibu.
Sirkulasi retroplasenter terjadi karena aliran darah arteri spiralis dengan tekanan 70
mm Hg sampai 80 mmHg, sedangkan tekanan darah pada vena di dasar desidua
basalis 20 mm Hg sampai 30 mmHg. Aliran arteri seolah-olah tegak lurus untuk
mencapai plat korionik dibagian plasenta fetalis dalam ruangan intervili.
Dengan perbedaan tekanan tersebut terjadi aliran darah yang memberikan kesempatan
luas pada vilikorialis untuk melakukan pertukaran nutrisi. Di samping itu vili korealis
bergerak-gerak karena aliran darah ibu dan terjadi kontraksi ringan memberikan
peluang untuk makin sempurnanya pertukaran nutrisi.
Fungsi plasenta:
Plasenta merupakan akar janin untuk menghisap nutrisi dari ibu dalam bentuk
O2, asam amino, vitamin, mineral, dan zat lainnya ke janin dan membuang sisa
metabolisme janin dan CO2.
a. Sebagai Nutritif
1. Difusi.
Air dan bahan yang larut dalam air, garam kalium dan natrium. Makin besar berat
jenis bahan makin lambat terjadi difusi.
2. Sistem enzimatik.
3. Pinositosis
b. Ginjal, hati dan usus janin belum berfungsi dengan baik sebagai alat pembuangan.
Sisa metabolisme akan di buang melalui plasenta, yang akan menghubungkan janin
dengan dunia luar secara tidak langsung.
f. Sebagai barier
Sel trofoblast cukup kuat bertindak sebagai barrier terhadap beberapa bakteri atau
virus. Demikian juga obat yang dapat membahayakan pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim, dihalangi melalui plasenta. Beberapa obat yang
berpengaruh terhadap janin prlu dihindari seperti tetrasiklin (perubahan gigi,
gangguan pertumbuhan tulang), streptomisin (gangguan keseimbangan, gangguan
pendengaran), preparat sulfa (gangguan metabolisme billirubin, menimbulkan
kernikterus ), dan obat-obatan narkosa (mempengaruhi jantung dan pernafasan).
Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat
pada hamil pertama. Pada kehamilan ke dua dan seterusnya perkiraan ini kurang
tepat.
a. Trimester I
Uterus
Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan menebal, tetapi seiring dengan
bertambahanya usia kehamilan akan menipis pada akhir kehamilan ketebalanya hanya
sekitar 1,5 cm bahkan kurang.
Istimus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri
yang mengakibatkan ithmus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan
tanda Hegar. Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding
abdominal mendorong usus seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh
dinding abdominal mendorong usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga
hampir menyentuh hati. Sejak trimester I kehamillan uterus akan mengalami
kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri.
Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak
jaringan ikat yang mengandung kolagen, kelenjar servikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mukus karna pertambahan dan pelebaran pembuluh
darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick.
Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan setelah itu akan
berperan sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang relatif minimal.
b. Trimester II
Uterus
Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkan pada akhir
kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan,rahim teraba seperti
berisi cairan ketuban dan dinding rahim terasa tipis. Posisi rahim antara lain:
Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada pada rongga pelvis.
Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
mencapai batas hati.
Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau
kiri
Serviks
Serviks bertambah dan menjadi lunak (soft) yang di sebut dengan tanda Gooldell.
Kelenjar endoserfikal membesar dan mengeluarkan cairan mukus. Oleh karna
pertumbuhan dan pelebaran pembulu darah, warna nya menjadi lipid yang di sebut
tanda Chandwick.
Ovarium
Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuk
nya plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron ( kira-kira
pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter kurang lebih 3
cm).
c. Trimester III
Uterus
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram-1000 gram pada akhir kehamilan
empat puluh minggu. Pada kehamilan 28 minggu, TFU (Tinggi Fundus Uteri) terletak
2-3 jari diatas pusat, Pada kehamilan 36 minggu tinggi TFU satu jari dibawah
Prosesus xifoideus. Dan pada kehamilan 40 minggu,TFU berada tiga jari dibawah
Prosesus xifoideus. Pada trimester III , istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri
dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR).
Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR
menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih
tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi
fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
Serviks
Ovarium
2.4.2 payudara
Trimester I
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara
mulai timbul sejak minggu keenam gestasi. Perubahan payudara ini adalah tanda
mungkin hamil. Sensivitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri
tajam. Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi.
Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak
sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongsti vena di payudara
lebih jelas terlihat pada primigravida. Striae dapat terlihat dibagian luar payudara.
Trimester II
Trimester III
Mammae semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk laktasi akibat
pengaruh somatotropin, estrogen dan progesteron.Pada payudara wanita terdapat
striae karena adanya peregangan lapisan kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil.
Selama trimester ini pula sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik.
Trimester I
1. Estrogen
Produksi estrogen plaseenta terus naik selama kehamilan dan pada
akhir kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil.
2. Progesteron
Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibandingkan estrogen.
Pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari. Progesterone
menyebabakan tonus otot polos menurun dan juga diuresis.
Progesterone menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan sub kutan
di abdomen, punggung dan paha atas. Lemak berfungsi sebagai
cadangan enrgi baik pada masa hamil maupun menyusui.
3. Human chorionic gonadotropin (HCG)
Hormone ini dapat terdeteksi beberapa hari setelah perubahan da
merupakan dasar tes khamilan. Puncak sekresinya terjadi kurang lebih
60 hari setelah konsepsi.fungsi utamanya adalah mempertahankan
korpus luteim.
4. Human placental lactogen (HPL).
Hormone ini diproduksinya terus naik dan pada saat aterm mencapai 2
gram/hari. Efeknya mirip dengan hormone pertumbuhan. Ia juga
bersifat diabetogenik,sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
5. Pituitary Gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan
karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.
6. Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi
estrogen.sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen ditingkat
target organ.
Trimester II
Trimester III
Trimester I
Trimester II
Janin sebenarnya merupakan benda asing bagi ibunya karena hasil pertemuan
dua gamet yang berlainan. Namun ternyata janin dapat diterima oleh sistem imunitas
tubuh, hal ini merupakan keajaiban alam dan belum ada gambaran jelas tentang
mekanisme sebenarnya yang berlangsung pada tubuh ibu hamil. Imunologi dalam
janin kebanyakan dari ibu ke janin sekitar 16 mgg kehamilan dan terus meningkat
ketika kehamilan bertambah, tetapi sebagian besar lagi diterima janin selama empat
minggu terakhir kehamilan.
Trimester III
Trimester I
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan
pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu
akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan
kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Trimester II
Trimester III
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas panggul
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan
kmbali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi
lancar.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi
daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat
kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
Mobilitas sendi sakroiliaka, sakro koksigeal, sendi pubis bertambah besar &
menyebabkan rasa tidak nyaman dibagian bawah punggung khususnya pada akhir
kehamilan mengakibatkan rasa pegal, mati rasa dan lemah dialami pada anggota
badan atas.
TD darah arteri
Sistolik ↓ 4 -6 mg
Diastolik ↓ 8 – 15 mg
Rata-rata ↓ 6 -10 mg
90% mengalami murmur ejeksi sistolik yang berlangsung hingga minggu pertama
pascapartum. Jika tidak disertai abnormalitas yang lain hal ini menunjukkan adanya
peningkatan curah jantung.
20% mengalami murmur diastolik transien dan 10% mengalami murmur kontinu
yang terdengar di atas dasar jantung, menyebabkan peningkatan aliran darah ke
payudara.
Peningkatan curah jantung antara 35-50% dari rata-rata 5 L/menit sebelum hamil
menjadi 7L/menit pada minggu ke 20 hal ini akibat peningkatan isi sekuncup dan
frekuensi jantung
Variasi yang besar dalam curah jantung, frekuensi nadi, tekanan darah dan aliran
darah regional dapat terjadi sesuai dengan perubahan trivial postur, aktivitas dan
ansietas.
Nilai nadi biasanya naik 84/menit dan tekanan darah arteri menurun pd TM II,
tekanan darah vena cenderung naik pada TM I
Tekanan darah sistolik menurun rata-rata 5-10 mmHg di bawah batas dasar dan
tekanan diastolik menurun 10-15 mmHg pada usia gestasi 24 minggu
Sindrome hipotensi telentang terdiri atas hipotensi, bradikardia, dan sinkop (karena
pada posisi terlentang, uterus gravid yang menekan aorta sehingga tekanan uterina
lebih rendah dari pada tekanan darah arteri brakialis)
Aliran darah pada ginjal meningkat (70-80%) 400 ml/menit pada usia gestasi 16
minggu sehingga meningkatkan ekskresi.
Aliran darah pada tangan dan kaki mencapai 500 ml/menit pd minggu ke-36, hal ini
membantu menghilangkan kelebihan panas yang diproduksi oleh peningkatan
metabolisme massa maternal-janin dan kerja kardiorespiratorius selama kehamilan.
Vasodilatasi perifer yang terkait merupakan penyebab mengapa wanita hamil “merasa
kepanasan” berkeringat banyak setiap saat merasakan tangan yang lembab dan sering
kali menderita hidung tersumbat.
Volume plasma darah meningkat 50% sehingga terjadi hemodilusi pada 32-34
minggu, anemia fisiologis, penurunan konsentrasi protein plasma dan penurunan
konsentrasi imunoglobulin
Kulit
Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat
ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan
dermis.
Struktur anatomi
2. Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar
keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya
keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada
kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea.
Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ penerima rangsangan, pelindung
terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu
tubuh.
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan
pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan
proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat
mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan.
Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak
merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat
tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak
membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang,
sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya
keringat dikontrol oleh hipotalamus
Fungsi
Linea nigra merupakan garis pigmentasi yang terentang dari symphisis pubis
sampai ke ujung atas fundus pada garis tengah, garis ini dikenal dengan linea alba
sebelum pigmentasi yang disebabkan faktor hormonal. Pada primigravida, adanya
linea nigra dimulai pada bulan ke 3, sama cepatnya dengan kenaikan tinggi fundus;
pada multigravida munculnya garis ini sering lebih awal dari bulan ke 3. Tidak semua
wanita hamil muncul linea nigra.
Striae gravidarum, atau garis peregangan, tampak pada 50% sampai 90% wanita
hamil selama pertengahan kehamilan, mungkin disebabkan oleh aksi adrenocorticoid.
Striae merefleksikan perusakan jaringan penyambung di bawah kulit (collagen).
Depresi lapisan yang jelas terjadi pada area-area dengan peregangan maksimal
(seperti abdomen, paha dan mamae). Peregangan ini kadang-kadang menimbulkan
sensasi menyerupai rasa gatal. Terdapat kecenderungan bahwa striae bersifat familia.
Setelah kelahiran striae biasanya memudar, walaupun striae tersebut tidak
menghilang secara keseluruhan. Variasi warna striae tergantung pada warna kulit ibu
hamil. Striae tampak berwarna pink pada wanita berkulit cerah, dan tampak berwarna
kontras dari pada kulit lainnya pada wanita berkulit gelap. Pada nulipara, striae pada
Perubahan pada kulit ibu hamil, terjadi karena terdapat hormon khusus.
Perubahan kulit dalam bentuk hiperpigmentasi dan hiperemi di beberapa tempat dapat
dijabarkan sebagai berikut :
– Hormon adrenokortikotropik
2.2.10 Metabolisme
2.2.11 Berat badan dan indeks masa tubuh
Peningkatan berat badan ibu disebabkan oleh hasil konsepsi (fetus, plasenta,
cairan ketuban) dan berat Ibu (uterus, mammae yang membesar, volume darah
meningkat, lemak, protein, adanya retensi air). Berat badan wanita hamil naik 6,5-
16,5 kg, rata-rata 12,5 kg, terutama 20 minggu terakhir. Kadar alkali-fosfatase
meningkat 4x lipat dibanding wanita tidak hamil, mulai kehamilan 4 bulan. Alkali
fosfatase dapat dipakai untuk menilai fungsi plasenta.
Terjadi hubungan langsung antara arteri & vena pada sirkulasi retro-plasenter.
Volume darah :
Meningkat, jumlah serum lebih besar dari pertambahan sel darah, sehingga
terjadi pengenceran darah (haemodilusi).
Sel darah
sel darah meningkat 20%, Protein darah dalam bentuk albumin dan
gammaglobulin menurun pada TM I.
Pembekuan/Koagulasi
Konsumsi oksigen dan ventilasi semenit meningkat secara progresif selam masa
kehamilan. Volume tidal dan dalam angka yang lebih kecil, laju pernafasan
1. Kompresi syaraf panggul atau statis vaskular akibat pembesaran uterus dapat
menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah.
2. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada syaraf
atau kompresi akar syaraf.
3. Edema yang melibatkan syaraf perifer dapat menyebabkan carpal tunned
syndrome selama trimester akhir kehamilan.
4. Akroestesia (rasa gatal di tangan) yang timbul akibat posisi tubuh yang
membungkuk berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus barkialis.
Pada trimester pertam seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk
menyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perunya masih kecil,
kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang dapat diberitahukan kepada orang
lain atau mungkin dirahasiakanya. Bertambahnya berat badab adalah bagian yang
signifikan pada wanita selama trimester pertama. Ini menjadi bagian uji nyata yang
dilakukan wanita seperti yang terlihat pada tubuhnya jelas bahwa ia hamil, bagi
kebanyakan wanita bertambahnya berat badannya dijadikan bukti awal
berkembangnya bayi meskipun sebenarnya bukanlah kejadian secara fisik. Wanita
yang terlihat bertambah berat badanya berperan pada perlindungan dan pertumbuhan
abdomenya, yang berarti hamil baginya. Dan sebaliknya bagi wanita hamil dan ingin
menyembunyikanya (seperti remaja yang belum menikah) bisa mencegah mereka
untuk menunjukkan dan mencoba untuk mengatasi masalahnya. Hasrat untuk
melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda-beda. Walaupun beberapa
wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi , kebanyakan mereka mengalami
Contoh kasus:
Hubungan social wanita akan meningkat dengan wanita hamil lainya atau yang
baru menjadi ibu, ketertarikan ddan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran
dan persiapan untuk peran yang baru. Hubungan sosila yang rumit ini membutuhkan
sejumlah pekerjaan yang rumit, yang pada giliranya bertindak sebagai katalis bagi
peran barunya. Qickening mungkin menyerang wanita untuk memikirkan bayinya
sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya. Kesadaran yang baru ini
melalui perubahan dan memusatkan dirinya kebayi, pada saat ini jenis kelamin bayi
tidak begitu penting. Perhatian ditujukan pada kesehatan bayi dan kehadiran di dalam
keluarga. Ketika janin menjadi semakin jelas, yang telihat dengan adanya gerakan
dan denyut jantung, kecemasan orang tua yang terutama ialah kemungkinan cacat
pada anaknya. Orang tua mungkin akan membicarakan rasa cemasnya ini secara
terbuka dan berusaha memperoleh kepastian bahwa anaknya dalam keadaan
sempurna. Pada tahap lanjut kehamilan, rasa takut bahwa anaknya dapat meninggal
semakin melemah.
Contoh kasus:
Trimester ketiga sering disebut periode penantian. Pada periode ini wanita
menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia semakain tidak sabar
untuk segera melihat bayinya. Ada peresaan tidak menyenangkan ketika bayinya
tidak lahir tepat pada waktunya, fakta yang menempatkan wanita tersebut gelisah dan
hanya bisa melihat dan menunggu tanda-tanda dan gejalanya.
Contoh kasus:
3.1.1 Pasti
1. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, dan bagian-
bagian janin lainnya
2. Adanya denyut jantung janin, dengan cara:
3. Didengar dengan stetoskop monoral laennec
4. Terdeteksi dengan alat doppler
5. Tercatat dengan alat feto elektro kardiogram
6. Dilihat pada ultrasonografi
3.1.3 kemungkinan
Pemerikaaan HCG (Human chorionic Gonadotropin) positive pada
pemeriksaan air seni saat melakukan tes pack. Tes ini dapat membantu dalam
penentuan kehamilan sejak dini, namun masih diperlukan konfirmasi dengan
pemeriksaan lainnya .
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau
penyakit yang dialami ibu hamil yaitu:
Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan
berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan
tidak hamil. Diketahui bahwa janin membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang
dapat memberikannya. Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar
janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Selain itu status gizi
ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan.
Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan
janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan
oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata
dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh
besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut:
1) Asam folat
Asam folat adalah bagian dari vitamin B kompleks yang dapat diisolasi dari
daun hijau (seperti bayam), buah segar, kulit, hati, ginjal, dan jamur. Asam folat
disebut juga dengan folacin/liver lactobacillus cosil faktor/faktor U dan faktor R atau
Pemberian asam folat diberikan pada masa perikontrasepsi, satu bulan sebelum
konsepsi dan 1 bulan post konsepsi, karena neural tube manusia menutup pada
minggu ketiga post konsepsi. Minimal pemberian suplemen asam folat yang dimulai
2 bulan sebelum konsepsi dan belanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis
pemberian asam folat untuk preventif adalah 500 mikrogram, sedangkan untuk
kelompok dengan faktor resiko adalah 4 mg/hari.
2) Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi
pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein.Hal ini juga efektif unutk
menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil
adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
3) Pembentukan jaringan dari janin dan tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910
gran dalam 6 bulan terakhir kehamilan dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari
untuk ibu hamil.
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk
membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap
tablet besi mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 30 mg ), minimal 90 tablet perhari.
5) Kalsium
Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi, kebutuhan kalsium ibu hamil adalah
sebesar 500 mg perhari.
Bila ibu mengetahui kurang gizi pada kehamilannya maka akan menimbulkan
masalah baik pada ibu hamil atau pada janin:
1) Terhadap ibu
Kekuurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi antara
lain: perdarahan, anemia dan lain-lain
2) Terhadap persalinan
3) Tehadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin
dan dapt menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal.
Cara hidup yang serba sibuk dan terburu-buru seperti yang banyak dijalani
oleh para wanita pada masa kini, dapat memperbesar kemungkinan bahkan kadang-
kadang langsung menyebabkan salah satu gejala kehamilan yang tidak enak yaitu rasa
mual di pagi hari, keletihan, sakit punggung dan gangguan pencernaan.
Selain itu, ada beberapa gaya hidup yang mempengaruhi wanita hamil antara lain:
jamu
a) Bagi janin
b) Bagi ibu:
a. Keracunan
b. Kerusakan jantung dan ginjal
c. Syok
d. Perdarahan.
Efek-efek tersebut dapat terjadi dikarenakan kandungan zat-zat tertentu pada jamu
baik berupa bahan herbal maupun bahan lain yang mungkin tidak aman bagi ibu.
2) Mitos
3) Aktivitas seksual
Tidak ada rekomendasi dalam asuhan kehamilan bahwa ibu hamil itu tidak
boleh sama sekali melakukan aktifitas pekerjaan rumah tangga ataupun bekerja di
luar rumah, yang penting diperhatikan adalah keseimbangan dan toleran dalam
pekerjaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan atau aktifitas bagi ibu
hamil adalah tingkat keamanannya bagi ibu hamil. Nasehat yang perlu disampaikan
adalah bahwa ibu hamil tetap boleh melakukan aktifitas atau pekerjaan tetapi cermati
apakah pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan beresiko atau tidak untuk
kehamilannya.
5) Senam hamil
6) Perokok
Merokok adalah perilaku yang merugikan dan membahayakan bagi ibu hamil.
Ibu hamil yang perokok akan beresiko menurunkan berat bayi lahir.
a) Bagi janin
a. BBLR
b. Persalinan preterm
c. Kematian perinatal.
d. Pengaruh nikotin terhadap janin menimbulkan efek kenaikan tekanan
pada otak janin dan peningktan denyut jantung janin.
a. Penyakit paru
b. Jantung
c. Hipertensi
d. Kanker dan lain-lain.
Faktor lingkungan yang baik dan strategis merupakan salah satu upaya yang
penting untuk menghentikan kebiasaan merokok bagi ibu daripada pemberian
konseling tentang bahaya merokok. Para bidan, dokter spesialis kebidanan harus
mendukung upaya untuk menghentikan merokok melalui kegiatan
a) Antenatal care
Pada kehamilan di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan bila
dipertahankan kemungkinan orang tuanya akan menjadi single parents, bila
pasanagan tidak mau menikahinya. Kalau terjadi pernikahan bisa terjadi perkawinan
d. Subtance abuse
Adalah prilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil, termasuk
penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu yang membahayakan ibu
hamil.
2) Merokok
a. Stressor internal
Ketegangan
Status marital, mal adaptasi, relationship, kasih sayang, support mental dan
brokenhome.
Adalah prilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil, termasuk
penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu yang membahayakan ibu
hamil.
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang
digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau
perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku
makan juga harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika
ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya
tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal
hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang
sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya
secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan
lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal,
membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan
dengan baik.
5.1.1 Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek
nafas. Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya rahim.
Kebutuhan oksigen meningkat 20 %. Ibu hamil sebaiknya tidak berada di tempat-
tempat yang terlalu ramai dan penuh sesak, karena akan mengurangi masukan
oksigen.
5.1.2 Nutrisi
1. Kebutuhan gizi ibu hamil dengan bb normal
Ibu hamil yang terlalu gemuk tak boleh mengkomsumsi makanan dalamn
jumlah sekaligus banyak. Sebaiknya berangsur – angsur, sehari menjadi 4 – 5 kali
waktu makan. Penambahan energi untuk ibu hamil gemuk tidak boleh lebih dari 300
kkal/hari. Semestera penambahan berat badan tidak boleh lebih dari 3 kg/bulan atau 1
kg /minggu.
Makanan yang harus dikurangi adalah yang rasanya manis, gurih dan mengandung
banyak lemak, seperti daging sapi, daging ayam dengan kulit, makanan berminyak
dan sejenisnya. Daging boleh dikomsumsi 100 gr atau 1 potong besar/hari. Buah –
buiahan yang harus dibatasi adalah durian, nangka, advokad. Sedangkan untuk
Nasi 2 gelas, sayuran 3 mangkuk, buah 4 potong, susu 4 sendok makan, telur
1 butir, daging 1 potong sedang, ikan 1 potong sedang, tahu 1 potong sedang, gula
pasir 3 sendok makan, lemak/minyak 3 sendok teh, roti 2 iris.
Pengaturan makanan bagi ibu hamil kurus lebih sederhana. Yang harus
diperhatikan adala jumlah cairan yang terkandung dalam makanan. Air, baik air
minum, jus atau makanan yang mengadung kadar air tinggi, selain mudah
mengenyangkan juga memacing timbulnyarasa mual. Supaya kebutuhan ibu yang
terlalu kurus tercukupi, disarankan mengkomsumsi makanan dengan sedikit kuah.
Setelah makan, beri jeda ½ hingga 1 jam sebelum minum. Mengenai jenis dan jumlah
makanan tidak ada pantangannya.
Nasi 4 gelas, sayuran 3 mangkuk, buah 1 potong, susu 9 sendok makan, telur 2 butir,
daging 1 potong sedang, ayam 1 potong besar, ikan 1 potong sedang, tempe 3 potong
sedang, tahu 1 potong sedang, gula pasir 5 sendok makan, lemak/minyak 5 sendok
teh, roti 4 iris, biscuit 6 keping.
1) Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan ganti pakaian minimal 2 kali
sehari
2) Menjaga kebersihan alat genital dan pakaian dalam
3) Menjaga kebersihan payudara
5.1.4 Pakaian
Pakaian yang baik bagi wanita hamil adalah :
5.1.5 Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III
kehamilan. Sementara frekuensi buang air besar menurun akibat adanya konstipasi.
Kebutuhan ibu hamil akan rasa nyaman terhadap masalah eliminasi juga perlu
mendapat perhatian.
1) Ibu hamil akan sering ke kamar mandi terutama saat malam sehingga
mengganggu tidur, sebaiknya intake cairan sebelum tidur dikurangi
2) Gunakan pembalut untuk mencegah pakaian dalam yang basah dan lembab
sehingga memudahkan masuk kuman
3) Setiap habis bab dan bak, cebok dengan baik
1) Pilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi wanita hamil
2) Sebaiknya gunakan kondom, karena prostaglandin yang terdapat dalam semen
bisa menyebabkan kontraksi
3) Lakukanlah dalam frekuensi yang wajar, + 2-3 kali seminggu.
Keuntungan:
a) Melenturkan otot
b) Memberikan kesegaran
c) Meningkatkan self exteem dan self image
d) Sarana berbagi informasi
Jika kandungan mencapai 6 bulan ke atas, lakukan senam hamil, kecuali ada kelainan
tertentu pada kehamilan. Sebelum memutuskan mengikuti senam hamil, diskusikan
kondisi kehamilan dengan dokter atau bidan.
Sebelum memulai senam hamil, lakukan dulu gerakan pemanasan sehingga peredaran
darah dalam tubuh akan meningkat dan oksigen yang diangkut ke otot-otot dan
jaringan tubuh bertambah banyak, serta dapat mengurangi kemungkinan terjadinya
kejang/luka karena telah disiapkan sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih
aktif.
A. Persetujuan Dokter/Bidan
C. Cukup Berlatih
D. Pakaian Senam
E. Makanan
Posisi tidur yang paling dianjurkan adalah tidur miring ke kekiri, posisi ini berguna
untuk mencegah varices, sesak nafas, bengkak pada kaki, serta dapat memperlancar
sirkulasi darah yang penting buat pertumbuhan janin. Bila ibu sulit tidur, cobalah
mendengarkan musik lembut yang akan mengirirng perasaan dan pikiran menjadi
lebih tenang sehingga tubuh dan perasaan jadi lebih relaks.
Bisa diberikan pada seorang calon pengantin. Sebelum hamil dan pada saat hamil.
Tentang jadwal Imunisasi TT anda bisa tambahan TT5 diberikan 1th setelah TT4,
lama perlindungan 25th, kekebalan 99%.
Hal-hal yang perlu diketahui bagi anda ibu hamil adalah : bahwa imunisasi TT aman
bagi ibu hamil dan tidak berbahaya bagi janin, dan kekebalan terhadap tetanus hanya
dapat diperoleh memalui imunisasi TT. Ibu Hamil juga harus tahu kapan imunisasi
TT selanjutnya diberikan, sesuai prosedur tenaga kesehatan/ Bidan akan memberikan
buku imunisasi. Pemahaman bahwa resiko infeksi tetanus akan berkurang jika ibu
hamil melahirkan di tenaga kesehatan / bidan 2 bulan sebelum persalinan, ibu hamil
seharusnya sudah komplit mendapatkan paket imunisasi TT.
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil tidak dilakukan / tidak lengkap, tidak sesuai
dengan ketentuan program. Pertolongan persalinan tidak memenuhi : bersih tangan,
bersih alas dan bersih alat. Perawatan tali pusat yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan.
a. Posyandu
b. Bidan / Polindes / PKD
c. Puskesmas
d. Puskesmas Pembantu
e. Rumah Bersalin
f. Rumah sakit
5.1.11 Traveling
1. Umumnya perjalanan jauh pada 6 bulan pertama kehamilan dianggap cukup
aman. Bila anda ingin melakukan perjalanan jauh pada 3 bulan terakhir kehamilan,
sebaiknya dirundingkan dengan dokter.
4. Apabila bepergian dengan pesawat udara, ada resiko terhadap janin antara lain :
Komposisi ASI
Membuat daftar penting tentang persalinan bisa membantu Anda mengatur banyak
hal selama proses persalinan. Baik di rumah sakit atau pun di rumah, beberapa hal
harus dipersiapkan sebelumnya yaitu:
untuk Anda:
1. Persiapan kelahiran
2. Pakaian, sandal, piyama
3. Pakaian dalam
4. Alat kebutuhan mandi
5. Hand sanitizer
6. Breast pads
7. Tisu anti-bakteri
1. Popok
2. Kain/bedong
3. Selimut bayi
Selama proses melahirkan, Anda dan bayi sangat rentan terhadap serangan
kuman dan bakteri. Oleh karena itu, kebersihan sangat penting agar Anda berdua
tetap sehat.
1. Pastikan apakah ada hand sanitizer di dekat Anda dan pastikan orang lain
menggunakannya ketika dekat dengan Anda dan bayi
2. Pastikan pengunjung menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah
bertemu dengan Anda
3. Gunakan tisu antibakteri pada barang-barang di sekitar Anda
Melahirkan di rumah:
1. Siapkan sabun cuci tangan cair, handuk bersih dan baskom bersih untuk
keperluan persalinan
2. Pilih ruangan yang hangat, bersih, dengan persediaan kain pembersih yang
cukup dan kain kedap air sebagai pelindung furnitur.
a. Trimester Pertama
Solusi :
Solusi :
3). Leukoria
Solusi :
– Menerangkan hati rujuk ke dokter bila diikuti dengan, bau busuk, perubahan
warna.
Solusi :
Solusi :
– Makan biskuit, jahe, roti panggang kering, dan segala sesuatu yang mengandung
pepermint.
– Sering minum hangat (teh hangat, susu atau minuman bebas kopi)
Solusi :
– Menenangkan diri
Solusi :
– sikat halus
8). Konstipasi
Solusi :
– Olahraga (jalan-jalan)
Fisiologi : Sakit kepala yang sering lebih dari biasa, hal ini mungkin karena
keadaan rasa mual, kelelahan,lpar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena
perasaan tegang/depresi.
Solusi :
10).Pusing
Fisiologi : Merasa pusing karena pada awal kehamilan ini karena adanya
peningkatan tuntutan darah ketubuh, sehingga sewaktu berubah posisi dari tidur atau
Solusi : Bila rasa pusing timbul ketika sedang duduk ini biasanya karena
menurunnya level gula darah, makanlah sedikit tapi sering. Bila pusing terlalu sering
periksa ke doketer, kemungkinan anemia.
b. Trimester Kedua
Solusi :
– jangan makan dalam jumlah yang besar terutama sebelum mau tidur.
2). Pembengkakan
Fisiologi : Hal ini terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang bersifat
menahan cairan. Pada trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan kaki
dan tangan, hal ini sering terjadi karena psosisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
3). Pusing
Fisiologi : Perenggangan kulit yang berlebih biasannya pada perut dan payudara
akibat perenggangan kulit ini ibu hamil dapat merasa gatal.
Solusi :
– Jika saat hamil merasa gatal didaerah rengangan, bisa dikompres dengan air hangat
untuk mengurangi rasa gatal.
Fisiologi : Kram otot ini timbul karena pembesaran uterus yang memberikan
tekanan pada pembuluh darah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat saat
kehamilan.
Solusi :
– Bila kram saat duduk atau tidak, coba untuk menggerakan jari-jari ke arah atas.
Solusi :
Fisiologi : Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan
pergelangan kaki ibu, disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan
retensi cairan.
Solusi :
Fisiologi : Hal ini terjadi karena rahim mendesak paru-paru dan diafragma.
Solusi :
– berjalan tegak
– tidur miring kiri dan olahraga teratur yang ringan seperti jalan-jalan dipagi hari
4). Varises
Solusi :
– Duduk atau berbaring dengan kaki diganjal bantal, sehingga posisi kaki lebih tinggi
dari jantung.
Fisiologi : Hal ini terjadi karena kecepatan metabolisme ibu hamil rata-rata
meningkat ± 20% selama kehamilan sehingga suhu tubuh juga tinggi.
Solusi :
– Jangan lupa untuk minum lebih banyakuntuk menggantikan cairan yang keluar
melalui pori-pori tubuh bumil.
Fisiologi : Broxton Hick kontraksi palsu, kontraksi berupa rasa sakit ringan, tidak
teratur dan hilang bila duduk atau istirahat.
Solusi :
– Istirahat cukup
Solusi :
Fisiologi : Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul
akan makin menekan kandung kencing ibu hamil.
Solusi :
– Tenangkan hati
Solusi :
Pemeriksaan Kehamilan usia 27 atau 28 minggu Pada periode ini, Anda akan
dianjurkan untuk pemeriksaan tes glukosa darah untuk menyaring ada tidaknya
diabetes gestational. Hemoglobin mungkin juga diperiksa ulang. Beberapa penyedia
melakukan pemeriksaan panggul.
5.1.17 Pekerjaan
1. Pekerjaan rumah tangga
Perdarahan sangat ringan tanpa rasa sakit atau nyeri adalah hal umum
yang terjadi di awal kehamilan. Namun, perdarahan bisa menjadi tanda
bahaya kehamilan atau komplikasi serius jika:
Demam
Ibu hamil lebih rentan terjangkit pilek dan flu. Oleh karena itu, jangan heran
jika ibu hamil terkadang mengalami demam. Tapi, segera hubungi dokter jika demam
berlangsung lebih dari 1 - 2 hari dan suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius namun
tidak menunjukkan gejala flu atau pilek. Atau jika suhu tubuh lebih dari 39 derajat
Celcius selama beberapa waktu, karena ini dapat membahayakan bayi dalam
kandungan.
Janin cukup sering bergerak merupakan salah satu tanda bahwa kehamilan
baik-baik saja. Tapi jika pola pergerakannya berubah (berhenti atau berkurang)
khususnya pada usia kehamilan 28 minggu, segera hubungi dokter. Ini berarti terjadi
sesuatu dengan janin yang dikandung.
Jika ada cairan yang merembes dari vagina pada masa kehamilan kurang dari
37 minggu, itu berarti air ketuban sudah pecah. Artinya, janin yang ada di dalam
kandungan sudah harus dilahirkan walau dalam keadaan prematur. Namun, bisa jadi
cairan yang keluar tersebut bukan air ketuban, melainkan urine. Ini akibat adanya
tekanan pada kandung kemih ketika rahim membesar. Untuk membedakan apakah
cairan yang merembes adalah air ketuban atau urine, coba buang air kecil. Jika
setelahnya, cairan masih terus keluar, itu tandanya air ketuban sudah pecah.
Jatuh
Jatuh ketika hamil tidak selalu berbahaya. Jika jatuh terduduk tidak ada yang
perlu dikhawatirkan, karena janin terlindungi oleh rahim dan cairan ketuban. Namun,
jika perut terkena benturan ketika jatuh, terjadi kontraksi, adanya rembesan cairan,
atau perdarahan, segera pergi ke instalasi gawat darurat rumah sakit.
a. Trimester I
b.Trimester II
c. Trimester III
a.Trimester 1
b.Trimester II
c. Trimester III
3 tahap seorang ibu hamil dalam melakukan persiapan menjadi orang tua:
1. Persipan fisik
2. Persiapan mental
Persiapan finansial
komplikasi.
4. Amnio centesis
Dengan menganalisis air ketuban, sehingga dapat
menentukan kadar bilirubin secara spectroskopik.
Menentukan kadar kreatinin, dan pemeriksaan sitologik
air ketuban. Serta pemeriksaan kadar enzim alkali
fosfatase total dan alkali fosfatase tahan panas (HSAP:
Heat Stable Alkaline Phospatase). Mulai kehamilan 26
minggu sampai kehamilan 42 minggu kadar alkaline
fozfatase total dan tahan panas akan menaik terus
menerus setiap minggunya. Pada postmaturitas di
dapatkan kadar HSAP yang lebih rendah dari
kehamilan normal 40-42 minggu
Pemeriksaan laboratorium awal pada wanita dengan resiko ringan meliputi tes
darah berikut : golongan darah dan faktor rhesus(Rh), skining antibodi, hitung darah
lengkap (hematokrit), Rapid Plasma Reagin (RPR), atau tes lain untuk mendeteksi sifilis,
titer rubela, HBSAg dan HIV. Banyak juga klinisi melakukan kultur urine. Kondisi umum
klien memungkinkan pelaksanaan tes tambahan. Seiring kemajuan tes kehamilan, tes
tambahan seperti skrining tripel serum maternal juga diperlukan.
a. Definisi
Rujukan vertikal maksudnya rujukan dan komunikasi antara satu unit ke unit
lain yang lebih lengkap. Umpamanya dari rumah sakit kabupaten ke rumah sakit
provinsi atau rumah sakit tipe C ke rumah sakit tipe B yang lebih spesialistis fasilitas
dan personalianya. Sedangkan horizontal maksudnya konsultasi dan komunikasi antar
b. Tujuan Rujukan
• Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman pendrota atau bahan laboratorium dari
unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya
• Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan yang kurang lengkap ke unit kesehatan
yang lebih lengkap
• Bila penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai, kembalikan dan
kirimkan lagi kepada unit semula, bilamana perlu disertai dengan keterangan yang
lengkap (surat balasan)
• Membalas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim dan advis
rehabilitas kepada unit yang mengirim
AIDS adalah PMS yang paling sering didengar belakangan ini. Ketakutan orang
tentang AIDS sangat besar, karena sejauh ini belum dapat disembuahkan. Obat-
obatan yang dapat membantu perawatan mereka yang sudah kena AIDS (bukan
menyembuhkan) juga sangat mahal.
Semua orang bisa saja terkena AIDS. Di Indonesia sudah ada bayi maupun rang
dewasa yang terkena AIDS. Karena itu, kita mesti waspada terhadap bahaya
penularan AIDS.
• Kita tidak bisa melihat apakah seseorang terkena AIDS (bibit penyakit AIDS) hanya
berdasarkan penampilannya
• AIDS dapat menular dengan cara yang sama dengan PMS yang lain
• Penampakan AIDS sama seperti penyakit yang mengenai orang biasa seperti TBC,
tumor, radang paru, infeksi saluran pencernaan dan lain-lain
• AIDS dapat dicegah dengan cara hanya berhubungan seks dengan seorang pasangan
yang juga hanya berhubungan seksual dengan kita, atau dengan menggunakan
kondom setiap kali berhubungan seksual
Nulipara Multipara
Mengevaluasi penemuan yang terjadi serta aspek – aspek yang menonjol pada
wanita hamil oleh karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat
ibu dan pemeriksaan lengka selama kunjungan antenatal pertama, maka
kunjungan ulang difokuskan pada penpdeteksian komplikasi – komplikasi,
mempersiapkan kelahiran, kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan
pembelajaran
Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi beserta
aspek – aspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan pemberian
KIE
1) Biodata ibu
2) Usia kehamilan
a) Riwayat obstetri
c) Riwayat keluarga
d) Riwayat kehamilan
(3) Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlkan untuk wanita yang
bertanggung jawab
Tujuan
Tujuan dari peninjauan data kunjungan kunjungan pertama adalah agar bidan
dapat menemukan masalah, persoalan dan aspek kusus yang berhubungan dengan
ibu hamil tersebut
Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap gejala atau indikasi
keluhan atau ketidak nyamanan yang mungkin dialami ibu hamil saat kunjungan
terakhirnya. Ibu hamil ditanya tentang hal terebut:
a) Gerakan janin
(1) Perdarahan
d) Kehawatiran-kehawatiran lainnya
Pemeriksaan fisik
Pada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut dilakukan untuk
mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi keadaan janin:
1) Janin
b) Ukuran janin
d) (TFU dalam cm )-n x 155 grm. Bila kepala diatas atau kepala spina isciadica
maka n = 12. Bila kepala dibawah spina ischiadica maka n= 11
Untuk mengetahui letak dan persentasi janin dapat digunakan palpasi. Salah satu
cara palpasi yang sering digunakan adalah menurut leopold
Leopold I:
Tujuan : untuk menentukan tingginya fundus uteri dan mengetahui bagian apa
dari anak yang terdapat dalam fundus. Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting.
Sifat bokong lunak, kurang bundar dan kurang melenting. Pada letak lintang fundus
uteri kosong (Purwaningsih, 2010).
Leopold II :
Leopold III :
Tujuan : untuk menentukan bagian terbawah janin dan bagian bawah janin sudah
masuk PAP/ belum (Purwaningsih, 2010).
Leoplod IV :
Tujuan : untuk menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP. Jika
divergen : melampaui lingkaran terbesarnya sudah masuk PAP (dua tangan tidak bisa
dipertemukan) dan bila konvergen : belum melampaui lingkaran terbesarnya belum
masuk PAP (dua tangan dapat di pertemukan) (Purwaningsih, 2010).
a. Kenaikan BB
b. Tes urin kehamilan ( tes HCG ) positif
c. Cloasma gravidarum
d. Perubahan pada payudara
e. Linea nigra
f. Tanda Chadwick
g. Tanda hegar
h. Diagnosis kehamilan
Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang efektif yang dilakukan pada asuhan
sebelumnya tidak terulang lagi serta memastikan aspek mana yang efektif agar
tetap dipertahankan
Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah dilakukan pada
kunjungan sebelumnya
Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal – hal yang berfokus pada pemantauan
kesehatan ibu dan janin
Beberapa hal yang perlu ditanyakan kepada pasien antara lain sebagai berikut :
Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa
kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat
berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
1. Abortus
2. Kehamilan Mola
Macam-macamabortusyaitu:
A. Abortus Imminens
B. Abortus Insipiens
C. Abortus Inkomplit
Perdarahan yang terjadi pada abortus inkomplitus dapat banyak sekali, sehingga dapat
menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan berhenti sebwlum sisa hasil konsepsi
dikeluarkan. Apabila abortus inkomplitus disertai syok karena perdarahan, segera
atasi syok, setelah keadaan menbaik baru dilakukan pengeluaran sisa
konsepsi.Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan
pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin
dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan
antibiotika.
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar, ditemukan perdarahan
sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah mulai mengecil.
Diagnosis dapat dipermudah bila hasil konsepsi yang telah keluar dapat diperiksa
apakah sudah keluar semua dengan lengkap. Penderita dengan abortus kompletus
tidak memerlukan pengobatan secara khusus, hanya apabila ditemukan anemia perlu
diberi sulfas ferrosus (tablet Fe) atau transfusi.
E. Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada
dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan
obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan,
kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan
uterotonika dan antibiotika.
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh
diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat.
Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada rubtur
tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya
disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk dalam
keadaan syok.
Kehamilan ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik dengan gejala
perdarahan mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut sampai
gejala samar-samar, sehingga sulit membuat diagnosis.
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janindan ditemukan
jaringan seperti buah anggur.
Diagnosis kemungkinan
2. Hipertensi kronik
Tekana diastolik 90-110 mmHg pada kehamilan < 20 minggu
Protein urin < ++
7. Penglihatan kabur
Oliguria (< 400ml/24 jam)
9. Edema paru
11. Kejang
Tekanan diastolik ≥ 90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ≥ ++
12. Koma
13. Eklamsia
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang kemungkinan merupakan gejala
utama pada kehamilan ektopik atau abortus, dapat juga disebabkan oleh sebab lain.
Nyeri perut bagian bawah dapat ditemukan pada Apendisitis, Peritonitis, Kista
ovarium, Sistitis, Pielonefritis akut, Peritonitis. Pada keadaan-keadaan tersebut, nyeri
perut mungkin disertai dengan berbagai gejala dan tanda, seperti di bawah ini.
- Kista Ovarium
- Apendisitis
+ Demam
+ Nyeri lepas
+ Perut membengkak
+ Anoreksia
+ Mual/muntah
+ Ileus paralitik
+ Lekositosis
- Sistitis
+ Disuria
+ Sering berkemih
+ Nyeri perut
+ Nyeri retro/suprapubik
- Pielonefritis akut
+ Disuria
+ Demam tinggi/menggigil
+ Sering berkemih
+ Nyeri perut
+ Nyeri pinggang
+ Sakit di dada
+ Anoreksia
+ Mual/muntah
- Peritonitis
+ Demam
+ Nyeri lepas
+ Perut kembung
+ Anoreksia
+ Mual/muntah
+ Syok
a. Pengertian
b. Penyebab
d. Diagnosa penunjang
e. Penanganan
a. Pengertian
Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan
tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan
kaki, jari tangan dan muka. Edema pretibial yang ringan sering ditemukan pada
kehamilan biasa sehingga tidak seberapa penting untuk penentuan diagnosis
preeklamsia.Selain itu,kenaikan BB ½ kg setiap minggunya dalam kehamilan masih
dianggap normal, tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, maka perlu
kewaspadaan terhadap timbulnya preeklamsia.
Bengkak pada muka atau tangan, disertai sakit kepala, penglihatan kabur dan
kejang Hampir separuh dari ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasa hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki.
b. Penyebab
Gejala anemia dapat muncul dalam bentuk edema (bengkak) karena dengan
menurunnya kekentalan darah pada penderita anemia, disebabkan oleh berkurangnya
kadar hemoglobin (Hb, sebagai pengangkut oksigen dalam darah). Pada darah yang
rendah kadar Hb-nya, kandungan cairannya lebih tinggi dibandingkan dengan sel-sel
darah merahnya.
d. Diagnosa pembanding
e. Penanganannya
a. Pengertian
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester 3. Cairan pervaginam
dalam kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan banyak, air ketuban
maupun leukhore yang patologis. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah
ketuban pecah sebelum waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 % mendekati dari
semua persalinan dan 4 % pada kehamilan kurang 34 mg.
Perdarahan vagina dalam kehamilan jarang yang normal pada masa awal
kehamilan. Ibu hamil mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit di sekitar
waktu pertama terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah implantasi, dan normal
terjadi.
b. Penyebab
Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan berwarna putih keruh, berarti
yang keluar adalah air ketuban.jika kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan
adanya persalinan preterm dan komplikasi infeksi intrapartum.
Pada awal kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah perdarahan yang
merah, banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti
abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut
perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, kadang-kadang terjadi
disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa
atau abrupsio plasenta.
e. Penanganan
Penanganan umum:
a. Pengertian
Ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan bayinya pada usia kehamilan 16-18 minggu
(multigravida, sudah pernah hamil dan melahirkan sebelumnya) dan 18-20 minggu
(primigravida, baru pertama kali hamil).
Janin kurang bergerak seperti biasanya Ibu mulai merasakan gerakan janin
selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan janin lebih
awal. Jika janin tidur, gerakannya akan melemah. Janin harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik
(Pusdiknakes, 2003).
b. Penyebab
Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga
gerak janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan
ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm.
a. Pengumpulan data
b. Pemeriksaan
Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan
sehingga gerak janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi
berlebihan ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm.
e. Penanganannya
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika
ibu makan dan minum dengan baik.
a. Pengertian
Nyeri pada abdomen yang hebat.Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan
persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin
menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri abdomen
yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat.
c. Penyebab
Hal ini bisa berarti appendicitis (radang usus buntu), kehamilan ektopik (kehamilan
di luar kandungan), aborsi (keguguran), penyakit radang panggul, persalinan preterm,
gastritis (maag), penyakit kantong empedu, solutio placenta, penyakit menular
seksual, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
d. Deteksi dini
a) Pengumpulan data
(1) Tanyakan paada ibu tentang karakteristik dari nyeri, kapan terjadi, seberapa
hebat, tanyakan kapan mulaai diselesaikan.
(2) Tanyakan pada ibu apakah ia mempunyai tanda dan gejala lain seperti muntah,
diare dan demam.
e. Diagnosa banding
Pemeriksaan :
a. Ukur TTV
b. Lakukan pemeriksaan eksternal, pemeriksaan internal, raba
kelembutan abdomen atau rebound tenderness.
c. Pemeriksaan protein urine
f. Penanganan
Penanganan umum:
Berpikir kritis adalah cara berpikir tentang subjek, konten, atau masalah
yang dilakukan oleh pemikir secara aktif dan terampil secara konseptual dan
memaksakan standar yang tinggi atas intelektualitas mereka. Dapat juga
diartikan sebagai proses berfikir secara aktif dalam menerapkan,
menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan
dan atau dihasilkan melalui observasi, pengalaman, refleksi, penalaran, atau
komunikasi, sebagai acuan dalam meyakini suatu konsep dan atau dalam
melakukan tindakan. Dalam pelaksanaannya, hal ini didasarkan pada nilai-
nilai universal intelektual yang melampaui cabang suatu ilmu yang meliputi:
kejelasan, akurasi, presisi, konsistensi, relevansi, bukti suara, alasan yang
baik, kedalaman, luasnya ilmu, dan keadilan.
d. Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam mencari tahu solusi
untuk masalah yang kompleks.
Singkatnya, tiga kunci utama untuk dapat berfikir kritis: RED (Recognize
assumptions, Evaluate arguments dan Draw conclusions) = mengenali masalah,
menilai beberapa pendapat, dan menarik kesimpulan. Dalam menyimpulkan hasil
pemikiran kritis, diperlukan upaya gigih untuk memeriksa setiap keyakinan atau
pemahaman akan pengetahuan berdasarkan dukungan bukti ilmiah (evidence
based) yang mendukung kecenderungan pengambilan kesimpulan tersebut.
Proses berfikir kritis merupakan kerangka dasar bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan, dalam bingkai manajemen kebidanan. Sehingga, apabila bidan
memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan menerapkan prinsip-prinsip
manajemen kebidanan dengan sistematis dan terpola, maka bidan tersebut telah
menerapkan proses berfikir kritis. Penerapan dalam asuhan kebidanan ibu hamil
adalah dengan melaksanakan antenatal care sesuai dengan program yang telah
disepakati sebagai upaya pencegahan dan penanganan secara dini penyulit dan
kegawatdaruratan yang mungkin terjadi pada saat kehamilan, dengan menerapkan
manajemen kebidanan, sehingga diharapkan proses kehamilan dapat berjalan
dengan baik, ibu dapat melahirkan bayinya dengan sehat dan selamat.
3. Melacak/ mencari sumber bukti terbaik yang tersedia secara sistematis untuk
menjawab pertanyaan
4. Penilaian kritis (critical appraisal) akan bukti ilmiah yang telah didapat untuk
validitas internal/ kebenaran bukti, (meliputi: kesalahan sistematis sebagai akibat
dari bias seleksi, bias informasi dan faktor perancu; aspek kuantitatif dari
5. Penerapan hasil dalam praktek pada klien, dengan membuat keputusan untuk
menggunakan atau tidak menggunakan hasil studi tersebut, dan atau
mengintegrasikan bukti tersebut dengan pengalaman klinis dan faktor pasien/
klien dalam menentukan keputusan tersebut.
6. Evaluasi kinerja, yaitu melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan
pada klien.
Kualitas bukti dapat dinilai berdasarkan jenis sumber bukti (dari meta-analisis dan
review sistematis uji klinis), faktor lainnya termasuk validitas statistik, relevansi
klinis, keakuratan dan kekinian, dan penerimaan. Dalam evidence based
medicine-practice kategori berbagai jenis evidence based dan tingkatan atau
nilainya disesuaikan dengan kekuatan hasil penelitian dari berbagai jenis bias
penelitian.
1. Tingkat I: bukti yang diperoleh berasal dari hasil penelitian yang dirancang
dengan metode randomized controlled trial.
2. Tingkat II-1: bukti yang diperoleh berasal dari hasil penelitian yang dirancang
dengan metode controlled trials without randomization.
4. Tingkat II-3: bukti diperoleh dari beberapa rancangan penelitian time series
design dengan atau tanpa intervensi. Hasil yang dramatis dalam uji terkontrol
dapat juga dianggap sebagai jenis bukti.
1. Tingkat A: bukti ilmiah baik, menunjukkan bahwa manfaat dari layanan klinis
secara substansial lebih besar daripada risiko potensial. Pemberi layanan harus
mendiskusikan jenis/ bentuk layanannya dengan klien yang memenuhi syarat.
2. Tingkat B: bukti ilmiah cukup baik, menunjukkan bahwa manfaat dari layanan
klinis melebihi potensi risiko. Pemberi layanan harus mendiskusikan jenis/ bentuk
layanan dengan klien yang memenuhi syarat.
3. Tingkat C: bukti ilmiah cukup baik, menunjukkan bahwa ada manfaat yang
diberikan oleh layanan klinis, tetapi keseimbangan antara manfaat dan risiko yang
terlalu dekat untuk membuat rekomendasi. Pemberi layanan tidak perlu
menawarkan kecuali ada pertimbangan individu.
4. Tingkat D: bukti ilmiah cukup baik, menunjukkan bahwa risiko layanan klinis
melebihi manfaat potensial. Pemberi layanan tidak harus menawarkan layanan
kepada klien tanpa gejala.
5. Tingkat I: Bukti ilmiah yang kurang, kualitas yang buruk atau bertentangan,
sehingga risiko dibanding manfaat tidak dapat dinilai. Pemberi layanan harus
membantu klien dalam memahami ketidakpastian seputar layanan klinis.
2. Penelitian dengan desain RCT mahal, maka prioritas diberikan pada topic
penelitian yang dipengaruhi oleh kepentingan para “sponsor”.
3. Ada jeda antara saat RCT dilakukan dengan ketika hasilnya dipublikasikan, dan
ada jeda antara saat hasilnya dipublikasikan dengan saat hasilnya diterapkan
dengan benar.
5. Tidak semua bukti dari penelitian dengan rancangan RCT dapat diakses dengan
mudah, sehingga efektivitas pengobatan yang dilaporkan mungkin berbeda dari
yang dicapai dalam praktek klinis rutin.
6. Hasil studi/ penelitan yang diterbitkan mungkin tidak mewakili semua studi
yang diselesaikan pada topik tertentu (diterbitkan dan tidak diterbitkan) atau
mungkin tidak dapat diandalkan karena kondisi studi yang berbeda dan bervariasi.
Tanggal Jam
23/3/10 09.00
Ny. D G1P0A0 hamil 8 minggu umur 24 tahun dengan keluhan mual. TD=120/80
mmHg, S= 36°C, N=80 kali/ menit, RR=20 kali/menit. Terapi diberikan B6, Fe,
Vitamin C
Diperkenalkan oleh dr. Lowrence (1969). Berisi dokumen masalah pasien dan
intervensi pemecahannya. Digunakan oleh para dokter dikembangkan di dunia
keperawatan/kebidanan dalam bentuk POR yang merupakan dokumentasi
multidisuplimer. Setelah 20 tahun sistem ini dikembangkan langsung menjadi
sistem SOAP Nakes.
Source Oriented Record (SOR) adalah catatan pasien yang berorientasi pada
sumber, karena setiap sumber data mempunyai catatan tersendiri dan terpisah satu
dengan yang lain. Catatan yang digunakan dalam model ini umumnya berbentuk
naratif dan masih bersifat tradisional.
Pada umumnya, catatan model Source Orient Record ini mempunyai 6 bagian
yaitu catatan khusus, lembar catatan dokter, lembar riwayat medik, lembar
identitas, catatan keperawatan/ kebidanan, dan laporan khusus lainnya.
Kardeks
1.Data pasien, meliputi nama, alamat, status perkawinan, tanggal lahir, pekerjaan,
agama, dan kepercayaan
Suatu berkas pencatatan mempunyai nilai medis, karena cacatan tersebut dapat
digunakan sebagai dasar merencanakan tindakan yang harus diberikan kepada
klien
Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi dan bernilai
hukum. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi kebidanan,
di mana bidan sebagai pemberi jasa dan klien sebagai pengguna jasa, maka
dokumentasi dapat digunakan sewaktu-waktu, sebagai barang bukti di pengadilan.
Oleh karena itu data-data harus di identifikasi secara lengkap, jelas, objektif dan
ditandatangani oleh tenaga kesehatan.
d.Menulis catatan selalu menggunakan tanggal, jam tindakan atau observasi yang
dilakukan sesuai dengan kenyataan dan bukan interpretasi.
f.Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, pada catatan observasi dan
pemeriksaan oleh orang yang melakukan
g.Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk keadaan, tanda, gejala, warna,
jumlah dan besar dengan ukuran yang lazim dipakai. Interpretasi data objektif
harus didukung oleh observasi
h.Kolom jangan dibiarkan kosong, beri tanda bila tidak ada yang perlu ditulis
Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Metode SOAP
2)Osborn Test
Untuk mengetahui adanya DKP (Disporposi Kepala Panggul) pada ibu
hamil dengan usia kehamilan lebih dari 36 minggu.
a.Diagnosa Kebidanan
Ny. ... umur ... tahun, G...P...A... hamil...minggu, anak tunggal/ganda,
hidup intra uterin, letak memanjang/sungsang/lintang, presentasi,
puka/puki, divergen/konvergen
Dasar:
-DS
-DO
P = PLANNING/ PERENCANAAN
Planning/ Perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan akan
datang. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya
Sulistyawati Ari, S.SiT, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Salemba Medika,
Jakarta, 2009.
Varney Helen, dkk, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta, 2003.
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010
Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.
Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar ASKEB I: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.
Yogyakarta : Nuha Medika
Rukiah, Ai yeyen. Dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: TIM
Salmah. dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta; EG
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba
Medika
Cunningham, F. Gary [et.al..]. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC
Pritchard JA, MacDonald PC, Gant NF. Williams Obstetrics, 20th ed. R Hariadi, R
Chalik TMH. Hemoragi Utama Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika,
1997; 109-26.
Jan M Kriebs and Carolyn L Gegor, 2009, Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney,
EGC, Jakarta
Harry Oxorn & William R.Forte, 2010, Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi
Kebidanan,
Essentia Medica, Yogyakarta
Gita K, Materi Askeb Kehamilan, Oshigita Files. Worspress.com