Isi Miologi Oto Thorax Dan Abdomen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara etimologi, anatomi berarti membedah/memotong bagian dari tubuh.


Anatomi berasal dari bahasa latin : “anatomia” yang berarti pembedahan. Dari
Yunani/Greek : “anatome”, dari “anatemnein” yang berarti membedah, akar kata
“ana” berarti memisahkan dan “temnein” yang berarti memotong.
Metode pembelajaran utama di bidang anatomi yaitu secara sistematik
(anatomi sistematika), secara topografi (anatomi topografi/anatomi regional), dan
terapan (anatomi terapan/applied anatomy). Anatomi sistematika akan
mempelajari bahwa tubuh tersusun atas system organ atau apparatus yang
memiliki asal dan struktur yang serupa dan saling berkaitan dalam melaksanakan
suatu fungsi tertentu. Anatomi sistematika meliputi :
1. Osteologi (deskripsi rangka (tulang dan kartilago))
2. Sindesmologi (deskripsi persendian)
3. Miologi (deskripsi otot)
4. Splanchnology (deskripsi organ viscera meliputi organ digestus, respirasi,
urogenital, peritoneum, dan kelenjar)
5. Angiologi (deskripsi organ sirkulasi meliputi jantung, arteri, vena, system
life, dan limpa)
6. Neurologi (deskripsi system saraf)
7. Organ sensoris (menghubungkan individu dengan lingkungan)
8. Common integument/kulit.

Dari cabang ilmu anatomi sistematika tersebut kelompok kami akan


menjelaskan tentang myologi khususnya pada otot daerah thoraks dan abdomen.

Kata Myologi berasal dari asal kata “myo” yang berarti otot dan “logos” yang
berarti ilmu. Jadi myologi adalah bagian ilmu dari anatomi yang membahas
susunan otot.

1
Menurut morfologi, otot digolongkan menjadi

Otot polos
Otot jantung
Otot lurik/otot rangka

Menurut fungsinya, otot dikelompokkan menjadi :

1. Otot tak sadar (kerjanya diluar control keinginan kita)


Otot polos
Otot jantung
2. Otot sadar (kerjanya dibawah control keinginan)

Fungsi otot :

Sebagai alat gerak aktif


Sebagai alat pemelihara keseimbangan
Membentuk dinding rongga tubuh.

Pentingnya fungsi dari otot tersebut, maka kelompok kami akan menjelaskan
tentang otot khususnya otot daerah thorax dan abdomen.

B. Tujuan

Tujuan dari mempelajari otot daerah thorax dan abdomen yaitu :

1. Mengetahui otot penyusun bagian thorax dan abdomen


2. Mengetahui struktur bagian thorax dan abdomen
3. Mengetahui fungsi masing-masing otot thorax dan abdomen

2
C. Manfaat
Manfaat dari mempelajari otot daerah thorax dan abdomen :
1. Menambah pengetahuan
2. Mahasiswa menjadi tahu strukstur penyusun otot daerah thorax dan
abdomen
3. Mahasiswa mengerti fungsi dari masing-masing oto penyusun thorax dan
abdomen.

3
II. MATERI DAN METODE

A. MATERI

Otot penyususn daerah thorax dan abdomen :

1. M. cutaneus trunci
2. M. latisimus dorsi
3. M. serratus ventralis cervicis
4. M. serratus ventralis thoracis
5. M. serratus dorsalis cranialis
6. M. serratus dorsalis caudalis
7. M. scalenus dorsal
8. M. scalenus medius
9. M. rectus thoracis
10. M. pectoralis profundus
11. M. pectoralis superfisialis
12. M. obliqus abdominis eksterna
13. M. obliqus abdominis interna
14. M. transversus abdominis
15. M. intercostalis externi
16. M. intercostalis interni
17. M. resctus abdominis
18. M. longisimus thoracis et lumborum
19. M. spinalis et semispinalis thoracis
20. M. illiocostalis thorachis
21. M. diafragma

4
1. m. cutaneus trunci

Otot ini merupakan otot yang terluas di tubuh, menutupi dinding lateral
dan ventral daerah dada dan perut. Ke anterior, otot ini dilanjutkan sebagai m.
cutaneus omobrachialis. Otot ini berfungsi untuk menggerakkan kulit dinding
perut dan pinggang

2. m. latissimus dorsi

Otot lebar, berbentuk segitiga dan menutupi dinding laterodorsal thorax. Serabut
otot ini di cranial menutupi angulus caudalis dari os scapula.

Origo : pemamah biak : fascia lumbodorsalis dan costale 9 – 12

Kuda : fascia lumbodorsalis

Insertio : tuberositas teres major

Fungsi : - retractor kaki muka bila tubuh sebagai titik tetap

- Protractor tubuh bila kaki muka sebagai titik tetap


- Fikstor scapula

3. m. serratus ventralis cervicis

Origo : pemamah biak : proc. Transverses C 3 – 7

Kuda : proc. Transverses C 4 – 7

Insertio : facies serrata bagian anterior

Fungsi : - menarik basis scapula ke arah leher

- Mengangkat leher/membengkokkan leher ke lateral

5
4. m. serratus ventralis thoracis

Origo : pememah biak : os costale 1 – 7/8

Kuda : facies lateralis dari os costale 1 – 8/9

Insertio : facies serrata bagian posterior

Fungsi : - menarik basis os scapula ke caudal

- Sebagai otot inspirasi dalam keadaan memaksa

5. m. serratus dorsalis cranialis

Otot ini adalah otot tipis berbentuk quadrilateral dan terletak di profundal
m. rhomboideus thoracis, m. serratus ventralis thoracis dan m. latissimus dorsi.
Arah serabut dari otot ini adalah caudoventral.

Origo : ligamentum dorsoscapulare


Insertion : kuda : facies lateralis dari os costale 5 - 11
Sapi : facies lateralis dari os costale 5/6 – 8/9
Kambing : facies lateralis dari os costale 4 – 6
Fungsi : inspirasi

6. m. serratus dorsalis caudalis

Otot ini mempunyai arah serabut cranioventral dan bentuknya mirip


dengan m. serratus dorsalis cranialis. Otot ini terletak di dorsal os costale
terakhir.

Origo : fascia thoracolumbar

6
Insertio : kuda : facies lateralis dari os costale 11 –
8
Pemamah biak : facies lateralis dari os costale 9 –
13
Fungsi : ekspirasi

7. m. scalenus dorsalis

Otot ini tidak ada pada domba.

Origo : processus tranversus dari ossa vertebre cervicalis 4 – 6

Insersio : sapi : os costale 4

Kambing : os costale 2

Fungsi : - flexor leher ke ventral bila bekerja bilateral dan flexor


leher ke lateral bila bekerja monolateral

- Inspirator jika leher menjadi titik tetap, terutama m.


scalenus dorsalis

8. m. scalenus ventralis

Origo : processus transverses dari ossa vertebrae cervicales

Insertio : os costale 1

9. m. rectus thoracis

Otot ini merupakan otot yang tipis dan terletak di sebelah profundal m. pectoralis
profundus, dengan arah serabut caudoventral.

7
Origo : di setengah ventral os costale pertama (di ventral insertio m.
scalenus)

Insertio : cartilago costales ke 3 – 4 atau 5

Fungsi : inspirator

10. m. pectoralis profundus

Otot ini juga dibagi menjadi dua bagian yaitu m. subclavius dan m.
pectoralis ascendens. Pada kuda, kedua otot ini tidak berkembang.

1. m. subclavius (pars praescapularis, anterior)


Origo : cartilago costae 1 – 4 dan sisi lateral sternum
anterior
Insertio : aponeurose yang menutup bagian dorsal m.
supraspinatus dan fascia scapularis
2. m. pectoralis ascendens (pars humeralis, posterior)
Origo : tunica flava abdominis, cartilage xiphoidea,
cartilago costalis 4 – 9
Insertio : tuberculum majus et minus dari os humerus

Pada pemamah biak, m. pectoralis ascendens ini lebih berkembang


dibandingkan dengan m. subclavius, kedua otot ini pembagiannya tidak begitu
jelas. m. pectoralis ascendens ini pada pemamah biak dulu disebut juga sebagai m.
pectoralis profundus pars abdominalis.

Origo : tunica flava abdominis, costale 2 (sapi) dan costale 3 (kambing)

Insertio : tuberculum majus et minus dari os humerus

Fungsi : - adductor dan retractor kaki muka

- Protractor tubuh bila kaki muka sebagai titik tetap


- Otot penggantung tubuh

8
11. m. pectoralis superfisialis

Bersama-sama dengan m. pectoralis profundus, otot ini menghubungkan


bagian ventral dinding dada dengan kaki muka dan merupakan bagian dari otot-
otot penggantung tubuh bersama-sama dengan m. serratus ventralis. Otot ini
dibagi menjadi 2 bagian :

a. m. pectoralis descendens (pars clavicularis, anterior)


Otot ini tebal, pendek bulat dan mudah teraba sebagai suatu bungkul
dan bagian ventro-anterior dada. Diantara kedua m. pectoralis
descendens kanan dan kiri membentuk suatu lekukan yaitu legok dada
tengah, sedangkan dengan m. brachiocephalicus, otot ini membentuk
legok dada sisi.
Origo : cartilage manuburii
Insertio : tuberositas deltoidea, crista humeri dari os humerus
b. m. pectoralis tranversus
Otot ini merupakan otot yang lebar, membentang dari sisi ventral os
sternum ke facies medialis daerah siku.
Origo : crista sterni dan os costale 1 – 6
Insertio : fascia antebrachii
Fungsi : - adductor kaki muka
- Otot penggantung tubuh

12. m. obliqus abdominis eksterna

Otot ini merupakan otot dinding perut yang paling superficial dan paling
luas. Serabut otot ini mengarah caudoventral dan permukaannya tertutup tunica
flava. Sebagian origo otot ini berbatasan dengan gigi-gigi dari insertio m. serratus

9
ventralis cervicis. m. obliqus abdominis externa ini terdiri dari atas pars
muscularis dan pars aponeurose.

Pars muscularis, bagian otot yang berupa otot dan terdapat di dinding
lateral dada dan perut.

Pars aponerose, merupakan bagian kea rah insertio. Bagian ini terbagi
dua :

a. Daun urat perut, bagian yang bertemu di garis ventromedian pada


linea alba
b. Daun urat panggul, terbagi menjadi dua lapis yaitu lamina femoris
yang menuju ke bagian medial paha dan lapisan yang melengkung ke
dorsal, kemudian bertaut ke tuber coxae, tendo prepubicus dan os
ilium sebelah lateral.

Origo : facies lateralis dari lima os costale terakhir

Insertio : linea alba, tendo prepublicus, tuber coxae, os. ilium dan fascia
femoris medialis

Fungsi : Menahan viscera pada tempatnya

Menekan viscera untuk membantu defekasi, urinasi, melahirkan,


batuk, dan expirasi yang berat

Flexor punggung ke lateral bila bekerja monolateral

Flexor punggung bila bekerja bilatera

13. m. obliqus abdominis interna

Otot ini merupakan otot dinding perut lapis kedua dari superficial. Arah
serabut otot ini adalah cranioventral.

Origo : tuber coxae, fascia didekat ligamentum inguinalis

10
Insertio : cartilage costalis (fascies medialis)

Linea alba dan tendo prepubicus

Fungsi : Menahan viscera pada tempatnya

Menekan viscera untuk membantu defekasi, urinasi, melahirkan,


batuk, dan expirasi yang berat

Flexor punggung ke lateral bila bekerja monolateral

Flexor punggung bila bekerja bilateral

14. m. transversus abdominis

Arah serabut dari otot ini adalah tranversal dan tegak lurus terhadap
serabut m. rectus abdominis. Otot ini terletak disebelah profundal dari m. rectus
abdominis, merupakan ketiga dinding perut dari superficial dan aponeurose-nya
menjadi kelupak rectus sebelah dalam. Permukaan profundal otot ini dilapisi oleh
fascia tranversalis.

Origo : fascia profunda di daerah lumbal ( pertautan tidak langsung ke


processus tranversus dari os vertebrae lumbales 1 – 5, facies
medial dari os costale asternalis

Insertio : linea alba

Fungsi : menekan os costale dan secara tidak langsung menekan viscera

15. m. intercostalis externa

Otot ini mengisi ruang antara ossa costales (spatium intercostale), dengan arah
serabut caudoventral.

Origo : margo caudalis dari ossa costales

11
Insertio : margo anterior dan facies lateralis dari ossa costales yang
berada di sebelah caudo origonya.

Fungsi : inspirator dengan menarik seluruh bagian ossa costales ke


cranial.

16. m. intercostalis interna

Otot ini terletak di profundal dari mm. intercostales externi yang


mempunyai arah serabut cranioventral.

Origo : margo cranialis dari ossa costale

Insertio : margo caudalis dari ossa costale disebelah cranial origonya

Fungsi : expirator dengan menarik seluruh bagian ossa costales ke caudal

17. m. resctus abdominis

m. rectus abdominis ini mempunyai arah serabut longitudinal. Otot ini


disilang oleh berkas-berkas serabut urat tranversal yang disebut intersections
tendineae. Serabut urat ini berfungsi untuk memperkuat otot dan mengikat
serabut-serabutnya agar tetap kompak dan tidak mudah tercerai-berai.
Intersections tendineae ini pada kuda berjumlah 9 – 11 baris, domba/kambing 7
baris dan sapi 5 baris. Pada sapi di dekat intersections tendineae kedua terdapat
suatu foramen untuk masuknya vena epigastrica cranialis superficialis ( vena
subcutanea abdominis ) .Intersectines tendineae ini bersatu dengan kelupak luar
dari m. rectus abdominis.

Origo : cartilago costales 4 – 9, cartilago xiphoidea

Insertio : tendo prepubicus

12
Fungsi : membantu m. obliqus abdominis externus, terutama untuk flexor
punggung

18. m. longissimus thoracis et lumborum

m. longisimus thoracis ini merupakan bagian dari m. longissimus yang


terbentang dari caudal os occipitale sampai ke os sacrum dan os illium. Mm.
longissimi ini dinamakan berdasarkan letaknya :

a. m. longissimus capitis et atlantis

b. m longissimus cervicis, pada kuda otot ini terletak di dorsal leher

c. m. longissimus lumborum, terletak di daerah dorsal daerah lumbal

Otot ini mengisi daerah antara processus spinosus (medial) dan processus
transverses dan extremitas vertebralis dari os costale (lateral). Otot ini
mempunyai arah serabut cranioventral, berjalan dari processus spinosus ke
processus tranversus dan os costale.

Origo : - tuber coxae, tuber sacrale dan cristailiaca dari os ilium

- processus spinosi dari os. sacrum 1 – 3


- processus spinosi dari ossa vertebrae lumbales
- processus spinosi dari ossa vertebrae thoracicae 14 – 18
(kuda) dan 13 (sapi)

insertio : - processus transversus dan processus articularis dari ossa


vertebrae lumbales

- processus tranversus, dari ossa vertebrae thoracicae


- facies lateralis dari ossa costales

Fungsi : - extensor punggung dan pinggang bila bekerja bilateral

- flexor punggung ke lateral bila bekerja monolateral

13
- membantu otot pernafasan sebagai ekspirator

19. m. spinalis et semispinalis thoracis

serabut otot ini mengarah ke craniodorsal, sebagian serabut lainnya juga


berjalan sagital. Otot ini terdiri atas :

a. m. spinalis, terdiri dari bagian thoracis dan cervicis dengan serabut yang
berjalan dari processus spinosus ke processus spinosus spinosus dari ossa
vertebrae thoracicae et cervicis
b. m. semispinalis, terdiri atas bagian thoracis, cervicis, dan capitis. Otot ini
berjalan dari processus tranversus ke processus spinosus dari ossa
vertebrae thoracicae et cervicis

Fungsi : - extensor punggung bila bekerja bilateral

- Flexor punggung ke lateral bila bekerja mono lateral

20. m. illiocostalis

Pada hewan piara selain otot ini, juga terdapat dua otot lain sebagai
kelanjutannya ke cranial dan caudal yaitu m. iliocostalis cervicis dan m.
iliocostalis lumborum. Otot ini terdiri berkas-berkas panjang yang melewati 3 – 4
os costale dengan arah serabut cranioventral. Pada pemamah biak, otot ini ini ke
caudal dilanjutkan menjadi m.iliocostalis lumborum, sedangkan ke cranial
menjadi m. iliocostalis cervicis. Kedua m.iliocostalis thoracis dan m. iliocostalis
dinamakan juga sebagai m. longissimus costarum.

14
21. m. diafragma

m. diafragma merupakan otot lebar dan tunggal yang memisahkan cavum


thoracis (ruang dada) dan cavum abdominis (ruang perut). Otot ini terdiri atas :

a. Pars muscularis, terletak di sisi dan dapat dibagi lagi berdasarkan


pertautannya :
1. Pars costalis, yaitu bagian yang bertaut ke cartilago costalis ke
8, 9 dan 10. Di caudal os costale ke 10. Otot ini melekat os
costale, semakin ke caudal, pars cosralis ini semakin jauh dari
extremitas sternalis dari os costale.
2. Pars sternalis, bagian ini bertaut di cartilago xiphoidea
3. Pars lumbalis, crus dextrum bagian ini bertaut pada ossa
vertebrae lumbales 1 – 4/5, sedangkan crus sinistrum bertaut di
ossa vertebrae lumbales 1 – 2.
b. Centrum tendineum merupakan serabut-serabut urat berbentuk
seperti kipas ditengah diafragma.

Diafragma mempunyai dua permukaan yaitu facies thoracis yang


berbentuk sangat cekung (konveks) dan tertutup selaput pleura. Sedangkan
facies abdominis berbentuk cembung (konkaf) dan dilapisi oleh
peritoneum.

Diafragma ditembus oleh tiga foramina, yaitu :


1. Hiatus aorticus untuk lewatnya aorta, vena azygos dan cysterna
chili
2. Hiatus esophagus, merupakan tempat lewatnya esophagus dan
nervus vagus
3. Foramen venae cavae, lubang untuk tempat lewatnya vena
cava caudalis

15
Fungsi : inspiratos yang utama, jika pars muscularis berkontraksi, maka
diafragma yang cranial konveks menjadi datar, dengan demikian
cavum thoracis menjadi meluas.

16

Anda mungkin juga menyukai