Proble Based Learning 123

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“PROBLEM BASED LEARNING”

Mata Kuliah :

Strategi Belajar Mengajar Matematika

Dosen Pengampu :

Reza Ambarwati, S.P., M.Pd., M.Sc

Lela Nur Safrida S.Pd.,M.Pd.

Oleh :

1. Deddy Setyawan (180210101122)


2. Riftiani Wulandari
3. Dinda Putri K
4. Ammar Dzaki

PROGRAM STUDI PENIDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas rahmat dan karuniaNya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditentukan. Tak lupa pula kami
panjatkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
Matematika, karena telah memberikan arahan dalam pembuatan makalah yang
menjelaskan mengenai “Problem Based Learning (PBL)”.

Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dan kami berharap agar
makalah ini dapat membantu para pembaca untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman.

Kami menyadari masih adanya kekurangan dalam makalah ini, karena adanya
keterbatasan ilmu pengetahuan kami. maka dari itu, kami mengharapkan saran, masukan,
maupun kritik untuk memperbaiki makalah kami agar lebih baik kedepannya.

Bondowoso, 14 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2
A. Definisi Problem Based Learning (PBL) .......................................................................... 2
B. Langkah-Langkah Problem Based Learning (PBL) ......................................................... 2
C. Kelebihan Problem Based Learning (PBL) ...................................................................... 3
D. Kekurangan Problem Based (PBL).................................................................................. 4
E. Aplikasi Problem Based Learning (PBL) Dalam Pembelajaran Matematika ................... 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ................................................................. 6
BAB III. PENUTUP .................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka............................................................................................................................ 9

ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam suatu pembelajaran, model pembelajaran sangat dibutuhkan untuk membantu


siswa memahami pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang menarik yaiutu PBL
(Problem Based Learning ), dimana sudah banyak para ahli yang membahas model
pembelajaran ini. Menurut Arrends PBL adalah sebuah model pembelajaran yang
berorientasi untuk memecahkan masalah. Sebagai model pembelajaran, PBL menyuguhkan
berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat
difungsikan dalam melakukan suatu penyelidikan.

Masalah yang terdapat dalam PBL (Problem Based Learning ) merupakan masalah
yang ada dalam kehidupan nyata atau kehidupan sehari- hari. Biasanya masalah yang diambil
berasal dari lingkungan dimana pembelajaran diadakan. Pembelajaran seperti itu bertujuan
untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuannya yang fleksibel. Jadi dalam
pembelajaran PBL (Problem Based Learning ) siswa tidak hanya secara terus menerus
mendapat materi dari guru namun siswa juga ikut berpartisispasi aktif dalam pembelajaran.
Dengan adanya kegiatan ini siswa tidak akan merasa jenuh dalam menghadapi suatu
pembelajaran.

Dalam perkembangan PBL (Problem Based Learning ), model ini sudah banyak
diimplementasikan dalam berbagai bidang ilmu pendidikan. Hal itu diarenakan banyak
kelebihan yang didapat dengan menggunakan model pembelajaran ini. Dengan model
pembelajaran ini siswa akan dituntut untuk menjadi lebih aktif dalam suatu pembelajaran

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Problem Solving?
2. Bagaimana langkah-langkah Problem Solving?
3. Apa kelebihan dan kekurangan Problem Solving?
4. Bagaimana pengaplikasiannya dalam pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mendefinisikan apa itu Problem Solving.
2. Menjabarkan langkah-langkah Problem Solving.
3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan Problem Solving
4. Simulasi pengaplikasian Problem Solving.

1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Definisi Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning (PBL) adalah seperangkat model dalam pembelajaran yang
memakai suatu permasalahan sebagai pusat guna mengembangkan keterampilan dalam
memecahkan masalah, materi, dan pengaturan diri (Hmelo-Silver, 2004; Serafino& Cicchelli,
2005 , Egen dan Kauchak, 2012: 307). PBL sendiri adalah satu bentuk pendekatan
pembelajaran yang memakai permasalahan yang ada di dunia nyata sebagai suatu konteks
bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah, serta untuk mendapatkan pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi
pelajaran. PBL merupakan pembelajaran berdasarkan teori kognitif yang didalamnya
termasuk teori belajar konstruktivisme. Berdasarkan teori konstruktivisme, keterampilan
berpikir dan memecahkan masalah dapat berkembang jika peserta didik mendapatkan dan
melakukannya atas kehendak sendiri.

Anita Woolfolk (2007:352) mengatakan: “Tujuan dari pembelajaran berbasis masalah


adalah untuk membantu peserta didik untuk menemukan pengetahuan yang fleksibel yang
dapat di aplikasikan dalam berbagai situasi, terutama dalam hal hal yang berbau pengetahuan.
…. Di sisi lain, tujuan dari pembelajaran berbasis masalah adalah untuk menambah motivasi
diri sendiri dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah, bekerja sama, dan pembelajarn
jangka pangajng pada diri sendiri”

B. Langkah-Langkah Problem Based Learning (PBL)


1. Orientasi peserta didik terhadap masalah

Pada tahap ini, guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas
yang akan dilakukan agar peserta didik tahu apa tujuan utama pembelajaran, apa
permasalahan yang akan dibahas, bagaimana guru akan mengevaluasi proses
pembelajaran. Hal ini untuk memberi konsep dasar kepada peserta didik. Guru
harus bisa memberikan motivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan
masalah yang dipilih.
2. Mengorganisasikan peserta didik

Pada tahap ini, guru membantu peserta didik mendefinisikan dan


mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang telah
diorientasi, misalnya membantu peserta didik membentuk kelompok kecil,

2
membantu peserta didik membaca masalah yang ditemukan pada tahap
sebelumnya, kemudian mencoba untuk membuat hipotesis atas masalah yang
ditemukan tersebut.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Pada tahap ini, guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan


informasi sebanyak-banyaknya, melaksanakan eksperimen, menciptakan dan
membagikan ide mereka sendiri untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
4. Mengembankan dan menyajikan hasil karya

Pada tahap ini guru membantu peerta didik dalam menganalisis data yang
telah terkumpul pada tahap sebelumnya, sesuaikah data dengan masalah yang telah
dirumuskan, kemudian dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Peserta didik
memberi argumen terhadap jawaban pemecahan masalah. Karya bisa dibuat dalam
bentuk laporan, video, atau model.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini, guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran
dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Guru dan
peserta didik menganalisis dan mengevaluasi terhadap pemecahan masalah yang
dipresentasikan setiap kelompok.
C. Kelebihan Problem Based Learning (PBL)
Problem based learning ( PBL ) merupakan model pembelajaran yang mendorong
siswa untuk lebih aktif dan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah yang ada. Dengan
menggunakan metode PBL siswa diharap dapat mampu memecahkan dan memberi solusi
dengan benar dari suatu masalah yang diberikan serta siswa juga diharap dapat
berpartisispasi dalam suatu kelompok diskusi. Kelebihan dari model pembelajaran PBL
antara lain :

1. Siswa lebih memahami mengenai isi pembelajaran


Dengan adanya masalah yang diberikan kepada siswa dalam pembelajaran, hal itu
memudahkan siswa untuk lebih mengingat cara penyelesaian dari suatu masalah.
2. Menuntut siswa dalam menentukan pengetahuan baru
Berdasarkan masalah yang diberikan siswa dituntut oleh pendidik untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dengan inisiatif mereka sendiri.

3
3. Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa
4. Pembelajaran dianggap lebih menyenangkan
Masalah yang diberikan oleh guru mampu membuat siswa untuk berfikir cara
pemecahan masalah, hal itu akan menjadi variasi yang menarik bagi siswa dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran tidak akan dianggap membosankan jika siswa
dapat turut serta dalam memecahkan masalah.
5. Mengembangkan minat siswa dalam belajar
D. Kekurangan Problem Based (PBL)
Selain memiliki kelebihan, PBL mempunyai beberapa kekurangan sebagai berikut :
1. Saat peserta didik tidak memiliki kepecayaan atau minat bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan enggan untuk mencobanya.
2. Keberhasilan rencana pembelajaran melalui problem solving membutuhkan
cukup waktu dalam pesiapan.
3. Tanpa pemahaman tujuan mengapa mereka harus berusaha memecahkan masalah
yang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
E. Aplikasi Problem Based Learning (PBL) Dalam Pembelajaran Matematika
1) Bangun Datar Persegi
Pembelajaran dengan model Problem Based Learning dapat diterapkan
pada materi geometri bidang datar dengan konsep persegi kelas 3 SMA. Sebelum
pembelajaran dimulai, guru menyiapkan bahan ajar dan eksperimen serta subbab
yang akan diberikan dalam pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran
pada saat itu. Setelah itu, guru menyampaikan permasalahan yang sedang
menimpa temannya yang bekerja sebagai dekorasi ruangan bagian tata letak.
Permasalahan : Ada empat buah tempat makanan berbentuk segi empat yang jika
disusun sedemikian rupa, dapat dibentuk sebuah bangun baru yaitu persegi.
Semua bagian dalam setiap tempat, saling menempel satu sama lainnya. Tempat
tersebut terisi makanan yang berbeda beda. Setengah bagian terluar dari masing-
masing tempat sudah habis. Jadi, dia perlu membuat tata letak baru sehingga
bagian terdalam berada di bagia terluar. Meski di putar lalu di dempetkan
kembali, tetap membentuk persegi. Anehnya, ada sebuah lubang di tengahnya
berbentuk persegi yang dia sendiri tidak tau asalnya dari mana. Padahal secara
keseluruhan, masih berbentuk persegi. Jelaskan alasannya!

4
Setelah permasalahan diberikan, dibentuklah kelas tersebut menjadi beberapa
kelompok kecil yang nantinya akan berdiskusi seputar permasalahan tersebut.
Peserta didik diberikan alat-alat yang mendukung dalam penyelesaian serta LKS
yang sudah disediakan sang guru. Setelah saling berdiskusi, perwakilan dari
kelompok akan mempresentasikan hasil yang sudah di dapat. Di akhir, guru
memberikan evaluasi dan dilanjut penguatan seputar permasalahan yang terjadi
dan memberikan kesimpulan akhir.
2) Bangun Ruang Tabung
Pembelajaran dengan model Problem Based Learning dapat diterapkan
pada materi geometri bidang datar dengan konsep persegi kelas 3 SMA. Sebelum
pembelajaran dimulai, guru menyiapkan bahan ajar dan eksperimen serta subbab
yang akan diberikan dalam pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran
pada saat itu. Setelah itu, guru menyampaikan permasalahan yang sedang
menimpa temannya yang membeli satu liter minyak yang ditempatkan dalam
wadah berbentuk tabung (terisi penuh).
Permasalahan : Teman guru bernama Liliana pada suatu hari sedang pergi ke
pasar untuk membeli minya satu liter. Sesampainya disana, dia pun membeli
minyak satu liter dan diletakkan dalam wadah berbentuk tabung 1 liter. Setelah
membeli, dia pun pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, dia ingin membagi
minyak tersebut menjadi 2 bagian yang sama besar. Tak ingin merasa dirugikan,
dia ingi membaginya menjadi 2 bagian sama besar sebenar benarnya. Akan tetapi,
dia tidak mempunyai gelas ukur atau apapun yang bisa dibuat mengukur di
rumahnya. Hanya tersedia sebuah wadah kaca, dan dua buah botol tabung dengan
alas dan tinggi yang berbeda. Dengan semua alat yang ada, dia harus mencari
cara untuk dapat membaginya sama besar.
Setelah permasalahan diberikan, dibentuklah kelas tersebut menjadi beberapa
kelompok kecil yang nantinya akan berdiskusi seputar permasalahan tersebut.
Peserta didik diberikan alat-alat yang mendukung dalam penyelesaian serta LKS
yang sudah disediakan sang guru. Setelah saling berdiskusi, perwakilan dari
kelompok akan mempresentasikan hasil yang sudah di dapat. Di akhir, guru
memberikan evaluasi dan dilanjut penguatan seputar permasalahan yang terjadi
dan memberikan kesimpulan akhir.

5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA/MAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : XII/Satu

Materi pokok : Geometri Bidang Ruang (Tabung)

Alokasi waktu : 60 menit

Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan siswa Waktu Keterangan


Pendahuluan
1. Guru memberi salam, Siswa menjawab salam, 7 menit
menanyakan kabar, menjawab pertanyaan
mengecek kehadiran Guru seputar kabar
siswa, dan mengajak mereka, dan berdoa
siswa berdoa. bersama.
2. Guru menyampaikan, Siswa memperhatikan,
tujuan pembelajaran mendengarkan, dan
yang akan di capai, menjawab pertanyaan
mengulang sedikit sang Guru saat di
materi minggu lalu ajukan.
dan menyampaikan
permasalahan yang
sedang di alami sang
guru.
Kegiatan Inti
3. Guru membagi kelas Siswa terbagi menjadi 4 menit
menjadi beberapa beberapa kelompok
kelompok kecil dan kecil dan menerima
membagikan LKS LKS pemberian snag
yang akan di kerjakan guru
4. Guru memberikan Siswa mengamati dan 4 menit

6
penjelasan mengenai mendengarkan
cara kerja LKS dan penjelasan Guru
eksperimen yang akan
dilakukan
5. Guru mempersilahkan Siswa melakuka 30 menit
siswa melakukan eksperimen, mengisi
eksperimen dan LKS, dan bertanya jika
mengisi LKS sembari ada yang tidak di
mengamati jalannya mengerti
pembelajaran
6. Guru mempersilahkan Siswa maju untuk 10 menit
Salah seorang siswa menjelaskan hasil yang
untuk diperoleh sembari
mempresentasikan melakukan diskusi
hasil eksperimennya dengan pemateri
didepan kelas dan (Siswa)
membuka diskusi
terbuka
Penutup
7. Guru memberikan Siswa mendengarakan 5 menit
kesimpulan dan penjelasan guru dan
penguatan akhir menjawab salam
mengenai materi penutup.
pembelajaran pada
hari ini dan
memberikan sala
penutup

7
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan

Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu model
pembelajaran yang berorientasi untuk memecahkan masalah. Pembelajaran ini sangat efektif
dalam membangun pola pikir peserta didik dalam mengatasi suatu permasalahan.
Dikarenakan peserta didiknya yang di tuntut mencari dan menemukan solusinya, maka
ingatan jangka panjang dan pemahaman yang dalam akan didapatkannya.

8
Daftar Pustaka
1. Hajar Dewantoro. 2017. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning
(PBL) di https://silabus.org/problem-based-learning-/ (diakses 14 november)
2. S Nuraeni. 2016. (PBL) Problem Based Learning di
http://repository.unpas.ac.id/12753/4/BAB%20II.pdf (diakses 14 november)

Anda mungkin juga menyukai