Artikel UTS Lizaldi Candra 142180105

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN

RASIO KEUANGAN PADA PT. KINO INDONESIA Tbk


Oleh :

Lizaldi Candra Pratama Putra


NIM. 142180105

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Email : [email protected]

ABSTRAK
PT. Kino Indonesia merupakan salah satu perusahaan consumer good yang telah diakui di
Indonesia dan juga manca negara yang meliputi produk-produk perawatan tubuh, makanan,
minuman, dan farmasi. Saat ini PT. Kino Indonesia Tbk. memiliki 19 merek dengan 16 kategori
produk dimana beberapa diantaranya berhasil mendapatkan pengakuan sebagai merek yang
menjadi pilihan utama para konsumen, yang tentunya pasti memiliki laporan keuangan internal
maupun eksterrnal. Maka dari itu kinerja keuangan perusahaan dapat diukur menggunakan
analisis rasio terhadap laporan keuangan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode
Deskriptif Kuantitatif dengan Analisis Rasio Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio
Solvabilitas. Hasil analisis laporan keuangan menggunakan pengukuran Rasio Likuiditas,
Rasio Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas adalah perusahaan memiliki kemampuan yang
cukup untuk mengambil tindakan dalam menjamin dan melunasi hutang kepada kreditur, serta
untuk hasil analisis rasio keuangan perusahaan dapat dijadikan patokan bagi investor dalam
menginvestasikan dana ke perusahaan.
Kata Kunci : kinerja perusahaan, rasio keuangan

PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan daftar untuk mengetahui jumlah kekayaan perusahaan pada
periode tertentu, dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi. Sedangkan menurut IAI, Laporan
keuangan merupakan struktur yang menyajikan posisi keuangan serta kinerja keuangan dalam
sebuah entitas. Adapun tujuan umum dari laporan keuangan tersebut untuk kepentingan umum
yakni penyajian informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas dari
entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para pengguna. Dapat
disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan salah satu produk akhir dari suatu proses
akuntansi yang bersifat kuantitatif dan digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam
pengambilan keputusan, baik bagi pihak intern yaitu manajer, maupun pihak ekstern yaitu
kreditur, investor dan pemerintah. Bagi pihak intern, laporan keuangan digunakan sebagai alat
pertanggungjawaban manajemen kepada pemegang saham, dan sekaligus menggambarkan
tingkat pemberian kredit. Bagi pemerintah, laporan keuangan biasanya digunakan sebagai alat
untuk keberhasilan kebijakan ekonomi atau sebagai landasan untuk menetapkan kebijakan lain.
Agar dapat menggunakan laporan keuangan tersebut sebagai alat yang mendasari keputusan,
memerlukan suatu pengukuran-pengukuran tertentu, dimana pengukuran tersebut
menggunakan analisis laporan. (IAI, 2012)

Laporan keuangan pada perusahaan juga memiliki suatu fungsi yang sangat penting dalam
pasar modal, dimana laporan keuangan merupakan suatu informasi yang dapat
menggambarkan kinerja perusahaan. Selain itu laporan keuangan selalu melaporkan aktivitas
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan dituangkan dalam
nilai mata uang, baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing. (Erica, 2016)

Pada dasarnya hasil dari analisis laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan dapat memberikan beberapa informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan dengan melihat hasil perbandingan rasio keuangan, seperti menghitung
Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek, Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang, dan Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode
tertentu.

KAJIAN LITERATUR
Analisa rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling banyak digunakan,
dimana dalam perhitungan rasio ini menggunakan perhitungan aritmatika sederhana yang dapat
diintreprestasikan, dimana setiap perhitungan rasio akan jauh lebih bermanfaat jika
dibandingkan dengan hasil perhitungan rasio tahun sebelumnya. (Hery, 2012)

Analisa Rasio Keuangan merupakan proses analisis dan penilaian yang membantu dalam
menjawab pertanyaan yang sudah sewajarnya diajukan, jadi itu merupakan alat untuk mencapai
tujuan. (Hery, 2014)

Definisi Rasio Keuangan


Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu
dengan elemen yang lain dalam suatu laporan keuangan (Financial Statement). Laporan
keuangan yang dimaksud adalah neraca (Balance Sheet) dan laporan laba rugi (Income
Statement). Neraca menggambarkan posisi aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki perusahaan
pada saat tertentu. Laporan laba rugi mencerminkan hasil yang dicapai oleh perusahaan selama
suatu periode tertentu. Rasio keuangan adalah: Kegiatan membandingkan angka-angka yang
ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan
keuangan atau antara komponen yang ada diantara laporan keuangan. (Kasmir, 2015)

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah suatu perhitungan
matematis yang dilakukan dengan cara membandingkan beberapa pos tertentu dalam laporan
keuangan yang memiliki hubungan serta dapat menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
dalam periode tertentu.
Jenis-Jenis Rasio Keuangan
Rasio keuangan menunjukkan sistematis dalam bentuk perbandingan antara perkiraan-
perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat diinterprestasikan,
perkiraan-perkiraan yang dibandingkan harus mengarah pada hubungan ekonomis.

Menurut J. Fred Weston dalam Kasmir (2015:106), bentuk-bentuk rasio keuangan adalah
sebagai berikut:
1. Rasio likuiditas (Liquidity Ratio)
a) Rasio Lancar ( Current Ratio)
b) Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
2. Rasio solvabilitas (Leverage Ratio)
a) Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau utang (Debt Ratio)
b) Jumlah kali perolehan bunga (Times Interest Earned)
c) Lingkup Biaya Tetap (Fixed Charge Coverage)
d) Lingkup arus kas (Cash Flow Coverage)
3. Rasio profitabilitas (Profitability Ratio)
a) Margin laba penjualan (Profit Margin on Sales)
b) Daya laba dasar (Basic Earning Power)
c) Hasil pengembalian total aktiva (Return on Total Asset)
d) Hasil pengembalian ekuitas (Return on Total Equity)

Menurut Hanafi (2009:74), rasio keuangan dapat dikelompokkan ke dalam lima macam
kategori yaitu:

1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi


kewajiban jangka pendeknya.
2. Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset
dengan melihat tingkat aktivitas aset.
3. Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan
laba.
5. Rasio Pasar, yaitu rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relative terhadap
nilai buku perusahaan.

Dalam penelitian ini penulis hanya mengambil beberapa rasio keuangan yang berkaitan dengan
rumusan masalah diantaranya adalah Rasio Solvabilitas, Rasio Likuiditas dan Rasio
Profitabilitas.

Manfaat dan Tujuan Rasio Keuangan


Analisis laporan keungan perlu dilakukan secara cermat dan teliti terkait dengan data keuangan
dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang diharapkan
benar-benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan data angka keuangan atau rumus dari
analisa keuangan maka akan berakibat pada tidak akuratnya dari hasil yang hendak dicapai
oleh perusahaan sebagai penentu pihak manajemen didalam menentukan alokasi anggaran dan
prediksi keuntungan di tahun berikutnya. Kemudian, hasil perhitungan tersebut, dianalisis dan
diinterpretasikan sehingga diketahui posisi keuangan yang sesungguhnya. Kesemuanya ini
harus dilakukan secara teliti, mendalam, dan jujur.
Tujuan dan manfaat dari analisa laporan keuangan, adalah:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta,
kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahankelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan
yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil
yang dicapai. (Kasmir, 2011)

Dari beberapa manfaat yang disampaikan oleh Kasmir tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa analisis dari macammacam rasio keuangan berikut intreprestasinya dapat memberikan
kepada pihak manajemen perusahaan suatu informasi tentang kondisi dan prestasi dari kinerja
perusahaan kepada para investor dan kreditur. Selain itu dengan analisa rasio keuangan pihak
manajemen perusahaan dapat membuat suatu laporan keuangan proyeksi sebagai bentuk target
pencapaian.

PEMBAHASAN
Ikhtisar Keuangan
Analisis Rasio Keuangan Tahun 2017 dan 2018 pada PT. Kino Indonesia Tbk.
Rasio Profitabilitas

Pada tahun 2018, tingkat profitabilitas Perseroan yang diukur dengan rasio laba bersih
terhadap total aset menunjukkan peningkatan menjadi 4,18% sedangkan untuk rasio laba bersih
terhadap total ekuitas tercatat naik menjadi 6,86%, dan rasio laba bersih terhadap penjualan
bersih mengalami pertumbuhan menjadi 4,16%. Kenaikan pada ketiga rasio profitabilitas ini
menandakan bahwa Perseroan mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk
menghasikan nilai tambah bagi para Pemegang Saham.

Rasio Likuiditas
Kemampuan membayar utang Perseroan diukur dengan rasio likuiditas dan solvabilitas. Rasio
likuiditas mencerminkan kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek,
sedangkan rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan Perseroan dalam melunasi utang
jangka panjang.
Pada tahun 2018, kemampuan Perseroan dalam melunasi utang jangka pendeknya dapat dilihat
dari hasil rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas yang masing-masing tercatat sebesar 1,50 kali,
1,11 kali dan 0,18 kali. Penurunan yang terjadi pada rasio–rasio ini disebabkan oleh
meningkatnya liabilitas jangka pendek Perseroan. Di sisi lain, siklus konversi kas di tahun 2018
mengalami penurunan waktu dibanding dengan tahun sebelumnya, sehingga Perseroan mampu
memenuhi kewajiban jangka pendek dengan baik.

Rasio Solvabilitas

Rasio yang mencerminkan kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang
di tahun 2018 terlihat beragam. Tercatat penurunan terjadi pada rasio total liabilitas jangka
panjang terhadap total aset serta rasio liabilitas jangka panjang terhadap total ekuitas sebesar
0,02 kali dan 0,04 kali. Namun, kenaikan terjadi pada rasio lainnya yaitu, rasio total aset
terhadap total ekuitas dan rasio EBIT yang masingmasing memiliki nilai 1,64 kali dan 4,64
kali.

Secara keseluruhan, rasio tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perseroan untuk


memenuhi kewajiban jangka panjang yang tetap terjaga dengan baik.

PENUTUP
Berdasarkan pada hasil dari perhitungan Analisa Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), Rasio
Solvabilitas (Leverage Ratio), dan Analisa Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio), maka
dapat dikatakan kondisi keuangan PT. Kino Indonesia Tbk pada Tahun berjalan masih dalam
keadaan cukup baik dan dampak manfaatnya bagi perusahaan pada tahun tersebut masih
memiliki cukup kemampuan untuk melakukan suatu tindakan didalam penjaminan dan
pembayaran hutang-hutangnya kepada pihak kreditur, dan untuk manfaat lainnya dari hasil
analisa rasio keuangan ini juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi para investor didalam
menginvestasikan dananya ke PT. Kino Indonesia Tbk, dikarenakan pada Tahun 2018 ini
keadaan dan kondisi keuangan perusahaan masih dalam keadaan cukup baik. Sebaiknya
melakukan perhitungan dua rasio lagi selain dari Analisa Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio),
Analisa Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio), dan Analisa Rasio Profitabilitas (Profitability
Ratio), yaitu : Analisa Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio) untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian
dan sektor usahanya, dan Analisa Rasio Penilaian (Valuation Ratio) yang memberikan ukuran
dari kemampuan manajemen di dalam menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya
investasi.
REFERENSI
Bursa Efek Indonesia. 2017. Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat, Diambil dari:
http://www.idx.co.id/StaticData/Listed Companies/PerformanceSummary/KI NO.pdf
Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta

PT Kino Indonesia Tbk. 2017. Ringkasan Profil our Group PT Kino Indonesia, Diambil dari:
http://www.kino.co.id/company/ourgroup/

Anda mungkin juga menyukai