Sistem Penyaliran Pada Tambang Terbuka

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
No. Tugas : 10A

LAPORAN AWAL
SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG TERBUKA

Nama : Raihan Umeda


NPM : 100.701.16.044
Shift / Waktu : V (Lima) / 17.00 – 20.00 WIB
Tanggal Praktikum : Sabtu / 02 November 2019
Tanggal Laporan : Sabtu / 02 November 2019

Asisten : 1. Ir. Yuliadi, M.T.


2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Rana Antariksa Dwisetiani
4. Dewi Luckyta Kusuma Negara
5. Nelly Nur Yuanita
6. Moch. Aprillianto Wicaksono
7. Fachrul Rozy Elba Ansofa
8. Guntur Indra Prahasta

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan awal praktikum
Perencanaan dan Simulasi Tambang tentang Sistem Penyaliran pada Tambang
Terbuka. Tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan materi serta ilmunya.
Penulis sangat mengharapkan agar laporan yang telah penulis buat ini
dapat menambah pengetahuan serta dapat diterima oleh pembaca. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis yang jauh dari kata
sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Bandung, 02 November 2019


Penyusun,

Raihan Umeda

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................1
2.2 Maksud dan Tujuan.............................................................1
1.2.1 Maksud......................................................................1
1.2.2 Tujuan.......................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI............................................................. 2
2.1 Tahapan Perencanaan Tambang.........................................2
2.1.1 Geological Modeling..................................................2
2.1.2 Mine Design..............................................................2
2.1.3 Mine Sequence & Scheduling....................................3
2.2 Definisi Block Model............................................................4
2.3 Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan...............................4
2.4 Evaluasi Sumberdaya dan Cadangan.................................6
2.5 Metode Dalam Perhitungan Cadangan...............................6
2.5.1 Metode Daerah Pengaruh.........................................6
2.5.2 Metode Penampang..................................................7
2.5.3 Metode Kontur...........................................................8
2.5.4 Metode Blok..............................................................9
2.5.5 Metode Geostatistik...................................................10
BAB III KESIMPULAN......................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Seiring berjalannya
waktu dan kemajuan perkembangan teknologi, kebutuhan akan sumberdaya
alam serta manusia yang berkualitas akan semakin meningkat. Untuk
menjadikan manusia dengan berkualitas, diperlukan ilmu pengetahuan, baik
dalam akademik perkuliahan maupun aplikasi dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari khususnya dibidang pertambangan.
Pertambangan merupakan kegiatan dari prospeksi, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan/metalurgi, pemanfaatan,
pemasaran sampai kegiatan pasca tambang. Penambangan merupakan proses
kegiatan dalam pertambangan yang meliputi gali, muat, dan angkut.
Pada dunia pertambangan, perencanaan tambang dapat menentukan
ekonomis atau tidaknya dalam industri pertambangan. Perencanaan tambang
dapat memberikan informasi tentang teknis penambangan dalam jangka
panjang, jangka menengah, atau jangka pendek. Dalam perencanaan tambang,
sistem penyaliran tambang dimodelkan agar pit dalam desain tambang dapat
aman dari banjir.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud
Maksud dari pembuatan laporan ini yaitu agar dapat mengetahui tentang
Sistem Penyaliran pada Tambang Terbuka.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini yaitu:
1. Mengetahui tahapan perencanaan tambang.
2. Mengetahui sistem penyaliran tambang.
3. Mengetahui penanganan masalah air pada tambang terbuka.

1
2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tahapan Perencanaan Tambang


Tahapan perencanaan merupakan proses dalam perencanaan tambang
yang dimana dalam mendesain suatu tambang harus sesuai dengan tahapan
dalam perencanaan tambang. Berikut adalah tahapan perencanaan tambang
terdapat tiga tahapan yaitu geological modelling, mine design, dan mining
sequence & scheduling.
2.1.1 Geological Modeling
Geological Modeling dapat menentukan bentuk geometri cadangan
seperti ketebalan, kedudukan, arah penyebaran, dan struktur geologinya.
Geological modeling juga dapat menentukan sebaran lapisan batubara dan
penutupnya serta dapat menentukan jumlah cadangan.
Proses modeling meliputi:
1. Input data topografi, validasi dan membuat format database
2. Input data dari hasil pengeboran, validasi dan membuat format database.
3. Geological interpretation & modeling.
4. Reserve calculation
Output Modeling, yaitu:
1. Struktur kontur
2. Struktur geologi
3. Seam iso-thickness
4. Seam iso-grade
5. Kontur topografi
6. Geological reserve
7. Geological Section
2.1.2 Mine Design
Mine design dapat menentukan batas-batas pit, dengan
mempertimbangkan nilai SR, rekomendasi dari geoteknik, hidrologi, hidrogeologi
serta tataguna lahan. Selain itu mine design dapat menentukan jumlah cadangan
3

yang ekonomis serta dapat membuat design jalan, disposal, dan design
pascatambang.
Proses design, meliputi:
1. Mempelajari model geologi
2. Menghitung blok reserve dan membuat database reserve
3. Menentukan parameter geoteknik atau slope stability
4. Menetapkan batas-batas design
5. Menentukan jumlah cadangan ekonomis
6. Membuat design final pit limit, disposal, jalan, dan pascatambang.
Output design, yaitu:
1. Mine design, final pit limit
2. Cadangan ekonomis
2.1.3 Mine Sequence & Scheduling
Mine Sequence & Scheduling dapat menentukan jadwal produksi
perperiode, dapat menentukan urutan penggalian, pembuatan jalan dan
penimbunan disposal bergantung mine design serta membuat situasi
penambangan untuk periode tersebut.
Langkah-langkah Mine Sequence & Scheduling, yaitu:
1. Mempelajari mine design dan menghitung volume pit, disposal.
2. Membuat database cadangan pada block reserve
3. Menghitung jadwal produksi dan kapasitas alat perperiode
4. Melakukan simulasi dan perhitungan volume
5. Membuat tahapan konstruksi infrastruktur
6. Membuat design situasi penambangan untuk periode tersebut.
Output Mine Sequence (Quaeterly & Monthly Plan)
1. Gambar mine design akhir periode penambangan (tiga bulan atau
bulanan).
2. Sheet production schedule, Equipment shcedule, volume OB, coal
expose, jadwal konstruksi infrastruktur.
3. Mine sequence bulanan di update untuk tiga bulan ke depan minimal satu
minggu sebelum bulan berjalan.
4. Khusus weekly plan (cutting plan/blasting sequence, alokasi fleet, lintasan
hauling, drainage)
5. Jadwal produksi
4

2.2 Definisi Sistem Penyaliran Tambang


Sistem penyaliran tambang merupakan suatu metode yang dilakukan
untuk mencegah masuknya aliran air ke dalam bukaan tambang atau pit dan
dapat mengeluarkan air tersebut agar suatu lubang bukaan tidak banjir. Dalam
pengendalian air tambang terdapat dua cara pengendalian air tambang yang
apabila sudah terlanjur masuk ke dalam front penambangan. Pengendalian air
tambang tersebut biasanya menggunakan sistem kolam terbuka atau sump dan
membuat paritan serta adit. Sistem penyaliran dengan membuat kolam terbuka
dan paritan biasanya digunakan pada tambang quarry atau open cast, karena
dari sistem penyaliran tambang ini menggunakan gaya gravitasi untuk
mengalirkan air dari lokasi yang lebih tinggi ke lokasi yang lebih rendah. Pompa
yang digunakan pada sistem ini akan lebih efektif dan efisien.

2.3 Metode Penyaliran Tambang


Metode penyaliran tambang terdapat penanganan mengenai masalah air
tambang dalam jumlah yang besar pada tambang terbuka. Berikut adalah
metode penyaliran pada tambang terbuka, yaitu:
2.3.1 Mine Drainage
Mine drainage merupakan metode dalam penyaliran tambang yang
berupaya untuk mencegah masuknya air ke daerah penambangan atau lubang
tambang. Hal ini umumnya dilakukan untuk penanganan air tanah dan air yang
berasal dari air permukaan. Dalam mine drainage, terdapat beberapa metode
didalamnya, antara lain:
1. Metode Siemens
Metode Siemens merupakan metode yang dimana pada tiap jenjang dari
kegiatan penambangan akan dibuat lubang bor yang kemudian pada
lubang bor tersebut dimasukkan pipa dan di setiap bawah pipa tersebut
diberi lubang-lubang. Bagian dari ujung pipa tersebut masuk ke dalam
lapisan akuifer yang akan menyebabkan air tanah akan terkumpul pada
bagian ini. Selanjutnya pipa tersebut yang masuk ke dalam lapisan
akuifer akan dipompa ke atas dan dibuang ke luar daerah penambangan
agar daerah dari tambang terbuka terbebas dari banjir karena dapat
mengeluarkan air yang berada di lapisan akuifer.
5

Sumber: Ivan, 2013


Gambar 2.1
Metode Siemens
2. Metode Deep Well Pump
Metode Deep Well Pump ini merupakan metode dalam sistem drainage yang
digunakan untuk material yang mempunyai permeabilitas rendah dan mempunyai
jenjang yang tinggi. Metode deep well pump ini dengan cara membuat lubang bor
dengan diameter 6 inch serta dipasang casing pada alat bor tersebut. Setelah itu
pompa dimasukkan ke dalam lubang bor yang digerakkan dengan listrik atau
disebut dengan pompa submercible. Pompa ini mempunyai sistem kerja yang
otomatis, yang apabila tercelup ke dalam air, maka mesin pompa akan hidup
dengan sendirinya. Kedalaman lubang bor bisa mencapai 50 meter sampai 60
meter.

Sumber: Ivan, 2013


Gambar 2.2
Metode Deep Well Pump
3. Metode Elektro Osmosis
Metode Elektro Osmosis ini merupakan metode dalam mine drainage
yang biasanya digunakan pada daerah yang mempunyai nilai
permeabilitasa sangat kecil. Dengan cara membuat lubang bor dengan
6

diameter 3 inch – 5 inch dan 1 inch – 3 inch. Dari alat bor tersebut lalu
dimasukkan pipa casing. Prinsip kerja yang digunakan dari metode
elektro osmosis ini yaitu dengan prinsip elektrolisa, yang dimana ion H +
akan mengalir menuju katoda sehingga terjadi netralisasi antara ion H +
dengan ion OH-. Maka dari itu akan terbentuk senyawa H 2O (air). Dari
senyawa air tersebut kemudian dipompa keluar agar sebelumnya tidak
terdapat air dalam pit tambang.

Sumber: Ivan, 2013


Gambar 2.3
Metode Elektro Osmosis
4. Metode Small Pipe with Vacuum Pump
Metode Small Pipe with Vacuum Pump merupakan metode dalam mine
drainage yang dimana membuat lubang bor dengan diameter 6 inch
sampai dengan 8 inch, lubang bor tidak diberi casing, tetapi dimasukkan
dengan pipa dengan diameter 2 inch sampai dengan 2,5 inch. Pasir atau
kerikil dimasukkan sebagai saringan sehingga yang masuk adalah
material yang larut dalam air. Dari metode ini lubang bor dibuat vacuum
dengan menggunakan pompa.

Sumber: Ivan, 2013


Gambar 2.4
Metode Small Pipe with Vacuum Pump
7

5. Metode Pemotongan
Metode pemotongan dalam sistem mine drainage yaitu digunakan untuk
mengamati kondisi air tanah. Tanah digali sampai dengan menembus
akuifer dan dipotong. Setelah itu aliran dari air tanahnya tidak akan
menerus ke arah hilir. Galian yang tembus akuifer akan ditimbun oleh
material yang mempunyai sifat impermeable atau menggunakan adukan
semen yang kedap air.

Sumber: Ivan, 2013


Gambar 2.5
Metode Pemotongan
2.3.2 Mine Dewatering
Mine dewatering merupakan upaya dalam mengeluarkan air yang sudah
masuk ke dalam area penambangan. Upaya dari mine dewatering ini yaitu untuk
menangani air yang berasal dari air hujan. Berikut beberapa sistem dari mine
dewatering, antara lain:
1. Sistem Kolam Terbuka
Sistem kolam terbuka dari mine dewatering ini yaitu diterapkan untuk
membuang air yang telah masuk ke area penambangan atau pit. Air yang
sudah masuk ke dalam area penambangan tersebut kemudian
dikumpulkan pada sumur atau sump yang kemudian air dipompakan
keluar.

Sumber: Ivan, 2013


Gambar 2.6
Sistem Kolam Terbuka
8

2. Sistem Paritan
Sistem paritan dalam mine dewatering yaitu dengan cara pembuatan
paritan atau saluran pada lokasi penambangan. Pembuatan dari parit ini
bertujuan untuk menampung air limpasan yang menuju ke area
penambangan. Air limpasan yang tertampung atau yang masuk ke
saluran-saluran tersebut kemudian dialirkan ke suatu kolam
penampungan atau langsung dibuang langsung ke tempat pembuangan
dengan memanfaat gaya gravitasi.

Sumber: Ivan, 2013


Gambar 2.7
Sistem Paritan
3. Sistem Adit
Sistem adit ini dalam mine dewatering yaitu digunakan untuk
pembuangan air pada tambang terbuka yang mempunyai banyak jenjang.
Saluran yang horizontal dibuat dari front kerja menembus ke dalam shaft
yang dibuat dari sisi bukit untuk pembuangan air yang masuk ke dalam
front penambangan. Pembuangan dari sistem ini sangat mahal, karena
adanya biaya pembuatan saluran horizontal dan shaft.

Sumber: Ivan, 2013


Gambar 2.8
Sistem Adit
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari Sistem Penyaliran pada Tambang Terbuka,


yaitu:
1. Tahapan perencanaan tambang dapat terbagi menjadi tiga tahapan yaitu
Geological Modeling, Mine Design, Mine Sequence & Scheduling.
2. Sistem penyaliran tambang merupakan suatu metode yang dilakukan
untuk mencegah masuknya aliran air ke dalam bukaan tambang atau pit
dan dapat mengeluarkan air tersebut agar suatu lubang bukaan tidak
banjir.
3. Penanganan masalah air tambang dapat ditangani dengan beberapa
metode seperti metode siemens, deep well pump, elektro osmosis, small
pipe with vacuum pump, dana metode pemotongan untuk sistem mine
drainage. Untuk sistem mine dewatering dengan sistem kolam terbuka,
paritan, dan sistem adit.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. B.S Dhillon, 2008. “Mining Equipment Reliability, Maintanability, and


Safety”. Canada : University of Ottawa, Springer.

2. Kennedy, 1990. “Surface Mining”. Colorado : Society for Mining,


Metallurgy, and Exploration, Inc.

3. Michalakopoulos, 2000. “Mine Planning and Equipment Selection


2000”. Athens : Greece.

4. Firno, Arta, 2017. “Perencanaan Tambang”. academia.edu.


Diakses pada tanggal 21 Oktober 2019 pukul 18.52 WIB.
(Referensi Internet).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai