Tujuan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

1.

Tujuan
Mengembangkan proses berpikirkritisdalammendefenisikan, mengidentifikasidanmemahami
macam-macam pewarnaan mikroorganisme dengan baik.
2. AlatdanBahan
3. Kertas
4. Pulpen
5. UraianMateri
Mikroorganisme yang ada dimuka bumi ini mempunyai morfologi, struktur, ukuran yang
berbeda-beda dan jenis yang berbeda, serta sifat-sifat yang khas. Dalam identifikasi
mikroorganisme, akan sulit mendeteksi mikroorganisme tanpa bantuan alat pembesar. Alasan
inilah yang meyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme ataupun latar
belakangnya. Untuk dapat mengidentifikasi mikroorganisme digunakan teknik pewarnaan dalam
preparat yang nantinya akan diamati dengan menggunakan mikroskop. Teknik pewarnaan
mikroorganisme dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu pewarnaan sederhana,
pewarnaan negatif, pewarnaan differensial, dan pewarnaan struktural.

6. Langkah kerja
a. Perhatikan tabel dibawah ini
No Nama Mikroorganisme Gambar
1 Hyperthermus butylicus
2 Thermoproteus uzoniensis

3 Archaeoglobus profundus

4 Methanobacterium thermoautotrophicum

5 Methanosaeta thermophila

6 Salarchaeum
7 Sulfolobus tengchongensis

8 Methanococcus aeolicus

9 Nitrosopumilus maritimus

10 plesiomonas shigelloides

11 Enterobacter nimipressuralis

12 Calymmatobacterium granulomatis
13 Buttiauxella agrestis

14 Thiocystis gelatinosa

15 Allochromatium vinosum

16 Lamprobacter modestohalophilus

17 Thiocapsa roseopersicina

18 Stenotrophomonas maltophilia
19 Halomonas elongata

20 Monocentris japonicus
21 Sitophylus zeamais
22 Trypanosoma gambiense

23 Ulna sp

24 Entamoeba gingivalis

25 Polysiphonia sp

26 Entamoeba gingivalis
27 Vaucheria sp

28 Rhizopus Nigricans

29 Sacharomyces cerevisae

30 Ephidermophyton floocosum

31 Euglena viridis

32 Trypanosoma gambiens

33 Balantidium coli
34 Plasmodium vivax

35 Ebola virus zaire

36 Paramyxovirus pneumonia atibical

37 Tobacco mosaic virus


38 Leptospira interrogans

39 Bacillus anthracis

40 Clostridium perfringens

b. Isi tabel tersebut dengan gambarnya


c. Dari tabel diatas, buatlah klasifikasinya dengan lengkap (dari kingdom sampai spesies)
Jawab :
1. Kingdom :Crenarchaeota

Phylum :Crenarchaeota

Class :Thermoprotei

Order :Desulfurococcales

Family :Pyrodictiaceae
Genus : Hyperthermusbutylicus

Ciriciri : Organisme ini tumbuh hingga 108 derajat C, tumbuh secara optimal antara 95 dan 106
derajat C pada 17 g NaCl per liter dan pH 7.0, menggunakan campuran peptida sebagai sumber
karbon dan energi, dan membentuk H2S dari unsur sulfur dan hidrogen molekuler sebagai
pertumbuhan. Membentuk sumber energi aksesori namun tidak dengan respirasi sulfur.

2. Domain: Archaea

Phylum: Euryarchaeota

Class: Archaeoglobi

Order: Archaeoglobales

Family: Archaeoglobaceae

Genus: Archaeoglobus

Species: Archaeoglobusprofundus

Bersifatautotrofdantidakdapattumbuhdenganmengurangisulfatatausulfit.
bisahanyamenggunakanbesibesisebagaiakseptorelektron.Ferroglobusplacidusawalnyadigambar
kansebagaipengurangannitratdantiosulfatchemolithoautotrophSemuajenisjeniskeluargasekaran
gArchaeoglobaceaetelahdiisolasidarilingkunganterkaitdengan reservoir
minyakatausistemventilasihidrotermal.Dalamtulisanini,
termofilikdanfakultatifbarupereduksisulfatlithoautotrofik, strain PM70-1T ,termasukke genus
Archaeoglobusdijelaskan.Strain PM70-1 T diperkayadandiisolasidari karat
hitamformasdikumpulkandaripermukaanbajadasarlautObservatoriumlubangbor (CORK 1026B)
diambilselamaEkspedisi IODP 301 di sisitimur Juan deFuca Ridge, SamudraPasifikbagiantimur.

3. Domain : Archaea
Phylum : Euryarchaeota
Class : Archaeoglobi
Order : Archaeoglobales
Family : Archaeoglobaceae
Genus : Archaeoglobus
Species: A. profundus

Ciri –ciri

Archaeoglobus profundus adalah archaea pereduksi sulfat. [1] Archaeoglobus dapat


ditemukan di ladang minyak bersuhu tinggi yang dapat menyebabkan ladang minyak
memburuk. A. profundus tumbuh secara lithotrophically, dan sementara itu kebutuhan asetat
dan CO2 untuk biosintesis itu bersifat heterotrofik.

4. Domain: Archaea
Raya: euryarchaeota
Filum: euryarchaeota
Kelas: Methanobacteria
Order: Methanobacteriales
Keluarga: Methanobacteriaceae
Genus: Methanobacterium
Spesises :Methanobacterium thermoautotrophicum
CiriCiri :

DipH>7.5seldari Methanobacteriumthermoautotrofikum,kapanmensintesis CH4Dari COZ


Dan Hz,Adalahpedalaman AC id denganhormatkepenyangga.JikaItupenyangga pH
diturunkandibawah pH 6.5Dengan HC1,Itu pH
gradienmemilikibiasaorientasi,yaituituselmenjadipedalamanbasa.Sebagaidiukurdenganit
u anion lipofilik, thiosianat,ituseltidakmenghasilkansebuahterukurelecpotensitris
5. Kingdom: Euryarchaeota
Phylum: Euryarchaeota
Class : Methanomicrobia
Order : Methanosarcinales
Family : Methanosaetaceae
Genus : Methanosaeta
Spesies : Methanosaeta thermophila
Ciri – cirri :
Methanosaetathermophilabersifatnonmotile, nonsporulating, dantermofilik, yang
berartimerekatumbuhpadasuhu 50ºC
ataulebihtinggi.PenambahanMethanosaetakegenommethanoarchaealkompilasiurutanm
enawarkankesempatanuntukmendapatkanwawasan yang signifikanmikroba yang
rumitinidanpenggunaanunikpendekatangenomkomparatifmemungkinkanseseoranguntu
kmengatasisifatmikrobaspesifikinidanbiologisnyapengaruhdankemampuan.
Karenamikrobainiadalah methanogen, merekamelayaniperanpentingsebagaiprodusen
gas alamdanmemilikipotensisebagaipencipta biofuel (bahanbakar yang
berasaldaribiomassa).
6. Kingdom: Archaea
Filum: Euryarchaeota
Kelas: Halobacteria
Ordo : Halobacteriales
Spesies :Salarchaeum
Cirri – cirri :
MerupakankelasdariEuryarchaeota, yang ditemukandalam air
jenuhatauhampirjenuhdengangaram. Halobacteriasekarangdiakuisebagaiarkea,
bukanbakteri. Nama 'halobacteria' diberikanuntukkelompokorganismesebelumadanya
domain Archaeadisadari, dantetapberlakusesuaidenganaturantaksonomi[butuhrujukan].
Dalamkonteks non-taksonomi,
arkeahalofilikdisebutsebagaihaloarchaeauntukmembedakanmerekadaribakterihalofilik.
7. Kingdom: Crenarchaeota
Filum : Crenarchaeota
Kelas : Thermoprotei
Ordo : Sulfolobales
Famili : Sulfolobaceae
Genus : Sulfolobustengchongensis
Ciri – cirri

Sulfolobus adalah genus mikroorganisme dalam keluargaSulfolobaceae. Ini milik


domain archaea.Spesies Sulfolobus tumbuh di mata air vulkanik dengan pertumbuhan optimal
yang terjadi pada pH 2-3 dan suhu 75-80 ° C, menjadikannya acidophiles dan thermophiles.
Sulfolobus sel berbentuk tidak beraturan dan flagellar.Spesies Sulfolobus umumnya dinamai dari
lokasi tempat mereka pertama kali diisolasi, mis. Sulfolobus solfataricus pertama kali diisolasi di
gunung berapi Solfatara. Spesies lain dapat ditemukan di seluruh dunia di bidang aktivitas
vulkanik atau panas bumi, seperti formasi geologi yang disebut panci lumpur, yang juga dikenal
sebagai solfatare (jamak solfatara).

8. Kingdom : Euryarchaeota
Phylum : Euryarchaeota
Class : Methanococci
Order : Methanococcales
Family : Methanococcaceae
Genus : Methanococcus
Spesies :Methanococcusaeolicus

Ciri – cirri:

Methanococcus adalah genus methanogen coccoid dari famili Methanococcaceae.


Mereka semua adalah mesofil, kecuali thermophithic termolitotropitermofilik dan M. jannaschii
hipertermofilik. Yang terakhir ditemukan didasar cerobong "perokok putih" pada suhu 21 ° LU di
Pasifik Timurdan itu adalah genom archaeal pertama yang sepenuhnya diurutkan,
mengungkapkanbanyak elemen baru dan seperti eukariota.

9. Kingdom : Bacteria
Filum : Crenarchaeota)
Kelas : Thermoprotei
Ordo : Nitrosopumilales
Famili : Nitrosopumilaceae
Genus : Nitrosopumilus
Spesies : Nitrosopumilus maritimus

10. Kingdom: Bacteria

Filum: Proteobacteria

Kelas : Gammaproteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Famili : Plesiomonaceae

Genus: Plesiomonas
Spesies: Plesiomonas shigelloides
11. Kingdom : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gammaproteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Enterobacter

Spesies : Enterobacter nimipressuralis

12. Kingdom : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gammaproteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Calymmatobacterium

Spesies : Calymmatobacterium granulomatis

13. Kingdom : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gammaproteobacteria

Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae

Genus : Buttiauxella

Spesies : Buttiauxella agrestis

14. Kingdom :Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gammaproteobacteria

Ordo : Chromatiales

Famili : Chromatiaceae

Genus : Thiocystis

Spesies : Thiocystis gelatinosa

15. Kingdom : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gammaproteobacteria

Ordo : Chromatiales

Famili : Chromatiaceae

Genus : Allochromatium

Spesies : Allochromatium vinosum

16. Kingdom : Bacteria

Filum : Firmicutes

Kelas : Bacilli
Ordo : Lactobacillales

Famili : Enterococcaceae

Genus : Lamprobacter

Spesies : Lamprobacter modestohalophilus

17. Kingdom : Plantae


Filum : Schyzophyta
Kelas : Schyzomycetes
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Thiorodaceae
Genus : Thiocapsa
Spesies : Thiocapsa roseopersicina
18. Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Xanthomonadales
Famili : Xanthomonadaceae
Genus : Stenotophomonas
Spesies : Stenotrophomonas maltophilia
19. Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Oceanosprililales
Famili : Halomonadaceae
Genus : Halomonas
Spesies : Halomonas elongata
20. Kingdom :
Filum :
Kelas :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesies
21. Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Curculionidae
Genus : Sitophylus
Spesies : Sitophylus zeamais
22. Kingdom : Protista
Filum : Sarcomastigophora
Kelas : Zoomastigophora
Ordo : Kinetplastida
Famili : Trypanosomatidae
Genus : Trypanosoma
Spesies : Trypanosoma gambiense
23. Kingdom : Plantae
Filum : Bacillariophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Pennales
Famili : Diatomaceae
Genus : Synedra
Spesies : S. ulna
24. Kingdom : Amoebazoa
Filum : Archamoebae
Kelas : Tubulinea
Ordo : Amoebida
Famili : Entamoebida
Genus : Entamoeba
Spesies : E. Gingivalis

25. Klasifikasi Polysiphoniasp.


Kingdom : Archaeplastida
Division : Rhodophyta
Class : Florideophyceae
Order : Ceramiales
Family : Rhodomelaceae
Genus : Polysiphonia

Ciri-Ciri Polysiphonia :

26. Klasifikasi EntamoebaGingivalis


Domain: Eukaryota
Filum: Amoebozoa
Kelas: Archamoebae
Genus: Entamoeba
Spesies: E. gingivalis
Ciri Ciri EntamoebaGingivalis

Salah satu jenis parasit yang menginfeksi manusia pada rongga mulut tanpa
menunjukkan gejala klinis, dan bahkan dianggap sebagai parasit yang komensal
adalahEntamoeba gingivalis.Parasit tersebut adalah parasit dari philum protozoa, yang
habitatnya di dalam rongga mulut terutama pada gigi berlubang dan sulkus gingiva, serta di
jaringan gingiva sekitar gigi khususnya pada keadaan radang atau bernanah (Mardijana, 1996:
22-23).
Entamoeba gingivalistidak membentuk kista. Pada spesies ini hanya ditemukan trophozoit,
dengan ukuran 5-35 mikron. Diameter trophozoit sebesar 10- 20 mikron, terdapat satu buah
nukleus dengan kariosom sentris. Kromatin granula besarnya hampir sama dan susunannya
tidak rata. Pada trophozoit terdapat pseudopodia (Mardijana,1996: 51). Spesies ini dapat
bergerak dengan sangat cepat karena adanya pseudopodia. Nukleusnya berdiameter 2-4 mikron
dan mempunyai endosom yang kecil.

27. Klasifikasi Vaucheria sp

Domain: Eukaryota
Superphylum: Heterokonta
Class: Xanthophyceae
Heterosiphonale
Order:
s
Family: Vaucheriaceae
Genus: Vaucheria
Species: V. borealis
Ciri-ciri Vaucheria sp
Tubuhnya berupa benang bercabang-cabang dan tidak bersekat, memiliki inti sel banyak,
dan menyebar. Vaucheria tumbuh melekat pada substrat dengan menggunakan alat yang
berbentuk akar. Habitatnya di air tawar maupuan di air payau.
Perkembangbiakan Vaucheria:
 Perkembangbiakan vegetatif Vaucheria berlangsung dengan pembentukan zoospora
yang berkumpul dalam sporangium pada ujung filamen. Selanjutnya, inti di dalam
sporangium membelah secara meiosis dan menghasilkan zoospora. Zoospora tersebut
berinti banyak dan mempunyai flagel yang tumbuh di seluruh permukaannya. Setelah
sporangium masak, zoospora akan keluar dan tumbuh menjadi Vaucheria baru.

 Perkembangbiakan generatif Vaucheria berlangsung dengan pembuahan ovum oleh


spermatozoid. Ovum dibentuk di dalam oogonium, sedang spermatozoid dibentuk dalam
anteridium, keduanya terdapat pada benang yang sama (homotalus). Zigospora hasil
pembuahannya akan membelah secara meiosis dan menghasilkan spora yang
selanjutnya terlepas dari induknya dan tumbuh menjadi alga baru.

28. Klasifikasi Rhizopus Nigricans

Kingdom: Fungi
Order: Mucorales
Family: Mucoraceae
Genus: Rhizopus
Species: R. Nigricans

Ciri-ciri Rhizopus Nigricans

Struktur Tubuh
Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:
a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti)
b. rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan
c. sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium
globuler di ujungnya

d. Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati


e. Hifanya bercabang banyak tidak bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi tua
f. Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu : stolon (hifa yang membentuk jaringan di
permukaan substrat seperti roti), rhizoid (hifa yang mnembus substrat dan berfungsi untuk
menyerap makanan), sporangiofor (tangkai sporangium)
g. Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat sporangium yang menghasilkan spora.
Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+)

29. Klasifikasi Sacharomyces cerevisae

Kingdom: Fungi
Filum: Ascomycota
Subfilum: Saccharomycotina
Kelas: Saccharomycetes
Ordo: Saccharomycetales
Famili: Saccharomycetaceae
Genus: Saccharomyces
Spesies: S. cerevisiae

Ciri-Ciri Sacharomyces Cerevisae

Saccharomyces cerevisiae adalah nama spesies yang termasuk dalam khamir berbentuk oval.
Saccharomyces cerevisiae mempunyai mikrostruktur yang terdiri dari :

1. Kapsul

2. Dinding Sel

Dinding sel khamir pada sel-sel yang muda sangat tipis, namun semakin lama semakin
menebal seiring dengan waktu. Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut bekas lahir
(bekas yang timbul dari pembentukan oleh sel induk) dan bekas tunas (bekas yang timbul akibat
pembentukan anak sel). Setiap sel hanya dapat memiliki satu bekas lahir, namun bisa
membentuk banyak bekas tunas. Saccharomyces cerevisiae dapat membentuk 9 sampai 43
tunas dengan rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak lahir pada kedua ujung sel yang
memanjang. Dinding sel khamir terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:

Glukan Khamir (30-35% berat kering dinding sel)


Mannan (30% dari berat kering dinding khamir)
Protein (6% berat kering dinding sel)
Kitin (1-2 %)
Lipid (8.5-13.5 %)

3. Membran Sitoplasma

4. Nukleus

5. Vakuola

6. Mitokondria

7. Globula Lipid Saccharomyces cerevisiae mengandung lipid dalam jumlah sangat sedikit. Lipid
ini disimpan dalam bentuk globula yang dapat dilihat dengan mikroskop setelah diberi pewarna
lemak seperti Hitam Sudan atau Merah Sudan.

8. Sitoplasma

Saccharomyces cerevisiae berkembang biak dengan cara berikut:

1. Pertunasan multipolar, dimana tunas muncul dari sekitar ujung sel


2. Pembelahan tunas, yaitu gabungan antara pertunasan dan pembelahan. Pada proses ini
mula-mula terbentuk tunas, tetapi tempat melekatnya tunas pada sel induk relatif besar,
kemudian terbentuk septa yang memisahkan tunas dari induk selnya. Pada
Saccharomyces, areal tempat melekatnya tunas pada induk sedemikian kecilnya
sehingga seolah tidak pernah terbentuk septa (tidak dapat dilihat oleh mikroskop biasa)
3. Pembentukan askospora. Pada khamir diploid seperti Saccharomyces cerevisiae, meiosis
dapat terjadi langsung dari sel vegetatif. Spora berbentuk bulat atau oval dengan
permukaan halus.

30. Klasifikasi Ephidermophyton Floocosum


Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Subdivision: Pezizomycotina
Class: Eurotiomycetes
Order: Onygenales
Arthrodermatacea
Family:
e
Genus: Epidermophyton
E. floccosum
Species:

Ciri-ciri

 Memiliki dinding halus sekitar 1-1,5 mikrometer dengan kurang dari 10 dinding
bagiandalam macroconidia tersebut.
 Mempunyai makrokonidia berbentuk tongkat, terdiri atas satu sampai lima sel.
berdiniding tebal dan terdirin atas 2-4 sel dan tersusun pada satu konidiofora.beberapa
makrokonidia ini tersusun pada satu konidiofor mempunyai bentuk hifa yang lebarnya
biasanya mikrokonidia tidak ditemukan. Pada gambaran mikroskopis bentuk hifa
lebar,dan tersusun pada satu konidiofora,
31. klasifikasi

Kingdom: Excavata
Filum: Euglenozoa
Kelas: Euglenophyceae
Ordo: Euglenales
Famili: Euglenaceae
Genus: Euglena
Spesies: E. viridis

Ciri-ciri

Euglena viridis adalah sejenis alga bersel tunggal yang berbentuk lonjong dengan ujung
anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung posterior (belakang). Setiap sel Euglena
dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk (flagel) yang tumbuh pada ujung anterior sebagai
alat gerak. Pada ujung anterior ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah
posterior. Pada bagian posterior, celah ini melebar dan membentuk kantong cadangan atau
reservoir. Flagel terbentuk di sisi reservoir. Di sisi lain dari flagel terdapat bintik mata yang
sangat peka terhadap rangsangan sinar matahari. Tubuh Euglena terlindung oleh selaput
pelikel, sehingga bentuk tubuhnya tetap. Di sebelah dalam selaput pelikel terdapat
sitoplasma. Di dalam sitoplasma ini terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas,
nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola nonkontraktil.

32. klasifikasi Balantidium coli

Kingdom : Protista
Filum : Protozoa
Kelas : Cilliata
Ordo : Heterotrichida
Family : Bursaridae
Genus : Balantidium
Spesies: Balantidium coli
Ciri –ciri
Dilihat dari Bentuk dan ukuran nampak seperti bulat telur disertai ujungnya yang meruncing
pada bagian anterior mempunyai panjang lebih kurang ; 50-100 um dan lebar, 40-70 um.
Dalam pergerakan (Motilitas): Rotary, lambat dan mungkin cepat
Inti: 1 besar macronucleus bentuknya hampir seperti ginjal; 1 mikronukleus bulat kecil
letaknya berdekatan dengan macronucleus, sulit untuk melihat
Sitoplasma: ada ditemukan vakuola makanan yang didalamnya mengandung bakteri tertelan.
Untuk alat pencernaan terdapat cytostome (mulut sel) di bagian anterior, serta celah mulut,
sitofaring.
Cilia: seluruh tubuh dilapisi dengan cillia cuman satu yang terdapat agak panjang yaitu sekitar
dekat dengan cytostome (mulut sel).

33. Balantidium coli


Kingdom : Protista
Filum : Protozoa
Kelas : Cilliata
Ordo : Heterotrichida
Family : Bursaridae
Genus : Balantidium
Spesies: Balantidium coli
34. Plasmodium vivax
Kingdom : Protista
Filum : Apicomplexa
Kelas : Aconoidasida
Ordo : Haemosporida
Famili : Plasmdiidae
Genus : Plasmodium
Spesies: Plasmodium vivax
35. Ebola virus Zaire
Genom : single stranded negative sense RNA
Ordo : Mononegavirales
Famili : Filoviridae / Filovirus
Subfamili :–
Genus : Ebola
Spesies: Ebola virus Zaire
36. Paramyxovirus pneumonia atypical
Ordo : Mononegavirales
Family : Paramyxoviridae
Sub family : Paramyxovirinae
Genus ; Paramyxovirus
Spesies: Paramyxovirus pneumonia
Tobacco mosaic virus
Genom : Single Strand RNA
Family : Virgaviridae
Genus : Tobamovirus
Species : Tobacco mosaic virus
37. Leptospirainterrogans
Kingdom : Bacteria
Filum : Spirochaetes
Kelas : Spirochaetes
Ordo : Spirochaetales
Famili : Leptospiraceae
Genus : Leptospira
Spesies: Leptospirainterrogans
38. Bacillus anthracis
Kingdom ; Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Spesies: Bacillus anthracis
39. Clostridium perfringens
Kingdom : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Kelas : Clostridia
Ordo : Clostridiales
Famili : Clostridiaceae
Genus : Clostridium
Spesies: Clostridium perfringens

d. Berikan penjelasan tentang ciri-ciri dari masing-masing jenis mikroorganisme diatas


9. Nitrosopumilus maritimus
Ciri- Ciri :
- Hidup di air laut
- Ukuran diameter tubuh 0,2 mikrometer
- Hidupdenganmengoksidasiamoniakmenjadinitrit

10. Plesiomonas shigelloides


Ciri-ciri :
- Termasuk golongan bakteri fakultatif anaerob kemoorganotropik
- Merupakan bakteri gram negative
- Flagela berkutub lopotrikus

11. Enterobacter nimipressuralis


Ciri-ciri :
- Gram-negatif
- anaerob fakultatif
- berbentuk batang
- tidak membentuk spora

12. Calymmatobacterium granulomatis


Ciri-ciri:
- Berbentuk batang
- Merupakan bakteri gram negatif
- Memiliki panjang sekitar 1-1.5 mikrometer dan memiliki lebar sekitar 0.1 mikrometer

13. Buttiauxella agrestis


Ciri-ciri:
- Meupakanbakteri gram negative
- Bersifat anaerobic fakultatif
- Selberbentukbatang

14. Thiocystis gelatinosa


Ciri-ciri :
- berbentuk bulat dengan diameter kira-kira 3,0 µm,
- mengandung okenone dan atau rhodopinal sebagai karotenoid yang memberikan
warna purple – violet – merah pada massa sel.
- Hidup pada perairan dan lumpur pantai yang mengandung hidrogen sulfida

15. Allochromatium vinosum


Ciri-ciri:
- Merupakanbakteri gram negatif
- Bentuktubuhberbentukbatang
- Merupakan bakteri anaerob berukuran 2,5-6,0 μm

16. Lamprobacter modestohalophilus

Ciri-ciri:

- MerupakanbakteriAnaerobfototropik
- Mengandungpigmenwarnaungu
- Merupakanbakteri sulfur halofil
17. Ciri-ciri : yang ditemukan pada lumpur estuarin dan lumpur pantai. Sel bakteri
berbentuk bulat dengan diameter 1,2 – 3,0 µm, tidak mempunyai vakuola, tidak
bergerak, pigmen sel terdiri dari orange – coklat – pink – merah
18. Ciri-ciri : bakteri aerobik, tidak dapat berfermentasi, bakteria gram negatif
19. Ciri-ciri :tumbuh antara 5 to 25% dari NaCl
20. Ciri-ciri : -
21. Ciri-ciri : -
22. Ciri-ciri : Kebanyakan trypanosoma heteroxenous (membutuhkan lebih dari satu
inang wajib untuk menyelesaikan siklus hidup) dan sebagian besar ditularkan
melalui vektor
23. Ciri-ciri :Termasuk golongan diatom. · Berwarna biru kehijauan. · Bersifat non-
motil. · Tidak berkoloni. · Berkembang biak secara vegetatif yaitu dengan cara
membelah sel dan fragmentasi, dan secara generatif yaitu dengan cara
membentuk spora
24. Ciri-ciri :Entamoeba gingivalis merupakan parasit pada gusi dan gigi manusia

34. Balantidium coli


 Terdapat di kawasantropisdan sub tropis
 Menginfeksi colon
 Infeksiberatmenyebabkankematian
 Terdapatpada air yang tercemarbabiataukotoranmanusia
35. Plasmodium vivax
 adalahprotozoaparasit
 danpatogenmanusia.
 P. vivaxadalahsalahsatudariempatspesiesparasit malaria yang
umumnyamenyerangmanusia.
 P. vivaxdibawaolehnyamukAnophelesbetina.

36. Ebola virus Zaire


 Memilikistrukturfilovirus
 Virionberbentuktabung
 Menyebabkankematiandandemampadamonyet
37. Paramyxovirus pneumonia atypical
 Biasanyamenyerang orang denganimunrendah
 Penyebabpenaykit pneumonia
 Menyerangtubuhuntukbereproduksi
38. Tobacco mozaic virus
 Mempunyaiketahanan yang sangattinggi
 Stabilterhadappanas
 Merupakanparasit oblige ataujaringanselhidup
39. Leptospirainterrogans
 Ditularkandarihewankemanusiaatausebaliknya
 Infeksiakutmenyebabkangejala sepsis, radangginjalinterstisial
 Infeksipadahewanterjadiberbulan-bulanpadamanusiahanya 60 hari
 Penyebabpenyakit leptospirosis
40. Bacillus antrhacis
 Bakteri gram positif yang berbentuktangkai
 Penyebabpenyakitantraks
 Terdapat di tanahdalambentukspora
 Jikamenyeranghewan herbivore akanmenyebabkankematian
41. Clostridium perfringens
 Bakteri gram positifberbentukspora yang sebabkankeracunanmakanan
 Non motil
 Dapatmemproduksiasamdarilaktosa

e. Berikan kesimpulan anda


Jawab : berdasarkan gambar dan ciri-ciri yang telah dicari maka dapat disimpulkan
bahwa mikroorganisme memiliki banyak peran, ada yang bersifat positif (sebagai obat,
dll) dan ada yang bersifat negatif (sebagai parasit, patoge, dll)

JADWAL PELAKSANAAN
Tugas diberikan : pertemuan4(empat)
Tugas dikumpulkan :pertemuan4 (empat)
LAIN-LAIN
Bobot penilaian tugas ini adalah 5 % dari dari 100 % penilaian mata kuliah ini;
DAFTAR RUJUKAN
a.Madigan, M, T., Martinko, J.M., Stahl, D. A., Clark, D. P. (2010). Brock Biology of Microorganisms. Benjamin
Cummings Publisher. English
b. Jeffrey, C. P. (2011). Alcamo’s Fundamental Microbiology. Jonnet and Barkitt Publisher.
c. Talaro, P. K., Chess, B. (2014). Foundations of Microbiology. McGraw-Hill Education.
d. Hogg, Stuart. 2005. Essential Microbiology. Wiley. England
e. Maier, R.M., Pepper, I.L., Gerba, C.P. 2000. Environmental Microbiology. Academic Press. Canada
f. Trivedi, P.C., Pandey, S., Bhadauria, S. 2010. Text Book of Microbiology. Aaviskhar Publisher. India
g. Irianto, K. 2006. Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1 dan 2. CV. Yrama Widya. Bandung
h. Purwoko, T. 2007. Fisiologi Mikroba. Bumi Aksara. Jakarta
i. Pelczar, M.J. dan E.C.S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
j. Jurnal yang relevan
k. Website yang relevan

Anda mungkin juga menyukai