Analisis Pengaruh Variasi Cdi Terhadap Performa Dan Konsumsi Bahan Bakar Honda Vario 110cc

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 04, No.

3, Oktober 2015 94

ANALISIS PENGARUH VARIASI CDI TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI


BAHAN BAKAR HONDA VARIO 110cc
Sachrul Ramdani
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana, Jakarta

Abstrak -- Pada tulisan ini penulis melakukan penelitian baik secara pengujian maupun secara teori,
disini dilakukan pengujian terhadap sepeda motor Honda Vario 110 cc menggunakan CDI yang berbeda
yaitu yang pertama menggunakan CDI standar, yang kedua menggunakan CDI dual band (clik 1) dan
yang ketiga menggunakan CDI dual band (clik 2), pengujian ini dilakukan di bengkel ultraspeed racing
dengan mengunakan Dynojet untuk mendapatkan hasil torsi dan daya, kemudian untuk konsumsi
bahan bakar dilakukan pengujian dengan cara menghitung waktu lama motor menghabiskan bahan
bakar sebanyak 100 ml dengan menggunakan ketiga CDI tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dengan
cara pengujian performa mesin diketahui bahwa dengan menggunakan CDI standar torsi tertinggi yang
dapat dihasilkan 7,517 N.m di rpm 6000, daya tertinggi yang dapat dihasilkan CDI standar 5,712 kW di
rpm 8000, sedangkan menggunakan CDI dual band (clik 1) torsi tertinggi yang dihasilkan 7,558 N.m
pada rpm 6000, daya tertinggi yang dihasilkan CDI dual band (clik 1) 5,81 kW pada rpm 8500 dan
dengan mengunakan CDI dual band (clik 2) torsi tertinggi yang dihasilkan 7,511 N.m pada rpm 6500
sedangkan daya tertinggi yang dihasilkan 5,835 kW di rpm 8500 dan untuk pengujian konsumsi bahan
bakar pengunaan CDI standar lebih irit dibandingkan pengunaan CDI dual band (clik 1) dan CDI dual
band (clik 2).

Kata kunci: CDI, torsi, daya dan konsumsi bahan bakar


.
1. PENDAHULUAN mengatur secara tepat ignition timing sesuai
dengan setiap variasi putaran mesin yang sedang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan terjadi, CDI Dual band merupakan salah satu jenis
dan teknologi, khususnya teknologi dibidang CDI yang berbasis digital. CDI digital merupakan
otomotif dari waktu ke waktu mengalami sistem pengapian CDI yang dikendalikan oleh
perkembangan melalui perbaikan kualitas, salah mikrokontroler agar ignition timing (waktu
satunya adalah teknologi dalam sistem pengapian) yang dihasilkan sangat tepat dari
pengapian. Sistem pengapian CDI pada sepeda putaran rendah sampai putaran tinggi. Akibatnya
motor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu AC-CDI pembakaran lebih sempurna sehingga torsi dan
dan DC-CDI. Sistem AC-CDI (Alternating Current daya mesin yang dihasilkan akan sangat stabil
Capasitor Discharger Ignition) adalah sistem dan besar mulai dari putaran rendah sampai
pengapian elektronik dengan arus listrik yang putaran tinggi.
berasal dari koil eksitasi (peristiwa loncatnya
elektron dari orbit yang dalam ke orbit lebih luar 1.2. Rumusan Masalah
karena gaya tarik atau gaya tolak radiasi partikel
bermuatan pada koil), sedangkan sistem DC-CDI Bagaimana performa dan konsumsi bahan bakar
(Direct Current Capasitor Discharger Ignition) dari kendaraan saat terjadinya penggantian CDI
adalah sistem pengapian elektronik dengan arus standar menjadi CDI dual band.
listrik berasal dari baterai. Pada umumnya sistem
pengapian standart dari pabrik yang digunakan 1.3. Batasan Masalah
sepeda motor adalah jenis CDI limiter, Jadi jika
menggunakan CDI standar, torsi dan daya mesin Dalam tugas akhir ini adalah pengujiaan sepeda
yang dihasilkan tidak optimal hingga batas motor honda vario 110 cc dengan uji coba
maksimal yang dapat dicapai oleh mesin. Hal mengunakan variasi CDI yang berbeda dan
tersebut terjadi karena, pada CDI standar mengunakan bahan bakar peremium yang
dilengkapi dengan limiter yang menyebabkan meliputi:
tenaga mesin yang dihasilkan tidak terjadi hingga 1) Performa mesin Honda Vario dengan uji coba
putaran maksimal yang dapat dicapai oleh mesin, menggunakan CDI standar dan CDI dual
jadi salah satu cara untuk mengoptimalkan torsi band.
dan daya mesin yang dihasilkan dengan meng- 2) Membandingkan torsi dan daya pada sepeda
upgrade sistem pengapiannya. Dengan meng- motor Honda Vario dengan uji coba
upgrade sistem pengapiannya tersebut torsi dan menggunakan CDI standar dan CDI dual
daya yang dihasilkan akan menjadi optimal dan band.
masih dalam batas kemampuan mesin standar. 3) Pengukuran efisiensi konsumsi bahan bakar
Untuk mendapatkan torsi dan daya mesin yang masing-masing CDI yaitu pengukuran volume
optimal, dibutuhkan suatu alat yang dapat bahan bakar terhadap waktu.

ISSN 2089 - 7235


95 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 04, No. 3, Oktober 2015

1.4. Tujuan Penelitian  Arus dari kapasitor juga mengalir ke primer


koil kemudian ke massa sehingga timbul
Membandingkan hasil pengujian performa dan medan magnet pada inti koil.
konsumsi bahan bakar sepeda motor Honda Vario  Ketika pick-up melewati pulser, pulser
seteleh melakukan penggantian dari CDI standar mengeluarkan tegangan dan masuk ke
ke CDI dual band. Ignition Timing Control Circuit yang
menentukan saat pengapian dengan
2. TINJAUAN PUSTAKA mengirim pulsa (arus) ke SCR.
 Kemudian gate SCR membuka sehingga
2.1 Motor Bensin Empat Langkah membuang muatan ke massa.
 Terjadi perubahan medan magnet pada koil
Motor bensin empat langkah adalah motor yang sehingga menghasilkan induksi tegangan
setiap empat langkah torak/piston (dua putaran tinggi pada kumparan sekunder yang
engkol) sempurna menghasilkan satu tenaga menghasilkan loncatan bunga api listrik pada
kerja (satu langkah kerja). busi.

2.3 Fungsi CDI

CDI (Capacitor Discharge Ignition) berfungsi


mengatur pengapian secara elektronik, ketika
putaran rendah, waktu pengapian dekat TMA
(Titik Mati Atas), begitu rpm tinggi, waktu
pengapian dimajukan atau lebih awal.
Mengandalkan rangkaian dari kapasitor, dioda
Gambar 2.1 Siklus kerja motor bensin empat
dan SCR (Silicon Controlled Switch), sensor
langkah
waktu, pengapian CDI mengandalkan pulser
(pick-up coil). Pulser ini memberi sinyal
2.2 Sistem Pengapian Menggunakan CDI
berdasarkan putaran magnet, Sinyal itu dikirim ke
CDI, yang kemudian memerintahkan busi
Sistem pengapian yang digunakan pada sepeda
menembak, Dengan demikian, tidak ada proses
motor dengan menggunakan sistem pengapian
sentuhan mekanik. Sehingga tidak perlu
CDI (Capasito Discharge Ignition) Sistem
penyetelan ulang, dalam CDI, sinyal pulser
pengapian ini terdiri dari beberapa komponen
diterima dioda penyearah arus, lalu dicekal
utama yaitu Baterai, Unit CDI, koil pulsa (pick up
resistor dan diterima beberapa kapasitor, sebelum
coil), koil pengapian, dan busi. Baterai befungsi
dilepas ke koil yang kemudian menyetrum busi.
sebagai sumber arus dan koil pulsa berfungsi
sebagai pemberi sinyal ke unit CDI serta
mengatur waktu pengapian, unit CDI berfungsi 2.4 Parameter Prestasi Mesin
sebagai penyalur dan pemutus arus sedangkan
koil pengapian berfungsi untuk menghasilkan Karakteristik untuk kerja suatu motor bakar torak
tegangan tinggi yang kemudian menghasilkan dinyatakan dalam beberapa parameter
bunga api listrik pada busi. Sistem pengapian DC diantaranya adalah laju konsumsi bahan bakar,
(direct current). Berbeda dengan sistem AC yang konsumsi bahan bakar spesifik, daya dan torsi
mengandalkan spul, sistem DC tergantung pada yang dikeluarkan mesin. Berikut tampilan rumus-
kinerja aki, karena sumber arusnya berbeda, rumus dari beberapa parameter yang digunakan
maka CDI yang dipakai memiliki teknologi lebih dalam menentukan untuk kerja motor bakar torak:
rumit. Di dalam komponen CDI ada rangkaian
step-up DC to AC. Peralatan ini berfungsi untuk a) Brake Horse Power (daya)
menaikkan tegangan DC aki 12 volt menjadi 400 2 .n.T
Daya ( BHP)  ( Hp ) (2.1)
volt, karena itu, sepeda motor yang sistem 60.75
pengapiannya AC tidak bisa menggunakan Dimana:
komponen CDI tipe DC. Begitu pula sebaliknya, BHP : Daya keluaran mesin (Hp)
cara kerja sistem pengapian DC: T : Torsi keluaran mesin (Kgf.m)
 Arus dari baterai masuk ke trasformer n : Putaran mesin (rpm)
kemudian diputus-putus oleh swich circuit
untuk memperbesar tegangan dari baterai. b) Torsi
 Tegangan tinggi dari transformer di
searahkan oleh diode, kemudian masuk ke
SCR sehingga SCR menjadi aktif (on), dan
BHP.60.75
T ( Kgf .m) (2.2)
juga disimpan dalam kapasitor. 2 .n

ISSN 2089 - 7235


Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 04, No. 3, Oktober 2015 96

Dimana: b) Torsi dan Daya Yang Didapat


T : Torsi (Kgf.m) Menggunakan CDI Dualband (clik 1)
BHP : Daya keluaran mesin (Hp)
n : Putaran Mesin 8

torsi (N.m) dan Daya (kW)


Torsi CDI
c) Laju konsumsi bahan bakar 6 Dualband (Clik
1)
4 Daya CDI
Dualband (Clik
100 2 1)
Mf  pbbx3,6 (kg/jam) (2.3) Torsi CDI
t 0
Dualband (Clik
1)
Daya CDI
Dimana: Dualband (Clik
1)
T : waktu konsumsi bahan bakar setiap 100 ml (s) Kecepatan Putaran mesin (rpm)
Pbb: Massa jenis bahan bakar (gr/cm³) 0,72-0,75
gr/cm³ untuk premium Gambar 4.2 Hasil Torsi dan Daya
Menggunakan CDI Dual band (Clik1)
d) Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
Dalam penguian mesin konsumsi bahan bakar c) Torsi dan Daya Yang Didapat Menggunakan
diukur sebagai laju aliran massa bahan bakar per CDI Dualband (clik 2)
unit waktu (mf). Konsumsi bahan bakar spesifik
fuel consumption (SFC) adalah laju aliran bahan
8
bakar per satuan daya. pengukuran ini dilakukan

Torsi (N.m) dan Daya (kW)


7 Torsi CDI
untuk mengetahui bagaimana effisiensi mesin Dualband (Clik
dalam mengunakan bahan bakar untuk 6 2)
menghasilkan daya. 5
4 Daya CDI
Dualband (Clik
Mf 3 2)
SFC  (2.4) 2
Pb Torsi CDI
1
Dimana: Dualband (Clik
0
SFC: Konsumsi bahan bakar spesifik (kg/kw) 2)
Mf : massa bahan bakar (kg/jam) Daya CDI
Pb : daya (kW) Dualband (Clik
Kecepatan putaran Mesin (rpm) 2)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.3 Hasil Torsi dan Daya
Dari hasil pengujian dengan menggunakan Mengunakan CDI dual band (Clik 2)
DynoTest dan teori diperoleh data hasil torsi dan
daya sebagai berikut:
8
Torsi (Nm) dan Daya (kW)

7 Torsi CDI
a) Torsi dan Daya Yang Didapat Menggunaan
Standar
CDI Standar 6
5 Daya CDI
8
Torsi (N.m) dan Daya (kW)

4 Standar
7
3 Torsi CDI
6 2 Dualband
5 1 (Clik 1)
4 Daya CDI
0 Dualband
3 (Clik 1)
2
1 Kecepatan Putaran Mesin (rpm)
0
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
8500
9000
9500
10000

Gambar 4.4 Perbandingan torsi dan daya


keseluruhan penggunaan CDI hasil pengujian
Kecepatan Putaran Mesin (rpm)
Torsi CDI Standar Daya CDI Standar Dengan memperhatikan grafik hasil dari
Torsi CDI Standar Daya CDI Standar penggabungan torsi dan daya keseluruhan
menggunakan CDI standar, CDI dual band (clik 1)
Gambar 4.1 Hasil Torsi dan Daya dan CDI dual band (clik 2) terlihat bahwa. Pada
Pengunaan CDI Standar putaran mesin 6000 rpm sampai 7500 rpm grafik
torsi yang terjadi ketika menggunakan CDI standar

ISSN 2089 - 7235


97 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 04, No. 3, Oktober 2015

dan CDI dual band ( clik 1) dan CDI dual band (clik dibandingkan CDI standar yaitu pada putaran
2) cenderung berhimpit, hal ini menunjukkan mesin 8000 rpm daya yang dihasilkan CDI dual
bahwa kedua CDI mempunyai kinerja yang sama band (clik 1) lebih unggul 0,32 kW sedangkan CDI
baiknya dalam menghasilkan percikan bunga api dual band (clik 2) lebih unggul sebesar 0,75 kW, di
pada busi dengan timing pengapian yang tepat. putaran mesin 8500 rpm daya yang dihasilkan CDI
Pada putaran mesin 6000 rpm sampai 9500 rpm dual band (clik 1) lebih unggul sebesar 0,23 kW
torsi yang dihasilkan oleh ketiga CDI sama-sama sedangkan CDI dual band (clik 2) lebih unggul
memiliki kecenderungan menurun, hal ini terjadi 0,25 kW, pada putaran mesin 9000 daya yang
karena pada putaran mesin 6000 rpm sampai dihasilkan CDI dual band (clik 1) lebih unggul
9000 rpm gaya dorong diatas torak cenderung sebesar 0,27 kW sedangkan CDI dual band (clik
mengalami penurunan. Menurunnya gaya dorong 2) lebih unggul 0,26 kW dan pada putaran mesin
diatas torak disebabkan oleh memburuknya 9500 rpm CDI dual band (clik 1) lebih unggul 0,41
kualitas isian silinder, semakin cepat putaran kW sedangkan CDI dual band (clik 2) lebih unggul
mesin berarti gerakan torak juga semakin cepat, 0,42 kW. Pada putaran tersebut CDI standar
hal ini membuat waktu pengisian campuran bahan sudah tidak dapat bekerja dengan baik dalam
bakar dan udara semakin singkat, sehingga menghasilkan percikan bunga api pada ignition
membuat pengisian campuran bahan bakar dan timing yang tepat. Sedangkan pada CDI dual band
udara kedalam silinder semakin sedikit. hal masih dapat bekerja dengan baik, hal tersebut
tersebut membuat pembakaran yang terjadi terjadi karena CDI dual band dilengkapi dengan
menghasilkan gaya dorong diatas torak mikrokontroler sehingga dapat mengatur ignition
cenderung menurun. Besar torsi maksimal yang timing dengan lebih baik. Besar daya maksimal
dapat dihasilkan menggunakan CDI standar dan yang dapat dihasilkan menggunakan CDI standar
CDI dual band (clik 1) adalah 7,517 N.m dan 7,558 adalah 5,712 kW di rpm 8000, kemudian daya
N.m yaitu terjadi pada putaran mesin yang sama tertinggi yang dihasilkan menggunakan CDI dual
yaitu di 6000 rpm, sedangkan torsi maksimal yang band (clik 1) adalah 5,81 kW di rpm 8500 dan daya
dihasilkan dengan menggunakan CDI dual band tertinggi yang dihasilkan menggunakan CDI dual
(clik 2) sebesar 7,511 N.m di rpm 6500, hal ini band (clik 2) adalah 5,835 kW di rpm 8500. Hal ini
menunjukan bahwa CDI standar dan CDI dual menunjukan bahwa CDI dual band (clik 1) dan CDI
band (clik 1) mempunyai kemampuan yang sama dual band (clik 2) mempunyai kemampuan yang
baiknya dalam menghasilkan percikan bunga api sama baiknya dalam menghasilkan daya tertinggi
dengan timing pengapian yang tepat. Sehingga di rpm yang sama.
mampu membuat pembakaran yang terjadi di
ruang bakar menghasilkan gaya dorong maksimal
diatas torak. Pada putaran mesin 10000 rpm, Konsumsi Bahan Bakar
grafik torsi yang dihasilkan ketika menggunakan (100 ml)
CDI standar terputus. Sedangkan torsi yang 2000
dihasilkan ketika menggunakan CDI Dual band
(clik 1) dan CDI dual band (clik 2) tetap ada hal ini 1500
Waktu (s)

terjadi karena CDI standar dilengkapi dengan


limiter. Limiter yang terpasang di dalam CDI 1000
standar berfungsi untuk membatasi suplai arus
pada sistem pengapian sehingga pada putaran 500
mesin diatas 9500 rpm, sistem pengapian tidak
mampu lagi untuk menghasilkan percikan bunga 0
api pada busi. Sedangkan pada CDI dual band 2000 3000 4000 5000
(clik 1) dan CDI dual band (clik 2) tidak dilengkapi Kecepatan Putaran Mesin (rpm)
oleh limiter, sehingga mampu menghasilkan CDI Standar CDI Dualband (Clik 1) CDI Dualband (Clik 2)
percikan bunga api pada busi hingga batas
kemampuan maksimal mesin.Sedangkan untuk
daya dari gambar grafik dapat dilihat bahwa, pada Dari diagram dan grafik di atas terlihat bahwa
putaran mesin 6000 rpm sampai 7500 rpm grafik waktu yang diperlukan untuk menghabiskan 100
daya yang terjadi ketika menggunakan CDI ml bahan bakar dengan menggunakan CDI
standar, CDI dual band (clik 1) dan CDI dual band Standar pada Rpm 2000 yaitu 1589,2 detik, dan
(clik 2) cenderung berhimpit, hal ini menunjukkan pada CDI Dual band (clik 1) 1040,7 detik, dan
bahwa ketiga CDI mempunyai kinerja yang sama 1003,6 detik, pada penggunaan CDI Dual band
baiknya dalam menghasilkan percikan bunga api (clik 2). Pada Rpm 3000 untuk menghabiskan 100
pada busi dengan timing pengapian yang ml bahan bakar pada penggunaan CDI Standar di
tepat.Pada putaran 8000 rpm sampai 9500 rpm, butuhkan waku selama 1064,4 detik pada CDI
grafik daya yang ditunjukkan CDI dual band (clik Dual band (clik 1) 533,2 detik , dan 513,2 detik
1) dan CDI dual band (clik 2) lebih baik pada penggunaan CDI Dual band (clik 2), pada

ISSN 2089 - 7235


Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 04, No. 3, Oktober 2015 98

rpm 4000 CDI Standar 756 detik , CDI dual band 2) Untuk pengujian konsumsi bahan bakar pada
(clik 1) 339,6 detik dan 323,2 detik mengunakan penggunaan CDI standar lebih irit bila
CDI dual band (clik 2) dan pada rpm 5000 waktu dibandingkan dengan pengunaan CDI dual
yang diperlukan untuk menghabiskan 100 ml band.
bahan bakar mengunakan CDI Standar 621,8
detik , 205,4 detik mengunakan CDI dual band 4.2 Saran
(clik 1) sedangkan mengunakan CDI dual band
(clik 2) waktu yang dibutuhkan 193,7 detik. 1) Pengujian dilakukan hendaknya dengan
Konsumsi bahan bakar untuk penggunaan CDI menambahkan beban yang bervariasi selain
Dual band (clik 2) dan CDI Dual band (clik 1) lebih performa mesin, dan konsumsi bahan bakar.
banyak atau boros dibandingkan dengan 2) Dilakukan pengujian lebih lanjut pada Honda
penggunaan CDI Standar, hal tersebut Vario 110 cc untuk mengetahui torsi dan daya
dikarenakan sistem pengapian yang mengunakan yang dihasilkan dengan merubah volume
CDI Dual band membuat percikan api yang silinder yang lebih besar dan mengganti koil
dihasilkan busi lebih besar dan stabil, berbeda racing dan busi racing.
dengan CDI Standar, sehinga menyebabkan 3) Dilakukan pengujian lebih lanjut untuk
pembakaran bahan bakar diruang bakar menjadi konsumsi bahan bakar Honda Vario 110 cc
lebih sempurna sehingga tidak ada sisa bahan dengan mengganti bahan bakar premium
bakar yang tidak terbakar pada saat proses dengan bahan bakar yang memiliki oktan
pembakaran karena sistem pengapian yang lebih tinggi lagi seperti pertamax dan
mengunakan CDI dual band (clik 1) dan (Clik 2) pertamax plus.
dibanding dengan sistem pengapian mengunakan 4) Agar performa mesin lebih optimal perlu
sistem CDI Standar. menggunakan bahan bakar yang memiliki
oktan tinggi dan rutin melakukan service atau
4. KESIMPULAN DAN SARAN perawatan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
4.1 Kesimpulan
[1]. Arends dan Schot Beren. “Motor Bensin”,
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan
Erlangga, Jakarta, 2002.
pada sepeda motor Honda Vario 110 cc
[2]. Daryanto. “ teknik Otomotif ”, Edisi pertama,
mengunakan variasi CDI maka dapat diambil
Bumi askara, Jakarta, 2002.
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
[3]. Heri purnomo, Husin Bugis dan Basori.
1) Perbandingan torsi dan daya pada
“Analisa Penggunaan CDI Digital Hyper band
penggunaan CDI standar dan CDI dual band,
dan Variasi putaran mesin Terhadap Torsi
terlihat bahwa pada rpm rendah torsi dan
dan Daya Mesin Pada Sepeda Motor Yamaha
daya yang dihasilkan CDI standar lebih besar
Jupiter MX Tahun 2008”. Jurnal Teknik Mesin
dari CDI dual band, tetapi ketika rpm
UNS, Vol. 1, No. 1, Juli 2012.
menengah dan rpm tinggi torsi dan daya yang
[4]. Ojo Kurdi, Arijanto.”Aspek Torsi dan Daya
dihasilkan CDI dual band lebih besar dari CDI
Pada Mesin Sepeda Motor 4 Langkah
standar dan CDI standar hanya mampu
Dengan Bahan Bakar Campuran Premium-
menghasilkan torsi dan daya sampai rpm
Methanol”. Jurnal Teknik Mesin UNDIP, Vol. 9
tertentu, hal ini membuktikan bahwa
No. 2, April 2007.
pemakaian CDI dual band mampu
meningkatkan performa kendaraan.

ISSN 2089 - 7235

Anda mungkin juga menyukai