PPK CP Kardio Bpjs
PPK CP Kardio Bpjs
PPK CP Kardio Bpjs
Disusun Oleh :
KOMITE MEDIK DAN KOMITE KEPERAWATAN
RSU MITRA PARAMEDIKA
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, maka buku “Panduan Praktik
Klinis” yang disusun oleh (PPA) RSU Mitra Paramedika ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami mengharapkan buku ini dapat dipergunakan sebagai pedoman dan pegangan dalam
memberikan pelayanan kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah sehingga dapat memberikan
pelayanan yang bermutu tinggi tanpa mengesampingkan variable biaya demi meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada tim penyusun dan semua pihak atas segala
kerja kerasnya sehingga buku ini dapat diselesaikan.
Mudah-mudahan dengan terbitnya buku Panduan Praktek Klinis ini dapat memberikan
manfaat yang besar bagi anggota dan masyarakat umum pada umumnya. Harapan kami buku ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
TIM PENYUSUN
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman judul .......................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................... ii
Tim Penyusun ........................................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................................... iv
BAB I PANDUAN PRATIK KLINIK 1
PPK Koroner
1. Non STEMI.......................................................................................................... 2
2. STEMI ................................................................................................................. 5
PPK Gagal jantung
1. Gagal jantung akut dekompensata ...................................................................... 8
2. Hipertensi Krisis .................................................................................................. 10
Aritmia
1. Fibrilasi Atrium ................................................................................................... 11
BAB II CLINICAL PATHWAY................................................................................ 15
PPK Koroner
1. Non STEMI.......................................................................................................... 16
2. STEMI ................................................................................................................. 19
PPK Gagal jantung
1. Gagal jantung akut dekompensata ...................................................................... 22
2. Hipertensi Krisis .................................................................................................. 25
Aritmia
1. Fibrilasi Atrium ................................................................................................... 28
iv
BAB I
PANDUAN
PRAKTIK
KLINIS (PPK)
1
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
2
fasilitas cathlab. Kriteria risiko sangat tinggi bila terdapat salah
satu kriteria berikut:
Angina berulang
Syok kardiogenik
Aritmia malignant (VT, VF,TAVB)
Hemodinamik tidak stabil
a. Pasien dengan peningkatan enzim jantung namun tanpa kriteria
risiko sangat tinggi di atas, dirawat selama 5 hari dan dapat
dilakukan PCI saat atau setelah pulang dari rumah sakit dengan
mempertimbangkan kondisi klinis dan ketersediaan tenaga dan
fasilitas cathlab.
b. Pasien tanpa perubahan EKG dan kenaikan enzim, dilakukan
iskemik stress test: Treadmil ltest, Echocardiografi Stress test,
Stress test perfusion scanning atau MRI.
c. Bila iskemik stress test negatif, boleh dipulangkan.
d. Fase Perawatan Intensif di CVC (2x24 jam):
e. Obat-obatan:
f. Simvastatin 1x20-40mg atau Atorvastatin 1x20-40mg
g. Aspilet 1x80-160 mg
h. Clopidogrel 1x75mg
i. Bisoprolol 1x5-10mg jika fungsi ginjal bagus dapat di uptitrasi;
diberikan jika tidak ada kontra indikasi
j. Ramipril1 x 10 mg atau Lisinopril 1x 10,
k. Captopril 3x25mg atau jika LV fungsi menurun EF <50% dan
diberikan jika tidak ada kontra indikasi
l. Jika intoleran dengan golongan ACE-I dapat diberikan obat
golongan ARB: Candesartan 1 x 16, Valsartan 2x80 mg
m. Obat pencahar 2xIC (7) Diazepam 2x5 mg
n. Heparinisasi dengan: UF heparin bolus 60 Unit/kgBB,
maksimal 4000 Unit, dilanjutkan dengan dosis rumatan 12
unit/kgBB maksimal 1000 Unit/jam atau Enoxaparin 2x60 mg
SC (sebelumnya dibolus 30mg iv di UGD) atau Fondaparinux
1x2,5 mg SC.
b. Monitoring kardiak
c. Puasa 6 jam
d. Diet jantung I 25-35 kkal/KgBB/24jam
e. Total cairan 25-35 cc/KgBB/24jam
f. Pemeriksaan profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL, trigliserid)
dan asam urat.
3. Fase perawatan biasa
a. Sama denganlangkah 2 a-f (diatas)
b. Stratifikasi Risiko untuk prognostic sesuai skala prioritas pasien
(pilih salah satu) : Treadmill test, Echocardiografi Stress test,
Stress test perfusion scanning atau MRI
ehabilitasi dan Prevensi sekunder
3
4. Edukasi obat-obatan
4
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
5
- Nitrat sublingual 5mg, dapat diulang sampai 3 (tiga) kali
jika masih ada keluhan, dan dilanjutkan dengan nitrat iv bila
keluhan persisten
- Morfin 2-4 mg iv jika masih nyeri dada
- Monitoring jantung
- Jika onset < 12jam:
- Fibrinolitik (di IGD) atau
- Primary PCI (di Cathlab) bila fasilitas dan SDM di cathlab
siap melakukan dalam 2 jam
- Fase Perawatan Intensif di CVC (2x24 jam):
- Obat-obatan
- Simvastatin 1x20 atau Atorvastatin 1x20 mg atau 1x40 mg
jika kadar LDL di atas target
- Aspilet 1 x 80mg
- Clopidogrel 1 x 75 mg atau Ticagrelor 2 x 90mg
- Bisoprolol 1x1.25 mg jika fungsi ginjal bagus, dosis dapat
di uptitrasi; diberikan jika tidak ada kontra indikasi
- Ramipril 1 x 2,5 mg jika terdapat infark anterior atau LV
fungsi menurun EF <50%; diberikan jika tidak ada kontra
indikasi
- Jika intoleran dengan golongan ACE-I dapat diberikan obat
golongan ARB: Candesartan 1 x 16 mg, Valsartan 2x80mg
- Obat pencahar 2 x 1 sendok makan
- Diazepam2 x 5 mg
- Jika tidak dilakukan primary PCI diberikan
- heparinisasi dengan:
o UF heparin bolus 60 Unit/kgBB, maksimal 4000 Unit,
dilanjutkan dengan dosis rumatan 12 Unit/kgBB
maksimal 1000 Unit/jam atau
o Enoxaparin 2 x 60mg (sebelumnya dibolus 30mg iv)
atau
o Fondaparinux 1 x 2,5 mg
e. Monitoring kardiak
f. Puasa 6 jam
g. Diet jantung I 1800 kkal/ 24jam
h. Total cairan 1800 cc/ 24jam
i. Pemeriksaan profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL,
trigliserid) dan asam urat
2.Fase perawatan biasa
a. Sama dengan langkah 2 a-f (diatas)
b. Stratifikasi Risiko untuk prognostik sesuai skala prioritas pasien
(pilih salah satu) : 6 minutes walk test, Treadmill test,
Echocardiografi Stress test, Stress test perfusion scanning atau
MRI
c. Rehabilitasi dan Prevensi sekunder
9. Edukasi 1. Edukasi gizi dan pola makan
2. Edukasi faktor risiko
3. Edukasi gaya hidup sehat
4. Edukasi obat-obatan
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
6
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
11. Indikator Medis 80% Pasien dengan elevasi segmen ST kurang dari 12 jam dilakukan
reperfusi primer (PCI/ Fibrinolitik)
7
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
7. Pemeriksaan 1. EKG
Penunjang 2. Rontgen dada PA
3. Lab. : Hb, Ht, lekosit, kreatinin, GDs, Na+,K+.
4. Pulseoxymetry
5. USG Jantung
8
8. Tata laksana Terapi pada fase akut meliputi:
- Terapi Oksigen
- Berikan O2 nasal 2-4L/menit, disesuaikan dengan hasil
pulseoxymetry. Bila diperlukan, O2 dapat diberikan dengan
masker nonrebreathing atau rebreathing bila tidak membaik
dalam waktu 1/2 jam.
- Bila saturasi oksigen tetap rendah dengan mask atau ada
distress pernafasan, digunakan CPAP.
- Bila distress pernafasan tidak membaik dan atau tidak toleran
dengan CPAP dilakukan intubasi
- Obat-obatan
- Furosemid intravena:
Bolus 40 mg (bila tidak dalam pengobatan diuretic
sebelumnya), 2,5x dosis sebelumnya(bila sebelumnya sudah
minum diuretik
- Nitrogliserin infus dimulai dari 5 microgram/menit, bila
tekanan darah sistolik >110 mmHg, atau ada kecurigaan
sindroma koroner akut.
- Morphin Sulfat injeksi, 2 sd4 mg bila masih takipnoe
- Dobutamin mulai 5 mcg/kgBB/menit bila tekanan darah <90
mmHg
- Dopamine mulai dari 5 mcg/kgbb/menit bila TDs <80 mmHg
- Noradrenaline mulai dari 0.02 mcg/kgbb/mnt bila TDs <70
mmHg
- Digoksin IV 0,5 mg bolus bila fibrilasi atrium respon cepat,
bias diulang tiap 4 jam hingga maksimal1mg
- Captopril mulai dari6.25mg bila fase akut telah teratasi.
9
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
KRISIS HIPERTENSI
1. Pengertian Adalah sejumlah kondisi kelainan klinis dengan atau tanpa kelainan
organ lain, yang disebabkan oleh hipertensi arterial.
2. Anamnesis q. Pusing, kepala berat
r. Nyeri dada
s. Cepat lelah
t. Berdebar-debar
u. Sesak nafas
v. Tanpa keluhan
w. Kelemahan atau kelumpuhan sebagian atau seluruh anggota
tubuh
3. Pemeriksaan TD sistolik > 180 mmHg atau TD diastolic 110 mm
fisik
4. Kriteria 1. Pemeriksaan fisik: Sesuai criteria JNC VII
Diagnosis 2. Fototoraks : Kardiomegali
3. ECG : LVH, perubahan segmen ST
4. Echocardiografi :LVH, disfungsi diastolik + sistolik
5. Diagnosa kerja Krisis hipertensi (emergensi/urgensi)
6. Diagnosis 1. Cephalgia
Banding 2. Anxietas
3. CKD
7. Pemeriksaan 1. EKG
Penunjang 2. Foto Rontgen dada
3. Lab.: Hb, Ht, Leuko, Creatinin, Ureum, GDS, Na+, K+, urinalisa,
OGTT
4. USG abdomen: ginjal
8. Tata laksana 1. ACE inhibitor/ARB
2. Diuretik: Tiazid
3. Beta – blocker
4. Calcium channel blocker
5. Alpha – blocker
6. Central blocker
9. Edukasi 1. Edukasi jenis penyakit dan perjalanannya
2. Edukasi pengobatan
3. Edukasi nutrisi/pola hidup
10. Prognosis Ad vitam : malam
Ad sanationam : malam
Ad fungsional : malam
11. Indikator medis 80% pasien dirawat mencapai target MAP 25-30% dengan
menggunakan anti hipetensi intravena
10
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
11
parenkim atau vaskular paru (misalnya emboli paru, pneumonia).
5. Diagnosa kerja Fibrilasi atrium
6. Diagnosis 1. Multifocal atrial tachycardia (MAT)
Banding 2. Frequent premature atrial contractions (PAC)
3. Atrial Flutter
7. Pemeriksaan 1. EKG
Penunjang 2. Laboratorium darah:
Hematologi rutin, faktor koagulasi, fungsi tiroid,
HbsAg, HCV , fungsi ginjal dan elektrolit.
12
8. mg/ menit dalam 6 jam, kemudian 0,5 mg/ menit dalam 18 jam via
vena besar
9. Verapamil 0,075- 0,15 mg/kgBB dalam 2 menit
10. Digoksin 0,25 mg iv setiap 2 jam sampai 1,5 mg
Kondisi stabil jangka panjang untuk kendali laju :
- Metoprolol 2x50-100 mg po
- Bisoprolol 1x5-10 mg po
- Atenolol 1x25-100 mg po
- Propanolol 3x10-40 mg po
- Carvedilol 2x3,125-25 mg po
- CCB: Verapamil 2x40 sampai 1x240 mg po (lepas lambat)
- Digoksin 1x0,125-0,5 mg po
- Amiodaron 1x100-200 mg po
- Diltiazem 3x30 sampai 1x200 mg po (lepas lambat)
13
9. Edukasi 1. Mengenali tanda dan gejala secara mandiri
Ajarkan cara menghitung nadi, nadi yang irreguler, mengukur tekanan
darah, mengeluh berdebar, rasa melayang seperti akan pingsan
2. Tindakan yang harus dilakukan
Tahapan awal yang harus dilakukan ketika timbul tanda dan gejala,
seperti : istirahat, minum obat yang dianjurkan, ketika keluhan tidak
hilang harus segera ke pelayanan kesehatan terdekat
3. Tindakan lanjut / terapi definitif
Untuk menghilangkan penyakit ( tentang terapi : radiofrekuensi ablasi)
Penutupan Aurikula LA
10. Prognosis Ad vitam : bonam
Ad sanationam : bonam
Ad fungsional : bonam
11. Tingkat evidens 1. Terapi medikamentosa – A
2. Ablasi radiofrekuensi – Adefinitive.
12. Tingkat 1. Terapi medikamentosa – IIA
rekomendasi 2. Ablasi radiofrekuensi – I
13. Indikator medis 1. Fase akut: keberhasilan konversi ke irama sinus
2. Terapi definitif: tingkat rekurensi <3%.
14
BAB II
CLINICAL
PATHWAY (CP)
15
CLINICAL PATHWAY
Nama :
SINDROM KORONER AKUT
No RM :
TANPA ST SEGMEN Tggl Lahir :
ELEVASI (NSTEMI)
BB Kg TB cm
Tgl Masuk / Jam / Tggl Keluar / Jam /
Ruang / Kelas / Lama Rawat Inap hari
DIAGNOSIS
Penyakit Utama Kode ICD X
Penyakit Penyerta Kode ICD X
Komplikasi Kode ICD X
Kode ICD X
Tindakan
Kode ICD X
Tarif INA CBGs
Rujukan Ya / Tidak Alergi Obat Ya / Tidak
HARI KE
KEGIATAN Uraian kegiatan KETERANGAN
1 2 3 4 5
DIAGNOSIS
Asesmen klinis Asesmen kesadaran
- Nyeri dada substernal
- Disertai penjalran ke lengan kiri, Asesmen tanda vital dan nyeri
punggung, rahang, ulu hati
Asesmen medik
- Lama > 20 menit
- Keringat dingin Assement dokter IGD/bangsal
- Terdapat faktor risiko DM,
Hipertensi, Kolesterol, keturunan Asesment DPJP
PENUNJANG:
EKG
LABORATORIUM Darah rutin
Eletrolit (Na,K,Cl)
Ureum
Creatinin
Profil lipid
Asam urat
RADIOLOGI Ro Thorax
Pemeriksaan EF (USG
jantung/ECHO)**
Konsultasi Neurologi
16
Komplikasi / KTD Oleh DPJP, Dr. Jaga,
Perawat
Prognosa Oleh DPJP
Identifikasi kebutuhan di rumah
Rencana pemulangan
Kebutuhan keperawatn suportif
Monitoring kardiak
Obat-obatan
Aspilet 1X80mg
ISDN 3X5mg
Pencahar 2X1C
Diazepam 2X5mg
Clopidogrel 1X75mg
DJ II 25-30 kal/kkBB/hari
Konseling ps pulang
17
Assesmen Transportasi pulang
OUTCOME
Dispnoe
Laboratorium
Faktor risiko
Obat-obatan
ISDN 3X5mg
Sleman, _________________
Keterangan :
18
CLINICAL PATHWAY
Nama :
SINDROM KORONER AKUT
No RM :
DENGAN ST SEGMEN Tggl Lahir :
(STEMI)
BB Kg TB cm
Tgl Masuk / Jam / Tggl Keluar / Jam /
Ruang / Kelas / Lama Rawat Inap hari
DIAGNOSIS
Penyakit Utama Kode ICD X
Penyakit Penyerta Kode ICD X
Komplikasi Kode ICD X
Kode ICD X
Tindakan
Kode ICD X
Tarif INA CBGs
Rujukan Ya / Tidak Alergi Obat Ya / Tidak
HARI KE
KEGIATAN Uraian kegiatan KETERANGAN
1 2 3 4 5
DIAGNOSIS
Asesmen klinis Asesmen kesadaran
- Nyeri dada substernal
- Disertai penjalran ke lengan kiri, Asesmen tanda vital dan nyeri
punggung, rahang, ulu hati
Asesmen medik
- Lama > 20 menit
- Keringat dingin Assement dokter IGD/bangsal
- Terdapat faktor risiko DM,
Hipertensi, Kolesterol, keturunan Asesment DPJP
PENUNJANG:
EKG
LABORATORIUM Darah rutin
Eletrolit (Na,K,Cl)
Ureum
Creatinin
Profil lipid
Asam urat
RADIOLOGI Ro Thorax
Pemeriksaan EF (USG
jantung/ECHO)**
Konsultasi Neurologi
19
Identifikasi kebutuhan di rumah
Rencana pemulangan
Kebutuhan keperawatn suportif
Monitoring kardiak
Obat-obatan
Aspilet 1X80mg
ISDN 3X5mg
Pencahar 2X1C
Diazepam 2X5mg
Clopidogrel 1X75mg
DJ II 25-30 kal/kkBB/hari
Konseling ps pulang
20
Pemeriksaan klinis Kesadaran
Angina
Dispnoe
Laboratorium
Faktor risiko
Obat-obatan
ISDN 3X5mg
Sleman, _________________
Keterangan :
21
Nama :
CLINICAL PATHWAY
No RM :
GAGAL JANTUNG AKUT Tggl Lahir :
BB Kg TB cm
Tgl Masuk / Jam / Tggl Keluar / Jam /
Ruang / Kelas / Lama Rawat Inap hari
DIAGNOSIS
Penyakit Utama Kode ICD X
Penyakit Penyerta Kode ICD X
Komplikasi Kode ICD X
Kode ICD X
Tindakan
Kode ICD X
Tarif INA CBGs
Rujukan Ya / Tidak Alergi Obat Ya / Tidak
HARI KE
KEGIATAN Uraian kegiatan KETERANGAN
1 2 3 4 5
DIAGNOSIS
Asesmen klinis Asesmen kesadaran
- Sesak nafas:
- Waktu Pengisian kapiler Asesmen tanda vital dan nyeri
memanjang (> 2 detik)
Asesmen medik
- Balance cairan
- Ronki Assement dokter IGD/bangsal
- Asites
- edema Asesment DPJP
PENUNJANG:
EKG
Pulse oxymetry
LABORATORIUM Darah rutin
Eletrolit (Na,K,Cl)
SGOT
SGPT
Pemeriksaan EF (USG
jantung/ECHO)**
Konsultasi Interna
22
Oksigen 2-4 liter/menit
dusesuiakan hasil
pulseoxymetri
Intubasi/CPAP (bila gagal
nafas)
DC Shock bila henti jantung
Kateter urine
Bladder training
Obat-obatan
Furosemide bolus 40 mg
Furosemide oral
ACE Inhibitor
Ramipril
Captopril
Lisinopril
ARB
Candersartan
Valsartan
Antiplatelet
Aspilet
Clopidogrel
Heparinisasi bila ACS
Antibiotic (jika infeksi)
Diazepam 2X5mg
Furosemide drip IV
Konseling ps pulang
23
Nyeri dada
Dispnoe
Laboratorium
Faktor risiko
Obat-obatan
Digoxin bila AF
Valsartan
Sleman, _________________
Keterangan :
24
Nama :
CLINICAL PATHWAY
No RM :
KRISIS HIPERTENSI Tggl Lahir :
BB Kg TB cm
Tgl Masuk / Jam / Tggl Keluar / Jam /
Ruang / Kelas / Lama Rawat Inap hari
DIAGNOSIS
Penyakit Utama Kode ICD X
Penyakit Penyerta Kode ICD X
Komplikasi Kode ICD X
Kode ICD X
Tindakan
Kode ICD X
Tarif INA CBGs
Rujukan Ya / Tidak Alergi Obat Ya / Tidak
HARI KE
KEGIATAN Uraian kegiatan KETERANGAN
1 2 3 4 5
DIAGNOSIS
Asesmen klinis Asesmen kesadaran
- Pusing, kepala berat
- Nyeri dada Asesmen tanda vital dan nyeri
- Cepat lelah
Asesmen medik
- Berdebar-debar
- Sesak nafas Assement dokter IGD/bangsal
- Tanpa keluhan
- TD sistolik > 180 mmHg atau TD Asesment DPJP
diastolic 110 mm
PENUNJANG:
EKG
LABORATORIUM Darah Rutin
Creatinine
Ureum
Elektrolit
urinalisa
RADIOLOGI Ro Thorax
Konsultasi Neurologi
Oksigen
ACE inhibitor/ARB
Diuretik: Tiazid
25
Beta – blocker
Alpha – blocker
Central blocker
MRA
Identifikasi kebutuhan di
Rencana pemulangan rumah
Kebutuhan keperawatn suportif
Konseling ps pulang
Faktor risiko
Obat-obatan
Diuretik: Tiazid
Beta – blocker
Sleman, _________________
26
Keterangan :
27
Nama :
CLINICAL PATHWAY
No RM :
FIBRILASI ATRIUM Tggl Lahir :
BB Kg TB cm
Tgl Masuk / Jam / Tggl Keluar / Jam /
Ruang / Kelas / Lama Rawat Inap hari
DIAGNOSIS
Penyakit Utama Kode ICD X
Penyakit Penyerta Kode ICD X
Komplikasi Kode ICD X
Kode ICD X
Tindakan
Kode ICD X
Tarif INA CBGs
Rujukan Ya / Tidak Alergi Obat Ya / Tidak
HARI KE
KEGIATAN Uraian kegiatan KETERANGAN
1 2 3 4 5
DIAGNOSIS
Asesmen klinis Asesmen kesadaran
- Hampir >50% episode FA
asimtomatik Asesmen tanda vital dan nyeri
- Palpitasi
Asesmen medik
- Sinkop
- Kelemahan uum, pusing Assement dokter IGD/bangsal
- Shock kardiogenik
Asesment DPJP
PENUNJANG:
EKG
LABORATORIUM Darah Rutin
Creatinine
Ureum
Elektrolit
Faktor koagulasi
Fungsi tiroid
HbsAg
Radiologi Ro Thorax
Pemeriksaan EF (USG
jantung/ECHO)**
Neurologi
Konsultasi
Penyakit dalam
Assemen lanjutan Assesment ulang DPJP Visite dokter
Assesment perkembangan harian Kalau ada kedaruratan
medis
Edukasi / Informasi Penjelasan diagnosis Oleh dr. Jaga dan dr.
DPJP
Rencana terapi Oleh DPJP
Resiko Oleh DPJP
Komplikasi / KTD Oleh DPJP, Dr. Jaga,
Perawat
Prognosa Oleh DPJP
TERAPI Akses Vena Perifir IVFD
28
Oksigen
Kardioversi farmakologi
Obat-obatan
Amiodaron IV
Difitalis IV
Beta Bolker
Ca antagonis oral
Heparin
Simarc
NOAC
Contras liquid
Dobutamin IV
Dopamine IV
Norephineprin IV
Adrenalin
nitrogliserin
Konseling ps pulang
Rekurensi takikardia
Laboratorium
29
Tindakan lanjut/terapi definitif
Obat-obatan
Sleman, _________________
Keterangan :
30