Makalah Geosintetik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan tema Manfaat Geosintetik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas Perbaikan Tanah.

Selesainya penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapkan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Ir. Harimurti, MT selaku dosen pembimbing Perbaikan Tanah.

2. Semua pihak yang ikut serta dan mendukung dalam penulisan


makalah ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang berlipat kepada
kita semua. Demi perbaikan selanjutnya, kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Terakhir, hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa
segalanya penulis serahkan, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Malang, 15 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................... ii

Daftar Gambar ..................................................................................................... iii

Daftar Tabel ........................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................................ 1


1.2. Perumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3. Tujuan ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Geosintetik ....................................................................................... 2
2.2. Klasifikasi Geosintetik ................................................................................... 2
2.3. Fungsi Geosintetik .......................................................................................... 7

BAB III KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 13

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2.1 Geotekstil woven .............................................................. 3


Gambar 2.2.2 Geotekstil non-woven ....................................................... 3
Gambar 2.2.3 Geomembran ................................................................... 4
Gambar 2.2.4 Geogrid ............................................................................. 4
Gambar 2.2.5 Geonet............................................................................... 5
Gambar 2.2.6 Material penyusun geosintetik clay liner .......................... 5
Gambar 2.2.7 Geosintetik clay liner ........................................................ 5
Gambar 2.2.8 Geopipe............................................................................. 6
Gambar 2.2.9 Geocomposite ................................................................... 6
Gambar 2.2.10 Geocell .............................................................................. 7

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.3.1 Tabel fungsi masing-masing geosintetik .......................... 7


Tabel 2.3.2 Area aplikasi utama geosintetik........................................ 8

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Segala bangunan pasti berhubungan dengan tanah. Tanah dapat
menunjukkan berbagai perilaku jika tanah tersebut diberi suatu perlakuan. Berbagai
perilaku tanah ini bergantung pada daya dukung tanah itu masing-masing sesuai
dengan jenis tanah tersebut. Permasalahan yang biasa timbul saat ini adalah
mengenai kemampuan daya dukung tanah tersebut untuk dapat menahan posisi
tanah tersebut.
Oleh karena suatu permasalahan daya dukung tanah tersebut, saat ini telah
diciptakanlah material yang disebut dengan geosintetik. Geosintetik ini sangat
berguna di masa ini terutama pada bidang geoteknik. Di dalam makalah ini, penulis
akan mengulas lebih lanjut tentang geosintetik dan pengaplikasiannya.

1.2 Rumusan Masalah


Dari permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya,
masalah-masalah tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Apa definisi dari geosintetik?
2. Apa saja jenis-jenis geosintetik?
3. Apa fungsi dari masing-masing geosintetik?
4. Bagaimana pengaplikasian masing-masing geosintetik?

1.3 Tujuan
Dari permasalahan-permasalahan yang telah disusun pada sub-bab
sebelumnya, maka ditetapkan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Dapat memahami definisi dari geosintetik.
2. Dapat menyebutkan apa saja jenis-jenis geosintetik.
3. Dapat mengerti kegunaan masing-masing geosintetik.
4. Dapat mengaplikasikan geosintetik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Geosintetik


Istilah Geosintetik berasal dari kata geo, yang berarti bumi atau dalam
dunia teknik sipil diartikan sebagai tanah pada umumnya, dan kata synthetic yang
berarti bahan buatan, dalam hal ini adalah bahan polimer. Bahan dasar geosintetik
merupakan hasil polimerisasi dari industri-industri kimia/minyak bumi
(Suryolelono, 1988) dengan sifat-sifat yang tahan terhadap senyawa-senyawa
kimia, pelapukan, keausan, sinar ultra violet dan mikro organisme. Polimer utama
yang digunakan untuk pembuatan geosintetik adalah Polyester (PS), Polyamide
(PM), Polypropylene (PP) dan Polyethylene (PE). Jadi istilah geosintetik secara
umum didefinisikan sebagai bahan polimer yang diaplikasikan di tanah.h

2.2j Klasifikasi Geosintetik

Secara garis besar, fungsi geosintetik yaitu:

a. Separation : memisahkan dua material berbeda sehingga masing-


masing mempunyai sifat yang tetap sebagaimana kondisi awalnya.
Umumnya memisahkan antara tanah dasar lunak dengan timbunan yang
bagus di atasnya.
b. Reinforcement : fungsi perkuatan yaitu meningkatkan kemampuan
system komposisi tanah dan perkuatan untuk memikul beban.
c. Filtration : berfungsi memungkinkan aliran air melalui bahan
geosintetik pada arah vertikal maupun horizontal.
d. Drainage : fungsi drainase yaitu memungkinkan air melalui bahan
geosintetik pada arah vertikal maupun horizontal.
e. Containment : berfungsi sebagai penahan cairan.

2
Karena beberapa fungsi di atas, geosintetik dibagi menjadi 8 jenis yaitu:
2.2.1 Geotekstil
Geotekstil merupakan salah satu bahan dari geosintetik yang paling
luas penggunaannya dalam bidang teknik sipil. Geotekstil sendiri adalah
setiap bahan tekstil yang umumnya lolos air yang dipasang bersama
pondasi, tanah, batuan, atau material geoteknik lainnya sebagai suatu

kesatuan dari sistem struktur, atau suatu produk buatan manusia


Gambar 2.2.1 Geotekstil woven

Gambar 2.2.2 Geotekstil non-woven

Geotekstil dibagi menjadi 2 macam jenis yaitu woven dan non-woven. Jenis
woven memiliki pori yang lebih besar dan lebih fleksibel dibandingkan
dengan jenis non-woven.

3
2.2.2 Geomembran
Geomembran merupakan material pelapis yang mempunyai permeabilitas
sangat rendah, digunakan bersamaan dengan material lain yang berkaitan
dengan geoteknik.

Gambar 2.2.3 Geomembran

Geomembran diaplikasikan sebagai kontrol aliran air di berbagai proyek,


struktur, dan sistem.

2.2.3 Geogrid
Geogrid adalah material polimer yang disusun berbentuk jaring dengan
saling menyilangkan filamen pada sambungannya, digunakan sebagai
material perkuatan.

Gambar 2.2.4 Geogrid


2.2.4 Geonet
Geonet adalah material seperti grid yang dibentuk oleh dua set lapis polimer
yang tidak rata, berlajur-lajur dari material polimer ekstruded yang

4
kemudian digabungkan menjadi satu, di mana orientasi gridnya membentuk
suatu sudut tertentu. Gabungan ini membentuk suatu lembaran yang
memiliki porositas sebidang planarnya, biasanya digunakan untuk
mengalirkan cairan atau gas dengan debit besar.

Gambar 2.2.5 Geonet


2.2.5 Geosintetik clay liner
Geosintetik clay liner merupakan material penahan air yang terdiri dari
lapisan bentonite atau material lain yang mempunyai permeabilitas sangat
rendah, dikombinasikan dengan geotekstil dan/atau geomembran.
Geosintetik ini disatukan secara mekanis dengan cara dipukul papan jarum,
dijahit atau menggunakan bahan kimia.

Gambar 2.2.6 Material penyusun geosintetik clay liner

5
Gambar 2.2.7 Geosintetik clay liner

2.2.6 Geopipe
Geopipe adalah semua pipa plastik yang digunakan dalam pondasi, tanah,
batuan, atau material bawah permukaan yang lain sebagai bagian
terintegrasi pada proyek, struktur, atau suatu sistem.

Gambar 2.2.8 Geopipe


2.2.7 Geocomposite
Geocomposite merupakan material gabungan dari bahan dasar non-woven
geotekstil dengan anyaman benang polyester 2 arah yang berkekuatan
tinggi.

Gambar 2.2.9 Geocomposite

6
2.2.8 Geocell
Geocell adalah salah satu produk geosintetik yang terbuat dari lembaran
bahan strip High Density Polyetylene (HDPE) dengan mengandalkan UV
resistance yang bagus dan menyerupai seperti sarang lebah dan sistem
produksi penyatuan dengan menggunakan ultrasonic welding agar
terbentuk struktur cell yang kuat.

Gambar 2.2.10 Geocell

2.3 Fungsi Geosintetik


Geosintetik diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, secara umum disajikan
dalam tabel berikut:

Tabel 2.3.1 Tabel fungsi masing-masing geosintetik

Tabel di atas berdasarkan fungsi geosintetik secara garis besar kemudian


diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis geosintetik

7
Menurut Sukhla (2002), berikut ini adalah area aplikasi utama untuk
geosintetik:

Tabel 2.3.2 Area aplikasi utama geosintetik

8
Berdasarkan tabel di atas, fungsi geosintetik dapat dirinci menjadi sebagai
berikut:

2.3.1 Geosintetik
a. Geosintetik woven
Aplikasi geosintetik woven pada konstruksi yaitu:
- Konstruksi jalan
- Perkuatan dasar timbunan
- Perkuatan lereng dan dinding penahan
- Reklamasi dan pemecah gelombang
- Infrastruktur bendungan dan irigasi
- Konstruksi jalan rel dan bandara
- Lahan penumpukan kontainer
- Lahan kerja konstruksi
- Lapangan olahraga
- Silt fence
- Sistem pada landfill
- Filter untuk lindi
b. Geosintetik non-woven
Aplikasi geosintetik non-woven pada konstruksi yaitu:
- Konstruksi jalan
- Stabilisasi tanah lunak
- Pematangan lahan untuk area perumahan dan industri
- Filtrasi pada riprap dan revetment
- Filtrasi di belakang bronjong dan pemecah gelombang
- Konstruksi jalan rel
- Reklamasi lahan
- Lahan penumpukan kontainer
- Sistem drainase
- Proteksi geomembran

9
2.3.2 Geomembran
Aplikasi geomembran pada lokasi sebagai berikut:
- Tempat pembuangan sampah industri
- Tempat pembuangan akhir sampah
- Kolam pengolahan air industri
- Penampungan air buangan
- Penampungan heap leach dan kolam tailing
- Floating cover
- Kolam buatan dan dekoratif
- Secondary containments
- Kontrol kadar air pada tanah ekspansif
- Lapis kedap pada danau
- Waduk agrikultur
- Terowongan
- Kanal irigasi dan drainase
- Lapis kedap pada tambak

2.3.3 Geogrid
Aplikasi geomembran pada konstruksi sebagai berikut:
- Perkuatan lereng dan dinding penahan
- Bandar udara
- Timbunan jalan dan konstruksi jalan rel
- Konstruksi jalan
- Abutment jembatan
- Timbunan di atas tiang
- Konstruksi landfill
- Area parkir

2.3.4 Geonet
Aplikasi geonet yaitu pada konstruksi:
- Bangunan bendung
- Revetment, dan lain sebagainya.

10
2.3.5 Geosintetik clay liner
Aplikasi geosintetik clay liner yaitu sebagai berikut:
- Lapis kedap pada landfill
- Lapisan penutup landfill
- Secondary containment
- Penampungan air hujan dan limbah
- Kanal, bendungan, dan reservoir
- Proteksi air tanah
- Proteksi lapis HDPE
- Waterproofing
- Lapis kedap vertikal

2.3.6 Geopipe
Aplikasi geopipe yaitu sebagai berikut:
- Drainase bawah permukaan pada konstruksi jalan
- Drainase pada konstruksi perumahan dan komersial
- Drainase pada tambang
- Lahan agrikultur
- Pondasi bangunan
- Aplikasi dinding penahan
- Lahan konstruksi
- Lapangan olahraga dan tempat rekreasi

2.3.7 Geocomposite
Aplikasi geocomposite adalah sebagai berikut:
- Perkuatan lereng dan dinding penahan
- Timbunan di atas tanah lunak
- Bantalan pondasi
- Perkuatan di atas pondasi tiang
- Stabilisasi pada lereng landfill
- Perkuatan pada konstruksi jalan
- Konstruksi jalan rel dan bandar udara

11
- Reklamasi dan pemecah gelombang
- Lahan penumpukan kontainer
- Lantai kerja konstruksi

2.3.8 Geocell
Aplikasi geocell yaitu sebagai berikut:
- Lereng
- Pekerjaan konstruksi jalan
- Perkuatan dasar timbunan
- Stabilisasi tanah lunak dan tanah rawa
- Pemulihan vegetasi pada lereng yang tererosi

12
BAB III
KESIMPULAN

Saat ini kebutuhan konstruksi semakin meningkat sepanjang tahunnya.


Tidak setiap konstruksi pasti berjalan mulus dan tanpa hambatan. Berbagai
permasalahan muncul pada saat pelaksanaan konstruksi. Tidak hanya konstruksi
saja, berbagai permasalahan alam juga muncul seiring berjalannya waktu. Oleh
karena itu, para ahli menciptakan sesuatu yang disebut dengan geosintetik.

Sudah banyak permasalahan dapat diselesaikan dengan penggunaan


geosintetik ini. Kelebihan penggunaan geosintetik yaitu praktis dan efektif.

13
DAFTAR PUSTAKA

Shukla, S. K. .2002. Geosynthetics and Their Applications. London: Thomas


Thelford.

Affandi, M. Furqon. 2018. PENGARUH PEREKUATAN DENGAN


GEOSINTETIK PADA LAPISAN PERKERASAN BERASPAL UNTUK JALAN
RAYA. Dikutip pada 15 Oktober 2019 dari Jurnal Jalan Jembatan:
http://jurnalpusjatan.pu.go.id

PT. Tetrasa Geosinindo. 2019. Dikutip pada 15 Oktober 2019 dari PT. Tetrasa
Geosinindo:
http://www.geosinindo.co.id

Pandu Equator (24 Januari 2019). Dikutip pada 15 Oktober 2019 dari PT. Pandu
Equator Prima:
http://pandu-equator.com

Geosintetik Indonesia. 2018. Dikutip pada 15 Oktober 2019 dari PT. Geosintetik
Mandiri Indonesia:
https://geosintetik-indonesia.com

14

Anda mungkin juga menyukai