Distribusi Tekanan Pada Venturi Nosel

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hidrolika merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum


yang berlaku pada zat cair. Hidrolika merupakan cabang dari ilmu Mekanika
Fluida. Dalam ilmu Hidrolika dibagi menjadi dua, yaitu Hidrostatika ( zat cair
diam ) dan Hidrodinamika ( zat cair bergerak ). Sedangkan dalam ilmu Mekanika
Fluida dibagi menjadi dua, yaitu Zat Cair ( liquids ) dan Gas ( gases ).

Dalam mekanika fluida, kita sangat erat hubungannya dengan tekanan dan
kecepatan. Karena dua fungsi tersebut adalah pokok terjadinya proses mekanik.
Tekanan dan kecepatan pada dasarnya memiliki nilai yang berbalik artinya jika
suatu substansi memiliki kecepatan yang tinggi maka substansi tersebut akan
memiliki tekanan yang rendah, begitupun sebaliknya. (s. poerboyo, 2018).

Pada percobaan distribusi tekanan pada venture nosel, berkaitan erat dengan
persamaan Bernouli dan dalam praktikum ini menggunakan alat berupa venturi
meter. Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut.

Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan


Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu
aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran
yang sama. Prinsip ini diambil dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama
Daniel Bernoulli. (Robert J. Kodoatie, 2005).

Venturi Meter merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi
untuk mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk menunjukan besaran
aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah manometer pipa U.

Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke
bagian outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan tekanan
awal. Pada bagian inlet cone fluida akan mengalami penurunan tekanan yang
disebabkan oleh bagian inlet cone yang berbentuk kerucut atau semakin mengecil
kebagian throat.

Kemudian fluida masuk kebagian throat inilah tempat-tempat pengambilan


tekanan akhir dimana throat ini berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati
bagian akhir dari venturi meter yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk
kerucut dimana bagian kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan
kembali normal. (A. Aribowo, 2010).

Untuk sebuah venturi meter tertentu dan sistem manometer tertentu,


kecepatan aliran yang dapat diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran
berubah maka diameter throatnya dapat diperbesar untuk memberikan pembacaan
yang akurat atau diperkecil untuk mengakomodasi kecepatan aliran maksimum
yang baru. (Abdul Gaus, 2017).

Oleh karena itu, dengan berlandaskan pada pejabaran latar belakang di atas
dan teori – teori sebelumnya, maka kami melakukan percobaan pada fluida zat
cair dengan menggunakan alat venturi nosel, untuk megetahui dan memahami
prinsip Bernouli serta distribusi tekanan statis pada venture nosel.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam percobaan distribusi tekanan
pada venture nosel ini adalah :
1. Bagaimana memahami prinsip Bernouli?
2. Bagaimana memahami konsep distribusi tekanan statis pada venturi nosel?
1.3 Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum distribusi tekanan pada venturi nosel ini
adalah :
1. Untuk memahami prinsip Bernouli.
2. Untuk memahami distribusi tekanan statis pada venturi nosel.

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari praktikum distribusi tekanan pada venturi nosel ini
adalah :
1. Dapat memahami prinsip Bernouli.
2. Dapat memahami distribusi tekanan statis pada venturi nosel.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Fluida

Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat
dimampatkan) jika diberikan tekanan. Zat yang termasuk dalam fluida adalah zat
cair dan gas, dimana terdapat perbedaan antara keduanya terletak pada
kemampatannya. Ditinjau dari keadaan fisiknya, fluida terdiri dari fluida statis
atau hidrostatis yaitu ilmu yang mempelajari tentang fluida atau zat cair yang
diam (tidak bergerak) dan fluida dinamis atau hidronamika yaitu ilmu yang
mempelajari tentang zat cair atau fluida yang bergerak.

Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan kita
sehari-hari. Setidaknya kita menghirupnya,meminumnya dan bahkan dapat
terapung atau tenggelam didalamnya. Air yang kita minum dan udara yang kita
hirup juga bersikulasi di dalam tubuh kita setiap saat sehingga kita juga kadang
merasa tidak sadar bahwa di dalam kehidupan kita sehari-hari banyak hal penting
tentang bagaimana proses fluida.(s. poerboyo, 2018).

2.1.1 Jenis-jenis Fluida

Fluida menurut jenisnya dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu:

a . Fluida Statis

Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) akan
fluida tidak bergerak tetapi tidak ada perbedaan kecepatan antara pertikel fluida
tersebut akan bisa dikatakan bahwa partikel fluida tersebut bergerak dengan
kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.

b . Fluida Dinamis
Fluida adalah zat yang mengalir, fluida dinamis adalah fluida yang dalam
kondisi bergerak atau mengalir. Dari fluida dinamis ditemukan energi potensial
yang dapat dijadikan sumber energi listrik. Fluida dinamis ini merupakan aliran
zat cair yang bersifat dapat berubah-ubah atau bererak sesuai dengan media yang
dilewatinya.

2.2 Detail Aliran

Konsep awal mengenai fluida dinamis tentang debit aliran. Debit air adalah
jumlah air yang mengalir setiap waktu berdasarkan banyak volume air yang
mengalir setiap waktu. Berdasarkan materi sebelumnya maka rumus empiris dari
debit air adalah sebagai berikut:
𝑉
Q= …(2.1)
𝑡

Jika dihubungkan dengan kecepatan aliran air dari luas penampang pipa dan
mulut keran, maka persamaan diatas dapat diubah menjadi.(HYSH.Nugroho,
2015)

Q= A * V …(2.2)

Keterangan :

Q = Debit Air (𝑚3 /s)

V = volume (𝑚3 )

T = waktu (s)

v = kecepatan Aliran Air (m/s)

A= luas Penampang (𝑚2 )

2.3 Kecepatan
Kecepatan adalah besaran vektor yang telah menunjukan seberapa jauh
benda berpindah. Besar dari vektor ini disebut dengan kelajuan dan dinyatakan
dalam satuan meter per sekon (m/s). kecepatan dirumuskan sebagai berikut:

𝑠
V= …(2.3)
𝑡

keterangan :

v = Kecepatan (m/s)

s = Jarak (m)

t = Waktu (s)

2.4 Tekanan

Tekanan atau dalam bahasa inggris yang artinya pressure adalah gaya
persatuan luas bidang yang diberikan secara tegak lurus . Tekanan dirumuskan
sebagai berikut:

𝐹
P= …(2.4)
𝐴

Keterangan :

P= Tekanan (Pa)

F= Gaya (N)

A= luas penampang (m)

2.4.1 Tekanan Statis


Pada tekanan diam, tekanan yang bekerja dengan sama besar kesegala arah,
karakteristik ini membuat fluida dapat transmisikan gaya sepanjang pipa atau
penampang pipa atau tabung. Ketika sebuah gaya diperlukan pada fluida diam
dalam sebuah pipa maka gaya akan ditransmisikan hungga ujung pipa. Jika
terdapat gaya yang transmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah yang
sesuai dengan arah resultan.

2.4.2 Tekanan Dinamis

Jika fluida dalam keadaan bergerak maka suatu tegangan yang timbul
disetiap kelilingnya akan bergantung pada pergerakan. Sehingga jika pada
pengukuran besarnya tekanan dalam air yang mengalir dalam pipa yang tertutup.
Kita mungkin dapat memperoleh besarnya tekanan yang mungkin berada dengan
keadaan setelah pipa dibuka.

Fluida dinamis atau hidraulika yaitu ilmu yang mempelajari tentang zat
cair atau fluida yang bergerak tekanan dinamis adalah tekanan yang dialami akibat
pergerakan fluida akan mengakibatkan tekanan akan berbeda pada bagian-
bagiannya tergantung kecepatan pada fluidanya. Tekanan dinamis dirumuskan
sebagai berikut:

𝑃.𝑣 2
P = 𝜌+ ( ) …(2.5)
2

Keterangan:

P= Tekanan (pa)

𝜌= Masssa Jenis (Kg/𝑚3 )

v= Kecepatan (m/s)

Jika suatu fluida dalam keadaan bergerak maka tekanan yang timbul pada
setiap kelilingnya akan tergantung pada pengerukannya, sehingga jika kita
mengukur besarnya suatu tekanan dan air.
2.4.3 Tekanan Total

Tekanan total sangat dipengaruhi oleh tekanan statis dan dinamis. Dimana
tekanan total merupakan gabungan dari tekanan total dan tekanan dinamis.
Tekanan total dapat dirumuskan sebagai berikut:

P = 𝜌. g. h …(2.6)

Keterangan:

P= Tekanan (Pa)

𝜌= Massa Jenis (Kg/𝑚3 )

g= Percepatan Gravitasi (m/𝑠 2 )

h= Tinggi Tekanan Fluida (m)

Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimanfaatkan, fluida dapat
dihasilkan tekanan normal pada sebuah permukaan yang terkontak dengannya
pada keadaan diam (statis),tekanan tersebut bersiap stotate yaitu bekerja dengan
besar yang sama kesegala arah dan karakteristik iyu membuat fluida dapat
langsung mentransmisikan gaya sepanjang satuan pipa atau tabung,yaitu jika
sebuah fluida dalam sebuah pipa, maka yang tersebut akan secara langsung dapat
ditransmisikan hingga ujung. Oleh karena itu persamaan matematis dari tekanan
total adalah tekanan dinamis dijumlahkan dengan tekanan statis.untuk lebih
jelasnya perhatikan rumus berikut ini.(A. Aribowo, 2010).

Anda mungkin juga menyukai