Studi Kasus Metode Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyan Kabupaten Sukoharjo

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

JEMBATAN BETON

Disusun Oleh :

Disusun oleh:

Nadya Nurul Hudaifah (21010117120071)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan Makalah Metode Pelaksanaan Kontruksi Jembatan
Beton tepatnya Jembatan Pandeyan di Sukoharjo untuk memenuhi tugas Metode
Pelaksanaan Konstruksi.
Dalam setiap proses penyelesaian laporan ini saya telah menerima
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Riqi Radian Khasani, ST.MT selaku Dosen Pengampu Metode
Pelaksanaan Konstruksi
2. Berbagai pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu saya menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat saya
harapkan. Sehingga untuk penyusunan makalah berikutnya dapat menjadi lebih
baik.
Akhir kata, saya berharap agar laporan yang saya susun ini dapat
bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, November 2019

Penulis

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 2


DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................5
DAFTAR TABEL....................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................
...Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar
Belakang...........................................................................................Error!
Bookmark not defined.
1.2. Rumusan
Masalah......................................................................................Error!
Bookmark not defined.
1.3.
Tujuan........................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
1.5. Lokasi
Proyek............................................................................................Error!
Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN
PUSTAKA..................................................................................Error!
Bookmark not defined.
2.1. Klasifikasi Jalan ........................................................ Error! Bookmark not defined.
2.2. Karakteristik Jalan Arteri Primer............................... Error! Bookmark not defined.
2.3. Geometrik Jalan ......................................................... Error! Bookmark not defined.
2.4. Rambu Lalu Lintas .................................................... Error! Bookmark not defined.
2.5. Dranase Jalan Raya ................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IIIPENYAJIAN DATA .................................................. Error! Bookmark not defined.

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 3


3.1 Lebar Komponen Penampang Melintang Jalan ......... Error! Bookmark not defined.
3.2 Kelandaian Jalan........................................................ Error! Bookmark not defined.
3.3 Rambu lalu lintas ....................................................... Error! Bookmark not defined.
3.4 Komponen Pelengkap Jalan ...................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IVANALISA DAN PEMBAHASAN ............................ Error! Bookmark not defined.
4.1 Analisa Geometri Jalan ............................................. Error! Bookmark not defined.
4.2 Kondisi Fisik Jalan .................................................... Error! Bookmark not defined.
4.3 KelandaianJalan ......................................................... Error! Bookmark not defined.
4.4 Rambu Jalan .............................................................. Error! Bookmark not defined.
4.5 Drainase ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB VPENUTUP .................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ................................................................ Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran .......................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. Error! Bookmark not defined.

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 4


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Ruas Jalan Tanjakan Gombel Semarang .............. Error! Bookmark not defined.
Gambar 1.2 Ruas Jalan Tanjakan Gombel Semarang pada PetaError! Bookmark not defined.
Gambar 3.1 Pengukuran Kelandaian 1..................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.2 Pengukuran Kelandaian 2..................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.3 Pengukuran Lebar Atas Saluran ........................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.4 Dimensi Saluran Samping .................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Kondisi Jalan Tanjakan Gombel ......................... Error! Bookmark not defined.

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 5


DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi jalan secara umum ................................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.2 Lebar lajur jalan dan bahu jalan ............................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.3 Kelandaian maksimum yang diijinkan untuk jalan arteri perkotaanError! Bookmark not d
Tabel 3.1 Lebar Komponen Penampang Melintang Jalan pada Tanjakan Gombel
Semarang, 4 Lajur 1 Arah Tak Terbagi ................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Lebar Komponen Penampang Melintang Jalan pada Tanjakan Gombel
Semarang, 4 Lajur 1 Arah........................................ Error! Bookmark not defined.

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 6


Dalam menyelesaikan suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan
efektif dan efisien, diperlukan sistem manajemen yang baik. Untuk
menerapkan sistem manajemen yang baik, diperlukan berbagai metode
sesuai jenis bangunan yang diselesaikan. Pihak manajemen menyusun
dan mengarahkan metode-metode agar dapat menyelaraskan antara
sumber daya dan penggunaan peralatan untuk mencapai tujuan proyek.
Banyak faktor yang mempengaruhi ketepatan penggunaan peralatan dan
pemanfaatan sumber daya di antaranya biaya, waktu, dan sosial. Untuk
mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, maka manajemen
konstruksi melibatkan tahapan-tahapan metode yang standar digunakan
pada setiap bangunan (rumah, gedung, dll). Metode-metode tersebut
adalah sebagai berikut:

Pekerjaan Pendahuluan
Pekerjaan pendahuluan merupakan persiapan awal yang wajib
dilakukan dalam melaksanakan suatu proyek. Pada tahap ini, segala izin
yang dibutuhkan untuk proses pembangunan telah diurus serta segala
sesuatu yang menyangkut kelancaran pekerjaan pelaksanaan harus telah
disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan. Penyusunan
jadwal terinci, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, hingga
kelengkapan administrasi lapangan harus sudah disiapkan sebelum
memulai pekerjaan.

Kontraktor juga harus mempertimbangkan situasi lapangan sebagai berikut:

1. Volume pekerjaan yang merujuk pada batasan minimal yang wajib


terpenuhi. Hal ini agar proyek tidak menyimpang dari perencanaan.
2. Kontraktor meneliti situasi lapangan seperti kontur tanah, sifat dan luasan
proyek hingga hal-hal yang bersangkutan agar tidak berpengaruh pada
estimasi biaya dan waktu.

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 7


Agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan proyek, kontraktor juga wajib
melakukan pengukuran yang sesuai dengan target dan estimasi waktu
serta biaya proyek.

Pada tahap ini, kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan ukuran dan mutu
bangunan yang sesuai dengan syarat dan rencana kerja. Akan tetapi,
jika terjadi ketidakcocokan, kontraktor tidak diperkenankan untuk
melakukan tindakan pembetulan sebelum mendapatkan persetujuan dari
manajemen konstruksi.

Selanjutnya, pada tahap ini perlu diambil langkah pembersihan yang mana
kontraktor wajib membersihkan lokasi proyek dari hal-hal yang dapat
menghambat proses pembangunan. Contohnya, lokasi harus bersih dari
pepohonan sampai ke akarnya agar tidak merusak struktur tanah pada
bangunan.

Pekerjaan Tanah dan Pasir


Tahap ini meliputi penggalian fondasi, hingga penimbunan galian serta pemadatan
setiap lapisan mencapai titik peil yang telah direncanakan. Dalam tahap
ini, terdapat beberapa ketentuan yang wajib di penuhi kontraktor
seperti:

1. Memastikan posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam gambar serta
mendapatkan persetujuan dewan pengawas lapangan.
2. Penggalian tanah fondasi dimulai setelah pemasangan bouwplank dan
patok-patok disetujui direksi / pengawas lapangan. Fondasi yang dibangun
menggunakan batu gunung yang bermutu tinggi serta mengandung lumpur
dan pada bagian entrance menggunakan dengan batu bata.
3. Dasar galian harus mencapai tanah keras dan bersih dari akar-akar kayu,
kotoran-kotoran serta bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat)

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 8


4. Dilakukan pengurugan yang meliputi urugan pasir, urugan tanah dan
urugan kembali bekas tanah galian sesuai dengan gambar proyek.

Pekerjaan Pemasangan
Tahap ini meliputi pemasangan beton mulai dari beton yang bertulang hingga
beton yang tidak bertulang. Kualitas beton sangat tergantung pada
bahan-bahan yang digunakan, yaitu:

1. Portland Cement
Bangunan yang baik menggunakan semen yang memenuhi standar
berdasarkan Asosiasi Semen Indonesia. Dan juga, semen yang digunakan
harus benar-benar fresh atau belum mengeras. Dalam menjaga mutu
semen agar tidak cepat mengeras, kontraktor wajib memenuhi syarat
penyimpanan semen tersebut.

2. Air Tawar
Air yang dipilih sebagai bahan campuran kedua beton adalah air tawar
yang memenuhi syarat dari PBI 1971 yaitu tidak mengandung minyak,
asam alkali, dan bahan kimia lainnya yang merusak mutu beton.

3. Kerikil
Kerikil disebut juga dengan batu pecah. Dalam penggunaannya sebagai
bahan campuran beton, kerikil yang dipilih juga harus memenuhi syarat
PBI 1971 yaitu memiliki gradasi yang baik, syarat kekerasan yang tinggi,
tidak terkandung lumpur > 1%, dan tidak berpori.

4. Pasir
Tidak berbeda dengan bahan lainnya, pasir juga harus memenuhi syarat
mutu dari PBI 1971 diantaranya adalah dapat berupa pasir buatan dari
pecahan batu atau pasir alam, memiliki gradasi yang baik, terdiri dari
butir-butir tajam, tidak berpori, serta tidak mengandung lumpur > 5%.

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 9


5. Besi Beton
Besi beton lebih dikenal sebagai baja tulangan. Besi beton yang baik juga
harus memenuhi syarat PBI 1971 diantaranya adalah bersih dari lapisan
minyak / karat / bebas cacat.

6. Kayu
Dalam pembuatan beton, kayu yang memenuhi syarat untuk digunakan
adalah kayu yang bentuk dan sifatnya tidak mengurangi mutu bangunan
dan memenuhi syarat dan ketentuan PPKI NI-5.

Setelah pemasangan beton, dilanjutkan dengan pekerjaan kuda-kuda atap yang


meliputi kuda-kuda, gording, atap penutup hingga seluruh detail sesuai
rancangan proyek. Perlu diketahui, bahan atap yang baik digunakan
adalah yang bertaraf Standar Nasional Indonesia (SNI) seperti atap
genteng berbahan metal roof serta nok metal roof. Selain itu, atap harus
ditopang dengan kerangka berbahan kayu kelas 11 berkualitas baik.

Pekerjaan Lantai
Pemasangan lantai ditujukan berdasarkan petunjuk dari manajemen konstruksi
serta rancangan proyek. Jika lantai dilengkapi dengan keramik, maka
kontraktor harus mengikuti petunjuk dari manajemen konstruksi. Pada
dasarnya, pemasangan lantai keramik harus mengikuti aturan bahwa
lantai keramik harus bersih, tidak retak ataupun bergelombang. Apabila
pemasangan keramik tidak rapi atau tidak sesuai dengan rancangan
proyek, maka wajib dibongkar dan dipasang ulang.

Pekerjaan Instalasi Listrik

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 10


Salah satu komponen yang tidak kalah penting adalah instalasi listrik.
Pemasangan instalasi listrik harus sesuai dengan peraturan listrik yang
berlaku di Indonesia. Pada tahap ini, pekerjaan meliputi pengadaan dan
pemasangan seluruh komponen-komponen kelistrikan tidak terkecuali
sakelar, stop kontak, lampu, panel listrik, hingga tahap percobaan
sampai listrik dapat menyala dengan baik.

Pekerjaan Penutup
Pekerjaan penutup ini meliputi pekerjaan pembersihan dan pemeliharaan. Pada
masa pekerjaan pembersihan, kontraktor wajib membersihkan seluruh
bagian dari proyek yang meliputi lantai, dinding, atap, pintu, jendela,
plafon dan lainnya hingga bangunan siap untuk dihuni. Sedangkan pada
masa pemeliharaan, kontraktor berkewajiban mengganti material-
material yang rusak ataupun tidak berfungsi sebagai mana target
proyek.

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 11


STUDI KASUS METODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN
JEMBATAN PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO

(Bersumber Dari Laporan Kerja Praktek Firman Pambudi, Program Studi D III Teknik
Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta)

Jembatan Pandeyan terletak di daerah Sukoharjo tepatnya di Desa


Pandeyan, bila dari jalan Solo-Wonogiri belok ke Jalan Ciu. Lokasi dibangunnya
jembatan ini merupakan lokasi persawahan desa Pandeyan. Jembatan Pandeyan
dibangun untuk memudahkan kebutuhan warga dalam transportasi untuk
memanen hasil sawah mereka yang ada di seberang sungai Samin. Pada dasarnya
Pembangunan Jembatan Pandeyan sebenarnya tidak hanya bertujuan untuk alat
penghubung saja tetapi juga mempunyai fungsi yang luas seperti fungsi ekonomi,
politik, sosial, pertahanan dan keamanan. Proyek ini merupakan bagian dari
proyek pembangunan jalan dan jembatan wilayah Kabupaten Sukoharjo Provinsi
Jawa Tengah. Sumber dana untuk pembangunan Jembatan Pandeyan tersebut
berasal dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Sukohajo Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014.
Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 12
DATA PROYEK
Nama Satuan Kerja : Dinas PU dan Bina Marga Kabupaten Sukoharjo
Bagian Pelaksanaan Kegiatan : CV. MANUNGGAL KARYA
Tabel 1.1. Data Teknis Proyek
1. Lokasi Proyek Pandeyan – Sukoharjo
2. Lebar Jembatan 3,5 meter

3. Panjang 32 meter
Jembatan

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 13


4. Rencana  Beton dengan mutu sedang fc’ = 30 Mpa / beton
Struktur K-350
 Beton dengan mutu sedang fc’ = 20 Mpa / beton
K-250
 Beton dengan mutu sedang fc’ = 10 Mpa / beton
K-125
 Baja Tulangan U-24 Polos
 Baja Tulangan U-32 Polos
 Baja Struktur, BJ 41 (titik leleh 250 Mpa)
penyediaan dan pemasangan
 Pemasangan Jembatan Rangka Baja (A- 40)
 Pengangkutan Bahan Jembatan (A-40)
Bahan Kontruksi:
 Semen Portland (Portland  Agregat Kasar
Cement)  Agregat Halus
 Air  Besi Baja WF (Wide Flens)
 Agregat
Peralatan Kerja
 Pompa Air  Theodolite
 Excavator PC 200  Katrol
 Dump truck  Genset
 Waterpass  Alat Bantu
 Concrete Vibrator
PELAKSANAAN PROYEK DI LAPANGAN
Untuk pelaksanaan proyek yang dapat dilaporkan selama kerja praktek dua
bulan, mulai tanggal 28 Agustus sampai dengan 28 Oktober pada proyek
Pembangunan Jembatan Pandeyan :
1. Pembuatan Pondasi Sumuran
Menggali tanah dengan melakukan seperti pengeboran dengan
menggunakan Breaker, setelah sudah banyak tanah yang di gali backhoe
digunakan untuk memindahkan tanah tersebut ketempat lain. Serta

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 14


backhoe berfungsi untuk memindahkan air yang ada di pondasi sumuran
supaya waktu di Braker tanahnya kelihatan
2. Pembangunan Abutment
Setelah pembuatan pondasi sumuran selesai selanjutnya adalah
tahap pembangunan abutment yang berjumlah 3 buah. Abutment pertama
yang dibangun adalah abutment tengah, baru setelahnya dibangun sisa 2
abutment lainnya. Pembangunan dibantu oleh backhoe untuk menggali
tanah yang akan digunakan pembangunan dan molen yang berguna
membuat pasta semen untuk pengecoran abutment.
3. Pembangunan Talud Utara dan Selatan
Pembangunan talud utara dan selatan ± (kurang lebih)
membutuhkan waktu 1 bulan. Pengerjaan ini dilakukan secara cepat dan
tepat untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan dan karena
adanya anak sungai maka ada perubahan struktur pada talud selatan.
Dalam pengerjaan ini digunakan pula pompa air untuk mengeluarkan air
yang menggenang dari anak sungai sebelum dibuat saluran baru yang
langsung mengalirkan air dari anak sungai menuju sungai.
4. Pembuatan Pelat Injak pada Abutment
Pekerjaan pelat injak dikerjakan cukup cepat, membutuhkan waktu
± satu minggu.
5. Peletakkan Baja WF
Peletakkan Baja WF sebagai gelagar dilakukan dengan katrol yang
berjumlah 2 buah untuk menarik 4 baja WF yang memiliki panjang masing
masing 16m. Pengerjaan ini sebenarnya dapat selesai dalam waktu kurang
dari 1 minggu, namun terkendala pengoperasian katrol saat berusaha
menarik baja WF. Sehingga lamanya waktu mencapai 1 minggu lebih 3
hari.
6. Penulangan Plat Lantai
Penulangan berguna memberi bidang datar sebelum memasuki
lantai jembatan sehingga dapat meminimalisir kerusakan pada lantai
jembatan.

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 15


A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik, sebelumnya
diadakan pekerjaan persiapan berupa:
a) Persiapan Lapangan
Persiapan lapangan bertujuan untuk memperoleh lokasi pekerjaan
yang akan mempermudah pelaksanaan proyek, sehingga bahan-bahan,
tenaga kerja dan alat- alat yang dibutuhkan selama proyek berlangsung
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Persiapan lapangan dilakukan
dengan pemberian patok-patok batas lokasi proyek.
b) Persiapan Peralatan
Sebelum pelaksanaan proyek, maka terlebih dahulu dilakukan
mobilisasi peralatan. Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan
proyek harus dipersiapkan dengan baik agar dapat berfungsi dengan
lancar.
Adapun peralatan yang digunakan sesuai dengan jenis masing-masing
pekerjaan adalah sebagai berikut :
 Pembuatan Pondasi Sumuran
Untuk pembuatan pondasi sumuran menggunakan peralatan antara
lain Pompa Air, Excavator, alat bantu.
 Pekerjaan pembangunan abutmen menggunakan peralatan antara lain
Pompa air, Concrete Mixer, Excavator dan alat bantu
c) Persiapan Bahan
 Baja tulangan dengan diameter bervariasi sesuai dengan keperluan,
digunakan untuk abutment,sayap abutment dan plat injak.
 Kawat baja, untuk mengikat tulangan beton.
 Batu kali untuk pembuatan beton siklop dan abutment
 Semen Portland (PC) untuk campuran beton dan pekerjaan lain yang
memerlukan semen.
 Kayu bekisting (kering) dan bambu untuk keperluan perancah.
 Triplek untuk acuan/cetakan beton.
 Paku dan bahan pendukung lainnya untuk keperluan perakitan
perancah dan acuan beton.
Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 16
 Agregat kasar dan halus untuk pembuatan beton dan digunakan dalam
pekerjaan pembuatan abutment.
Bahan-bahan yang disiapkan tersebut ditempatkan di dekat konstruksi jembatan
agar pengambilannya mudah saat akan digunakan. Jumlah bahan yang
didatangkan disesuaikan dengan dengan kebutuhan, penggunaannya diatur
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan dan lalu
lintas.
B. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan Pondasi Sumuran
Pekerjaan pondasi jembatan rangka baja ini menggunakan sistem pondasi
sumuran yang mempunyai kedalaman 4-6 m dan diameter 350 cm dibuat
dari beton bertulang dengan mutu beton K-250 dan pengisian sumuran
dengan beton siklop mutu beton fc’ = 15 MPa (k-175)

Gambar 1.1 Pekerjaan Pondasi Sumuran


 Pekerjaan pondasi sumuran selain menggunakan bantuan excavator
juga menggunakan bantuan pompa air sebagai alat untuk
mengurangi volume air didalam kolam/galian pondasi sumuran.
 Kapasitas pompa air yang digunakan 800 lt/menit sampai 1000
lt/menit.
2. Pembangunan Abutment
Pembangunan abutment dilakukan setelah pondasi sumuran dikerjakan.
Terdapat 3 buah abutment yang dikerjakan. Berikut langkah langkah
pengerjaannya :
a) Pengukuran untuk merencanakan pembuatan abutment.
b) Mobilisasi alat dan bahan.

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 17


c) Penggalian tanah pada sisi tebing sedalam ± 2,5 m.
d) Pemasangan batu kali disertai pasta semen.
Pasta semen disemprotkan melalui talang karena peletakan adukan
terletak diatas.
e) Melakukan plesteran pada dinding abutmen.

Gambar 1.2 Pembangunan Abutmen

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 18


Gambar 1.3 Pekerjaan Plesteran
3. Pembangunan Talud Utara dan Selatan
Pembangunan talud ini berguna untuk menahan arus agar tidak menggerus tanah.
Talud dibangun menggunakan pasangan batu kali dengan kualitas telah ditentukan.
Adapun urutan pembangunan talud utara dan selatan :
a) Penggalian tanah pada area yang akan dibangun talud sedalam 2m.
b) Menguras air yang berada dalam galian dengan pompa air.
c) Melakukan pemasangan batu kali setebal ± 1 m dengan tinggi 6 m untuk talud
utara dan selatan. Panjang melintang talud 19,5 m sedangkan panjang kearah
utara dan selatan sepanjang 90 m.
d) Melakukan penggalian untuk pembuatan talud anak sungai.

Gambar 1.4. Pembuatan Talud Anak Sungai

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 19


e) Pengurugan tanah galian pada belakang talud untuk menjaga keseimbangan.

Gambar 1.5. Pemasangan Batu Kali Talud Selatan dan Pengurugan Pasir
f) Melakukan siaran pada kedua talud, yakni talud utara dan selatan.

Gambar 1.6. Pekerjaan Siaran Pada Talud Selatan


4. Pembuatan Plat Injak Pada Abutmen
Plat injak berfungsi menerima beban dari lalu lintas dan menyalurkannya ke
badan abutmen. Penulangan menggunakan angkur dengan diameter 25 mm dan
baja tulangan diameter 12 mm.

Gambar 1.7. Gambar Detail Penulangan Plat Injak

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 20


Gambar 1.8. Gambar Penulangan Plat Injak
Setelah plat injak tersusun seperti diatas, selanjutnya dilakukan pengecoran dan
pemasangan Elastomeric Bearing Pad untuk dapat dipasang gelagar. Berikut
gambar plat injak selesai pengecoran.

Gambar 1.9 plat injak selesai pengecoran


5. Peletakan Gelagar
Peletakan gelagar dilakukan dengan cara yang cukup unik yakni
menggunakan katrol. Gelagar menggunakan Baja WF yang memiliki panjang 16
m dan berjumlah 4 buah.
Sebelum pemasangan gelagar terlebih dahulu dilakukan pemasangan
diafragma kanal yang berfungsi mengunci sambungan antar gelagar. Sehingga
gelagar yang semula 2 buah disambung menjadi satu, sebenarnya terdapat 8
buah potongan Baja WF setelah disambung menjadi 4 buah gelagar yang siap
pasang.

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 21


Gambar 1.10. Pemasangan Kanal Diafragma pada Baja WF sebelum Pengecatan dan
Pemasangan Gelagar
Berikut langkah langkah pemasangan gelagar :
1. Gelagar didorong menggunakan pendorong yang memiliki 2 roda menuju
tepi abutmen ( pemasangan dilakukan dari selatan ).
2. Pemasangan rantai yang nantinya disambungkan ke katrol untuk ditarik
menuju abutmen tengah.
3. Menarik katrol yang dilakukan 7 orang.

Gambar 1.11. Penarikan Gelagar Menggunakan 2 buah Katrol

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 22


4. Setelah diletakkan pada abutment, dilakukan pemasangan baut pada plat
injak (diatas elastomeric bearing pad). Begitu seterusnya hingga ke 4
gelagar terpasang.
5. Penulangan gelagar. Dilakukan dengan memasang baja yang sudah
dibentuk seperti huruf U diatas gelagar yang berjumlah 3 buah.
6. Pemasangan diafragma yang berguna memperkuat gelagar, dengan
menyambungkan baja diantara gelagar. Penyambungan dilakukan dengan
pengelasan dan pemasangan baut.

Gambar 1.12. Hasil Pemasangan Diafragma (kiri) dan Penulangan Gelagar

Gambar 4.12. Selesai Pemasangan dan Penulangan Pada Gelagar

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 23


https://strong-indonesia.com/artikel/tahapan-metode-pelaksanaan-konstruksi-
bangunan/

Metode Pelaksanaan Kontruksi Page 24

Anda mungkin juga menyukai