Studi Kasus Metode Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyan Kabupaten Sukoharjo
Studi Kasus Metode Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyan Kabupaten Sukoharjo
Studi Kasus Metode Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Pandeyan Kabupaten Sukoharjo
JEMBATAN BETON
Disusun Oleh :
Disusun oleh:
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan Makalah Metode Pelaksanaan Kontruksi Jembatan
Beton tepatnya Jembatan Pandeyan di Sukoharjo untuk memenuhi tugas Metode
Pelaksanaan Konstruksi.
Dalam setiap proses penyelesaian laporan ini saya telah menerima
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Riqi Radian Khasani, ST.MT selaku Dosen Pengampu Metode
Pelaksanaan Konstruksi
2. Berbagai pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu saya menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat saya
harapkan. Sehingga untuk penyusunan makalah berikutnya dapat menjadi lebih
baik.
Akhir kata, saya berharap agar laporan yang saya susun ini dapat
bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
COVER.....................................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................5
DAFTAR TABEL....................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................
...Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar
Belakang...........................................................................................Error!
Bookmark not defined.
1.2. Rumusan
Masalah......................................................................................Error!
Bookmark not defined.
1.3.
Tujuan........................................................................................................
Error! Bookmark not defined.
1.5. Lokasi
Proyek............................................................................................Error!
Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN
PUSTAKA..................................................................................Error!
Bookmark not defined.
2.1. Klasifikasi Jalan ........................................................ Error! Bookmark not defined.
2.2. Karakteristik Jalan Arteri Primer............................... Error! Bookmark not defined.
2.3. Geometrik Jalan ......................................................... Error! Bookmark not defined.
2.4. Rambu Lalu Lintas .................................................... Error! Bookmark not defined.
2.5. Dranase Jalan Raya ................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IIIPENYAJIAN DATA .................................................. Error! Bookmark not defined.
Pekerjaan Pendahuluan
Pekerjaan pendahuluan merupakan persiapan awal yang wajib
dilakukan dalam melaksanakan suatu proyek. Pada tahap ini, segala izin
yang dibutuhkan untuk proses pembangunan telah diurus serta segala
sesuatu yang menyangkut kelancaran pekerjaan pelaksanaan harus telah
disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan. Penyusunan
jadwal terinci, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, hingga
kelengkapan administrasi lapangan harus sudah disiapkan sebelum
memulai pekerjaan.
Pada tahap ini, kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan ukuran dan mutu
bangunan yang sesuai dengan syarat dan rencana kerja. Akan tetapi,
jika terjadi ketidakcocokan, kontraktor tidak diperkenankan untuk
melakukan tindakan pembetulan sebelum mendapatkan persetujuan dari
manajemen konstruksi.
Selanjutnya, pada tahap ini perlu diambil langkah pembersihan yang mana
kontraktor wajib membersihkan lokasi proyek dari hal-hal yang dapat
menghambat proses pembangunan. Contohnya, lokasi harus bersih dari
pepohonan sampai ke akarnya agar tidak merusak struktur tanah pada
bangunan.
1. Memastikan posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam gambar serta
mendapatkan persetujuan dewan pengawas lapangan.
2. Penggalian tanah fondasi dimulai setelah pemasangan bouwplank dan
patok-patok disetujui direksi / pengawas lapangan. Fondasi yang dibangun
menggunakan batu gunung yang bermutu tinggi serta mengandung lumpur
dan pada bagian entrance menggunakan dengan batu bata.
3. Dasar galian harus mencapai tanah keras dan bersih dari akar-akar kayu,
kotoran-kotoran serta bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat)
Pekerjaan Pemasangan
Tahap ini meliputi pemasangan beton mulai dari beton yang bertulang hingga
beton yang tidak bertulang. Kualitas beton sangat tergantung pada
bahan-bahan yang digunakan, yaitu:
1. Portland Cement
Bangunan yang baik menggunakan semen yang memenuhi standar
berdasarkan Asosiasi Semen Indonesia. Dan juga, semen yang digunakan
harus benar-benar fresh atau belum mengeras. Dalam menjaga mutu
semen agar tidak cepat mengeras, kontraktor wajib memenuhi syarat
penyimpanan semen tersebut.
2. Air Tawar
Air yang dipilih sebagai bahan campuran kedua beton adalah air tawar
yang memenuhi syarat dari PBI 1971 yaitu tidak mengandung minyak,
asam alkali, dan bahan kimia lainnya yang merusak mutu beton.
3. Kerikil
Kerikil disebut juga dengan batu pecah. Dalam penggunaannya sebagai
bahan campuran beton, kerikil yang dipilih juga harus memenuhi syarat
PBI 1971 yaitu memiliki gradasi yang baik, syarat kekerasan yang tinggi,
tidak terkandung lumpur > 1%, dan tidak berpori.
4. Pasir
Tidak berbeda dengan bahan lainnya, pasir juga harus memenuhi syarat
mutu dari PBI 1971 diantaranya adalah dapat berupa pasir buatan dari
pecahan batu atau pasir alam, memiliki gradasi yang baik, terdiri dari
butir-butir tajam, tidak berpori, serta tidak mengandung lumpur > 5%.
6. Kayu
Dalam pembuatan beton, kayu yang memenuhi syarat untuk digunakan
adalah kayu yang bentuk dan sifatnya tidak mengurangi mutu bangunan
dan memenuhi syarat dan ketentuan PPKI NI-5.
Pekerjaan Lantai
Pemasangan lantai ditujukan berdasarkan petunjuk dari manajemen konstruksi
serta rancangan proyek. Jika lantai dilengkapi dengan keramik, maka
kontraktor harus mengikuti petunjuk dari manajemen konstruksi. Pada
dasarnya, pemasangan lantai keramik harus mengikuti aturan bahwa
lantai keramik harus bersih, tidak retak ataupun bergelombang. Apabila
pemasangan keramik tidak rapi atau tidak sesuai dengan rancangan
proyek, maka wajib dibongkar dan dipasang ulang.
Pekerjaan Penutup
Pekerjaan penutup ini meliputi pekerjaan pembersihan dan pemeliharaan. Pada
masa pekerjaan pembersihan, kontraktor wajib membersihkan seluruh
bagian dari proyek yang meliputi lantai, dinding, atap, pintu, jendela,
plafon dan lainnya hingga bangunan siap untuk dihuni. Sedangkan pada
masa pemeliharaan, kontraktor berkewajiban mengganti material-
material yang rusak ataupun tidak berfungsi sebagai mana target
proyek.
(Bersumber Dari Laporan Kerja Praktek Firman Pambudi, Program Studi D III Teknik
Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta)
3. Panjang 32 meter
Jembatan
Gambar 1.5. Pemasangan Batu Kali Talud Selatan dan Pengurugan Pasir
f) Melakukan siaran pada kedua talud, yakni talud utara dan selatan.