Makalah Pendidikan Kewarganegaraan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya
dengan segala rahmat-Nyalah akhirnya kami bisa menyusun Makalah dengan tema
‘PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI JATI DIRI BANGSA’ ini
tepat pada waktunya
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagipara pembaca, serta seluruh masyarakat Indonesia khususnya para
mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi .
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam
pembuatan makalah ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap anggota masyarakat sangat menginginkan generasi mudanya
dipersiapkan untuk menjadi warganegara yang baik dan dapat berpartisipasi dalam
kehidupan masyarakat dan negaranya. Keinginan tersebut lebih tepat disebut
sebagai perhatian yang terus tumbuh, terutama dalam masyarakat demokratis.
Banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa tak satu pun negara, termasuk
Indonesia, telah mencapai tingkat pemahaman dan penerimaan terhadap hak-hak
dan tanggung jawab di antara keseluruhan warganegara untuk menyokong
kehidupan demokrasi konstitusional. Seluruh rakyat hendaknya menyadari bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting untuk mempertahankan
kelangsungan demokrasi konstitusional. Sebagaimana yang selama ini dipahami
bahwa ethos demokrasi sesungguhnya tidaklah diwariskan, tetapi dipelajari dan
dialami.
Kemampuan membela negara dalam rangka upaya mempertahankan dan
mengamankan bangsa dan negara perlu dimiliki oleh seluruh warga negara.
Kemampuan bela negara itu harus dipupuk dari dini, dan diberikan kepada warga
negara yang berhak dan wajib ikut serta dalam bela negara. Ketangguhan ideologi
bangsa Indonesia mesti didukung oleh pengamalannya. Yang dimaksud bela
negara adalah sebuah tekad, sikap, semangat dan perilaku seluruh warga negara
secara teratur, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan yang harus diberikan kepada
peserta didik setingkat perguruan tinggi (mahasiswa) dalam bentuk mata kuliah
”Pendidikan Kewarganegaraan”.

Pendidikan kewarganegaraan menduduki peran penting dalam kehidupan suatu


bangsa. Pendidikan Kewarganegaraan menitikberatkanpada kemampuan penalaran
ilmiah yang kognitif dan efektif tentang bela negara dalam rangka Ketahanan
Nasional sebagai suatu strategi bagi Indonesia. Pendidikan dapat diartikan sebagai
usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan atau latihan bagi mewujudkan tujuan tertentu. Kewarganegaraan dalam
rangka pendidikan bisa diartikan sebagai kesadaran dan kecintaan serta berani
membela bangsa dan negara.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pendidikan kewarganegaraan sebagai jati diri bangsa?


2. Sejarah dan perkembangan pendidikan kewarganegaraan?
3.pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan kewarganegaraan sebagai


jati diri bangsa
2. Untuk mengetahui dan memahami sejarah perkembangan pengertian dari
Pendidikan kewarganegaraan.
3. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan kewarganegaraan mahasiswa
1.4 Manfaat

1. Seluruh lapisan masyarakat khususnya kaum muda Bangsa Indonesia


dapat memahami bagaimana arti penting dari pendidikan kewargaanegaraan
sebagai jati diri bangsa.
2. Para pembaca diharapkan dapat mengamalkan seluruh ajaran dari
pendidikan kewarganegaraan sebagai jati diri bangsa.
3. Dapat memotivasi seluruh generasi muda pentingnya pendidikan
kewarganegaraan sebagai jati diri bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan kewarganegaraan sebagai jati diri bangsa
2.1.1 Pengertian pendidikan kewarganegaraan sebagai jati diri bangsa
Secara umum Pendidikan Kewarganegaraan ( civic education ) yang dilakukan
oleh berbagai negara mengarah dan bertujuan agar warga negara bangsa tersebut
mendalami kembali nilai-nilai dasar, sejarah dan masa depan bangsa yang
bersangkutan sesuai dengan nilai-nilai paling fondamental ( dasar negara ) yang
dianut bangsa yang bersangkutan. Sejalan dengan kenyataan tersebut pada
hakekatnya PKn yang merupakan salah satu bagian dari matakuliah kepribadian
harus mengedepankan aspek afektif dikalangan mahasiswa.
Pada tahun 1886 Civics adalah suatu ilmu tentang kewarganegaraan yang
berhubugan dengan manusia sebagai individu dalam suatu perkumpulan yang
terorganisir dalam hubungannya dengan Negara (Somantri 1976:45).

Pendidikan moral sebagai nilai tambah karena lembaga pendidikan masih


dibombardir oleh tuntutan bahwa lembaga pendidikan tersebut harus tetap
menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di tingkat pendidikan yang lebih tinggi,
bukan hanya bidang akademik melainkan nilai dan moralnya. Tahapan berikut dari
pola berpikir ini adalah terjadinya pemisahan antara pendidikan moral dengan
pendidikan akademik.

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang lebih


identik dengan pembentukan sikap dan nilai moral. Tidak semua model
pembelajaran dapat diterapkan dalam pembentukan sikap dan nilai moral.

Maka untuk membentuk warganegara yang baik sangat dibutuhkan konsep


pendidikan yang demokratis yang diartikan sebagai tatanan konseptual yang
menggambarkan keseluruhan upaya sistematis untuk mengembangkan cita-
cita,nilai-nilai, prinsip, dan pola prilaku demokrasi dalam diri individu
warganegara,dalam tatanan iklim yang demokratis.

2.1.2 Sejarah dan Perkembangan pendidikan kewarganegaraan


Sejarah Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
Dalam perkembangannya, Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perubahan-
perubahan yang bertujuan untuk memperbaiki isi dan tujuan dari Pendidikan
Kewarganegaraan itu sendiri. Pada awalnya Pendidikan Kewarganegaraan muncul
dengan istilah Pendidikan Kewiraan yang mulai berlaku pada tahun ajaran
1973/1974. Kemudian terus mengalami perubahan hingga berubah menjadi
Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan juga memiliki
keterkaitan kurikulum dengan Pendidikan Pancasila, Pendidikan Moral Pancasila
dan cabang Pendidikan lainnya.

Pendidikan Kewarganegaraan sudah diajarkan pada tingkat sekolah dasar sampai


sekolah menengah atas sejak tahun 1969 dengan sebutan kewargaan negara.
Kemudian pada tahun 1975 sampai 1984 mengalami perubahan dengan nama
Pendidikan Moral Pancasila. Pada tingkat Perguruan Tinggi berganti nama dengan
istilah Pendidikan Kewiraan. Pada tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah
bergangi nama dengan nama PPKN. Hingga pada tahun 2003, semua tingkat
pendidikan menggunakan nama dan kurikulum yang baru dengan sebutan
Pendidikan Kewarganegaraan hingga sampai saat ini. ( UU No. 20 tahun 2003
tentang SISDIKNAS ).

Dalam perkembangan Kurikulumnya, Pendidikan Kewarganegaraan beberapa kali


diperbaharui. Tahun 2001, materi disusun oleh Lemhannas dengan materi
pengantar dengan tambahan materi demokrasi, HAM, lingkungan hidup, bela
negara, wawasan nusantara, ketahanan nasional, politik dan strategi nasional.
Kemudian, Tahun 2002, Kep. Dirjen Dikti No. 38/Dikti/Kep/2002 materi berisi
pengantar sebagai kaitan dengan MKP, demokrasi, HAM, wawasan nusantara,
ketahanan nasional, politik dan strategi nasional. Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dalam dunia
Perguruan Tinggi. Hal ini ditetapkan pada Kep. Dirjen Dikti No.
267/Dikti/kep/2000 tanggal 10 Agustus, menentukan antara lain:
 Mata Kuliah PKn serta PPBN merupakan salah satu komponen yang tidak
dapat dipisahkan dari MPK.
 MPK termasuk dalam susunan kurikulum inti PT di Indonesia.
 ata Kuliah PKn adalah MK wajib untuk diikuti oleh setiap mahasiswa pada
PT untuk program Diploma/Politeknik, dan Program Sarjana.
Hal ini menjelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan sangat dibutuhkan oleh
para mahasiswa dalam mengembangkan jati dirinya sebagai warga negara
Indonesia yang ikut berpatisipasi dalam membangun bangsa.

2.3 Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi Mahasiswa


 Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Mengetahui Hak dan Kewajibannya
sebagai Warga Negara Indonesia
Mahasiswa yang mendapat pendidikan ini akan mengetahui hak dan kewajibannya
terhadap negeri tercintanya. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi pelopor
kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkeadilan, berberkemanusiaan, dan
demokratis.
 Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Berpikir Kritis
Dengan adanya pendidikan semacam ini, mahasiswa bisa berpikir kritis mengenai
isu nasional dan internasional. Diharapkan, mahasiswa menjadi agent of change
atau agen pembaharuan yang mendorong perubahan sosial dan ekonomi secara
terencana.
 Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Bertoleransi Tinggi
Pendidikan ini bisa membuat mahasiswa menjadi paham akan budaya dan adat dari
segala suku bangsa di Indonesia. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi generasi
penerus bangsa yang memiliki toleransi tinggi terhadap adat dan budaya yang
berbeda.
 Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Cinta Damai
Dengan belajar mengenai demokrasi, diharapkan mahasiswa bisa menjadi sosok
penerus bangsa yang demokratis dan cinta damai, sehingga tujuan demokrasi
pancasila di Indonesia bisa tercapai.
 Mahasiswa Menjadi Sosok yang Mengenal dan Berpartisipasi dalam
Kehidupan Politik Lokal, Nasional, dan Internasional
Dengan pendidikan ini, mahasiswa diharapkan bisa memahami dengan baik dan
berpartisipasi penuh dalam kehidupan politik lokal, nasional, dan internasional.
III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Pendidikan kewarganegaraan sebagai
jati diri merupakan pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai
hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai
dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di
harapkan.dan Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga
negara yang baik, warga negara yang kreatif, warga negara yang bertanggung
jawab, warga negara yang cerdas, warga negara yang kritis, dan warga negara yang
partisipatif.

3.2 Saran

Sebaiknya pembelajaran lebih diefektifkan lagi. Masyarakat juga harus lebih


berpartisipasi dalam pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan, harus dapat
memahami dan mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya menjadi
sebatas teori didalam kelas saja. Kita sebagai masyarakat juga harus mendukung
setiap upaya dari pemerintah dalam mengatasi setiap permasalahan di negeri ini.
Sehingga dapat tercipta Indonesia yang lebih baik kedepannya
DAFTAR PUSTAKA

o http://arum-pertiwi.blogspot.com/2012/03/pendidikan-kewarganegaraan-
sebagai-jati.html

o anhttps://sabrinarahmautami.wordpress.com/2017/03/17/makalah-
pendidikan-kewarganegaraan-pentingnya-pendidikan-kewarganegara-di-
perguruan-tinggi/

o https://www.padamu.net/sejarah-pendidikan-kewarganegaraan

o https://www.academia.edu/34968354/MAKALAH_PENDIDIKAN_KEWARGA
NEGARAAN_PENCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_BANGSA
MAKALAH
‘’PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI JATI DIRI
BANGSA’’

Disusun Oleh :

NATASHA CHRISTA BELLA


( 19022000084 )

Dosen Pendamping :
Dr.H. RUMADI, SE, SH, M.Hum.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………...…………………………….1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..1

1.3 Tujuan…………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

Apa pengertian dari pendidikan kewarganegaraan sebagai jati diri bangsa …3


Sejarah dan perkembangan pendidikan kewarganegaraan ……………….3
Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi Mahasiswa……………..6

BAB III PENUTUP

3.1
Simpulan……………………………………………………………………….10

3.2 Saran…………………….…………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai