A 0029116204 Session27274 191120075737 PDF
A 0029116204 Session27274 191120075737 PDF
A 0029116204 Session27274 191120075737 PDF
Penyelesaian:
Karena barisan didefinisikan secara rekursif, maka c5 tidak
bisa dihitung secara langsung, tetapi harus terlebih dahulu
menghitung c2, c3, dan c4.
c2 = c1 + 2 c0 + 1 = 2 + 2.1 + 1 = 5
c3 = c2 + 3 c1 + 1 = 5 + 3.2 + 1 = 12
c4 = c3 + 4 c2 + 1 = 12 + 4.5 + 1 = 33
c5 = c4 + 5 c3 + 1 = 33 + 5.12 + 1 = 94
Jadi c5 = 94
Contoh 2.
Misalkan a1, a2, …; b1, b2, … dan c1, c2, … adalah 3 barisan
yang semuanya memenuhi relasi rekurensi: Nilai suatu suku
sama dengan 3 kali nilai suku sebelumnya.
Jadi ak = 3 ak-1; bk = 3 bk-1; ck = 3 ck-1
Tetapi kondisi awal ketiga barisan tersebut berbeda:
a1 = 0; b1 = 1; c1 = 2
Nyatakan barisan-barisan tersebut dengan cara menuliskan
beberapa suku awal barisan tersebut! Apakah ketiganya
merupakan barisan yang sama?
Penyelesaian:
Barisan ai adalah: 0, 0, 0, …
Barisan bi adalah: 3, 9, 27, …
Barisan ci adalah: 6, 18, 54, …
Tampak bahwa ketiga barisan tersebut berbeda
Relasi rekursif (Recurrence)
• Relasi Rekursif untuk barisan (an)
adalah persamaan yang menyatakan an
dalam satu atau lebih bentuk
a0, a1, …, an-1 untuk semua n dengan
n n0 , dalam hal ini n0 bilangan bulat
non-negatif.
• Barisan (an) tersebut dikatakan sebagai
solusi dari relasi rekursif bila an
memenuhi relasi rekursif.
5
Pertumbuhan populasi kelinci
6
Populasi kelinci:
• bulan 0 : 1 pasang
• bulan 1 : 1 pasang
• bulan 2 : 1 + 1 = 2 pasang
• bulan 3 : 2 + 1 = 3 pasang
• bulan 4 : 3 + 2 = 5 pasang
• ...
• bulan n : bulan(n-1) + bulan(n-2)
pasang
7
Solusi:
• Misalkan fn: jumlah pasangan kelinci
setelah n bulan, maka,
f1 = 1, f2 = 1.
• Untuk mencari fn, tambahkan jumlah
pasangan pada bulan sebelumnya,
fn-1, dengan jumlah pasangan yang
baru lahir,
fn-2.
• Jadi, fn = fn-1 + fn-2. 8
Misalkan suatu barisan Fn = (1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, … ), dengan Fn
menyatakan suku ke n dari barisan tersebut.
F1 = 1, F2 = 1, Fn = …………. ?, untuk n ≥ 3.
Pada relasi ini F1 = 1 dan F2 = 1 disebut kondisi-kondisi awal (2 kondisi awal), Fn
menyatakan suku ke-n dari barisan tersebut.
1 2 3 4 5 . . . n
Terdapat n kemungkinan posisi dari satu obyek tertentu dan dari setiap
kemungkinan posisi dari obyek ini diikuti oleh permutasi dari n-1 obyek lainnya.
Sehingga Pn = n Pn-1 untuk n ≥ 2 .
Jadi relasi rekursif yang diperoleh adalah
P1 = 1, Pn = n Pn-1 , n ≥ 2
P1 = 1 dinamakan syarat (kondisi) awal dan Pn = n Pn-1, n ≥ 2
dinamakan bagian rekursif
1 1
a1 = -1 -1 = c13 + c2 4 c1 + c2 = -1
diperoleh sisitem persamaan linier dua variabel dengan solusi
c1 = 1 dan c2 = -1
Jadi solusi relasi rekursif yang dicari adalah
n n
an = 3 – 4 untuk n 0
Akar Rangkap
an + c1an-1 + c2an-2 + c3an-3 + … + ckan-k = 0, ck 0
dengan persamaan karakteristik:
xk + c1xk-1 + c2xk-2 + … + ck = 0
mempunyai k buah akar x1, x2, x3, … , xk ;
Misalkan dari k buah akar terdapat m akar yang masing-
masing nilainya adalah x1, maka masing-masing dari x1n,
nx1n, n2x1n, … nm-1x1n, adalah solusi dari relasi rekursif
di atas.
Contoh:
Diketahui suatu relasi rekursif;
an= 3an-1 + 6an-2 – 28an-3 + 24an-4
dengan a0= 1, a1= 2, a2= 3, dan a3= 4
Penyelesaian
Misalkan an= xn dengan x 0, maka bagian rekrsif dari relasi
rekursif tersebut adalah:
xn = 3xn-1 + 6xn-2 – 28xn-3 + 24xn-4 : (xn-4)
x4 = 3x3 + 6x2 – 28x1 + 24
x4 – 3x3 – 6x2 + 28x – 24 = 0
(x – 2)3(x + 3) = 0 x = 2 (rangkap 3), x = –3
Sehingga solusi umum: an= c12n+ c2.n.2n + c3.n2.2n +c4.(– 3)n
Substitusikan a0= 1, a1= 2, a2= 3, dan a3= 4 kedalam persamaan solusi
umum an= c12n+ c2.n.2n + c3.n2.2n +c4.(– 3)n sehingga didapat sistem
persamaan berikut :
c1 + c4= 1 ………….…… ………………………. (1)
2c1 + 2c2+ 2c3 – 3c4 = 2 ………………………..... (2)
4c1 + 8c2+ 16c3 + 9c4 = 3 ……………………….. (3)
8c1 + 24c2+ 72c3 – 27c4 = 3 ……………………….. (4)
Jika SPL ini diselesaikan maka diperoleh:
c1 = 127/125, c2 = 7/200, c3 = – 3/40 dan c4 = –2/125 ; substitusi
nilai-nilai ini ke an= c12n+ c2.n.2n + c3.n2.2n +c4.(– 3)n sehingga
diperoleh solusi relasi rekursif adalah:
an= (127/125) 2n+(7/200).n.2n – (3/40).n2.2n – (2/125).(–3)n
Menyelesaikan Relasi rekursif dengan Metode Fungsi Pembangkit
Contoh:
Diketahui relasi rekursif: a0=1, a1=3 : an = 2 an-1 + 4n-1, n 2
Misalkan P(x) adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan (an)
∞ ∞
anxn = (2an-1 + 4n-1) xn
n=2 n=2
∞ ∞
= 2an-1 xn + 4n-1 xn
n=2 n=2
∞ ∞ ∞ ∞
anxn = 2an-1 xn + 4 x n-1 n
4n-1 xn
n=2 n=2 n=2 n=2
∞
Perhatikan ruas kiri : anxn ∞
n=2 = x 4n-1 xn-1
n=2
∞ ∞
a x n = (a xn – ∞
n n a 0 x 0 – a x)
1 = x( (4x)n-1 – 1) … (3)
n=2 n=0
n=1
= P(x)–1 – 3x ….(1)
Perhatikan ruas kanan : 1
=x( – 1)
∞ 1 – 4x
2an-1 xn x
n=2 = – x ……… (4)
∞ 1 – 4x
= 2x ( an-1 x – a0 )
n-1
n=1 Apa yang dapat disimpulkan dari
= 2x P(x) – 2x ……. (2) (1), (2), (3) dan (4) ?
∞ ∞ ∞
anxn = 2an-1 xn + 4n-1 xn
n=2 n=2 n=2
x
P(x) – 1 – 3x = (2x P(x) – 2x) +( –x)
1 – 4x
1 – 3x 1/2 1/2
P(x) = = +
(1 – 4x) (1 – 2x) (1 – 4x) (1 – 2x)
1 1
P(x) = 1/2[ + ]
(1 – 4x) (1 – 2x)
∞
P(x) = 1/2 [ 4n + 2n ]xn
n=0
Jadi an = 1/2[ 4n + 2n ]
Asahlah pemahaman anda dengan soal latihan berikut
1. Gunakan metode akar karakteristik untuk mencari solusi relasi
rekursif berikut
(i) a1 = 2, a2 = 6 : an – 4an - 1 + 4an - 2 = 0; n 3
(ii) a0=0, a1=1, a2=2 : an = 9an - 1 – 15an – 2 + 7an – 3; n 3