KEBIDANAN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan pelayanan kebidanan Nasional maupun Internasional terjadi

begitu cepat. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pelayanan kebidanan

merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipahami oleh petugas

kesehatan khususnya bidan yang bertugas sebagai bidan pendidik maupun bidan

di pelayanan.

Salah satu factor yang menyebabkan terus berkenbangnya pelayanan

kebidanan adalah masih tinggiya mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil

dan bersalin, khususnya dinegara berkenbang dan Negara miskin yaitu sekitar

25-50%.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Kebidanan Komunitas?

2. Bagaimana Landasan Berfikir Pelayanan Bidan Komunitas berdasarkan

MGD’S 2015?

3. Bagaimana Strategi Pelayanan Kebidanan Komunitas?

3.1 TUJUAN

Tujuan dari tugas ini adalah untuk mencari informasi tentang apa itu

kebidanan komunitas, bagaimana landasan berfikir pelayanan kebidanan

komunitas, bagaimana strategi pelayanan kebidanan komunitas, dan untuk

memenuhi tugas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN/DEFINISI

Konsep merupakan kerangka ide yang mengandung suatu pengertian

tertentu. Kebidanan berasal dari kata “bidan“. Menurut kesepakatan

antara ICM; IFGO dan WHO tahun 1993, mengatakan bahwa bidan (midwife)

adalah “seorang yang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh

Pemerintah setempat, telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus serta

terdaftar atau mendapat izin melakukan praktek kebidanan” (Syahlan, 1996 :

11).

Dari uraian di atas dapat dirumuskan definisi Kebidanan Komunitas sebagai

segala aktifitas yang dilakukan oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya

dari gangguan kesehatan. Pengertian kebidanan komunitas yang lain

menyebutkan upaya yang dilakukan Bidan untuk pemecahan terhadap masalah

kesehatan Ibu dan Anak balita di dalam keluarga dan masyarakat.

Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan

kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan

upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit,

peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang

dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985; Logan dan

Dawkin, 1987 dalam Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 1)

2
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat

konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu : manusia, masyarakat/

lingkungan, kesehatan dan pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep

paradigma kebidanan dan paradigma sehat sehingga diharapkan tercapainya

taraf kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani, Niken dkk, 2009 : 8).

2.2 RIWAYAT KEBIDANAN KOMUNITAS DI INDONESIA

Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan di Indonesia dimana bidan

sebagai ujung tombak pemberi pelayanan kebidanan komunitas. Bidan yang

bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu

disebut bidan komunitas(community midwife) (Syahlan, 1996 : 12). Di

Indonesia istilah “bidan komunitas” tidak lazim digunakan sebagai panggilan

bagi bidan yang bekerja di luar Rumah Sakit. Secara umum di Indonesia

seorang bidan yang bekerja di masyarakat termasuk bidan desa dikenal

sebagai bidan komunitas.

Sampai saat ini belum ada pendidikan khusus untuk menghasilkan

tenaga bidan yang bekerja di komuniti. Pendidikan yang ada sekarang ini

diarahkan untuk menghasilkan bidan yang mampu bekerja di desa.

2.3 FOKUS/SASARAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Menurut ( Syahlan, 1996 : 16 ) Komuniti adalah sasaran pelayanan

kebidanan komunitas. Di dalam komuniti terdapat kumpulan individu yang

membentuk keluarga atau kelompok masyarakat. Dan sasaran utama pelayanan

kebidanan komunitas adalah ibu dan anak.

3
Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan

keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya. ( Syahlan,

1996 : 16 )

Ibu : pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas dan masa interval.

Anak : meningkatkan kesehatan anak dalam kandungan, bayi, balita, pra

sekolah dan sekolah.

Keluarga : pelayanan ibu dan anak termasuk kontrasepsi, pemeliharaan anak,

pemeliharaan ibu sesudah persalinan, perbaikan gizi, imunisasi dan

kelompok usila (gangrep).

Masyarakat (community): remaja, calon ibu dan kelompok ibu.

Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan

masyarakat baik yang sehat, sakit maupun yang mempunyai masalah kesehatan

secara umum (Meilani, Niken dkk, 2009 : 9).

2.4 TUJUAN PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian dari upaya kesehatan

keluarga. Kesehatan keluarga merupakan salah satu kegiatan dari upaya

kesehatan di masyarakat yang ditujukan kepada keluarga. Penyelenggaraan

kesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia

dan sejahtera. Kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan

pertumbuhan dan perkembangan anak.

4
Jadi tujuan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah meningkatkan

kesehatan ibu dan anak balita di dalam keluarga sehingga terwujud keluarga

sehat sejahtera dalam komunitas tertentu.

2.5 BEKERJA DI KOMUNITAS

Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan di luar rumah sakit dan

merupakan bagian atau kelanjutan dari pelayanan kebidanan yang di berikan

rumah sakit. Misalnya : ibu yang melahirkan di rumah sakit dan setelah 3 hari

kembali ke rumah. Pelayanan di rumah oleh bidan merupakan kegiatan

kebidanan komunitas.

Pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas, kunjungan rumah dan

melayani kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan

kebidanan komunitas.

Sebagai bidan yang bekerja di komunitas maka bidan harus memahami

perannya di komunitas, yaitu :

a. Sebagai Pendidik

Dalam hal ini bidan berperan sebagai pendidik di masyarakat. Sebagai

pendidik, bidan berupaya merubah perilaku komunitas di wilayah kerjanya

sesuai dengan kaidah kesehatan. Tindakan yang dapat dilakukan

oleh bidan di komunitas dalam berperan sebagai pendidik masyarakat

antara lain dengan memberikan penyuluhan di bidang kesehatan khususnya

kesehatan ibu, anak dan keluarga. Penyuluhan tersebut dapat dilakukan

dengan berbagai cara seperti ceramah, bimbingan, diskusi, demonstrasi dan

5
sebagainya yang mana cara tersebut merupakan penyuluhan secara

langsung. Sedangkan penyuluhan yang tidak langsung misalnya dengan

poster, leaf let, spanduk dan sebagainya.

b. Sebagai Pelaksana (Provider)

Sesuai dengan tugas pokok bidan adalah memberikan pelayanan

kebidanan kepada komunitas. Disini bidan bertindak sebagai pelaksana

pelayanan kebidanan. Sebagai pelaksana, bidan harus menguasai

pengetahuan dan teknologi kebidanan serta melakukan kegiatan sebagai

berikut :

1) Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pra perkawinan.

2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, menyusui dan masa

interval dalam keluarga.

3) Pertolongan persalinan di rumah.

4) Tindakan pertolongan pertama pada kasus kebidanan dengan resiko

tinggi di keluarga.

5) Pengobatan keluarga sesuai kewenangan.

6) Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi.

7) Pemeliharaan kesehatan anak balita.

6
c. Sebagai Pengelola

Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan kegiatan

praktek mandiri. Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan yang

dilakukannya. Peran bidan di sini adalah sebagai pengelola kegiatan

kebidanan di unit puskesmas, polindes, posyandu dan praktek bidan.

Sebagai pengelola bidan memimpin dan mendayagunakan bidan lain atau

tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah.

Contoh : praktek mandiri/ BPS

d. Sebagai Peneliti

Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien yang

dilayaninya, perkembangan keluarga dan masyarakat. Secara

sederhana bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotersis dan hasil

analisanya. Sehingga bila peran ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat

mengetahui secara cepat tentang permasalahan komuniti yang dilayaninya

dan dapat pula dengan segera melaksanakan tindakan.

e. Sebagai Pemberdaya

Bidan perlu melibatkan individu, keluarga dan masyarakat dalam

memecahkan permasalahan yang terjadi. Bidan perlu menggerakkan

individu, keluarga dan masyarakat untuk ikut berperan serta dalam upaya

pemeliharaan kesehatan diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.

7
f. Sebagai Pembela klien (advokat)

Peran bidan sebagai penasehat didefinisikan sebagai kegiatan memberi

informasi dan sokongan kepada seseorang sehingga mampu membuat

keputusan yang terbaik dan memungkinkan bagi dirinya.

g. Sebagai Kolaborator

Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain baik lintas program maupun sektoral.

h. Sebagai Perencana

Melakukan bentuk perencanaan pelayanan kebidanan individu dan

keluarga serta berpartisipasi dalam perencanaan program di masyarakat luas

untuk suatu kebutuhan tertentu yang ada kaitannya dengan kesehatan.

(Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 8)

Dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat bidan sewaktu –

waktu bekerja dalam tim, misalnya kegiatan Puskesmas Keliling, dimana

salah satu anggotanya adalah bidan.

2.6 JARINGAN KERJA

Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas yaitu Puskesmas/ Puskesmas

Pembantu, Polindes, Posyandu, BPS, Rumah pasien, Dasa Wisma, PKK.

(Syahlan, 1996 : 235)

Di puskesmas bidan sebagai anggota tim bidan diharapkan dapat

mengenali kegiatan yang akan dilakukan, mengenali dan menguasai fungsi dan

tugas masing – masing, selalu berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota

8
lainnya, memberi dan menerima saran serta turut bertanggung jawab atas

keseluruhan kegiatan tim dan hasilnya.

Di Polindes, Posyandu, BPS dan rumah pasien, bidan merupakan

pimpinan tim/ leader di mana bidan diharapkan mampu berperan sebagai

pengelola sekaligus pelaksana kegiatan kebidanan di komunitas

Dalam jaringan kerja bidan di komunitas diperlukan kerjasama lintas

program dan lintas sektor. Kerjasama lintas program merupakan bentuk

kerjasama yang dilaksanakan di dalam satu instansi terkait, misalnya :

imunisasi, pemberian tablet FE, Vitamin A, PMT dan sebagainya. Sedangkan

kerjasama lintas sektor merupakan kerjasama yang melibatkan institusi/

departemen lain, misalnya : Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS),

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan sebagainya.

2.7 MDG’s 2015 SEBAGAI LANDASAN BERFIKIR PELAYANAN

KEBIDANAN

VISI yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan

sebagai : “INDONESIA SEHAT 2015”. Maka lingkungan yang diharapkan

pada masa depan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan

sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi

lingkunga yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan

kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan yang

saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.

9
Perilaku masyaraka indonesia sehat 2015 adalahperilaku pro aktif untuk

memelihara danmeningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resikopenyakit,

melindungi diri dari ancaman penyakit sertaberpartisipasi aktif dalam gerakan

kesehatanmasyarakat. Selanjutnya masyarakat mempunyaikemampuan untuk

menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu. Layanan yang tersedia adalah layanan yang berhasil

dan berdaya, guna yang tersebarsecara merata di indonesia. Dengan

demikianterwujudnya derajat kesehatan masyarakat yangoptimal yang

memungkinkan setiap orang hidupproduktif secara sosial dan ekonomis.

MISI

1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata di tentukan oleh

hasil kerjakeras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja

keras sertakontribusi positif berbagai sektor pembangunanlainnya.

2. Mendorong kemandirian masyarakat untukhidup sehat

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanankesehatan yang bermutu, merata,

danterjangkau.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatanindividu, keluarga dan

masyarakat besertalingkungannya.

2.8 STRATEGI PELAYANAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS

2.8.1 PENDEKATAN EDUKATIF DALAM PERAN SERTA

MASYARAKAT

10
1. Definisi

a. Secara umum

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis,

terencana dan terarah dengan partisipasi aktif individu, kelompok,

masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan masalah yang

dirasakan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor sosial,

ekonomi dan budaya setempat.

b. Secara khusus

Merupakan model dari pelaksanaan organisasi dalam

memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat dengan

pendekatan pokok yaitu pemecahan masalah dan proses

pemecahan masalah tersebut.

2. Tujuan pendekatan edukatif

a. Memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang

merupakan masalah kebidanan komunitas.

b. Kembangkan kemampuan masyarakat, hal ini berbeda dengan

memecahkan masalah yang dihadapi atas dasar swadaya sebatas

kemampuan.

3. Strategi dasar pendekatan edukatif

a. Mengembangkan provider

11
Perlu adanya kesamaan persepsi dan sikap mental positif terhadap

pendekatan yang ditempuh serta sepakat untuk mensukseskan.

b. Pengembangan masyarakat

Pengembangan masyarakat adalah menghimpun tenaga

masyarakat untuk mampu dan mau mengatasi masalahnya sendiri

secara swadaya sebatas kemampuan. Dengan melibatkan

partisipasi aktif masyarakat untuk menentukan masalah,

merecanakan alternatif, melaksanakan dan menilai usaha

pemecahan masalah yang dilaksanakan. Langkah– langkahnya

meliputi pendekatan tingkat desa, survei mawas diri, perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian serta pemantapan dan pembinaan

2.8.2 PELAYANAN YANG BERORIENTASI PADA KEBUTUHAN

MASYARAKAT

Terdiri dari 3 jenis pendekatan :

1. Specifict Content Approach

Yaitu pendekatan perorangan atau kelompok yang merasakan

masalah melalui proposal program kepada instansi yang berwenang.

Contoh : pengasapan pada kasus DBD

2. General Content objektive approach

12
Yaitu pendekatan dengan mengkoordinasikan berbagai upaya dalam

bidang kesehatan dalam wadah tertentu.

Contoh : posyandu meliputi KIA, imunisasi, gizi, KIE dsb.

2. Proses Objective approach

Yaitu pendekatan yang lebih menekankan pada proses yang

dilaksanakan masyarakat sebagai pengambil prakarsa kemudian

dikembangkan sendiri sesuai kemampuan.

Contoh : kader

2.8.3 MENGGUNAKAN ATAU MEMANFAATKAN FASILITAS DAN

POTENSI YANG ADA DI MASYARAKAT

1. Definisi

a. Usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap

masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan orang,

berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya.

b. Pengembangna manusia yang tujuannya adalah untuk

mengembangkan potensi dan kemampuan manusia mengontrol

lingkungannya.

2. Langkah – langkah

a. Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan

dimanfaatkan

b. Tingkatkan mutu potensi yang ada

13
c. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada.

d. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

3. Prinsip - prinsip dalam mengembangkan masyarakat

a. Program ditentukan oleh atau bersama masyarakat.

b. Program disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.

c. Dalam pelaksanaan kegiatan harus ada bimbingan, pengarahan,

dan dorongan agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan

lainnya.

d. Petugas harus bersedia mendampingi dengan mengambil fungsi

sebagai katalisator untuk mempercepat proses.

14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,

dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan

penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985;

Logan dan Dawkin, 1987 dalam Syafrudin dan Hamidah, 2009 : 1).

Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga

kecil, sehat, bahagia dan sejahtera. Kesehatan anak diselenggarakan untuk

mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Peram Bidan dalam

pelayanan komunitas yaitu sebagi : Pendidik, Pelaksana, Pengelola, Peneliti,

Pemberdaaya, Pembela klien, Kolaborator, dan sebagai Perencana.

3.2 SARAN

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk

meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai bagaimana penerapan

kebidanan komunitas dalam melakukan pelayanan kebidanan. Serta

bermanfaat bagi institusi atau bidan sebagai bahan pertimbangan untuk

perbandingan dalam meningkatkan layanan asuhan kebidanan komunitas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Access tanggal 2 Maret 2018, pukul 19.00 WIB:


https://www.google.com/amp/s/riskiaoktiasari94.wordpress.com/2015/04/
01/makalah-asuhan-kebidanan-komunitas-bidan-macanegara/amp/?espv=1

Access tanggal 2 Maret 2018, pukul 19.15 WIB:


https://www.scribd.com/mobile/doc/155251179/Konsep-Dasar-
KebidaKonsep-Dasar-Kebidanan-Komunitas-Dan-Visi-Mdgs#

Access tanggal 2 Maret 2018, pukul 19.25 WIB:


http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012/06/konsep-dasar-kebidanan-
komunitas.html?m=1

Access tanggal 2 Maret 2018, pukul 30.00 WIB:


http://enyretnaambarwati.blogspot.co.id/2010/02/strategi-pelayanan-
kebidanan-di.html

16

Anda mungkin juga menyukai