WOC Hirsprung

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Inisial pasien : By.

“H”
Usia : 35 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Manifestasi Klinis Diagnosa Medis : Hisprung

HISPRUNG Masa neonatal : Masa bayi dan anak-anak:

 Gagal mengeluarkan mekonium dalam 48  Konstipasi


jam setelah lahir  Diare berulang
 Muntah berisi empedu  Tinja seperti pita, berbau busuk
Pengertian:  Enggan minum  Destensi abdomen
Aganglionik megakolon
 Distensi abdomen  Gagal tumbuh
kongenital

Patofisiologi
Sel ganglion
Pemeriksaan Diagnostik pada kolon
Klasifikasi
Komplikasi tidak ada/sangat
 Barium enema Kegagalan sel neural pada
Masa neonatal : sedikit
 Biopsi rektum dan isap masa embrio dalam dinding
 Gawat pernafsasan (akut)
 Segmen pendek : terjadi rektum usus, gagal ekstensi, kranio
 Enterokolitis (akut)
mulai dari anus sampai  Biopsi kaudal pada myenterik dan
 Striktura ani (pascabedah) Kontrol kontraksi
sigmoid  Biopsi otot rektum submukosa dinding plexus
 Inkontinensia (jangka dan relaksasi
 Segmen Panjang :  Manometri anorektal
panjang) peristaltik
kelainan dapat melebihi  Pemeriksaan colok anus abnormal
sigmoid, bahkan dapat  Foto rontgen abdomen
mengenai seluruh kolon
atau usus halus. Peristaltik tidak
sempurna Spingter rectum
Penatalaksanaan Medis tidak dapat
Obstruksi relaksasi
 Colostomi parsial
Akumulasi
 Menggunakan pelembek tinja dan irigasi rectal benda padat,
gas, cair Fases tidak mampu
Refluk
melewati spinkter ani
paristaltik
Obstruksi dikolon Pelebaran kolon

Mual dan muntah Perasaan penuh


Intervensi pembedahan Gangguan defekasi

Resiko kekurangan Ketidakseimbangan Gangguan rasa nyaman


Ansietas Kurangnya Konstipasi
volume cairan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh Nyeri informasi

1. Pilih pemberian enema


1. Pertahankan intake dan 1. Monitor turgor kulit 1. Kaji nyeri secara 2. Jelaskan Prosedur pada pasien dan
output yang akurat 2. Dorong nutrisi (Asi) Ibu komprehensif keluarga
2. Monitor status hidrasi 3. Pertahankan intake cairan 2. Berikan pijatan lembut 3. Monitor efek samping dari tindakan
3. Monitor vital sign 4. Jadwalkan masukan nutrisi dipunggung jika bayi pengobatan
4. Dorong masukan cairan (Asi) Ibu menangis 4. Catat perkembangan baik maupun
melalui NGT 5. Monitor kulit kering, pucat, 3. Kontrol lingkungan yang buruk
dan perubahan pigmentasi. dapat mempengaruhi 5. Observasi tanda-tanda vital dan bising
nyeri seperti suhu ruangan usus
dan pencahayaan. 6. Observasi pengeluaran fases per rectal
–bentuk
7. Konsultasi dengan dokter rencana
1. Identifikasi tingkat kecemasan keluarga pembedahan
2. Gunakan pendekatan yang
menenangkan kepada keluarga
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
dirasakan selama prosedur
4. Dengarkan respon keluarga dengan
penuh perhatian
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, Huda Amin & Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC. Edisi Revisi Jilid 2. Jogjakarta:
Mediaction

Betz, Cecily, L Dan Linda A. Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatric.
Edisi Ke-3.Jakarta: EGC

Ngastiyah. 2000. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC

Kartono, Darmawan. 2004. Penyakit Hisprung. Jakarta: Sagung Seto

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ke-3. Jakarta: Media
Aesulapius FKUI.

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1991. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi Ke -2 .
Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai