Sosiologi Krisis Air Bersih
Sosiologi Krisis Air Bersih
Sosiologi Krisis Air Bersih
Assalamulaikum wr,wb.
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Krisis air bersih dan cara
penanganannya tepat waktu .dengan harapan semoga karya ilmiah ini dapat
bermanfaat, saya ucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.Akhir kata,kami sampaikan terimah kasih .semoga
Allah SWT meridhoi segala usaha dan langkah kita.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….1
DAFTAR ISI…………………………………………………………2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
1, Perilaku Masyarakat masih menganggap air sebagai benda Manusia sosial. sumber air
baku (sungai), difungsikan berbagai macam kegiatan sehari-hari, termasuk digunakan untuk
mandi, cuci dan pembuangan kotoran/sampah. Sebagian masyarakat masih menganggap
bahwa air hanya urusan pemerintah atau PDAM saja, sehingga tidak tergerak untuk
mengatasi masalah air minum secara bersama.
2. Populasi pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia memberikanyang terus
konsekuensi logis terhadap upaya-upaya pemenuhanbertambah kebutuhan hidupnya. Disatu
sisi kebutuhan akan sumberdayadan sebaran air semakin meningkat pesat dan disisi lain
kerusakan dan pencemaran sumberdaya air semakin meningkat pula sebagaipenduduk
implikasi industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tidakyang tidak disertai dengan
penyebaran yang merata sehinggamerata. menyebabkan masih tingginya jumlah orang yang
belum terlayani fasilitas air bersih dan sanitasi dasar.
3. Kerusakan penggundulan hutan merupakan penyebab utamaLingkungan kekeringan
dan kelangkaan air bersih. Kawasan hutan yang selama ini menjadi daerah resapan air
(catchment area) telah rusak karena penebangan liar. b. Global Warming Pemanasan global
telah memicu peningkatan suhu bumi yang mengakibatkan melelehnya es di gunung dan
kutub, berkurangnya ketersediaan air, naiknya permukaan air laut dan dampak buruk lainnya.
4. Pencemaran Air Sungai-sungai di Pulau Jawa umumnya berada pada kondisi
memprihatinkan akibat pencemaran limbah industri dan limbah domestik. Padahal sebagian
besar sungai itu merupakan sumber air bagi masyarakat, untuk keperluan mandi, cuci, serta
sumber baku air minum olahan (PAM).
5. Manajemen Pengelolaan Air yang Kurang Baik Kurangnya koordinasi antara institusi
terkait kurangnya koordinasi antara institusi yang terlibat menyebabkan kegagalan program
pembangunan Indonesia di sektor air. Anggaran yang tidak mencukupi Menurut Depkes,
selama 30 tahun terakhir, anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan sanitasi (termasuk
penyediaan air bersih) hanya sekitar 820 juta dolar AS atau setara Rp 200 per orang per
tahun. Padahal kebutuhannya mencapai Rp 470 per rupiah per tahun. Buruknya Kinerja
PAM/PDAM Pada umumnya PDAM secara rata rata nasional mempunyai kinerja yang
belum memenuhi harapan. Seperti tingkat pelayanan yang rendah (32%), kehilangan air
tinggi (41%), konsumsi air yang rendah (14 m3/bulan/RT).
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebab terjadinya krisis air bersih di kota-kota besar di Indonesia antara lain
karena: Perilaku manusia, populasi yang terus bertambah, kerusakan lingkungan,
dan manejemen pengelolahan air yang kurang baik.
Dampak yang ditimbulkan akibat krisis air bersih di kota-kota besar di Indonesia
adalah dampak di bidang kesehatan dan dampak di bidang ekonomi.
Pencegahan dan penanggulangan krisis air bersih di kota-kota besar di Indonesia
antara lain dengan mengadakan kegiatan usaha konservasi air yang bertujuan untuk
keseimbangan alam, penghematan energi serta konservasi habitat.
B. Saran
Untuk melestarikan Sumber Daya Air harus dengan adanya tindakan konservasi air
seperti memelihara daerah resapan air dengan Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu
serta rehabilitasi hutan, membuat hutan dan taman kota serta menata ulang kota seperti
mengadakan penghijauan. Perlu adanya upaya seperti menata ulang sistem irigasi yang bisa
dilakukan supaya potensi mata air tetap terjaga dan terpelihara dengan baik sehingga dapat
dimanfaatkan oleh penduduk dengan sebaik-baiknya.