Cover 3
Cover 3
Cover 3
BAWANG PUTIH
(Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Nematologi
Tumbuhan )
Disusun oleh :
Huda Anugrah 41035003161013
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini merupakan
salah satu upaya untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Nematologi
Tumbuhan.
Namun demikian, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum
sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring
dengan penemuan-penemuan baru. Saran dan kritik kami butuhkan serta diterima
dengan tangan terbuka untuk penyempurnaan selanjutnya. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi
untuk peningkatan mutu pendidikan di bidang Pertanian.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
tanaman bawang putih yang mana tanaman yang diserang merupakan tanaman
yang sangat sering digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
1.3. Tujuan
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi dan morfologi nematoda batang
Dithylenchus dipsaci pada tanaman bawang putih.
2. Untuk mengetahui bagaimana siklus hidup dan cara reproduksi nematoda
batang Dithylenchus dipsaci pada tanaman bawang putih.
3. Untuk mengetahui bagaimana gejala serangan dan cara penyerangannya
nematoda batang Dithylenchus dipsaci pada tanaman bawang putih.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian nematoda batang Dithylenchus
dipsaci pada tanaman bawang putih.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
2) Berwarna putih, terdiri dari beberapa siung (8-20 siung), yang seluruhnya
terbungkus oleh 3-5 selaput tipis berwarna putih.
3) Tiap siungnya diliputi atau terbungkus pula dalam selaput tipis, selaput luar
berwarna mendekati putih dan agak longgar, sedangkan selaput dalam
membungkus ketat-melekat pada bagian luar daging siung, berwarna merah
jambu yang mudah dilepas atau dikupas
panas, rotasi tanaman, dan fumigasi ladang. D. dipsaci secara ekonomi merugikan
karena tanaman yang terinfeksi tidak dapat dipasarkan.
memasuki inang melalui jaringan atau bibit muda. Larva stadia keempat kemudian
terjadi di dalam tanaman.
Nematoda betina dewasa harus kawin dengan nematoda jantan untuk
bereproduksi dan menghasilkan telur. Siklus reproduksi lengkap dari nematoda
batang adalah 19–25 hari (telur ke telur). Reproduksi terjadi di jaringan yang
berair dan berkembang cepat atau dalam organ penyimpanan dan terus berlanjut.
Satu ekor betina dapat bertelur 200-500 telur selama masa hidupnya. Namun, jika
kondisi tidak menguntungkan, nematoda dapat menghentikan siklus hidupnya.
Umur nematoda batang D. dipsaci sekitar 70 hari. Kebanyakan generasi
dilewatkan di dalam umbi, batang dan daun.
Spesies Allium (bawang merah, bawang putih, dan daun bawang), tanaman
yang terinfeksi menunjukkan gejala karakteristik termasuk pertumbuhan kerdil,
bintik-bintik kuning, daun ikal, dan bercak daun. Batang sering memiliki daerah
bengkak yang disebut "spikkles." Ketika nematoda dewasa bermigrasi ke dalam
tanaman tanaman inang, bulbus/sisik menjadi lunak dan daun bawang menjadi
melengkung. Tanaman inang yang terinfeksi juga dapat pecah atau menunjukkan
bentuk tubuh yang kembung, Daun tanaman menjadi lembek. Hal ini dapat
menyebabkan tanaman yang mengalami defoliasi. Bawang putih menunjukkan
gejala serupa dengan daun yang menguning dan umbi yang kerdil. Ketika
13
dipanen, bawang putih yang terinfeksi mungkin kehilangan bagian dari sistem
akar.
D. dipsaci memiliki hampir 30 ras biologis yang sebagian besar dibedakan
oleh preferensi inang mereka. Perbedaan morfologi sangat sedikit terlihat antara
ras yang membuat diagnosis sulit. Sampel bahan benih dari tanaman yang
terinfeksi dapat dibedah dan dilihat di bawah mikroskop untuk mengkonfirmasi
ras yang benar.
harus menghindari penanaman umbi, benih, atau bibit yang rentan selama musim
infeksi nematoda puncak. Fumigasi tanah di ladang selama musim gugur dapat
mengendalikan nematoda pada tanaman yang rentan di musim semi. Fumigan
nematicide yang spesifik untuk genus Ditylenchus harus digunakan. Secara
selektif hanya di daerah ladang yang terinfeksi untuk memastikan bahwa
tingginya biaya fumigasi tidak mengurangi keuntungan ekonomi dari
menyelamatkan tanaman dari kerusakan nematoda. Fumigan biasanya
diaplikasikan sebelum tanam dan setelah nematoda itu muncul.
BAB III
KESIMPULAN
15
16
memastikan bahwa hanya biji bersih dan umbi yang ditanam. Umbi dan biji dapat
didesinfeksi dengan air panas. Merendamnya dalam air 110-115°F dengan
ditambah formalin, dan larutan formaldehida, selama dua hingga tiga jam dapat
berhasil membunuh nematoda.
DAFTAR PUSTAKA
Douda O. 2005. Host range and growth of stem and bulb nematode (Ditylenchus
dispaci ) populations isolated from garlic and chicory. Plant Protec Sci.
41:104–108. ( Verified 1 November 2019 )
Epublikasisetjen pertanian, page 34 - Bulletin konsumsi TW III 2014. (Verified 3
November 2019)
Greco N, Brandonisio A, Boncoraglio P. 2002. Investigatons on Ditylenchus
dipsaci damaging carrot in Italy. Nematologia Meditterania . 30:139–146.
DOI: https://doi.org/10.17221/2728-PPS ( Verified 1 November 2019).
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2017. Proyek CF SKR:
Pengembangan Bawang Putih di Temanggung dan Krisan di Tromohon.
http://hortikultura.pertanian.go.id/?p=2050 ( Verified 06 November 2019)
Schwart dan Monham, 1996. UC IPM Pest management pedoman - Bawang Putih
dan Bawang merah 2002. ( Verified 18 November 2019)
17