Makalah Antomi Buah Makalah Anatomi Buah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Makalah Antomi Buah

Sabtu, 19 Desember 2015

Makalah anatomi buah

MAKALAH
ANATOMI BUAH
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah: Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu: Novianti Muspiroh,M.P

Disusun Oleh:
Alindah
Bella Dwi Lestari
Moch. Dyka Fadlilah
Putri Rohadatul Aisy
Biologi C/ II

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON


TAHUN AJARAN 2015-2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Buah merupakan perkembngan dinding bakal buah dan terkadang juga
bagian-bagian bunga lainnya. Buah terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji.
Pembentukan buah setelah peristiwa fertilisasi (pembuahan). Dinding ovarium akan
menjadi dinding buah dan bakal buah akan menjadi buah.
Setelah terjadi pembuahan, bakal buah akan menjadi buah. namun ada pula
peristiwa pembentukan buah yang tidak didahului dengan pembuahan. Peristiwa itu
disebut partenokarpi pada dasarnya jaringan penyusun buah berasal dari
perkembangan jaringan penyusun bakal buah. seharusnya dinamakn kulit buah
(perikarpium) adalah perkembangan dari dinding ovarium, tetapi pada prakteknya
kadang-kadang kulit buah tidak hanya berasal dari dinding ovarium saja. Buah semu
tidak dibentuk dari bakal buah saja tetapi mungkin dari bunga lain.
Secara normal perkembangan buah terjadi setelah pembuahan. Bakal buah
meluas ke arah plassenta dan ovarium. Bertambahnya ukuran buah disebabkan oleh
adanya dua proses, yaitu pembelahan (sel yang diawali dengan membesarnya,
sebelum pembelahan mitosis) dan pembesaran sel selanjutnya. Biasanya awal
terjadinya pembesaran sel tergantung pada pembelahan sel, dan dimulai sebelum
antesis, kemudian berlanjut sampai buah nyata. Tingkat ini kemudian secara
berangsur diganti dengan perkembangan sel dan diikuti oleh pertumbuhan
memanjang.

B.     Rumusan Masalah


1.      Apa pengertian tentang buah?
2.      Bagaimana perkembangan buah?
3.      Bagaimana struktur anatomi buah?
4.      Jelaskan contoh anatomi buah?
5.      Jelaskan struktur anatomi buah kering?

C.    Tujuan Penulisan


1.      Mengetahui pengertian buah
2.      Mengetahui perkembangan buah
3.      Mengetahui struktur anatomi buah
4.      Mengetahui contoh anatomi buah
5.      Mengetahi struktur anatomi buah kering.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Buah


Buah adalah bakal buah yang masak (kumpulan bakal buah) dengan isinya,
bersama-sama dengan setiap bagian lain yang berdekatan yang dapat luruh
membentuk buah. Karena buah hanya berasal dari bagian-bagian bunga, maka
pembentukannya terbatas pada tumbuhan bunga saja (Tjitrosomo, 1983: 214).
Peristiwa pembuahan menyebabkan bakal buah berkembang menjadi buah
dan bakal biji berkembang menjadi biji. Zigot yang terdapat dalam biji pun
berkembang menjadi embrio, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi
embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang
disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau
membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux).
Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan
putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi.
Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian
buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan
jumlah bakal biji yang terbuahi.
. Pada saat yang sama,  bunga mengalami perubahan yang
menyebabkan  perkembangan  bakal buah menjadi buah. Perhiasan bunga
dan benang sari biasanya layu, lalu gugur dan kemudian setelah polinasi
tangkai putik (stilus) mengering. Namun, bkal buah bertambah besar  dan
mengalami berbagai modifikasi histology yang menyebabkan  berbagai
jaringan berubah bentuk selnya. Beberapa  atau seluruh  modifikasi dapat
berperan dalam menghasilkan mekanisme untuk penyebaran biji. Jika diikuti
perkembangannya, buah terdiri dari bakal buah yang telah dewasa.
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah
pada bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering
berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih.
Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp
(epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp
(endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding
tengah atau mesokarp (mesocarpium). Pada sebagian buah, khususnya buah
tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-
bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak,
mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang
membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah,
maka buah itu lalu disebut buah semu.
  Buah juga dapat berkembang tanpa pembuahan dan tanpa
perkembangan biji. Peristiwa itu disebut partenokarpi dan banyak ditemukan
terutama pada spesies yang berbiji banyak, seperti pisang, semangka, nanas,
dan tomat.  Partenokarpi  dapat terjadi tana polinasi seperti jeru, labu dan
tomat, atau memerlukan rangksangan polinasi seperti anggrek. Bbuah yang
berbiji dapat pula diakibatkan oleh gugurnya embrio , namu terjadinya buah
seperi itu tidak digolongkan ke dalam partenokarpi karena terjadi pembuahan
disini.

Bila ditinjau secara teliti, buah adalah bakal buah yang telah dewasa.
Definisi yang lebih luas adalah dengan menganggap buah sebagai turunan
dari genesium dan jaringan diluar karpel yang turut serta  dan bersatu dalam
buah yang akhirnya dibentuk . contoh  jaringan tambahan seperti itu adalah
reseptakulum pada sirsak  (Annona muricata), dan arbei  (Fragaria). Periant
pada nangka (Artocarpus heteporhyllus) dan murbei (Morus alba). Tangkai
bunga pada kacang mede (Anacardium occidentale). Sisik pada perbungaan
seperti pada nanas (Ananas comocus). Buah  yang berkembang dari bnga
epigin (jambu)  atau yang memilki bakal buah inferus (mentimun) akan
menyertakan lapisan reseptakulum atau perhiasaan bunga dalam buah yang
akhrnya dibentuk. Meskipun demikian buah mentimun maupun ambu tak
menunjukan struktur ganda seperti itu sebab dinding bakal buahnya sejak
awal perkembangan telah melekat pada jaringan-jaringan tambahannya.
Ditinjau dari segi teknis, jaringan itu perlu disebut buah semu, yang berbea
dari buah sejati yang yang terdiri hanya dari jaringan bakal buah. Namun,
perbedaan itu tida sering diperhatiakan dan istilah bah telah dipakai untuk
hasil akhir yang berbentuk buah apapun jaringan asalnya (Hidayat.1995).
B.     Perkembangan Buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap
bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing
mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali
oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari
ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari
berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi
sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di
mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan
sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat
diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik
plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan
kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio
(lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang
disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa)
atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk
atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari
(stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga
buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi
masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya
umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Kulit buah ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah yang
terdiri dari 2 lapis meliputi eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga
lapis meliputi eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium
berbatasan dengan kulit biji. Eksokarpium umumnya satu lapis sel,
mesokarpium terdiri dari beberapa lapis sel, sedang endokarpium dapat satu
lapis atau lebih. Buah tertentu memiliki endokarpium yang terdiri dari sel
batu. Daging buah yang kita makan sehari-hari sebenarnya mesokarpium.
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah
tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya
tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan
bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu
merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah)
maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:
1.            buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu
bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
2.          buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki
banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah
tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang
nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
3.           buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah),
yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah
nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus) (Fahn.1997).

C.    Struktur Anatomi Buah


Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang
disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas
biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami
pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi
tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
1.      Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya
buah kelapa.
2.  Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya
       

bersabut (kelapa),   Berdaging (mangga dan pepaya).


3.      Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel
yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput
tipis (rambutan) (setjo.2004).
Monokotil : Epikarp, mesocarp, dan endocarp.
Dikotil : Epikarp, mesocarp, dan endokarp.

D.    Contoh Struktur Anatomi Buah


1.      Struktur Anatomi Perikarpium
Buah terbentuk setelah terjadi peristiwa pembuahan. Dinding ovarium
akan berkembang menjadi dinding buah. Buah memiliki dinding yang
terdiri dari dua lapis atau tiga lapis. Dinding buah dinamakan perikarpium.
Buah yang memiliki dua lapis dinding bagian yang terluar dinamakan
eksokarpium dan di dalamnya disebut endokarpium. Buah yang memiliki
tiga lapis dinding, bagian terluar disebut eksokarpium, bagian tengah
dinamakan mesokarpium, dan bagian terdalam disebut endokarpium.
Eksokarpium biasanya terdiri dari satu lapis sel dengan susunan rapat
dan ada yang memiliki kutikula seperti epidermis. Mesokarpium terdiri
dari beberapa lapis jaringan parenkimatis yang di dalamnya dapat
ditemukan berkas pengangkut, idioblas minyak, amilum, lendir, dan kristal
kalium oksalat. Endokarpium biasanya terdiri dari satu lapis sel yang
berkembang dari epidermis dalam daun buah. Eksokarpium dan
endokarpium buah yang masak terdiri dari satu lapis epidermis atau
beberapa lapis sel yang masing-masing dapat dibedakan dengan jelas
dengan mesokarpium. Jaringan yang menyusun perikarpium saling
berlekatan sehingga tidak dapat dipisahkan satu persatu. Eksokarpium
beberapa tanaman memiliki stomata, misalnya eksokarpium Cucurbita
pepo. Eksokarpium Lycopersicon esculentum dan Capsicum sp. tidak
ditemukan stomata.
Perikarpium buah berdaging, seperti Lycopersicon esculentum terdiri
dari perikarpium yang di dalamnya terdapat jaringan yang merupakan
perkembangan plasenta yang dilekati banyak biji, eksokarpium terdiri dari
satu lapis epidermis dan diikuti oleh 3-4 lapis sel kolenkima. Sel epidermis
berukuran besar dan tidak memiliki stomata. Mesokarpium terdiri dari
jaringan yang terdiri dari sel-sel berdinding tipis dan memiliki banyak
ruang antarsel.
2.      Struktur Anatomi Buah Buni
Buah buni memiliki perikarpium yang tebal dan berair. Perikarpium
berdiferensiasi menjadi eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium.
Eksokarpium dapat mengandung pigmen. Mesokarpium terdiri dari sel-sel
parenkima yang berlapis-lapis dan kebanyakan dapat dimakan,
endokarpium merupakan lapisan yang tipis atau keras.
Di dalam buah terdapat satu atau banyak biji. Contoh buah buni di
antaranya Lycopersicon esculentum, Carica papaya, Averrhoa carambola,
dan lain sebagainya. Buah Lycopersicon esculentum merupakan buah
tunggal dengan satu ruang, di dalamnya terdapat banyak biji. Perikarpium
mengandung pigmen kromoplas. Plasenta terletak di tengah ruang buah.
Buah Carica papaya dibentuk dari lima karpelum yang saling berlekatan di
bagian tepi sehingga terbentuk satu ruang buah. Plasenta terdapat di
helaian daun buah. Buah Averrhoa carambola dibentuk 5 daun buah, yang
masing-masing berlekatan di bagian dalam saja dan di bagian luar daun
buah tidak berlekatan sehingga tampak seperti bintang dengan ruang buah
yang sempit.
Contoh buah berdaging misalnya pala, belimbing manis, dan lombok.
Struktur anatomi perikarpium buah berdaging memiliki jaringan
parenkimatis yang tebal di bagian mesokarpium atau endokarpiumnya.

1) Pala (Myristica fragrans)


Buah pala merupakan buah tunggal dengan satu ruang yang berisi
satu biji. Epidermis tersusun dari dua lapis yang berbentuk pipih
berwarna coklat dan berkutikula. Lapisan epidermis merupakan lapisan
eksokarpium buah pala. Mesokarpium terdiri dari jaringan parenkima
yang berlapis-lapis dengan bentuk sel isodiametris, di dalamnya
ditemukan kelompok-kelompok brakhisklereida dengan bentuk bulat
dan noktah yang bercabang-cabang. Berkas pengangkut yang bertipe
kolateral ditemukan di bagian tengah mesokarpium. Di dalam
mesokarpium juga ditemukan sel-sel minyak yang berbentuk bulat
dikelilingi oleh sel khusus yang tidak sama dengan sel-sel parenkima di
sekitarnya.
2) Cabe Rawit (Capsicum fruetecens)
Perikarpium buah cabe rawit terdiri dari lapisan eksokarpium,
mesokarpium, dan endokarpium. Lapisan eksokarpium berupa jaringan
epidermis yang tersusun rapat. Lapisan mesokarpium disusun oleh
jaringan parenkimatis. Di dalam jaringan parenkimatis tersebar berkas
pengangkut. Sel-sel raksasa (Giant Cell) ditemukan di bagian paling
dalam dari mesokarpium. Endokarpium terdiri dari sel epidermis dalam
yang berbatasan langsung dengan sel raksasa dan ruang ovarium. Buah
cabe rawit memiliki dua ruangan yang dibentuk dari sekat sempurna
pada ruang buah.
3) Belimbing Manis (Averrhoa carambola)
                        Buah belimbing manis memiliki perikarpium yang terdiri dari
dua bagian yang meliputi eksokarpium dan endokarpium. Eksokarpium
terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk isodiametris. Lapisan
terluar dari kulit buah belimbing yang sangat muda memiliki trikoma
glanduler yang terdiri dari satu deret dengan tiga sel tangkai yang
berbentuk segiempat dengan satu sel kepala yang berbentuk bulat dan
mengandung sekret yang berwarna kuning. Sel kepala trikoma glanduler
memilki lapisan kutikula. Trikoma non glanduler juga ditemukan pada
lapisan terluar dari eksokarpium. Trikoma non glanduler terdiri dari satu
deret sel dengan jumlah dua sampai tiga sel yang berujung runcing.
Trikoma-trikoma tersebut gugur saat buah masak.
Endokarpium disusun oleh jaringan parenkimatis yang berlapis-
lapis. Di dalam jaringan parenkima ditemukan berkas pengangkut.
Parenkima yang menyusun endokarpium banyak mengandung ruang
antarsel yang luas. Ruangan yang terbentuk dari perikarpium sangat
sempit.
4). Buah Pepo pada Tumbuhan Cucurbitaceae
Buah berkembang dari bagian bawah bakal buah bersama dengan
jaringan di luar bakal buah, karena itu dinding buah tersusun dari
perikarp dan jaringan di luar bakal buah, tidak ada jaringan pembatas
antara kedua jaringan tersebut. Struktur dinding buahnya padat, dibawah
epidermis luar terdapat lapisan kolenkimatis. Daerah selanjutnya
tersusun atas jaringan parenkima yang sebagian dari parenkima ini
mengandung kloroplas, di daerah ini pada beberapa marga terdapat
lapisan sklereida yang bersambung atau terpisah. Daerah ketiga terdiri
atas parenkima berdaging. Berkas vaskular terletak dibagian berdaging
pada dinding buah. Epidermis dalam yang menggantung biji pada banyak
spesies berupa membran tipis yang transparan.
5). Buah Batu (misalnya Prunus)
Buah batu adalah buah berdaging dari bakal buah yang
menumapang, dan ditandai dengan endocarp berbatu, mesokarp
berdaging, dan eksokarp yang relatif tipis tersusun dari epidermis  dan
kolenkima subepidermis. Berkas vaskular terdapat di bagian yang
berdaging dan endokarp berbatu. Epidermis dalam membentuk lapisan
sklereida memangajng vertikal berlapis, daerah sebelah luarnya ialah
lapisan sklereida memanjang secara tangensial berlapis, dan dua sampai
empat lapis lebih luar lagi berdiferensiasi menjadi sklereida yang
isodiametris.

6). Buah Pyrus (misalnya apel)


Buah Pyrus merupakan buah berdaging dari bakal buah tenggelam
dan bagian-bagian di luar bakal buah membentuk bagian pokok yang
berdaging pada dinding buah. Sebagian besar daging buah dari buah
apel tersusun atas jaringan parenkima. Perikarp tersusun dari eksokarp
parenkimatis berdaging, bercampur dengan parenkim luar bakal buah,
dan endokarp tersusun dari sklereida. Epidermis luar mengandung
antosianin dan flobalen yang memberikan warna khas kulit beberapa
varietas apel.
E.     Struktur Anatomi Buah Kering
Buah kering contohnya buah adas (Foeniculum vulgare), ketumbar
(Coriandrum sativum), padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), pulutan (Urena
lobata), lada hitam (Piper nigrum), dan lain sebagainya. Buah adas dikatakan
sebagai cremokarp yang tersusun dari dua merikarp yang menempel pada
karpofor yang terdapat di tengah buah. Karpofor merupakan sumbu yang
terdapat di tengah buah.
Buah adas termasuk buah kering yang kulit biji tidak dapat dipisahkan dari
kulit buahnya. Setiap merikarp memiliki dua sisi yang mencolok. Sisi luar
cembung disebut dengan sisi dorsal dan bagian sisi dalam berbentuk datar
dinamakan sisi komisural. Sisi dorsal memiliki tiga rigi sedang sisi komisural
memiliki dua rigi. Dibagian sisi komisural di temukan rafe yang merupakan
bekas funikulus. Berkas pengangkut ditemukan di daerah rigi, di antara kedua
berkas pengangkut ditemukan adanya vitae yang merupakan kelenjar minyak
yang terdiri dari satu ruang yang dikelilingi oleh sel-sel epitel. Vitae berisi
minyak menguap, berbau khas dan berwarna kuning. Eksokarpium disusun
oleh satu lapis epidermis yang berbentuk poligonal, memanjang ke arah
tangensial dan diselubungi oleh kutikula. Mesokarp disusun oleh beberapa
lapis sel parenkima dengan dinding yang tidak menebal atau menebal dengan
bentuk jala. Sel-sel sklerenkimatik mengelilingi berkas pengangkut yang
bertipe kolateral dikelilingi sel-sel sklerenkimatik di bagian dalam.
Endokarpium terdiri dari sel-sel yang sempit memanjang, tersusun seperti
lantai disebut sel parket. Testa terdiri dari selapis sel yang berwarna kuning.
Endosperm berisisi sel-sel poligonal, bersifat parenkimatis, mengandung tetes-
tetes minyak dan butir aleuron. Embrio terletak pada bagian apikal dari
merikarp. Di dalam rafe juga ditemukan berkas pengangkut. Karpofor terdiri
dari sel-sel sklerenkimatik.
      Struktur anatomi dinding buah kering yang dapat pecah
Dinding buah pecah umunya terdapat pada buah yan berbiji banyak.
Contoh buah kering pecah ialah buah polong. Eksokarp mungkin hanya terdiri
atas epidermis saja atau epidermis dan lapisan subepidermis, keduanya
tersusun dari sel-sel berdinding tebal. Mesokarp biasanya parenkimatis dan
berdinding tipis, sedangkan endokarp biasanya terdiri atas beberapa deret sel
yang berdindiing tebal.
Contoh lainnya dari buah pecah adalah buah kotak sejati atau kapsul yang
mempunyai sel-sel parenkima dan sklerenkima yang beragam penyebarannya.
Misalnya pada Linum usitatissimum, perikarp dapat dibedakan menjadi
bagian eksokarp yang tersusun dari sel-sel yang berlignin dan untuk
mesokarp, endokarp tersusun atas jaringan parenkima.Buah kapsul Nicotina
tabacum, memiliki eksokarp dan mesokarp yang parenkimatis danendokarp
yang berdinding tebal yang terdiri atas dua atau tiga lapis sel.
2.      Struktur anatomi dinding buah kering yang tidak pecah
Buah tidak pecah biasanya hasil dari bakal buah yang hanya satu biji yang
berkembang, meskipun mungkin ada yang lebih dari satu bakal biji. Perikarp
buah tidak pecah sering mempunyai struktur yang mirip dengan kulit biji.
Kulit biji yang sebenarnya pada buah demikian ini melebur dengan perikarp,
misalnya buah padi atau caryopsis pada Graminae.
       Buah padi (caryopsis)

Perikarp dan sisa integumennya melebur menjadi satu. Contohnya buah


padi dan buah Triticum yang terdiri atas tiga bagian pokok yaitu (1) kulit buah
yang meliputi pericarp, kulit biji, dan nuselus, (2) endosperma, dan (3)
lembaga.
Perikarp terdiri atas lima bagian yaitu episermis, hypodermis, zona sel
berdinding tipis, sel melintang, dan sel tabung. Epidermis dan hypodermis
secara bersama membentuk eksokarp. Sel-sel eksokarp memanjang sejajar
dengan sumbu longitudinal buah, sel-sel ini menjadi pipih dan berdinding
tebal sehingga lumennya tidak jelas ketika buah tersebut masak. Sel-sel
melintang terdapat dibawah lapisan parenkimatis, berdinding tebal dan
bernoktah. Sel-sel tabung membentuk lapis-dalam perikarp. Ruang antar sel
luas terdapat diantara sel-sel tabung, dindingnya bernoktah dan lebih tipis
dibanding yang ada pada dinding sel-sel melintang (Essau.2007)

BAB III

KESIMPULAN

1.          Buah adalah bakal buah yang masak (kumpulan bakal buah) dengan
isinya, bersama-sama dengan setiap bagian lain yang berdekatan yang
dapat luruh membentuk buah.

2.          Buah merupakan pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).


Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-
masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses
yang diawali oleh peristiwa penyerbukan. Setelah itu, zigot yang terbentuk
mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi
biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp. Pembentukan buah ini
terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji
banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan
jumlah bakal biji yang terbuahi.

3.          Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit
buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah
masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu
epikarp, mesokarp, dan endokarp.
4.          Contoh struktur anatomi buah dapat dibedakan menjadi dua yaitu
perikarpium contohnya Lycopersicon esculentum dan buah buni contohnya
Pala (Myristica fragrans), Cabe Rawit (Capsicum fruetecens), Belimbing
Manis (Averrhoa carambola), Buah Pepo pada Tumbuhan Cucurbitaceae,
Buah Batu (misalnya Prunus), Buah Pyrus (misalnya apel).

5.      Struktur anatomi buah kering terbagi menjadi dua yaitu struktur anatomi
dinding buah kering yang dapat pecah dan struktur anatomi dinding buah
kering yang tidak dapat pecah.

DAFTAR PUSTAKA

Esau, K. 1977. Anatomy of Seed Plant. New York: John Wiley and Son Inc.

Fahn, A. 1990. Plant Anatomy. New York: Pergamon Press.

Hidayat, Estiti.B.1995. Anatomi Tumbuhan.Bandung: ITB


Tjitrosomo, Siti Sutarmi. 1983. Botani Umum. Bandung: Angkasa
Bella Dwi Lestari di 20.14

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya
Bella Dwi Lestari
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai