Makalah Antomi Buah Makalah Anatomi Buah
Makalah Antomi Buah Makalah Anatomi Buah
Makalah Antomi Buah Makalah Anatomi Buah
MAKALAH
ANATOMI BUAH
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah: Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu: Novianti Muspiroh,M.P
Disusun Oleh:
Alindah
Bella Dwi Lestari
Moch. Dyka Fadlilah
Putri Rohadatul Aisy
Biologi C/ II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buah merupakan perkembngan dinding bakal buah dan terkadang juga
bagian-bagian bunga lainnya. Buah terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji.
Pembentukan buah setelah peristiwa fertilisasi (pembuahan). Dinding ovarium akan
menjadi dinding buah dan bakal buah akan menjadi buah.
Setelah terjadi pembuahan, bakal buah akan menjadi buah. namun ada pula
peristiwa pembentukan buah yang tidak didahului dengan pembuahan. Peristiwa itu
disebut partenokarpi pada dasarnya jaringan penyusun buah berasal dari
perkembangan jaringan penyusun bakal buah. seharusnya dinamakn kulit buah
(perikarpium) adalah perkembangan dari dinding ovarium, tetapi pada prakteknya
kadang-kadang kulit buah tidak hanya berasal dari dinding ovarium saja. Buah semu
tidak dibentuk dari bakal buah saja tetapi mungkin dari bunga lain.
Secara normal perkembangan buah terjadi setelah pembuahan. Bakal buah
meluas ke arah plassenta dan ovarium. Bertambahnya ukuran buah disebabkan oleh
adanya dua proses, yaitu pembelahan (sel yang diawali dengan membesarnya,
sebelum pembelahan mitosis) dan pembesaran sel selanjutnya. Biasanya awal
terjadinya pembesaran sel tergantung pada pembelahan sel, dan dimulai sebelum
antesis, kemudian berlanjut sampai buah nyata. Tingkat ini kemudian secara
berangsur diganti dengan perkembangan sel dan diikuti oleh pertumbuhan
memanjang.
Bila ditinjau secara teliti, buah adalah bakal buah yang telah dewasa.
Definisi yang lebih luas adalah dengan menganggap buah sebagai turunan
dari genesium dan jaringan diluar karpel yang turut serta dan bersatu dalam
buah yang akhirnya dibentuk . contoh jaringan tambahan seperti itu adalah
reseptakulum pada sirsak (Annona muricata), dan arbei (Fragaria). Periant
pada nangka (Artocarpus heteporhyllus) dan murbei (Morus alba). Tangkai
bunga pada kacang mede (Anacardium occidentale). Sisik pada perbungaan
seperti pada nanas (Ananas comocus). Buah yang berkembang dari bnga
epigin (jambu) atau yang memilki bakal buah inferus (mentimun) akan
menyertakan lapisan reseptakulum atau perhiasaan bunga dalam buah yang
akhrnya dibentuk. Meskipun demikian buah mentimun maupun ambu tak
menunjukan struktur ganda seperti itu sebab dinding bakal buahnya sejak
awal perkembangan telah melekat pada jaringan-jaringan tambahannya.
Ditinjau dari segi teknis, jaringan itu perlu disebut buah semu, yang berbea
dari buah sejati yang yang terdiri hanya dari jaringan bakal buah. Namun,
perbedaan itu tida sering diperhatiakan dan istilah bah telah dipakai untuk
hasil akhir yang berbentuk buah apapun jaringan asalnya (Hidayat.1995).
B. Perkembangan Buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap
bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing
mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali
oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari
ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari
berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi
sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di
mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan
sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat
diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik
plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan
kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio
(lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang
disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa)
atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk
atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari
(stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga
buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi
masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya
umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Kulit buah ada yang dua lapis dan ada yang tiga lapis. Kulit buah yang
terdiri dari 2 lapis meliputi eksokarpium dan endokarpium sedang yang tiga
lapis meliputi eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Endokarpium
berbatasan dengan kulit biji. Eksokarpium umumnya satu lapis sel,
mesokarpium terdiri dari beberapa lapis sel, sedang endokarpium dapat satu
lapis atau lebih. Buah tertentu memiliki endokarpium yang terdiri dari sel
batu. Daging buah yang kita makan sehari-hari sebenarnya mesokarpium.
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah
tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya
tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan
bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu
merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu.
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah)
maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:
1. buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu
bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
2. buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki
banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah
tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang
nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
3. buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah),
yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah
nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus) (Fahn.1997).
BAB III
KESIMPULAN
1. Buah adalah bakal buah yang masak (kumpulan bakal buah) dengan
isinya, bersama-sama dengan setiap bagian lain yang berdekatan yang
dapat luruh membentuk buah.
3. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit
buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah
masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu
epikarp, mesokarp, dan endokarp.
4. Contoh struktur anatomi buah dapat dibedakan menjadi dua yaitu
perikarpium contohnya Lycopersicon esculentum dan buah buni contohnya
Pala (Myristica fragrans), Cabe Rawit (Capsicum fruetecens), Belimbing
Manis (Averrhoa carambola), Buah Pepo pada Tumbuhan Cucurbitaceae,
Buah Batu (misalnya Prunus), Buah Pyrus (misalnya apel).
5. Struktur anatomi buah kering terbagi menjadi dua yaitu struktur anatomi
dinding buah kering yang dapat pecah dan struktur anatomi dinding buah
kering yang tidak dapat pecah.
DAFTAR PUSTAKA
Esau, K. 1977. Anatomy of Seed Plant. New York: John Wiley and Son Inc.
Berbagi
Posting Komentar
Beranda
Mengenai Saya
Bella Dwi Lestari
Lihat profil lengkapku