Askep Oksigenasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR OKSIGENASI


PADA NY S DI RUANG NAKULA 2 RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO

Disusun Oleh :
AGUNG JABBAR SIDIQ
P1337420918005

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2018
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR OKSIGENASI
PADA NY S DI RUANG MAWAR RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO

A. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny, S
No. RM : 448166
Tempat Tanggal Lahir : 24 maret 1968
Umur : 49 th
Agama : islam
Status Perkawinan : belum menikah
Pendidikan : SLTP
Alamat : jl. Singosari I no.16 semarang selatan kota semarang
Pekerjaan :-
Jenis Kelamin : perempuan
Suku : Jawa
Diagnosa Medis : DM, bronkitis, dyspepsia
Tanggal Masuk RS : 24/08 2018
Tanggal Pengkajian : 25/08/2018
Sumber Informasi : Pasien, keluarga, rekam medis
Penanggung Jawab
Nama : Ny w
Umur : 52 th
Agama : islam
Alamat : jl. Singosari I no.16 semarang selatan kota semarang
Pekerjaan : swasta
Jenis Kelamin : perempuan
Hubungan dengan Pasien : saudara
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Sesak nafas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan bahwa klien sesak nafas, nyeri perut, mual, kedua kaki bengkak.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan pernha malakukan operasi mium 2004, dan operasi pada kepala
tahun 2013.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengaakan ibu klien memiliki penyakit gula
C. Pengkajian Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Gordon (11 Pola)
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan sakit apabila merasa tidak nyaman dan tidak mampu melakukan
aktivitas sehari-hari. Dan jika merasa sakit pasien selalu memeriksakan kesehatan ke
RS atau Puskesmas.
2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit :
Makan 3x/hari dengan jenis nasi, lauk, sayur dan pada pagi hari pasien biasa sarapan.
Klien tidak alergi terhadap makanan tertentu. Minum air putih 5-7 gelas perhari .
Selama sakit :
Di RS pasien makan 3X sehari dengan diit : DM , pasien menghabiskan 3/4 makanan
yang disediakan RS.
A. BB:47 kg
TB: 156 cm
IMT :19,31
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
BAB 1-2 hari sekali dengan warna konsistensi lembek, warna kuning, bau khas
amoniak. BAK 1-2 kali sehari, warna jernih dengan bau khas.
Selama sakit :
BAB 1 kali /1-2 hari, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas. BAK 1-2 kali
sehari, bau khas
4. Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Kemampuan melakukan ROM √
Kemampuan Mobilitas di tempat tidur √
Kemampuan makan/minum √
Kemampuan toieting √
Kemampuan Mandi √
Kemampuan berpindah √
Kemampuan berpakaian √
Ket. : 0 = Mandiri 1= Menggunakan alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat 4 = Tergantung Total
5. Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :
Pasien tidur 6-7 jam perhari, pasien mengatakan tidak ada keluhan, bangun tidur terasa
segar.
Selama sakit :
Pasien mengatakan pada malam hari dapat tidur mulai jam 21.00-04.00 WIB dan siang
hari juga dapat tidur siang 1-2 jam .
6. Sensori, Persepsi dan Kognitif
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan bahasa jawa dan
bahasa indonesia. Pasien tidak mempunyai gangguan pendengaran, pengecapan dan
penglihatan serta penciuman.
Nyeri
P: nyeri perut.
Q: ditekan.
R: perut (kanan atas).
S: 4.
T: hilang timbul.
7. Konsep diri
a. Identitas Diri : Pasien mampu mengenali diri dan menyadari dirinya seorang
perempuan
b. Gambaran Diri : pasien merasa dirinya sedang sakit namun pasien merasa dapat
sembuh dan sekarang sedang menjalankan pengobatan.
c. Ideal Diri : Pasien ingin sembuh dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti
sebelum sakit
d. Harga Diri : pasien tidak putus asa dalam melakukan pengobatan, karena keluarga
selalu memberikan perhatian dan motivasi
e. Peran Diri : selama ini pasien menjalani perannya sebagai saudara perempuan dari
kakak klien
8. Sexual dan Reproduksi
Pasien sudah berumur 49 tahun, dan pasien belum menikah.
9. Pola Peran Hubungan
Sebelum sakit : Hubungan dengan keluarga dan masyarakat baik, komunikasi dengan
menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia
Selama sakit : Hubungan dengan keluarga,sesama pasien, dan perawat baik.
10. Manajemen Koping Stress
Sebelum Sakit : bila ada masalah selalu dibicarakan dengan keluarga
Selama sakit :bila ada masalah selalu bicara dengan keluarga dan berdoa, menjalankan
pengobatan sesuai dengan anjuran Tim kesehatan.
11. Sistem Nilai dan Keyakinan
Sebelum sakit : pasien beragama Islam, rutin menjalankan ibadah
Selama sakit : Pasien pasrah pada Tuhan dan berdoa.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat Kesadaran : KU sedang, Kesadaran : CM GCS E:4 V:5 M: 6
2. TTV : S :365 °C N : 88 X/mnt TD :130/80 mmHg RR :29 X/mnt
3. Antropometri : TB :156 cm; BB :47 kg;20,28 IMT:19,31 ; Status gizi : normal
4. Kepala : bentuk kepala mesocepal, penyebaran rambut merata, tidak ada lesi.
5. Mata, Telinga, Hidung :
Mata : konjungtiva tidak anemis, skelera tidak ikterik, pupil isokor. strabismus
Hidung : tidak terdapat polip hidung, terdapat sedikit kotoran hidung,fungsi baik.
Telinga : terdapat sedikit serumen, fungsi pendengaran baik
6. Mulut : bibir lembab, beberapa gigi telah tanggal, tidak terdapat lesi di area mulut
7. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid
8. Dada/Thoraks :
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi dada, pernafasan cepat dan
dangkal.
Palpasi : tidak teraba masa, tidak ada nyeri tekan,vocal premitus teraba kanan dan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : terdapat suara ronchi di paru kanan kiri.
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis terlihat di ic ke 5
Palpasi : : ictus cordis teraba di ic ke 5
Perkusi : pekak
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
9. Abdomen
Inspeksi : bentuk supel, tidak ada lesi, asites tak ada
Palpasi : tidak teraba masa, nyeri tekan pada abdomen kanan atas dan bawah
Perkusi : bunyi timpany pada lambung
Auskultasi : peristaltik usus 16 kali permenit
10. Genetalia :
Bersih, tidak berbau, tidak terpasang kateter, tak ada tanda-tanda peradangan.
11. Ekstremitas :
Ekstremitas atas dan bawah simetris, terpasang infus RL 20 tpm pada pada tangan kiri.
, ada oedema pada kaki. Akral hangat
Kekuatan otot :
5 5
5 5
12. Kulit :
Turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, tak ada sianosis.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. laborat
Tanggal Sampel Jenis Pemeriksaan Hasil Angka normal Interpretasi
24/08/18 Darah Hemoglobin 11.0 g/dl 11.7-16.5 Low
Hematocrit 33.00 35-45 Low
Jumlah leukosit 7.1 /ul 3.6-11.0 Normal
Jumlah trombosit 330 /ul 150-400 Normal

Kimia klinik Gds 192 mg/dl 70-110 Higt


Ureum 44.7 mg/dl 17.0-43.0 Higt
Creatinin 0.6 mg/dl 0.5-0.8 Normal
Kolestrol total 269 mg/dl <200 Higt
Trigliserit 104 mg/dl <150 normal

SGOT 13 U/L 0-35 normal


SGPT 19 U/L 0-35 normal
Albumin 3.2 g/dl 3.4 – 4,5 low
Natrium 136.0 mmol/L 135.0 – 147.0 normal
Kalium 3.00 mmol/L 3.50 – 5.0 low
Kalsium 1.18 mmol/L 1.12 – 1.32 normal

imunologi HBsAg Negatif negatif normal


2. EKG
a. Sinus tachicardi
b. Left axis deviation
c. Left vwntricular hypertrophy
d. Borderline normal ECG
F. Therapy
Jenis Obat Dosis
24/08/2018
Infus RL 20 tpm

Injeksi Metformin 2x500 mg (perora)


SimVastatin 1x 10mg (perora)
Ranitidin 2x2 ml
furosemid 2x1 ml

Diit DM
G. Analisa Data
Data Masalah Penyebab
DS : klien mengatakan sesak nafas Ketidakefektifan Mukus berlebih
DO : Dada/Thoraks : bersihan jalan nafas
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi dada, pernafasan cepat dan dangkal.
Auskultasi : terdapat suara ronchi di paru kanan kiri,
TTV:
S :365 °C N : 88 X/mnt TD :130/80 mmHg RR :29 X/mnt.

DS: Klien mengatakan bahwa klien sesak nafas, nyeri perut, mual.
Nyeri akut Agen cedera
DO: Nyeri biologis
P: nyeri perut.
Q: ditekan.
R: perut (kanan atas).
S: 4.
T: hilang timbul.
Klien terlihat meringis menahan nyeri sambil memegang bagian perut yang sakit.

H. Diagnosa Perawatan Sesuai Prioritas


1. Ketidakefektifan bersihan jalan berhubungan dengan mukus berlebihan ditandai dengan RR:29 X/mnt, terdengar suara ronchi
2. nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.
I. intervensi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

HARI/ DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


TGL KEPERAWATAN
24/08/2 Ketidakefektifan bersihan NOC: NIC :
018 jalan nafas  Status pernafasan: Manajemen jalan nafas  Posisi semi fowler akan
kepatenan jalan nafas.  Posisikan pasien untuk memaksimalakan inspirasi.
memaksimalkan ventilasi.  Getaran dapat membantu
Setelah dilakukan asuhan  Berikan oksigen mencah secret yang ada
keperawatan selama 3 x 24  Lakukan fisioterapy dada  Mengetahui frekeunsi dan
jam, klien menunjukan sebagaimana mestinya irama pernafasan.
kepatenan jalan nafas baik  Monitor status pernafasan dan  Memaksimalkan ventilasi
dengan Kriteria Hasil. oksigen sebagaimana pernafasan klien
 Frekuensi mestinya.
pernafasan dalam  Motivasi pasien untuk bernafas
batas normal. pelan dalam.
 Mampu
mengeluarkan
sekret
 Tidak terdapat
suara nafas
tambahan

Nyeri akut b.d agen NOC :  Mengetahui subyektifitas


biologis  Pain Level, Pain Management klien terhadap nyeri untuk
 Pain control,  Lakukan pengkajian nyeri secara menentukan tindakan
Setelah dilakukan asuhan komprehensif termasuk lokasi, selanjutnya
keperawatan selama 3 x 24 karakteristik, durasi, frekuensi,  Mengetahui tingkat nyeri
jam, klien menunjukan kualitas dan faktor presipitasi untuk menetukan intervensi
nyeri berkurang atau hilang  Gunakan teknik komunikasi selanjutnya
dengan Kriteria Hasil : terapeutik untuk mengetahui  Setelah mengetahui kultur
 Mampu mengontrol pengalaman nyeri pasien yang mempengaruhi respon
nyeri (tahu penyebab  Pilih dan lakukan penanganan nyeri nyeri dapat segera
nyeri, mampu (farmakologi, non farmakologi dan dilakukan atau diberikan
menggunakan tehnik inter personal) intervensi yang sesuai
nonfarmakologi untuk  Ajarkan tentang teknik non  Mengalihkan pasien dari
mengurangi nyeri, farmakologi perhatiannya terhadap nyeri
mencari bantuan)  Berikan analgetik untuk dan membentru pasien
 Melaporkan bahwa nyeri mengurangi nyeri mengurangi respon terhadap
berkurang dengan  Evaluasi keefektifan kontrol nyeri nyeri
menggunakan  Tingkatkan istirahat  Analgesik memblokade
manajemen nyeri, skala  Kolaborasikan dengan dokter jika reseptor nyeri
2-3. ada keluhan dan tindakan nyeri  Mengetahui subyektifitas
 Mampu mengenali nyeri tidak berhasil. klien terhadap nyeri untuk
(skala, intensitas, menentukan tindakan
frekuensi dan tanda selanjutnya
nyeri)  Nyeri mempengaruhi tanda-
 Menyatakan rasa tanda vital
nyaman setelah nyeri
berkurang
 Tanda vital dalam
rentang normal
J. implementasi
TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : NY,S No. RM : 448166


Umur : 49 tahun Dx Medis : DM, bronkitis
Hari/ No/ Jam Implementasi TTD/Nama
Tgl Dx
jumat 1 08:00  memonitor status pernafasan dan oksigen sebagaimana mestinya.
24/08/20 2  melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
18 frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2  mengunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
1  memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
 Memberika oksigen 2 liter/menit
2 09:00
2  mengajarkan tentang teknik non farmakologi (relaksasi distraksi)
1  mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri
 berkolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil.
1
1  melakukan fisioterapy dada sebagaimana mestinya
 memotivasi pasien untuk bernafas pelan dalam.
2 12:00
 memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri (ranitidine 50ml)
 memotivasi untuk Tingkatkan istirahat

Sabtu 1 08:00  memonitor status pernafasan dan oksigen sebagaimana mestinya.


25/08/20 2  melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
18 frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
 memberikan oksigen 2 liter/menit
2
 mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri
1 09:00
1  melakukan fisioterapy dada sebagaimana mestinya
2 12:00  memotivasi pasien untuk bernafas pelan dalam.
2  memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri (ranitidine 50ml)
minggu 08:00  memonitor status pernafasan dan oksigen sebagaimana mestinya.
26/08/20  melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
18 frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
 memberikan oksigen 2 liter/menit
09:00  mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri

12:00  melakukan fisioterapy dada sebagaimana mestinya


 memotivasi pasien untuk bernafas pelan dalam.
 memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri (ranitidine 50ml)

K. Evaluasi
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal / Kode SOAP TTD
jam Diagnosa perawat
Keperawatan
24/08/2018 1 DS : klien mengatakan sesak nafas berkurang, sedikit lega dan terasa nyaman
DO : Dada/Thoraks :
(14:00)
 Inspeksi : irama nafas reguler, terpasang oksigen 2 liter/menit
Auskultasi : terdapat suara ronchi di paru kanan kiri,
TTV:
S :363 °C N : 92 X/mnt TD :130/80 mmHg RR :27 X/mnt.
A:masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi ,2,3,4.

DS: Klien mengatakan bahwa klien sesak nafas, nyeri perut, mual.
2
DO: Nyeri
P: nyeri perut.
Q: ditekan.
R: perut (kanan atas).
S: 4.
T: hilang timbul.
Klien terlihat meringis menahan nyeri sambil memegang bagian perut yang sakit.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1,5,6,7,8
25/08/2018 1 DS : klien mengatakan sesak nafas berkurang, sedikit lega dan terasa nyaman
DO : Dada/Thoraks :
(14:00)
 Inspeksi : irama nafas reguler, oksigen 2 liter/menit
Auskultasi : terdapat suara ronchi di paru kanan kiri,
TTV:
S :363 °C N : 92 X/mnt TD :130/80 mmHg RR :27 X/mnt.
A:masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi ,2,3,4.

DS: Klien mengatakan bahwa nyeri perut sering timbul,


2
DO: Nyeri
P: nyeri perut.
Q: ditekan.
R: perut (kanan atas).
S: 4.
T: hilang timbul.
Klien terlihat meringis menahan nyeri sambil memegang bagian perut yang sakit.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1,5,6,7,8

26/08/2018 1 DS : klien mengatakan sesak nafas berkurang, terasa lebih nyaman


DO: Dada/Thoraks :
(14:00)
 Inspeksi : irama nafas reguler, oksigen 2 liter/menit
Auskultasi : terdapat suara ronchi di paru kanan kiri,
TTV:
S :376 °C N : 90 X/mnt TD :130/60 mmHg RR :26 X/mnt.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi ,2,3,4.

DS: Klien mengatakan bahwa nyeri perut berkurang namun kadang kadang sering timbul
2
DO: Nyeri
P: nyeri perut.
Q: ditekan.
R: perut (kanan atas).
S: 2.
T: hilang timbul.
Klien terlihat sesekali meringis apabila nyeri timbul, dan memegang bagian yang nyeri
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1,5,6,7,8

Anda mungkin juga menyukai