Revisi Proposal
Revisi Proposal
Revisi Proposal
Disusun Oleh:
GINA KAMILIA
NIM. P17334117025
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
kehendak-Nya lah segala sesuatu berlaku, pada-Nyalah semua kembali dan hanya
atas rahmat dan keridhoan-Nya proposal usulan karya tulis ilmiah ini dapat
dan motivasi, oleh karena itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati
3. Ibu Eem Hayati, S.Pd, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
5. Keluarga tercinta yang senantiasa menghaturkan doa yang tulus yang tak
pernah putus dalam setiap langkah penyusun serta tak pernah bosan
i
memberikan dukungan baik moril maupun materil sehingga Usulan
Resti Nur, Azka, Narissa, Ilma, Salma, Anneke, Deony dan teman-teman
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut
putus untuk penyusun sehingga Usulan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan proposal karya tulis ilmiah ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
3.3 Waktu dan tempat penelitian .......................................................................11
3.4 Cara pengumpulan dan pengolahan data .....................................................11
3.5 Alat, Bahan, dan Cara Kerja ........................................................................12
3.6 Skema Kerja .................................................................................................15
3.7 Rencana Jadwal Penelitian ...........................................................................16
3.8 Rencana Anggaran Biaya .............................................................................16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
pinggiran sirkuler yang tebalnya sekitar 1,5 µm dan pusatnya tipis. Cakram
jumlah eritrosit lebih cepat, tepat, dan efisien waktu. Pengenceran dalam
akurat. Kerugian metode ini adalah harga alat penghitung elektronik mahal
perlu ada upaya untuk menjamin kecepatan alat bekerja dalam satu program
Adapun dengan mode whole blood membutuhkan sampel darah vena yang
sesuai dalam volume yang dibutuhkan, sedangkan dalam mode Pre Diluent
dapat digunakan pada sampel dalam jumlah sedikit yang diambil pada
Dengan metode pemeriksaan yang berbeda (whole blood dan mode pre
1
2
rutin. Hal ini dikarenakan pada mode Pre Diluet sel yang sangat kecil (sel
ghost) saja mampu terdeteksi pada alat, sel ghost tersebut bisa merupakan sel
perbedaan jumlah leukosit dari darah mode Whole blood dan Pre Diluent
penelitian tentang Perbedaan Jumlah Eritrosit dari Darah Whole Blood dan
Apakah ada perbedaan jumlah eritrosit metode whole blood dengan pre
Analyzer?
Hematology Analyzer.
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk seorang analis khususnya pada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Darah
Darah adalah jaringan cair berwarna merah yang terdiri atas dua bagian
yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu
satu per dua belas berat badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalah
plasma darah, sedang 45% sisanya terdiri dari sel darah. (Pearce, 2006).
Keadaan jumlah darah pada setiap orang tidak sama, bergantung pada usia,
serta keadaan jantung atau pembuluh darah. Susunan terdiri atas: air 91%,
protein 8%, mineral 0,9%, dan sisanya diisi oleh sejumlah bahan organik,
yaitu: glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino.
(Sadikin M. , 2001)
berbagai penyakit.
3
4
tubuh.
korpuskuli, yamg membentuk sekitar 45% bagian darah yang terdiri dari 3
macam atau jenis sel, yaitu: eritrosit, leukosit dan trombosit. Pada
yang disebut juga plasma dan membentuk sekitar 55% bagian dari darah.
mikro, baik yang bersifat larut dalam air maupun yang tidak larut dalam
2.1
3
5
2.2 Eritrosit
Eritrosit merupakan sel darah yang tidak berinti, bulat atau agak oval
tampak seperti cakram bikonkaf dengan ukuran 7-8µm. Sel ini merupakan
bagian terbesar dari sel-sel dalam darah jumlahnya sekitar 4,5 - 5,0 juta per
dehidrasi (kekurangan cairan), sesak nafas, PPOK, perokok, luka bakar, orang
yang tinggal pada dataran tinggi. Penurunan jumlah eritrosit dapat berkenaan
Sel darah merah tidak memiliki inti sel, mitokondria, dan ribosom serta
tidak dapat bergerak. Sel ini tidak dapat melakukan mitosis dan pembentukan
protein.
a. Membran eritrosit
Fungsi utama sel darah merah adalah membawa Oksigen (O2) dari
Eritrosit pada masa awal janin terjadi dalam yolk sac, pada bulan
kehamilan kedua eritripoeisis berpindah ke liver, dan pada saat bayi lahir
sel selama 120 hari. Proses eritropoiesis diatur oleh glikoprotein yang
7
bernama eritropoietin yang diproduksi oleh ginjal 85% dan hati 15%. Pada
jumlah eritrosit tergantung pada umur dan jenis kelamin. Pada pria 4,4 –
5,6 x 106 sel/mm3 dan pada wanita 3,8 – 5,0 x 106 sel mm3 (DEPKES
2011)
b. Dengan automatis
hitung jumlah eritrosit lebih cepat, tepat, dan efisien waktu. Pengenceran
yang akurat. Kerugian metode ini adalah harga alat penghitung elektronik
cermat, dan perlu ada upaya untuk menjamin kecepatan alat bekerja dalam
hematocrit, hitung jumlah eritrosit, hitung jumlah leukosit, dan hitung jumlah
antikoagulan lain seperti heprain (diambil dengan tabung vakum hijau) atau
volume lebih kecil) seperti darah anak yang dikumpulkan dari tabung telinga
2.8 Hipotesis
Ada perbedaan jumlah eritrosit dengan mode Whole Blood maupun Pre
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data
yang didapatkan dari hasil pemeriksaan hitung jumlah eritrosit dengan sampel
11
12
3.5.1 Alat
Analyzer, tabung, spuit, kapas, tourniquette, tabung mikro, dan mikro pipet.
3.5.2 Bahan
1. Darah
2. Antikoagulan EDTA
3. Cellpack (diluent)
masuk ke indikator.
EDTA 10%).
on/of;
backgroundcheck;
14
antikoagulan;
sampel.
9. Ketika mendengar bunyi bip dan probe sampel keluar dari tabung,
ditampilkan di layar.
10. Hasil akan ditampilkan pada layar dan akan otomatis print
menghisap sampel.
8. Ketika mendengar bunyi bip dan probe sampel keluar dari tabung,
ditampilkan di layar.
Pasien
Frandson. (1993). Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Hidayah. (2002). Perbedaan Hasil Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit Secara Manual Dan
Automatic.
Mutaqqin. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan.
Jakarta: Salemba Medika.
Sherwood. (2014). Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. edisi 8. Jakarta: EGC.
Sysmex. (2012). Automated Hematology Analyzer XP series XP-100 Instruction for Use.
Kobe : Sysmex Corporation
17