LAPORAN INDIVIDU Desri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
DESA SIDO MAKMUR

Disusun Oleh :

Desri Yela Dewi


1621290051

Daerah Pengabdian :

Desa : Sido makmur


Kecamatan : Kabawetan
Kabupaten : Kepahiang
Provinsi : Bengkulu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PNDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2019

i
KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH BENGKULU

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKHIR KKN FAKULTAS FKIP
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH BENGKULU

Program praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Teknik Universitas


Muhammadyah Bengkulu telah dilaksanakan mulai tanggal 22 juli – 05 September 2019 di
Desa Sido makmur, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Provinsi bengkulu
dengan jumlah peserta 12 orang. Untuk melengkapi tugas KKN tersebut, maka dibuatlah
laporan hasil akhir KKN ini sebagai bahan evaluasi bagi penyelenggaraan KKN tahun
berikutnya.
Demikianlah laporan hasil akhir KKN ini dibuat dan telah diperiksa kebenarannya
untuk kemudian disahkan sebagai laporan resmi tugas akhir KKN.

Pelaksana Kuliah Kerja Nyata


Di desa Sido makmur, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang,
Provinsi Bengkulu

Dosen pembimbing lapangan Kordes KKN

Ns. FERASINTA, S.Kep., M.Kep M.Wal Fadjri Waza


0205029102 1634020104

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang
1 (satu) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Melalui laporan ini pula, kami
ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah turut andil dalam
kesuksesan kegiatan KKN. Ungkapan rasa terima kasih secara khusus kami sampaikan
kepada: 1.Bapak rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), 2.Bapak selaku ketua
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPMUniversitas Muhammadiyah
Bengkulu), 3.Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberikan nasihat dan
bimbingannya selama kegiatan KKN, 4.Masyarakat Desa Sido Makmur tanpa terkecuali
yang telah mengajarkan Kami banyak hal selama kegiatan KKN. Serta semua pihak yang
mendukung lancarnya pembuatan laporan ini. Penulisan laporan ini merupakan salah satu
tugas KKN di Universitas Muhammadiyah bengkulu (UMB). Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua. Penulisan laporan ini kami rasa masih mempunyai
kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami
miliki. Sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan untuk membangun pembuatan
laporan yang lebih baik pada masa yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 3
D. Manfaat Kegiataan ............................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Esensi Kuliah Kerja Nyata .................................................................. 5
B. Pemberdayaan Masyarakat .................................................................. 6
BAB III MATERI DAN METODE
A. Sasaran ................................................................................................. 11
B. Metode Penerapan ................................................................................ 12
C. Evaluasi Kegiatan ................................................................................ 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan ...................................................................................... 14
B. Pembahasan.......................................................................................... 14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................... 16
B. Saran .................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
RINGKASAN

Pada Tanggal 22 Juli - 05 September 2019 kemaren saya telah melaksanakan program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sido Makmur, Kec.Kabawetan, Kabupaten Kepahiang,
Propinsi Bengkulu. Pada Program KKN tersebut, saya merealisasikan salah satu darma
perguruan tinggi yaitu pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari pelaksanaan program ini yaitu
diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman belajar melalui keterlibatan dalam
masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan, dan
menanggulangi permasalahan yang berada di lapangan. Adapun khalayak sasaran dari
pemberdayaan masyarakat yang saya lakukan yaitu semua warga Desa Sido makmur.
Banyak program yang saya laksanakan di desa Sido makmur tersebut. Program-program
tersebut meliputi : Kegiatan Penyenggaran masalah dana desa, penyelenggaraan masalah
hewan ternak, mengembangkan usaha kecil, membantu mengajar mengaji anak-anak,
melaksanakan senam sehat bersama, menggali potensi seni yang ada di desa, dan
mengadakan kerja bakti secara rutin. Selama kurang lebih 45 hari, program-program tersebut
dapat terlaksana dengan baik dan dapat diterima oleh masyarakat.

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut UU no. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agaran peserta didik secara aktif mengembangkan pontensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual,keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya , masyrakat, bangsa dan negara. Dasar ininilah yg digunakan
kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dalam perwujudannya.
Kuliah kerja nyata (KKN) adalah suatu bentuk pengabdian mahasiswa terhadap
masyrakat dan merupakan salah satu bagian dari Tri Dhrma Penguruan Tinggi. Dengan
diadakannya KKN, diharapkan seorang mahasiswa semakin matang dengan disiplin
keilmuannya. KKN juga berupaya mewujudkan pendidikan yang langsung dialami oleh
mahasiswa. Jadi tidak hanya sekadar materi tetapi yang lebih penting adalah aplikasi daro
teori-teori yang telah diproleh di bangku kuliah yang harus diterapkan dalam lingkungan
masyarakat karena terkadang teori-teori yang telah didapat dibangku kuliah tidak sama
dengan kenyataan yang ada di lingkungan masyrakat.
Melalui kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan mampu untuk mengenal lingkungan
masyarakat secara langsung dengan segala permasalahan yang terjadi.dengan ditemukannya
permasalahan, mahasiswa akan berpikir da berusaha untuk mencari solusi atas permasalahan
tersebut.melalui kegiatan ini pula, diharapkan dapat menjadi jembatan bagi mahsiswa menuju
ke dunia kerja yang cakupannya lebih luas dari pada dunia perkuliah. Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tersebut maka kegiatan KKN dianggap penting dan harus
diselenggarakan.

B. Rumusan Masalah
1. Siapa saja yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan kegiatan KKN ?
2. Metode apa saja yang diterapkan dalam kegiatan KKN ?
3. Bagaimana pelaksanaan dari kegiatan KKN ?
4. Bagaimana evaluasi dari kegiatan KKN ?

2
C. Tujuan Kegiatan
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar melalui keterlibatan dalam masyakarat
yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi
permasalahan yang berada di lapangan.
b. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi dan seni
dalam upaya menumbuhkan, mempercepat gerak, serta mempersiapkan kader
pembangunan di masa depan.
c. agar perguruan tinggi dapat mencetak sarjana pengisi teknologi struktur dalam
masyarakat yang lebih menghayati kondisi gerak dan permasalahan yang kompleks
yang dihadapi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dengan demikian,
output yang dihasilkan oleh perguruan tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan
terlatih dalam menanggulangi permasalahan pembangunan.
d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah, instasi
terkait dan masyarakat sehingga perguruan tinggi dapat lebih berperan dan
menyesuaikan pendidikan serta penelitiannya dengan tuntutan realistis dari
masyarakat yang sedang membangun.
D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa KKN
a. Menambah pemahaman tentang cara berpikir dan bekerja secara praktis dalam
menanggulangi berbagai permasalahan di masyarakat.
b. Menambah pemahaman dan penghayatan tentang kegunaan agama, ilmu, seni dan
budaya bagi pembangunan.
c. Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kesulitan yang dihadapi masyarakat
dalam melaksanakan pembangunan.
d. Mendewasakan cara berpikir dan daya nalar mahasiswa dalam melakukan
penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah.
e. Membina mahasiswa menjadi inovator, motivator, dinamisator, problem solver dan
religions counselor.
f. Membentuk sikap, rasa cinta, serta rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap
kemajuan masyarakat.
g. Menumbuhkan sifat profesionalisme dalam diri mahasiswa.

3
2. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam merencanakan dan melaksanakan
pembangunan.
b. Cara berpikir, bersikap, dan bertindak dari masyarakat akan lebih sesuai dengan
pembangunan.
c. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di masyarakat sehingga terjamin
kelangsungan pembangunan bangsa dan negara.

3. Bagi Perguruan Tinggi


a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat
sehingga kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan.
b. Para dosen atau pengajar akan memperoleh berbagai pengalaman yang berharga dan
menemukan berbagai masalah untuk pengembangan kegiatan penelitian.
c. Mempererat kerja sama antara lembaga Muhammadiyah dengan instansi lain.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Esensi Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa dan
civitas akademik melalui berbagai kegiatan langsung di tengah-tengah masyarakat, dan
mahasiswa berupaya untuk menjadi bagian dari masyarakat serta secara aktif dan kreatif
terlibat dalam dinamika yang terjadi di masyarakat. Keterlibatan mahasiswa bukan saja
menjadi kesempatan mahasiswa belajar dari masyarakat, namun juga memberi pengaruh
positif dan aktif terhadap pengembangan masyarakat, sehingga memberi warna baru dalam
pembangunan masyarakat. Pada prinsipnya KKN merupakan salah satu kegiatan pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan ilmu yang
diperoleh, hasil-hasil penelitian di bidang IPTEK untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakat.
KKN sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan merupakan wujud dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian
kepada Masyarakat. Ketiga aspek dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilaksanakan
dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para
lulusan Perguruan Tinggi dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan yang memadai
dalam bidang masing-masing, mampu melakukan penelitian dan bersedia mengabdikan diri
demi kemaslahatan umat manusia pada umumnya dalam masyarakat Indonesia pada
khususnya. Sasaran KKN adalah (1) masyarakat umum, (2) sekolah, (3) lembaga/instansi dan
(4) industri atau kelompok tertentu.
KKN merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan
berdasarkan UUD 1945. Pasal 31 UUD 45 menyatakan tiap tiap warga Negara berhak
mendapat pengajaran. Pasal 20 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan: “Perguruan tinggi berkewajiban
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat”. Pada Pasal 24 ayat 2
disebutkan: “Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya
sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian
masyarakat”. Pasal 2 ayat 1 butir b, Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa tujuan Pendidikan Tinggi adalah mengembangkan
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan

5
pengunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional. Kemudian Pasal 3 ayat 1 disebutkan pula bahwa: Perguruan Tinggi
ádalah lembaga penyelenggara pendidikan dan penelitian serta pengabdian kepada
masyarakat.
Selanjutnya Pasal 3, ayat 4: Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan
masyarakat. Pasal 2 ayat 1, KEPMEN DIKNAS Nasional RI 232/U/2000, tentang tujuan dan
arah pedidikan tinggi menyebutkan bahwa: pendidikan akademik bertujuan menyiapkan
peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dalam
menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan/atau kesenian serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Pasal 3 ayat 2 butir b menyatakan bahwa: progam sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang
mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan
bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap
dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama.
Berdasarkan dasar hukum itulah, mata kuliah KKN disiapkan dalam rangka
mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman riil di masyarakat. Dengan
pengalaman tersebut, mahasiswa diharapkan mendapatkan kemampuan generative berupa
kecakapan hidup seperti kemampuan berpikir dan kemampuan bernalar secara analitik,
berdasarkan sumber empirik dan realistik, agar dapat merancang dan melaksanakan program,
membantu mengatasi permasalahan yang ada, bekerja sama dengan orang lain, mengatur diri
sendiri dan melatih keterampilan dalam bekerja. Dengan demikian mahasiswa mendapatkan
wawasan, pengalaman dan keterampilan dalam bermasyarakat sebagai nilai tambah selama
menimba ilmu di bangku kuliah.

B. Pemberdayaan Masyarakat
a. Pengertian pemberdayaan
Definisi pemberdayaan dalam arti sempit, yang berkaitan dengan sistem pengajaran
antara lain dikemukakan oleh Merriam Webster dan Oxford English Dictionary
kata”empower”mengandung dua arti. Pengertian pertama adalah to give power of authority
dan pengertian kedua berarti to give ability to or enable. Dalam pengertian pertama diartikan
sebagai memberi kekuasaan, mengalihkan kekuasaan, atau mendelegasikan otoritas ke pihak
lain. Sedangkan dalam pengertian kedua, diartikan sebagai upaya untuk memberikan
kemampuan atau keberdayaan. Sedangkan proses pemberdayaan dalam konteks aktualisasi

6
diri berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan individu dengan menggali
segala potensi yang dimiliki oleh individu tersebut baik menurut kemampuan keahlian (skill)
ataupun pengetahuan (knowledge). Seorang tokoh pendidikan Paulo Freire, berpendapat
bahwa pendidikan seharusnya dapat memberdayakan dan membebaskan para peserta
didiknya, karena dapat mendengarkan suara dari peserta didik. Yang dimaksud suara adalah
segala asprasi maupun segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik tersebut.
Pranaka dan Moeljanto menjelaskan konsep pemberdayaan (empowerment) dilihat
dari perkembangan konsep dan pengertian yang disajikan dalam beberapa catatan
kepustakaan dan penerapannya dalam kehidupan masyrakat. Pemahaman konsep dirasa
penting, karena konsep ini mempunyai akar historis dari perkembangan alam pikiran
masyarakat dan kebudayaan barat. Perlu upaya mengaktualisasikan konsep pemberdayaan
tersebut sesuai dengan alam pikiran dan kebudayaan Indonesia. Namun empowerment
hanya akan mempunyai arti kalau proses pemberdayaan menjadi bagian dan fungsi dari
kebudayaan, baliknya menjadi hal yang destruktif bagi proses aktualisasi dan koaktualisasi
aksestensi manusia.
Pada intinya pemberdayaan adalah membantu klien untuk memperoleh daya untuk
mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan diri
mereka termasuk mengurangi hambatan pribadi dan sosial. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang dimiliki
antara lain dengan transfer daya dari lingkunganya. (Onny S. Prijono dan A.M.W Pranaka,
1996: 2-8).

b.Tujuan Pemberdayaan
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan
masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak
dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Kemandirian masyarakat adalah
merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk
memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai
pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya kemampuan yang
terdiri atas kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, afektif, dengan mengerahkan sumber
daya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut. Terjadinya keberdayaan
pada empat aspek tersebut (afektif, kognitif, konatif dan psikomotorik) akan dapat
memberikan kontribusi pada terciptanya kemandirian masyarakat yang dicita-citakan. Dalam
masyarakat akan terjadi kecukupan wawasan, yang dilengkapi dengan kecakapan

7
keterampilan yang memadai, diperkuat oleh rasa memerlukan pembangunan dan perilaku
sadar akan kebutuhan tersebut. (Ambar Teguh S, 2004:80-81)

c.Tahap-tahap Pemberdayaan
Menurut Sumodingningrat (2004:41) pemberdayaan tidak bersifat selamanya,
melainkan sampai target masyarakat mampu untuk mandiri dan kemudian dilepas untuk
mandiri, meski dari jauh dijaga agar tidak jatuh lagi. Dilihat dari pendapat tersebut berarti
pemberdayaan melalui suatu masa proses belajar, hingga mencapai status, mandiri. Meskipun
demikian dalam rangka menjaga kemandirian tersebut tetap dilakukan pemeliharaan
semangat, kondisi dan kemampuan secara terus menerus supaya tidak mengalami
kemunduran lagi. Sebagaimana disampaikan di muka bahwa proses belajar dalam rangka
pemberdayaan akan berlangsung secara bertahap.
Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah meliputi:
1) Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli sehingga
merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
2)Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan keterampilan
agar terbuka wawasandan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil
peran di dalam pembangunan.
3) Tahap peningkatan intelektual, kecakapan keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan
kemampuan inovatif untukmengantarkan pada kemandirian. (Ambar Teguh S, 2004:82-
83)

d. Sasaran pemberdayaan
Perlu dipikirkan siapa yang sesungguhnya menjadi sasaranpemberdayaan.
Schumacher memiliki pandangan pemberdayaan sebagai suatu bagian dari masyarakat miskin
dengan tidak harus menghilangkan ketimpangan struktural lebih dahulu. Masyarakat miskin
sesungguhnya juga memiliki daya untuk membangun. Dengan demikian memberikan “kail
jauh lebih tepat daripada memberikan ikan”. (Ambar Teguh S, 2004:90)

e. Pendekatan Pemberdayaan
Akibat dari pemahaman hakikat pemberdayaan yang berbeda-beda, maka lahirlah dua
sudut pandang yang bersifat kontradiktif. Kedua sudut pandang tersebut memberikan
implikasi atas pendekatan yang berbeda pula di dalam melakukan langkah pemberdayaan
masyarakat. Pendekatan yang pertama memahami pemberdayaan sebagai suatu sudut
pandang konfliktual.Munculnya cara pandang tersebut didasarkan pada perspektif konflik

8
antara pihak yang memiliki daya atau kekuatan di satu sisi, yang berhadapan dengan pihak
yang lemah di sisi lainya. Pendapat ini diwarnai oleh pemahaman bahwa kedua pihak yang
berhadapan tersebut sebagai suatu fenomena kompetisi untuk mendapatkan daya, yaitu pihak
yang kuat berhadapan dengan kelompok lemah. Penuturan yang lebih simpel dapat
disampaikan, bahwa proses pemberian daya kepada kelompok lemah berakibat pada
berkurangnya daya kelompok lain. Sudut ini lebih dipandang popular dengan istilah zero-
sum.
Pandangan kedua bertentangan dengan pandangan pertama. Jika pada pihak yang
berkuasa, maka sudut pandang kedua berpegang pada prinsip sebaliknya. Maka terjadi proses
pemberdayaan dari yang berkuasa/berdaya kepada pihak yang lemah justru akan memperkuat
daya pihak pertama. Dengan demikian kekhawatiran yang terjadi pada sudut pandang kedua.
Pemberi daya akan memperoleh manfaatpositif berupa peningkatan daya apabila melakukan
proses pemberdayaan terhadap pihak yang lemah. Oleh karena itu keyakinan yang dimiliki
oleh sudut pandang ini adanya penekanan aspek generative. Sudut pandang demikian ini
popular dengan nama positive-sum (Ambar Teguh S, 2004:91)

f. Pengertian Masyarakat
Menurut masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi
tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian interaksi adalah individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut. Sedangkan menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, masyarakat
adalah sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki
pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengankesamaan-kesamaan tersebut,
manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.

g. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat


Sumodiningrat (1996) mengemukakan bahwa pemberdayaanmasyarakat merupakan
suatu proses perubahan dari ketergantungan menuju pada kemandirian. Berbagai pandangan
yang berkembang dalam teori pembangunan, baik di bidang ekonomi maupun administrasi,
menempatkan masyarakat sebagai pusat perhatian dan sasaran sekaligus pelaku utama
pembangunan, atau dengan kata lain masyarakat tidak hanya merupakan obyek tetapi sebagai
subyek pembangunan. Pandangan ini muncul sebagai tanggapan atas terjadinya kesenjangan
seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat. Adapun pemberdayaan
masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat
sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihakyang
memberdayakan.

9
h. Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Ada tiga strategi utama pemberdayaan dalam praktek perubahan sosial yaitu
tradisional, direct action (aksi langsung) dantransformasi (Hanna dan Robinson, 1994 dalam
Hikmat, 2006).
1. Strategi tradisional menyarankan agar mengetahui dan memilih kepentingan terbaik secara
bebas dalam berbagai keadaan. Dengan kata lain semua pihak bebas menentukan
kepentingan bagi kehidupan mereka sendiri dan tidak ada pihak lain yang mengganggu
kebebasan setiap pihak.
2. Strategi direct-action membutuhkan dominasi kepentingan yang dihormati oleh semua
pihak yang terlibat, dipandang dari sudut perubahan yang mungkin terjadi. Pada strategi
ini, ada pihak yang sangat berpengaruh dalam membuat keputusan.
3. Strategi transformatif menunjukkan bahwa pendidikan massa dalam jangka panjang
dibutuhkan sebelum pengindentifikasian kepentingan diri sendiri.

10
BAB III
MATERI DAN METODE

A. Sasaran
Salah satu dharma perguruan tinggi negeri adalah pengabdian kepada masyarakat.
Hal ini mengindikasikan bahwa salah satu tugas perguruan tinggi adalah mengabdikan diri
terhadap masyarakat semaksimal mungkin. Program pengabdian terhadap masyarakat ini
dilaksanakan dengan menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku perkuliahan serta
memanfaatkan berbagai penelitian ke dalam lingkungan masyarakat melalui sosialisasi.
Pengabdian pada masyarakat yang diterapkan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN). Bentuk
pengabdian yang dilakukan antara lain pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat,
pelayanan kepada masyarakat, serta perbaikan infrastruktur tempat pelaksanaan KKN. Dalam
pelaksanaannya khalayak sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat (KKN), antara
lain:
1. Pelajar (siswa-siswi sd)
2. Masyarakat desa sido makmur
Sasaran kami lainnya adalah masyarakat desa Sido Makmur. Melalui program
kerja,kami mengharapkan masyarakat mampu berkerja sama untuk mengolah potensi daerah
yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik oleh karena itu, kami
berharap melalui program-program ini,masyarakat, khususnya, ibu-ibu warga Desa Makmur
dapat mengisi waktu senggang mereka untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat
B. Metode Penerapan
Metode penerapan pelaksanaan kegiatan KKN di Sido Makmur ini dilakukan
melalui beberapa karakteristik, antara lain:
Gagasan Bersama (Co-Creation) Pelaksanaan KKN ini didasarkan pada suatu tema
dan program yang merupakan gagasan bersama antara pihak universitas (Dosen Pembimbing,
Mahasiswa, Pusat Studi) dengan pihak pemerintah daerah (Lingkungan, Desa atau
Kecamatan,kabupaten), mitra kerja dan masyarakat setempat.
Dana Bersama (Co-financing/Co-funding) KKN dilaksanakan dengan pendanaan bersama
antara mahasiswa pelaksana, universitas dengan pihak pemerintah daerah, mitra kerja.
Keleluasaan (Flexibility) KKN dilaksanakan berdasarkan pada suatu tema dan program yang
sesuai dengan situasi dan kebutuhan pemerintah daerah, mitra kerja dan masyarakat dalam
proses pembangunan di daerah. Mahasiswa dapat memilih tema dan waktu pelaksanaan
KKN.

11
Berkesinambungan (Sustainability) KKN dilaksanakan secara berkesinambungan
berdasarkan suatu tema dan program yang sesuai dengan tempat dan target tertentu.
Berbasis riset (Research based Community Services) KKN dilaksanakan sedapat mungkin
melalui riset di daerah atau tempat pelaksanaan KKN agar dapat menghasilkan program-
program kerja yang dapat diterapkan di daerah tersebut.

C. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan KKN Universitas Muhammadyah Bengkulu yang diselenggarkan di Desa
Sido Makmur, Kec. Kabawetan, Kab. Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
Pada tanggal 22 Juli- 05 September 2019 telah berhasil melaksanakan beberapa
program yaitu:

NO Nama Program Tanggal Pelaksanaan Hasil Pelakasanaan


1 Ikut serta KBM atau 1 agustus 2019 Sukses
kegiatan belajar mengajar
disekolah
2 Mengajarkan berhitung 27 agustus 2019 Sukses
kepada anak – anak TK di
Desa Sido Makmur
3 Mengajarkan cara membaca 27 Agustus 2019 Sukses
bagi anak-anak TK Sido
Makmur
4 Mengadakan perlombaan 28 Agustus 2019 Sukses
mewarnai di TK Sido
Makmur
5 Menyelenggarakan belajar Sabtu-Minggu Sukses
tambahan bagi anak – anak
Sido Makmur diluar jam
sekolah
6 Mengadakan perlombaan 29 Agustus 2019 Sukses
bernyanyi dan berhitung
bagi anak-anak di TK Sido
Makmur
7 Mengadaan lomba membaca - Belum terlaksana
di damping oleh para guru

12
8 Membantu mengajar Setiap habis sholat maghrib Sukses
mengaji anak-anak Desa
Sido Makmur
9 Membimbing hafalan ayat- 1 september 2019 Sukses
ayat pendek
10 Membimbing tata cara 1 september 2019 Sukses
sholat
11 Membimbing doa sebelum 1 september 2019 Sukses
dan sesudah wudhu
12 Ikut serta dalam kegiatan Setiap hari selasa dan Sukses
senam lansia jum’at
13 Ikut serta dalam kegiatan Setiap hari jum’at Sukses
gotong royong bersama

D. Evaluasi Kegiatan
1. Pemeliharaan musholla kami memulainya pada hari pertama yaitu dengan membersihkan
lantai yaitu menyapu dan mengepel serta membersihkan karpet yang ada di
musholla.Lalu kami secara rutin tiap jum’at membersihkan musholla dengan menyapu
dan mengepel juga mengibasi karpet di dalam musholla.
2. Pada hari pertama juga kami memulai mengajak masyarakat bergotong royong
membersih kan selokan di desa sido makmur.
3. Kegiatan kami setelah itu kami sebut dengan Bermain Belajar Menyenangkan (BBM)
yang biasanya kami lakukan pada sore hari di teras depan sekre.Kami belajar dengan
anak-anak warga desa Sido Makmur dengan jadwal tiap hari yang sudah kami atur
berbeda pada setiap harinya dengan bergiliran mengajari anak-anak tersebut.
4. Kami juga mengajar di jenjang pendidikan, yaitu PAUD Di desa Sido Makmur, SDN 04
Kabawetan.Sebelum memulai mengajar di sekolah – sekolah tersebut, kami mengadakan
tinjauan mengenai kondisi lingkungan sekolah. Setelah itu, kami melanjutkan dengan
memberikan surat ijin KKN untuk mengajar di sekolah tersebut Kami memberikannya ke
kepala sekolah.Untuk pembagian pengajar, kami melakukan sistem membagi 1 kelas ada
3 orang yaitu dengan bergiliran mengajar dari PAUD sampai SD kami mengajar selama
6 hari dengan mengisi kelas yang kosong. Pada hari pertama kami fokus pengajaran kami

13
ada pada sekolah SDN 04 Tangsi Baru, pada hari ke Empat kami fokuskan untuk
mengajar di PAUD.

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegaiatan
Selama masa perencanaan program KKN, tidak banyak kegiatan yang kami
persiapkan untuk dilaksakan di desa Sido Makmur kec. Kabawetan. Hal ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan kami mengenai kondisi, budaya serta kebutuhan di Desa Sido
Makmur. Kami hanya merencanakan sedikit kegiatan sebelum keberangkatan KKN dan
sisanya kami sesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan desa disaat kami telah tiba di lokasi
KKN. Program yang kami rencanakan serta laksanakan dalam kegiatan KKN telah melalui
proses observasi kebutuhan dan disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dalam
melaksanakannya.
B. Pembahasan
1. Faktor Pendukung dan Penghambat
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sido Makmur Alhamdulillah dapat dilaksanakan
dengan baik. Hal tersebut tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat yang
ada. Berikut ini akan dijelaskan dengan lebih terperinci:
a. Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung pelaksanaan program kami, yaitu:
 Kami mendapatkan respon yang baik dari Kepala Desa Sido Makmur selaku
pimpinan di sana dan juga dengan warganya.
 Kami juga mendapatkan masukan-masukan dari beberapa warga perihal kegiatan apa
yang akan kami lakukan selama 45 hari penuh kami mengabdi.
 Adanya antusiasme dari anak-anak PAUD, maupun SD terhadap keberadaan kami di
kampung mereka dan itu juga sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan yang kami
adakan di Desa.
 Dengan adanya kesiapan dan kematangan program yang kami lakukan juga menjadi
salah satu faktor pendukung kami dalam melaksanakan KKN ini.
 Fasilitas di homestay yang cukup memadai.

b. Faktor Penghambat
Dalam melakukan kegiatan selain mendapatkan faktor pendukung, kamipun
mempunyai hambatan selama 45 hari kami mengabdi kepada masyarakat Desa Sido Makmur.

15
 Harapan yang besar dari masyarakat Pasauran terhadap kami yang tidak dapat kami
penuhi semua.
 Dana yang kami miliki tidak mencukupi dalam menjalankan program kerja kami,
sehingga kami harus menambahkan sedikit dari yang kami punya.

2. Tindak lanjut / Kelanjutan Program


Berdasarkan program-program kegiatan yang kami laksanakan selama Kuliah Kerja
Nyata (KKN), ada beberapa program yang dapat ditindak lanjuti seperti mengajarkan
membaca,menulis,dan berhitungdengan Siswa-Siswi Tangsi Baru yang telah kami mengajar.
Demonstrasi kita juga dapat ditindak lanjuti agar siswa-siswi tidak bosan hanya belajar di
ruang kelas.

16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapatkan dalam kegiatan KKN ini adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadyah Bengkulu tahun
2019 di Desa Sido Makmur , Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang
mendapat sambutan, tanggapan dan perhatian yang cukup baik dari warga sekitar
dan pejabat desa setempat.
b. Secara keseluruhan, kegiatan KKN Universitas Muhammadyah Bengkulu
berlangsung dengan baik. Program-program yang direncanakan dapat terealisasi
dengan optimal walaupun mendapatkan sedikit kendala.
c. Bekal yang kami berikan pada masyarakat pada dasarnya, kami memberikan
dukungan dan pengetahuan untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya, serta
adanya dampak positif atas kehadiran kita baik dampak secara langsung maupun
tidak langsung. Maka kita sebagai mahasiswa harus menjadi motivator dan panutan
yang baik bagi warga Desa Sido Makmur.
d. KKN yang kami lakukan di Desa Sido Makmur ini dengan tujuan membawa
kenangan-kenangan positif dari kegiatan-kegiatan yang positif pula yang kami
lakukan selama 45 hari kami mengabdi kepada masyarakat Desa Sido Makmur.
e. Tentunya kegiatan KKN yang diadakan oleh Universitas Muhammadyah Bengkulu
mempunyai tujuan di antaranya menjalin erat hubungan antara lembaga perguruan
tinggi sebagai sumber ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan pemerintah
setempat semakin baik, sehingga penanganan di berbagai bidang ekonomi
manajemen.

B. Saran
Selama 45 hari kami melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata di desa Sido Makmur.
ada beberapa program kegiatan kami yang belum terlaksana, salah satu nya mengaktifkan
kembali karang taruna yang ada di desa, harapan kami semoga di tahun kedepan mahasiswa
yang melakukan kuliah kerja nyata didesa sido makmur ini sendiri dapat merangkul semua
elemen pemuda yang ada di desa sido makmur agar dapat aktif dalam setiap kegiatan dan
ampu memberikan kontribusinya untuk desa ini

17
DAFTAR PUSTAKA
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemberdayaan_masyarakat
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
http://2frameit.blogspot.com/2011/10/landasanteoripemberdayaanmasyarakat.html

18
LAMPIRAN

Upacara penerimaan di kantor bupati kepahiang

Senam Lansia desa sido Makmur

Kegiatan rabana

19
Mwngajarkan tata cara sholat

Praktek kewirausahaan

Mengajarkan wudhu

20
BIMBEL

Gotong royong bersama

Membantu KBM

21
Lomba mewarnai

22
Lomba berhitung dan bernyanyi

23
Loka karya akhir

24

Anda mungkin juga menyukai