Perjanjian Kerjasama Program
Perjanjian Kerjasama Program
Perjanjian Kerjasama Program
No : _____________________
Pada hari ini ----- Tanggal ---, Bulan -----, Tahun Dua Ribu Sembilan
Belas (15 – 11 – 2019), yang bertandatangan di bawah ini :
Pasal 2
JANGKA WAKTU KERJASAMA
1. Kerjasama ini dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu
2. Setiap tahunnya kerjasama akan diperbarui sesuai kebutuhan
pihak pertama
3. Khusus untuk tahun 2020, jangka waktu kerjasama berupa
Studi Kelayakan Bisnis dan Program Perencanaan
Pembangunan Wisata yang dilaksanakan sejak 10 Januari 2020
dan berakhir pada 10 Maret 2020
4. Garansi layanan berupa pendampingan dan pengawasan selama
pelaksanaan pembangunan serta konsultasi dalam proses
pembangunan hingga 31 Desember 2020
Pasal 3
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK PERTAMA
1. Pihak Pertama berkewajiban mendukung dan menyediakan
informasi dan data yang dibutuhkan pihak kedua
2. Pihak Pertama berhak atas dukungan konsultasi dari Pihak
Kedua selama masa berlaku kontrak ini sesuai dengan program
yang telah disepakati kedua pihak.
3. Pihak Pertama berhak mendapatkan Dokumen Studi Kelayakan
Usaha, Masterplan wisata secara keseluruhan, Rencana
Anggaran Biaya keseluruhan proses Pembangunan, gambar dua
dimensi dan tiga dimensi konsep pembangunan wisata,
business plan dan dokumen tahapan pembangunan Multiyear.
4. Pihak Pertama berhak memberikan masukan untuk kelancaran
kerjasama ini.
5. Pihak Pertama berhak untuk menegur Pihak Kedua jika tidak
tunduk pada ketentuan yang telah disepakati bersama dalam
pelaksanaan Program. Teguran disampaikan secara tertulis.
6. Pihak Pertama berhak untuk menentukan batasan privasi dalam
proses ini.
7. Pihak Pertama berkewajiban melakukan pembayaran sesuai
ketentuan yang diatur dalam pasal 7 dalam perjanjian
kerjasama ini.
Pasal 4
KEWAJIBAN DAN HAK PIHAK KEDUA
1. Pihak Kedua berkewajiban melakukan riset dan analisa selama
1 (satu) Bulan.
5. Pihak Kedua berkewajiban mengadakan sosialisasi Program
Bersama pihak pertama kepada masyarakat Desa tentang
Program Program Perencanaan dan Pembangunan
Destinasi Wisata “Taman Wajar (Wisata Edukasi Anak)”
di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan,
Kabupaten Madiun.
2. Pihak Kedua berkewajiban membuat Rencana Anggaran Biaya
Keseluruhan Pembangunan Wisata.
3. Pihak Kedua berkewajiban memberikan konsultasi yang
dibutuhkan oleh pihak pertama sesuai masa berlakunya
kerjasama.
4. Pihak Kedua berkewajiban memberikan konsultasi manajemen
usaha wisata meliputi model usaha, Pemasaran, persiapan
SDM, Keuangan, dan bentuk Organisasi.
5. Pihak Kedua berkewajiban memberikan Masterplan wisata
untuk acuan pembangunan wisata yang lakukan secara
bertahap.
6. Pihak Kedua berkewajiban memberikan Bookplan Manual
Guideline untuk menuntun step-step rekomendasi tahapan
pembangunan.
7. Pihak Kedua berkewajiban membantu upaya pengembangan
dalam proses pembangunan maupun tahapan wisata.
8. Untuk melaksanakan pekerjaan konsultasi dan mendukung
kelancarannya Pihak Kedua memiliki jam kerja sesuai dengan
kebutuhan dan kesepakatan.
9. Untuk mendukung Program kerjasama ini maka
dilaksanakannya rapat koordinasi pada awal bulan dan rapat
evaluasi pada akhir bulan pada setiap bulannya.
10. Pihak Kedua berkewajiban untuk merahasiakan informasi atau
data-data dari pihak Pertama kecuali untuk hukum yang
berlaku di wilayah Republik Indonesia.
11. Pihak Kedua berhak untuk menegur Consultant in charge jika
tidak tunduk pada ketentuan yang telah disepakati bersama
dalam menjalankan program.
12. Pihak Kedua berhak mendapatkan pembayaran sesuai
ketentuan yang diatur dalam pasal 7 dalam perjanjian
kerjasama ini.
Pasal 5
TATA CARA KOORDINASI
1. Pihak Kedua menggunakan Consultant In Charge yang
bertugas mengkoordinasikan layanan dan memastikan
kerjasama berjalan sesuai dengan rencana.
2. Semua komunikasi kepada Pihak Kedua dilakukan melalui
consultant in charge.
3. Semua komunikasi yang dilakukan lewat e-mail dialamatkan
pada ([email protected]) atau via no +62 811-258-171
Pasal 6
DUKUNGAN LAYANAN
1. Sebelum layanan dijalankan diperlukan Initial discussion sebagai
brainstorming awal untuk menyamakan persepsi, visi dan tujuan,
serta hal-hal yang terkait dengan substansi kerjasama.
2. Berikutnya adalah pembuatan Rencana Program Pengembangan
Wisata.
3. Selama proses penyusunan Rencana Pengembangan Sistem
Wisata di Desa Banjarsari Kulon ini Pihak Kedua diperbolehkan
melakukan komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat Desa
Banjarsari Kulon dengan izin dan sepengetahuan dari Pihak
Pertama.
4. Waktu pelaksanaan Implementasi program sesuai dengan
kesepakatan.
Pasal 7
BIAYA
1. Besaran biaya untuk Pihak Kedua ditetapkan sesuai kesepakatan
kedua belah pihak.
2. Pihak Pertama wajib membayar biaya profesional sebesar 4% dari
RAB keseluruhan program perencanaan pembangunan wisata dan
sudah termasuk PPn 10%
3. Pembayaran biaya dilakukan dengan sistem satu kali pembayaran
lunas maksimal pada bulan April 2020 setelah studi kelayakan
selesai.
Pasal 8
TATA CARA PEMBAYARAN
1. Pembayaran biaya-biaya yang dikenakan atas Layanan ini
dilakukan melalui transfer bank yang ditujukan kepada rekening:
Bank Syariah Mandiri No. 5575758586 an Razen Teknologi
Indonesia
2. Seluruh biaya yang telah dibayarkan oleh Pihak Pertama tidak
dapat dikembalikan apabila layanan ini dibatalkan sendiri oleh
Pihak Pertama dengan alasan yang bukan karena ketidak
sanggupan Pihak Kedua dalam menyediakan layanan ini.
3. Setiap pembayaran yang dilakukan oleh Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua harus disertai dengan bukti setor dari bank.
Pasal 9
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN
Pasal 11
PEMBATASAN TANGGUNG JAWAB
1. Pihak Kedua tidak bertanggungjawab atas kerugian, maupun
terganggunya, tidak tercapainya dan tidak terpenuhinya
penyediaan Layanan, sehubungan dengan peristiwa-peristiwa yang
terjadi di luar kendali Pihak Kedua, termasuk tetapi tidak terbatas
pada, bencana alam, kebakaran, sabotase, perang, huru-hara,
perubahan keadaan yang disebabkan oleh peraturan yang berlaku
di wilayah yurisdiksi Republik Indonesia.
2. Pihak Pertama bertanggungjawab atas informasi dan data dalam
bentuk apapun yang digunakan dalam layanan ini.
Pasal 12
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Jika terjadi sengketa akibat berlakunya perjanjian kerjasama ini,
maka para pihak sepakat menyelesaikannya melalui musyawarah
mufakat.
2. Jika musyawarah mufakat tidak tercapai, maka para pihak sepakat
untuk menyelesaikan sengketa melalui pengadilan niaga di tempat
domisili Pihak Pertama.