Asbabun Nuzul Sebab
Asbabun Nuzul Sebab
Asbabun Nuzul Sebab
Keduanya saling menatap dan memandang karena saling terpesona laki-laki itupun terus
berjalan sambil memandangi perempuan itu dengan seksama…!!!
Yang akhirnya laki-laki itupun menabrak sebuah dinding yang membuat hidungnya pecah
dan berdarah “Aduh saki…ttt….!!!”
Lalu laki-laki itupun mengatakan pada dirinya sendiri “Aku tidak akan membasuh darahku
sebelum aku tanyakan, apa yang terjadi padaku ini kepada Rosululloh Saw”
Kemudian laki-laki itupun mendatangi Rosululloh dan menceritakan apa yang baru saja dia
alami…!!!
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH/PAI
2013
A. PENDAHULUAN
Menundukkan pandangan atau memelihara pandangan merupakan akhlak seorang
mukmin dan mukminah yang sejati.Tujuan Islam ialah membangun masyarakat Islam yang
bersih sesudah terbangun rumah tangga yang bersih.Setelah memahami perintah-perintah
Allah dan Rasul-Nya, seorang Islam itu hanya mempunyai dua pilihan.Pertama, dia
mengamalkan semua perintah-perintah dalam kehidupannya dan mensucikan dirinya,
keluarganya dan masyarakat dari keruntuhan akhlak.Pilihan kedua, seorang Islam yang
mempunyai beberapa kelemahan, akan melanggar satu atau dua perintah perintah Allah
bahkan lebih. Sepatutnva dia hendaklah sadar bahwa dia telah melakukan dosa dan
menghindarkan diri dari salah faham dengan menganggap perbuatannya sebagai satu
perbuatan yang baik.
Manusia laki-laki dan perempuan diberi hawa nafsu atau syahwat supayamereka
tidak punah dan musnah dari muka bumi ini. Laki-laki memerlukan perempuan dan
perempuan memerlukan laki-laki.Tetapi manusia diberi akal, dan akal sendiri menghendaki
hubungan-hubungan yang teratur dan bersih.Syahwat adalah keperluan hidup. Tetapi jika
syahwat tidak terkendali maka kebobrokan dan kekotoranlah yang akan timbul .Kekotoran
dan kebobrokan yang amat sukar diselesaikan.
Maka dari itu kepada laki-laki yang beriman, diperingatkan agar menjaga penglihatannya bila
melihat wanita cantik , atau memandang bentuk badannya yang memancing hawa nafsu.
Sekali memuaskan kehendak syahwat , artinya ialah permulaan dari penyakit tidak akan puas
Selama-lamanya, sampai hancur pribadi dan hilang kendali atas diri sehingga menjadi orang
yang kotor. . Namun orang yang beriman tidaklah menuruti hawa dan nafsu. Mereka masih
bisa memelihara kemaluan atau kehormatan diri . Karena itu adalah amanat Allah yang
disadari oleh manusia yang berakal apa akan gunanya .Menahan penglihatan mata itu adalah
menjamin kebersihan dan ketentraman jiwa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan ayat yang terkait tentang memelihara pandangan dan kehormatan?
2. Bagaimana Asbabun Nuzul QS. An-Nur ayat 30-31?
3. Apa munasabah QS. An-Nur ayat 30-31?
C. PEMBAHASAN
1. Ayat tentang memelihara pandangan dan kehormatan, QS. An-Nur ayat 30-31
صنَعُو ٌ َّللاَ َخ ِب
ْ ير ِب َما َي َّ ظوا فُ ُرو َج ُه ْم ذَ ِل َك أ َ ْز َكى لَ ُه ْم ِإ َّن ُ َار ِه ْم َو َي ْحف
ِ صَ قُ ْل ِل ْل ُمؤْ ِمنِينَ َيغُضُّوا ِم ْن أ َ ْب
َ ظنَ فُ ُرو َج ُه َّن َوال يُ ْبدِينَ ِزي َنت َ ُه َّن ِإال َما
ظ َه َر ْ ار ِه َّن َو َي ْح َف
ِ ص َ ضضْنَ ِم ْن أ َ ْب ِ َوقُ ْل ِل ْل ُمؤْ ِمنَا٣٠
ُ ت َي ْغ
اء ِ علَى ُجيُو ِب ِه َّن َوال يُ ْبدِينَ ِزي َنت َ ُه َّن ِإال ِلبُعُولَ ِت ِه َّن أ َ ْو آ َبا ِئ ِه َّن أَ ْو آ َب َ ِم ْن َها َو ْل َيض ِْربْنَ ِب ُخ ُم ِر ِه َّن
َ َِاء بُعُولَ ِت ِه َّن أَ ْو ِإ ْخ َوا ِن ِه َّن أ َ ْو بَ ِني ِإ ْخ َوا ِن ِه َّن أ َ ْو َبنِي أ َ َخ َوا ِت ِه َّن أ َ ْو ن
سا ِئ ِه َّن ِ بُعُولَتِ ِه َّن أ َ ْو أ َ ْبنَائِ ِه َّن أ َ ْو أ َ ْبن
علَى َ ظ َه ُروا ْ َالط ْف ِل الَّذِينَ لَ ْم ي
ِّ ِ الر َجا ِل أ َ ِو ْ غي ِْر أُو ِلي
ِّ ِ َاإلربَ ِة ِمن َ َت أ َ ْي َمانُ ُه َّن أَ ِو التَّا ِبعِين ْ أ َ ْو َما َملَ َك
َّللاِ َج ِميعًا أَيُّ َها
َّ اء َوال يَض ِْربْنَ ِبأ َ ْر ُج ِل ِه َّن ِليُ ْعلَ َم َما ي ُْخفِينَ ِم ْن ِزينَ ِت ِه َّن َوتُوبُوا ِإلَى ِ س َ ِِّت الن ِ ع ْو َرا
َ
٣١( َْال ُمؤْ ِمنُونَ لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُحون
Artinya: Katakanlah kepada laki-laki yang beriman"Agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Dan katakanlah kepada
perempuan yang beriman, "Agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa)
terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,
atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-
putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba
sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan
janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman
agar kamu beruntung. 1[1]
2. Asbabun Nuzul
Ayat ini di turun Madinah yang merupakan ayat dari surat An Nur yaitu surat yang
keseratus, termasuk golongan Madaniyah. Diriwayatkan oleh Ibnu Katsir dari Muqatil bin
Hayyan dari Jabir bin Abdillah Al Anshary berkata bahwa Asma binti Murtsid, pemilik
kebun kurma, sering dikunjungi wanita-wanita yang bermain-main di kebunnya tanpa berkain
panjang sehingga kelihatan gelang-gelang kakinya. Demikian juga dada dan sanggul mereka
kelihatan, maka Asma berkata : “ Alangkah buruknya pemandangan ini “ maka turunlah ayat
ini yang berkenaan dengan perintah bagi kaum mukminat untuk menutup aurat mereka. Hal
yang serupa juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Jabir. Dari Ali Karromallahu
Wajhah berkata, bahwa : pada masa Rasulullah ada seorang laki-laki berjalan-jalan di
Madinah, dia melihat seorang wanita dan wanita itupun melihatnya, maka syetan menggoda
keduanya, mereka sama-sama kagum, lalu ketika lelaki itu berjalan ke arah tembok ia tidak
melihatnya sehingga ia terbentur tembok tersebut dan hidungnya berdarah, sebab ia hanya
disibukkan oleh wanita itu. Maka ia berkata bahwa ia tidak akan mengusap darah itu
sehingga ia bertemu Rasulullah dan menceritakan perihal keadaannya. Maka ketika bertemu
Rasulullah, beliau berkata kepadanya : “Ini adalah akibat dosamu”, kemudian turunlah ayat
ini. Mengenai riwayat yang bersumber dari Ali ra.erat kaitannya dengan ayat sebelumnya.
Akan tetapi dua riwayat yang lainnya lebih menekankan pada perilaku muslimah dan
keharusan seorang muslimah untuk menutup auratnya.Jadi ketiga riwayat tersebut tidak ada
yang bertentangan hanya saja redaksi penyampaiannya berbeda. Bisa jadi sebab yang lebih
khusus itu diutamakan untuk perempuan sedangkan sebab yang sama dengan perintah untuk
laki-laki itu dikarenakan korelasinya dengan ayat tersebut.2[2]
3. Munasabah Ayat
D. PENUTUP
Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya
dengan yang lebih baik darinya. Oleh karena itu, barang siapa yang menundukkan
pandangannya dari yang haram, maka Allah akan menyinari bashirahnya (mata hatinya), dan
lagi karena seorang hamba apabila menjaga kemaluan dan pandangannya dari yang haram
serta pengantarnya meskipun ada dorongan syahwat kepadanya, maka tentu ia dapat menjaga
yang lain. Oleh karena itulah Allah sebut sebagai penjagaan.
Selanjutnya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan kepada mereka pengetahuan-
Nya terhadap amal mereka agar mereka berusaha menjaga diri mereka dari hal-hal yang
diharamkan.” Oleh karena itu, Dia akan memberikan balasan terhadapnya. Setelah Allah
memerintahkan kaum mukmin menjaga pandangan dan kemaluan, maka Dia memerintahkan
kaum mukminat menjaga pula pandangan dan kemaluannya.Dari yang haram dilihat, seperti
memandang laki-laki dengan syahwat.