Makalah Nakestel Farmasi 2018 TK Propinsi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH TENAGA KESEHATAN TELADAN 2018

Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat dengan KeCe


bersama BuJarwo (Kegiatan Cerdas bersama Buku
kegiatan Ajarkan Warga penggunaan Obat dengan baik
dan benar)

Oleh:
Lisdiana,S.Farm.,Apt.
NIK.19810723200907213
(Apoteker)

PUSKESMAS KECAMATAN PESANGGRAHAN


SUKU DINAS KESEHATAN JAKARTA SELATAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah yang berjudul ” Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat dengan KeCe


bersama BuJarwo (Kegiatan Cerdas bersama Buku kegiatan Ajarkan Warga
Penggunaan Obat dengan baik dan benar)
Telah di sahkan dan di setujui pada
Hari : Rabu
Tanggal : 17 April 2018

Di Setujui oleh :

Kepala Puskesmas Kecamatan Pesangggrahan


Kota Administrasi Jakarta selatan

dr.Anang Kuncoro Adi M.Kes


NIP.197309212006041004

i
ii

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. LATAR BELAKANG ................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................ 2
C. TUJUAN ...................................................................................... 3
D. MANFAAT ................................................................................. 3
BAB II IDENTITAS PEGAWAI ................................................................. 4
A. BIODATA PEGAWAI ................................................................ 4
B. RIWAYAT PENDIDIKAN ......................................................... 4
C. PELATIHAN/ SERTIFIKAT ...................................................... 4
D. PENGALAMAN KERJA ............................................................ 5
E. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ................................................ 6
BAB III GEOGRAFI WILAYAH KERJA .................................................. 7
A. GEOGRAFI ................................................................................. 7
B. DEMOGRAFI ............................................................................. 7
C. PROFIL LEMBAGA / VISI MISI ORGANISASI ..................... 7
D. DATA PERMASALAHAN KESEHATAN ............................... 9
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................... 11
A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KESEHATAN ................ 11
B. ANALISA PENYEBAB MASALAH ......................................... 11
C. RENCANA TINDAK LANJUT ................................................. 11
D. PELAKSANAAN ........................................................................ 12
E. EVALUASI ................................................................................. 24
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 26
A. KESIMPULAN ........................................................................... 26
B. SARAN ........................................................................................ 27

LAMPIRAN........................................................................................................... 28

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dilaksanakan
berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka
pembentukan sumber daya manusia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing
bangsa bagi pembangunan nasional. Upaya pembangunan harus dilandasi
dengan wawasan kesehatan dalam arti pembangunan nasional harus
memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan tanggung jawab semua
pihak baik Pemerintah maupun masyarakat. Salah satu upaya peningkatan
kesehatan dengan membentuk strategi yang dilakukan oleh Kementerian
Keseharan Republik Indonesia. Strategi tersebut adalah strategi pembangunan
kesehatan dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2015 sampai
2019 yang diantaranya adalah meningkatkan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, termasuk di bidang kefarmasian.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
menunjukan bahwa 35,2 % rumah tangga menyimpan Obat untuk swamedikasi.
Selain itu berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), lebih dari
60 % masyarakat melakukan swamedikasi yaitu upaya yang dilakukan masyarakat
untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit, sebelum memutuskan mencari
pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Namun pada pelaksanaan swamedikasi masih terjadi masalah penggunaan
obat pada masyarakat yaitu kurangnya pengetahuan dan informasi tentang obat
resep dokter atau obat yang dibeli sendiri sehingga berpengaruh terhadap
beberapa hal, diantaranya:
1. Kepatuhan pasien rendah (durasi, dosis) sehingga efek pengobatan tidak
optimal
2. Mispersepsi tentang obat generik, banyak masyarakat menganggap obat
generik adalah obat murah dan tidak manjur
2

3. Pembelian antibiotik secara bebas tanpa resep dokter, memicu resistensi


bakteri
4. Penggunaan obat OTC (Over The Counter/Obat bebas & bebas terbatas) tanpa
pengetahuan dan informasi memadai dapat menyebabkan masalah kesehatan
baru, misal dosis berlebihan, durasi tidak tepat, kejadian efek samping,
interakasi obat / penyalahgunaan obat dll
5. Masyarakat belum memahami cara penyimpanan dan pembuangan obat
secara benar di rumah tangga
Oleh karena itu masyarakat perlu diberikan informasi terkait penyimpanan obat
yang digunakan agar obat yang tetap memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
efektifitas selama penyimpanan ketika pasien melakukan upaya pengobatan diri
sendiri (swamedikasi). Faktor-faktor tersebut mendorong Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Melakukan Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Penggunaan Obat Rasional dengan Pencanangan GEMA CERMAT (Gerakan
Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) yaitu Upaya bersama Pemerintah dan
masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan
kepedulian,kesadaran, pemahaman dan ketrampilan masyarakat dalam
menggunakan obat secara tepat dan benar, program ini tertuang dalam SK
Menkes No.427/2015 yang dikeluarkan pada tanggal 13 November 2015. Promosi
Gema Cermat pun beragam dan tidak sedikit promosi dilakukan melalui media
sosial, karena lebih mudah untuk dilakukan dan juga juga didukung oleh data dari
Tetra Pak Indek, lembaga survey ini menunjukkan ada pada tahun 2017 sekitar
132 juta penduduk indonesia menggunakan internet, yang artinya kurang lebih
50,38 % penduduk indonesia dari 262 juta kemungkinan akan mendapatkan
sosialisasi gema cermat dari media sosial. Berdasarkan data tersebut maka ada
sekitar 130 juta (sekitar 49,62%) penduduk indonesia yang tidak menggunakan
internet, sehingga diperlukan media promosi lain untuk melakukan sosialisasi ke
masyarakat tentunya dengan menjangkau lebih luas lagi, salah satunya dengan
Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat dengan Kegiatan Cerdas bersama Buku
kegiatan Ajarkan Warga penggunaan Obat dengan baik dan benar (KeCe bersama
BuJarwo).
Sasaran dari kegiatan ini adalah kader posyandu dan posbindu, dalam hal ini
kader merupakan perpanjangan tangan promosi kesehatan dan pemberdayaan di
3

bidang farmasi untuk menjangkau semua warga di wilyah kecamatan


Pesanggrahan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, Penulis menyimpulkan bahwa kurangnya
pemahaman dan informasi mengenai penggunaan obat dimasyarakat
menyebabkan penggunaan obat yang tidak rasional.

C. TUJUAN
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
penggunaan obat secara benar.
2. Meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam
memilih, mendapatkan, menggunakan menyimpan dan membuang obat secara
benar.
3. Meningkatkan penggunaan obat secara Rasional.

D. MANFAAT
Penulisan karya ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan Penulis sebagai tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan tingkat pertama tentang strategi melakukan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat di bidang pelayanan kefarmasian.
2. Masyarakat menjadi paham dan sadar dalam mendapatkan,menggunakan,
menyimpan dan membuang obat dengan baik dan benar.
3. Masyarakat menjadi lebih peduli untuk menyampaikan informasi penggunaan
obat yang baik dan benar kepada kerabat/tetangganya/teman-teman kader
lainnya.
4

BAB II
IDENTITAS PEGAWAI

A. BIODATA PEGAWAI
Nama : Lisdiana,S.Farm. ,Apt.
NIK : 19810723200907213
Jabatan : Apoteker Penanggung Jawab
Pendidikan : S1 Farmasi + Profesi Apoteker
Unit Kerja : Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan
No.SIPA : 6/B.19/31.74.10/-1.779.3/e/2018

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
 1988 – 1994 : MIS (Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah) Sapugarut Pekalongan
 1994 – 1997 : MTs Negeri Pekalongan
 1997 – 2000 : SMU Negeri 3 Pekalongan
 2000 – 2004 : S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS),
Surakarta, Solo
 2004 – 2006 : Profesi Apoteker UMS

C. PELATIHAN / SERTIFIKAT
 5 Desember 2012 : Certificate of Training Audit Internal sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008
 18-20 September 2013 : Certified Internal Quality Auditor Of ISO 9001:2008
 25-27 Juli 2017 : Pelatihan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)
 6 Maret 2018 : Pelaksanaan Evaluasi dan Pengembangan
Penggunaan Obat Generik di Layanan Kesehatan di
Provinsi DKI Jakarta
5

D. PENGALAMAN KERJA
 2006 – 2008 : Store manager di Apotek Century Health Care (CHC) di
Jakarta
 2008 – 2009 : Area Manager di Apotek Century Health Care (CHC) di
Jakarta
 2009 – Sekarang : Apoteker Penanggung Jawab Puskesmas Kecamatan
Pesanggrahan

E. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Tugas Pokok 1. Melakukan Perencanaan
Kebutuhan Obat Puskesmas
Sekecamatan Pesanggrahan
2. Melakukan Penyimpanan obat
sesuai standar penyimpanan obat
3. Melakukan Distribusi Obat Ke
Puskesmas di wilayah kecamatan
Pesanggrahan
4. Melakukan Evaluasi ketersediaan
obat guna meminimalisir
kekosongan obat dan
ketidakterserapan obat sampai
batas maksimal expired date
5. Melakukan pelayanan resep obat
dengan memberikan informasi obat
dengan baik dan benar
(khasiat,cara minum/pakai, Efek
samping obat & cara penyimpanan
obat di rumah)
6. Memeriksa daftar tilik Monitoring
Obat emergency, Evaluasi
ketersediaan obat terhadap
Formularium Obat Puskesmas,
6

Kesesuaian Peresepan dengan


Formularium
7. Merekap laporan Lembar
Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO),
Penggunaan Obat Rasional (POR),
Pelayanan Kefarmasian
(YANFAR), Ketersediaan 20 item
obat, SIPNAP Narkotika &
Psikotropika
Fungsi 1. Sebagai tenaga Profesi Apoteker
Penanggung Jawab Farmasi di
Puskesmas Kecamatan
Pesanggrahan
Tugas Tambahan 1. Melakukan Skrining Apotek, Toko
Obat dan PIRT di wilayah
Kecamatan Pesanggrahan
2. Sebagai Wakil Ketua Bab 8 UKP
Tugas Inisiatif Menjalankan Promosi Kesehatan
7

BAB III
GEOGRAFI WILAYAH KERJA

A. GEOGRAFI
Kecamatan Pesanggrahan adalah salah satu dari 10 kecamatan di wilayah
Kota Administrasi Jakarta. Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 1251 Tahun 1986, Nomor : 435 Tahun
1966 dan Nomor: 1986 Tahun 2000, Nomor 171 Tahun 2007 maka luas wilayah
Kecamatan Pesanggrahan adalah 13,45 Km2 yang terdiri atas 51 RW dan 525
RT dengan luas masing - masing kelurahan sebagai berikut:
1. Kelurahan Petukangan Utara seluas : 2,99 km2, Jml RW 11 RT 121
2. Kelurahan Petukangan Selatan seluas : 2,11 km2, Jml RW 8 RT 83
3. Kelurahan Ulujami seluas : 1,70 km2, Jml RW 9 RT 94
4. Kelurahan Pesanggrahan seluas : 2,11 km2, Jml RW 8.RT 85
5. Kelurahan Bintaro seluas : 4,55 km2, Jml RW 15 RT 141

B. DEMOGRAFI
Berdasarkan Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan
Kesehatan Per Kab / Kota Tahun 2017 yang dikeluarkan oleh Pusdatin Kemkes
RI, jumlah penduduk di wilayah kecamatan Pesanggrahan adalah 225.522
orang terdiri dari 113.727 laki-laki dan 111.795 perempuan.

C. PROFIL LEMBAGA / VISI MISI ORGANISASI


1. Profil Lembaga
Nama SKPD/Unit Kerja/Satker: Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan
2. Visi dan Misi
a. Visi
Puskesmas Prima Kebanggaan Warga Jakarta
b. Misi
1) Meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan dinamis
2) Meningkatkan pelayanan yang berkualitas untuk kepuasan
pelanggan
8

3) Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar mutu berbasis


teknologi
4) Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kekeluargaan
5) Menjalin kemitraan dengan lintas sektoral
3. Kebijakan Mutu dan Nilai Organisasi
Memberikan pelayanan kesehatan professional yang berorientasi pada
peningkatan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan.
 Integritas
 Profesional
 Empati
 Sinergi
 Inovatif
4. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan

Gambar 3.1 Susunan Organisasi Puskesmas Pesanggrahan

5. Tugas Organisasi
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014, Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
9

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan


untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas Puskesmas menyelenggarakan fungsi
sebagai penyelenggaraan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Usaha
Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya.

D. DATA PERMASALAHAN KESEHATAN

Tabel 3.2 Data Umum Kecamatan Pesanggrahan

DATA POSYANDU KEC PESANGGRAHAN TAHUN 2017

JML KADER TIM POKJA


STRATA POSYANDU
JML
NO KEC KEL. RW PROGRAM TAMBAHAN SELURUH
AKTIF ADA TDK
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI BKB NYA
PAUD GSI LANSIA TOGA UP2K PIK KELG
1 2 3 4 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 23 24

1 Pesanggrahan Petukangan Utara 25 1 7 17 8 1 7 7 21 243 192 25


2 Petukangan Selatan 21 2 4 15 6 2 4 19 199 174 21
3 Ulujami 25 0 6 19 3 1 1 1 1 23 181 181 25
4 Pesanggrahan 19 0 0 19 11 1 1 5 1 19 136 136 19
5 Bintaro 33 3 15 15 3 1 1 1 1 30 209 192
Jumlah 123 6 32 85 31 3 4 16 14 112 968 875 90

Tabel 3.3 Data Umum Kecamatan Pesanggrahan


DATA POSBINDU KECAMATAN PESANGGRAHAN

NO KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH RW POSBINDU


1 Pesanggrahan Petukangan Utara 1 1 Mutiara
2 Petukangan Utara 1 2 Wijaya Kusuma
3 Petukangan Utara 1 3 Pisang tanduk
4 Petukangan Utara 1 4 Matahari
5 Petukangan Utara 1 5 Anggrek
6 Petukangan Utara 1 6 Melati
7 Petukangan Utara 1 8 Palem
8 Petukangan Utara 1 9 Perkasa
9 Petukangan Utara 1 10 Harmoni
10 Petukangan Utara 1 11 Mawar
11 Petukangan Selatan 1 1 Dahlia
10

12 Petukangan Selatan 1 2
13 Petukangan Selatan 1 3 Flamboyan
14 Ulujami 1 1
15 Ulujami 1 4
16 Ulujami 1 6
17 Bintaro 1 1
18 Bintaro 1 2 Melati
19 Bintaro 1 4 Kecipir
20 Bintaro 1 6 Rafflesia
21 Bintaro 1 10
22 Bintaro 1 12 Dahlia
23 Pesanggrahan 1 1 Jambu Air
24 Pesanggrahan 1 2 Mawar
25 Pesanggrahan 1 3 Apel
26 Pesanggrahan 1 4 Tulip
27 Pesanggrahan 1 5 Bungur
28 Pesanggrahan 1 6 Bungur
29 Pesanggrahan 1 7 Cempaka
30 Pesanggrahan 1 8 Manggis
Jumlah 30

Tabel 3.4 Data Umum Puskesmas Kecamatan

DATA PEMAKAIAN OBAT TERBANYAK

DI WIL KECAMATAN PESANGGRAHAN

TAHUN 2017

NO NAMA OBAT SATUAN JUMLAH %


1 Parasetamol tab 500 mg tablet 562,604 14.45%
2 Asam askorbat (vitamin C) tab 50 mg tablet 495,343 12.72%
3 Klorfeniramin maleat tab 4 mg tablet 478,742 12.30%
4 Vitamin B kompleks tablet 458,520 11.78%
5 Gliseril guaiakolat 100 mg Tablet 378,686 9.73%
6 Piridoksin (vitamin B6) tab 10 mg tablet 339,041 8.71%
7 Metformin tab 500 mg tablet 328,463 8.44%
kombinasi : tablet salut ferro sulfat 200 mg + asam Tablet
8 folat 0,25 mg salut 307,469 7.90%
9 Tiamin (vitamin B1) 50 mg tablet 286,344 7.35%
10 Amoksisilin tab 500 mg tablet 258,263 6.63%
3,893,475 100.00%
11

BAB IV
PEMBAHASAN

A. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KESEHATAN


Berdasarkan data umum Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan ada 968
kader yang diantaranya terbagi dalam 123 posyandu dan 30 posbindu, kemudian
hanya beberapa kader yang sudah terpapar edukasi gerakan masyarakat cerdas
menggunakan obat pada tahun 2017. Selain itu, data pemakaian 10 obat terbanyak
Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan memperlihatkan persamaan dengan obat-
obat bebas serta bebas terbatas yang digunakan masyarakat dalam swamedikasi,
yaitu upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala
penyakit, sebelum memutuskan mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan
kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini penulis Melakukan Edukasi dan
pemberdayaan masyarakat dengan Kegiatan Cerdas bersama Buku kegiatan Ajarkan
Warga Penggunaan Obat dengan baik dan benar (KeCe bersama BuJarwo) melalui
perpanjangan tangan kader sehingga edukasi ke masyarakat mengenai peggunaan
obat yang benar dapat menjangkau sampai tingkat Rw/Rt/Rumah tangga.

B. ANALISA PENYEBAB MASALAH


Kurangnya pemahaman masyarakat dan kurangnya informasi dari tenaga
kesehatan mengenai obat, disebabkan oleh :
a. Belum ada kegiatan promosi kesehatan di bidang kefarmasian oleh
petugas farmasi
b. Informasi obat yang tercantum pada kemasan obat, sering tidak
diperhatikan dan sulit dipahami dengan baik oleh masyarakat. Selain itu,
masyarakat belum memahami cara penyimpanan dan
pembuangan/pemusnahan obat secara benar di rumah tangga.

C. RENCANA TINDAK LANJUT


Demi terwujudnya masyarakat yang cerdas dalam menggunakan obat
secara rasional maka direncanakan kegiatan Edukasi dan Pemberdayaan
12

Masyarakat dengan Kegiatan Cerdas dengan Buku kegiatan Ajarkan warga


penggunaan Obat dengan baik dan benar (KeCe bersama BuJarwo).

D. PELAKSANAAN
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan obat
yang rasional maka perlu dilakukan promosi kesehatan di bidang kefarmasian
melalui Edukasi dan pemberdayaan masyarakat dengan KeCe bersama BuJarwo
(Kegiatan Cerdas bersama Buku Kegiatan Ajarkan Warga penggunaan Obat
dengan baik dan benar), Sasaran dari kegiatan ini adalah kader posyandu dan
kader posbindu.
Susunan acara kegiatan:
1. Pembukaan
2. Pretest
3. Penyampaian materi
4. Diskusi
5. Postest
6. Pembagian dan pengarahan BuJarwo
7. Tindak Lanjut
8. Penutup

1. Pembukaan
Kegiatan edukasi diawali dengan pembukaan berupa doa dan kata sambutan
yang disampaikan oleh petugas. Selain itu diberikan pengarahan tentang
maksud dan tujuan dilakukan penyampaian materi kepada masyarakat
sehingga setelah menerima pemaparan materi masyarakat mendapatkan
pengetahuan tentang pengobatan yang benar
13

Gambar 1.Edukasi penggunaan obat dengan baik dan benar ke kader

Gambar 2.Edukasi penggunaan obat dengan baik dan benar ke kader


14

2. Pretest
Dalam kegiatan Edukasi dan pemberdayaan masyarakat ini akan dilakukan
Pre test sebelum mulai penyampaian atau paparan materi. Hal ini dilakukan
untuk menilai tingkat pengetahuan masyarakat dalam hal ini kader memiliki
pengetahuan penggunaan obat dan swamedikasi yang benar. Dari sini
petugas dapat mengetahui tingkat pengetahuan dari para peserta sehingga
penyampaian materi dapat disesuaikan.
3. Materi yang akan disampaikan oleh petugas terkait adalah tentang
DAGUSIBU dan swamedikasi .Isi materi DAGUSIBU dapat dilihat pada
Lampiran 1. Tujuan dari materi pertama adalah untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat terkait penggunaan obat yang mereka gunakan rasional
sehingga tujuan pengobatan dapat tercapai.
Isi materi swamedikasi dapat dilihat pada Lampiran 2. Tujuan dari materi
swamedikasi adalah masyarakat dapat melakukan swamedikasi dengan tepat
dan benar serta masyarakat yang tidak atau belum melakukan swamedikasi
dengan gejala minor seperti demam, batuk, pilek, pusing di dorong untuk
melakukan swamedikasi sebelum menghubungi dokter atau ke fasilitas
pelayanan kesehatan. Hal ini berhubungan dengan tingginya pemakaian
obat-obat bebas dan bebas terbatas di Puskesmas Kecamatan
Pesanggrahan.
4. Diskusi
Pada sesi ini kader diminta untuk menunjukkan kemasan obat atau obat yang
mereka gunakan di rumah untuk mengatasi penyakitnya. Setelah itu dilakukan
diskusi dan pemberian informasi obat terkait penggunaan obat-obatan yang
mereka gunakan dirumah sehingga mereka lebih sadar tentang penggunaan
obat yang benar dan hasil pengobatan yang dilakukan lebih optimal.
5. Postest
Sesi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kader dapat menyerap
materi dan edukasi yang telah sampaikan yang nantinya akan berpengaruh
terhadap edukasi kader ke warga.
Hasil pretest dan postest pada tabel 3.6
15

Tabel 3.5 Data pretest dan postest

NO NAMA UMUR PRETEST POSTEST


TEMPAT TUGAS
1 Tri Mulia 41 Posbindu Sehat Sejahtera 39,91 54,82
2 Nur susanti 50 Posyandu Gabus 1 Rw 08 42,21 87,3

3 Siti Hasanah 47 Posyandu Pisang Ambon 2 RW.01 64,46 79

4 Purwati 54 Posyandu mangga 2, Rt.02,rw .06 58,55 71,41

5 S.Zuraedah 37 Posyandu Cempaka 2, RW.07 Psg 66,75 69


6 Mursinah 48 Posyandu Apel 2 Psg 80,25 81,8
7 Linggar 34 Posyandu Apel 1 Psg 76,25 81,3
8 Sulasmi 51 Posyandu Jambu Air 2, Psg 40,55 64,5
9 Siti Nursiah 60 Posyandu Jambu air 4, Psg 42,07 48,85
10 Lucie 51 Posyandu Kecipir 65,3 74,05
11 Sulastri 43 Posyandu Jambu air 1, Psg 59,46 82,55

12 Nia Karuniati 55 Posbindu Jambu Air 2 Rw.01 Kel.Psg 45,41 76,55

13 Wardah 54 Posbindu Wijaya Kusuma, Rw.02 Petut 63,8 74,05

14 tri Astuti 45 Posyandu Pisang Nnagka 2, Rw.04, Petut 66,05 65,3

15 Lili Marlina 45 Posyandu Pisang Lampung 1,Rw.08 68 89

16 Sri Setyati 35 Posyandu Mawar 3, Rw.02, Kel.Psg 71,8 64,8

17 Ch Sri Mulyani 53 Posyandu Pisang Mas 1, Rw.009 Petut 44,41 76,75

18 sukriyah 56 Posyandu Pisang Lilin Rw.05, Petut 51,16 64,3

19 Santi Sumiyati 47 Posyandu Ikan Mas 3, Rw.02, Ulujami 90,5 90,25

20 Henny.K 46 Posbindu Alamanda, Rw.001 Bintaro 87,55 73,55

21 Sri Hartanti 48 Posyandu Bucis 2 ,Rw.001 Bintaro 75,05 79,55

22 Dwi Mumpuni 52 Posyandu Lele 4,Rw.04 Ulujami 54,32 71,05

23 Yulma.N.A 36 Posbindu Cempaka Rw.07 Psg 82,05 93,75

24 Rini Ate 48 Posbindu Bungur Rw.06 Psg 91,05 92,75


Rachma
25 Rosyanti 43 Posyandu Mujair 4, Rt.007 Rw.05 64,21 65,15

26 Fatimah 46 Posyandu Rt.006 Rw.07, Kel.Ulujami 53,21 71,6


Ana
27 Nurhasanah 45 Posyandu Mangga 1, Rt.002 Rw.06 68,05 79

28 Risty 48 Pobindu Kecipir, Kelurahan Bintaro 57,8 68,21


16

Posbindu Rt.007 Rw.08, Kel.Petukangan


29 Endang Murti 48 Utara 70,8 83,5

30 Esti Dewiyanti 51 Posbindu Rt.010 Rw.06 Bintaro 79,05 93

31 Ade, N.F 46 Posbindu Rt.04 Rw.06 Ulujami 65,8 86,5

32 Istiqomah 41 Posyandu Pisang Raja 1 Rt.06 Rw.02 54,5 77,65


33 Rossa 53 Posyandu Rt.01 Rw.08 57,8 83,75
34 Yayuk 60 Posbindu Rt.08 Rw.08 65,3 78,3
35 Siti Hotimah 37 Posbindu Rt.02 Rw.05 67,21 78,25

36 Sri Sulastri 41 Posyandu Ketimun Rt.006/13 , Kel.Bintaro 49,71 73,05

37 Indrawati 41 Posbindu Bungur Rw.05 , Kel.Pesanggrahan 70,16 76,99

38 Susila. M 40 Posyandu Bungur , Kel.Pesanggrahan 75,49 77,58


Yusmiati
39 Bambang 65 Posbindu Pisang nangka 64,21 77,71

40 Djamilah 42 Posyandu pisang susu 1, Rw.10 42,3 56,08


41 Sri Wahyuni 45 Posyandu Lele 1, ulujami 58,5 79,71
42 Setiawati 50 Posyandu pisang kepok 06 62,16 74,24

43 Chaerunah 58 Posbindu Melati, Kel.Petukangan Utara 48,8 68,96


44 Kastinem 49 Posyandu Pisang Raja 1 65,55 83,91

45 Munajah 46 Posbindu Jambu Air, Kel.Pesanggrahan 67,25 59,05

46 Arpiah 39 Posyandu Jambu Air 3, Kel. Pesanggrahan 57,16 65,8

47 Ani Sudarni 58 Posyandu Mawar 4, Kel.Pesanggrahan 41,8 55,3


48 Chairun Nisa 50 Posbindu Mutiara, Rw.01 69,55 77,41
49 Nurhayati 62 Posbindu Mawar Rw.11 60,8 76,8

50 Dedeh 60 Posyandu Pisang Siam 2, RW.11, Kel. Petut 48,07 65,41


51 Sri Susanti 57 Posbindu Perkasa, RW.09 47,05 55,71

52 Husna Luthfia 41 Posbindu Dahlia, Rw.12, Kel. Bintaro 76,21 97,5

53 Nursiyah 45 Posbindu Apel 3 ,Rw.03, Kel.Pesanggrahan 51,55 71,58

54 Cholilah 44 Posbindu Mawar Rw.02, Kel.Pesanggrahan 47,21 56,07


Posyandu Mawar 2, Rw 02,
55 Nani Rustina 43 Kel.Pesanggrahan 59,55 71,55

56 Dede . N 48 Posbindu Gurame Rw.01, Kel.Ulujami 61 72,8

57 Ary Dewiyanti 44 Posyandu Gurame 2, Rw 01, Kel.Ulujami 73,5 84,3


Hj.Iswarkani
58 nasan 59 Posyandu Gurame 1, Rw.01, Kel. Ulujami 52,66 78,8
59 Nurhaena 45 Posyandu Belut 2, Rw.03 46,21 53,49
17

60 Sukatmi 65 Posbindu Tulip Rw.04, Kel.Pesanggrahan 54,05 64,3


Posyandu Semangka Rw.04,
61 Yunifa Udiana 39 Kel.Pesanggrahan 51,55 67,5

62 Siti Kholilah 42 Posyandu semangka 1, Kel.Pesanggrahan 50,05 65,8


63 Endang.S 64 Posyandu Pisang Tanduk 2 39 63,8

64 Neneng.S 56 Posyandu Lobak 1, Kel.Bintaro 53,16 46,82

65 Aan Saanah 38 Posyandu Semangka 1, Bintaro 65 84,5


posbindu perkasa, RW.09, Petukangan
66 Bu Giyamti 58 Utara 75 85,45
67 JUMLAH 4014,9 4859,11
68 Nilai Rata2 60,831818 73,622879

Dari nilai pretes dan postest dapat dilihat ada perbedaan nilai rata-rata pretest
60,83 dan nilai rata-rata postest 73,62 ini menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan kader mengenai penggunaan obat dengan baik dan benar, sehingga
diharapkan dapat menunjang kegiatan kader bersama Bujarwo ke masyarakat atau
warga di wilayahnya.

6. Pembagian dan pengarahan Bujarwo


Buku kegiatan Ajarkan Warga penggunaan obat dengan baik dan benar
(BuJarwo) adalah buku yang dibuat dan ditujukan untuk membantu kader
melakukan sosialisasi dan edukasi ke warga mengenai penggunaan obat
dengan baik dan benar. Buku ini didesain full colours dan interaktif dengan
memperlihatkan dua gambar pilihan yang benar dan salah sehingga lebih
menarik dan percaya diri ketika kader melakukan kegiatan, dan masyarakat
teredukasi dan lebih mudah menyerap informasi yang disampaikan oleh
kader, harapanya masyarakat selalu mengingat dan menerapkanya dalam
kehidupan sehari2 mengenai penggunaan obat dengan benar.

Daftar isi Bujarwo dan keteranganya:


1) Kata Pengantar
2) DAGUSIBU
3) Swamedikasi
4) Lembar Kegiatan BuJarwo
18

Yaitu lembar dengan nomor urut yang diisi ketika kader melakukan
kegiatan sosialisasi dan edukasi ke warga
5) Stiker BuJarwo
Stiker yang akan di tempel di form / lembar daftar hadir, sesuai dengan
nomor urut kegiatan.

Gambar 3.Cover BuJarwo

Gambar 4. Lembar interaktif


19

Gambar 5. Lembar interaktif

Gambar 6. Lembar interaktif


20

Gambar 7. Lembar interaktif

Gambar 8. Lembar interaktif


21

Gambar 9. Lembar BuJarwo

Gambar 10. Stiker BuJarwo


22

Kegiatan Edukasi Dan Pemberdayaan masyarakat dengan KeCe bersama


BuJarwo mendapatkan dukungan dari lintas sektoral ketika penulis melakukan
sosialisasi didalam rapat mingguan di kantor camat yang dihadiri Bapak Camat, Bapak
SekCam, para lurah serta lintas sektoral lainnya di wilayah kecamatan Pesanggrahan.
Pada waktu yang bersamaan dilakukan juga pembagian BuJarwo kepada bapak/ibu
pemangku jabatan di lintas sektoral tersebut.

Gambar 10. Sosialisasi Bujarwo dengan lintas sektoral

Gambar 11. Sosialisasi Bujarwo dengan lintas sektora


23

7. Tindak Lanjut
Kegiatan sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh kader ke warga di
laporkan sebulan sekali, bentuk laporan adalah dokumentasi dan atau daftar
hadir diserahkan ke penanggungjawab program untuk dilakukan evaluasi dan
monitoring.
Hasil Kegiatan kader bersama BuJarwo :

Tabel 3.6 Tabel Hasil Kegiatan bersama BuJarwo

JUMLAH KADER 66 ORANG TOTAL KEGIATAN


KEGIATAN
(foto dan TIDAK WARGA
LENGKAP
daftar LENGKAP
BULAN AKTIF TIDAK hadir)
JANUARI 52 (78.78%) 14 (21.21%) 67 52 (77,61%) 15 (22,39%) 962
FEBRUARI 47 (71,21%) 19 (28.78%) 64 46 (71,87%) 18 (28,13%) 862
MARET 36 (54.54%) 30 (45.45%) 45 33 (73,33%) 12 (26,67%) 609
Total 135 (204,53%) 63 (95,44%) 176 131 (222,81%) 45 (77,19%) 2433
Rata - rata 45 (68,17%) 21 (31,81%) 59 44 (74,27%) 15 (25,73%) 811

Kegiatan kader bersama BuJarwo ini merupakan kegiatan sosialisasi


dan edukasi ke warga mengenai bagaimana penggunaan obat dengan baik
dan benar dan kegiatan ini dilakukan oleh kader dalam kurun waktu 5 bulan
yaitu januari sampai mei 2018, serta dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
dari januari sampai maret 2018.
Pada table 3.7 dapat dijelaskan kategori kader yaitu Kader Aktif dan tidak aktif.
Kader aktif adalah kader yang melakukan kegiatan disertai dengan daftar hadir
dan atau dokumentasi. Kader tidak aktif adalah kader yang tidak melakukan
kegiatan. Jumlah rata-rata kader aktif lebih tinggi dibandingkan kader yang
tidak melakukan kegiatan, meskipun demikian tetap perlu dilakukan pemilihan
kader lebih selektif lagi, dengan menggali lebih dalam informasi mengenai
personal kader melalui penanggung jawab lintas program yang berhubungan
dengan kader tersebut, sehingga program yang direncanakan berjalan lebih
maksimal.
Hasil kegiatan dilihat dari daftar hadir dan atau dokumentasi yang
diserahkan ke penanggungjawab program, hasil kegiatan paling tinggi terjadi
pada bulan Januari, hal ini dipengaruhi oleh faktor2 sebagai berikut :
24

1) Waktu pelaksanaan kegiatan sama dengan ketika kader mendapatkan


sosialisasi dan edukasi dari penanggungjawab program
2) Program baru bagi kader mengenai pengggunaan obat yang
sebelumnya belum pernah ada di wilayah kecamatan pesanggrahan
3) BuJarwo, dengan desain full colours dan interaktif, menunjang percaya
diri kader dalam melakukan sosialisasi dan edukasi ke warga.
Kegiatan bersama BuJarwo pada februari dan maret
menunjukkan jumlah kader serta kegiatan semakin menurun, hal ini
dipengaruhi oleh:
1) Kurangnya Motivasi dari penanggungjawab program karena memang
tidak dilakukan pertemuan kembali setelah acara edukasi dan
pemberdayaan masyarakat dengan kece bersama Bujarwo yg disertai
pembagian BuJarwo.
2) Ruang Lingkup kegiatan kader untuk kemungkinan besar melakukan
sosialisasi dan edukasi bersama BuJarwo terbatas, sehingga semakin
lama semakin menurun.
Secara keseluruhan kegiatan bersama Bujarwo telah dilakukan oleh
kader ke 2433 warga, dalam hal ini peran kader dalam menjalankan fungsinya
sebagai perpanjangan tangan program mencerdaskan masyarakat
penggunaan obat dengan baik dan benar bersama BuJarwo berjalan dengan
baik, karena dengan angka tersebut kami tidak bisa melakukannya sendiri
dalam waktu terbatas atau singkat mengingat jumlah SDM yang tidak
mencukupi. Kami ucapkan banyak terimkasih dan tetap memberikan semangat
kepada kader-kader untuk terus melakukan kegiatan bersama Bujarwo di
setiap kesempatan.

E. EVALUASI
Evaluasi kegiatan BuJarwo dilakukan mulai dari pemilihan kader yang
selektif dengan menggali lebih dalam mengenai personal kader ke
penanggungjawab lintas program kader tersebut, untuk meminimalisir jumlah
kader tidak aktif. Kemudian untuk Kegiatan yang tidak dilengkapi seperti hanya
daftar hadir saja tanpa dokumentasi atau sebaliknya, maka cara yang sebelumnya
dengan mengirimkan daftar hadir langsung ke puskesmas terdekat kurang
maksimal, karena ada beberapa daftar hadir yang sudah dititipkan ke puskesmas
25

terdekat namun tidak sampai ke penanggungjawab program di puskesmas


kecamatan, dan ada beberapa kader yang belum ada waktu untuk menyerahkan
daftar hadir Karena kesibukannya. Maka perlu dirubah dengan bisa mengirimkan
dokumentasi dan daftar hadir di foto kemudian dikirim melalui Watsapp.
Kegiatan sosialisasi dan edukasi bersama BuJarwo berjalan selama bulan
Januari sampai Maret, dengan jumlah kader aktif lebih tinggi dibandingkan dengan
kader tidak aktif dan menghasilkan 176 kegiatan dengan jumlah warga 2433
orang, hasil ini juga tidak terlepas dari kita menjaga hubungan ke kader secara
personal dengan baik. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan BuJarwo maka akan
dilakukan Peningkatan pengetahuan penggunaan obat ke masyarakat dengan
metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) di tiap wilayah atau kelurahan, Sehingga
tujuan untuk meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat
dalam memilih,mendapatkan,menggunakan, menyimpan,dan membuang obat
dengan benar dapat tercapai.
26

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Salah satu cara melakukan promosi kesehatan dibidang kefarmasian
adalah dengan Edukasi dan pemberdayaan masyarakat dengan Kegiatan
Cerdas bersama BuJarwo (Buku kegiatan Ajarkan warga penggunaan Obat
dengan baik dan benar). Kegiatan sosialisasi dan edukasi bersama BuJarwo
berjalan selama bulan Januari sampai Maret, dengan jumlah kader aktif lebih
tinggi dibandingkan dengan kader tidak aktif dan menghasilkan 176 kegiatan
dengan jumlah warga 2433, dalam hal ini kader sebagai perpanjangan tangan
kegiatan sehingga kegiatan bisa dilaksanakan sampai tingkat RW/RT/Rumah
tangga, dimana angka tersebut tidak dapat dijangkau oleh SDM di farmasi
karena SDM yang terbatas.
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya bersama antara pemerintah dan
masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan
kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam
menggunakan obat secara tepat dan benar. Upaya tersebut merupakan salah
satu program yang tertulis dalam SK Menkes No.427/2015 yang dikeluarkan
pada tanggal 13 November 2015. Dengan adanya edukasi dan
pemberdayaan melalui BuJarwo yang dilakukan memberikan manfaat besar,
khususnya masyarakat di wilayah Kecamatan Pesanggrahan dalam
mendapatkan, menggunakan dan menyimpan obat dengan baik dan benar.
Selain itu masyarakat yang melakukan swamedikasi, apabila pengobatan
dilakukan dengan benar akan menjadi sumbangan yang besar bagi
pemerintah termasuk dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan
dalam rangka mencapai kesehatan nasional yang merata.
27

B. SARAN
1. Kegiatan bersama BuJarwo bisa diterapkan di tempat lain, khususnya
puskesmas di kotamadya Jakarta selatan
2. Mampu memotivasi kader untuk lebih aktif dalam mengedukasi warga di
setiap kesempatan
3. Melakukan tindak lanjut yaitu Peningkatan pengetahuan penggunaan obat
ke masyarakat melalui metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) .
28

LAMPIRAN
29

Kegiatan Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat Cerdas Gunakan Obat melalui GEMA CERMAT

Latihan Soal :

SOAL A
Petunjuk pengisian
Pilihlah satu jawaban yang benar dengan di silang
1. Kepanjangan dari GEMA CERMAT adalah:
a. Gerakan Masyarakat Cerdas Mendapatkan Obat
b. Gerakan Masyarakat Ceria Mendpatkan Obat
c. Gerakan Masyarakat Cerdas Menyimpan Obat
d. Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat
e. Gerakan Masyarakat Cermat dan Hemat Menggunakan Obat
2. Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah

a. Upaya seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit tanpa berkonsultasi
dengan dokter terlebih dahulu dan penggunaan obat-obatan atau menenangkan diri
bentuk perilaku untuk mengobati penyakit yang dirasakan atau nyata
b. Perilaku untuk mengatasi sakit ringan sebelum mencari pertolongan ke petugas atau
fasilitas kesehatan.
c. A dan b benar
d. Perilaku untuk mengatasi sakit berat sebelum mencari pertolongan ke petugas atau
fasilitas kesehatan yang sembarangan.
e. Penggunaan obat-obatan keras dan narkotik atau menenangkan diri bentuk perilaku
untuk mengobati penyakit yang dirasakan atau nyata
3. Obat- obat yang merupakan obat swamedikasi adalah

a. Obat bebas
b. Obat bebas terbatas
c. a dab b benar
d. Obat keras dan psikotropik
e. Semua benar
4. Gambar disamping adalah logo obat :

a. Obat Keras
b. Obat bebas terbatas
c. Obat Generik
30

d. Obat bebas
e. Obat Paten
5. Tempat mendapatkan Obat yang resmi diantaranya :
a. Di warung
b. Toko obat berijin
c. Apotek
d. Puskesmas
e. B,c dan d benar
6. Gambar disamping adalah logo :

a. Obat Apotek
b. Obat Keras
c. Obat bebas terbatas
d. Obat bebas
e. Obat rumah sakit
7. Ciri – ciri obat bebas terbatas:
a. Logo lingkaran hijau dengan garis lingkaran berwarna hitam
b. Ada tanda peringatan,dengan kotak warna hitam dan tulisan putih di kemasan
c. Logo Lingkaran warna biru, dengan lingkaran warna hitam
d. Logo warna merah dengan Huruf K warna hitam di bagian tengah
e. b dan c benar
8. Aturan minum Antibiotik 3 x 1 yang benar & tepat adalah :
a. Obat diminum pagi,siang dan malam
b. Obat diminum tiap 4 jam sekali
c. Obat diminum setelah makan
d. Obat diminum setiap 8 jam sekali
e. B dan c benar

9. Cara menyimpan obat di rumah tangga yang benar adalah, kecuali :


a. Simpan semua obat di kulkas,supaya tahan lama
b. Jauhkan dari jangkauan anak – anak
c. Simpan dengan kemasan asli dan etiket yang masih lengkap
d. Periksa tanggal kadaluarsa dan kondisi obat secara berkala
e. Jauhkan dari sinar matahari langsung / lembab /suhu tinggi dsb
31

10. Jika anda mengeluh sakit pada sendi kaki dan bengkak, kemudian ada tetangga yang pernah
mengeluh dengan sakit yang sama dan menggunakan herbal tanpa ada registrasi BPOM dan
merasakan sakitnya berkurang, Apa yang akan anda lakukan :
a. Membeli produk herbal yg sama yg dipakai oleh tetangga
b. Membeli jamu racikan untuk asam urat
c. Membeli obat di warung dekat rumah
d. Periksa ke dokter di fasilitas layanan kesehatan terdekat, untuk mendapatkan penanganan
yang tepat
e. Membeli antibiotik tanpa resep dokter ke apotek
32

SOAL B

Petunjuk pengisian:
Cek list nomor yang menurut ibu / saudara benar di kolom yang tersedia, bisa lebih dari satu cek
list untuk 1 nomor.
1. Apabila ibu/saudara merasa sakit apa yang ibu /saudara lakukan?
1. Membiarkanya sampai sembuh
2. Pergi ke dukun / paranormal
3. Mengobati sendiri
4. Pergi ke puskesmas / rumah sakit / klinik
5. Pergi ke dokter
2. Apabila ibu / saudara mengobati sendiri, apa yang saudara gunakan?

1. Mengobati dengan obat apasaja yang ada di rumah


2. Mengobati dengan ramuan sendiri
3. Mengobati dengan obat tradisional / jamu
4. Mengobati dengan campuran obat modern + tradisional
5. Mengobati dengan obat moderen

3. Darimana Ibu/Saudara mendapatkan petunjuk penggunaan obat?


1. Dari teman/Saudara/tetangga
2. Dari Iklan / brosur
3. Dari Kemasan
4. Dari petugas kesehatan / dokter
5. Dari Apoteker
4. Apakah ibu / saudara pernah memperhatikan adanya tanda lingkaran berwarna pada kemasan
obat ?

1. Selalu
2. Sering
3. Kadang – kadang
4. Jarang
5. Tidak pernah
33

5. Apakah ibu/saudara membaca kemasan obat yang sedang diminum?


1. Selalu
2. Sering
3. Kadang – kadang
4. Jarang
5. Tidak pernah

6. Apa yang ibu/saudara baca di brosur / kemasan obat?


1. Nama obatnya
2. Kegunaan/indikasi/cara kerja
3. Takaran pengobatan
4. Efek samping
5. Peringatan dan perhatian
7. Bagaimana cara ibu / saudara menanggulangi jika terjadi reaksi efek samping?

1. Hentikan minum obat


2. Segera periksakan ke dokter/puskesmas/rumah sakit
3. Minum obat terus
4. Minum obat jika ingat
5. Diam saja
6. Lainnya, sebutkan...............
8. Apa yang ibu / saudara ketahui tentang Antibiotik ?

1. Didapatkan di apotek hanya dengan resep dokter


2. Bisa didapatkan di warung deket rumah
3. Tidak menggunakan antibiotik untuk selain infeksi bakteri
4. Tidak menyimpan antibiotik di rumah
5. Tidak memberi antibiotik sisa kepada orang lain
9. Apa yang ibu / saudara tahu mengenai Obat kadaluarsa ?
1. Obat yang sudah melewati batas kadaluarsa obat
2. Obat yang dikemasanya tertera tanggal kadaluarsa
3. bisa berubah warna / bau / rasa
4. Obat yang kalau diminum bsa menimbulkan efek yang buruk
5. Obat harus dibuang / dimusnahkan dengan benar
34

10. Cara membuang obat di rumah tangga dengan benar ?


1. Membuang obat lengkap utuh dengan kemasanya ke tempat sampah
2. Hilangkan semua label dari wadah obat
3. Untuk kapsul, tablet atau bentuk padat lain, hancurkan dahulu dan campur
obat tersebut dengan tanah atau bahan kotor lainnya, masukkan
plastik dan buang ke tempat sampah
4. Untuk cairan, buang pada kloset, kecuali antibiotik yang harus dibuang
bersama wadahnya dengan menghilangkan label
5. Obat harus dimusnahkan dan tidak tersisa

Anda mungkin juga menyukai