Memahami Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Memahami Prinsip Kerja Sistem Pelumasan

A. TUJUAN SISTEM PELUMASAN

Pada saat mesin sepeda motor dalam kondisi hidup, beberapa kompponen dalam
mesin bergerak dan saling bergesekan. Contohnya piston akan bergesekan dengan dinding
cylinder body, Gesekan antara komponen tersebut akan menimbulkan panas, pemuaian dan
keausan pada komponen mesin. Oleh karena itu sistem pelumasan sangat dibutuhkan untuk
menjaga komponen mesin agar tetap bekerja dengan baik.
Tujuan dari sistem pelumasan adalah untuk membentuk lapisan oli pada bagian -
bagian komponen mesin yang saling bergesekan supaya mesin tetap bekerja dengan baik dan
awet.

B. FUNGSI SISTEM PELUMASAN


Sistem pelumasan sangat penting bagi mesin, karena pelumasan merupakan sistem
yang menunjang kinerja mesin bekerja dengan baik.

Berikut ini adalah fungsi sistem pelumasan :

1. Sebagai Anti Gesek / Anti - Friction Effect


Saat mesin hidup komponen mesin bergerak saling bersinggungan dan bergesekan,
gesekan tersebut akan menambah beban putaran mesin dan akan menimbulkan kerusakan.
Dengan adanya sistem pelumasan, gaya gesek antar komponen akan hilang karena adanya
lapisan oli antara dua komponen yang saling bergesekan. sehingga lapisan oli tersebut bekerja
sebagai anti gesek pada komponen mesin.

2. Sebagai Perapat / Sealing Effect


Fungsi sistem pelumasan yang kedua adalah sebagai perapat / sealing effect pada
celah ring piston untuk mencegah kebocoran kompresi. Celah antara ujung ring piston, piston
dan cylinder body akan tertutup rapat oleh lapisan oli sehingga tidak akan terjadi kebocoran
tekanan kompresi melalui celah tersebut.
3. Sebagai Pembersih / Cleaning Effect
Fungsi sistem pelumasan pada mesin selanjutnya adalah berfungsi sebagai pembersih
pada bagian komponen mesin, mencegah penumpukan jelaga dan karbon yang melekat pada
mesin. Kandungan dalam oli mesin terdapat zat detergen yang dapat mengikat jelaga dan
kotoran pada komponen mesin.

4. Sebagai Pendingin / Cooling Effect


Fungsi sistem pelumasan selanjutnya adalah sebagai pendingin, dimana oli mesin ini
bekerja menyerap panas pada komponen mesin. Oli akan meredam anas pada komponen
mesin yang ditimbulkan karena proses pembakaran dan gesekan. Oli mesin yang membawa
panas akan didinginkan kembali pada bagian carter atau bak oli oleh airan udara dari luar.
5. Anti Karat / Rust - Inhibiting effect
Oli akan membentuk lapisan oli pada komponen mesin yang berfungsi untuk melindungi
part dari proses korosi yang disebabkan udara, gas dan air.
6. Sebagai Bantalan / Buffer Effect
Pin piston, pin connecting rod, gear yang menahan topangan berat yang dipusatkan
pada titik tertentu misalnya antara coneccting rod dan pin piston menerima pukulan pada yang
cukup berat pada saat langkah usaha. Pukuluan beban berat tersebut akan menimbulkan
kelelahan pada bagian bagian logam tersebut. Fungsi lapisan oli antara pin piston dan
connecting rod tersebut bekerja sebagai bantalan untuk mengurangi gaya pukul saat langkah
usaha

C. JENIS SISTEM PELUMASAN PADA MESIN 4 TAK


Jenis sistem pelumasan pada mesin 4 langkah adalah sebagai berikut :
1. Sistem Pelumasan Basah
Pada sistem pelumasan ini oli mesin berada didalam bak mesin, oli pada bak mesin
disirkulasikan oleh pompa oli melalui lubang sirkulasi oli. Jenis sistem pelumasan ini banyak
digunakan pada jenis sepeda motor pada umumnya, misalnya Yamaha V xion, Byson dll
2. Sistem Pelumasan Kering
pada jenis sistem pelumaan ini, Oli mesin ditampung terpisah dalam tangki oli dan
disirkulasikan dengan tekanan pompa melalui saluran yang sama dengan sistim basah. setelah
melakukan pelumasan, oli kembali ke crankcase dan dialirkan kembali ke tangki oli oleh pompa.
adapun kopling dan transmisi dilumasi oleh cipratan oli yang mengalir kembali ke crankcase.
Contoh mesin sepeda motor yang menggunakan sistem pelumasan ini adalah Suzuki Satria FU

C. KOMPONEN SISTEM PELUMASAN


Komponen sistem pelumasan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pompa Oli
Pompa oli berfungsi untuk memompa / menekan oli mesin ke seluruh komponen mesin
melaui lubang sirkulasi oli. Pompa oli bekerja pada saat mesin hidup.

Jenis Pompa Oli :


Trochoid pump, Jenis pompa ini terdiri dari inner rotor dan outer rotor yang berputar dalam satu
poros. putaran inner rotor lebih cepat dari pada outer rotor.

- Gear Pump, Jenis pompa ini terdiri dari 2 gear saling bersinggungan. kedua gear tersebut berputar
dengan kecepatan yang sama dalam poros yang berbeda.

2. Filter Oli / Saringan Oli


Saringan oli / Filter Oli berfungsi untuk menyaring oli dari kotoran debu maupun partikel kecil pada
mesin.
Jenis Filter oli / Saringan oli:
- Saringan oli Strainer, berfungi menyaring oli dari partikel kecil sebelum masuk ke pompa oli.
material ini terbuat dari anyaman kawat tipis. bentuk saringan ini ada yang berbentuk segi empat
dan ada juga yang berbentuk mangkok.
- Sarinagn oli Element, berfungsi menyaring oli mesin sebelum disirkulasikan kebagian komponen
mesin oleh pompa oli. Bahan material sarinagn ini terbuat dari kertas

- Saringan Oli Sentrifugal, Jenis saringan ini terdapat pada poros engkol, bekerja menyaring oli
mesin dengan cara gaya sentrifugal.

3. Lubang Sirkulasi Oli, Lubang sirkulasi adalah lubang aliran oli yang terdapat di blok mesin atau
crank case dan komponen mesin.
4. Nozle, berfungsi menyemprotkan oli ke bagian piston dan conecting rod

Terimakasih, semoga bermamfaat.

Gudang Imajinasi

Anda mungkin juga menyukai