24 Kelebihan Dan Kekurangan Orde Baru Dalam Berbagai Bidang

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

24 Kelebihan dan Kekurangan Orde Baru Dalam

Berbagai Bidang
written by Devita Retno

Masa orde baru adalah era pemerintahan di Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soeharto
sejak tahun 1966 – 1998 menggantikan masa kepemimpinan Presiden Soekarno yang
berlangsung sejak kemerdekaan Indonesia di tahun 1945 yang diselingi Peristiwa Pada Masa
Orde Baru. Orde baru yang berlangsung selama lebih dari 30 tahun adalah suatu era dimana
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kembali diatur dan ditata berdasarkan dasar
negara Pancasila dan UUD 1945. Penataan kehidupan bernegara untuk rakyat dan bangsa
Indonesia ini dilakukan untuk memulihkan situasi negara setelah terjadinya kekacauan di bidang
politik dan ekonomi pada akhir masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Salah satu peristiwa yang turut menyumbang kekacauan negara adalah peristiwa G30S PKI.
Pada saat itu negara Indonesia yang menganut sistem demokrasi dikacaukan oleh kronologi
G30S PKI yang hendak mengganti ideologi negara dengan sistem komunis. Akibatnya rakyat
tidak lagi menginginkan untuk dipimpin Presiden Soekarno dan menuntutnya mengundurkan diri
karena tidak dapat menangani situasi PKI dengan baik. Orde baru dimulai dengan tujuan orde
baru berupa landasan yang akan memperbaiki situasi negara dalam berbagai bidang terutama
politik dan ekonomi.
Kebijakan Orde Baru

Selama masa pemerintahan orde baru, dibuat beberapa kebijakan orde baru oleh pemerintah
untuk memperbaiki kondisi negara yaitu antara lain:
 Kebijakan Ekonomi
Salah satu kebijakan yang termasuk ke dalam kelebihan dan kekurangan orde baru yaitu
penetapan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang menghasilkan keberhasilan
Indonesia menjadi negara dengan swasembada beras pada tahun 1984. Pemerintah juga
mencanangkan program Trilogi Pembangunan yang bertujuan untuk meratakan pembangunan
ekonomi di masyarakat secara keseluruhan. Isi dari Trilogi Pembangunan yaitu untuk meratakan
pembangunan agar rakyat mendapatkan keadilan sosial seluruhnya, peningkatan pertumbuhan
ekonomi dan menciptakan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Orde Baru juga
mencanangkan pemerataan dalam berbagai bidang yaitu kebutuhan pokok, pendidikan,
pembagian pendapatan, peluang usaha, kesempatan kerja, penyebaran pembangunan di
Indonesia, pemerataan dalam partisipasi di bidang pembangunan, pemerataan dalam memperoleh
keadilan.

 Kebijakan Politik
Bidang politik juga tidak luput dari kelebihan dan kekurangan Orde Baru berdasarkan kebijakan
yang dibuat pada area ini. Partai Komunis Indonesia (PKI) dibubarkan berserta semua organisasi
pendukungnya dan pemerintah hanya mengakui keberadaan tiga partai politik dalam Orde Baru
yaitu Golkar, PPP dan PDI. Selain itu pemerintah juga mewajibkan adanya pendidikan penataan
P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) untuk seluruh lapisan masyarakat, juga
memasukkan Irian Barat dan Timor Timur ke dalam wilayah negara Indonesia. Indonesia juga
mempelopori pendirian ASEAN, kembali menjadi anggota PBB dan memperbaiki hubungan
dengan Malaysia.
 Kebijakan Sosial
Kebijakan sosial adalah salah satu yang memiliki kelebihan dan kekurangan orde baru dengan
program – program yang belum pernah dilakukan untuk rakyat Indonesia pada masa sebelumnya
seperti program keluarga berencana (KB), program transmigrasi, gerakan wajib belajar selama 6
tahun dan gerakan orang tua asuh (GN-OTA).

Kelebihan Pemerintahan Orde Baru

Berkat berbagai kebijakan tersebut kondisi negara pada masa orde baru perlahan mulai
menemukan makna orde baru yaitu dengan adanya perbaikan di berbagai bidang. Berikut ini
adalah beberapa kelebihan orde baru:
1. Angka Gross Domestik Produk Indonesia secara perkapita meningkat hingga lebih dari 1000%.
Sebelumnya angka Gros Domestik produk perkapita hanya mencapai 70 dolar pada tahun 1968,
dan meningkat menjadi 1000 persen pada 1996 hingga lebih dari 1.565 dolar Amerika.
2. Suksesnya program keluarga berencana yang mengedepankan slogan ‘Dua Anak Cukup’
3. Kesuksesan program pemberantasan buta huruf yang dilakukan di masyarakat
4. Sukses yang dicapai dalam bidang swasembada pangan sehingga kebutuhan pangan rakyat
tercukupi, membuktikan bahwa Indonesia benar – benar negara agraris tanpa perlu memenuhi
kebutuhan pangan dari ekspor.
5. Sukses pada pencanangan program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)
6. Berhasil menjaga situasi keamanan di dalam negeri dengan stabil.
7. Berhasil mensukseskan program nasional Gerakan Nasional Orangtua Asuh (GN-OTA)
8. Mensukseskan Gerakan Wajib Belajar untuk seluruh rakyat yang masih masuk usia pelajar.
9. Penurunan angka pengangguran karena semakin banyak rakyat yang bisa menulis serta
membaca.
10. Mulai bekerjasama dengan investor asing dan banyak menerima pinjaman dana dari luar negeri.
Kekurangan Pemerintahan Orde Baru

Akan tetapi sebagaimana lazimnya suatu kebijakan juga memiliki dua sisi berupa kelebihan dan
kekurangan orde baru, terutama karena masih adanya penyimpangan pada masa orde baru yang
dilakukan oleh pemerintah. Adapun kekurangan yang dirasakan pada masa pemerintahan orde
baru yaitu:
1. Berkembangnya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme di pemerintahan yang membuat rakyat
muak.
2. Pembangunan yang dilakukan di Indonesia ternyata tidak merata di setiap daerah misalnya Aceh
dan Papua yang tidak tersentuh pembangunan.
3. Timbul pemberontakan di kalangan masyarakat karena kesenjangan proses pembangunan
tersebut
4. Semakin meningkatnya kesenjangan sosial di masyarakat.
5. Terjadinya pelanggaran hak asasi manusia terhadap masyarakat kalangan non pribumi
6. Pengekangan kebebasan pers sebagai salah satu bentuk kebijakan politik pada masa orde
baru. Pers pada masa reformasi lebih bebas dan tidak lagi dikekang.
7. Sistem birokrasi yang negatif semakin berkembang. Sistem ini yang dikenal dengan istilah ‘Asal
Bapak Senang’ menjadi ciri pokok orde baru yang diingat sampai sekarang bahkan sulit dihapus
dari kebiasaan.
8. Sistem keamanan menggunakan kekerasan ayang ditandai dengan peristiwa penembakan
misterius bagi mereka yang dianggap menentang pemerintah dan memakan banyak korban tidak
bersalah.
9. Kekayaan negara banyak dikuasai dan dieksploitasi oleh pihak swasta.
10. Kalangan tentara diikutsertakan untuk mengurusi politik negara, dan lain sebagainya.
11. Kekuasaan satu pihak atau Presiden yang terus berkelanjutan dan termasuk otoriter tanpa adanya
tanda – tanda peralihan kekuasaan.
12. Adanya program transmigrasi yang ditetapkan pemerintah dan menimbulkan kecemburuan
penduduk setempat karena para transmigran diberikan tunjangan yang cukup besar pada tahun –
tahun pertamanya. Transmigrasi dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk di wilayah
Jawa, Bali dan Madura ke wilayah Kalimantan, Sulawesi, Timor Timur dan Irian Jaya.
13. Kekuasaan Presiden berada diatas UUD 1945.
14. Kebijakan ekonomi terlalu berpihak pada investasi asing.
Segala kelebihan dan kekurangan orde baru tersebut membuat masyarakat yang tadinya merasa
nyaman mulai terusik terutama karena berbagai kekurangan dalam sistem pemerintahan yang
terjadi. Terutama dengan segala peristiwa yang terjadi dan ketidakbebasan mengungkapkan
pendapat. Masyarakat mulai menuntut adanya perubahan kepemimpinan dan sistem
pemerintahan yang akan membawa angin segar bagi Indonesia. Terlebih lagi saat itu Indonesia
juga sedang mengalami krisis ekonomi yang terjadi sebagai imbas dari krisis ekonomi Asia.

Berbagai demonstrasi dan tuntutan pun terus bergulir hingga memakan korban para mahasiswa
yang sedang berdemonstrasi menuntut kemunduran Presiden Soeharto. Peristiwa itu dikenal
dengan sejarah peristiwa Trisakti yang pada akhirnya menyebabkan kerusuhan Mei 1998 yang
berbau SARA. Setelah rentetan kejadian tersebut, akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri
dan Indonesia memasuki era Reformasi.

8 Kelebihan dan Kekurangan Orde Lama dalam


Berbagai Bidang
written by Asih Kusumaningsih

Periode pemerintahan di Indonesia dapat dikelompokkan dalam beberapa periode, salah satunya
adalah Orde Lama. Kelebihan dan kekurangan Orde Lama tidak terlepas dari berbagai macam
peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Lama.

Orde Lama merupakan sebutan bagi periode pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden
Soekarno yang berlangsung pada tahun 1945 – 1968. Pada periode pemerintahan ini, Presiden
Soekarno berlaku sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Pemerintahan Indonesia
mengalami beberapa peralihan pada masa orde lama. Indonesia sempat menerapkan sistem
pemerintahan presidensial, demokrasi liberal, dan demokrasi terpimpin. Baca juga pengertian
Orde Lama, demokrasi pada masa Orde Lama, dan penyimpangan pada masa Orde Lama.
Kelebihan dan Kekurangan Orde Lama

Kelebihan masa pemerintahan Orde Lama diantaranya adalah:

1. Indonesia berhasil merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia


Pemerintahan Orde Lama juga termasuk masa pemerintahan setelah kemerdekaan Republik
Indonesia (1945 – 1950). Pada awal-awal kemerdekaan banyak terjadi peristiwa-peristiwa
bersejarah yang menunjukkan keinginan yang sangat kuat dari rakyat Indonesia untuk merdeka.
Peristiwa tersebut diantaranya adalah Pertempuran Medan Area, Pertempuran 10 November,
Pertempuran Ambarawa, dan Pertempuran 5 hari di Semarang.

Belanda bahkan melakukan Agresi Militer Belanda 1 dan Agresi Militer Belanda 2 untuk
kembali menegakkan pengaruhnya di Indonesia. Namun, pemerintah pada masa Orde Lama tetap
berusaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pemerintah secara aktif menyelenggarakan
berbagai perundingan dan perjanjian untuk mendamaikan kondisi sekaligus mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Perjanjian yang dihasilkan misalnya Perjanjian Linggarjati atau
Perjanjian Renville.

2. Indonesia berhasil merebut kembali Irian Barat dari Belanda


Pemerintah Orde Lama berhasil merebut kembali Irian Barat dari Belanda melalui jalur
diplomasi dan militer. Presiden Soekarno, pada tanggal 19 Desember 1961, mengumumkan
pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Operasi Trikora atau Tri Komando Rakyat
merupakan konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua
bagian barat. Presiden Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayjen (Mayor Jenderal)
Soeharto diangkat sebagai panglima. Mereka bertugas untuk merencanakan, mempersiapkan, dan
mengadakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indoesia.

3. Indonesia menjadi pelopor diadakannya Konferensi Asia Afrika


Indonesia menjadi salah satu negara pelopor dari diadakannya Konferensi Asia Afrika.
Konferensi Asia Afrika atau Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika merupakan konferensi
antara negara-negara Asia dan Afrika. Pada saat itu, negara-negara Asia dan Afrika umumnya
adalah negara-negara yang baru saja memperoleh kemerdekannya. Konferensi Asia Afrika
diadakan oleh Indonesia, Burma (saat ini Myanmar), Ceylon (saat ini Sri Lanka), India, dan
Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia (Sunario). Pertemuan tersebut
berlangsung pada 18 – 24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia.

4. Indonesia menjadi pelopor Gerakan Non-Blok


Tidak hanya Konferensi Asia Afrika, pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia juga
menjadi pendiri Gerakan Non-Blok. Gerakan ini berawal dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi
Asia Afrika yang diadakan di Bandung, Indonesia pada 1955. GNB (Gerakan Non-Blok) adalah
kumpulan negara-negara yang tidak ingin berpihak pada blok tertentu pada saat Perang Dingin.
Indonesia melalui Presiden Soekaron beserta keempat pemimpin lainnya mendirikan gerakan ini.
Keempat pemimpin negara lainnya adalah Josip Broz Tito (Presiden Yugoslavia), Gamal Abdul
Nasser (Presiden Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), dan Kwame
Nkrumah (Gana).

5. Pemilihan Umum pertama di Indonesia


Orde Lama berhasil menyelanggaraka Pemilihan Umum pertama di Indonesia pada tahun 1955.
Pemilu ini dianggap sebagai pemilu Indonesia yang paling demokratis. Pemilu pertama ini
diselenggarakan saat keamanan negara masih kurang kondusif, karena pemberontakan DI/TII.
Baca juga Pemilu pada masa Orde Lama, sejarah singkat Pemilu di Indonesia, sejarah Pemilu
1955, dan sejarah partai politik di Indonesia.
Kekurangan dari masa pemerintahan Orde Lama diantaranya adalah:

1. Situasi politik yang tidak stabil


Pada masa pemerintahan Orde Lama, situasi politik Indonesia terkesan tidak stabil. Hal ini dapat
terlihat dari banyaknya pergantian kabinet yang mencapai 7 kali pergantian kabinet pada masa
pemerintahan demokrasi liberal saat Orde Lama. Kabinet-kabinet yang berkuasa pada masa Orde
Lama ialah Kabinet Natsir (1950 – 1951), Kabinet Sukiman-Suwirjo (1951 – 1952), Kabinet
Wilopo (1952 – 1953), Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1953 – 1955), Kabinet Burhanuddin
Harahap (1955 – 1956), Kabinet Ali Sastroamidjojo II (1956 – 1957), dan Kabinet Djuanda
(1957 – 1959).

2. Munculnya Sistem Demokrasi Terpimpin


Pergantian kabinet yang terus terjadi karena penerapan sistem demokrasi liberal, memaksa
Indonesia untuk membentuk suatu sistem pemerintahan baru yang lebih stabil. Pada tahun 1959,
Presiden Soekarno memperkenalkan suatu sistem pemerintahan baru yang dinamai Demokrasi
Terpimpin. Perbedaan sistem demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal terletak pada kekuasaan
presiden. Pada demokrasi liberal, parlemen mempunyai kekuasaan yang luas untuk menjalankan
pemerintahan dan pengambilan keputusan negara.

Sementara itu, pada sistem demokrasi terpimpin maka presidenlah yang mempunyai kekuasaan
tersebut. Presiden bahkan memiliki kekuasaan hampir di seluruh bidang pemerintahan.
Kekuasaan Presiden Soekarno selaku Presiden Indonesia sangat dominan, sehingga kehidupan
politik tidak tumbuh secara demokratis.

Indonesia menerapkan sistem ini sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden
Soekarno. Kabinet Djuanda kemudian dibubarkan dan digantikan dengan kabinet kerja yang
dipimpin oleh Soekarno sendiri selaku perdana menteri dan Ir. Djuanda selaku menteri pertama.
Fokus kebijakan berada di sektor sandang, pangan, dan pembebasan Irian Barat. Pada masa ini
juga, Indonesia membentuk badan-badan eksekutif maupun legislatif, seperti MPRS, DPRS,
DPA, Depernas, dan Front Nasional.

3. Ideologi yang saling bertentangan


Pada masa pemerintahan Orde Lama, terdapat pertentangan ideologis antara nasionalis, agama,
dan komunis (NASAKOM). Pada saat demokrasi liberal diterapkan saat pemerintahan Orde
Lama, terdapat tiga partai yang memiliki partisipasi yang sangat besar di dalam pemerintahan.
Ketiga partai tersebut adalah PNI (Partai Nasionalis Indonesia), PKI (Partai Komunitas
Indonesia, dan Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia). Ketiga partai ini masing-
masing memiliki ideologi yang berbeda. PNI memiliki ideologi nasionalis, PKI mempunyai
ideologi komunis, dan Masyumi memiliki ideologi Pans Islamisme.

4. Terjadi penyimpangan dari Pancasila dan UUD 1945


Pada masa Orde Lama, terjadi beberapa penyimpangan dari Pancasila dan UUD 1945 yakni
sebagai berikut:

 Presiden seumur hidup


 Dibubarkannya DPR hasil pemilu 1955
 Pembentukan MPRS dan DPR-GR yang dipilih dan diangkat oleh Presiden
Selain itu, juga terdapat perubahan fungsi Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan
perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer yang melanggar UUD 1945.

Pada masa Orde Lama juga terjadi peristiwa Pemberontakan G30S/PKI. Namun, pemberontakan
ini berhasil digagalkan oleh TNI dan rakyat. Baca juga latar belakang G30SPKI, kronologi
G30SPKI, sejarah G30SPKI lengkap, dan sejarah Museum Lubang Buaya. Inilah penjelasan
mengenai kelebihan dan kekurangan Orde Lama. Semoga bermanfaat.

Apa saja kelebihan dan kekurangan era reformasi?


PemerintahanDiskusi Politik & Pemerintahan

Apr 2018

2/2

Apr 2018

Apr 2018

anindhitafirdani

Apr '18
Apa saja kelebihan dan kekurangan era reformasi?

 dibuat

Apr '18

balasan terakhir

Apr '18

 1
balas

 40,4k
views

 2
users

 1
tautan

bend_palasarijesika

Apr '18

Kelebihan :

1. Kebebasan berbicara dan berpendapat


2. Pemberantasan korupsi
3. Menjamin stabilitas politik
4. Demokrasi lebih terbuka
5. Jumlah partai politik tidak dibatasi

Kekurangan :

1. Banyak masyarakat yang salah tafsir tentang reformasi


2. Masyarakat terlalu bebas
3. Ditinggalkannya program prgram pemerintah yang secara konseptual cukup baik
4. Banyak pemaksaan yang dilakukan oleh pihak tertentu
5. Rendahnya pengetahuan tentang politik

1. Kelebihan

 Berhasil menata kehidupan ketatanegaraan dengan amandemen UUD 1945


 Menjamin stabilitas politik
 Mendorong warga negara meningkatkan kapasitas pribadinya
 Kebebasan bicara dan berpendapat mulai berjalan
 Lebih mudah diterapkan dalam masyarakat yang kompleks
 Terbukanya pintu informasi yang begitu lebar
 Jumlah partai poltik tidak dibatasi
 Politisasi birokrat
 Membangun klientelisme ekonomi

2. Kekurangan

 Masyarakat yang terlalu bebas


 Kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan publik
 Masih banyak pemaksaan yang dilakukan pihak tertentu
 Pendidikan politik rakyat masih rendah
 Masih adanya diskriminasi dalam pengambilan keputusan
 Masih adanya KKN
 Banyak orang yang salah tafsir mengenai reformasi

Anda mungkin juga menyukai