Laporan Praktikum Kimia Fisika I Penentu
Laporan Praktikum Kimia Fisika I Penentu
Laporan Praktikum Kimia Fisika I Penentu
Oleh:
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat menentukan berat molekul suatu senyawa yang mudah menguap
dengan cara mengukur massa jenis uap dari senyawa tersebut.
B. Dasar Teori
Gas terdiri dari banyak partikel. Partikel-partikel tersebut senantiasa
bergerak dengan kecepatan dan arah yang beraneka ragam. Partikel-partikel gas
tersebar secara merata di semua bagian ruangan yang ditempati. Gaya atau
interaksi antar partikel- partikelnya sangat kecil.
Senyawa volatil merupakan senyawa yang mudah menguap menjadi gas
bila terjadi peningkatan suhu (umumnya 100oC). Jika senyawa-senyawa volatil ini
menguap, komponennya akan mengalami penurunan mutu. Berat molekul
senyawa volatil dapat diukur berdasarkan pengukuran massa jenis gas yang
menguap. Hal ini perlu dilakukan agar dalam tiap proses yang membutuhkan
panas dapat diantisipasi jumlah senyawa volatil yang menguap, sehingga aroma
dan cita rasa komponen dapat dipertahankan.
Namun pada kenyataannya diketahui bahwa suatu gas selalu dipengaruhi
oleh perubahan tekanan dan suhu lingkungan. Berbagai hukum yang dikenal
sebagai hukum-hukum gas menyatakan ketergantungan sejumlah tertentu gas
terhadap tekanan, suhu, dan volume. Hukum-hukum gas ini diperoleh dari
pengamatan-pengamatan eksperimental. Maka dari sini berat molekul senyawaa
volatil dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan gas ideal yang
berdasarkan pengukuran massa jenis gas.
Persamaan gas ideal dalam menentukan berat molekul senyawa volatil
didapatkan dari turunan rumus persamaan gas ideal yaitu :
=
Diturunkan menjadi :
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat Percobaan
1. Labu Erlenmeyer (150 mL)
2. Beaker Glass (600 mL)
3. Aluminium Foil
4. Karet Gelang
5. Jarum
6. Neraca Analitik
7. Desikator
8. Barometer
B. Bahan Percobaan
1. Cairan Volatil (misalnya CHCl3 atau aseton)
C. Prosedur Percobaan
1. Diambil sebuah labu Erlenmeyer berleher kecil yang bersih dan kering,
ditutup dengan menggunakan aluminium foil dan karet gelang.
2. Labu Erlenmeyer ditimbang beserta aluminium foil dan karet gelang dengan
menggunakan neraca analitik.
3. Dimasukkan kurang lebih 5 mL cairan volatil ke dalam labu Erlemeyer,
kemudian ditutup kembali dengan menggunakan karet gelang erat-erat
sehingga tutup ini bersifat kedap udara. Dengan menggunakan jarum, dibuat
lubang kecil pada aluminium foil agar uap dapat keluar.
4. Labu Erlenmeyer direndam dalam penangas air bersuhu kurang lebih 100oC
sedemikian sehingga air kurang lebih 1 cm di bawah aluminium foil. Labu
Erlenmeyer dibiarkan dalam penangas air sampai semua cairan volatil
menguap. Dicatatat suhu penangas air tersebut.
5. Labu Erlenmeyer diangkat dari penangas setelah semua cairan volatil dalam
labu Erlenmeyer menguap. Air yang terdapat pada bagian luar labu
Erlenmeyer dikeringkap dengan lap, lalu labu Erlenmeyer ditempatkan dalam
desikator.
6. Labu Erlenmeyer yang sudah dingin ditimbang dengan neraca analitik. Tutup
aluminium foil dan karet gelang jangan dilepas.
7. Labu Erlenmeyer diisi dengan air sampai penuh dan ditimbang massa air yang
terdapat dalam Erlenmeyer. Volume air bisa diketahui bila massa jenis air
yang terdapat dalam Erlenmeyer diketahui dengan menggunakan rumus
ρ=m/V.
8. Diukur tekanan atmosfer dengan menggunakan barometer.
9. Dihitung berat molekul sampel dengan menggunakan faktor koreksi.
Mulai
Erlenmeyer direndam dalam penangas air bersuhu kurang lebih 100oC hingga
kurang lebih 1 cm di bawah aluminium foil.
Ditentukan volume Erlenmeyer dengan diisi dengan air sampai penuh dan
ditimbang massa air pada Erlenmeyer
Selesai
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
B. Pembahasan
Pada percobaan “Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Massa Jenis Gas”,
digunakan cairan kloroform (CHCl3) sebagai sampel. Langkah awal percobaan
adalah menimbang massa Erlenmeyer kosong (dalam percobaan ini 74,72 gram),
lalu menimbang massa Erlenmeyer beserta penutup aluminium foil dan karet
gelang (dalam percobaan ini 75,62 gram). Tujuan Erlenmeyer ditutup dengan
aluminium foil adalah agar Erlenmeyer kedap udara, sehingga Erlenmeyer mampu
menampung uap kloroform yang dihasilkan dari proses pemanasan.
Selanjutnya, Erlenmeyer diisi dengan 5 mL cairan sampel (kloroform) dan
dibuat sebuah lubang kecil menggunakan jarum di penutup aluminium foil,
tujuannya sebagai saluran keluar uap. Langkah selanjutnya, Erlenmeyer direndam
dalam penangas air (dalam percobaan ini suhu penangas air 75oC) dan Erlenmeyer
dibiarkan sampai seluruh cairan sampel (kloroform) menguap.
cairan kloroform pada suhu kamar. Untuk menghitung tekanan uap kloroform
pada suhu tertentu, digunakan rumus :
Log P = 6,90328 – 1163,03/(227,4+T)
T = suhu senyawa (oC)
P = tekanan uap (mmHg)
Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan massa molekul relatif
percobaan kloroform 95,917 gram/mol, sedangkan massa molekul relatif teori
kloroform adalah 119,5 gram/mol, sehingga diperoleh persen kesalahan sebesar
19,73%.
Saat proses percobaan ini, terdapat kesalahan teknis atau human error
yang mungkin terjadi sehingga hasil yang didapat tidak sesuai dengan hasil
teoritis dan terdapat persentase yang cukup besar. Kesalahan-kesalahan tersebut
diantaranya :
Kurang telitinya praktikan dalam mengamati skala termometer saat
pengukuran suhu penangas air.
Kesalahan praktikan saat memperkirakan uap yang terkondensasi saat
Erlenmeyer di dalam desikator.
Kemungkinan saat Erlenmeyer mengalami pemanasan dalam penangas air,
cairan volatil belum menguap seluruhnya
Ketidaktelitian praktikan dalam membaca skala yang ditunjukkan neraca
analitik saat pengukuran massa
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Daniels et al. 1970. Experimental Physical Chemistry 7th Ed. New York : Mc Graw Hill
Shoemaker et al. Experimental in Physical Chemistry 3rd Ed. New York : Mc Graw Hill
Tony Bird. 1987. Penuntun Praktikum untuk Universitas. Jakarta : PT Gramedia
PERTANYAAN
1. Apakah yang menjadi sumber kesalahan utama dalam percobaan ini?
2. Dari analisis penentuan berat molekul suatu cairan X yang bersifat volatil, diperoleh
nilai = 120 gram/mol. Hasil analisis menunjukkan bahwa senyawa tersebut
mengandung unsur karbon 10% , klor 89% , dan hidrogen 1%. Tentukan rumus
molekul senyawa tersebut!
JAWABAN
1. Sumber kesalahan :
Ketidaktepatan pengamatan saat cairan telah menguap semua atau belum,
dapat mengakibatkan kesalahan dalam perhitungan. Jika masih ada cairan
yang belum menguap atau masih ada cairan yang terisi dalam Erlenmeyer,
maka dapat mengakibatkan kesalahan perihitungan massa jenis gas dan pada
akhirnya mengakibatkan kesalahan pada perhitungan berat molekul.\
Kurang telitinya praktikan dalam mengamati skala termometer saat
pengukuran suhu penangas air.
Kesalahan praktikan saat memperkirakan uap yang terkondensasi saat
Erlenmeyer di dalam desikator.
Kemungkinan saat Erlenmeyer mengalami pemanasan dalam penangas air,
cairan volatil belum menguap seluruhnya
Ketidaktelitian praktikan dalam membaca skala yang ditunjukkan neraca
analitik saat pengukuran massa
2. Penentuan rumus molekul senyawa
Mr Karbon
10
x 120 = 12
100
Jumlah Atom Karbon
= = 1 atom C
Mr Klor
89
x 120 = 106,8
100
Mr Hidrogen
1
x 120 = 1,2
100
Jumlah Atom Hidrogen
,
= = 1,2 = 1 atom H
LAMPIRAN
Volume air =
,
= = 143,65 mL = 0,144 L
,
= 85,814
4. Faktor Koreksi
5. Massa Udara
8. Persen Kesalahan