Buku 2 SPAL DP

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 86

PANDUAN PENGEMBANGAN

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK


PERKOTAAN (SPAL-DP)

BUKU 2
ADVOKASI
PENGEMBANGAN
SISTEM PENGELOLAAN
AIR LIMBAH DOMESTIK
PERKOTAAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Book2 2204.indd 1 4/22/16 5:44 PM


PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN
AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP)

BUKU 2
ADVOKASI
PENGEMBANGAN
SISTEM PENGELOLAAN
AIR LIMBAH DOMESTIK
PERKOTAAN
PENGANTAR

“Dalam rangka Penyelenggaraan pengelolaan air


peningkatan limbah domestik bertujuan untuk
institusionalisasi meningkatkan akses pelayanan air lim-
layanan air limbah bah domestik yang ramah lingkungan,
domestik, Direktorat sehingga tercapai peningkatan kualitas
Pengembangan kehidupan masyarakat dan lingkungan
Penyehatan Lingkungan yang lebih baik dan sehat. Undang-
Permukiman, undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Direktorat Jenderal Pemerintahan Daerah, menyatakan bahwa pengelolaan air
Cipta Karya bersama limbah termasuk dalam urusan wajib Pemerintah Daerah
mitra melakukan dan merupakan pelayanan dasar bagi masyarakat. Selan-
pendampingan kepada jutnya dalam Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015
Pemerintah Daerah, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
sehingga diharapkan 2015–2019 juga menyatakan pencapaian universal akses
terbentuk operator sanitasi pada tahun 2019.
air limbah domestik
dalam bentuk Unit Menjawab tantangan universal sanitasi tersebut,
Pelaksana Teknis Dinas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(UPTD).” bersama Pemerintah Daerah berkomitmen untuk
meningkatkan akses air limbah domestik berupa
pembangunan infrastruktur air limbah di kabupaten/kota
yang meliputi sistem pengelolaan air limbah setempat
(on-site system), sistem pengelolaan air limbah terpusat
(off-site system) dan pembangunan Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT). Agar sistem pengelolaan air limbah
ini dapat berkelanjutan maka harus disertai dengan
komponen pendukung yaitu regulasi air limbah domestik,
institusionalisasi layanan, penyadaran perubahan perilaku
masyarakat dan promosi pelayanan, serta kebijakan
pendanaan maupun penagihan retribusi pelanggan.

Dalam rangka peningkatan institusionalisasi layanan air


limbah domestik, Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta
Karya bersama mitra melakukan pendampingan kepada
Pemerintah Daerah, sehingga diharapkan terbentuk
operator air limbah domestik dalam bentuk Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). UPTD yang telah

i
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

terbentuk perlu dibina sehingga terjadi peningkatan


kompetensi dan kapasitas baik itu sumberdaya manusia,
manajemen operasi asset, manajemen pelanggan dan
manajemen pendapatan.

Untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas UPTD


air limbah domestik tersebut, Direktorat Pengembangan
PLP bersama USAID IUWASH telah menyusun sejumlah
materi referensi berdasarkan pengalaman implementasi
lapangan, berupa, antara lain: 1) Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur UPTD Pengelolaan Air
Limbah Domestik, 2) Flipchart dan Buku Saku Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat, 3) Flipchart
dan Buku Saku Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Terpusat - Skala Permukiman, 4) Panduan Pengelolaan
Air Limbah Domestik Perkotaan. Selain UPTD, materi
ini dapat juga dipergunakan oleh dinas terkait maupun
pemangku kepentingan lainnya dalam menyelenggarakan
pengelolaan air limbah domestik masing-masing wilayah
serta dapat disesuikan dengan kondisi dan karekteristiknya
daerah masing masing.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih


kepada para pihak yang telah membantu menyusun
materi ini. Semoga materi ini memberikan manfaat bagi
peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat
Indonesia secara menyeluruh.
Terima kasih.

Jakarta, Maret 2016


Direktur Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc

ii
SAMBUTAN USAID IUWASH FOREWORD

Tantangan air limbah domestik di perkotaan The challenges and complexity of


Indonesia akan semakin komplek selaras dengan domestic wastewater management
within the Indonesian urban context will
percepatan pertambahan jumlah penduduk dan increase with the acceleration of popula-
luasan permukiman. Untuk menjawab tantangan tion growth and density. In addressing
di sektor sanitasi tersebut perlu perhatian dari these challenge of the sanitation sector
pemangku kepentingan terhadap berberapa dimensi more attention needs to be given to a
some key dimensions, comprising spatial
yaitu perencanaan tata ruang, peratuarn dan kelem- planning, regulatory and institutional set-
bagaan, pilihan teknologi, keuangan investasi dan tings, selection of technologies, financing
biaya operational/pemiliharan, social kebudayaan, of investments and operations, social and
culture, and services management.
dan manajemen layanan.
In the dimension of spatial planning and
Dalam dimensi tata ruang dan pilihan teknologi technology options, it is necessary for
diperlukan kerangka kebijakan dalam pentekatan the government to make a framework
available that is integrating the various
pengembangan rencana tata ruang yang memadukan available options, such as on-site
beragam pilihan teknologi, seperti sanitasi setempat sanitation (and associated regular
(termasuk layanan penyedotan tangki septik, desluding of septic tanks, treatment and
pengolahan dan pembuangan lumpur tinja yang disposal of domestic septage), and off-site
sewer systems, into the outline of the
tepat), dan sistem perpipaan skala terpusat. city’s spatial development plans.

Secara sederhana, semakin padat dan besar The rule of thumb is that the denser
and bigger a city is growing, the higher
pertumbuhan suatu kota, diperlukan penerapan
becomes the level of applied technology,
teknologi yang lebih tinggi tingkatannya, yang akan which is immensely impacting on the
berpengaruh terhadap kualitas efluen lebih baik. quality level of residual effluent. In other
Dengan kata lain, teknologi yang rendah menyisakan words, lower technology produces
higher levels of pollution and requires
tingkat pencemaran yang tinggi dan memerlukan more space, whereas higher technology
lahan yang lebih luas, sementara itu teknologi yang produces lower levels of environmental
lebih tinggi menyisakan tingkat pencemaran yang pollution and needs less space.
lebih rendah serta kebutuhan lahan yang lebih
Hence, for keeping environmental health
kecil. Oleh karena itu, untuk memastikan kondisi conditions under control, rapid growing
lingkungan yang sehat, perkotaan yang tumbuh municipalities need to get familiarized
pesat perlu diperkenalkan dengan pilihan teknologi with the introduction more effective
choices of technologies in terms of
yang lebih efektif dari segi mutu efluen dan biaya. residual pollution and costs.
Namun demikian, pilihan teknologi harus terkait
dengan kemampuan dalam hal biaya belanja However, the choice of technology
dan biaya operasional, dari sisi dua pihak yaitu must be link to affordability in terms
of capital expenditures and operational
pemerintah dan masyarakat pada umumnya. expenditures by both the government
Oleh karena itu, pilihan teknologi perlu and the communities at large. Hence, the
mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi dari choice of technology needs to consider
socio-economic conditions of the target
kelompok sasaran serta kemampuannya untuk
groups and their capacity to participate.
berpartisipasi.

iii
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Karena pelayanan sanitasi harus menjangkau seluruh Whereas good sanitation practices
lapisan masyarakat kota, pemerintah perlu memadu- need to reach all levels of the urban
community, governments need to
kan masyarakat rentan dan terpingggirkan ke dalam integrate vulnerable and marginalized
rantai layanan, dapat dengan pemberian subsidi lang- households into the service chain, either
sung maupun dengan pengaturan subsidi silang. through the provision of direct subsidies
or cross-subsidy arrangements.

Terakhir pilihan teknologi sangat mempengaruhi Lastly the choice of technology is very
persyaratan dan tingkat manajemen yang memadai much influencing the requirements and
untuk pemanfaatan terbaik teknologi yang tersedia level of sophistication of management for
best utilizing available technologies and
dan untuk menyediakan layanan terbaik kepada for providing best possible services to the
masyarakat, yang kemudian akan berdampak communities, which would then, in return,
positif pada kondisi penyehatan lingkungan dan positively impact on environmental health
perlindungan sumber air baku. Meskipun ada conditions and the protection of raw
water sources. Whereas there is available
bukti yang baik untuk sistem sanitasi yang dikelola good evidence for community managed
masyarakat, sistem ini tidak berkelanjutan jika sanitation systems, these systems are not
diterapkan dalam jumlah besar dan dalam keadaan sustainable if applied in large numbers
and in challenging social and/or technical
sosial dan/atau teknis menantang.
circumstances.

Dengan kata lain: Teknologi yang dipilih adalah hanya In other words: The selected technology
sebaik sistem manajemen di balik itu - itu adalah is only as good as the selected
management system behind it - that is
untuk mengamankan operasi dan pemeliharaan to secure appropriate operations and
teknologi yang digunakan. maintenance of technologies that were
put in place.
Dalam 25 tahun ke depan dapat dipastikan bahwa Looking into the next 25 years it can
be said with confidence that urban
pengelolaan air limbah domestik perkotaan di wastewater treatment in Indonesia will
­Indonesia akan didominasi oleh sistem rumah tang- be dominated by individual household
ga individu, disamping peningkatan jumlah sistem systems besides an increasing number of
piped systems, which are ranging from
perpipaan terpusat, mulai dari kecil, dan menengah,
small, to medium, to large. In any case
hingga besar. Tidak akan ada kota di Indonesia yang there will be no Indonesian city that
akan melayani warganya dengan sistem air limbah will serve their citizens with a single
domestik terpusat semata, melainkan akan dilayani sewerage system, rather than having to
deal with a diversity of technical options.
dengan keragaman pilihan teknis. And because of the diversity of service
options and the need to plan, design,
Dan karena keragaman pilihan layanan dan build and operate those systems in an
kebutuhan untuk merencanakan, merancang, integrated manner for providing more
effective services to expanding cities and
membangun dan mengoperasikan sistem sistem a constantly increasing number of urban
tersebut secara terpadu untuk memberikan dwellers, there is only one option but
layanan yang lebih efektif untuk perluasan serta to build an institutional framework that
allows the development of professional
pertumbuhan penduduk kota, hanya ada satu pilihan
infrastructure and service management,

iv
SAMBUTAN USAID IUWASH FOREWORD

yaitu membangun kerangka kerja kelembagaan supported by regulatory oversight


yang memungkinkan pengembangan infrastruktur functions which needs to be provided
through government agencies and citizen
dan manajemen pelayanan secara profesional, engagement.
didukung oleh fungsi regulasi yang perlu diberikan
melalui lembaga pemerintah dan keterlibatan forum This “Urban Sanitation Guideline” is
illustrating field tested options that can
masyarakat.
be replicated, or at least considered as
references, in the quest of responding
Buku Panduan Sanitasi Perkotaan ini memberikan to current and future urban challenges
ilustrasi pilihan berdasarkan pengalaman of wastewater management. In its core
this guideline is guided by the vision of
lapangan yang dapat direplikasi, atau paling tidak pursuing service equality and affordability
dipertimbangkan sebagai referensi, dalam menyikapi that is providing, over a period of time,
tantangan perkotaan sekarang dan masa yang akan an increasing level of services to an
datang dalam pengelolaan air limbah domesik. increasing number of citizens driven by a
“city-wide” development approach and by
Pada intinya panduan ini memiliki visi mengejar mandating the development of adequate
kesetaraan layanan dan keterjangkauan yang resources and capacities to manage
menyediakan, selama periode waktu tertentu, available service delivery technologies and
options that are made available in a given
peningkatan layanan terhadap peningkatan jumlah
municipality.
penduduk yang didorong oleh pendekatan
pembangunan skala kota dan dengan memberi It is trusted that this guideline provides
mandat pengembangan kapasitas manajemen yang benefits to the parties concerned.
memadai yang bertanggung jawab atas pengelolaan
pilihan teknologi yang tersedia dalam kota tersebut.

Semoga panduan ini memberikan manfaat bagi


pihak-pihak yang berkepentingan.

Jakarta, Maret 2016 Jakarta, March 2016


USAID IUWASH USAID IUWASH

“Advokasi SPAL-DP pada dasarnya memiliki tujuan untuk menciptakan


pengembangan kepercayaan dan mendorong kepemimpinan pemerintah daerah
untuk memiliki dan melaksanakan visi dalam mengatasi secara efektif penyebab
penyehatan lingkungan serta mendorong kesejahteraan masyarakat dan kondisi
sosial ekonomi di daerah”

v
Advokasi kepada DPRD diperlukan untuk
dukungan penganggaran.

vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
SAMBUTAN IUWASH iii
DAFTAR ISI vii
DAFTAR SINGKATAN x
DAFTAR BUKU DALAM PANDUAN xi

BAB PENDAHULUAN
1 1
1.1 Latar Belakang 1
Tujuan Advokasi SPAL-DP 2
Hasil yang Diharapkan 2
Tentang Buku Ini 3
Waktu Penggunaan 4
Langkah Penggunaan 4

BAB 2 RANCANGAN ADVOKASI SPAL DP 6


2.1 Teknik Advokasi SPAL-DP 6
Sosialisasi dan visioning 6
Audiensi 6
Fasilitasi 6
Dialog 7
2.2 Pesan Advokasi SPAL-DP 7
2.3 Nilai Yang Dibangun Dalam Advokasi SPAL-DP 8

BAB 3 RANCANGAN ADVOKASI SPAL-DP UNTUK


PENGAMBIL KEBIJAKAN DI DAERAH 10
3.1 Kerangka Acuan 10
Pesan Advokasi 10
Hasil yang Diharapkan 12
Faktor yang Mendorong Respon 12
3.2 Proses Pelaksanaan 14
Langkah Advokasi 15
Pelaksanaan Audiensi 16
Penetapan target yang dalam hal ini adalah
pimpinan daerah dan atau DPRD 16

vii
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Menetapkan isu dan permasalahan yang


akan diangkat dalam proses audiensi. 16
Menetapkan siapa yang akan
menyampaikan (presentasi). 16
Penyiapan skenario pelaksanaan audiensi 16
Menjaga Prinsip Efektivitas Audiensi 17

BAB 4 RANCANGAN ADVOKASI 19


UNTUK SKPD
4.1 Kerangka Acuan Advokasi Terhadap SKPD 19
Tujuan 19
Pesan Advokasi 19
Hasil yang Diharapkan 21
4.2 Proses Pelaksanaan 21
Langkah Advokasi 22
Faktor Pendorong Respon 23
Tindak Lanjut Advokasi 24

BAB 5 RANCANGAN ADVOKASI UNTUK


LEMBAGA OPERATOR 26
5.1 Kerangka Acuan Advokasi Terhadap
Lembaga Operator 26
Tujuan 26
Pesan Advokasi 26
Hasil yang Diharapkan 28
5.2 Proses Pelaksanaan 28
Langkah Advokasi 29
Faktor Pendorong Respon 31

BAB 6 ADVOKASI “TANGGAP GENDER”


DALAM DALAM OPERASIONALISASI
KERANGKA KERJA SPAL-DP 33
6.1 Gender Dan Advokasi Kerangka Kerja Spal-Dp 33
6.2 Aplikasi “Tanggap Gender” Dalam Operasionalisasi
Kerangka Kerja SPAL-DP 35

viii
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Target Kesadaran dan Kepedulian Pemda
dalam Advokasi SPAL-DP 11
Tabel 2 Tahapan Pelaksanaan Advokasi SPAL-DP 15
Tabel 3 Target Pemahaman dan Kesadaran SKPD
dari Kegiatan Advokasi SPAL-DP 20
Tabel 4 Tahapan Pelaksanaan Advokasi SPAL-DP
Untuk SKPD 22
Tabel 5 Target Pemahaman dan Kesadaran Advokasi
SPAL-DP untuk UPTD 27
Tabel 6 Tahapan Pelaksanaan Advokasi untuk UPTD 29
Tabel 7 Kerangka Analisis Akses, Partisipasi, Kontrol
dan Manfaat dalam Aplikasi Prinsip
Responsif Gender 34
Tabel 8 Perspektif Gender Advokasi SPAL-DP 36

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Bahan Penjelasan Advokasi SPAL-DP
Lampiran 2 Kerangka Advokasi SPAL-DP
Lampiran 3 Asesmen Kebutuhan Dan Rencana Advokasi SPAL-DP

ix
DAFTAR SINGKATAN

APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional


APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
AKKOPSI Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi
Balai TAMS Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi
BABS Buang Air Besar Sembarangan
BAPPEDA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BLUD Badan Layanan Umum Daerah
BPKP Badan Pemeriksa Keuagngan Pembangunan
CAPEX Capital Expenditure
CSR Corporate Social Responsibility
DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
DPU Dinas Pekerjaan Umum
RTRW Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah
EHRA Environment and Health Risk Assessment
GOI Government of Indonesia
IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah
IPLT Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
IUWASH Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene
Kemen PUPR Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
KK/RT Kepala Keluarga/Tumah Tangga
KPS/KPP Kelompok Pengelola Sarana/Kelompok Pengguna dan Pemanfaat
LH Lingkungan Hidup
MFI Micro Finance Institution (koperasi, Bank Perkreditan Rakyat)
MDGs Millenium Development Goals
MOU Memorandum of Undertanding
O&M / O&P Operation and Maintenance / Operasi dan Pemeliharaan
OPEX Operation Expenditure
PD Perusahaan Daerah
PERDA Peraturan Daerah
PERMEN Peraturan Menteri
PLP Penyehatan Lingkungan Permukiman
RIA Regulatory Impact Assessment
RKA SKPD Rencana Kegiatan dan Anggaran SKPD
RKPD Rencana Kerja Pembangunan Daerah
RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
SDM Sumber Daya Manusia
sAIIG Australia Indonesia Infrastructure Grant for Sanitation
SAN Sanitation/Sanitasi
SE Surat Edaran
SK Surat Keputusan
SKPD Satuan Kerja Pembangunan Daerah
SOP Standard Operation Procedure
SPAL-S Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat
SPAL-T Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
SPAL-DP Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Perkotaan
SSK Strategi Sanitasi Kota
TUPOKSI Tugas Pokok dan Fungsi
UKM Usaha Kecil dan Menengah
UPTD Unit Pelaksana Teknis Dinas
UU Undang Undang
USDP Urban Sanitation Development Program
USAID United State Agency for International Development
WUSAN Wirausaha Sanitasi
WSP Water and Sanitation Program (of the World Bank)

x
Daftar Buku Dalam “Panduan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik Perkotaan (SPAL-DP)”
Buku yang tercakup dalam “Panduan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Perkotaan (SPAL-DP) terdiri dari lima buku yang disusun secara sistematis
dengan struktur sebagai berikut:

Buku ini menjelaskan kepada pembaca mengenai konsep kerangka kerja SPAL-DP dan
Panduan Pengembangan Sistem bagaimana konsep ini dioperasionalkan oleh daerah untuk mencapai kinerja pelayanan,
Pengelolaan Air Limbah Domestik serta menjelaskan panduan-panduan yang digunakan dalam pendampingan kepada
Perkotaan (SPAL-DP) daerah. Isi buku 1 mencakup:
— Konsep SPAL-DP
BUKU 1: PENJELASAN UMUM — Proses Operasionalisasi Kerangka Kerja SPAL-DP
PENGEMBANGAN SPAL-DP — Panduan yang digunakan
— Ringkasan isi buku panduan

Buku ini menjelaskan kepada pembaca mengenai proses penjaminan kualitas


Panduan Pengembangan Sistem pelaksanaan kerangka kerja SPAL-DP untuk memastikan konsep pelaksanaan diadopsi
Pengelolaan Air Limbah Domestik secara utuh baik oleh pemerintah daerah, SKPD maupun UPTD SPAL-DP. Buku ini
Perkotaan (SPAL-DP) menjadi buku penunjang dari buku 3,4 dan 5. Isi buku ini mencakup:
— Konsep Advokasi dalam Pelaksanaan SPAL-DP
BUKU 2: ADVOKASI — Kerangka Kerja Advokasi Pelaksanaan SPAL-DP
PENGEMBANGAN SPAL-DP — Advokasi untuk Pengambil Kebijakan Daerah
— Advokasi untuk SKPD

Buku ini menjelaskan kepada pembaca mengenai proses penyusunan Rencana


Panduan Pengembangan Sistem Operasional secara menyeluruh dalam rangka pencapaian kinerja pelayanan SPAL-DP
Pengelolaan Air Limbah Domestik oleh Pemerintah Daerah berangkat dari kondisi eksisting sebagai dasar penetapan
Perkotaan (SPAL-DP) target kondisi mendatang yang diharapkan serta gambaran strategi, program dan
kegiatan. Isi buku ini mencakup:
BUKU 3: PENYUSUNAN — Kajian Kondisi Eksisting Pengelolaan SPAL-DP
ROADMAP SPAL-DP — Penetapan Target SPAL-DP Yang Diharapkan Mendatang
— Rencana Kerja Operasional Pencapaian Kondisi SPAL-DP
Yang Diharapkan Mendatang.

Buku ini menjelaskan kepada pembaca mengenai dukungan dari Pemerintah Daerah
Panduan Pengembangan Sistem yang dibutuhkan untuk efektivitas pengelolaan air limbah domestik perkotaan
Pengelolaan Air Limbah Domestik mencakup aspek peraturan, perencanaan, pengawasan, lembaga operator dan
Perkotaan (SPAL-DP) kebijakan subsidi dan retribusi. Isi buku ini mencakup:
— Penyediaan Peraturan Pengelolaan SPAL-DP
BUKU 4: DUKUNGAN — Rencana Operasional Pencapaian Kinerja SPAL-DP
PEMERINTAH DALAM — Pengawasan Penyelenggaraan SPAL-DP
PENGEMBANGAN SPAL-DP — Lembaga Operator pelayanan air limbah domestik
— Kebijakan Subsidi/Retribusi Pelayanan SPAL-DP

Buku ini menjelaskan kepada pembaca mengenai aspek manajemen Lembaga


Panduan Pengembangan Sistem Operator dalam menjalankan TUPOKSI nya sebagai lembaga operator dalam rangka
Pengelolaan Air Limbah Domestik memenuhi target kinerja khususnya dalam pencapaian cakupan dan mutu pelayanan air
Perkotaan (SPAL-DP) limbah domestik kepada masyarakat. Buku ini menuntun kepada Lembaga Operator
mengenai upaya dan kegiatan yang dilakukan dalam menjalankan mandatnya, isi buku
BUKU 5: OPERASIONAL ini mencakup:
PELAYANAN SPAL-DP — Konsep UPTD dalam Pengelolaan SPAL-DP; Mandat,
Tupoksi, Standar Pelayanan, Hak dan Kewajiban dan
Kerangka Kerja.
— Kompetensi Lembaga Operator UPTD dalam
Pengelolaan SPAL-DP: Manajemen dan Administrasi,
Manajemen SDM, Manajemen Aset, Manajemen Pelanggan,
Manajemen Keuangan, Pelaporan Kinerja Pelayanan

xi
Media sebagai alat advokasi
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

“Dalam konteks Target pelayanan air limbah sebesar 100% yang ditetapkan
otonomi, pemerintah oleh pemerintah secara nasional sampai dengan tahun
daerah mengambil 2019, hanya akan tercapai apabila ada kontribusi secara
keputusan secara signifikan dari pemerintah, swasta dan masyarakat dari
penuh dalam daerah. Dengan demikian, upaya mendorong Pemerintah
menetapkan arah Daerah dalam pemenuhan layanan air limbah menjadi
dan program hal penting, mengingat masih banyak daerah yang tingkat
pembangunan pelayanannya masih rendah.
pelayanan publik,
termasuk untuk Dalam konteks otonomi, pemerintah daerah mengam-
bidang air limbah bil keputusan secara penuh dalam menetapkan arah dan
domestik.” program pembangunan pelayanan publik, termasuk untuk
bidang air limbah domestik, namun demikian Pemerintah
Pusat dalam kerangka nasional memiliki kepentingan atas
penyelarasan arah dan strategi pembangunan di daerah
dengan strategi pembangunan .

Pelaksanaan konsep Sistem Pengelolaan Air Limbah


Domestik Perkotaan (SPAL-DP) di daerah adalah upaya
peningkatan cakupan serta mutu pelayanan kepada
masyarakat. Pelaksanaan konsep SPAL-DP menuntut
keterlibatan seluruh elemen pelaku yaitu: unsur legislatif,
pemerintah daerah (eksekutif), SKPD teknis, dan lembaga
operator, swasta dan masyarakat. Untuk memastikan
konsep SPAL-DP akan memberikan nilai bagi daerah, perlu
dituangkan dalam visi pengembangan pelayanan yang bisa
diukur, yaitu terwujudnya cakupan dan mutu pelayanan air
limbah domestik bagi masyarakat.

Untuk memastikan daerah memiliki kerangkan strategi dan


aksi untuk pengelolaan SPAL-DP yang selaras dengan agen-
da Pemerintah Pusat diperlukan advokasi kepada pemangku
kebijakan dan pemangku pelaksanaan program di daerah.
Sesuai esensinya, advokasi SPAL-DP merupakan upaya
khusus untuk membangun “rantai nilai dalam pengelolaan
SPAL- DP yang efektif ”, advokasi dilakukan dengan meng-
gunakan strategi dan cara yang dirancang secara khusus
dengan melibatkan pihak terkait untuk “memengaruhi

1
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

kebijakan dan aksi” (dukungan) daerah untuk menjalankan


pendekatan pengelolaan SPAL-DP yang efektif.

Tujuan Advokasi SPAL-DP adalah diterimanya konsep pengelolaan air limbah yang
terpadu, efektif dan berkelanjutan oleh pengambil kebijak­
an daerah.Tujuan secara khusus dari rangkaian kegiatan
advokasi adalah:
— Memastikan pemangku kebijakan dan pejabat teknis
bidang air limbah di daerah memahami tantangan
dan mandat dalam pengelolaan SPAL-DP
— Mendorong daerah untuk menyediakan dukungan
yang dibutuhkan untuk efektivitas pengelolaan
SPAL-DP yaitu: peraturan, perencanaan, pengawasan,
dan kebijakan subsidi dan serta retribusi pelanggan
— Mendorong pemerintah daerah untuk memiliki dan
menjalankan perencanaan pencapaian cakupan dan
mutu pelayanan SPAL-DP yang didukung dengan sis-
tem monitoring dan pengendalian kinerja pelayanan
— Mendorong fungsi lembaga dan kinerja ope­rator
SPAL-DP dalam menjalankan pengelolaan pelayanan
yang menyeluruh dan efektif

Hasil yang Diharapkan dari kegiatan advokasi SPAL-DP adalah:


— Pengambil Kebijakan yaitu Walikota/Bupati/Sekda ber-
peran dalam memberikan keputusan politis “ber-
minat” terhadap pembangunan layanan SPAL-
DP. Keputusan berminat atau tidak dari pengambil
keputusan dan kebijakan ini akan tergantung pada
tingkat pemahaman terhadap tujuan dan nilai manfaat
SPAL-DP. Advokasi terhadap pengambil keputusan
daerah diperlukan untuk membantu dalam penjelasan
strategi dan meyakinkan manfaat dengan menerapkan
pendekatan SPAL- DP bagi daerah.

— Pejabat Teknis yaitu SKPD yang membidangi pena­


nganan air limbah domestik perkotaan merupakan
pihak kunci (garda utama) yang menentukan dapat
dilaksanakannya bantuan teknis pengelolaan SPAL-
DP. Dukungan yang dibutuhkan dari pimpinan SKPD
adalah keputusan menerima konsep dan kerangka

2
BAB 1 PENDAHULUAN

kerja teknis pengelolaan SPAL-DP. Keputusan


ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pemahaman
mereka terhadap tujuan, strategi dan langkah langkah
pengembangan SPAL-DP.

— Lembaga Operator, dalam hal ini UPTD, yang memiliki


mandat dan tupoksi dalam menjalankan pengelolaan
layanan SPAL-DP dibentuk oleh SKPD sebagai syarat
penerimaan terhadap program SPAL-DP. UPTD
merupakan lembaga permulaan dalam pencapai­an
kinerja layanan SPAL-DP. Kinerja UPTD ditentukan
oleh kualitas manajemen dan administrasi, kesesuaian
kecakapan SDM, manajemen operasi sarana prasarana
dan kemampuan kerja sama dengan pihak swasta dan
kelompok masyarakat, strategi dan kemampuan peny-
uluhan, manajemen pelanggan, serta dan manajemen
pendapatan retribusi pelanggan.

Buku Ini disajikan dalam beberapa bab, yaitu:


Bab 1 Pendahuluan: terdiri dari latar belakang, tujuan,
hasil yang diharapkan, dan cara penggunaan panduan
Bab II Rancangan Advokasi: dijelaskan rancangan kese­
luruhan advokasi SPAL-DP mencakup target kesadaran
yang akan dibangun dan hasil akhir berdasarkan substansi
pesan SPAL- DP dan sasaran advokasi dan gambaran kapan
pelaksanaan advokasi dilaksanakan diselaraskan dengan
tahapan pelaksanaan pendampingan SPAL-DP.
Bab III Advokasi untuk Pemerintah Daerah: berisi pen-
jelasan mengenai maksud dan tujuan spesifik, target res­
pon yang diharapkan, faktor faktor yang bisa mendorong
renspon, pesan yang disampaikan, teknik pelaksanaan,
kapan dilaksanakan dan cara menindaklanjutinya
Bab IV Advokasi untuk SKPD: berisi penjelasan menge­
nai maksud dan tujuan spesifik, target respon yang di­ha­
rap­kan, faktor faktor yang bisa mendorong renspon, pesan
yang disampaikan, teknik pelaksanaan, kapan dilaksanakan
dan cara menindaklanjutinya

3
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Bab V Advokasi UPTD/Lembaga Operator: maksud


dan tujuan spesifik, target respon yang diharapkan, fak-
tor faktor yang bisa mendorong lembaga operator untuk
menjalankan tupoksinya dengan baik dan efektif.

Waktu Penggunaan buku ini digunakan dalam seluruh rangkaian kegiatan


pelaksanaan program bantuan teknis dalam pengembangan
layanan SPAL-DP, khususnya pada acara spesifik sesuai
tahapan program, yaitu pada saat pengenalan program,
pendampingan dalam proses penyusunan rencana kerja
operasionalisasi, adopsi kerangka kerja SPAL-DP, dan ban-
tuan teknis dalam penyiapan peraturan.

Langkah Penggunaan yang direkomendasikan dalam penggunaan buku ini adalah


sebagai berikut:

 Langkah 1:  Langkah 2:  Langkah 3:

Menggunakan format
“Asesmen Kebutuhan
Baca secara keseluruhan Tetapkan tujuan dan target dan Rencana Advokasi
isi dari buku ini advokasi yang akan Anda SPAL-DP” (lihat
untuk mendapatkan lakukan dan ikuti tips lampiran 3) dan lakukan
gambaran konsep dan isi sebagaimana dijelaskan penyesuaian sesuai
keseluruhan rangkaian dari Bab III sampai dengan kondisi daerah
advokasi SPAL-DP. dengan Bab V. dan karakteristik sasaran
advokasi.

PENTING DIPERHATIKAN
Sebelum kegiatan advokasi dilakukan petugas perlu memahami substansi
Kerangka Kerja SPAL-DP sebagai bahan dalam pengembahangan target respon
dan hasil dari kegiatan advokasi. Penjelasan sekilas tentang substansi SPAL-DP
dapat dilihat pada Lampiran 1 Bahan Penjelasan Advokasi SPAL-DP.

4
Peningkatan kapasitas dalam komunikasi
untuk membekali para pengelola layanan
air limbah daerah.
BAB 2 RANCANGAN ADVOKASI SPAL-DP

2.1 Teknik Advokasi SPAL-DP

Advokasi dalam pengelolaan SPAL-DP dapat diartikan


sebagai proses mendorong konsep pengelolaan air limbah
domestik perkotaan yang terpadu dan berkelanjutan, agar
diterima dan dilaksanakan oleh para pengemabil kebijakan
di daerah. Berbagai pilihan pendakatan advokasi yang
tersedia, sebagai berikut:

Sosialisasi dan visioning bertujuan untuk memperkenalkan konsep dan menjaring


minat terhadap konsep pengelolaan SPAL-DP. Sosialisasi
ini dilaksanakan pada awal pengenalan program untuk
menjelaskan konsep, tujuan, manfaat dan prinsip
utama serta prosedur-prosedur yang akan dilakukan
untuk pelaksanaan konsep SPAL-DP. Sosialisasi/visioning
akan efektif apabila dilakukan kepada stakeholder daerah
secara bersamaan dalam suatu kegiatan seperti lokakarya,
sehingga semua stakeholder kunci dapat berinteraksi,
bertukar informasi, dan berdiskusi sehingga memiliki
kesamaan pandangan terhadap persoalan yang dihadapi
dalam pengelolaan air limbah perkotaan, serta memiliki
kesamaan pandangan dalam menentukan solusinya.

Audiensi khusus bertujuan untuk mendapatkan dukungan politis


dari pengambil kebijakan. Audiensi ini dilakukan untuk
menjelaskan program secara langsung kepada
pemangku kebijakan, menyampaikan kebutuhan
dukungan yang diperlukan dalam pelaksanaan konsep
pengelolaan SPAL-DP kepada pimpinan daerah dan DPRD.
Fasilitasi.

Fasilitasi bertujuan untuk memberikan bimbingan atau membantu


sasaran dalam menindaklanjuti komitmen untuk me­
lak­sanakan pendekatan pengelolaan SPAL-DP. Fasilitasi
ini dilaksanakan untuk memastikan proses dan
output setiap langkah adopsi konsep dilaksanakan
dan menghasilkan output sebagaimana yang diharapkan.
Fasilitasi disamping proses penguatan kapasitas juga
dimaksudkan sebagai proses jaminan kualitas dan tujuan

6
BAB 2 RANCANGAN ADVOKASI SPAL-DP

Dialog bertujuan untuk berbagi dan penyampaian aspirasi


masyarakat dan atau kelompok “men­dorong” kepada
pemangku kebijakan maupun dialog diantara pelaku
advokasi dalam sikronisasi dan sinergi langkah dalam
memengaruhi kebijakan.

Memberi bukti Memberi contoh keberhasilan daerah lain dalam


menangani permasalahan pengelolaan air limbah domestik
sebagai alat pemicu aksi untuk pengelolaan SPAL-DP yang
lebih baik.

2.2 Pesan Advokasi SPAL-DP

Substansi pesan advokasi adalah merupakan inti dari


konsep pendekatan SPAL-DP yang secara garis besar
dijelaskan:

Konsep SPAL-DP adalah merupakan kerangka pengelolaan layanan untuk


seluruh (city wide) yang dilaksanakan oleh pemerintah
daerah di mana seluruh unsur air limbah dikelola menuju
ke dalam satu “atap”

Prinsip keberlanjutan yaitu prinsip dasar yang harus disepakati dan diterima
dengan mengadopsi konsep SPAL-DP yaitu: (i) pemerintah
bertanggungjawab penuh, (ii) pengelolaan air limbah
domestik melalui mandat lembaga operator (insitusi), dan
menerapkan prinsip pemulihan biaya.

Dukungan pemerintah yang perlu disediakan untuk menjamin efektivitas


(enabling environment) dan keberlanjutan SPAL-DP yaitu: (i) peraturan, (ii)
perencanaan, (iii) pengawasan, bembinaan lembagaan
operator (institusi), dan kebijakan terhadap subsidi biaya
dan retribusi pelanggan.

Cakupan dan mutu sebagai tujuan akhir dari pelaksanaan konsep SPAL-DP,
pelayanan sedangkan “cakupan” mewakili jumlah rumah tangga yang
terhubung ke fasilitas sanitasi (“on-site” atau “off-site”), dan
“mutu pelayanan” mengacu pada kemampuan operator

7
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

untuk memberikan layanan yang memadai dalam frekuensi


yang disepakati.

Lembaga operator sebagai pemegang mandat dan tupoksi secara khusus


dalam pengelolaan pelayanan SPAL-DP, dengan strategi
yang jelas untuk empat isu utama, termasuk (i)
pengembangan SDM, (ii) perencanaan dan pelaksanaan
operasi dan pemeliharaan aset (O&P), termasuk kolaborasi
dengan kelompok manajemen masyarakat dan sektor
swasta, (iii) penyuluhan masyarakat dan manajemen
pelanggan, dan (iv) manajemen pendapatan.

2.3 Nilai Yang Dibangun Dalam Advokasi


SPAL-DP

Nilai yang dibangun dan dijalankan oleh pelaku advokasi


SPAL-DP adalah sebagai berikut:
• Rasa kepedulian terhadap isu dan permasalahan
pengelolaan air limbah di daerah.
• Memicu kesadaran untuk bertindak menuju
perubahan.
• Membangun suasana kemitraan melalui dialog dan
komunikasi yang berkelanjutan.
• Menjaga substansi dan nilai dari konsep
SPAL-DP.

PENTING DIPERHATIKAN
Sebelum pelaksanaan advokasi untuk Pemda, SKPD dan UPTD perlu dilakukan
asessment untuk mengetahui kondisi eksisting dan kebutuhan bentuk dan jenis
kegiatan advokasi. Lembar asesmen dan cara melakukannya dapat dilihat pada
lampiran No. 3.

8
Advokasi kepada pimpinan daerah untuk
mendapat dukungan kebijakan yang
dibutuhkan.
BAB 3 RANCANGAN ADVOKASI SPAL-DP UNTUK
PENGAMBIL KEBIJAKAN DI DAERAH

3.1 Kerangka Acuan


Tujuan Pengambilan keputusan pimpinan daerah dan DPRD akan
bergantung pada tingkat pemahaman, latar belakang dan
penerimaan terhadap pengembangan pelayanan SPAL-DP.
Yang perlu dipastikan adalah seluruh substansi pesan kon-
sep SPAL-DP dijelaskan secara utuh, mudah dicerna dan
dipahami serta jelas dukungan konkrit yang dibutuhkan
baik dari eksekutif maupun legislatif.

Memengaruhi pengambil kebijakan daerah (Walikota/Bupa-


ti dan DPRD) untuk memberikan dukungan politis dalam
adopsi pelaksanaan SPAL-DP di daerah.

Pesan Advokasi Substansi pesan yang perlu dimiliki eksekutif dan legislatif
dalam pelaksanaan SPAL-DP adalah sebagai berikiut:

10
BAB 3 RANCANGAN ADVOKASI SPAL-DP UNTUK
PENGAMBIL KEBIJAKAN DI DAERAH

Tabel 1: Target Kesadaran dan Kepeduilian Pemda dalam Advokasi SPAL-DP

Target Pemahaman dan Kesadaran


Pesan
Walikota/Bupati DPRD

— Memahami SPAL-DP adalah urusan wajib


daerah (UU No. 23 tahun 2014).
1. Dasar Hukum (mandat) — Memahami standar mutu pelayanan
SPAM (UU No. 25 tahun 2009 tentang — Memahami standar mutu pelayanan
layanan publik). (UU No. 25 tahun 2009 tentang
layanan publik)
— Memahami SPAL-DP adalah urusan
2. Prinsip Dasar — Menerima peran dan tanggung-jawab wajib daerah
Pemda. — Memahami manfaat dan menerima
• Pemda menerima mandat konsep SPAL-DP.
— Menerima lembaga operator dan
• Tupoksi pengawasan dan pengawasan pelaksanaan SPAL-DP.
lembaga operator
— Menerima pentingnya retribusi untuk
• Prinsip pemulihan biaya. pemulihan biaya operasi dan pemeliharaan.

— Memahami kebutuhan peraturan tentang


SPAL-DP.
3. Dari Kerangka ke Kinerja — Memahami kerangka kerja SPAL-DP. — Kepentingan mandat lembaga operator
Layanan SPAL-DP — Memahami peran dan tanggung jawab dan fungsi pengawasan.
pemda termasuk tupoksi lembaga operator,
kelompok masyarakat dan pihak swasta.

4. Rencana Pengembangan Layanan


4.1. Cakupan & Mutu
Pelayanan — Memahami isu isu dan kondisi eksisting
— Memahami terhadap perbedaaan
• Pilihan teknologi pelayanan layanan SPAL-DP
antara “cakupan akses” dan “mutu
• Peningkatan cakupan — Memahami konsep cakupan dan mutu pelayanan”
• Peningkatan mutu pelayanan
pelayanan.

— Mendorong pengembangan lingkup


peraturan dan fungsi pemantauan
4.2. Dukungan Pemda yang dalam pelaksanaan SPAL-DP.
Kondusif — Mendorong perlunya daerah memiliki
• Regulasi rencana SPAL-DP yang terukur dan — Mendukung dan menyetujui Perda/
• Perencanaan berorientasi pada kebutuhan pelayanan perwali/perbub untuk pengelolaan
• Pemantauan mendatang. SPAL-DP
• Kelembagaan Operator — Mendorong pembentukan dan
• Subsidi dan Retribusi pengembangan Lembaga Operator.
— Mendorong perlunya dukungan subsidi dan
retribusi untuk keberlanjutan pelayanan.

4.3. Kapasitas UPTD


• Manajemen dan administrasi
UPTD
• Manajemen SDM — Mendorong pentingnya lembaga operator yang memiliki kapasitas (biaya, SDM, sarana
• Manajemen operasi aset dan dan prasarana) dalam menjalankan mandat dan tupoksi dalam pengelolaan pelayanan
kerjasama SPAL-DP
• Penyuluhan dan manajemen
pelanggan
• Manajemen pendapatan

11
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Hasil yang Respon yang diharapkan dari kegiatan advokasi kepada


Diharapkan eksekutif dan legislatif adalah sebagai berikut:

Eksekutif — Penandatanganan surat minat untuk adopsi


SPAL-DP
— Lembaga operator akan dibentuk atas dasar SK
Walikota/Bupati
— Peraturan Daerah/Perwali/Perbub tentang
SPAL-DP diterbitkan dan diberlakukan
— Rencana operasionalisasi layanan (Road
Map) SPAL-DP disahkan dan di SK kan untuk
dilaksanakan oleh SKPD terkait dan Lembaga
Operator
— Dibentuk dan di SK kannya lembaga fungsi
pengawas pengelolaan SPAL-DP
— Peningkatan alokasi anggaran untuk pengelolaan
air limbah meningkat atau sektor air limbah domestik
menjadi salah satau prioritas dalam pembangunan
daerah dalam upaya mewudjudkan “universal access”

Legislatif Persetujuan terhadap keputusan eksekutif dalam


pelaksanaan pengelolaan SPAL-DP meliputi:
— Persetujuan terhadap peraturan
— Persetujuan terhadap rencana alokasi anggaran
dan retribusi pelanggan

Faktor yang Pelaksanaan advokasi untuk mendapatkan dukungan po­


Mendorong Respon li­tis perlu memerhatikan faktor faktor yang mendorong
respon pengambil kebijakan untuk mendukung
pelaksanaan SPAL-DP antara lain:
— Fakta keadaan kondisi lingkungan hidup
dan penyehatan lingkungan serta urgensi komitmen
dan tindakan terukur
— Nilai manfaat secara ekonomis
— Strategis terhadap pencapaian kinerja
kepemimpinan SPAL-DP terhadap isu dan
permasalahan air limbah domestik di daerah

12
BAB 3 RANCANGAN ADVOKASI SPAL-DP UNTUK
PENGAMBIL KEBIJAKAN DI DAERAH

Fakta keadaan kondisi Presentasi kondusif dari isu-isu lingkungan dan kesehatan
lingkungan hidup dan lokal yang spesifik bekerja dalam kebanyakan kasus sebagai
penyehatan lingkungan “pembuka mata” langsung bagi para pengambil keputusan
lokal.

Oleh karena itu, prioritas utama untuk menilaikan situasi


dan kondisi lockal untuk indicator kunci, tertentu melalui
pemeriksaan data sekunder pemeriksaan dan melalui
verifikasi lapangan untuk mempersiapkan satu set data
yang menangkap perhatian para pengambil keputusan.

Kesadaran daerah untuk menempatkan penanganan air


limbah domestik sebagai prioritas pembangunan akan
tumbuh apabila mengetahui fakta tentang masalah air
limbah di lapangan dan dampak yang telah ditimbulkan.

Gambaran secara visual potret masalah di lapangan


dan gambaran hasil analisis dampak lingkungan yang
diakibatkan buruknya pengelolaan air limbah di daerahnya
akan membantu dalam mendorong respon pimpinan
daerah untuk memerhatikan pengelolaan air limbah
domestik.

Informasi yang dibutuhkan untuk meyakinkan pentingnya


daerah memerhatikan penanganan air limbah domestik
antara lain:
— Daerah beresiko tinggi sanitasi berdasarkan hasil
EHRA dalam dokumen SSK
— Data pencemaran air dan tanah dan sungai pada
daerah beresiko, akibat air limbah domestik yang
tidak dikelolah
— Data angka prevalensi penyakit yang diakibatkan oleh
faktor buruknya sanitasi air limbah
— Data angka BABS

Nilai manfaat secara Pengambil kebijakan secara umum mempertimbangkan


ekonomis dengan nilai manfaat secara ekonomis dalam menetapkan prioritas
pelaksanaan SPAL-DP kegiatan pembangunan.

13
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Tantangan advokator adalah meyakinkan bahwa


penanganan air limbah domestik memiliki nilai dampak
secara ekonomis yang sangat besar. sesusai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Bank Dunia, setiap 1 $
yang diinvestasi secara benar dalam manajemen air limbah
domestik menghasilkan pengembalian 10 $.

Untuk menumbuhkan kesadaran pemangku kebijakan


terhadap nilai ekonomis advokator perlu menggambarkan
dengan ilustrasi secara faktual.

Nilai strategis Pengelolaan SPAL-DP merupakan pemenuhan kebutuhan


pelaksanaan SPAL-DP dasar dan merupakan indikator kunci kinerja pembangun­
terhadap pencapaian an daerah.
kinerja pimpinan daerah
Peningkatan kualitas pengelolaan air limbah domestik
berarti meningkatkan kualitas penyehatan lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat.

Untuk menggambarkan nilai strategis SPAL-DP terhadap


kinerja pemerintah daerah advokator perlu menggambar-
kan secara ilustrastif hubungan antara peningkatan kualitas
sanitasi air limbah dengan peningkatan indeks pembangun­
an manusia (IPM).

Contoh ilustrasi lain adalah bahwa dengan sistem pengelo-


laan air limbah yang baik merupakan indikator kesuksesan
pemerintah daerah dalam pengbangunan lingkungan hidup
yang sehat dan moderen.

3.2. Proses Pelaksanaan

Proses pelaksanaan advokasi untuk pengambil kebijakan


daerah sesuai dengan target hasil dalam adopsi SPAL DP
di daerah adalah sebagai berikut:

14
BAB 3 RANCANGAN ADVOKASI SPAL-DP UNTUK
PENGAMBIL KEBIJAKAN DI DAERAH

Tabel 2: Tahapan Pelaksanaan Advokasi SPAL-DP

Target Teknik Pelaksanaan Oleh

A. Sosialisasi dan Peminatan

Dilakukan secara terpisah dengan


Pemahaman terhadap konsep Staf proyek di
Audiensi walikota/bupati atau secara bersama
SPAL-DP lapangan
sama sesuai kesiapan daerah.

Liputan isu dan permasalahan dan


wawan-cara dengan pimpinan Lembaga media
Pernyataan surat minat Pemberitaan
daerah tentang rencana pelaksanaan/ mitra
penanganan SPAL-DP.

B. Pelaksanaan Program

Dilakukan sebelum pengesahan


Audiensi Pimpinan proyek
peraturan.

— Dilakukan sebelum pengesahan


peraturan
Lembaga media
Pemberitaan — Mengundang tokoh masyarakat
Pengesahan peraturan lokal mitra.
untuk memberikan komentar
terhadap rancangan peraturan.

Dilakukan sebelum pengesahan untuk


SKPD difasilitasi oleh
Konsultasi publik mendapatkan masukan dan aspirasi
proyek.
publik.

Dilakukan sebelum penerbitan SK (jika Pimpinan proyek di


Audiensi
dipandang perlu). lapangan
Penerbitan SK lembaga
operator dan badan pengawas Dilakukan setelah penerbitan SK
sekaligus sebagai proses legitimasi Lembaga media
Pemberitaan
publik terhadap keberadaan lembaga mitra
operator dan pengawas.

Dilaksanakan sebelum penyusunan Pimpinan proyek di


Audiensi
Road Map. lapangan
Pengesahan rencana
operasionalisasi layanan
Dilaksanakan pada saat lokakarya
(Road Map) Lembaga media
Pemberitaan penyusunan dan pada saat/setelah
mitra
penandatanganan SK Road Map.

Dilaksanakan sebelum pengesahan


Pimpinan proyek di
Audiensi sekaligus untuk menjelaskan urgensi
lapangan
dari masing-masing kegiatan.
Persetujuan anggaran

Dilaksanakan setelah persetujuan (jika Lembaga media


Pemberitaan
dipandang perlu). mitra

15
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Pelaksanaan Dalam pelaksanaan audiensi dilakukan serangkaian tahapan


Audiensi sebagai berikut:

Penetapan target yang Memahami karakter dan pola serta kesempatan pimpinan
dalam hal ini adalah daerah sebagai pertimbangan dalam penyiapan rencana
pimpinan daerah dan dan waktu serta teknik penyampaian informasi yang
atau DPRD. akan dilakukan. Memahami kondisi sasaran ini penting agar
rancangan dan pengemasan pesan serta cara penyam­
paiannya sesuai pola berpikir pimpinan daerah sehingga
proses audiensi lebih efektif

Menetapkan isu dan Setelah isu dan permasalahan serta pesan kunci ditetapkan
permasalahan yang akan selanjutnya pesan tersebut dikemas secara sistematis dan
diangkat dalam proses terstruktur. Dalam pengemasan pesan pada intinya pilih
audiensi pesan yang jelas, ilustratif dan merangsang respon
positif dalam hal menggambarkan potensi dan perluang un-
tuk memperkuat dukungannya dalam pelaksa­naan SPAL-DP.

Menetapkan siapa yang Mempertimbangkan bahwa yang dihadapi dalam ad-


akan menyampaikan vokasi adalah pemangku kebijakan, artinya mereka
(presentasi). adalah orang penting yang memiliki posisi stra­tegis, maka
penyampai pesan adalah orang kunci yang bisa mengam-
bil keputusan baik dari tim pusat maupun tim yang ada
didaerah, hal ini dimaksudkan untuk membangun keseta-
raan. Kegiatan advokasi untuk dukungan politis ini adalah
hasil kerja tim, artinya semua yang terlibat berkontribusi
dalam proses penyiapan pesan dan terlibat dalam skenario
pelaksananaan.

Penyiapan skenario Sebelum pelaksanaan advokasi dukungan politis dilakukan


pelaksanaan audiensi tim menyepakati strategi yang akan dilaksanakan yaitu
siapa yang akan menyampaikan sebagai pe­mapar
utama, siapa yang akan memberikan penjelasan tambahan,
siapa yang akan mencatat setiap pokok-pokok renspon
dan pendapat dari sasaran advokasi. Hal lain yang perlu
disepakati adalah apa yang perlu dilakukan apabila skenario
utama tidak bisa dilakukan misalnya jika direncanakan

16
BAB 3 RANCANGAN ADVOKASI SPAL-DP UNTUK
PENGAMBIL KEBIJAKAN DI DAERAH

penyampaian paparan menggunakan infokus dan kondisi


tempat penerimaan tidak memungkinkan pemaparan den-
gan menggunakan infokus.

Menjaga Prinsip Prinsip yang perlu diperhatikan ini sebagai pertimbangan


Efektivitas Audiensi dalam penyiapan bahan tayang/paparan dan skenario pelak-
sanaan yaitu:
— Kontekstual pesan terhadap mandatori pemerintah
daerah.
— Misi dan nilai dari konsep SPAL-DP yang perlu
ditegaskan.
— Skenario dan indikator sukses mempertimbangkan
kondisi.
— Poin penting yang perlu dipahami oleh sasaran
diberikan penekanan khusus pada saat penyampaian.
— Jenis dan bentuk dukungan yang harus diberikan
oleh sasaran disampaikan dengan jelas dan ditempat-
kan pada slide terakhir dari bahan paparan.

17
Dukungan pimpinan daerah dan peran media
diperlukan untuk peningkatan kepedulian terhadap
pengembangan layanan air limbah.
BAB 4 RANCANGAN ADVOKASI UNTUK SKPD

4.1 Kerangka Acuan Advokasi Terhadap SKPD

Tujuan Secara umum tujuan advokasi untuk SKPD adalah meme­


nga­ruhi dan mendorong pimpinan dan pejabat teknis
SKPD untuk menjalankan dan mengawal pelaksanaan pro-
gram SPAL-DP secara efektif. Tujuan secara khusus adalah:

— Memperkuat kapasitas pejabat teknis dan petugas


operasional dalam menindaklanjuti keputusan dari
pimpinan daerah untuk pelaksanaan SPAL-DP
— Memastikan kegiatan dan layanan yang dihasilkan
dalam pelaksanaan SPAL-DP sesuai dengan tujuan
yang diharapkan dalam konsep SPAL-DP
— Memperkuat kapasitas dalam menjalankan tupoksinya
khususnya dalam memperkuat fungsi dan peran lem-
baga operator.

Bentuk kegiatan advokasi untuk SKPD adalah fasilitasi dan


bantuan teknis melalui petugas proyek dalam melaksana-
kan kegiatan untuk mencapai tujuan sebagaimana yang
diharapkan dalam konsep SPAL-DP

Pesan Advokasi Substansi pesan advokasi dan target pemahaman yang


perlu dibangun untuk SKPD dalam pelaksanaan SPAL-DP
adalah sebagai berikut:

19
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Tabel 3: Target Pemahaman dan Kesadaran SKPD dari Kegiatan Advokasi SPAL-DP

Pesan Target Pemahaman dan Kesadaran

• Memahami standar mutu pelayanan (UU No. 25


1. Dasar Hukum (mandat)
tahun 2009 tentang layanan publik)
• Kerangka kerja SPAL-DP
• Memahami konsep SPAL-DP dalam kerangka
• Konsep operasionalisasi layanan SPAL-DP
pelaksanaan sasaran pembangunan bidang sanitasi
berdasarkan SSK, RPJMD dan konteks nasional.

Merasa bertanggungjawab/komitmen untuk:


2. Prinsip Dasar • Menindaklanjuti komitmen penerimaan prinsip
• Pemda menerima mandat pelayanan SPAL-DP.
• Tupoksi pengawasan dan lembaga operator • Menyiapkan rancangan struktur lembaga operator
• Prinsip pemulihan biaya. dan lembaga pengawasan.
• Menyiapkan rancangan usulan sistem retribusi.

• Memahami kerangka kerja dan operasionalisasi


3. Dari kerangka ke kinerja SPAL-DP
SPAL-DP dan tugas yang akan dijalankannya.

4. Pengembangan Pelayanan

• Memahami isu isu dan kondisi eksisting layanan


4.1. Cakupan & Mutu Pelayanan SPAL-DP berdasarkan jenis pelayanan
• Pilihan teknologi pelayanan • Memahami isu dan permasalahan cakupan dan
• Peningkatan cakupan mutu pelayanan
• Peningkatan mutu pelayanan. • Memiliki gambaran kebutuhan dalam rangka
pemenuhan cakupan dan mutu pelayanan.

• Memiliki gambaran kebutuhan jenis peraturan


yang diperlukan untuk SPAL-DP
4.2. Dukungan Pemda yang Kondusif • Memiliki gambaran kondisi status perencanaan
• Regulasi untuk SPAL-DP eksisting
• Perencanaan • Melakukan perencanaan dan pelaksanaan
• Kelembagaan Operator operasionalisasi pelayanan SPAL-DP
• Subsidi dan Retribusi • Memiliki gambaran bentuk dan struktur
kelembagaan operator dan kebututan personel
yang memenuhi kompetensi.

• Mengusulkan personel untuk mengisi jabatan


kunci UPTD yang memenuhi syarat.
• Memiliki gambaran dan rencana untuk penguatan
4.3 Kapasitas UPTD kapasitas pelayanan UPTD.
• Manajemen dan administrasi UPTD • Memiliki gambaran dan menyiapkan rencana
• SDM UPTD dukungan UPTD dalam pelaksanaan kinerja.
• Manajemen operasi aset pelayanan, termasuk kerjasama dengan wira usaha
• Penyuluhan dan manajemen pelanggan sanitasi dan kelompok masyarakat.
• Manajemen pendapatan • Memiliki gambaran dan rencana kebutuhan
pemenuhan sarana dan prasarana yang akan
dikelola UPTD untuk memenuhi cakupan dan
mutu pelayanan.

20
BAB 4 RANCANGAN ADVOKASI UNTUK SKPD

Hasil yang Melalui serangkaian pendampingan fasilitasi dan bantuan


Diharapkan teknis hasil yang diharapkan dari kegiatan advokasi ini
adalah sebagai berikut:

• Disusun dan disepakatinta rencana kerja operasional


untuk kegiatan adopsi SPAL-DP.
• Tersusun dan disepakatinya rencana operasionalisasi
layanan (Road Map) SPAL-DP untuk diajukan dan
disetujui pimpinan daerah.
• Terbentuknya lembaga operator yang kompeten
untuk menjalankan mandat pelayanan SPAL-DP.
• Rencana kegiatan monitoring dan pengendalian
kinerja pelaksanaan SPAL-DP termasuk pengendalian
kinerja UPTD.
• Dukungan penyediaan sarana dan prasarana dalam
pemenuhan cakupan dan mutu pelayanan.

4.2 Proses Pelaksanaan


Proses pelaksanaan advokasi untuk pengambil kebijakan
daerah sesuai dengan target hasil dalam adopsi SPAL DP di
daerah adalah sebagai berikut:

21
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Tabel 4: Tahapan Pelaksanaan Advokasi SPAL-DP untuk SKPD

Target Teknik Pelaksanaan Oleh

A. Sosialisasi dan Peminatan

• Memberikan masukan terhadap


Staf proyek di
Draft surat minat Bantuan teknis isu dan ruang lingkup
lapangan
pernyataan minat.

B. Persiapan

Tim adhoc dan rencana • Memberikan arahan dalam


Staf proyek di
kerja tim untuk pelaksanaan Bantuan teknis penetapan kegiatan dan jadwal
lapangan
adopsi SPAL-DP. pelaksanaannya.

C. Pelaksanaan Program

— Internalisasi konsep.
Fasilitasi Bantuan Staf proyek di
— Fasilitasi penyusunan rencana
teknis lapangan.
kerja adopsi.
Rencana kerja operasional
adopsi SPAL-DP — Fasilitasi pelaksanaan kajian
Road Map SPAL-DP kondisi eksisting.
dan rencana monitoring — Pembahansan hasil kajian.
pelaksanaannya. Fasilitasi dan — Fasilitasi lokakarya penyusunan Staf proyek di
Bantuan teknis Road Map. lapangan.
— Pendampinhan konsultasi draft
Road map dengan pimpinan
daerah.

Terbentuknya Lembaga
— Fasilitasi
proses penyiapan draft
Operator yang kompeten Fasilitasi dan Staf proyek di
dan pengembangan uraian
untuk menjalankan mandat Bantuan teknis lapangan.
kerja/tupoksi.
pelayanan SPAL-DP.

— Bantuanteknis penyiapan
Rencana pengendalian Fasilitasi dan kerangka monitoring dan Staf proyek di
kinerja lembaga operator. Bantuan teknis pengendalian kinerja lembaga lapangan.
operator.

Dukungan penyediaan
sarana dan prasarana dalam Fasilitasi dan — Bantuan
teknis dalam analisis dan Staf proyek di
pemenuhan cakupan dan Bantuan teknis penyusunan rencana aset. lapangan.
mutu pelayanan.

22
BAB 4 RANCANGAN ADVOKASI UNTUK SKPD

Faktor Pendorong Untuk tercapainya target hasil advokasi di tingkat SKPD


Respon perlu diperhatikan faktor faktor apa saja yang bisa memo-
tivasi pimpinan dan pejabat teknis SKPD.

Dipahami, bagi sebagian SKPD dianggap hal ini menambah


pekerjaan, namun demikian jika mereka memahami dan
merasakan nilainya justru direspon secara positif sebagai
tantangan dalam mewujudkan kinerjanya yang lebih baik di
bidang air limbah.

Beberapa faktor yang bisa mendorong respon pimpinan


dan pejabat teknis SKPD antara lain:

• Pemahaman terhadap nilai dan manfaat,


• Pemahaman terhadap dampak permasalahan
air limbah di lapangan,
• Kesempatan untuk melihat contoh
keberhasilan di tempat lain.

Pemahaman terhadap Untuk membangun pemahaman yang baik terhadap nilai


nilai dan manfaat dengan dan manfaat dengan pelaksaan SPAL-DP perlu dibangun
pelaksanaan SPAL-DP melalui serangkaian komunikasi yang berkelanjutan dalam
suasana kemitraan di lapangan untuk mentransfer nilai dari
konsep SPAL-DP.

Pemahaman terhadap Yang perlu dilakukan petugas advokasi adalah menyedia-


isu dan permasalahan air kan dan menyampaikan informasi dampak permasalahan
limbah di lapangan air limbah dilapangan baik berupa data, foto maupun
video dan mendikusikannya dan sebaiknya mengajak/
mengundang pimpinan dan pejabat teknis untuk berkun-
jung di lapangan dan melakukan dialog langsung dengan
masyarakat.

Kesempatan untuk Melihat pengalaman keberhasilan di daerah lain dalam pen-


melihat pengalaman di gelolaan air limbah khususnya untuk daerah yang memiliki
daerah lain kesamaan karakteristik akan menumbuhkan respon untuk
bertindak “jika di daerah lain bisa maka di daerah saya
seharusnya juga bisa”.

Untuk kegiatan ini perlu difasilitasi dan dirancang de­


ngan baik, dan yang paling penting adalah fasilitasi lanjutan
dari kegiatan kunjungan untuk memastikan adanya upaya

23
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

konkrit untuk mengadopsi pengalaman dari daerah lain


tersebut.

Tindak Lanjut Kegiatan untuk menindaklanjuti hasil advokasi SKPD


Advokasi sangat penting dilakukan melalui pertemuan untuk me­
review dan monitor capaian kegiatan apa saja yang telah
dihasilkan dalam pelaksanaan SPAL-DP dan mendiskusikan
isu-isu penting yang perlu direspon.

Yang perlu diperhatikan adalah dalam pertemuan tindak


lanjut hasil advokasi dilaksanakan dan dipimpin oleh SKPD
sendiri dengan mengundang SKPD terkait lainnya.

24
Peningkatan kapasitas pemerintah daerah
dalam pengelolaan air limbah perlu terus
dilakukan.
BAB 5 RANCANGAN ADVOKASI UNTUK
LEMBAGA OPERATOR

5.1. Kerangka Acuan Advokasi Terhadap


Lembaga Operator
Tujuan Secara umum tujuan advokasi untuk UPTD adalah
membangun motivasi dan kepedulian pimpinan dan pejabat
teknis UPTD untuk menjalankan tupoksi pelayanan SPAL-
DP yang efektif.

Tujuan secara khusus adalah:

• Memperkuat TUPOKSI dan aturan manajemen serta


administrasi intern
• Memperkuat kapasitas manajemen dalam pencapaian
mutu pelayanan meliputi: manajemen SDM,
manajemen operasi aset dan kerjasama, manajemen
promosi layanan dan pelanggan, serta manajemen
pendapatan.

Pesan Advokasi Substansi pesan advokasi dan target pemahaman yang


perlu dibangun untuk SKPD dalam pelaksanaan SPAL-DP
adalah sebagai berikut:

26
BAB 5 RANCANGAN ADVOKASI UNTUK
LEMBAGA OPERATOR

Tabel 5: Target Pemahaman dan Kesadaran Advokasi SPAL-DP untuk UPTD

Pesan Target Pemahaman dan Kesadaran

1. Dasar Hukum (mandat)


• Memahami standar mutu pelayanan (UU No. 25
• Dasar hukum (mandat) .
tahun 2009 tentang layanan publik).
• Kerangka kerja SPAL-DP.
• Memahami kerangka kerja SPAL-DP kepentingan
• Konsep operasionalisasi layanan SPAL-DP.
operasionalisasi pelayanan UPTD.
• Dari kerangka ke kinerja SPAL-DP.

2. Prinsip Keberlanjutan • Memahami mandat dan tupoksi dalam


• Pemda menerima mandat pelaksanaan pelayanan SPAL-DP.
• Tupoksi pengawasan dan lembaga operator • Memahami bahwa kinerja UPTD akan dievaluasi.
• Prinsip pemulihan biaya • Memiliki kerangka berpikir pelaksanaan layanan
yang berorientasi pada keberlanjutan.

• Memiliki gambaran dan data cakupan dan mutu


pelayanan SPAL-DP di daerah
3. Cakupan & Mutu Pelayanan • Memiliki gambaran dan rencana kebutuhan untuk
• Pilihan teknologi pelayanan pemenuhan cakupan dan mutu pelayanan
• Peningkatan cakupan • Memiliki gambaran dan rencana bagaimana UPTD
• Peningkatan mutu pelayanan melaporkan kinerja pencapaian cakupan dan
mutu pelayanan kepada SKPT Induk dan Pemda.

• Memiliki gambaran pemanfaatan dukungan pemda


4. Dukungan Pemda yang Kondusif
(peraturan dan pengawasan).
• Regulasi
• Memiliki gambaran kebutuhan biaya operasional
• Perencanaan
untuk diusulkan melalui alokasi subsidi dari APBD.
• Kelembagaan Operator
• Memiliki gambaran dan rancangan usulan retribusi
• Subsidi dan Retribusi
pelanggan.

• Memahami tatakelola lembaga operator yang


efektif
• Memiliki sistem manajemen dan administrasi
dalam pengelolaan pelayanan
• Memiliki gambaran jenis pekerjaan, Pedoman,
SOP, uraian tugas untuk masing-masing bidang
5. Kapasitas UPTD pelayanan
• Manajemen dan administrasi UPTD • Memiliki sistem merektrut untuk mendapatkan
• SDM UPTD SDM yang kompeten
• Manajemen operasi aset • Memiliki cara pengelolaan kinerja SDM
• Penyuluhan dan manajemen pelanggan • Memiliki pendakatan dan rencana manajemen
• Manajemen pendapatan pencapaian cakupan dan mutu pelayanan melalui:
- Pengelolaan SDM
- Pengelolaan operasi aset
- Kerjasama dengan wira usaha sanitasi dan
kelompok masyarakat
- Penyuluhan layanan dan pengelolaan
pelanggan
- Pengelolaan pendapatan.

27
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Hasil yang Melalui penguatan kapasitas dan motivasi dalam bentuk


Diharapkan pendampingan/fasilitasi dan bantuan teknis hasil atau
respon yang diharapkan dari kegiatan advokasi untuk
lembaga operator/UPTD adalah sebagai berikut:

• Terpenuhinya kelengkapan piranti


manajemen dan administrasi pelayanan
• Pedoman kerja dalam hal uraian proses
pekerjaan pelayanan.
• Uraian tugas dan instruksi kerja dijadikan
dasar dalam pelaksanaan rekrutmen pegawai dan
pelaksanaan penguatan kapasitas
• SOP pelaksanaan pelayanan dipahami dan
dilaksanakan di semua bidang pekerjaan
• Pengelolaan aset dan pelaksanaan operasi pelayanan
yang efektif
• Orientasi fokus pada kualitas pelayanan
pelanggan, termasuk pilihan benduk kerjasama dengan
wira usaha swasta dan kelompok masyarakat dalam
upaya peningkatan layanan publik
• Pengelolaan pelanggan termasuk pengelolaan
sistem aduan pelanggan
• Akuntabilitas pengelolaan keuangan/
pendapatan
• Laporan progres kinerja pelayanan kepada
SKPD secara periodik

5.2. Proses Pelaksanaan


Proses pelaksanaan advokasi untuk pengambil kebijakan
daerah sesuai dengan target hasil dalam adopsi SPAL-DP di
daerah adalah sebagai berikut:

PENTING DIPERHATIKAN
Dari serangkaian kegiatan advokasi perlu dilakukan monitoring dan evaluasi
untuk memastikan terjadinya perubahan kualitas dalam pelaksanaan SPAL-DP.
Contoh lembar monev advokasi dapat dilihat pada lampiran 3

28
BAB 5 RANCANGAN ADVOKASI UNTUK
LEMBAGA OPERATOR

Tabel 6: Tahapan Pelaksanaan Advokasi untuk UPTD

Target Teknik Pelaksanaan Oleh

1. Terpenuhinya • Memberikan masukan dan


kelengkapan memberikan contoh Staf proyek di
Bantuan teknis
piranti manajemen dan kelengkapan piranti manajemen lapangan
administrasi pelayanan. dan administrasi.

2. Pedoman kerja sesuai • Fasilitasi proses penyiapan dan


Tupoksi untuk masing Fasilitasi dan memberikan contoh Staf proyek di
masing bidang Bantuan teknis • Uji cobah cara penggunaan di lapangan
pekerjaan. semua bidang pekerjaan.

• Fasilitasi proses penyiapan dan


3. SOP kerja sesuai
memberikan contoh SOP
Tupoksi dipahami dan Fasilitasi dan Staf proyek di
• Uji cobah cara penggunaan /
dilaksanakan di semua Bantuan teknis lapangan
pelaksanaan SOP di semua
bidang pekerjaan
bidang pekerjaan.

4. Uraian tugas
• Diskusi dan masukan mengenai
dijadikan
bagaimana uraian tugas
dasar dalam
Fasilitasi dan digunakan dalam rekrutmen Staf proyek di
pelaksanaan
Bantuan teknis dan rencana penguatan lapangan
rekrutmen pegawai
kapasitas serta bagaimana cara
dan pelaksanaan
melakukan rekrutmen.
penguatan kapasitas.

• Memberikan masukan dan


contoh uraian tugas
5. Instruksi kerja untuk
Fasilitasi dan • Mendiskusikan mengenai hal Staf proyek di
masing masing staf
Bantuan teknis hal prinsip dan konsekuensi lapangan
dalam posisi kunci.
manajemen terhadap uraian
tugas.

• Memberikan masukan dan


contoh uraian tugas
6. Pengelolaan aset dan
Fasilitasi dan • Mendiskusikan mengenai hal Staf proyek di
pelaksanaan operasi
Bantuan teknis hal prinsip dan konsekuensi lapangan
pelayanan yang efektif.
manajemen terhadap uraian
tugas.

29
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Target Teknik Pelaksanaan Oleh

• Memberikan informasi peluang


kemitraan.
7. Kerjasama dengan • Memberikan contoh prosedur
pihak lain (wira usaha dan dokumen kontrak
Fasilitasi dan Staf proyek di
swasta dan kelompok kerjasama.
Bantuan teknis lapangan
masyarakat) dalam • Bantuan teknis mediasi
pemenuhan layanan hubungan dengan swasta dan
kelompok pengelola sarana
oleh masyarakat.

• Fasilitasi/pelatihan tentang
8. Penyuluhan dan Fasilitasi dan teknik dan cara penyuluhan Staf proyek di
promosi pelayanan Bantuan teknis untuk menjaring calon lapangan
pelanggan.

9. Pengelolaan pelanggan
• Fasilitasi/pelatihan cara
yang efektif termasuk Fasilitasi dan Staf proyek di
pengoperasian unit layanan
pengelolaan sistem Bantuan teknis lapangan
pelanggan
aduan pelanggan

10. Akuntabilitas dan • Memberikan contoh sistem


Fasilitasi dan Staf proyek di
efisiensi pengelolaan pengelolaan pendapatan yang
Bantuan teknis lapangan
pendapatan efektif dan akuntabel.

• Bantuan teknis dalam penyiapan


struktur dan isi laporan progres
kinerja pelayanan .
11. Laporan progres • Terlibat dalam diskusi
kinerja pelayanan Fasilitasi dan pembahasan progres hasil Staf proyek di
kepada SKPD secara Bantuan teknis kinerja pelayanan. lapangan
periodik • Menyampaikan masukan
terhadap upaya pemecahan
masalah terkait dengan capaian
kinerja.

30
BAB 5 RANCANGAN ADVOKASI UNTUK
LEMBAGA OPERATOR

Faktor Pendorong Sebagaimana advokasi untuk pengambil keputusan dan


Respon SKPD advokasi untuk UPTD juga perlu memperhatikan
faktor-faktor yang dapat membantu meningkatkan respon
untuk perubahan. Faktor-faktor yang mampu mendorong
respon UPTD antara lain:

• Pemahaman pimpinan terhadap posisi strategis UPTD


dalam pembangunan di daerah,
• Prospek potesi pelayanan UPTD di masa mendatang,
dan
• Kesempatan belajar pada daerah yang berhasil.

Posisi strategis UPTD Perlu diyakinkan bahwa UPTD SPAL-DP memiliki peran
strategis dalam peningkatan citra pelayanan perkotaan
bahkan sebagai pahlawan dalam mencegah risiko
pencemaran lingkungan dari air limbah domestik serta
dampak negatif terhadap penyehatan lingkungan dan
kesejatrahan masyarakat.

Untuk membangun motivasi kinerja UPTD perlu


dipastikan pimpinan dan setiap karyawan memiliki
kebanggan dengan perannya dalam membantu setiap
rumah tangga untuk pengelolaan air limbah yang lebih
sehat sesuai dengan baku mutu.

Prospek UPTD di masa Yang perlu dilakukan dalam advokasi adalah meyakinkan
mendatang dan memotivasi dan bantuan teknis akan UPTD
meningkatkan kinerja dan bagaimana dari kinerja tersebut
mampu meyakinkan pengambil keputusan daerah untuk
meningkatkan status UPTD.

Kesempatan belajar Kesempatan belajar intern, membagi pengalaman, browsing


internet terhap tantangan yang dihadapi, atau belajar
di tempat resmi pemerintah seperti Balai TAMS, atau
“horizontal leraning” di tempat lembaga operator lain,
dan kehadiran dalam acara nasional tentang pelayanan
SPAL-DP merupakan bentuk penghargaan yang mampu
memotivasi pimpinan UPTD dalam meningkatkan
kinerjanya.

Perlu di jaga rumus belajaran seperti: 60% belajaran


melalui bekerjaan rutin, 30% belajaran dpat dari kolega
kerja atau internet, dan 10% dari pelatihan resmi.

31
Pejabat yang peduli terhadap isu
pengelolaan air limbah merupakan aset
berharga dalam proses advokasi.
BAB 6 ADVOKASI “TANGGAP GENDER” DALAM DALAM
OPERASIONALISASI KERANGKA KERJA SPAL-DP

6.1. Gender Dan Advokasi Kerangka Kerja


SPAL-DP
Kesetaraan peran Responsif gender adalah prinsip yang melekat di dalam
pembangunan khususnya bidang air limbah untuk mencapai
kesetaraan peran antara laki-laki dan perempuan dalam
proses pengambilan keputusan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengelolaan program pelayanan air limbah
domestik perkotaan.

Responsif Gender Kegiatan Advokasi Pendampingan Daerah dalam


untuk keberlanjutan pelaksanaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
pembangunan Perkotaan (SPAL-DP) pada intinya bertujuan untuk
memengaruhi para pemangku kebijakan dan pejabat teknis
bidang air limbah (legislative, eksekutif, SKPD dan UPTD)
untuk mengadopsi konsep sistem pengelolaan air limbah
domestik perkotaan dengan efektif dan berkelanjutan.
Kegiatan ini utamanya melibatkan para penentu kebijakan
di tingkat kota dan kabupaten untuk menggalang
komitmen dan dukungannya dalam pelaksanaan SPAL-DP.

Tanggap Gender Pengintegrasian responsif gender di dalam kegiatan


dalam seluruh tahapan Advokasi Pendampingan Daerah untuk SPAL-DP akan
operasionalisasi kerangka menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan tahapan
kebijakan SPAL-DP kegiatan advokasi itu sendiri. Fokus utama dalam
pengintegrasian gender dalam kegiatan advokasi ini selain
mempromosikan aspek gender dalam pelaksanaan SPAL-
DP juga meningkatkan peran aktif seluruh SKPD pengelola
SPAL-PD atau UPTD, baik laki-laki dan perempuan
dalam mempromosikan aspek gender. Contoh kerangka
integrasi gender berdasarkan analisa APKM (Akses,
Partisipasi, Kontrol dan Manfaat) yang dikembangkan untuk
mendukung advokasi SPAL-DP adalah sebagai berikut:

33
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Tabel 7: Keangka Analisis Akses, Partisipasi, Kontrol dan


Manfaat dalam Aplikasi Prinsip Responsif Gender

Aspek Gender Integrasi Gender Indikator Gender

Memberikan kesempatan untuk Jumlah pertemuan yang dilakukan


mempromosikan penyadaran gender serta dengan penentu kebijakan di
dalam kaitannya dengan pelaksanaan SPAL-PD eksekutif dan legislative untuk
Akses
bagi para penentu kebijakan yang difokuskan memberikan penyadaran gender
untuk dukungan kebijakan dan keberlanjutan dan kaitannya dengan pelaksanaan
progam. SPAL-PD.

Jumlah staf SKPD Pengelolan


Melibatkan staff laki-laki dan perempuan SPAL-DP atau UPTD (laki-laki
dari SKPD pengelola SPAL-DP atau UPTD dan perempuan) yang telah dilatih
Partisipasi yang memiliki kemampuan untuk melakukan sehingga mampu melakukan
kegiatan advokasi pelaksanaan SPAL-PD kegiatan advokasi pelaksanaan
termasuk integrasi gendernya SPAL-DP, termasuk integrasi
gender.

Jumlah staf SKPD Pengelolan


Memberikan kesempatan bagi staff laki-laki
SPAL-DP atau UPTD (laki-laki dan
dan perempuan dari SKPD pengelola SPAL-DP
perempuan) yang terlibat dalam
atau UPTD untuk ikut mengambil keputusan
Kontrol memutuskan strategi kegiatan
dalam menentukan strategi advokasi
advokasi pelaksanaan SPAL-DP
pelaksanaan SPAL-PD termasuk integrasi
termasuk integrasi gendernya bagi
gendernya kepada para penentu kebijakan.
para penentu kebijakan.

Para penentu kebijakan dapat


Staff laki-laki dan perempuan dari SKPD
menerima hal-hal penting yang
pengelola SPAL-DP atau UPTD mendapatkan
Manfaat diadvokasi untuk mendukung
manfaat yang sama dari hasil kegiatan advokasi
pelaksanaan SPAL-DP termasuk
pelaksanan SPAL-PD.
aspek gendernya.

Perbedaan budaya bukan Beberapa contoh integrase gender yang dipaparkan di atas
kendala dalam aplikasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari tahapan kegiatan
prinsip tanggap gender advokasi pelaksanaan SPAL-DP di masing-masing daerah.
Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan pemahaman
para pemangku kepentingan di setiap lokasi sehingga aspek
gender yang akan diintegrasikan kemungkinan bisa berubah.
Namun satu hal yang terpenting adalah memanfaatkan
kegiata advokasi ini untuk melakukan penyadaran gender
bagi para penentu kebijakan. Pentingnya para penentu
kebijakan untuk memahami gender agar aspek gender ini
tidak sekedar melibatkan perempuan dalam pelaksanaan

34
BAB 6 ADVOKASI “TANGGAP GENDER” DALAM DALAM
OPERASIONALISASI KERANGKA KERJA SPAL-DP

SPAL-DP tetapi bisa mendukung adopsi kerangka SPAL-DP


yang nantinya akan memberikan manfaat kepada seluruh
kelompok masyarakat baik laki-laki, perempua, anak-anak,
kelompok lanjut usia dan orang dengan kebutuhan khusus.

6.2. Aplikasi “Tanggap Gender” Dalam


Operasionalisasi Kerangka Kerja SPAL-DP
Suara Laki-laki dan Adopsi kerangka kerja SPAL-DP dimulai dengan
Perempuan dalam konsep membangun persepsi bersama tentang kondisi yang
Pelayanan SPAL-DP diharapkan terhadap mutu pelayanan air limbah domestik
perkotaan. Persepsi berdasarkan “kesetaraan gender”
dalam pembangunan SPAL-DP dilakukan melalui berbagi
pandangan/pendapat tentang kondisi layanan saat ini dan
harapan masa mendatang dari perspektif kaum laki-laki dan
perempuan.

Pandangan menyeluruh terhadap kondisi yang diharapkan


dalam pelayanan air limbah akan melahirkan kebijakan
pembangunan air limbah yang berkeadilan dalam
perspektif gender. Aplikasi prinsip tanggap gender dalam
operasionalisasi kerangka kerja SPAL-DP dilakukan dalam
seluruh elemen/aspek SPAL-DP.

Nilai tanggap Gender Dalam tataran filosofis “tanggap gender” dalam


yang ditanamkan dalam pembangunan dan pengembangan layanan air limbah
Advokasi SPAL-DP domestik adalah nilai “kesetaraan peran, hak dan
kewajiban“ dalam mewujudkan kondisi pelayanan air
limbah domestik yang lebih baik di masyarakat. Secara
praktis “tanggap gender’ dalam advokasi dan pendampingan
program SPAL-DP adalah memastikan dalam seluruh
rangkaian kegiatan operasionalisasi kerangka kerja
SPAL-DP telah terjadi kesetaraan aspirasi laki-laki dan
perempuan khususnya dalam pengambilan keputusan dan
tanggungjawab atas keputusan yang diambilnya.

Hasil nyata yang perlu dilihat dari advokasi ini adalah


terjadi mainstreaming (pengarusutamaan) gender oleh
pemangku kebijakan dan pejabat teknis di darah dalam
seluruh rangkaian kegiatan pengelolaan SPLAL-DP sejak
pengembangan kerangka kebijakan, artinya tidak perlu lagi
“didesakkan” tentang gender, akan tetapi secara otomatis

35
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

dalam seluruh rangkaian pelaksanaan program sampai


dengan kegiatan pelayanan di tingkat lembaga operator
tanggap gender tersebut telah terjadi melalui kesadaran
kritis baik laki-laki maupun perempuan untuk ikut terlibat
dan mengambil peran. Nilai tanggap gender dalam upaya
mewujudkan pelayanan air limbah domestik perkotaan
dapat dinyatakan sebagaimana tabel 8 berikut:

Tabel 8: Perspektif Gender Advokasi SPAL-DP

Elemen SPAL-DP Nilai Tanggap Gender

• Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam


mempersepsikan pembangunan bidang air limbah saat ini dan
menyampaikan harapannya untuk kondisi yang lebih baik.
Pengembangan Kerangka Kebijakan
• Laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama
dalam mendorong dan berperan dalam melahirkan kebijakan
pembangunan air limbah domestik yang lebih baik.

• Kesetaraan peran laki-laki dan perempuan untuk ikut mengambil


peran dan tanggungjawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan
Aspek keberlanjutan
pengelolaan pembangunan dan pelayanan air limbah domestik
perkotaan.

• Kesetaraan peran laki-laki dan perempuan dalam memberikan


informasi mengenai tuntutan dan kebutuhan serta isu dan
permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
• Laki-laki dan perempuan berdasarkan perspektinya memiliki
Cakupan dan mutu pelayanan kesempatan untuk memberikan pertimbangan dalam penetapan
tujuan dan target pembangunan air limbah domestik
• Perempuan dan laki laki memiliki hak yang sama untuk ikut
mendorong kepedulian masyarakat untuk peningkatan kualitas
pengelolaan air limbah melalui kegiatan yang relevan di masyarakat.

• Kesetaraan laki-laki dalam proses regulasi, perencanaan,


Lingkungan pendukung
pengawasan dan berperan dalam lembaga operator

• Kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam lembaga operator dalam


Fungsi Lembaga Operator berkontribusi terhadap pencapaian kinerja pelayanan dan
kesetaraan dalam jalur karir.

36
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Bahan Penjelasan Advokasi SPAL-DP


Lampiran 2 : Kerangka Advokasi SPAL-DP
Lampiran 3 : Asessmen Kebutuhan dan Rencana Advokasi
SPAL-DP

37
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

LAMPIRAN 1
BAHAN PENJELASAN
ADVOKASI
SPAL-DP

53
BAHAN PENJELASAN ADVOKASI SPAL-DP

Kata kunci penjelasan dari judul ini adalah:


Advokasi ini dilakukan dalam kerangka/kontek
pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik
perkotaan (SPAL-DP). Pengembangan SPAL-DP melibatkan
keputusan politis dari eksekutif dan legislatif, untuk itu
diperlukan upaya mendorong pengambil keputusan untuk
membangun visi dan komitmen untuk mengembangkan
SPAL-DP yang lebih baik untuk menjawab kebutuhan
mendatang.

Kata kunci penjelasan; untuk pengembangan SPAL-DP


harus dimulai dari hal yang mendasar yaitu: apa visi
daerah untuk kondisi SPAL-DP di masa mendatang,
sudahkah daerah memiliki visi tersebut?, jika YA
apakah daerah telah memiliki strategi yang jelas dan
bisa dilakukan?, Jika YA apakah strategi tersebut telah
diikuti oleh rencana dan kegiatan yang terukur?. Jika
semua jawabannya adalah BELUM, maka Anda perlu
membangun pondasi dasar yaitu; tetapkan visi, strategi
dan rencana aksi yang terukur. Kerangka Kerja SPAL-DP
pada intinya memandu daerah dalam mengembangkan
pelayanan air limbah domestik yang lebih baik, terarah,
sistematis tetapi bisa dijalankan oleh daerah.

Dalam slide ini mengajak berpikir (sintesis dan analitis)


bahwa buruknya pengelolaan air limbah membawa multi
dampak negatif dari seluruh elemen kehidupan sehari-
hari, akan tetapi jika dikelola dengan baik akan memiliki
leverage (daya ungkit) meningkatan kualitas kehidupan
sehari-hari. Semua orang berhak (asasi) untuk hidup
dilingkungan yang sehat dan ini merupakan mandat
untuk pemerintah. Secara ekonomis dengan investasi
peningkatan kualitas pengelolaan air limbah akan
mendapatkan pengembalian (return) yang lebih besar dan
leverage dari aspek sosial ekonomi, kesehatan, lingkungan
dan kehadiran swasta untuk ikut mengambil peran.
Dengan demikian kondisi pengelolaan air limbah menjadi
indikator Indek Pembangunan Manusia.

39
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Slide ini menegaskan prinsip dasar kerangka kerja


SPAL-DP yaitu: Pemerintah bertanggungjawab sebagai
konsekuensi bahwa pembangunan air limbah menjadi
urusan wajib pemerintah, dan untuk itu pemerintah
memegang mandat untuk mewujudkannya dengan cara
menempatkan pembangunan air limbah menjadi salah
satu prioritas pembangunan dan dukungan APBD yang
memadai

40
BAHAN PENJELASAN ADVOKASI SPAL-DP

Dasar Sukses intinya menjelaskan mengapa dan


bagaimana Kerangka Kerja SPAL-DP menjadi kunci sukses
bagi daerah dalam pengembangan layanan air limbah.
Karena; dilakukan dengan pendekatan menyeluruh
(holistik), mendorong tumbuhnya komitmen pemerintah
dan masyarakat serta minat swasta, unsur keterampilan
yang dibangun secara terus menerus, adanya perencanaan
teknis yang terukur dan peran kelembagaan yang
menjalankan mandat secara khusus, dan yang sangat
penting adalah mendorong dilaksanakannya kerjasama
dengan berbagai pihak untuk skenario sukses pencapaian
mutu pelayanan.

Slide ini menjelaskan dan menegaskan bahwa pengelolaan


layanan air limbah menjadi salah satu fungsi utama
pemerintah yaitu “layanan publik” disamping fungsi
pemerintahan dan pembangunan. Konsekuensi untuk
keberhasilan dalam fungsi layanan publik, untuk
pengelolaan air limbah perlu didukung dengan piranti
regulasi, pengawasan dan adanya lembaga operator
yang diberikan mandat secara khusus untuk pengelolaan
pelayanan air limbah domestik

41
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Kata kunci dari slide ini adalah untuk mencapai


tingkat pelayanan prima untuk air limbah diperlukan
beberapa variabel penentu antara lain aspek peraturan,
perencanaan, fungsi pengawasan, peran dan fungsi
lembaga operator serta dukungan pembiayaan melalui
mekanisme subsidi dan retribusi

42
BAHAN PENJELASAN ADVOKASI SPAL-DP

Kata kunci dari slide ini adalah menegaskan kerangka


kerja SPAL-DP adalah bersifat menyeluruh dan terintegrasi
dari aspek fungsi pengelolaan sarana dan prasarana,
lingungan yang mendukung dan fungsi penyuluhan
sebagai komunikasi perubahan perilaku. Poin penting yang
perlu ditegaskan adalah seluruh tatanan dari kerangka
kerja ini pada akhirnya akan bergantung pada fungsi
lembaga operator sebagai penanggungjawab pelaksanaan
pelayanan

Poin penting dari slide ini adalah, urusan pengelolaan


air limbah tidak bisa ditangani secara tuntas oleh satu
elemen pelaku pembangunan saja. Pemerintah sebagai
penanggung jawab, SKPD teknis, fungsi pengawasan,
lembaga operator dan mitra dari swasta, masyarakat
semuanya ikut memainkan peran untuk keberhasilan
pengelolaan air limbah menuju layanan prima. Pelibatan
pihak-pihak secara inklusif berarti semua akan ikut
mengambil tanggungjawab, dan ini merupakan salah satu
kunci keberlanjutan.

43
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Kata kunci slide ini adalah peran pemerintah daerah dan


peran lembaga operator. Kedua peran saling memiliki
keterkaitan dan ketergantungan dalam mencapai
visi pengelolaan air limbah di daerah. Pemerintah
menyediakan peraturan, menjalankan fungsi pengawasan
dan dukungan pembiyan. Lembaga operator menjalankan
fungsi manajemen dan administrasi, mengelola SDM
untuk mampu dalam menjalankan manajemen operasi
termasuk kerjasama untuk memberikan pelayanan dan
mencapai tingkat pelanggan yang pada akhirnya menjadi
faktor kunci untuk menghasilkan retribusi untuk operasi
dan pemeliharaan.

Poin penting dari slide ini adalah menegaskan tupoksi


lembaga operator dalam pengelolaan sarana dan
prasarana air limbah, fungsi pembinaan kepada pengelola
IPAL Komunal dan mendorong masyarakat dalam
peningkatan kualitas SPAL setempat (rumah tangga).
Dalam kerangka pembangunan sarpras lembaga
operator perlu didorong untuk juga ikut berperan dalam
perencanaan, rancangan, konstruksi dan pengelolaan
sebagaimana tupoksi utamanya.

44
BAHAN PENJELASAN ADVOKASI SPAL-DP

Poin penting dari slide ini adalah pemerintah dan lembaga


operator menjalankan fungsi masing-masing dan hasil
fungsi dari masing-masing mengarah pada pencapaian
kinerja pelayanan. Seluruh rangkaian peran kedua pihak
ini mengacu dan mengarah pada pencapaian visi dan misi
daerah dalam pelayanan air limbah domestik di masa
mendatang,

memberikan batasan-batasan pengertian/definisi


parameter air limbah yang akan dijadikan dasar dalam
monitoring dan evaluasi. Poin pentinya dari slide 10
adalah dengan definisi yang disepakati akan bisa
melakukan agregasi capaian yang bisa dihitung dan
dipertanggungjawabkan.

45
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Poin penting dari slide 22 adalah bahwa sumber daya


uang menjadi salah satu faktor keberhasilan pelayanan
air limbah oleh lembaga operator. Ada tiga elemen
pembiayaan yang perlu diperhatikan yaitu; hasil retribusi
pelanggan/masyarakat dan bagaimana memastikan
retribusi terkumpul dengan efektif untuk memenuhi
kebutuhan biaya operasional dan aspek modal (CAPEX)
untuk kebutuhan investasi dalam peningkatan mutu
pelayanan yang diperoleh dari berbagai sumber.

Poin penting dari slide ini adalah pentingnya skenario


peningkatan status dan kualitas kemandirian lembaga
operator. Dengan skenario yang tepat daerah perlu
memiliki rencana peningkatan dari status UPTD yang
sepenuhnya tergantung pada subsidi, BLUD/BUD yang
lebih meningkat dimana beban alokasi subsidi bisa
dikurangi dan ditutup dari hasil pengelolaan retribusi
dengan semakin meningkatnya jumlah pelanggan
dan pada tingkat yang paling tinggi adalah lembaga
operator dengan status sebagai perusahaan yang
sepenuhnya mandiri dalam memenuhi kebutuhan operasi
dan pemeliharaan dan bahkan berkontribusi dalam
peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

46
BAHAN PENJELASAN ADVOKASI SPAL-DP

Poin penting slide ini dikaitkan dengan advokasi adalah


bahwa pencapaian kondisi pelayanan air limbah yang
prima sebagaimana diharapkan mendatang perlu
didukung dengan strategi dan langkah serta rencana
terukur sebagai alat untuk merunut tingkat kemajuan
dari waktu ke waktu. Road Map diperlukan dan untuk
pelaksanaannya diperlukan advokasi untuk memastikan
semua pihak terkait dalam pembangunan air limbah
sadar bahwa semua kegiatan yang dilakukan untuk
menuju ke satu arah dan menjadikan road map sebagai
acuan baik dalam perencaaan maupun evaluasinya.

47
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

LAMPIRAN 2
KERANGKA ADVOKASI
SPAL-DP

63
KERANGKA ADVOKASI SPAL-DP

Penjelasan Kerangka Advokasi SPAL-DP ini menjelaskan dan


menggambarkan tentang materi substansi advokasi yang
perlu dikembangkan dalam advokasi SPAL-DP berdasarkan
target group nya. Kolom No. (1) sampai dengan (6) adalah
substansi dari konsep pengelolaan air limbah domestik
yang perlu dipahami oleh legislatif, eksekutif, SKPD dan
UPTD/Lembaga Operator sesuai dengan ruang lingpu
perannya, dan kolom No. (7) adalah kolom hasil akhir
atau target yang ingin dicapai dalam advokasi) Kolom
horizontal selain warna hijau adalah contoh penetapan
target pemahaman dan tindakan atau respon yang
diharapkan dari sasaran (target grou) advokasi. Penetapan
target pemahaman dan tindakan perlu disesuaikan dengan
kondisi daerah atau permasalahan yang memerlukan
tindakan advokasi.

49
Substansi Pesan dan Kesadaran yang Dibangun dalam Advokasi SPAL-DP

Dukungan Kapasitas UPTD


Kerangka Kerja Cakupan dan Mutu
Pemda (Enabling • Manajemen dan
• Dasar hukum (mandat) Pelayanan
Prinsip Keberlanjutan Environment) administrasi UPTD
• Kerangka kerja • Pilihan teknologi
• Dukungan Pemda • Regulasi/Peraturan • Manajemen SDM Hasil Akhir Advokasi
SPAL-DP pelayanan
• Fungsi pengawasan • Perencanaan • Manajemen operasi aset
• Konsep • Peningkatan cakupan
dan lembaga operator • Pemantauan dan kerjasama
operasionalisasi layanan akses
• Prinsip pemulihan biaya • Kelembagaan • Penyuluhan dan
SPAL-DP: • Peningkatan mutu
Operator manajemen pelanggan
“dari kerangka ke kinerja” pelayanan
• Subsidi dan Retribusi • Manajemen pendapatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

• Memahami standar • Menindaklanjuti komitmen • Memahami isu isu • Memiliki gambaran • Mengusulkan personel • Strategi dan
mutu pelayanan (UU penerimaa prinsip dan kondisi eksisting kebutuhan jenis untuk mengisi jabatan rencana kerja
No. 25 tahun 2009 pelayanan SPAL-DP layanan SPAL-DP peraturan yang kunci UPTD yang adopsi SPAL-DP
tentang layanan publik) • Menyiapkan rancangan berdasarkan jenis diperlukan untuk memenuhi syarat • Lembaga
• Memahami konsep struktur lembaga operator pelayanan SPAL-DP • Memiliki gambaran operator yang
SPAL-DP dalam dan lembaga peng­awasan • Memahami isu dan • Memiliki gambaran dan rencana untuk kompeten untuk
kerangka pelaksanaan • Menyiapkan rancangan­ permasalahan kondisi status penguatan kapasitas menjalankan
sasaran pembangunan usulan sistem retribusi cakupan dan mutu perencanaan untuk pelayanan UPTD mandat pelayanan
bidang sanitasi berdasar- pelayanan SPAL-DP eksisting • Memiliki gambaran
SPAL-DP
kan SSK, RPJMD dan • Memiliki gambaran • Melakukan dan menyiapkan rencana
kebutuhan dalam perencanaan dukungan UPTD dalam • Rencana
konteks nasional pengendalian
rangka pemenuhan dan pelaksanaan pelaksanaan kinerja
• Memahami kerangka cakupan dan mutu operasionalisasi pelayanan, termasuk kinerja lembaga
SKPD kerja dan operasionali­- operator
pelayanan. pelayanan SPAL-DP kerjasama dengan wirausaha
sasi SPAL-DP dan tugas
• Memiliki gambaran sanitasi dan kelompok • Sarana dan
yang akan dijalankannya.
bentuk dan struktur masyarakat prasarana dalam
kelembagaan • Memiliki gambaran pemenuhan
operator dan dan rencana kebutuhan
kebututan personel pemenuhan sarana dan cakupan dan
yang memenuhi prasarana yang akan mutu pelayanan
kompetensi. dikelola UPTD untuk • Memiliki data
memenuhi cakupan dan status progres
mutu pelayanan. pencapaian
cakupan dan
mutu pelayanan
(Monev).

50
Substansi Pesan dan Kesadaran yang Dibangun dalam Advokasi SPAL-DP

51
Dukungan Kapasitas UPTD
Kerangka Kerja Cakupan dan Mutu
Pemda (Enabling • Manajemen dan
• Dasar hukum (mandat) Pelayanan
Prinsip Keberlanjutan Environment) administrasi UPTD
• Kerangka kerja • Pilihan teknologi
• Dukungan Pemda • Regulasi/Peraturan • Manajemen SDM Hasil Akhir Advokasi
SPAL-DP pelayanan
• Fungsi pengawasan • Perencanaan • Manajemen operasi aset
• Konsep • Peningkatan cakupan
dan lembaga operator • Pemantauan dan kerjasama
operasionalisasi layanan akses
• Prinsip pemulihan biaya • Kelembagaan • Penyuluhan dan
SPAL-DP: • Peningkatan mutu
Operator manajemen pelanggan
“dari kerangka ke kinerja” pelayanan
• Subsidi dan Retribusi • Manajemen pendapatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

• Memahami standar • Memahami mandat • Memiliki gambaran • Memiliki gambaran • Memahami tatakelola • Struktur Organisasi
mutu pelayanan (UU dan tupoksi dalam dan data cakupan dan pemanfaatan dukungan lembaga operator yang UPTD sesuai
No. 25 tahun 2009 pelaksanaan mutu pelayanan SPAL- pemda (peraturan dan efektif kebutuhan
tentang layanan publik) pelayanan SPAL-DP DP di daerah pengawasan) • Memiliki sistem manajemen • SDM yang memehuni
• Memahami bahwa • Memiliki gambaran • Memiliki gambaran dan administrasi dalam komptensi
• Memahami kerangka kerja
kinerja UPTD akan dan rencana kebutuhan kebutuhan biaya pengelolaan pelayanan • Perangkat manajemen
SPAL-DP kepentingan
untuk pemenuhan operasional untuk • Memiliki gambaran (rencana kerja,
operasionalisasi dievaluasi
cakupan dan mutu diusulkan melalui jenis pekerjaan, Pedoman, pedoman, SOP dan
pelayanan UPTD • Memiliki kerangka
alokasi subsidi dari APBD SOP, uraian tugas untuk sistem pengelolaan
berpikir pelaksanaan pelayanan
masing-masing bidang kinerja)
layanan yang berorientasi • Memiliki gambaran • Memiliki gambaran pelayanan • Pengelolaan sarana
pada keberlanjutan. dan rencana bagaimana dan rancangan usulan
• Memiliki sistem merektrut dan prasarana yang
UPTD melaporkan retribusi pelanggan. untuk mendapatkan SDM efektif (basis data,
kinerja pencapaian yang kompeten rencana kebutuhan
cakupan dan mutu • Memiliki cara pengelolaan dan pemenuhan
UPTD pelayanan kepada SKPT kinerja SDM kebutuhan termasuk
Induk dan Pemda. • Memiliki pendakatan melalui kerjasama
dan rencana manajemen dgn WUS dan KSM/
pencapaian cakupan dan KPP)
mutu pelayanan melalui: • Pengelolaan dan
- Pengelolaan SDM hubungan pelanggan
- Pengelolaan operasi yang efektif
aset (termasuk promosi
- Kerjasama dengan untuk pelanggan
wira usaha sanitasi baru, hubungan
dan kelompok layanan pelanggan,
masyarakat layanan aduan dan
- Penyuluhan layanan dan penyelesaiannya)
pengelolaan pelanggan • Pegelolaan
- Pengelolaan pendapatan pendapatan yang
akuntabel.
Substansi Pesan dan Kesadaran yang Dibangun dalam Advokasi SPAL-DP

Dukungan Kapasitas UPTD


Kerangka Kerja Cakupan dan Mutu
Pemda (Enabling • Manajemen dan
• Dasar hukum (mandat) Pelayanan
Prinsip Keberlanjutan Environment) administrasi UPTD
• Kerangka kerja • Pilihan teknologi
• Dukungan Pemda • Regulasi/Peraturan • Manajemen SDM Hasil Akhir Advokasi
SPAL-DP pelayanan
• Fungsi pengawasan • Perencanaan • Manajemen operasi aset
• Konsep • Peningkatan cakupan
dan lembaga operator • Pemantauan dan kerjasama
operasionalisasi layanan akses
• Prinsip pemulihan biaya • Kelembagaan • Penyuluhan dan
SPAL-DP: • Peningkatan mutu
Operator manajemen pelanggan
“dari kerangka ke kinerja” pelayanan
• Subsidi dan Retribusi • Manajemen pendapatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

• Memahami standar mutu pelayanan (UU No. 25 • Memahami terhadap • Mendukung dan Memahami pentingnya lem- • Persetujuan kerangka
tahun 2009 tentang layanan publik) perbedaaan antara menyetujui Perda/ baga operator yang memiliki kerja dan peratur­an
• Memahami SPAL-DP adalah urusan wajib daerah “cakupan akses” perwali/perbub kapasitas (biaya, SDM, sarana yang dibutukan
Legislatif • Memahami manfaat dan menerima konsep dan “mutu pelayanan” untuk pengelolaan dan prasarana) dalam men- • Persetujuan anggaran
SPAL-DP. SPAL-DP jalankan mandat dan tupoksi dan retribusi
dalam pengelolaan pelayanan pelanggan.
SPAL-DP

• Memahami standar • Memahami peran dan • Memahami isu isu • Memahami • Dukungan teknis
mutu pelayanan (UU tanggungjawab Pemda dan kondisi eksisting pentingnya aspek • Menerima konsep dan
No. 25 tahun 2009 • Penyiapan lembaga layanan SPAL-DP peraturan dan fungsi surat minat
tentang layanan publik) operator dan peng­- • Memahami konsep pemantauan dalam • Menerima prinsip
• Memahami SPAL-DP awas­an pelaksanaan cakupan dan mutu pelaksanaan SPAL-DP keberlanjutan
adalah urusan wajib konse­kuensi perlunya • Memahami perlunya • Memberlakukan
SPAL-DP
daerah penyediaan sumber daya daerah memiliki peraturan SPAL-DP
• Sasaran Pemerintah • Memahami untuk pemenuhannya. rencana SPAL-DP yang • Memberlakukan
Pusat untuk pentingnya retribusi terukur dan rencana
Pemda untuk pemulihan
(Eksekutif) pemenuhan akses berorientasi pada operasionalisasi
100% sanitasi adalah biaya operasi dan kebutuhan pelayanan pelayanan
sebagai dari mandat pemeliharaan. mendatang • Membenduk
• Paham manfaat • Memahami perlunya lembaga operator
dan menerima subsidi dan retribusi • Dukungan subsidi
konsep SPAL-DP untuk keberlanjutan dan kebijakan
• Komitmen yang pelayanan. retribusi pelanggan.
terukur (surat
minat).

52
LAMPIRAN 3
ASESMEN KEBUTUHAN
DAN RENCANA
ADVOKASI SPAL-DP
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

A. Penjelasan Lembar Asessmen dan Cara Pengisiannya


Analisis Kebutuhan dan Rencana Advokasi SPAL-DP berdasarkan sasarannya dibedakan
menjadi dua yaitu untuk Pemda (legislatif, eksekutif dan SKPD) dengan menggunakan
Format-1 dan advokasi untuk Lembaga Operator dengan menggunakan Format-2, dan
berdasarkan tujuannya dibedakan menjadi empat yang dituangkan dalam kolom kedua
format tersebut yaitu;

1. Pemetaan kondisi eksisting SPAL-DP, kolom (1) dan (2)


2. Pemetaan permasalahan (kendala) dan sumber kendalanya, kolom (3) dan (4)
3. Rencana kegiatan advokasi termasuk target hasil dan target waktu pencapaiannya,
kolom (5), (6) dan (7)
4. Rencana monitoring dan evaluasi, kolom (8), (9) dan (10)

CATATAN: hasil asessmen kebutuhan advokasi ini disamping untuk


perencanaan advokasi juga digunakan sebagai data dasar kondisi eksisting untuk
penyusunan road map spal-dp yang dibahas pada buku 3.

54
ASESSMEN KEBUTUHAN DAN RENCANA ADVOKASI SPAL-DP

Keterangan kolom dan cara pengisiannya untuk Format-1 dan Format-2 adalah sebagai berikut:

Keterangan Kolom Cara Pengisian Keterangan

PEMETAAN KONDISI • Kolom (1) atau kolom pertanyaan yang Yang menjadi perhatian dari
EKSISTING SPAL-DP: akan dijawab pada kolom (2). Baca terlebih pertanyaan dan jawaban dari
• Kolom (1) Pertanyaan dahulu seluruh pertanyaan yang ada, kolom (1) dan (2) adalah
tentang paraemeter • Dari seteiap pertanyaan, tanyakan kepada jumlah jawaban TIDAK/
SPAL-DP yang diklarifikasi peserta diskusi dan lihat/baca dari BELUM yang akan dilanjutkan
statusnya dokumen pendukungnya (jika ada) dengan pengisian pada kolom
• Kolom (2) cek kondisi simpulkan bersama peserta dengan berikutnya. Untuk jawaban
status YA atau TIDAK/ jawaban YA jika ada bukti yang bisa dilihat/ YA, abaikan untuk kolom
BELUM dari pertanyaan ditunjukkan oleh peserta diskusi, atau berikutnya.
pada kolom (1) jawaban TIDAK/BELUM denga memberi­-
kan tanda check pada kolom 2.

PEMETAAN • Tanyakan kepada peserta diskusi mengapa Hasil pengisisn kolom (3)
PERMASALAHAN/ jawaban dari kolom (2) TIDAK/BELUM dan (4) adalah daftar kendala
KENDALA terjadi, apa yang menjadi kendala utama. atau permasalahan beserta
• Kolom (3) kendala atau Usahakan pilih satu rumusan jawaban saja karakteristik kendalanya dalam
permasalahan mengapa kendala utama yang bisa mewakili pelaksanaan pengelolaan
pertanyaan dari kolom (2) beberapa pendapat dari peserta, kemudian Air Limbah oleh Pemerintah
dijawab TIDAK/BELUM tuliskan dengan singkat pada kolom Daerah yang memerlukan
• Kolom (4) jenis sumber sebaris dengan jawaban TIDAK/BELUM tindakan advokasi.
kendala tersebut.
• Setelah rumusan kendala utama
dimasukkan pada kolom (3) dilakukan
berikan tanda check pada kolom (4)
berdasarkan kategori permasalahannya
yaitu; politis, komitmen SKPD terkait atau
kendala kapasitas dari petugas terkait.

PENETAPAN RENCANA • Diskusikan dengan peserta diskusi, dengan • Hasil pengisian kolom
ADVOKASI mempertimbangkan kedala dan sumber (5). (6) dan (7) adalah
• Kolom (5) adalah kendala (dari kolom (3) dan (4) tindakan kesepakatan kegiatan
pertanyaan tentang jenis advokasi apa yang diperlukan. Kemudian advokasi yang akan
kegiatan advokasi yang masukkan pada kolom (5) dan diskusikan dilaksanakan dengan
dibutuhkan untuk disepakati apa target dari advokasi mempertimbangkan
• Kolom (6) pertanyaan yang ingin dicapai, masukkan pada kolom faktor kendala utama dalam
tentang target hasil/ (6) serta kapan akan dicapai tuliskan pada pelaksanaan pengelolaan air
keluaran advokasi yang kolom (7). limbah domestik di daerah.
diharapkan • Daftar pilihan advokasi
• Kolom (7) pertanyaan dan contoh target advokasi
tentang kapan target dapat dilihat pada lembar ke
waktu pencapaian hasil/ 2 penjelasan ini.
keluaran advokasi tersebut

55
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

Keterangan Kolom Cara Pengisian Keterangan

MONITORING dan • Kolom (8), (9) dan (10) digunakan sebagai Hasil pengisisan kolom (8), (9)
EVALUASI alat check list pada pertemuan berikutnya dan (10) adalah gambaran hasil
• Kolom (8) klarifikasi untuk memastikan apakah kegiatan yang pelaksanakaan advokasi dan
apakah kegiatan yang direncakan telah dilaksanakan dan apakah gambaran kebutuhan advokasi
direncanakan sudah target hasil/keluaran yang diharapkan telah lanjutan, jika hasil yang telah
dilaksanakan dicapai, serta tindakan advokasi lanjutan dicapai dirasakan belum cukup
• Kolom (9) apakah target yang diperlukan (jika ada).
hasil advokasi sudah • Cara pengisian dilakukan dengan
dicapai menanyakan kepada peserta diskusi
• Kolom (10) tindakan sebagaimana yang hadir pada saat
advokasi lanjutan yang asessmen atau pengisian kolom (1) sampai
diperlukan dengan kolom (7)

B. Contoh Intervensi Advokasi dan Target Keluaran/Hasil Advokasi


untuk pengisian Format-1 kolom (6) dan (7)
Contoh pilihan intervensi untuk Contoh penetaapan target
mengisi kolom (6) Format-1 keluaran/hasil advokasi
Substansi Tujuan
(bisa dipilih sesuai jenis untuk mengisi kolom (7)
permasalahannya) Format-1

Kerangka Pembangunan SPAL-DP

1. Daerah memiliki Rencana • Audiensi/komunikasi dengan Hasil pengisisan kolom (8), (9)
Induk Limbah Tingkat Kota walikota/DPRD dan (10) adalah gambaran hasil
(jangka panjang) ? • Fasilitasi/bantuan teknis review pelaksanakaan advokasi dan
2. Sasaran pengembangan layanan air sasaran pembangunan bidang air gambaran kebutuhan advokasi
limbah domestik ditegaskan limbah lanjutan, jika hasil yang telah
secara terukur dalam RPJMD ? • Bantuan teknis Review Strategi dicapai dirasakan belum cukup
3. Target pencapaian akses air limbah Sanitasi Kota
domestik perkotaan ditegaskan
dalam Renstra Dinas PU ?
4. Strategi Sanitasi Kota telah
terupdate ?

56
ASESSMEN KEBUTUHAN DAN RENCANA ADVOKASI SPAL-DP

Contoh pilihan intervensi untuk Contoh penetaapan target


mengisi kolom (6) Format-1 keluaran/hasil advokasi
Substansi Tujuan
(bisa dipilih sesuai jenis untuk mengisi kolom (7)
permasalahannya) Format-1

Kerangka Pembangunan SPAL-DP


5. Rencana Operasional untuk • Audiensi dengan pimpinan daerah • Persetujuan/SK walikota/
pencapaian akses 100% sanitasi • Bantuan teknis/fasilitasi penyusunan bupati untuk penyusunan
sd tahun 2019 telah disiapkan ? Road Map Operasionalisasi Road Map
6. Jika telah dimiliki Program / SPAL-DP • Road map SPAL-DP disusun,
rencana kegiatan air limbah yang • Bantuan teknis kajian kondisi disepakati dan di dukung SK
ada telah menggambarkan : eksisting cakupan dan mutu walikota
a. Rencana peningkatan akses pelayanan • Target cakupan berdasarkan
dan kualitas IPAL Setempat ? • Fasilitasi kunjungan (studi banding) jenis pelayanan yang terukur
b. Rencana peningkatan akses ke daerah yang sukses dalam dan realistis
dan kualitas IPAL Komunal ? pengelolaan SPAL-DP • Komitmen pimpinan daerah/
c. Rencana peningkatan akses • Pemberitaan melalui media tentang legislatif untuk meningkatkan
dan kualitas IPAL Terpusat/ status kondisi pelayanan air limbah alokasi APBD untuk
kawasan ? domestik perkotaan inftrastrukur SPA-DP
d. Rencana peningkatan akses • Fasilitasi lokakarya review kinerja • Laporan kinerja pelayanan
dan kualitas pelayanan IPLT ? pelayanan air limbah yang teupdate dan
7. Rencana biaya/investasi untuk terdokumentasi
pemenuhan akses dan mutu pela-
yanan SPAL-DP telah disiapkan ?
8. Pemda memiliki dan telah
menjalankan sistim monev kinerja
pencapaian akses layanan Air
Limbah ?

Lingkungan Pendukung

9. Pemda memiliki peraturan • Audiensi dengan pimpinan daerah • Dukungan politis untuk
tentang pengelolaan air limbah • Bantuan teknis/fasilitasi penyusunan penyusunan Peraturan Air
domestik perkotaan ? ranperda dan prolegda untuk Air Limbah
10. Pemda telah menetapkan Limbah • Draft Perda/Perwal/ Perbub
rencana spesifik pilihan teknolo- • Bantuan teknis proses penyiapan tentang pengelolaan air
gi, investasi, dan manajemen lembaga pengawas dan limbah
penge­lolaan skala kota ? pengembangan tupoksinya • Perwal/Perbub tentang
11. Pemda telah memiliki badan • Fasilitasi/bantuan teknis dalam uraian tupoksi Lembaga
pengawas pengelolaan air limbah pembentukan Lembaga Operator Pengawas dan tupoksi
domestik perkotaan ? dan pengembangan tupoksinya Lembaga Operator
12. Pemda telah membentuk • Bantuan teknis untuk analisis • Lembaga operator
Lembaga Operator yang beri kebutuhan subsidi dan penetapan terbentuk dengan personil
mandat untuk pengelolaan air retribusi pelanggan yang cukup
limbah ? • Bantuan teknis dalam • Perwal/Perbub/SK
13. Pemda telah memiliki kebijakan pengembangan kemitraan pemberlakuan subsidi dan
subsidi/retribusi pelanggan pemerintah dan swasta untuk atau retribusi pelanggan
untuk mendukung operasi mendukung pelayanan
Lembaga Operator ?

57
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN

C. Contoh Intervensi Advokasi dan Target Keluaran/Hasil Advokasi


untuk pengisian Format-2 kolom (6) dan (7)
Contoh pilihan intervensi untuk Contoh penetaapan target
mengisi kolom (6) Format-1 keluaran/hasil advokasi
Substansi Tujuan
(bisa dipilih sesuai jenis untuk mengisi kolom (7)
permasalahannya) Format-1

Manajemen dan Administrasi

1. Lembaga Operator memiliki • Pendampingan / bantuan teknis • Target kinerja organisasi dan
Rencana Kerja (Strategi analisis tupoksi dan target rencana kerja bagian
Manajemen untuk pelaksanaan pencapaian mutu pelayanan oleh • Rencana kerja dan
TUPOKSI) UPTD kebutuhan anggaran tahunan
2. Lembaga Operator memiliki • Bantuan teknis penyiapan rencana diusulkan tepat waktu
Rencana Kerja Tahunan untuk kerja tahunan • SOP diimplementasikan di
pencapaian target cakupan dan • Bantuan teknis dalam menyiapan semua bidang pekerjaan
mutu pelayanan ? SOP
3. Struktur Organisasi telah • Pelatihan standar mutu pelayanan
dilengkapi dengan personel yang
cukup ?
4. Lembaga Operator telah memiliki
SOP Pekerjaan ?

Manajemen SDM

5. Lembaga Operator memiliki i • Bantuan teknis analisis jabatan dan • Uraian pekerjaan
uraian tugas untuk semua bidang tugas berdasarkan struktur menyeluruh untuk
tugas/pekerjaan ? organisasi UPTD pencapaian kinerja
6. Lembaga Operator memiliki i • Pendampingan dalam penyusunan • Uraian tugas masing masing
sistem pengelolaan kinerja (target uraian tugas karywan karyawan disosialisasikan
untuk semua bagian dan cara • Pendamoingan dalam penyusunan dan dipahami karyawan
peniaian pencapaiannya) ? rencana pelatihan dan pengembang-­ • Dokumen rencana pelatihan
7. Lembaga Operator memiliki an SDM dan pengembangan SDM
penguatan kapasitas untuk • Bantuan teknis dalam penyusunan • Review dan evaluasi kinerja
karyawan ? strategi pengelolaan kinerja SDM karyawan dilakukan setiap
8. Lembaga Operator melakukan tahun
Penilaian kinerja karyawan
dilakukan setiap tahun ?

Manajemen Aset & Operasi Layanan

9. Lembaga Operator memiliki • Pelatihan penyusunan dan • Basis data aset yang
dan melakukan sistim pengembangan data aset terupdate
inventory aset yang terupdate ? • Bantuan teknis dalam • Dokumen rencana
10. Lembaga Operator memiliki pengembangan rencana aset baru pengembangan aset
data profil aset yang dikelola • Pendampingan proses • MOU/PKS dengan mitra
langsung oleh UPTD ? pengembangan kemitraan dengan
swasta dan masyarakat

58
ASESSMEN KEBUTUHAN DAN RENCANA ADVOKASI SPAL-DP

Contoh pilihan intervensi untuk Contoh penetaapan target


mengisi kolom (6) Format-1 keluaran/hasil advokasi
Substansi Tujuan
(bisa dipilih sesuai jenis untuk mengisi kolom (7)
permasalahannya) Format-1

Kerangka Pembangunan SPAL-DP

11. Lembaga Operator memiliki


rencana kebutuhan aset untuk
pencapaian cakupan dan mutu
pelayanan ?
12. Lembaga Operator melakukan
kerjasama dengan swasta dan
masyarakat untuk pelayanan ?

Manajemen Pelanggan

13. Lembaga Operator memiliki • Pelatihan dan bantuan teknis • Basis data pelanggan yang
data pelanggan yang terupdate ? penyiapan basis data pelanggan terupdate
14. Lembaga Operator melakukan • Pelatihan pemasaran/promosi/ • Jumlah pelanggan baru
promosi untuk calon penyuluhan untuk calon pelanggan • SOP unit layanan dan aduan
penjaringan pelanggan baru ? • Pelatihan pengembangan unit pelanggan dilaksanakan
15. Lembaga Operator memiliki layanan dan aduan pelanggan • Data hasil survai kepuasan
Unit Layanan/Aduan Pelanggan ? pelanggan

Manajemen Keuangan/Pendapatan
16. Lembaga Operator melakukan • Pelatihan analisis kebutuhan dan • Piranti penagihan retribusi
sistem penagihan retribusi pengelolaan retribusi pelanggan • % target penerimaan
pelanggan • Pendapingan penyusunan strategi retribusi tercapai
pengelolaan retribusi

Pelaporan Kinerja Pelayanan

17. Lembaga Operator melaporkan • Bantuan teknis review kinerja • Laporan kinerja bulanan/
kinerja cakupan akses secara lembaga operator kuarta disampaikan tepat
periodik kepada SKPD? • Pelatihan penyusunan laporan waktu
kinerja • Laporan kinerja tahunan
disampaikan tepat waktu

59
D. Format 1: Lembar Asesmen Kebutuhan Advokasi SPAL-DP untuk Pemda (legislatif, eksekutif
dan SKPD) (diisi melalui proses diskusi terfokus dihadiri oleh unsur SKPD Terkait)

Kondisi Eksisting Spal-Dp Permasalahan Rencana Advokasi Monitoring Dan Evaluasi Hasil Advokasi

SUMBER
STATUS
KENDALA Jika kegiatan
(✔) Jika jawaban (✔) *) Sebutkan
Dengan Tetapkan belum terealisir
pada kolom target Target atau target
mempertimbangkan kapan Kegiatan
PERTANYAAN (2) adalah keluaran/ keluaran/ keluaran/hasil
kedala dan sumber target sudah
(aspek yang dikaji TIDAK/ hasil yang hasil sudah belum dicapai
kendala tersebut keluaran/ dilakukan?
berdasarkan Kerangka BELUM akan dicapai dicapai? sebutkan
sebutkan tindakan hasil tindakan
Kerja SPAL-DP) sebutkan dari tindakan

Ya
advokasi apa yang tersebut advokasi lanjutan

Teknis
apa kendala advokasi

Kapasitas
diperlukan akan dicapai yang perlu
tersebut

Tidak/Belum
utamanya

Kendala Politik
dilakukan

Komitmen Pejabat
Ya Blm Ya Blm

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Manajemen dan
Administrasi
1. Daerah memiliki
Rencana Induk
Limbah Tingkat
Kota (jangka
panjang) ?
2. Sasaran pengem-
bangan layanan air
limbah domestik
ditegaskan secara
terukur dalam
RPJMD?
3. Target pencapaian
akses air limbah
domestik perkotaan
dite-gaskan dalam
Renstra Dinas PU ?
4. Strategi Sanitasi
Kota telah

60
terupdate ?
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
Kondisi Eksisting SPAL-DP Permasalahan Rencana Advokasi Monitoring Dan Evaluasi Hasil Advokasi

61
SUMBER
STATUS
KENDALA Jika kegiatan
(✔) Jika jawaban (✔) *) Sebutkan
Dengan Tetapkan belum terealisir
pada kolom target Target atau target
mempertimbangkan kapan Kegiatan
PERTANYAAN (2) adalah keluaran/ keluaran/ keluaran/hasil
kedala dan sumber target sudah
(aspek yang dikaji TIDAK/ hasil yang hasil sudah belum dicapai
kendala tersebut keluaran/ dilakukan?
berdasarkan Kerangka BELUM akan dicapai dicapai? sebutkan
sebutkan tindakan hasil tindakan
Kerja SPAL-DP) sebutkan dari tindakan

Ya
advokasi apa yang tersebut advokasi lanjutan

Teknis
apa kendala advokasi

Kapasitas
diperlukan akan dicapai yang perlu
tersebut

Tidak/Belum
utamanya

Kendala Politik
dilakukan

Komitmen Pejabat
Ya Blm Ya Blm

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Perencanaan Cakupan
dan Mutu Pelayanan

5. Rencana
Operasional untuk
pencapaian akses
100% sanitasi sd
tahun 2019 telah
disiapkan ?

6. Jika telah dimiliki


Program /rencana
kegiatan air limbah
yang ada telah
menggambarkan:

a. Rencana
peningkat­an akses
dan kualitas IPAL
Setempat ?

b. Rencana
peningkatan akses
dan kualitas IPAL
Komunal ?
ASESSMEN KEBUTUHAN DAN RENCANA ADVOKASI SPAL-DP
Kondisi Eksisting SPAL-DP Permasalahan Rencana Advokasi Monitoring Dan Evaluasi Hasil Advokasi

SUMBER
STATUS
KENDALA Jika kegiatan
(✔) Jika jawaban (✔) *) Sebutkan
Dengan Tetapkan belum terealisir
pada kolom target Target atau target
mempertimbangkan kapan Kegiatan
PERTANYAAN (2) adalah keluaran/ keluaran/ keluaran/hasil
kedala dan sumber target sudah
(aspek yang dikaji TIDAK/ hasil yang hasil sudah belum dicapai
kendala tersebut keluaran/ dilakukan?
berdasarkan Kerangka BELUM akan dicapai dicapai? sebutkan
sebutkan tindakan hasil tindakan
Kerja SPAL-DP) sebutkan dari tindakan

Ya
advokasi apa yang tersebut advokasi lanjutan

Teknis
apa kendala advokasi

Kapasitas
diperlukan akan dicapai yang perlu
tersebut

Tidak/Belum
utamanya

Kendala Politik
dilakukan

Komitmen Pejabat
Ya Blm Ya Blm

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Perencanaan Cakupan
dan Mutu Pelayanan

c. Rencana
peningkatan akses
dan kualitas IPAL
Terpusat/kawasan ?

d. Rencana
peningkatan
akses dan kualitas
pelayanan IPLT ?

7. Rencana biaya/
investasi untuk
pemenuhan akses
dan mutu pela-
yanan SPAL-DP
telah disiapkan ?

62
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
Kondisi Eksisting SPAL-DP Permasalahan Rencana Advokasi Monitoring Dan Evaluasi Hasil Advokasi

63
SUMBER
STATUS
KENDALA Jika kegiatan
(✔) Jika jawaban (✔) *) Sebutkan
Dengan Tetapkan belum terealisir
pada kolom target Target atau target
mempertimbangkan kapan Kegiatan
PERTANYAAN (2) adalah keluaran/ keluaran/ keluaran/hasil
kedala dan sumber target sudah
(aspek yang dikaji TIDAK/ hasil yang hasil sudah belum dicapai
kendala tersebut keluaran/ dilakukan?
berdasarkan Kerangka BELUM akan dicapai dicapai? sebutkan
sebutkan tindakan hasil tindakan
Kerja SPAL-DP) sebutkan dari tindakan

Ya
advokasi apa yang tersebut advokasi lanjutan

Teknis
apa kendala advokasi

Kapasitas
diperlukan akan dicapai yang perlu
tersebut

Tidak/Belum
utamanya

Kendala Politik
dilakukan

Komitmen Pejabat
Ya Blm Ya Blm

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Perencanaan Cakupan
dan Mutu Pelayanan

8. Pemda memiliki
dan telah
menjalankan
sistim monev
kinerja pencapaian
akses layanan Air
Limbah ?

Lingkungan Pendukung

9. Pemda memiliki
peraturan tentang
pengelolaan air
limbah domestik
perkotaan ?

10. Pemda telah


menetapkan
rencana spesifik
pilihan teknologi,
investasi,
dan manaje-men
pengelolaan skala
kota ?
ASESSMEN KEBUTUHAN DAN RENCANA ADVOKASI SPAL-DP
Kondisi Eksisting SPAL-DP Permasalahan Rencana Advokasi Monitoring Dan Evaluasi Hasil Advokasi

SUMBER
STATUS
KENDALA Jika kegiatan
(✔) Jika jawaban (✔) *) Sebutkan
Dengan Tetapkan belum terealisir
pada kolom target Target atau target
mempertimbangkan kapan Kegiatan
PERTANYAAN (2) adalah keluaran/ keluaran/ keluaran/hasil
kedala dan sumber target sudah
(aspek yang dikaji TIDAK/ hasil yang hasil sudah belum dicapai
kendala tersebut keluaran/ dilakukan?
berdasarkan Kerangka BELUM akan dicapai dicapai? sebutkan
sebutkan tindakan hasil tindakan
Kerja SPAL-DP) sebutkan dari tindakan

Ya
advokasi apa yang tersebut advokasi lanjutan

Teknis
apa kendala advokasi

Kapasitas
diperlukan akan dicapai yang perlu
tersebut

Tidak/Belum
utamanya

Kendala Politik
dilakukan

Komitmen Pejabat
Ya Blm Ya Blm

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Lingkungan Pendukung

11. Pemda telah


memiliki badan
pengawas
pengelolaan air
limbah domestik
perkotaan ?

12. Pemda telah


membentuk
Lembaga Operator
yang beri mandat
untuk pengelolaan
air limbah ?

13. Pemda telah


memiliki kebijakan
subsidi/retribusi
pelanggan untuk
mendukung
operasi Lembaga
Operator ?

64
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
E. Format 2: Lembar Asesmen Kebutuhan Advokasi SPAL-DP UNTUK Lembaga Operator-UPTD

65
(diisi melalui proses diskusi terfokus dihadiri oleh unsur SKPD Terkait)

Kondisi Eksisting SPAL-DP Permasalahan Rencana Advokasi Monitoring Dan Evaluasi Hasil Advokasi

SUMBER
STATUS
KENDALA Jika kegiatan
(✔) Jika jawaban (✔) *) Sebutkan
Dengan Tetapkan belum terealisir
pada kolom target Target atau target
mempertimbangkan kapan Kegiatan
PERTANYAAN (2) adalah keluaran/ keluaran/ keluaran/hasil
kedala dan sumber target sudah
(aspek yang dikaji TIDAK/ hasil yang hasil sudah belum dicapai
kendala tersebut keluaran/ dilakukan?
berdasarkan Kerangka BELUM akan dicapai dicapai? sebutkan
sebutkan tindakan hasil tindakan
Kerja SPAL-DP) sebutkan dari tindakan

Ya
advokasi apa yang tersebut advokasi lanjutan

Teknis
apa kendala advokasi

Kapasitas
diperlukan akan dicapai yang perlu
tersebut

Tidak/Belum
utamanya

Kendala Politik
dilakukan

Komitmen Pejabat
Ya Blm Ya Blm

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Kerangka kerja Manajemen UPTD

1. Lembaga Operator
memiliki Rencana
Kerja (Strategi
Manajemen untuk
pelaksanaan
TUPOKSI)
2. Lembaga Operator
memiliki Rencana
Kerja Tahunan untuk
pencapaian target
cakupan dan mutu
pelayanan ?
3. Struktur Organisasi
telah dilengkapi
dengan personel
yang cukup ?
4. Lembaga Operator
telah memiliki SOP
Pekerjaan ?
ASESSMEN KEBUTUHAN DAN RENCANA ADVOKASI SPAL-DP
Kondisi Eksisting SPAL-DP Permasalahan Rencana Advokasi Monitoring Dan Evaluasi Hasil Advokasi

SUMBER
STATUS
KENDALA Jika kegiatan
(✔) Jika jawaban (✔) *) Sebutkan
Dengan Tetapkan belum terealisir
pada kolom target Target atau target
mempertimbangkan kapan Kegiatan
PERTANYAAN (2) adalah keluaran/ keluaran/ keluaran/hasil
kedala dan sumber target sudah
(aspek yang dikaji TIDAK/ hasil yang hasil sudah belum dicapai
kendala tersebut keluaran/ dilakukan?
berdasarkan Kerangka BELUM akan dicapai dicapai? sebutkan
sebutkan tindakan hasil tindakan
Kerja SPAL-DP) sebutkan dari tindakan

Ya
advokasi apa yang tersebut advokasi lanjutan

Teknis
apa kendala advokasi

Kapasitas
diperlukan akan dicapai yang perlu
tersebut

Tidak/Belum
utamanya

Kendala Politik
dilakukan

Komitmen Pejabat
Ya Blm Ya Blm

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Manajemen SDM

5. Lembaga Operator
memiliki i uraian
tugas untuk semua
bidang tugas/
pekerjaan ?
6. Lembaga
Operator memiliki
i sistem
pengelolaan
kinerja (target
untuk semua bagian
dan cara peniaian
pencapaiannya) ?

7. Lembaga Operator
memiliki penguatan
kapasitas untuk
karyawan ?
8. Lembaga Operator
melakukan
Penilaian kinerja
karyawan dilakukan

66
setiap tahun ?
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
Kondisi Eksisting SPAL-DP Permasalahan Rencana Advokasi Monitoring Dan Evaluasi Hasil Advokasi

67
SUMBER
STATUS
KENDALA Jika kegiatan
(✔) Jika jawaban (✔) *) Sebutkan
Dengan Tetapkan belum terealisir
pada kolom target Target atau target
mempertimbangkan kapan Kegiatan
PERTANYAAN (2) adalah keluaran/ keluaran/ keluaran/hasil
kedala dan sumber target sudah
(aspek yang dikaji TIDAK/ hasil yang hasil sudah belum dicapai
kendala tersebut keluaran/ dilakukan?
berdasarkan Kerangka BELUM akan dicapai dicapai? sebutkan
sebutkan tindakan hasil tindakan
Kerja SPAL-DP) sebutkan dari tindakan

Ya
advokasi apa yang tersebut advokasi lanjutan

Teknis
apa kendala advokasi

Kapasitas
diperlukan akan dicapai yang perlu
tersebut

Tidak/Belum
utamanya

Kendala Politik
dilakukan

Komitmen Pejabat
Ya Blm Ya Blm

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Manajemen Aset & Operasi Layanan dan Kerjasama dengan Swasta dan Masyarakat

9. Lembaga
Operator memiliki
dan melakukan
sistim inventory
aset yang terupdate ?
10. Lembaga Operator
memiliki data profil
aset yang dikelola
langsung oleh
UPTD ?

11. Lembaga Operator


memiliki rencana
kebutuhan aset
untuk pencapaian
cakupan dan mutu
pelayanan ?
12. Lembaga Operator
melakukan
kerjasama dengan
swasta dan
masyarakat untuk
pelayanan ?
ASESSMEN KEBUTUHAN DAN RENCANA ADVOKASI SPAL-DP
Kondisi Eksisting SPAL-DP Permasalahan Rencana Advokasi Monitoring Dan Evaluasi Hasil Advokasi

SUMBER
STATUS
KENDALA Jika kegiatan
(✔) Jika jawaban (✔) *) Sebutkan
Dengan Tetapkan belum terealisir
pada kolom target Target atau target
mempertimbangkan kapan Kegiatan
PERTANYAAN (2) adalah keluaran/ keluaran/ keluaran/hasil
kedala dan sumber target sudah
(aspek yang dikaji TIDAK/ hasil yang hasil sudah belum dicapai
kendala tersebut keluaran/ dilakukan?
berdasarkan Kerangka BELUM akan dicapai dicapai? sebutkan
sebutkan tindakan hasil tindakan
Kerja SPAL-DP) sebutkan dari tindakan

Ya
advokasi apa yang tersebut advokasi lanjutan

Teknis
apa kendala advokasi

Kapasitas
diperlukan akan dicapai yang perlu
tersebut

Tidak/Belum
utamanya

Kendala Politik
dilakukan

Komitmen Pejabat
Ya Blm Ya Blm

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Manajemen Pelanggan

13. Lembaga Operator


memiliki data
pelanggan yang
terupdate ?

14. Lembaga
Operator
menjalankan
konsep promosi
dan penyuluhan
untuk calon
penjaringan
pelanggan baru ?

15. Lembaga Operator


memiliki Unit
Layanan/Aduan
Pelanggan ?

68
BUKU 2: ADVOKASI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN
PANDUAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK PERKOTAAN (SPAL-DP) —
Kondisi Eksisting SPAL-DP Permasalahan Rencana Advokasi Monitoring Dan Evaluasi Hasil Advokasi

69
SUMBER
STATUS
KENDALA Jika kegiatan
(✔) Jika jawaban (✔) *) Sebutkan
Dengan Tetapkan belum terealisir
pada kolom target Target atau target
mempertimbangkan kapan Kegiatan
PERTANYAAN (2) adalah keluaran/ keluaran/ keluaran/hasil
kedala dan sumber target sudah
(aspek yang dikaji TIDAK/ hasil yang hasil sudah belum dicapai
kendala tersebut keluaran/ dilakukan?
berdasarkan Kerangka BELUM akan dicapai dicapai? sebutkan
sebutkan tindakan hasil tindakan
Kerja SPAL-DP) sebutkan dari tindakan

Ya
advokasi apa yang tersebut advokasi lanjutan

Teknis
apa kendala advokasi

Kapasitas
diperlukan akan dicapai yang perlu
tersebut

Tidak/Belum
utamanya

Kendala Politik
dilakukan

Komitmen Pejabat
Ya Blm Ya Blm

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Manajemen Keuangan/Pendapatan

16. Lembaga Operator


melakukan sistem
penagihan retribusi
pelanggan

Pelaporan Kinerja Pelayanan

17. Lembaga Operator


melaporkan kinerja
cakupan akses
secara periodik
kepada SKPD?
ASESSMEN KEBUTUHAN DAN RENCANA ADVOKASI SPAL-DP
INDONESIA URBAN WATER SANITATION AND HYGIENE
Mayapada Tower 10th Fl
Jln. Jend. Sudirman Kav.28
Jakarta 12920

Tel. +62-21-522 - 0540


Fax. +62-21-522 - 0539

www.iuwash.or.id

Anda mungkin juga menyukai