Metoda 2

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

METODE PELAKSANAAN 1

PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PENANGANAN LONGSORAN BTS. KOTA SUMEDANG - CIJELAG

INFORMASI UMUM

Nama Paket : Penanganan Longsoran Bts. Kota Sumedang - Cijelag

Lingkup Pekerjaan : meliputi penanganan Longsoran Km. Bdg 61+300 dan


Patahan Badan Jalan KM.Bdg 64+200 Ruas Jalan Cijelag-
Sumedang Provinsi Jawa Barat yang meliputi lingkup:
1. Longsoran KM. Bdg 61+300 0.028 KM
2. Patahan Badan Jalan
Km Bdg. 64+200 0.050 KM

TOTAL Panjang Jalan 0.078 KM

Lokasi Pekerjaan : Ruas Jalan Bts. Kota Sumedang - Cijelag, Kab. Sumedang,
Provinsi Jawa Barat

Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2019

Nilai Total HPS : Rp. 11.800.000,000,- ( Sebelas Milyar Delapan Ratus Juta
Rupiah )

Jangka Waktu Pelaksanaan : 120 ( Seratus dua puluh ) Hari Kalender

Pekerjaan Utama :
No Pekerjaan Utama
1 Tiang Bor Beton, diameter 800 mm
2 Tiang Bor Beton, diameter 800 mm
3 Baja Tulangan Sirip BjTS 420A
4 Beton Struktur fc’30 Mpa
5 Saluran Berbentuk U Tipe DS 2
METODE PELAKSANAAN 2
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dibuat / disusun metode pelaksanaan pekerjaan ini adalah untuk
mendapatkan metode kerja yang realistis dalam penyelesaian pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis dan didapatkan mutu / kualitas yang mantap.

PERSIAPAN
Persiapan suatu pekerjaan sebelum masuk pada pekerjaan pokok, sangat menentukan
kesuksesan suatu pekerjaan. Pekerjaan persiapan ini secara umum tidak jauh berbeda,
baik untuk proyek-proyek pekerjaan pembangunan gedung, jalan & jembatan, dermaga,
breakwater ataupun proyek-proyek lainnya.
Pekerjaan persiapan harus sudah direncanakan sebelum masuk pada tahap pelaksanaan
konstruksi. Perencanaanya dibuat dengan efiesien dan efektif, namun tetap memenuhi
segala aspek yang diperlukan guna mendukung pelaksanaan pekerjaan pokok/utama dari
proyek yang akan dilaksanakan.
1. Mobilisasi, Demobilisasi
2. Pengukuran
3. Site Office berikut fasilitasnya
4. Barak Pekerja & Gudang Penyimpanan Bahan Material

PENGUKURAN/SETTING OUT
Sebelum melakukan Pengukuran bersama antara Kontraktor, Konsultan Supervisi dan
Direksi Pekerjaan bersama-sama disepakati dan ditentukan titik Bench Mark sebagai
bahan acuan kerja dimulainya dasar pengukuran.
Setelah pengukuran selesai dilanjutkan dengan pemasangan patok sebagai acuan STA
untuk pelaksanaan pekerjaan. Pemasangan patok harus dipandu oleh juru ukur agar
penempatan tata letak dan titik setiap struktur benar-benar tepat.
Peralatan yang digunakan pada pekeriaan ini antara lain water pass, theodolit serta total
station dan rambu ukur.
Tahapan pekeriaan :
- Koordinasi dengan pihak direksi untuk pengukuran (request for work)
- Penentuan Lokasi Kerja, konfinnasi dengan pihak direksi
- Pengukuran dikerjakan dengan menggunakan alat theodolit, rambu ukur, dan water
pass
- Pembuatan patok acuan untuk STA dipasang setiap 25 meter atau sesuai
petunjuk/arahan dan direksi, dibuat dan kayu dan diberi cat warna merah untuk
memudahkan pandangan.
- Buat peta situasi beserta cross section dan long section
- Ploting data ukur ke construction drawing
Salah satu pekeriaan persiapan yang penting adalah pekerjaan pengukuran/setting out.
Pekeriaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan pada pekeriaan ini. Agar didapatkan
hasil yang akurat, maka setiap alat survey harus sudah dikalibrasi, serta personil Surveyor
dipilih tenaga yang berpengalaman.
METODE PELAKSANAAN 3
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

FE /
SURVEY
ULANG

QUARRY
SHOP TIMBUNAN CEK
PENGUKURAN JOBMIX
DRAWIN & AGREGAT UTILITAS
G

PENEMPATAN PERHITUNGA PENGETESAN IDENTIFIKAS


BM N VOLUME CBR I
PEKERJAAN

Penyediaan Alat untuk Pengukuran Awal


- Alat Ukur (theodolithe)
- Rambu Ukur dan Waterpass
- Rambu Pengaman Proyek
- Peralatan K3

AIR KERJA DAN LISTRIK KERJA


Kebutuhan air yang diperlukan selama masa pekerjaan antara lain digunakan untuk
keperluan yang meliputi :
- Air untuk bahan adukan pasangan dll.
- Untuk toilet base camp proyek serta MCK pekerja.
- Keperluan lokasi kerja lainnya.

Kebutuhan daya listrik/genset yang diperlukan oleh kontraktor selama masa pekeriaan,
antara lain digunakan untuk :
METODE PELAKSANAAN 4
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

- Untuk alat kerja, penerangan barak pekerja, mess, direksi keet, dll.
- Untuk alat-alat kerja seperti mesin potong, bengkok besi (bar cutter, bar bender),
pompa air dan lain-lain.
- Peralatan-peralatan kantor seperti Komputer, Printer, dan lain-lain.

Rencana listrik memakai PLN walaupun Genset juga perlu


standby sebagai cadangan jika listrik dari PLN mati.

Direksi Keet
Fasilitas Direksi Keet ini terdiri dari ruang-ruang kerja, ruang rapat, serta saranasarana
pendukung lainnya seperti toilet dan ruang ibadah. Design rencana dari Direksi Keet akan
digunakan untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga dibuat semi permanen, lebih
kokoh dan dilengkapi dengan perabotan yang lengkap sesuai spesifikasi. Lokasi dan
direksi keet akan ditentukan sesuai dengan persetujuan dari direksi pekerjaan, sementara
denah dan struktur bangunan workshop, barak, direksi keet, akan mengacu pada gambar
yang telah disediakan.

BARAK KERJA, BENGKEL KERJA, GUDANG


Barak Kerja
Bangunan ini berfungsi untuk tempat beristirahat bagi para pekerja proyek. Barak pekerja
ditempatkan didalam pagar lokasi proyek, untuk memudahkan pengawasan keluar
masuknya para pekerja kedalam lokasi proyek, sekaligus untuk bisa menjaga keamanan
material dan peralatan kerja selama pelaksanaan pekerjaan.
Bengkel Kerja
Bengkel kerja ini disesuaikan dengan lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Untuk
pekerjaan pembesian yang merupakan tempat pemotongan dan pembengkokan besi,
ditempatkan dekat dengan areal penumpukan besi beton. Demikian juga untuk pekerjaan
kayu sebagai tempat perakitan/pembuatan bekisting dan gudang tempat multiplek.
Penempatan lokasi los kerja dan tumpukan material kerja ini dibuat sedemikan rupa
sehingga memudahkan/mempercepat pengangkutan ke lokasi kerja dan meminimalkan
waktu yang terbuang selama masa pelaksanaan pekerjaan.
Gudang Material dan Peralatan
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan material seperti semen, kayu, paku,
serta material-material lainnya. Sebagai tempat penyimpanan material, harusmemenuhi
persyaratan antara lain :
- Kondisi harus dijaga agar tetap kering dan tidak lembab.
- Susunan dan pengaturan letak material yang disimpan terutama semen harus
diatur sedemikian rupa untuk penggunaan lebih awa!.
- Untuk material besi beton dapat ditempakan diluar bangunan dengan cara :
 Tumpukan besi diberi alas/ganjal balok kayu, sehingga tidak langsung bersentuh
dengan tanah.
METODE PELAKSANAAN 5
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

 Diberikan penutup terpal diatasnya supaya terlindung dari air hujan atau
kelembaban.
 Penumpukan sesuai dengan diameter yang seragam.
- Gudang peralatan digunakan untuk menyimpan peralatan kerja yang ringanringan
seperti : genset, water pump portable, concrete vibrator, serta peralatan-peralatan
tukang ringan lainnya.

MOBILISASI PERALATAN
Peralatan yang akan minimum antara lain :
NO PERALATAN
1 BORE PILE MACHINE 4 Unit
2 BATCHINGPLANT 1 Unit
3 EXCAVATOR 80-140 HP 4 Unit
4 TRUCK MIXER 10 Unit
5 CONCRETE VIBRATOR 6 Unit
6 GENERATOR SET 4 Unit
7 BAR BENDER 2 Unit
8 BAR CUTTER 2 Unit
9 DUMP TRUCK 3.5 TON 10 Unit
10 FLAT BED TRUCK 3-4 M3 2 Unit
11 PIPA TREMIE 4 Unit
12 CONCRETE PUMP 2 Unit

General Superintendent bersama-sama dengan Site Manager, Pelaksana, dan Unit


Peralatan dan produksi akan membuat Rencana Penggunaan Alat sejak dari awal
proyek sampai dengan akhir proyek.
Dalam schedule alat akan ditampilkan kebutuhan alat yang digunakan untuk setiap
pekerjaan, yaitu jenis alat, jumlah alat, kapasitas alat, dan waktu penggunaan alat.
Kemudian akan terlihat juga rekapitulasi kebutuhan alat untuk masing - masing jenis alat
pertiap periode pelaksanaan. Alat akan dimobilisasi ke site pekerjaan dari base camp
sesuai jadwal alat tersebut.

MOBILISASI PERSONIL
Mobilisasi personil akan dilaksanakan dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Adapun rencana Struktur Organisasi untuk
pelaksanaan proyek ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
METODE PELAKSANAAN 6
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

GENERAL
SUPERINTENDENT

KEUANGAN

ADMINISTRASI MANAGEMEN MUTU

PERALAT LOGISTIK QUALITY KEPALA QUANTITY SURVEYOR DRAFTER


PELAKSA
GUDANG N

PELAKSANA 1 PELAKSANA 2

Personil dan Tenaga Kerja yang dimobllisasi antara lain :


- General Superintendent
- Quality control manager
- pelaksana Pekerjaan jalan
- pelaksana pekerjaan pemeliharaan rutin jalan
- Ahli K3 Konstruksi
- Surveyor
- Safety Engineer
- Logistik
- Administrasi I Keuangan

Asuransi Tenaga Kerja


Selama Pelaksanaan Pekerjaan ini seluaruh pekerja dan staf yang tertibat dalam
pelaksanaan pekerjaan ini akan mendapatkan Asuransi tenaga Kerja (Astek + CAR), sesuai
dengan kontrak.
Penyiapan Laboratorium

Untuk dapat memenuhi persyaratan teknis dan spesifikasi yang disyaratkan, maka diadakan
pengujian- pengujian terhadap setiap jenis material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan proyek ini sehingga diperlukan Laboratorium sebagai fasilitas pendukung
pengujian - pengujian tersebut. Pengujian yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar
diagram dibawah ini :

Pengujian

Tanah Agregat Beton Tanah

1. Atterberg Limit 1. Berat Jenis 1. Uji Tekan 1. Corring Test


2. CBR 2. Kepipihan & Kelonjongan 2. Mould Test 2. Marshall Stability
3. Sand Cone 3. Abrasi 3. Slump Test 3. Ekstraksi
METODE PELAKSANAAN 7
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

4. Standard Proctor 4. Analisa Saringan

Pemeliharaan Jalan Masuk

Supaya pelaksanaan pekerjaan selama masa konstruksi dapat berialan dengan lancar,
maka semua jalan masuk menuju lokasi proyek harus selalu dipelihara supaya tetap
dapat dilewati semua kendaraan pengangkut material maupun peralatan, disamping
dapat dipergunakan masyarakat sekitar lokasi proyek sehingga tidak teriadi gejolak sosial
akibat kerusakan jalan.

Pemeliharaan jalan masuk ini dibagi menjadi tiga bagian :


- Jalan yang sudah ada dilakukan perkerasan serta selalu dilakukan perawatan
selama proyek berlangsung.
- Jalan inspeksi (bila ada) dilakukan perkerasan serta selalu dilakukan perawatan
selama proyek berlangsung.
- Membuat jalan masuk baru dan dilakukan perawatan selama pelaksanaan proyek.

ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI


Administrasi menyangkut pembuatan kontrak, shop drawing dan kelengkapan
administrasi lainnya menyangkut proyek yang bersangkutan. Shop drawing merupakan
gambar rencana keria hasil joint survey antara Direksi Lapangan, Konsultan Supervisi, dan
Kontraktor. Gambar ini menjadi acuan untuk pelaksanaan pekeriaan. Hasil joint survey
ini diplotting sebagai potongan memanjang (longitudinal section) dan potongan
melintang (cross section) lokasi pekerjaan. dan menjadi pegangan masing- masing
pihak proyek untuk setiap pekerjaan. Shop drawing ini menjadi lampiran dari kontraktor
untuk mengajukan permohonan pekerjaan untuk setiap item pekerjaan. As Built Drawing
merupakan gambar
jadi dari suatu konstruksi yang telah disetujui oleh Konsultan Supervisi dan akan dibukukan
pada akhir pelaksanaan proyek sebagai salah satu syarat utama untuk Serah Terima
Pekeriaan (PHO).
Dokumentasi proyek menyangkut foto pelaksanaan yang diambil pada kondisi pelaksanaan
sebelum dikerjakan (0%), saat pekerjaan dilaksanakan (±50%) dan setelah pekerjaan
selesai (100%) atau sesuai petunjuk dari Direksi/Pengawas Pekerjaan.

PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu mencakup segala bidang yang terlibat dalam proses produksi baik SDM,
material, peralatan, sarana kerja, proses dan subkontraktor dengan rincian sebagai berikut :
a. SDM (Sumber Daya Manusia)
- Memilih SDM yang bermoral baik dan mempunyai pengalaman dalam bidangnya
- Melakukan kegiatan pelatihan, pelaporan secara berkala
b. Material
- Memilih Supplier dengan kualitas material yang baik
METODE PELAKSANAAN 8
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

- Melakukan Kegiatan Pengujian


- Menyusun SOP terkait cara penyimpanan, perawatan maupun penggunan material
- Memeliki sistem jadwal yang baik dalam evaluasi dan pelaporan.
c. Peralatan
- Melakukan Inventaris terhadap peralatan yang akan digunakan
- Melakukan pengetesan dan pengujian peralatan yang akan digunakan
- Memliki Operator Alat yang berpengalaman
- Adanya SOP terkait penyediaan bahan bakar, suku cadang, servis rutin
- Adanya Monitoring dan Pelaporan
d. Proses Pekerjaan
- Melakukan Pekerjaan sesuai dengan metodologi atau SOP yang telah ditentukan

- Bahan Material yang akan digunakan yang didapat dari supplier (pihak ketiga) harus
selalu dilengkapi dengan JOB MIX sesuai dengan komposisi yang dipersyaratkan
- Untuk Pekerjaan Aspal maka dilakukan pengetesan awal (Trial Mix) pada lokasi
pekerjaan sesuai dengan arahan direksi pekerjaan.
- Setiap pelaksanaan pekerjaan dilengkapi dengan Request For Work, Request For
Check dan Uji Kualitas Mutu Pekerjaan

Adanya Proses Monitoring dan Pelaporan secara berkala.


METODE PELAKSANAAN 9
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Mobilisasi

Setelah kontrak ditandatangani, kontraktor segera mengawali kegiatan lapangan dengan


aktivitas mobilisasi sebagai pekerjaan pendahuluan yang meliputi kegiatan-kegiatan antara
lain :
a. Mobilisasi Personil Kontraktor yang cakap dan berpengalaman dalam pekerjaan
sejenis yang terdiri dan tenaga staf kantor dan tenaga pelaksana lapangan sesuai
dengan Daftar Personil Inti dan Struktur Organisasi yang diusulkan dalam dokumen
penawaran, secepat mungkin agar kegiatan di lapangan dapat segera dimulai.
b. Penyiapan kantor dan fasilitas lapangan sesuai ketentuan dalam dokumen lelang
antara lain berupa : kantor / base camp, gudang, barak, peralatan Iaboratorium
lapangan, papan nama kegiatan, sewa kantor direksi, sewa fasilitas kantor
lapangan, sewa kendaraan roda dua dan sewa kendaraan roda empat, serta
fasilitas lain yang tidak disebutkan dalam dokumen tetapi tetap diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan, seperti pengadaan air kerja, dll.
Untuk peralatan laboratorium lapangan, dimobilisasi sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan dilapangan, antara lain : alat sand cone, kubus / silinder beton, slump
test, thermometer aspal, dll.
c. Mobilisasi Peralatan Kerja
Sebagian besar peralatan utama untuk :
- Pekerjaan Galian dan Timbunan seperti : Excavator, Vibratory Roller, Motor
grader, Wheel loader, Cold milling machine, Jack hammer, Dump truck.
- Pekerjaan Pengaspalan seperti : Asphalt finisher, Tandem roller, Tire roller, Flat
bed truck, Dump truck, Compressor, Asphalt Distributor/ Asphalt spayer, Jack
Hammer, Generator set.
- Pekerjaan Beton seperti : Concrete Vibrator, Concrete Mixer, Water tanker dan
peralatan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

d. Pengukuran bersama dan Pemasangan patok-parok referensi (BM).


Pekerjaan pengukuran dilakukan bersama-sama antara Kontraktor, Konsultan dan
Direksi Pekerjaan segera setelah Kontrak ditandatangani atau segera setelah
diterbitkannya SPMK. Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas (bila sudah ada) dan Direksi pekerjaan untuk mendapatkan comments
atau approval.
METODE PELAKSANAAN 10
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

e. Fasilitas lainnya yang diminta dalam dokumen lelang

2. Manajemen Keselamatan Lalu Lintas

Tujuan dari Manajemen dan Keselamatan Lalu lintas adalah untuk meminimalisasi gangguan
terhadap arus lalu lintas jalan existing / jalan umum serta menjamin kelancaran dan
keamanan dalam pekerjaan konstuksi.

Metode pelaksanaan untuk Manajemen dan Keselamatan Lalu lintas adalah :


a. Dilaksanakan dimana diperlukannya pengaturan di sekitar lokasi pekerjaan demi
terjaganya keamanan dan keselamatan lalu lintas selama masa kontrak berlangsung.
b. Dilaksanakan pula pengaturan lalu lintas pada saat bulan puasa dan libur hari raya
Idul Fitri dengan cara membuat program piket / jaga untuk terus memantau
keadaan sekitar lokasi pekerjaan.
c. Peralatan / Petugas yang digunakan :
- Petugas Rambu Stop – Jalan
Dilaksanakan oleh 2 orang petugas yang ditempatkan di lokasi berlawanan arah
apabila jalur kendaraan untuk umum pada daerah kerja terlalu sempit
sehingga perlu dilakukan sistem tutup / buka.
- Pengendali Kecepatan Kendaraan
Dilaksanakan oleh 2 orang petugas yang ditempatkan di lokasi berlawanan
arah untuk mengatur kecepatan kendaraan apabila berada di sekitar daerah
kerja.
- Rambu Portable (Rotator)
Digunakan untuk menandai bahwa di tempat rambu tersebut berdiri, ada
pekerjaan yang sedang berlangsung, terutama pada malam hari.
- Rambu Peringatan
Dipasang 500 m sebelum kendaraan melewati area kerja dan dibuat sedemikian
rupa agar kendaraan yang melaluinya bisa membaca rambu tersebut dengan
jelas.
- Petugas Bendera (Flag Man)
Ditempatkan sekirar 100 m sebelum area kerja terutama pada lokasi pekerjaan
dengan jalur lalu-Iintas cepat,
- Rambu Lalu lintas
Rambu ditempatkan di sekitar area pekerjaan di tempat yang mudah dilihat
oleh kendaraan yang lewat.
- Rambu Pengarah
Rambu ditempatkan di sekitar area pekerjaan di tempat yang mudah dilihat
oleh kendaraan yang lewat.
- Rubber Cone
Ditempatkan di lokasi pekerjaan yang berfungsi sebagai pengarah kendaraan
yang lewat, juga sebagai pembatas antara area kerja dan bukan area kerja.
METODE PELAKSANAAN 11
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

- Pemisah Jalan
Ditempatkan sejajar dengan area kerja agar debu, kotoran dan asap tidak
terekspos langsung keluar area, yang dapat mengakibatkan terganggunya
kenyamanan dan keamanan lalu Iintas.
- Genset
Digunakan sebagai sumber listrik untuk penerangan, dll. Terutama apabila
pekerjaan dilaksanakan pada malam hari.

3. Pengamanan Lingkungan Hidup

Meliputi pekerjaan perlindungan lingkungan hidup di sekitar lokasi pekerjaan. Agar


lingkungan tidak terganggu selama masa konstruksi.

Parameter yang di ukur saat pertama kali masa konstruski dimulai ada uji udara, uji
air dan uji kebisigan dan di lakukan di beberapa titik lokasi pekerjaan seperti di daerah
Base Camp (kantor, AMP, dan Batching plant), daerah pemukiman sekitar lokasi dan Lokasi
Quarry Tanah/Agregat.
Dilakukan prosedur - prosedur pengamanan lingkungan agar Lingkugan sekitar lokasi tidak
rusak dan masih terjaga.

4. Manajemen Mutu

Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu terhadap pelaksanaan pekerjaan ini.
Pekerjaan ini meliputi :
a) Pembuatan rencana awal jaminan mutu, berlaku untuk setiap item pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak.
b) Pengujian bahan material seperti : agregat, tanah timbunan, beton, semen, aspal,
dan bahan material lainnya yang akan digunakan dalam pekerjaan.
c) Pemeriksaan benda uji, dan sebagainya.
d) Pembuatan laporan yang berkaitan dengan terjaminnya kualitas untuk setiap item
pekerjaan yang ada.
METODE PELAKSANAAN 12
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

 PEKERJAAN DRAINASE

1. SALURAN BERBENTUK U TIPE DS 2 DAN U TIPE DS2 DENGAN PENUTUP

Peralatan yang digunakan


- Beton mixer
- Trailer dan crane
- dumptruck
- Alat bantu
Tenaha Kerja
- Pekerja
- Tukang
- Mandor

Pengangkutan Produk U Ditch DS2 :

1. Packing Dalam proses pemuatan, penumpukan, dan pemasangan nya hendaknya


dilakukan sesuai dengan petunjuk untuk menghindari kerusakan akibat
penanganan yang tidak benar.
2. Pengangkatan (Loading/Unloading) Pengangkatan Produk U Ditch DS2 dengan
menggunakan Truck Crane ,maka diperlukan tali sling, yang mana diikatkan pada
lifting hole yang terdapat pada sisi U Ditch DS2.
3. Penumpukan / PemuatanPenumpukan Posisi Produk U Ditch DS2 antara lapis di
atas dan dibawah hendaknya dibuat sejajar Agar posisinya rata dan untuk
menghindari kerusakan, antara lapis pertama-kedua-dan seterusnya diberi balok
kayu.Pemuatan di truck Produk U Ditch DS2 diangkut ke lokasi pekerjaan
menggunakan Truck

Pemuatan di truck Produk U Ditch DS2


METODE PELAKSANAAN 13
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

Pemasangan Uditch DS2 :


1. Produk U Ditch DS2 diangkat dan diletakkan sesuai dengan yang ditunjukkan
gambar rencana dengan menggunakan Truck Crane
2. U Ditch DS2 diletakkan secara perlahan di dasar galian yang telah diberi urugan
pasir setebal 10 cm dan lantai kerja setebal 5 cm.
3. Semua U Ditch DS2 harus diperiksa dengan teliti terhadap retak-retak dan
kerusakan-kerusakan lainnya ketika U Ditch DS2 berada diatas galian, jika terjadi
kerusakan U Ditch DS2 segera diganti
4. Untuk U Ditch DS2 dengan kemiringan antara1/5 sampai dengan1/10, agar tidak
terjadi pergeseran U Ditch DS2 , maka pada sambungan harus diberi angkur dari
betonyang ditanam pada kedalaman minimal 50cm dibawah sambungan.
5. Apabila diperlukan pemotongan maka harus dikerjakan dengan rapi dan teliti
tanpa menyebabkan kerusakan pada U Ditch DS2 dan lapisan ujungnya harus
dibuat halus.

2. Bahan Porous untuk Bahan Penyaring (Filter)

Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, pemasangan dan pemadatan bahan


porous untuk drainase bawah tanah atau untuk mencegah butiran tanah halus terhanyut atau
tergerus oleh rembesan air bawah tanah.
Metode kerja untuk pekerjaan Bahan Porous untuk Bahan Penyaring (Filter) adalah sebagai
berikut :
a) Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
lapangan dan direksi teknik untuk disetujui.
b) Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
c) Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
dan direksi teknik.
d) Pekerjaan galian dilaksanakan oleh pekerja.

e) Material porous diterima dilokasi pekerjaan.


f) Material dihampar lalu dipadatkan lapis demi lapis dengan menggunakan stamper.
g) Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level
permukaan.

3. Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipe) untuk Pekerjaan Drainase Bawah Permukaan
diameter 6 inc

Metode kerja untuk pekerjaan Pipa berlubang (perforated pipe) untuk Pekerjaan drainase
bawah permukaan adalah sebagai berikut :
a) Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
lapangan dan direksi teknik untuk disetujui.
b) Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
c) Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
dan direksi teknik.
d) Pekerjaan galian dilaksanakan secara manual.
e) Material Pipa berlubang(perforated pipe) diterima dilokasi pekerjaan.
f) Pipa berlubang (perforated pipe) dipasang sesuai dengan prosedur yang
direkomendasikan pabrik pembuatnya dan sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
METODE PELAKSANAAN 14
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

 PEKERJAAN TANAH

1. Galian Tanah Biasa

Pekerjaan ini termasuk pekerjaan galian tanah untuk membuat saluran/selokan air , baik itu
untuk pembukaan saluran baru pada area pekerjaan atau untuk pembentukan kembali saluran
drainase yang telah rusak pada lokasi pekerjaan
Peralatan yang digunakan
- Excavator
- Dump Truck
- Alat bantu
Tenaha Kerja
- Pekerja
- Tukang
- Mandor
Tahapan Pekerjaan
- Lokasi / Titik Pekerjaan yang akan digali harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan
- Pada area disekeliling galian dipasang rambu-rambu lalu lintas peringatan dan
pagar pembatas sehingga area pekerjaan yang akan digali steril
- Penggalian dilakukan dengan Alat berat (Excavator) dengan dimensi panjang dan
lebar sesuai yang dipersyaratkan oleh direksi pekerjaan.
- Material tanah hasil galian diangkut kedalam Dump Truck kemudian
dibuang/disimpan pada tempat yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Hasil galian dirapihkan dengan alat bantu menggunakan tenaga manusia.

2. GALIAN PERKERASAN BERASPAL TANPA COLD MILLING MACHINE

Metode kerja untuk pekerjaan galian perkerasan beraspal tanpa Cold Milling Machine adalah
sebagai berikut :
a) Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada
direksi lapangan dan direksi teknik untuk disetujui.
b) Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
c) Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
dan direksi teknik.
d) Pelaksanaan pekerjaan galian perkerasan beraspal tanpa cold milling machine akan
dilakukan apabila lokasi dan gambar kerja telah disetujui oreh direksi lapangan dan
direksi teknik.
e) Setelah melakukan pengukuran maka pekerjaan galian perkerasan beraspal tanpa cold
milling machine dilaksanakan dengan menggunakan alat Jack Hammer dan sekelompok
pekerja merapikan batas galian dengan alat bantu disesuaikan dengan gambar rencana
yang telah disetujui oleh Direksi. Dan hasil galian akan dibuang ke areal disposal yang
telah ditentukan dengan menggunakan alat angkut Dump Truck.
f) Gali tanah existing berdasarkan pengukuran yang telah ditentukan.
g) Hasil galian dimuat di atas Dump Truck lalu dibuang ke lokasi disekitar area.
h) Melakukan galian hingga batas elevasi dan dimensi yang telah ditentukan yang sesuai
dengan gambar kerja/ shop drawing.

Alat:
METODE PELAKSANAAN 15
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

- Cold milling machine


- Dumpt Truck
- Alat Bantu
Tenaga Kerja:
- Mandor
- Pekerja
3. TIMBUNAN PILIHAN DARI SUMBER GALIAN START

Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pengangkutan, PENGGALIAN


penghamparan, pembasahan dan pemadatan bahan
timbunan meliputi Timbunan Pilihan yang berasal dari
CHECK TIDAK
sumber galian , pada tanah dasar yang telah disiapkan
sehingga sesuai garis, kelandaian, dan dimensi sesuai YA
dengan yang telah ditetapkan pada gambar. PENGANGKUTAN
Peralatan yang digunakan :
- Excavator
PENGHAMPARAN
- Dump Truck
- Motor Grader
- Vibro Roller PEMADATAN
- Water Tank
- Alat Bantu CHECK TIDAK
Tenaga Kerja : YA
- Mandor
FINISH
- Pekerja
- Tukang
Bahan Bahan :
- Material Timbunan Pilihan
Urutan Kerja
- Penentuan lokasi pekerjaan yang akan ditimbun
- Excavator menggali dan memuat tanah kedalam Dump Truck
- Material timbunan dimuat kedalam Dump Truck dan diangkut kelokasi pekerjaan.
- Penghamparan dan perataan material dengan menggunakan motor grader
- Setelah penghamparan material di padatkan menggunakan Vibratory Roller
- Selama pemadatan berlangsung, dilakukan penyiraman air menggunakan Water Tank
Truck.
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan menggunakan alat bantu.
- Diadakan pengujian kepadatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan
- Setelah mencapai syarat yang ditentukan maka pekerjaan dirapikan
- Perapian dan perawatan hasil pekerjaan

4. PENYIAPAN BADAN JALAN

Pekerjaan ini termasuk kegiatan pemadatan dan perapihan area yang telah digali sebelum
selanjutnya dihamparkan material agregat atau material lain yang dibutuhkan pada lokasi
pekerjaan.

Peralatan yang digunakan :


METODE PELAKSANAAN 16
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

- Motor Grader
- Vibro Roller
- Alat Bantu
Tenaga Kerja :
- Mandor
- Pekerja

Uraian Pekerjaan :
• Permukaan area hasil galian
diratakan dengan
menggunakan Motor grader
sesuai dengan level atau
kemiringan yang disyaratkan
oleh direksi pekerjaan
• Setelah didapat level dan
elevasi hasil perataan
dengan menggunakan motor
grader, maka permukaan
area tersebut selanjutnya
dipadatkan menggunakan
Vibro Roller
• Proses perataan dan pemadatan badan jalan dibantu oleh para pekerja dengan
menggunakan alat bantu

5. PEMOTONGAN POHON PILIHAN DIAMETER 15 – 30 CM

 Menentukan pohon yang akan di potong, yaitu pemotongan pohon pilihan diameter 15
– 30 cm kemudian dilakukan kordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Pertamanan
dan instansi terkait lainnya..
 Penebangan pohon dilaksanakan dengan menggunakan mesin pemotong kayu, untuk
membersihkan akar- akar pohon digunakan excavator sehingga akar pohon tidak
tertinggal didalam permukaan tanah.
 Kayu hasil pemotongan diangkut keluar lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump
truck
 Pengangkutan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak pengawas.
 Pekerjaan ini dilaksanakan berbarengan dengan pelaksanaan pekerjaan galian dan
pengupasan lahan dilaksanakan.

6. GEOTEKSTIL FILTER UNTUK DRAINASE BAWAH PERMUKAAN (KELAS 2)

Geotekstil filter untuk drainase bawah permukaan (Kelas 2) adalah bermanfaat untuk
mencegah terbawanya partikel tanah pada aliran air, Geotekstil filter bersifat permeable
(tembus air) oleh karena itu air dapat melewati geotesktile dan partikel tanah dapat tersaring.
Metode kerja untuk pekerjaan Geotekstil filter untuk drainase bawah permukaan (Kelas 1)
adalah sebagai berikut :
a) Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
lapangan dan direksi teknik untuk disetujui.

b) Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.


METODE PELAKSANAAN 17
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

c) Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
dan direksi teknik.
d) Pekerjaan galian dilaksanakan secara manual.
e) Material Geotekstil filter diterima dilokasi pekerjaan.
f) Geotekstil filter dipasang sesuai dengan prosedur yang direkomendasikan pabrik
pembuatnya dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
METODE PELAKSANAAN 18
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

 PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR

1. LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B

Lapis pondasi bawah atau di sebut agregat lapis pondasi kelas B adalah bagian perkerasan
yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar. Perbaikan Lapis Pondasi Agregat Kelas
B merupakan lapis pondasi pada perkerasan jalan yang memperbaiki Lapis Pondasi
Agregat klas B pada sebelumnya yang rusak atau sudah terkelupas, dihampar dengan
ketebalan sesuai dengan gambar rencana.
Tenaga Kerja : Pekerja
Mandor
Bahan/Material : Agreggat B
Peralatan : Tandem Roller
Water Tanker
Alat Bantu (Gerobak dorong, Sekop, Garpu)
Tahapan/ urutan pekerjaan sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui;
2. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job
mix design) agregat kelas B (Komposisi sesuai Spec terdiri dari : Agregat Pecah Mesin
20-30 mm, Agregat Pecah Mesin 5-10 & 10-20 mm, dan Sirtu) yang akan digunakan
pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.
3. Material agregat kelas B dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader
dengan komposisi sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian material agregat
kelas B dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
4. Material agregat kelas B dihampar dengan tenaga manusia dan alat bantu dengan
ketebalan padat sesuai gambar.
5. Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck
sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller dan dipadatkan dengan menggunakan
Tandem Roller.
6. Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
7. Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan
test sandcone untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.

2. LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A

Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai perbaikan lapis pondasi pada pekerasan


jalan. Perbaikan Lapis Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi
pada perkerasan jalan yang memperbaiki Lapis Pondasi Agregat klas A pada sebelumnya
yang rusak atau sudah terkelupas, dihampar dengan ketebalan sesuai dengan gambar
rencana.
Tenaga Kerja : Pekerja
Mandor
Bahan/Material : Agreggat A
Peralatan : Tandem Roller
Water Tanker
Alat Bantu (Gerobak dorong, Sekop, Garpu)
METODE PELAKSANAAN 19
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

Tahapan pekerjaan sebagai berikut :


1. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui;
2. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu dibuatkan pengujian material (job
mix design) agregat kelas A (Komposisi sesuai Spec terdiri dari : Agregat Pecah Mesin
20-30 mm, Agregat Pecah Mesin 5-10 & 10-20 mm, dan Pasir Urug) yang akan
digunakan pada saat pelaksanaan sesuai spesifikasi teknik yang disyaratkan.
3. Material agregat kelas A dicampur di base camp dengan menggunakan wheel loader
dengan komposisi sesuai job mix design yang telah disetujui kemudian material agregat
kelas A dibawa kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
4. Material agregat kelas A dihampar dengan tenaga manusia dan alat bantu dengan
ketebalan padat sesuai gambar.
5. Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tank truck
sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller dan dipadatkan dengan menggunakan
Tandem Roller.
6. Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapihkan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
7. Setelah pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan
test sandcone untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknik.
METODE PELAKSANAAN 20
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

 PEKERJAAN STRUKTUR

1. BAJA TULANGAN SIRIP BJTS 420A

Merupakan baja tulangan bentuk ulir


dengan baja mutu sedang dan keras yang
memiliki tegangan leleh karekteristik.
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan
pemasangan baja tulangan pada acuan
cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan
Gambar.
Bahan :
- Baja Tulangan Sirip BjTS 420A
- Kawat Beton
Tenaga Kerja
- Pekerja
- Tukang
- Mandor
Peralatan
- Alat Bantu

Uraian Pekerjaan
Pengajuan Kesiapan Kerja
1. Sebelum memesan bahan, seluruh daftar pesanan dan diagram pembengkokan harus
disediakan oleh kontraktor untuk mendapat persetujuan dari direksi lapangan, dan tidak
ada bahan yang boleh dipesan tersebut dan diagram pembengkokan disetujui.
2. Persetujuan atas Daftar Pesanan dan Diagram Pembengkokan dalam segala hal tidak
membebaskan kontraktor atas tanggung jawabnya dari daftar dan diagram tersebut.
Kondisi Tempat Kerja & Perlindungan Bahan
1. Tulangan disimpan di tempat kerja dalam ikatan, diberi label dan ditandai dengan label
logam yang menunjukan ukuran batang, panjang dan informasilainnya sehubungan
dengan tanda yang ditunjukan pada diagram tulangan.
2. Baja tulangan di tempatkan ditempat yang baik sedemikian untuk mencagah distorsi,
kontaminasi, korosi atau kerusakan.
Pembengkokan Baja Tulangan
1. Baja Tulangan dipotong dan dibengkokan sesuai ukuran dan gambar rencana,
dengan menggunakan alat bantu.
2. Bilamana terjadi kesalahan membengkokan baja tulangan, batang tulangan tidak
boleh dibengkokan kembali atau diluruskan tanpa persetujuan direksi pekerjaan
atau yang sedemikian akan merusak atau melemahkan bahan.
3. Sambungan dan persilangan diikat dengan menggunakan kawat ikat baja.

Pekerjaan dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :


1. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun
sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap pertulangan diikat dengan
menggunakan kawat beton.
2. Peralatan yang digunakan adalah : alat bantu
METODE PELAKSANAAN 21
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

2. TIANG BOR BETON, DIAMETER 600 MM

Metode kerja untuk pekerjaan Tiang Bor beton diameter 600 mm adalah sebagai berikut :

a) Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada
direksi lapangan dan direksi teknik untuk disetujui.
b) Menyerahkan hasil pengujian material dasar yang akan digunakan dan harus sesuai
Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
c) Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
d) Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
dan direksi teknik.
e) Tentukan/tetapkan pengunaan tanda - tanda yang disepakati yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pematokan agar tidak terjadi kerancuan dalam
membedakan titik - titik pengeboran dengan titik - titik as bangunan dan atau titik
bantu yang lainnya.
f) Untuk menghindari pergeseran as tiang dari koordinat yang telah ditentukan maka
digunakan titik bantu selama proses pengeboran.
g) Proses pengeboran dimulai dengan mengunakan auger soil hingga mencapai
permukaan air tanah. Kemudian dilanjutkan dengan mengunakan drilling bucket
hingga mencapai kedalaman lubang yang ditentukan.
h) Lakukan pengambilan sample tanah pada kedalaman dimana terdapat perbedaan jenis
tanah selama proses pengeboran.
i) Untuk menghindari kelongsoran permukaan dinding lubang ketika dilakukan
pengeboran, maka setelah pengeboran mencapai kedalaman 3 - 6 meter (tergantung
kondisi tanah) dilakukan pemasangan casing sementara.
j) Untuk membersihkan dasar lubang dari kotoran atau lumpur akibat pengeboran maka
digunakan cleaning bucket.
k) Setelah dasar lubang bersih dari kotoran atau lumpur maka dilanjutkan dengan
pemasangan tulangan pondasi.
l) Setelah dasar lubang bersih dari kotoran atau lumpur maka dilanjutkan dengan
pemasang tulangan pondasi.
m) Setelah selesai, casing sementara dicabut perlahan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
segregasi pada beton.

3. TIANG BOR BETON, DIAMETER 800 MM

Metode kerja untuk pekerjaan Tiang Bor beton diameter 800 mm hampir sama dengan tiang
bor beton diameter 600 mm hanya peruntukan lokasi nya yang berbeda, untuk TIANG BOR
BETON DIAMETER 800 MM untuk KM. BDG 64+200 dan TIANG BOR BETON DIAMETER 600
MM untuk KM BDG. 61+300, metode pelaksanaan sebagai berikut adalah sebagai berikut :

a) Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada
direksi lapangan dan direksi teknik untuk disetujui.
b) Menyerahkan hasil pengujian material dasar yang akan digunakan dan harus sesuai
Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
c) Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
d) Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
dan direksi teknik.
e) Tentukan/tetapkan pengunaan tanda - tanda yang disepakati yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pematokan agar tidak terjadi kerancuan dalam
METODE PELAKSANAAN 22
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

membedakan titik - titik pengeboran dengan titik - titik as bangunan dan atau titik
bantu yang lainnya.
f) Untuk menghindari pergeseran as tiang dari koordinat yang telah ditentukan maka
digunakan titik bantu selama proses pengeboran.
g) Proses pengeboran dimulai dengan mengunakan auger soil hingga mencapai
permukaan air tanah. Kemudian dilanjutkan dengan mengunakan drilling bucket
hingga mencapai kedalaman lubang yang ditentukan.
h) Lakukan pengambilan sample tanah pada kedalaman dimana terdapat perbedaan jenis
tanah selama proses pengeboran.
i) Untuk menghindari kelongsoran permukaan dinding lubang ketika dilakukan
pengeboran, maka setelah pengeboran mencapai kedalaman 3 - 6 meter (tergantung
kondisi tanah) dilakukan pemasangan casing sementara.
j) Untuk membersihkan dasar lubang dari kotoran atau lumpur akibat pengeboran maka
digunakan cleaning bucket.
k) Setelah dasar lubang bersih dari kotoran atau lumpur maka dilanjutkan dengan
pemasangan tulangan pondasi.
l) Setelah dasar lubang bersih dari kotoran atau lumpur maka dilanjutkan dengan
pemasang tulangan pondasi.
m) Setelah selesai, casing sementara dicabut perlahan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
segregasi pada beton.

4. BETON MUTU SEDANG FC’ 30 MPA

Pekerjaan ini meliputi penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pemeliharaan,
pengadaan lantai kerja, atau tindakan lain yang diperlukan. Beton mutu sedang fc’30 Mpa ini
digunakan untuk struktur beton bertulang.
Metode kerja untuk pekerjaan ini sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada
direksi lapangan dan direksi teknik untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar alat yang akan digunakan.
c. Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
dan direksi teknik.
d. Campuran beton diproduksi dengan batching plant yang dilengkapi wheel loader dan
generator set.
e. Campuran beton yang telah tercampur sesuai Spesifikasi Teknis Bina Marga Tahun 2010
Rev 3 dan JMF yang disetujui direksi lapangan dan direksi teknik siap dikirim kelokasi
pekerjaan dengan menggunakan truck mixer.
f. Pengecoran beton dilakukan pada bekisting yang telah disiapkan dan pemadatan
dilakukan dengan concrete vibrator.
g. Setiap dilakukan pengecoran harus dilakukan test slump dan membuat benda uji
kubus/silinder untuk dilakukan pengetesan di laboratorium. Beton dirawat dengan
menggunakan metode yang disetujui oleh direksi lapangan dan direksi teknik selama
waktu yang ditentukan / sesuai spesifikasi.
h. Water tanker disiapkan untuk mensupply kebutuhan air yang diperlukan untuk
menunjang pekerjaan tersebut (proses curing).
METODE PELAKSANAAN 23
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

5. BETON MUTU SEDANG FC’ 20 MPA

Pekerjaan ini meliputi penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pemeliharaan,
pengadaan lantai kerja, atau tindakan lain yang diperlukan. Beton mutu sedang fc’20 Mpa ini
digunakan untuk struktur beton bertulang.
Metode kerja untuk pekerjaan ini sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada
direksi lapangan dan direksi teknik untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar alat yang akan digunakan.
c. Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
dan direksi teknik.
d. Campuran beton diproduksi dengan batching plant yang dilengkapi wheel loader dan
generator set.
e. Campuran beton yang telah tercampur sesuai Spesifikasi Teknis Bina Marga Tahun 2010
Rev 3 dan JMF yang disetujui direksi lapangan dan direksi teknik siap dikirim kelokasi
pekerjaan dengan menggunakan truck mixer.
f. Pengecoran beton dilakukan pada bekisting yang telah disiapkan dan pemadatan
dilakukan dengan concrete vibrator.
g. Setiap dilakukan pengecoran harus dilakukan test slump dan membuat benda uji
kubus/silinder untuk dilakukan pengetesan di laboratorium. Beton dirawat dengan
menggunakan metode yang disetujui oleh direksi lapangan dan direksi teknik selama
waktu yang ditentukan / sesuai spesifikasi.
h. Water tanker disiapkan untuk mensupply kebutuhan air yang diperlukan untuk
menunjang pekerjaan tersebut (proses curing).

6. BETON MUTU RENDAH FC’10 MPA

Pekerjaan ini meliputi penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pemeliharaan,
pengadaan lantai kerja, pemompaan atau tindakan lain yang diperlukan. Beton mutu rendah
fc’10 Mpa ini digunakan sebagai lantai kerja, penimbunan kembali dengan beton.
Metode kerja untuk pekerjaan beton mutu rendah fc'10 MPa adalah sebagai berikut :
a) Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada
direksi lapangan dan direksi teknik untuk disetujui.
b) Menyerahkan daftar alat yang akan digunakan.
c) Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
dan direksi teknik.
d) Campuran beton diproduksi dengan batching plant yang dilengkapi wheel loader dan
generator set.
e) Campuran beton dicampur sesuai Spesifikasi Teknis Bina Marga Tahun 2010 Rev 3 dan
JMF yang disetujui direksi lapangan dan direksi teknik dengan menggunakan batching
plant yang dilengkapi dengan generator set dan wheel loader.
f) Kemudian campuran beton dikirim ke lokasi pengecoran dengan menggunakan truck
mixer.
g) Beton dicor ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan memasukan batu siklop,
kemudian dipadatkan dengan concrete vibrator.
h) Setiap dilakukan pengecoran harus dilakukan test slump dan membuat benda uji
kubus/ silinder untuk dilakukan pengetesan di laboratorium.
i) Water tanker disiapkan untuk mensupply kebutuhan air yang diperlukan untuk
menunjang pekerjaan tersebut (proses curing).
METODE PELAKSANAAN 24
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

7. Pembongkaran Pasangan Batu

Pekerjaan bongkaran adalah pekerjaan pembongkaran pasangan yang akan direhabilitasi


dengan menggunakan alat bantu yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah mendapat
persetujuan dari Direksi.
Metode pelaksanaan pekerjaannya sebagai berikut :
a) Pasangan batu yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang akan
dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat
dimulai.
b) Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
bodem, keranjang dan linggis.
c) Pembongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah pasangan.
d) Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem, spesi yang
melekat pada batu bongkaran dibersihkan dengan cetok, apabila dengan cetok
tidak kuat maka dibersihkan dengan dipukul menggunakan palu kecil.
e) Setelah pekerjaan bongkaran pasangan batu selesai, pekerja membersihkan lokasi
dari spesi hasil bongkaran.

8. Pembongkaran Beton

Pekerjaan pembongkaran beton merupakan


pekerjaan pembongkaran beton pada
jembatan lama yang sudah rusak dengan
menggunkan Excavator dan Rock Breaker
sebagai alat penghancur beton.
Metode pelaksanaan pekerjaannya sebagai
berikut :

a) Melakukan pengukuran dan marking di


lokasi yang akan dibongkar sesuai
gambar kerja.
b) Potongan pembongkaran beton dengan
menggunakan concrete cutter atau jack
hammer sebagai pembatas perkerasan
beton yang akan dibongkar.
c) Pembongkaran beton, pada awalnya dipecahkan dengan menggunakan concrete
breaker berupa alat exavator yang dilengkapi dengan paku sebagai breaker.
d) Perkerasan beton yang terpecah yang masih dalam bentuk dan ukuran yang besar
akan dipecahkan kembali dengan concrete breaker dibantu dengan jack hammer,
sehingga menjadi bentuk , ukuran yang lebih kecil sehingga mudah untuk dimuat
kedalam dump truck.
e) Material hasil galian dimasukan kedalam dump truck dengan menggunakan excavator
kemudian dibawa ke lokasi pembuangan yang telah ditentukan.
METODE PELAKSANAAN 25
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

 PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL

Sebelum Laston Lapis Aus (AC-WC) dihampar, untuk merekatkan antara existing dengan hotmix baru,
digunakan bahan lapis perekat yang disemprotkan dengan menggunakan aspal sprayer. Bahan lapis
perekat juga digunakan untuk merekatkan antara Laston Lapis Antara (AC-BC) dan Laston Lapis Aus (AC-
Base)

Peralatan yang digunakan :


- Asphalt Distributor
- Compressor

Tenaga Kerja :
- Mandor
- Pekerja
Bahan Bahan :
- Aspal
- Kerosene
Uraian Pekerjaan :
- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
- Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran
dengan air Compressor.
- Bahan dasar berupa aspal dan kerosene dicampur dengan
komposisi sesuai spesifikasi dan dipanaskan sehingga menjadi
campuran aspal cair.
- Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Spayer ke
atas permukaan yang akan dilapisi.
- Untuk mengetahui kadar lapis perekat per m2 dilakukan paper
test di lokasi pekerjaan

1. LAPIS PEREKAT – ASPAL CAIR

Lapis Pengikat atau Tack Coat adalah lapisan tipis aspal cair yang digunakan pada permukaan
lapisan perkerasan jalan yang sudah beraspal.
Metode pelaksanaan pekerjaannya sebagai berikut :
a) Lokasi yang akan dilapisi lapis perekat-aspal emulsi dibersihkan terlebih dahulu
dari debu, kotoran bahan organik dan non organik menggunakan air compressor dan
alat bantu lainnya.
b) Penyemprotan lapis perekat-aspal emulsi dilakukan dengan mesin penyemprot
aspal yang dapat mengukur penyemprotan aspal permeter persegi serta dapat
mengatur temperatur aspal.
c) Untuk lapis pengikat ( tack coat ) sebelum mencapai kondisi lekatan yang
memadai, lapis perkerasan diatasnya tidak boleh dihampar. Lapis perekat (tack
coat) hanya dipergunakan untuk memberikan lekatan pada lapisan perkerasan
berikutnya. Selama lapis perekat (tack coat) belum ditutup dengan lapis
perkerasan baru, maka permukaan jalan yang telah disemprot dengan lapis
pengikat tidak boleh dilalui lalu lintas serta melindungi dari kerusakan yang
mungkin terjadi.

2. LASTON LAPIS AUS (AC-WC )


METODE PELAKSANAAN 26
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

Bahan :
- AC WC (produk Jadi)
Peralatan :
- Dump Truck
- Asphalt Finisher
- Tandem Roller
- P. Tyre Roller
- Alat Bantu

Tenaga Kerja
- Pekerja
- Mandor

Pekerjaan ini mencakup


pencampuran material hotmix Laston Lapis Aus (AC-WC ) di unit pencampuran Aspal (AMP),
transportasi, penghamparan dan pemadatan, baik diatas pondasi maupun diatas permukaan
jalan lama yang telah disiapkan sesuai dengan Spesifikasi.
Tahapan Pekerjaan :
- Pekerjaan persiapan
- Pengukuran dan pematokan
- Mengajukan contoh material yang akan digunakan berikut sumber material serta hasil
test material tersebut.
- Membuat Rumus Rancangan Campuran (DMF)
- Pembutan Trial Mix di AMP dan dilapangan
- Pengadaan Material
- Mobilisasi alat dan tenaga kerja
- Pembaruan & pengaturan Lalu Lintas

Setelah Rumus Rancangan Campuran (DMF) dibuat maka dilanjutkan dengan membuat
Rumus Perbandingan Campuran (JMF) di laboratorium / unit AMP dan Trial lapangan sampai
dengan mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.

Mixing dan Pemeriksaan Hotmix


Pencampuran aspal dilaksanakan di Unit AMP. Komposisi pencampuran sesuai dengan hasil
Job Mix Formula (JMF) yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan.Suhu sewaktu
pencampuran di Unit AMP antara 150 - 160º C atau sesuai instruksi Direksi Lapangan.

Sebelum diangkut ke lapangan menggunakan Dump Truck, Hotmix diperiksa dan ditimbang
dahulu, dari setiap Truck diambil contoh benda uji untuk di ekstraksi diLaboratorium.

Pembersihan Lokasi
- Pekerjaan persiapan alat dan tenaga
- Lapisan kotoran yang tidak bisa hilang dengan kompressor dibersihkan dengan
manual.
- Pembersihan lahan dilakukan sebelum pelapisan Lapis Perekat, hal ini dilakukan untuk
membersihkan lahan dari kotoran dan material lepas yang ada diatas lahan yang akan
dikerjakan.
- Setelah dilakukan pembersihan lahan, dilakukan pemberian tanda pada existing
sebagai batas tahapan pelapisan Lapis Perekat.
- Tahap pertama dilakukan dari sisi dalam dan kedua dilakukan pada sisi luar. dst
METODE PELAKSANAAN 27
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

Penyemprotan Prime Coat / Tack Coat


- Setelah pembersihan lahan dilakukan penyemprotan Prime Coat yang langsung diatas
agregat dan Tack Coat diatas Aspal Lama atau Baru, pekerjaan ini dilakukan dengan
menggunakan Asphalt Sprayer.
- Selama pelaksanaan pekerjaan pelapisan Prime Coat dan Tack Coat dilakukan
pengetesan ketebalan Prime Coat atau Tack Coat dengan menggunakan Paper Test
yang dilakukan setiap jarak 35 m.

Hauling/Angkutan
Setelah Dump Truck selesai ditimbang, material Campuran Aspal harus ditutup dengan
terpal. Penutupan dengan terpal tersebut untuk menjaga suhu agar dapat dipertahankan
dan untuk menghindari terkena air apabila hujan.
Jumlah kendaraan Dump Truck untuk mengangkut Campuran Aspal disesuaikan dengan
kapasitas produksi AMP, jarak angkut serta kondisi diperjalanan, kondisi di lapangan dan
schedule pelaksanaan. Suhu pemasokan dari Dump Truck ke Aspal Finisher antara 110º C
s/d 150º C.

Paving/Penghamparan
- Penghamparan dilaksanakan setelah pekerjaan persiapan seperti : Rambu– rambu,
pengaturan lalu lintas, peralatan, tenaga kerja dan patok batas penghamparan telah
siap di lapangan dan lokasi telah dihampar lapis perekat coating, suhu antara 125º C -
145º C
- Penghamparan dimulai dari lajur yang lebih rendah menuju ke lajur yang lebih tinggi,
apabila pekerjaan tersebut lebih dari satu lajur.
- Perbedaan akhir antara panjang penghamparan lajur yang satu dengan lajur yang
bersebelahan pada setiap hari penghamparan dibuat seminimal mungkin.
- Penghamparan dilaksanakan pada siang hari pada kondisi cuaca terang / baik dan
apabila dilaksanakan pada malam hari maka disediakan lampu penerangan
secukupnya.
- Ketebalan hamparan diatur pada alat Asphalt Finisher sesuai dengan ketebalan yang
ditentukan. Apabila tebal hamparan lebih dari satu lapis maka toleransi ketebalan

harus memenuhi persyaratan dalam Spesifikasi.


- Untuk mengetahui kerataan permukaan hasil hamparan, maka permukaan diukur
dengan mistar lurus panjang ± 3.00 m¹ yang diletakan diatas sumbu jalan, perbedaan
setiap dua titik pada penampang melintang tidak lebih dari 5 mm atau yang disyaratkan
dalam Spesifikasi.
METODE PELAKSANAAN 28
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

Pemadatan
Setelah Campuran Aspal dihampar dan seluruh permukaan dinyatakan rata dan tidak
segregasi atau cacat maka selanjutnya dilakukan pemadatan.

Tahapan pemadatan :
 Pemadatan awal (Break Down) :
Dengan Roda Baja / Tandem Roller, jumlah lintasan setiap titik perkerasan adalah 2
lintasan, suhu antara 125º C - 145º C
 Pemadatan ke dua :
Dengan alat pemadat roda karet, jumlah lintasan disesuaikan dengan hasil percobaan /
trial dilapangan, suhu pada pemadatan kedua antara 100ºC - 125ºC.
 Pemadatan ke tiga (akhir) :
Dengan alat pemadat Roda Baja tanpa penggetar / Vibrator.Pemadatan pada sambungan
melintang antara campuran aspal lama dengan yang baru menggunakan alat pemadat
Roda Baja/Tandem Roller atau alat pemadat lain yang disetujui Direksi Pekerjaan.Untuk
menghindari penggeseran sewaktu pemadatan, maka setiap akhir melintang dan tepi
hamparan diberi kaso dengan ketebalan disesuaikan.
dengan tebal rencana.Sewaktu pemadatan, alat pemadat selalu dibasahi dengan air
secukupnya. Pemadatan dimulai dari tempat sambungan memanjang kemudian dari tepi
luar selanjutnya pemadatan dilakukan sejajar dengan sumbu jalan berurutan menuju ke
arah sumbu jalan. Untuk super elevasi di tikungan dimulai dari tempat terendah menuju
ke arah yang lebih tinggi.
 Kecepatan alat pemadat :
- Untuk roda baja maximum 4 km/jam
- Untuk roda karet maximum 10 km/jam
 Pengendalian Mutu
Pengambilan benda uji dilakukan di unit pencampuran aspal (AMP) dan di
lokasipekerjaan. Proses pengujian sesuai dengan yang disyaratkan dalam Spesifikasi.
Pengambilan benda uji dilapangan dengan cara di Core dengan memakai mesin Bor Ø 4''
atau sesuai kebutuhan, dengan maksud untuk mengetahui ketebalan lapisan
dibandingkan dengan tebal rencana dan benda uji tersebut selanjutnya diekstraksi lebih
lanjut di laboratorium.Pengambilan benda uji inti (core) minimal dua titik pengujian
setiap penampang melintang per lajur atau sesuai instruksi Direksi Pekerjaan.

Toleransi elevasi permukaan untuk penampang melintang dari setiap lajur lalulintas,
dilaksanakan minimum tiga titik yang diukur melintang setiap 12,50 meter memanjang.
Hasil pengujian pengendalian mutu dilaporkan secara tertulis setiap hari produksi kepada
Direksi Pekerjaan
METODE PELAKSANAAN 29
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

3. LASTON LAPIS ANTARA PERATA (AC-BC)

Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) adalah perkerasan pada badan jalan. Dimana
perkerasan ini dilakukan pada permukaan aspal existing dimana hal ini sesuai dengan
perencanaan dan tingkat kerusakan lapis aus perkerasan yang ada, dan sebelum
penghamparan Laston Lapis Antara (AC-BC) ini dilaksanakan terlebih dahulu dihampar Lapis
Resap Pengikat (Aspal Emulsi).
Metode kerja untuk pekerjaan laston lapis antara perata AC-BC adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada
direksi lapangan dan direksi teknik pekerjaan untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar alat yang akan digunakan.
c. Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
dan direksi teknik.
d. Campuran AC-BC dipersiapkan di base camp dengan menggunakan AMP yang
dilengkapi dengan generator set dan wheel loader. Setelah rancangan formula
campuran (JMF) dan trial compaction telah disetujui oleh direksi lapangan dan direksi
teknik dan terhadap campuran AC-BC yang memenuhi persyaratan spesifikasi maka
campuran AC-BC tersebut akan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan
dump truck.
e. Di lokasi pekerjaan, campuran AC-BC akan diperiksa kembali, khususnya terhadap
temperatur campuran dan apabila memenuhi persyaratan, maka campuran AC-BC
tersebut akan dihampar dengan menggunakan asphalt finisher, kemudian dipadatkan
dengan menggunakan alat pemadat tandem roller (breakdown rolling dilakukan pada
rentang temperature aspal antara 125-145C), pneumatic tire roller (intermediate
rolling dilakukan pada rentang temperature aspal antara 100-125C) dan kembali
dengan tandem roller (finish rolling dilakukan pada rentang temperature aspal antara
>95C).
f. Selama proses penghamparan dan pemadatan, maka sekelompok pekerja akan
merapihkan tepi hamparan/padatan.
g. Peralatan, tebal gembur dan jumlah lintasan/passing dari alat pemadat akan mengikuti
hasil percobaan (trial compaction) yang dilakukan sebelum pelaksanaan AC-BC dimulai.
h. Water tanker disiapkan untuk mensupply air yang akan digunakan untuk keperluan
dilokasi penghamparan hotmix.
i. Setelah pemadatan selesai, AC-BC tersebut akan diproteksi dari kendaraan lalu-lintas
sampai temperatur yang diijinkan (dingin), dan setelah kurang lebih 24 jam, akan
dilakukan pemeriksaan kepadatan dengan mengambil benda uji dengan alat coring
untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

6. LASTON LAPIS ANTARA PERATA (AC-BASE)

Metode kerja dari pekerjaan Laston Lapis Pondasi (AC-Base) adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui.
b. Menyerahkan hasil pengujian material (Jobmix formula) material Hotmix Laston Lapis
Pondasi (AC-Base) yang akan digunakan dan komposisi harus sesuai Spesifikasi Teknik
yang disyaratkan.
c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan Laston Lapis Pondasi (AC-Base) dilakukan trial mix
agar bisa diketahui ketebalan dan densitynya.
d. Pencampuran Material Laston Lapis Pondasi (AC-Base) diolah menggunakan AMP
e. Material Laston Lapis Pondasi (AC-Base) dimuat langsung kedalam Dump Truck dan
diangkut ke lokasi pekerjaan.
METODE PELAKSANAAN 30
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

f. Material Laston Lapis Pondasi (AC-Base) dihampar dengan asphalt finisher dan
dipadatkan dengan Tandem Roller dengan lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik,
kemudian dipadatkan kembali dengan Pneumatic Tire Roller dengan lintasan sesuai
hasil trial dan dipadatkan finishing menggunakan Tandem Roller.
g. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan
menggunakan alat bantu.
Setelah penghamparan material Laston Lapis Pondasi (AC-Base) selesai dilakukan pengambilan
sempel dengan core drill yang dimaksudkan untuk ditest di laboratorium agar diketahui
ketebalan dan densitynya

7. BAHAN ANTI PENGELUPAS

Peralatan yang digunakan :


- Alat Bantu
Tenaga Kerja :
- Mandor
- Pekerja
- Tukang
Uraian Pekerjaan :
Bahan Anti Pengelupas merupakan bahan yang digunakan untuk menutup keretakan /
celah permukaan perkerasan jalan. Hal ini bertujuan agar meminimalisir kerusakan yang
ditimbulkan akibat adanya celah/retak pada perkerasan jalan yang dapat merusak struktur
bagian bawah perkerasan jalan.
Penutup retak yang paling efektif dilakukan dalah pada saat perkerasan mengalami
kerusakan minimum serta pada saat retak masih relatif kecil dengan gompal minimum.
Penutupan retak dapat dilakukan terhadap retak garis yang mempunyai tingkat keparahan
rendah atau sedang dengan lebar retak lebih kecil dari 13 mm.
METODE PELAKSANAAN 31
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

 PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. MARKA JALAN THERMOPLASTIK

Pemasangan Marka jalan sangat penting sekali untuk meningkatakan kenyamanan dan
keamanan dalam berkendara, ketika jalan sempit dengan lalu lintas padat, keberadaan
marka jalan sangan membantu sekali agar pengendara tetap berada dijalurnya masing-
masing. Selain itu Ketika hujan deras keberadaan marka jalanlah yang membatu
pengendara agar tetap pada jalurnya masing-masing.

Peralatan yang digunakan : START

- Alat Bantu

Tenaga Kerja : PEMBERSIHAN


LAHAN
- Mandor
- Pekerja
Bahan
MARKING
- Cat Marka Thermoplastic FINISH
- Minyak Pencair (Thinner)
- Glass Bead
Uraian: PENGECATAN
PENABURAN
Marka jalan merupakan salah satu dari GLASS BEAD
GLASS
kelengkapan badan jalan yang berguna sebagai
petunjuk bagi para pengemudi kendaraan bermotor
agar lalu-lintas menjadi tertib dan mengurangi resiko kecelakaan, adapun uraian pekerjaannya
adalah sebagai berikut :
- Pekerjaan marka jalan dilaksanakan 2 (dua) Minggu setelah selesainya pekerjaan
HOTMIX, Ini dilakukan agar Aspal telah mengalami penguapan yang cukup sehingga
tidak mempengaruhi kualitas pekerjaan Marka Jalan yang dipasang.
- Bahan yang digunakan cat marka jalan type thermoplastic
- Lokasi pekerjaan disepanjang jalan penanganan dan dipasang ditengah jalan sebagai
rambu pembatas lajur jalan.
- Lebar serta panjang tiap marka disesuaikan dengan gambar pelaksanaan dan jarak
putus antara marka sesuai gambar pelaksanaan

Cara pengerjaan
- Sebelum pemasangan permukaan jalan dibersihkan dari kotoran dan debu.
- Bahan matrial yang digunakan dicampur pada alat pencampur cat.
- Lokasi yang akan dipasang di mal supaya menjaga bentuk dan kelurusan.
- Bahan yang telah dicampur disemprotkan dengan mengunakan compressor supaya
lebih merata.
- Dalam pemasangan karena traffic sangat padat maka pengaturan lalu lintas harus
diperhatikan sehingga arus lalu lintas dan pekerjaan tidak terganggu
Metode pelaksanaan pekerjaannya sebagai berikut :
b) Pengadaan Bahan dan Alat
- Ajukan persetujuan material sesuai gambar dan speksifikasi.
- Cek dan amati ulang kesiapan alat.
- Cat yang digunakan berwarna putih atau kuning seperti dalam gambar dan
memenuhi spesifikasi
METODE PELAKSANAAN 32
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

- Setelah jenis material yang akan digunakan disetujui secara tertulis, lakukan
pengadaan material dengan jumlah sesuai kebutuhan.
c) Permohonan Ijin Design Sesuai Gambar
- Ajukan gambar shopdrawing sesuai design rencana.
- Setelah gambar shopdrawing disetujui secara tertulis, segera lakukan pekerjaan
persiapan marka jalan.
d) Pekerjaan Persiapan
- Sebelum penandaan atau pengecatan dilakukan, pastikan bahwa permukaan
perkerasan jalan bersih, kering, dan bebas dari bahan yang berminyak dan debu.
- Untuk pembersihan perkerasan dengan marka jalan lama, dilakukan dengan grit
blasting (pengausan dengan bahan berbutir halus) agar tidak menghalangi
kelekatan lapisan cat baru.
e) Pengecatan Marka Jalan
- Pastikan penandaan marka jalan pada permukaan perkerasan dengan
dimensi dan penempatan yang presisi.
- Pengecatan dilakukan dengan mesin yang mampu menghasilkan suatu lapisan
yang rata dan seragam dengan tebal minimum 1,5 mm dan dengan suhu 204 –
218 °C.
- Taburkan segera Butiran kaca (glass bead) diatas permukaan cat, kadar 450
gram/m2.
- Lindungi marka yang masih basah dari lalu lintas sampai marka tersebut kering
dan bisa untuk dilalui.

2. REL PENGAMAN

Rel Pengaman diperuntukkan pada lokasi-lokasi yang memerlukan pengamanan khusus bagi
pengendara, yaitu pada tikungan tajam. Rel Pengaman dipasang dengan dimensi, panjang dan
ketentuan yang sesuai dengan Spesifikasi Teknis Bina Marga Tahun 2010 Rev 3 atau gambar
kerja atau menurut petunjuk direksi lapangan dan direksi teknik. Sebelum pemasangan
terlebih dahulu dibuat request pekerjaan.
Bahan :
 Rel Pengaman
 Patok Beton K-175
 Baja Tulangan
 Baut dan Material Lain

Peralatan :
 Dump Truck
 Alat Bantu

Bahan harus dari baja yang digalvanisasi, dibuat di pabrik dari lembaran baja yang memenuhi
AASHTO M180 dengan ketebalan minimum 2,67 mm dan sifat-sifatnya harus :
 Suatu pemanjangan yang tidak kurang daripada 12 % untuk pengujian tarik pada
sebuah baut dengan panjang kira kira 5 cm
 Mempunyai kekuatan tarik batas (ultimate) dari 4.900 kg/cm2 (70.000 psi)
 Lapisan seng hasil galvanisasi pada lembaran baja harus mempunyai berat minimum
550gram/m2 (pengujian satu titik) dan 610 gram/m2 (pengujian tiga titik) atau
mempunyai ketebalan minimum 0,08 mm
 Elemen rel pengaman yang dibuat dari lembaran baja harus mempunyai lebar minimal
483 mm dengan toleransi lebar nominal minus 3,2 mm.
METODE PELAKSANAAN 33
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaannya sebagai berikut :


1. Survey
- Tahap pertama yang harus dilakukan adalah survey lapangan berdasarkan gambar
apakah lokasi tersebut perlu untuk dipasang pagar pengaman atau tidak apabila lokasi
tersebut tidk perlu dipasang pagar pengaman maka perlu dilaporkan pengawas untuk
dibuatkan gambar baru khususnya lokasi pemasangannya.
- Dan hasil survey tersebut maka kita dapat menghitung berapa jumlah masing-masing
material seperti : Post beam, blocking piece, baut, T end, reflector. Untuk setiap
lokasinya dan untuk menentukan base camp tempat menaruh material guardrail.
2. Pengukuran
Untuk pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana seperti jarak post, bentuk
lengkungan apabila lokasi atau jalan berbelok dan ketinggian pagar pengaman dari
permukaan jalan.
3. Persiapan Material
Menghitung kembali jumlah material yang diperlukan untuk masing-masing di lokasi
pekerjaan yang telah di tetapkan dari hasil pengkuruan.
4. Persiapan Peralatan
Sebelum pemasangan dilakukan kita perlu mempersiapkan peralatan agar dalam
pelaksanaan tidak ada kendala di lokasi pekerjaan.
5. Pelaksanaan Pekerjaan
Setelah dilakukan survey, pengukuran dan persiapan barng selanjutnya dilakukan
pemasangan dengan cara, yaitu melakukan penggalian tanah untuk pemasangan tiang
post yang tentunya sudah diukur terlebih dahulu baik itu luasnya maupun kedalamannya
serta kelurusannya dengan memakai benang sponengan.
Apabila pengalian sudah selesai langkah selanjutnya memasang post dengan
caramemukul bagian kedalaman kurang lebih 20 cm agar posisi post tegak lurus dan
dibagian yang ditanam diberi angkur 4 (empat) buah dengan cara dilas sebelum
dilakukan pengecoran.
Setelah post-post itu terpasang kemudian dilakukan penyetelan / pemasangan beam
dengan cara memasang baut-baut kemudian kita chek kelurusan dan ketinggiannya
sesuai gambar setelah itu baru kita cor sesuai tahapannya sebagai berikut :
1. Dasar pondasi diurug pasir
2. Memasang bekitsting pada bagian atasnya
3. Menyiram lubang dengan air.
4. Mengecor dengan adukan 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil
5. Finishing pondasi.
Apabila sudah selesai pengecoran baru kita pasang perlengkapannya seperti reflector, t
end kemudian mengelas baut-bautnya untuk menghindari pencurian.
METODE PELAKSANAAN 34
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

 PENUTUP

Segala pekerjaan mempunyai dampak yang positif maupun negatif terhadap


lingkungan sekitar lokasi pekerjaan. Untuk mengurangi dampak negatif yang akan timbul
alangkah baik dari pihak Pengguna Jasa dan Penyedia saling berkoordinasi dengan aparat
pemerintahan yang berkaitan untuk melakukan sosialisasi paket peningkatan jalan kepada
pihak – pihak terkaitt khususnya masyarakat di sekitar lokasi pekerjaan.

Metode pelaksanaan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan teknis dalam dokumen
penawaran. Metode pelaksanaan ini merupakan acuan dan pedoman bagi penawar untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Demikian metode pelaksanaan ini kami
sampaikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

TASIKMALAYA, 26 JULI 2019


PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

YUDI SUKIYADI
Direktur Utama

-
METODE PELAKSANAAN 35
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA
METODE PELAKSANAAN 36
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

.
METODE PELAKSANAAN 37
PT. RIZKY CIPTA GUNA PERKASA

Anda mungkin juga menyukai