Makalah Negara
Makalah Negara
Makalah Negara
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang bertema “Negara”. Dalam Penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …..........................................................................................3
1.2 RumusanMasalah …......................................................................................3
1.3 Tujuan ……....................................................................................................3
1.4 Manfaat……………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian & Definisi Negara.........................................................................5
2.2 Tujuan Negara …………………………....….................................................5
2.3 Fungsi Negara……………………………......................................................6
2.4 Klasifikasi Negara………………….…………………………………..……6
2.5 Unsur Negara………………..…....................................................................7
2.6 Sifat Negara………........................................................................................10
2.7 Bentuk Negara…............................................................................................11
2.8 Elemen Kekuatan Negara................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
g. Ingin memahami Bentuk Negara
h. Ingin memahami Elemen Kekuatan Negara
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.3 Fungsi Negara
Secara umum Negara memiliki empat fungsi utama bagi bangsanya, yaitu:
a. Fungsi pertahanan dan keamanan
Negara melindungi rakyat, wilayah, pemerintahan dari ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan baik dari dalam maupun dari luar.
b. Fungsi pengaturan dan ketertiban
Negara menciptakan Undang-undang (UU) dan peraturan pemerintah (PP), serta menjalankanyan
demi terwujudnya tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran
Negara melakukan upaya eksplorasi sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia
(SDM) untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
d. Fungsi keadilan menurut Hak dan Kewajiban
Negara menciptakan dan menegakan hokum secara tegas dan tanpa pilih kasih menurut hak dan
kewajiban yang telah dikontribusikan kepada bangsa dan Negara.
2. Bentuk Negara ditinjau dari sisi konsep dan teori modern terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah Negara yang berdaulat dan merdeka, dengan satu pemerintah pusat yang
berkuasa dan mengatur seluruh daerah.
b. Negara Serikat
6
Negara serikat merupakan bentuk Negara yang gabungan dari beberapa Negara bagian dari
Negara serikat.Kekuasan asli dalam Negara federasi merupakan Negara bagian, karena ia
berhubungan langsung dengan rakyatnya.Sementara, Negara federasi bertugas untuk menjalankan
hubungan luar negeri, pertahanan Negara, keuangan, dan urusan pos.
3. Asas penyelenggaran kekuasan, yaitu berbagai tipe Negara menurut kondisinya, seperti:
a. Menurut Ekonomi
Negara agraris, industri, erkembang, sedang berkembang, dan belum berkembang.
b. Menurut Politik
Negara demokratis, otoriter, totaliter, satu partai, multipartai, dan sebagainya.
c. Menurut Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan presidantil, parlementer, junta militer, dan sebagainya.
d. Menurut Ideologi Bangsa
Negara sosialis, liberal, komunis, fasis, agama, dan sebagainya.
2. Wilayah
Negara memiliki batas/territorial yang jelas atas darat, laut, dan udara di atasnya.Wilayah Indonesia
terletak diantara dua benua yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra yaitu samudra Indian dan
Pasifik.Letak ini membuat Indonesia berada pada posisi strattegis yang menjadi jalur lalu lintas
transpirtasi dunia.Di wilayah udara, Indonesia berada pada posisi GSO (Geo Stationery Orbit).Posisi ini
strategis untuk menempatkan satelit.Posii silang ini menguntungkan Indonesia karena terletak di wilayah
bisnis perdagangan dunia.
7
3. Pemerintah
Sistem pemerintahan yang dikenal di dunia saat ini adalah empat macam, yaitu:
a. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.
b. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa jabatan
Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima tahun.
c. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh orang
luar termasuk anggota parlemen sendiri.
f. Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif dan
legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama.
8
2. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem pemerintahan parlementer merupakan suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah (eksekutif)
bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam sistem pemerintahan ini, parlemen mempunyai kekuasaan
yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan
perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Beberapa negara yang menggunakan sistem
pemerintahan ini diantaranya kerajaan Inggris, Belanda, India, Australia, serta Malaysia.
a. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas.
b. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi barhati-
hati dalam menjalankan pemerintahan.
d. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bias ditentukan berakhir sesuai
dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
e. Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah
anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka yang besar
diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
9
f. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi
anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan
eksekutif lainnya.
4. Sistem Referendum
Sistem pemerintahan referendum adalah sebuah sistem pemerintahan dengan pengawasan langsung oleh
rakyat terhadap badan legislatif atau system Swiss Dalam sistem referendum parlemen tunduk kepada
kontrol langsung oleh rakyat.
Di dalam sistem pemerintahan referendum, badan eksekutif merupakan bagian dari badan legislatif. Di
Swiss badan eksekutif di sebut bundesrat (badan bekerja legislatif) sedangkan legislatif disebut
bundesversammlung. Dalam sistem ini, badan legistif membentuk sub badan di dalamnya sebagai
pelaksana tugas pemerintah.
Jadi meneurut hemat penulis lembaga eksekutif (bundesrat) adalah badan pekerja dari lembaga legislatif
(bundesversammlung) yang dibentuk oleh lembaga legislatif sebagai pelaksana tugas pemerintah.
Kontrol terhadap lemabaga legislatif dalam sistem ini dilakukan langsung oleh rakyat melalui lembaga
referendum. Dengan demikian apabila eksekutif dalam menjalankan tugas atau kebijakannya tidak sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh legislatif, maka eksekutif tidak mempunyai kebebasan lagi untuk
meneruskan apa yang menjadi kehendaknya, atau tidak sama sekali bekerja, melainkan eksekutif harus
mengubah sikapnya dan harus menjalankan apa yang menjadi kehendak legislatif.
10
Setiap Negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan Negara tanpa ada saingan.
c. Sifat Totalitas
Semua hal tanpa kecuali mencangkup kewenangan Negara, misalnya semua orang harus
membayar pajak, semua orang wajib membela Negara, semua orang sama dihadapan hokum, dan
sebagainya.
Secara umum, bentuk Negara kesatuan memiliki ciri ciri sebagai berikut :
a. Kedaulatan negara mencakup kedaulatan ke dalam dan keluar yang ditangani oleh pemerintah
pusat.
b. Negara hanya memiliki satu undang-undang dasar, satu kepala negara, satu dewan menteri, dan
satu dewan perwakilan rakyat.
c. Hanya ada satu kebijaksanaan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, social budaya, serta
pertahanan dan keamanan.
Contoh Negara yang berbentuk kesatuan, antara lain Indonesia, Filipina, Belanda, Italia, dan Jepang
11
menggabungkan diri dan membentuk Negara serikat, negara-negara tersebut melepaskan sebagian
kekuasaanya dan menyerahkannya kepada negara serikat.
Penyerahan kekuasaan dari negara bagian kepada negara serikat disebut limitative (sebuah demi sebuah).
Hanya kekuasaan yang disebut oleh negara bagian saja yang menjadi kekuasaan negara serikat
Kekuasaan asli dalam negara serikat tetap ada pada negara bagian karena negara bagian berhubungan
langsung dengan rakyatnya. Sementara itu, kekuasaan yang diserahkan oleh negara bagian kepada serikat
adalah hal-hal yang berkaitan dengan hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan dan urusan pos.
Kekuasaan itu disebut kekuasaan yang didelegasikan (delegated powers).
Secara Umum, Bentuk negara serikat memiliki ciri ciri Sebagai berikut :
a. Tiap negara bagian bersetatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian
b. Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertangfung jawab kepada rakyat.
c. Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk uruasan ke luar dan
sebagian ke dalam.
d. Setiap negara berwenang membuat UUD sendiri
e. Kepala negara memilkik hak veto (pembatalan keputusan) yang ditujukan oleh parlemen (senat
dan kongres).
Contoh negara yang berbentuk serikat antara lain Amerika Serikat, Australia, India, Jerman, Brasil,
Malaysia, dan Swiss.
Dilihat dari jumlah orang yang memerintah dalam satu negara, bentuk negara terbagi dalam 3 kelompok,
yaitu sebagai berikut.
a. Monarki
Kata “Monarki” berasal dari Bahasa Yunani monosyang berarti memerintah. Jadi, negara
monarki adalah bentuk negara yang pemerintahanya hanya dikuasai dan diperintah oleh suatu
orang secara terurun-temurun
b. Oligarki
Oligarki dipahami sebagai negara yang dipimpin oleh beberapa orang. Bentuk negara seperti ini
biasanya diperintah oleh sekelompok orang dari kalangan federal.
12
c. Demokrasi
Demokrasi merupakan bentuk negara yang pimpinan (pemerintahan) tertingginya terletak di
tangan rakyat. Rakyat memiliki kekuasaan penuh dalam menjalankan pemerintahan
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial
maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan
suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah
tersebut, dan berdiri secara independent.
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang
berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut,
dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah
adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai
kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri
mereka pada wilayah tempat negara itu berada.
3.2 Saran
Penulis sadar bahwa isi dari makalah ini belum sempurna seperti apa yang diharapkan, makadari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing atasketidaksempurnaan penulisan makalah
ini agar kedepannya bisa lebih baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Srijanti, A. Rahman H. I., Purwanto S. K. 2007. Etika Berwarga Negara . Jakarta :
Selemba Empat, 2007.
Ni‟matul Huda. Ilmu Negara. Jakarta: Rajawali Pers. 2011
15