Proses Pembakaran Motor Bensin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Proses Pembakaran Motor Bensin & Diesel

16.51 No comments

Motor bakar adalah suatu pesawat yang digunakan untuk merubah energi kimia bahan bakar
menjadi energi panas (termal), dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja
mekanik. Proses kompresi adalah suatu keadaan dimana pada saat ruang bkar terjdi kompresi
dan campuran bahan bakar dan udara mulai terbakar sampai habis, prosesnya pun berbeda
baik pada motor bensin dan motor diesel.

A. PADA MOTOR BENSIN


1. Proses Pembakaran
Pembakaran di dalam silinder adalah reaksi kimia tu reaksi persenyawaan
bahan bakar dengan udara (oxygen), yang diikuti dengan timbulnya panas. Panas
yang dilepas selama proses pembakaran inilah yang digunakan untuk tenga/power.
Mekanisme pembakaran dipengaruhi oleh keseluruhan proses pembakaran di mana
atom-atom dari bahan bakar dapat bereaksi dengan oxigen dan membentuk gas.
Perbandingan campuran kira-kira 12 sampai 15 berbading 1, artinya 12 – 15 kg
udara dalam 1 kg bahan bakar.
Pada motor bensin menggunakan bahan bakar bensin yang mudah terbakar dan
mudah menguap. Campuran udara dan bensin yang masuk kedalam silinder dan
dikompresikan oleh torak pada tekanan 8-15 bar atau 8-15 kg/cm 2 dinyalakan oleh
loncatan bunga api listrik (busi). Kecepatan pembakaran 10 -25 m/det, suhu udara
naik hingga 2000-25000 C , tekanan pembakaran berkisar 30- 40 bar.
Proses pembakaran pada motor bensin dapat terjadi apabila :
ampuran bahan bakar udara masuk kedalam silinder.
ampuran dikompresikan.
ahan bakar dinyalakan dengan bunga api listrik (busi).
Bensin mengandung unsur-unsur carbon dan hydrogen yang dapat terbakar
apabila :
a. Hydrocarbon terbakar bersama oxygen sebelum carbon bergabung dengan oxygen.
b. Carbon terbakar lebih dahulu daripada hydrogen.
c. Senyawa hydrocarbon terlebih dahulu bergabung dengan oxygen dan
membentuk senyawa (senyawa hydroxilasi) dan kemudian terbakar (thermis).
Jika pembakaran berlangsung, diperlukan :
1. Bahan bakar dan udara dimasukan kedalam silinder.
2. BahaN bakar dipanaskan hingga suhu nyala.
Dalam pembakaran hydrocarbon yang normal tidak akan terjadi jelaga jika
kondisinya memungkinkan untuk proses hydroxilasi. Hal ini dimungkinkan bila
pencampuran pendahuluan (premixture) antara bahan bakar dan udara mempunyai
waktu yang cukup untuk memasukan oxygen kedalam molekul hydrocarbon.
Bila oxygen dan hydrogen tidak bercampur dengan baik, maka akan terjadi proses
cracking di mana pada nyala akan timbul asap. Pembakaran semacam ini disebut
pembakaran tidak sempurna.
Ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi pada pembakaran motor bensin, yaitu:
1. Pembakaran sempurna (normal), di mana bahan bakar dapat terbakar seluruhnya
pada saat dan kondisi beban yang dikehendaki.
2. Pembakaran tidak sempurna (tidak normal), di mana sebagian bahan bakar tidak ikut
terbakar, atau atau tidak terbakar bersama-sama pada saat dan kondisi yang
dikehendaki.
a. Pembakaran Sempurna (normal)
Grafik pembakaran sempurna dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.1. Grafik Pembakaran Sempurna.

Pada gambar memperlihatkan suatu grafik yang menunjukan hubungan antara


tekanan dari sudut engkol mulai dari saat penyalaan sampai akir pembakaran. Dari
grafik tersebut dapat dilihat bahwa beberapa derajat setelah TMA.
Mekanisme pembakaran normal dalam motor bensin dimulai pada saat
terjadinya loncatan bunga api pada busi. Selanjutnya api membakar gas bakar yang
berada di sekelilingnya dan terus menjalar ke seluruh bagian sampai semua partikel
gas bakar terbakar habis. Mekanisme pembakaran normal dalam motor bensin
dimulai pada saat terjadinya loncatan api pada busi. Selanjutnya api membakar gas
bakar yang berada disekelilingnya dan terus menjalar sampai seluruh partikel
terbakar. Pada saat gas bakar dikompresikan , tekanan dan suhunya naik sehingga
terjadi reaksi kimia dimana molekul hidro karbon terurai dan bercampur dengan
oxygen dan udara. Bentuk ruang bakar yang dapat menimbulkan turbulensi pada
gas tadi akan membuat gas dapat bercampur secara homogen.

b. Pembakaran Tidak Sempurna (Autoignition)


Pembakaran tidak sempurna merupakan proses pembakaran
dimana sebagian bahan bakar tidak ikut terbakar, atau tidak terbakar
bersama pada saat keadaan yang dikehendaki. Bila oxygen dan
hdrokarbon tidak bercampur dengan baik maka akan terjadi
proses pembakaran tidak normal timbul asap. Pembakaran semacam ini
disebut pembakaran tidak sempurna. Akibat pembakaran tidak sempurna
yaitu: Detonasi, dan Pre-ignition
1). Detonasi
Dalam hal ini gas baru yang belum terbakar terdesak oleh gas yang yang telah
terbakar, sehingga tekanan dan suhu naik sampai keadaan hampir tebakar. Jika pada
saat ini gas terbakar dengan sendirinya maka akan timbul ledakan (detonasi) yang
menghasilkan gelombang kejutan (explosip) berupa suara ketukan (knocking noise)
yang terjadi pada akhir pembakaran. Tekanan pembakaran dalam silinder lebihcept
dari 40kg/cm2 tiap 0,001 detik. Akibatnya tenaga mesin berkurang dan akan
memperpendek umur mesin. Hal-hal yang menyebabkan knocking adalah:
a. Perbandingan kompresi yang tinggi, tekanan kompresi, suhu pemanasan campuran,
dan suhu silinder yang terlalu tinggi.
b. Pengapian yang terlalu cepat.
c. Putaran mesin rendah dan penyebaran api lambat.
d. Penempatan busi dan konstruksi ruang bakar tidak tepat, serta jarak penyebaran
api terlampau jauh.
Penyebab detonasi pada motor bensin terbagi dalam dua jenis :
a). Detonasi karena campurab bahan bakar sudah menyala sebelum busi mengeluarkan
bunga api.. Hal ini disebabkan karena kotoran-kotoran arang yang tertimbun diatas
kepla torak dan ruang bakar dan menyala terus menerus.. Untuk
menghilangkannnya kotoran-kotoran yang menenpel perlu dibersihkan.
b). Detonasi karena kecepatan pembakaran bahan bakar di sekitar busi sangat tinggi. Hal
ini mengakibatkan bahan bakar tidak dapat terbakar secara sempurna dan
meninggalkan sisa bahan bakar yang belum terbakar terkompresikan, menyebabka
suhu pembakaran naik. Bahan bakar terbakar dengan sendiirinya tanpa melalui
busi. Artinya pembakaran bahan bakar lebih cepat daripada pembakaran normal.

Gambar 1. 2. Garafik Detonasi motor.

2). Pre-ignition
Gejala pembakaran tidak sempurna adalah pre-ignation peristiwanya hampir
sama dengan knocking tetapi terjadi hanya pada saat busi belum memercikan bunga
api.
Pre-ignition
Gambar 1. 3. Grafik Pre Ignation motor.
Bahan bakar terbakar dengan sendirinya sebagai akibat dari tekanan dan suhu
yang cukup tinggi sebelum terjadinya percikan bunga api pada busi.
Jadi pre-ignation adalah peristiwa pembakaran yang terjadi sebelum sampai
pada waktu yang dikehendaki.
c. Pembakaran Tidak Lengkap
Pembakaran tidak lengkap yaitu apabila saat terjadinya loncatan bunga api pada
busi untuk membakar semua hydrogen dan oxygen yang terkandung dalam
campuran bahan bakar masih ada kelebihan atau kekurangan oxygen atau hydrogen

Anda mungkin juga menyukai