Makalah Agama Zilzia Karakter Bangsa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR

Makalah “Karakter Bangsa”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pend. Agama Islam

Dosen Pengampu

Dr. Supriadi, M. Ag.

Disusun oleh

Zilzia Rahmi Ma’ruf F1011191029

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

TAHUN AKADEMIK 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat
sederhana. Makalah ini berisikan tentang “Karakter Bangsa”.

Makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran “Pendidikan Agama
Islam”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk dan juga
berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pontianak,4 Desember 2019

Penulis

Zilzia Rahmi Ma’ruf

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4

1. Latar Belakang ............................................................................................... 4

2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

3. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 6

1. Definisi dan makna Pendidikan Karakter....................................................................... 6

2. Penyebab Terjadinya Pergeseran Nilai-Nilai Budaya...................................................... 6

3. Membangun Karakter dan Kepribadian Bangsa................................................................. 8

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 10

1. Kesimpulan .................................................................................................. 10

2. Saran ........................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia merlumekan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai
sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia
tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal
3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap
jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan
tersebut.

Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu
bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan
penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata
kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis
(hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill
dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil
dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini
mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk
ditingkatkan. Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga lemah sekali dalam penguasaan soft
skill. Untuk itu penulis menulis makalah ini, agar pembaca tahu betapa pentingnya
pendidikan karakter bagi semua orang, khususnya bangsa Indonesia sendiri.

4
B. Rumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam makalah ini yaitu :

1. Apa pengertian dari pendidikan karakter itu ?

2. Apa penyebab terjaddinya pergeseran nilai-nilai karakter bangsa ?

3. Bagaimana cara mengembalikan karakter bangsa?

C. Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu pendidikan karakter.

2. Untuk mengetahui penyebab terjaddinya pergeseran nilai-nilai karakter bangsa

3. Untuk mengetahui cara mengembalikan karakter bangsa

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi dan makna Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-
nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter
individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya
tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam
lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan. Artinya, perkembangan budaya dan
karakter dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik
dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, dan budaya bangsa. Lingkungan sosial dan
budaya bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter adalah
mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peseta didik melalui pendidikan hati, otak,
dan fisik.

Pendidikan karakter atau pendidikan watak sejak awal munculnya pendidikan oleh
para ahli dianggap sebagai suatu hal yang niscaya. John Sewey, misalnya, pada tahun 1916
yang mengatakan bahwa sudah merupakan hal yang lumrah dalam teori pendidikan bahwa
pembentukan watak merupakan tujuan umum pengajaran dan pendidikan budi pekerti di
sekolah. Kemudian pada tahun 1918 di Amerika Serikat (AS), Komisi Pembaharuan
Pendidikan Menengah yang ditunjuk oleh Perhimpunan Pendidikan Nasioanal melontarkan
sebuah pernyataan bersejarah yaitu mengenai tujuan-tujuan pendidikan umum.

2. Penyebab Terjadinya Pergeseran Nilai-Nilai Budaya

1. Pendidikan
Edward Shils dan Arnold Anderson menunjukkan peranan pendidikan dalam menanamkan
rasa loyalitas nasional dan dalam menciptakan keahlian dan sikap yang sangat diperlukan
oleh pembaharuan tekhnologi.

6
2. Ideologi
Peranan ideologi sebagai suatu alat buat mengubah perilaku dan sikap massa digarap oleh
Leonard Binder, setelah meninjau ideologi pembangunan kontemporer di Timur Tengah,
Afrika, dan Asia Selatan dan menyimpulkan bahwa segenap ideolog ini adakalanya
mempunyai pengaruh pemersatu dalam menjembatani jurang-jurang sosial dikalangan
masyarakat majemuk dan sebagai alat golongan elite buat mengubah perilaku orang banyak.

3. Pengaruh Globalisasi
Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam
mendorong berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang berlangsung. Pengaruh
globalisasi dapat menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lainnya.
Globalisasi akan membawa perspektif baru bagi dunia tanpa batas yang saat ini diterima
sebagai realita masa depan yang akan mempengaruhi perkembangan budaya dan membawa
perubahan baru. Dan jelaslah dalam globalisasi muncul pergeseran sebagai akibat pengaruh
globalisasi yang mambawa peubahan besar dari semua sector kehidupan.

4. Respon Dari Masyarakat Selaku Penerima Perubahan


Banyak masyarakat mempunyai respon beda tentang pengaruh global. Biasanya Masyarakat
tradisional cenderung sulit menerima budaya asing yang masuk ke lingkungannya, namun
ada juga yang mudah menerima budaya asing dalam kehidupannya. Ini tergantung dari
masing-masing individu ada yang negative responnya dan ada juga yang positif responnya.
Pada masyarakat tradisional, umumnya unsur budaya yang membawa perubahan sosial
budaya dan mudah diterima masyarakat adalah, jika:
1. Unsur kebudayaan tersebut membawa manfaat yang besar,
2. Peralatan yang mudah dipakai dan memiliki manfaat,
3. Unsur kebudayaan yang mudah menyesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima
unsur tersebut.

5. Pengaruh Modernisasi
Salah satu efek dari modernisasi adalah pergeseran nilai. Hal ini bisa dilihat dari perubahan
yang terjadi dalam masyarakat. Ketika ada unsur baru yang menarik di hati, maka masyarakat
pun dengan perlahan tapi pasti akan mengikut pada nilai tersebut. Jika melihat perihal

7
masyarakat kita, pergeseran nilai budaya memang wajar terjadi. Setidaknya ini terjadi karena
efek dari modernisasi dan globalisasi. Terkadang juga nilai budaya yang telah lama dipegang
menjadi sedemikian mudah untuk dilepaskan. Itu dikarena terlalu kerasnya tarikan
modernitas. Modernitas seharusnya dimaknai sebagai pertemuan dari berbagai unsur dalam
bumi. Ada kebaikan ada keburukan, ada tinggi ada rendah, ada atas ada bawah. Kita perlu
selektif dalam mengadopsi unsur budaya yang masuk. Jangan sampai pranata sosial yang
telah lama dibangun kemudian runtuh hanya persoalan kemilau modernitas.

6. Kemajuan Pariwisata
Paradigma pembangunan di banyak negara kini lebih berorientasi kepada pengembangan
sektor jasa dan industri, termasuk di dalamnya adalah industri pariwisata. Demikian juga
halnya yang berlangsung di Indonesia dalam tiga dasawarsa terakhir, aktivitas sektor
pariwisata telah didorong dan ditanggapi secara positif oleh pemerintah dengan harapan dapat
menggantikan sektor migas yang selama ini menjadi primadona dalam penerimaan devisa
negara. Apabila tingkat massifitas kedatangan turis ini cukup tinggi maka ada kemungkinan
terjadi “perkawinan” antara dua unsur kebudayaan yang berbeda. Dari pertemuan atau
komunikasi antar pendukung-pendukung kebudayaan yang berbeda tersebut, akan muncul
peniru-peniru perilaku tertentu atau muncul pola perilaku tertentu.

7. Pergeseran Budaya
Dalam perspektif fungsionalisme, perubahan budaya masyarakat pedesaan ini terjadi diawali
dengan adanya tekanan dari pemerintah (misalnya peraturan, sanksi, iming-iming) lalu ada
penolakan dari sistem lama, integrasi antara keduanya dan akhirnya dicapai titik
keseimbangan baru. Karena pada awalnya terjadi kesenjangan budaya, maka pemerintah
membutuhkan agen-agen penyalur perubahan budaya ini. Pada masa orde baru, elite
pemerintahan birokrasi desa yang dipantau ketat berperan aktif dalam menyalurkan
perubahan kebudayaan ini.

3. Membangun Karakter dan Kepribadian Bangsa

Membangun karakter bangsa adalah membangun pandangan hidup, tujuan hidup,


falsafah hidup, rahasia hidup serta pegangan hidup suatu bangsa. Sebagai bangsa, bangsa

8
Indonesia telah memiliki pegangan hidup yang jelas. Dimulai sejak dikumandangkannya
Proclamation of Independence Indonesia dan dicetuskannya declaration of Independence
sebagai cetusan kemerdekaan dan dasar kemerdekaan, sekaligus menghidupkan kepribadian
bangsa Indonesia dalam arti kata yang seluas-luasnya meliputi kepribadian politik,
kepribadian ekonomi, kepribadian sosial, kepribadian kebudayaan dan kepribadian nasional.
Membangun karakter sangat diperlukan dalam memaknai kehidupan merdeka yang telah
dicapai oleh bangsa kita atas karunia Tuhan. Pembentukan karakter adalah proses
membangun dari bahan mentah menjadi cetakan yang sesuai dengan bakat masing-masing.
Pendidikan adalah proses pembangunan karakter. Pembangunan karakter merupakan proses
membentuk karakter, dari yang kurang baik menjadi lebih baik, tergantung pada bekal
masing-masing. Mau dibawa kemana karakter tersebut dan mau dibentuk seperti apa
nantinya, tergantung pada potensinya dan juga tergantung pada peluangnya.

Solusi dalam penguatan karakter, harus dilakukan terus menerus kepada generasi
muda agar gigih menuntut ilmu. Generasi muda harus memiliki semangat kerja sama tim
yang kuat, sehingga permasalahan dapat diatasi dan sebagai alat pemersatu bangsa. Generasi
muda juga harus berani mengambil keputusan.

Memiliki rasa disiplin yang tinggi dalam segala kegiatan. Bersikap kooperatif,
memiliki komitmen yang kuat, dan memiliki inisiatif. “Mengutip pernyataan Albert Enstein,
kebanyakan orang mengatakan kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar.

Adapun nilai-nilai karakter yang harus dimiliki, yakni religius, jujur, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokrasi, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat atau komunikatif, tolerasi, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, rasa ingin tahu dan tanggung jawab. “Sikap itu yang merupakan
wujud generasi muda membela negara,” tuturnya.

9
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-
nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter
individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya
tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam
lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan.

Strategi-strategi dalam Perkembangan Pendidikan Berkarakter salah satunya adalah Strategi


Pendidikan Karakter melalui Multiple Intelligence (Multiple Talent Approach) Strategi ini
bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang merupakan Pengembangan
potensi yang membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.

2. Saran
Pemerintah harus selalu memantau atau mengawasi dunia pendidikan, karena dari dari
dunia pendidikan Negara bisa maju dan karena dunia pendidikan juga Negara bisa hancur,
bila pendidikan sudah disalah gunakan.
Selain mengajar, seorang guru atau orang tua juga harus mendo’akan anak atau muridnya
supaya menjadi lebih baik, bukan mendo’akan keburukan bagi anak didiknya.
Guru harus memberikan rasa aman dan keselamatan kepada setiap peserta didik di dalam
menjalani masa-masa belajarnya, karena jika tidak semua pembelajaran yang di jalani anak
didik akan sia-sia.

10
Daftar Pustaka

Ananta Pramoedya Toer.2006. Anak Semua Bangsa.Jakarta : Lentera Dipantar

Depdiknas, 2003, Undang-undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan


Nasional, www.depdiknas.go.id

Goble, G Frank.1991.Mazhab Ketiga : Psikologi Humanistik Abraham Maslow.


Yogyakarta.Penerbit Kanisius

http://berbagireferensi.blogspot.com/2011/10/pengembangan-pendidikan-dan budaya-
dan.html

Muin,Fachtul.2011.Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan praktik.Yogyakarta : Arr-


ruzz Media

Rachman, Maman. 2000. Reposisi, Reevaluasi, dan Redefinisi Pendidikan Nilai Bagi
Generasi Muda Bangsa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun Ke-7

Budi Hardiman. 2001. Pendidikan Moral sebagai Pendidikan Keadilan dalam Pendidikan:
Kegelisahan Sepanjang Zaman. Yogyakarta: Kanisius

Sri Narwanti. 2011. Pendidikan Karakter (Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter


Dalam Mata Pelajaran). Yogyakarta: Familia.

http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakter-dalam-melengkapi-
kepribadian/

11

Anda mungkin juga menyukai