LAPORAN PENDAHULUAN SELULITIS PEDIS DISTRA Baru

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN SELULITIS PEDIS DISTRA

1. Pengertian Selulitis

Selulitis merupakan inflamasi jaringan subkutan dimana proses inflamasi,

yang umumnya dianggap sebagai penyebab adalah bakteri S.aureus dan atau

Streptococcus (Muttaqin Arif, 2013).

Selulitis adalah infeksi infeksi dermis dan jaringan subkutan akut yang

menyebabkan inflamesi sel, dapat mengakibatkan kerusakan kulit seperti

gigitan atau luka, progonosis biasanya baik dengan tperapi yang teratur,

dengan penyakit lainnya seperti diabetes meningkatkan resiko terbentuknya

Selulitis atau penyebaran Selulitis (Kimberly, 2012)

Selulitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan subkutan, pada orang-

orang dengan imunitas normal, biasanya disebakan oleh streptococcus

pyrogenes. Erisipeles adalah istilah untuk Selulitis streptokokus yang

superfesial dimana tepinya berbatas tegas (Robin, 2005)

Selulitis mengenai semua lapisan kulit dan dapat disebabkan oleh

S.pyogenes, S, aureus, pasteurella multocida, atau kadang - kadang, vibrio

laut atau basilus gram-negatif (stephen, 2009)

2. Etiologi Selulitis

Selulitis berasal dari bakteri Streptococcus sp. Mikroorganisme lainnya

negatif anaerob seperti Prevotella, Porphyromona dan Fusobacterium

odontogenik pada umumnya merupakan infeksi campuran dari berbagai

macam bakteri, baik bakteri aerob maupun anaerob mempunyai fungsi yang

sinergis. Infeksi Primer Selulitis dapat berupa perluasan infeksi/abses

periapikal, osteomyielitis dan perikoronitis yang dihubungkan dengan erupsi

gigi molar tiga rahang bawah, ekstraksi gigi yang mengalami infeksi

periapikal/perikoronal, penyuntikan dengan menggunakan jarum yang tidak


steril, infeksi kelenjar ludah (Sialodenitis), fraktur compound maksila /

mandibula, laserasi mukosa lunak mulut serta infeksi sekunder dari oral

malignancy. Penyebab dari Selulitis menurut Isselbacher adalah bakteri

streptokokus grup A, streptokokus piogenes dan stapilokokus aureus.

Penyebab Selulitis paling sering pada orang dewasa adalah

Staphylococcus aureus dan Streptokokus beta hemolitikusgrup A sedangkan

penyebab Selulitis pada anak adalah Haemophilus influenzatipe b (Hib),

Streptokokus beta hemolitikusgrup A, dan Staphylococcus aureus.

Streptococcuss beta hemolitikusgroup B adalah penyebab yang jarang pada

Selulitis.

Selulitis pada orang dewasa imunokompeten banyak disebabkan oleh

Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus sedangkan pada ulkus

diabetikum dan ulkus dekubitus biasanya disebabkan oleh organisme

campuran antara kokus gram positif dan gram negatif aerob maupun

anaerob. bakteri mencapai dermis melalui jalur eksternal maupun

hematogen. Pada imunokompeten perlu ada kerusakan barrier kulit,

sedangkan pada imunokopromais lebih sering melalui aliran darah. onset

timbulnya penyakit ini pada semua usia. (Gillespie, 2009)

3. Patofisiologi Selulitis

Kerusakan integritas kulit hampir selalu mendahului infeksi, karena

organisme invasif menyerang area yang terganggu, kejadian ini membuat sel

pertahanan kewalahan, seiring perkembangan Selulitis, organisme

menyerang jaringan disekitar lokasi luka awal (Kimberly, 2012).

Bakteri patogen yang menembus lapisan luar menimbulkan infeksi pada

permukaan kulit atau menimbulkan peradangan, penyakit infeksi sering

berjangkit pada orang gemuk, rendah gizi, kejemuan atau orang tua pikun

dan pada orang kencing manis yang pengobatannya tidak adekuat. Gambaran
klinis eritema lokal pada kulit dan system vena dan limfatik pada kedua

ektrimitas atas dan bawah.Pada pemeriksaan ditemukan kemerahan yang

karakteristik hangat, nyeri tekan, demam dan bakterimia.

Selulitis yang tidak berkomplikasi paling sering disebabkan oleh

streptokokus grup A, sterptokokus lain atau staphilokokus aureus, kecuali

jika luka yang terkait berkembang bakterimia, etiologi microbial yang pasti

sulit ditentukan, untuk absses lokalisata yang mempunyai gejala sebagai lesi

kultur pus atau bahan yang diaspirasi diperlukan. meskipun etiologi abses ini

biasanya adalah stapilokokus, abses ini kadang disebabkan oleh campuran

bakteri aerob dan anaerob yang lebih kompleks. bau busuk dan pewarnaan

gram pus menunjukkan adanya organisme campuran.

Ulkus kulit yang tidak nyeri sering terjadi. lesi ini dangkal dan

berindurasi dan dapat mengalami super infeksi. etiologinya tidak jelas, tetapi

mungkin merupakan hasil perubahan peradangan benda asing, nekrosis, dan

infeksi derajat rendah.

4. Manifestasi Klinis

Gambaran klinis tergantung akut atau tidaknya infeksi. Umumnya

semua bentuk ditandai dengan kemerahan dengan batas jelas, nyeri tekan

dan bengkak. Penyebaran perluasan kemerahan dapat timbul secara cepat di

sekitar luka atau ulkus disertai dengan demam dan lesu. Pada keadaan akut,

kadang-kadang timbul bula. Dapat dijumpai limfadenopati limfangitis.

Tanpa pengobatan yang efektif dapat terjadi supurasi lokal (flegmon,

nekrosis atau gangren)

Selulitis biasanya didahului oleh gejala sistemik seperti demam,

menggigil, dan malaise. Daerah yang terkena terdapat 4 kardinal peradangan

yaitu rubor (eritema), color (hangat), dolor (nyeri) dan tumor


(pembengkakan). Lesi tampak merah gelap, tidak berbatas tegas pada tepi

lesi tidak dapat diraba atau tidak meninggi. Pada infeksi yang berat dapat

ditemukan pula vesikel, bula, pustul, atau jaringan neurotik. ditemukan

pembesaran kelenjar getah bening regional dan limfangitis ascenden. pada

pemeriksaan darah tepi biasanya ditemukan leukositosis.

Periode inkubasi sekitar beberapa hari, tidak terlalu lama. gejala

prodormal berupa malaise anoreksia, demam, menggigil dan berkembang

dengan cepat, sebelum menimbulkan gejala-gejala khasnya. Pasien

imunokompromais rentan mengalami infeksi walau dengan patogen yang

patogenisitas rendah. Terdapat gejala berupa nyeri yang terlokalisasi dan

nyeri tekan. Jika tidak diobati, gejala akan menjalar ke sekitar lesi terutama

ke proksimal. Kalau sering residif di tempat yang sama dapat terjadi

elefantiasis.

Lokasi Selulitis pada anak biasanya di kepala dan leher, sedangkan pada

orang dewasa paling sering di ekstremitas karena berhubungan dengan

riwayat seringnya trauma di ekstremitas. pada penggunaan salah obat, sering

berlokasi di lengan atas. Komplikasi jarang ditemukan, tetapi termasuk

glomerulonefritis akut (jika disebabkan oleh strain nefritogenik

streptococcus, limfadenitis, endokarditis bakterial subakut). kerusakan

pembuluh limfe dapat menyebabkan Selulitis rekurens.

Kulit merupakan organ luas yang dapat bertindak sebagai jalan masuk ke

infeksi sistemik. Selulitis menyebabkan kemerahan atau peradangan yang

terlokalisasi. Kulit tampak merah, bengkak, licin disertai nyeri tekan dan

teraba hangat.Ruam kulit muncul secara tiba-tiba dan memiliki batas yang

tegas. Bisa disertai memar dan lepuhan-lepuhan kecil (Stephen, 2009)

5. Komplikasi

(Kimberly, 2012)
a. Sepsis : Kondisi medis serius dimana terjadi peradangan seluruh tubuh

akibat infeksi.

b. Trombosis Vena Profunda : Peradangan pada dinding vena serta

tertariknya trombosit dan leokosit pada dinding yang mengalami

radang.

c. Perburukan Selulitis

d. Abses lokal : Pengumpulan nanah akibat infeksi bakteri.

e. Tromboflebitis : Kondisi dimana terbentuknya bekuan dalam vena

sekunder akibat inflamasi atau trauma dinding vena karena obstruksi

vena sebagian.

f. Limfangitis : Merupakan infeksi pembuluh limfa.

g. Amputasi : Suatu keadaan ketiadaan sebagian atau seluruh anggota

gerak, prosedur pemotongan.

6. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium (Kimberly, 2012) :

a. Hitung Leokosit menunjukan leukositosisi ringan

b. Laju endap darah menunjukan peningkatan ringan

c. Kultur dan pewarna gram dapat menunjukan organisme penyebab

7. Penatalaksanaan dan Pengobatan

(Kimberly, 2012)

a. Anti Biotik, seperti sefuroksim sefuroksim dan sefaleksin.

b. Anti Jamur Topikal, seperti mupirosin

c. Analgesik, seperi ibuprofen

d. Pembedahan, seperti trakeostomi mungkin diperlukan bagi Selulitis berat

pada kepala dan leher, Mungkin diperlukan drainase abses, Amputasi

(dengan Selulitis yang membentuk gas (ganggren))

Anda mungkin juga menyukai