Integrasi Numerik Dengan Metode Kuadratur Gauss

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH

METODE NUMERIK

INTEGRASI NUMERIK DENGAN METODE KUADRATUR GAUSS-LEGENDRE


MENGGUNAKAN PENDEKATAN INTERPOLASI HERMITE DAN POLINOMIAL
LEGENDRE

Dosen Pengampu :
Muhammad Islahul Mukmin, M.Si., M.Pd.

Oleh :

Muhamad Abror Badruttamam 17190022


Faiszatun Nisak 17190017

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Integrasi Numerik merupakan metode aproksimasi untuk memperoleh nilai
integral suatu fungsi secara numerik. Metode ini digunakan pada fungsi-fungsi yang
diintegralkan secara analitik agak sulit. Salah satu metode aproksimasi integral
menggunakan Metode Kuadratur Gauss-Legendre, karena metode ini memiliki error
yang kecil dan perumusan yang sederhana. Untuk mendapatkan perumusan tersebut
diperlukan fungsi pembobot dengan pendekatan Interpolasi Hermite. Interpolasi
Hermite membentuk polinomial yang berderajat 2𝑛 − 1 dan titik yang digunakan
sebanyak n titik, dimana setiap titik-titik tersebut merupakan pembuat nol pada
polinomial Legendre (𝑝𝑛 (𝑥) = 0)dan terletak pada interval [−1,1]
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memahami integrasi numerik dengan metode kuadratur Gauss-
Legendre menggunakan pendekatan interpolasi hermite dan polinomial legendre?
2. Bagaimana cara menggunakan rumus integrasi numerik dengan metode kuadratur
Gauss-Legendre menggunakan pendekatan interpolasi hermite dan polinomial
legendre?
C. Tujuan
1. Memahami integrasi numerik dengan metode kuadratur Gauss-Legendre
menggunakan pendekatan interpolasi hermite dan polinomial legendre.
3. Memahami cara menggunakan rumus integrasi numerik dengan metode kuadratur
Gauss-Legendre menggunakan pendekatan interpolasi hermite dan polinomial
legendre.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Integrasi Numerik
Aproksimasi integrasi dalam metode numerik dapat terbagi menjadi dua
bagian besar berdasarkan cara pengambilan panjang interval1. Kedua macam metode
aproksimasi tersebut bertujuan untuk memperoleh ketelitian yang lebih mendekati
nilai sebenarnya dan kedua metode tersebut yaitu:
1) Metode Newton-Cotes
Dalam pendekatan metode numerik dengan aturan Newton Cotes, fungsi
integral 𝑓(𝑥) dihampiri dengan polinom 𝑝𝑛 (𝑥). Selanjutnya integrasi dilakukan
terhadap 𝑝𝑛 (𝑥) karena suku-suku polinom lebih mudah untuk diintegrasikan.
Adapun perumusan dengan metode Newton-Cotes yaitu: Rumus trapesium,
Rumus Simpson 1/3, Rumus Simpson 3/8, Rumus Boole.
2) Metode Kuadratur Gauss
Pendekatan lain dengan metode Kuadratur Gaus, nilai integrasi numerik cukup
diperoleh dengan menghitung nilai fungsi 𝑓(𝑥) pada beberapa titik tertentu. Pada
Metode Kuadratur Gaus terdapat dua perumusan untuk mendapatkan nilai
integrasi numerik, yaitu: Kuadratur Gaus-Legendre dan Kuadratur Clenshaw-
Curtis. Metode Kuadratur Gauss-Legendre dan Metode Kuadratur Clenshaw-
Curtis adalah metode aproksimasi integral yang memiliki ketelitian yang hampir
sama, namun Metode Gaus-Legendre cenderung lebih sederhana dan lebih mudah
dimengerti2.
Perumusan dengan Kuadratur Gaus pada aproksimasi integrasi 𝑓(𝑥) dengan
interval [−1,1] untuk 𝑛 titik yang besar (𝑛 ≥ 3) membutuhkan perhitungan yang
rumit. Oleh karena itu perlu cara lain untuk perhitungannya, yaitu dengan
menggunakan rumus interpolasi Hermite. Interpolasi tersebut membentuk
polinomial yang berderajat 2𝑛 − 1 dengan menggunakan n titik, dengan
memisalkan n titik tersebut adalah titik-titik pembuat nol pada polinomial
Legendre. Kemudian dengan menggunakan titik-titik pembuat nol polinomial
Legendre maka diperoleh perumusan yang dinamakan Integrasi Kuadratur Gaus-
Legendre.

1
Rinaldi Munir. 2003. Metode Numerik, Edisi ke-5. Informatika. Bandung.
2
Francis Scheid. 1988. Numerical Analysis, 2nd Edition. McGraw-Hill.
B. Kuadratur Gauss-Legendre dengan n titik
Misalkan diberikan sebuah fungsi 𝑓(𝑥) . Fungsi 𝑓(𝑥) ini dapat dihampiri
dengan menggunakan definisi sebagai berikut
𝑓(𝑥) = 𝐻𝑛 (𝑥) + 𝜀𝑛 (𝑥)............(2.1)
dengan
𝑛 𝑛

𝐻𝑛 (𝑥) = ∑ 𝑦𝑖 ℎ𝑖 (𝑥) + ∑ 𝑦 ′ 𝑖 ℎ̃𝑖 (𝑥)


𝑖=1 𝑖=1

Untuk mendapatkan rumus integrasi pada interval [−1,1] maka kedua ruas
1 1 1
pada persamaan (2.1) diintegrasikan menjadi ∫−1 𝑓(𝑥) = ∫−1 𝐻𝑛 (𝑥) + ∫−1 𝜀𝑛
Diketahui bahwa polinomial Legendre yang berderajat 𝑛 adalah sebagai
berikut
1 𝑑𝑛
𝑝𝑛 (𝑥) = (𝑥 2 − 1)𝑛
2𝑛 𝑛! 𝑑𝑥 𝑛
2𝑛 (𝑛!)2
dengan (𝑥 2 − 1)𝑛 polinom berderajat 2n, sehingga 𝜓𝑛 (𝑥) = (2𝑛)!
𝑝𝑛 (𝑥).

Jadi
1 1
1
∫ ℎ̃𝑖 (𝑥)𝑑𝑥 = ∫ 𝑝 (𝑥)𝑙𝑖 (𝑥)𝑑𝑥
−1 𝑝′ 𝑛 (𝑥𝑖 ) −1 𝑛
 Rumus Bobot
𝑤𝑖= −2
(𝑛+1)𝑝′ 𝑛 (𝑥𝑖 )𝑝𝑛 +1(𝑥𝑖 )

 Rumus Galat (Error) Kuadratur Gauss-Legrende


1 𝑓 (2𝑛) 1
𝐸𝑛 (𝑓) = ∫−1 𝜀𝑛 (𝑥)𝑑𝑥 = (2𝑛)! (𝜀) ∫−1[𝜑(𝑥)]2 𝑑𝑥, 𝜀𝜖[−1,1]
𝑃𝑛(𝑥)
Dengan 𝜑(𝑥) = . Dengan menggunakan teorema 2.1 diketahui bahwa
𝐴𝑛

Jika 𝑛 → ∞, maka 𝑒𝑛 → 0.
Misalkan nilai maksimum fungsi 𝑓(𝑥) pada turunan ke- 2𝑛 sebagai berikut
|𝑓 2𝑛 (𝑥)|
𝑀2𝑛 = max , 𝑛 ≥ 0,
−1≤𝑥≤1 (2𝑛)!

Dengan 𝑓(𝑥): fungsi yang dapat diturunkan tak terbatas pada [-1,1],
terdapat supremum untuk untuk 𝑛 ≥ 0 maka 𝑀2𝑛 < ∞. Sehingga didapatkan
bentuk galat (error) yang lebih mudah di pahami sebagai berikut,
𝜋
|𝐸𝑛 (𝑓)| ≤ 𝑀2𝑛 .
4𝑛
BAB III
KESIMPULAN

Perumusan kuadratur Gauss-Legendre pada aproksimasi integrasi 𝑓(𝑥) pada


interval [-1,1], didefinisikan sebagai berikut:
1
∫−1 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∑𝑛𝑖=1 𝑓(𝑥𝑖 ) 𝜔𝑖 + 𝐸𝑛 (𝑓),

Dengan 𝑥𝑖 adalah titik-titik pembuat nol (𝑝𝑛 (𝑥)), 𝑓(𝑥𝑖 ) adalah fungsi dengan
variabel 𝑥𝑖 ; 𝜔𝑖 adalah interval yang ditentukan (bobot); 𝐸𝑛 (𝑓) adalah galat atau error
aproksimasi sebagai berikut
−2
𝜔𝑖 = (𝑛+1)𝑝′
𝑛 (𝑥𝑖 )𝑝𝑛+1 (𝑥𝑖 )

22𝑛+1 (𝑛!)4 𝑓 (2𝑛) (𝜀)


𝐸𝑛 (𝑓) = (2𝑛+1)[(2𝑛)!]2 ∙ (2𝑛)!
, 𝜀𝜖[−1,1].

Dengan asumsi 𝑓(𝑥) dapat diturunkan 2𝑛 kali dan kontinu pada [-1,1].
DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, E.Kendall. 1989. An Introduction to Numerical Analysis, Second Edition.


John Wiley.
Munir, Rinaldi. 2003. Metode Numerik, Edisi ke-5. Informatika. Bandung.
Scheid, Francis. 1988. Numerical Analysis, 2nd Edition. McGraw-Hill.
Susatio, Yerri. 2005. Metode Numerik Berbasis MathCAD. Andi. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai