Pengertian Sentralisasi (Bahan)
Pengertian Sentralisasi (Bahan)
Pengertian Sentralisasi (Bahan)
8:20 PM
Indonesia adalah negara kesatuan. Di dalam konsepsi negara kesatuan,
kedaulatan adalah tunggal. Maksudnya di sini adalah di dalam negara
tersebut tidak ada kedaulatan yang menjadi hak atau dimiliki oleh
kesatuan – kesatuan pemerintahan di dalamnya. Sekalipun ada kesatuan
– kesatuan pemerintahan di dalam pemerintahan pusat, mereka tidak
memiliki kekuasaan untuk membentuk UU/UUD. Hal tersebut sangat
berbeda dengan negara federal, dimana negara – negara bagian
mempunyai kekuasaan untuk membentuk UUD/UU.
Dimulai dari sentralisasi, kita kupas sedikit mengenai hal ini. Apa itu
sentralisasi? Apa hubungannya dengan pemerintahan? Jelas sangat
berhubungan. Secara etimologis, sentralisasi berasal dari bahasa inggris
yang berasal dari kata centre yaitu pusat atau tengah. Menurut B.N.
Marbun dalam bukunya Kamus Politik mengatakan bahwa sentralisasi
yang pahamnya kita kenal dengan sentralisme adalah pola kenegaraan
yang memusatkan seluruh pengambilan keputusan politik ekonomi, sosial
di satu pusat.
Desentralisasi
Secara etimologi desentralisasi berasal dari bahasa latin, yaitu ‘de’ yang
berarti lepas, dan ‘centrum’ yang berarti pusat. Decentrum berarti
melepas dari pusat. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang dari
pusat kepada daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri, namun
tidak untuk semua hal, kemananan, hukum dan kebijakan fiskal adalah
beberapa hal yang masih terpusat, namun ada pendelegasian kepada
daerah.
Segala hal yang telah pusat berikan, yaitu wewenang dan tanggung jawab
yang diserahkan menjadi tanggung jawab daerah baik politik
pelaksanaannya, rencana, pembiayaan, dan pelaksanaan adalah
wewenang dan tanggung jawab daerah itu sendiri.
Contoh dari desentralisasi salah satunya adalah di intansi dinas yang ada
di daerah, misalnya Dinas Pendidikan yang mengatur bagaimana pola –
pola pendidikan, Dinas Perikanan yang mengatur bagaimana potensi
perikanan yang ada di suatu daerah, dan lain-lain.
Desentralisasi menurut Rondinelli mencakup dekosentrasi, devolusi,
pelimpahan pada lembaga semi otonom (delegasi), dan pelimpahan
fungsi pemerintahan tertentu pada lembaga non-pemerintah (privatisasi).
Dekonsentrasi merupakan bentuk dari sentralisasi dan juga desentralisasi,
ada pelimpahan wewenang di sini, tapi tak seluas desentralisasi. Menurut
Harold F. Aldelfer (19964:176) menjelaskan bahwa pelimpahan wewenang
dalam bentuk dekonsentrasi semata – mata menyusun unit administrasi
atau field administration, baik tunggal ataupun ada dalam hierarki, baik
itu terpisah atau tergabung, dengan perintah mengenai apa yang
seharusnya mereka kerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Tidak ada
kebijakan yang dibuat di tingkat lokal serta tidak ada keputusan
fundamental yang diambil. Badan pusat memiliki semua kekuasaan dalam
dirinya sementara pejabat lokal merupakan bawahan sepenuhnya dan
mereka hanya menjalankan perintah.
Pejabat di daerah yang dimaksud adalah para orang – orang diangkat oleh
pemerintah pusat yang kemudian ditempatkan di daerah – daerah
tertentu. Pada dekosentrasi, wewenang yang diberikan adalah sebatas
wewenang administrasi yaitu implementasi kebijkan publik sedangkan
kebijakan politiknya tetap berada di pusat. Karena itu, pejabat yang
diangkat oleh pemerintah pusat tersebut dalam menjalankan seluruh
tugas yang dia emban di suatu daerah, bertanggung jawab bukan kepada
masyarakat yang dilayaninya, melainkan bertanggung jawab kepada
pejabat pusat yang telah mengangkatnya atau menyerahkan wewenang
kepadanya. Salah satu contoh dari dekonsentrasi adalah kantor pelayanan
pajak. Dimana intansi tersebut tetap dalam status pusat namun para
pejabatnya ditempatkan di beberapa daerah.
dikutip dari :http://djangka.com/2012/04/30/sentralisasi-desentralisasi-dan-dekonsentrasi-
suatu-pengertian/
A. Sentralisasi
B. Desentralisasi
2. Pertahanan
3. Keamanan
4. Peradilan
5. Moneter
6. Fiskal
7. Agama
yang merupakan kajian wewenang pemerintah pusat.
2. Fungsi yang diserahkan dapat dirinci atau merupakan fungsi yang tersisa (residual
function).
Sumber:
Arenawati. 2011. Bahan Ajar Administrasi Pemerintahan Daerah: Sejarah, Konsep, dan Praktik Otonomi
Daerah. Serang.
Romli, Lili. 2007. Potret Otonomi Daerah dan Wakil Rakyat di Tingkat Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widjaja, HAW. 2007. Penyelenggaraan otonomi di Indonesia dalam rangka Sosialisasi UU No. 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Dalam suatu pemerintahan di negara butuh kerjasama yang bagus dalam kekuasaan,
pelimpahan dan pembagian wewenang antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
supaya tercapai kondisi yang baik (good condition).
Nah biar tercapainya kondisi yang baik tadi, pemerintah memiliki pengaturan wewenang.
Sekarang dikenal ada 3 wewenang dalam sistem pemerintahan di Indonesia, yaitu :
1. Asas Sentralisasi
2. Asas Desentralisasi
3. Asas Dekonsentrasi
Biar kalian paham mengenai 3 asas atau sistem yang masih/pernah berlaku di Indonesia
tersebut, Eduspensa.id akan bahas mengenai :
Pengertian Sentralisasi
Pengertian Desentralisasi
Pengertian Dekonsentrasi
Kelebihan dan Kekurangan
Serta Contohnya biar lebih paham
Daftar Isi
A. Pengertian Sentralisasi
o Kelebihan Asas Sentralisasi
B. Pengertian Desentralisasi
C. Pengertian Dekonsentrasi
o Sebarkan ini:
A. Pengertian Sentralisasi
Sentralisasi adalah sebuah penyerahan kekuasaan dan juga wewenang pemerintahan secara
penuh kepada pemerintah pusat.
Pemerintah yang dimaksud dalam asas tersebut merupakan Presiden dan Dewan Kabinet.
Sedangkan yang dimaksud dengan wewenang adalah kewenangan politik serta kewenangan
administrasi.
Kewenangan politik merupakan sebuah kewenangan yang membuat dan juga memutuskan
kebijakan, sedangkan yang dimaksud dengan kewenangan administrasi adalah sebuah
kewenangan dalam melaksanakan kebijakan.
Kelebihan Asas Sentralisasi
Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien, karena seluruh aktivitas organisasi terpusat
sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain, dalam hal ini satu aset dapat dipergunakan
secara bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang
berbeda-beda.
Kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di
pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama
Kualitas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas.
Melahirkan suatu pemerintah yang otoriter sehingga tidak mengakui akan hak-hak daerah.
Kekayaan nasional, kekayaan daerah telah dieksploitasi untuk kepentingan segelintir elite
politik.
Bagian lembaga keamanan Negara seperti TNI melindungi NKRI dari tiga titik pusat yaitu
udara, darat dan laut.
Bank Indonesia, yang menjadi pusat dari semua pengaturan kebijakan moneter dan juga
fiskal.
B. Pengertian Desentralisasi
Desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintah dari pusat kepada daerah. Pelimpahan
wewenang kepada Pemerintahan Daerah, semata- mata untuk mencapai suatu pemerintahan
yang efisien. Pelimpahan wewenang tersebut menghasilkan otonomi. Otonomi itu sendiri
adalah kebebasan masyarakat yang tinggal di daerahnya itu sendiri untuk mengatur dan
mengurus kepentingannya sendiri.
Bentuk aplikasi Desentralisasi = Otonomi. Kewenangan dan tanggung jawab jadi milih
daerah itu sendiri, baik dari segi implementasi kebijakan, perencanaan dan pendanaan.
Pemerintah daerah tak perlu menunggu instruksi dari pusat untuk menuntaskan masalah
Hubungan antar pemerintah pusat dengan daerah dapat meningkatkan gairah kerja
Mengurangi Biokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat segera dilaksanakan
Memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk memperoleh keseragaman dan
kesederhanaan.
Dinas Pendidikan menjadi pengatur bagaimana pola pendidikan yang akan dijalankan.
C. Pengertian Dekonsentrasi
Secara politis eksistensi dekonsentrasi akan dapat mengurangi keluhan di daerah terhadap
kebijakan pemerintah pusat.
Memungkinkan terjadinya kontak secara langsung antara pemerintah dengan rakyat.
Dapat menjadi alat yang efektif untuk menjadmin persatuan dan kesatuan nasional.
Devolusi
Devolusi adalah penyerahan tugas-tugas dan fungsi-fungsi kepada tingkat-tingkat sub
nasional dari pemerintah yang mempunyai tingkat otonomi tertentu dalam melaksanakan
tugas-tugas dan fungsi-fungsi tersebut.
Privatisasi
Privatisasi (istilah lain: denasionalisasi) adalah proses pengalihan kepemilikan dari milik
umum menjadi milik pribadi. Lawan dari privatisasi adalah nasionalisasi.
Gambaran Umum
Privatisasi sering diasosiasikan dengan perusahaan berorientasi jasa atau industri, seperti
pertambangan, manufaktur atau energi, meski dapat pula diterapkan pada aset apa saja,
seperti tanah, jalan, atau bahkan air.
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa, serta dari pemerintah
kabupaten, atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban
melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.Dana
Tugas Pembantuan (TP) adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah
dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
tugas pembantuan.
Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi
December 6th, 2011 • Related • Filed Under
Kualifikasi utama yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi.
Konsekkuensi organisasi yang menggunakan staf yaitu menambah biaya
administrasi struktur orgasisasi menjadi komplek dan kekuasaan, tanggung jawab serta
akuntabilitas. yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi.
Wewenang staf Yaitu hak para staf atau spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi
konsultasi pada personalia yang tinggi, Hal yang perlu diperintahkan dalam mendelegasikan
suatu kegiatan kepada orang yang ditujuk yaitu:
• Menetapkan dan memberikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan
• Melimpahkan sebagian wewenangnya kepada orang yang di tunjuk
• Orang yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan
agar tercapainya tujuan.
• Menerima hasil pertanggung jawaban bawahan atas kegiatan yang dilimpahkan.
wewenang staf fungsional, adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-
satuan lini.
Chester Bamard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat
kewenangan bila memenuhi:
1.Memahami komunikasi tersebut
2.tidak menyimpang dari tujuan organisasi
3.tidak bertentangan dengan kepeningan pribadi
4.Mampu secara mental dan fisik untuk mengikutinya
Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat di taati oleh bawahan maka diperlukan
adannya.
Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk melakukan hak tersebut, dengan cara
mempengaruhi individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya kekuasaan dibagi menjadi 2
yaitu:
1.Kekuasaan posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang formal, besarnya ini
tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut.
2.Kekuasaan pribadi ( personal power ) berasal dari para pengikut dan didasarkan pada
seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada pimpinan.
Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang diperlukan agar manajer dapat menggunakan dan memanfaatkan
sumber–sumber daya ekonomi yang dimiliki secara optimal. Hal ni berarti semakin
diperlukan adanya pendelegasian kekuasaan, yang berarti bahwa pendelegasian wewenang
prosesnya selalu di ikuti dengan pembebanan tugas dan tanggung jawab.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam melakukan pendelegasian wewenang itu
meliputi tiga tahap penting yaitu :
Tahap Pertama,
Manajer menetapkan tanggung jawab. Hal ini mimbulkan tanggung jawab sekaligus
kewajiban orang lain untuk melaksanakan tugas yang diberikan.
Tahap Kedua,
Manajer memberi wewenangan untuk berbuat sesuatu. Yaitu hak melakukan sesuatu dengan
berbagai cara yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang diberikan.
Tahap Ketiga,
Manajer membuat suatu pertanggung jawaban. Dalam menerima tugas karyawan yang
berkewajiban secara langsung pada manajer, menyelesaikan tugas yng sudah disepakati.
PRINSIP-PRINSIP PENDELEGASIAN
Prinsip-prinsip pendelegasian dapat diperinci menjadi beberapa prinsip sebagai berikut ;
• Prinsip Sklar.
Prinsip pendelegasian dimana jalur wewenang dan tanggung jawab ditetapkan secara tegas
dan jelas.
• Prinsip Delegasi Penuh.
Prinsip ini dalam rangka menghindari hal – hal sbb :
Gap, yaitu ada tugas tidak ada penanggung jawabnya.
Overlap, yaitu tanggung jawab diberikan lebih dari satu orang.
Split, yaitu tanggung jawab diberikan lebih dari satu unit organisasi
Prinsip Kesatuan Pemerintah.
Bawahan hanya melapor kepada satu atasan.
DAFTAR PUSTAKA
1.http://rnurinaramadhani.blogspot.com/2011/01/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html
2.http://harysetiawan07.blog.com/2011/11/12/pngertian-wewenang-kekuasaan-dan-pengaruh/
3.http://ekacyliiaa.blogspot.com/2010/05/wewenang-lini-staf-dan-fungsional.html
4.http://gyakuza.wordpress.com/2011/02/01/9-wewenang-dan-delegasi/
5.Kansil, C.S.T . 2005. Sistem Pemerintahan Indonesia . PT Bumi Aksara : Jakarta .
6.Dimock, E. Marshall . Administrasi Negara . Erlangga : Jakarta .
7.Rodee, Clyner Carlton. Pengantar Ilmu Politik . 2000. PT Rajagrafindo Persada : Jakarta
8.Tjokroamidjojo, Bintoro. 1990. Pengantar Administrasi Pembangunan . LP3ES : Jakarta
9.Ndraha, Talizidu. 1988. Metodologi Pemerintahan Indonesia . Bina Aksara : Jakarta
10.Kansil, C.S.T dan Christine S.T Kansil. 2002. Pemerintahan Daerah Indonesia . Sinar
Grafika : Jakarta
11.MaCandrews, Colin dan Ichlasul Amal. 1993. Hubungan Pusat Daerah dalam
pembangunan . PT Rajagrafindo Persada : Jakarta
12.http://hitsuke.blogspot.com
13.http://bluecryztal.blogspot.com
14.http://books.google.co.id