Klasifikasi Satuan Geomorfologi menurut Van Zuidam (1983) membagi satuan geomorfologi berdasarkan asal vulkanik, karst, dan aeolian ke dalam beberapa kode dan unit. Unit-unit tersebut mencakup kawah gunung api, lereng gunung api, dataran lava, dataran karst, dan medan pasir yang dibedakan berdasarkan karakteristik topografi dan tingkat erosi.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
451 tayangan12 halaman
Klasifikasi Satuan Geomorfologi menurut Van Zuidam (1983) membagi satuan geomorfologi berdasarkan asal vulkanik, karst, dan aeolian ke dalam beberapa kode dan unit. Unit-unit tersebut mencakup kawah gunung api, lereng gunung api, dataran lava, dataran karst, dan medan pasir yang dibedakan berdasarkan karakteristik topografi dan tingkat erosi.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Klasifikasi Satuan Geomorfologi menurut Van Zuidam.docx
Klasifikasi Satuan Geomorfologi menurut Van Zuidam (1983) membagi satuan geomorfologi berdasarkan asal vulkanik, karst, dan aeolian ke dalam beberapa kode dan unit. Unit-unit tersebut mencakup kawah gunung api, lereng gunung api, dataran lava, dataran karst, dan medan pasir yang dibedakan berdasarkan karakteristik topografi dan tingkat erosi.
Klasifikasi Satuan Geomorfologi menurut Van Zuidam (1983) membagi satuan geomorfologi berdasarkan asal vulkanik, karst, dan aeolian ke dalam beberapa kode dan unit. Unit-unit tersebut mencakup kawah gunung api, lereng gunung api, dataran lava, dataran karst, dan medan pasir yang dibedakan berdasarkan karakteristik topografi dan tingkat erosi.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12
Klasifikasi Satuan Geomorfologi menurut Van Zuidam (1983)
Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal viulkanik
(van Zuidam,1983) Kode Warna Unit Karakteristik Dasar depresi cekung datar hingga curam dengan dinding V1 Kawah gunungapi yang curam hingga sangat curam. Tersayat menengah. Perbukitan tebing yang sangat curam hingga curam. Sangat Kerucut gunungapi curam, lereng atas gunung api dan V2 (abu, atau kerucut curam, tengah dan lereng bawah berhamburan) gunung api. Tersayat lemah hingga menengah. Perbukitan tebing yang sangat curam hingga curam. Lereng atas V3 Lereng gunungapi gunung api sangat curam dan tengah curam dan lereng bawah gunung api. Tersayat kuat. Kerucut strato-vulkano / Perbukitan tebing yang sangat V4 kemiringan lereng atas curam hingga curam. Tersayat dan tengan gunungapi lemah hingga menengah. Kerucut strato-vulkano / Perbukitan tebing yang sangat V5 kemiringan lereng atas curam hingga curam. Tersayat dan tengan gunungapi kuat. Kaki Lereng Fluvial Lereng curam menengah hingga Gunung Api Atas / V6 lemah. Tersayat lemah hingga Lereng Bawah Gunung menengah. Api tersayat lemah hingga menengah Kaki Lereng Fluvial Lereng curam menengah hingga Gunung Api Atas / V7 lemah. Tersayat kuat. (Bagian Lereng Bawah Gunung Teras & Non-Teras) Api tersayat kuat Lereng landai-curam. Tersayat lemah, Biasanya terbentuk oleh Dataran & Kaki Lereng lahar dan deposit tuff. Agak V8 Fluvial Gunung Api miring, topografi perbukitan Atas hingga landai. Tidak atau tersayat lemah. Kaki Lereng Fluvial Biasanya terbentuk oleh banjir Gunung Api Bawah, dan deposit tuff. Agak miring, V9 Dataran Antara Gunung topografi bergelombang. Tidak Api & Dataran Fluvial atau tersayat lemah; jika masih Gunung Api aktif, tergenang hingga banjir. Padang Furmarol Lereng curam, topografi V10 & atau Solfatara bergelombang sampai berputar Padang Lava / Aliran / Lereng curam menengah hingga V11 Dataran Tinggi / Titik lemah. Topografi landai hingga Letusan Lava bergelombang. Lereng curam menengah hingga Debu, Tuff & atau lemah. Topografi landai hingga V12 Dataran / Padang Lapilli bergelombang. Tersayat menengah. Lereng curam-sangat cuuram mirip dengan flat-irons, tersayat V13 Panezes sangat kuat oleh jurang ataubarrancos
Gunung Api (Gunung kuat Berapi Terkikis & Kaldera) Lereng landai-sangat curam, bukit V15 Leher gunungapi terisolasi, tersayat kuat
Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal karst
(van Zuidam,1983) Kode Warna Unit Karakteristik Topografi bergelombang – Karst Plateaus bergelombang kuat dengan K1 (Dataran Tinggi Kar)st sedikit depresi hasil pelarutan dan lembah mengikuti kekar. Karst/Denudation Slope Topografi dengan lereng and Hills menengah – curam, (Lereng Karst bergelombang kuat – berbukit, K2 Denudasional , lereng permukaan tak teratur dengan kastified pada kemungkinan dijumpai lapis, batugamping yang depresi hasil pelarutan dan sedikit relatif keras) lembah kering. Topografi dengan lereng Karstic/Denudational menengah sangat curam, Hills and Mountains K3 berbukit, pegunungan, lapis, (Perbukitan & Lereng depresi hasil pelarutan,cliff, Karst Denudasional) permukaan berbatu. Topografi dengan lereng curam – Labyrint or Starkarst sangat curam, permukaan sangat K4 Zone(Labirinataustar kasar dan tajam dan depresi hasil kars) pelarutan yang tak teratur. Topografi dengan lereng menengah – sangat curam, bergelombang kuat – berbukit, K5 Conical Karst Zone perbukitan membundar bentuk conic & pepino & depresi polygonal (cockpits & glades). Perbukitan terisolir dengan lereng Tower Karst Hills or sangat curam – amat sangat K6 Hills Zone/Isolated curam (towers, hums, mogots Limestone Remnant atau haystacks). Topografi datar – hampir datar mengelilingi sisa batugamping K7 Karst Aluvium Plains terisolasi / zona perbukitan menara karst atau perbukitan normal atau terajam lemah. Lereng hampir datar – landai, Karst Border/Marginal K8 terajam dan jarang atau sangat Plain(Tepian Kars) jarang banjir. Sering ditamukan depresi polygonal atau hasil pelarutan K9 Major Uvala/Glades dengan tepi lereng curam menengah – curam, jarang banjir. Bentuk depresi memanjang dan luas, sering berkembang pada K10 Poljes sesar dan kontak litologi, sering banjir oleh air sungai, air hujan & mata air karst. Lembah dengan lereng landai K11 DryValleys (Major) curam – menengah, sering dijumpai sisi lembah yang curam – sangat curam, depresi hasil pelarutan (ponors) dapat muncul.
Lembah berlereng landai curam –
Karst menengah dengan sisi lembah K12 Canyons/Collapsed sangat curam – teramat curam, Valleys dasar lembah tak teratur dan jembatan dapat terbentuk.
Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal Aeolian
(van Zuidam,1983) Kode Warna Unit Karakteristik Topografi bergelombang- melingkar dengan bukit- berbukit A1 Sateurated dune fields rendah berbagai bentuk, berkembang dicover pasir kontinyu Topografi bergelombang- melingkar dengan bukit rendah- Non-satureted dune A2 berbukit rendah dari berbagai fields bentuk, berkembang dicover pasir non-kontinyu Relative kecil,daerah terisolasi Terpencil, bukit pasir dengan topografi bergelombang- minor kompleks A3 melingkar, bukir rendah ke bukit gundukan kecil atau rendah berbagai bentuk atau bukit besar terisolasi besar, gumuk terisolasi Topografi hampir datar- bergelombang dengan benjolan A4 Lembar pasir rendah berbentuk kubah dan depresi dangkal Hampir datar untuk topografi A5 Reg/serir bergelombang ditutupi oleh trotoar gurun
Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal Denudasional
(van Zuidam,1983) Kode Warna Unit Karakteristik Umum Perbukitan & Lereng Lereng landai – curam menengah D1 Denudasional dengan erosi (topografi bergelombang kuat), kecil tersayat lemah – menengah.
Perbukitan & Lereng Lereng curam menengah - curam
D2 Denudasional dengan erosi (topografi bergelombang kuat – sedang sampai parah berbukit), tersayat menengah tajam.
Lereng berbukit curam – sangat
Pegunungan & Perbukitan D3 curam hingga topografi pegunungan, Denudasional tersayat menengah tajam.
Lereng yang berbukit curam – sangat
curam, tersayat menengah. (Borhardts: membundar, curam, D4 Bukit Sisa Terisolasi halus; Monadnocks: memanjang, curam; Bentuk yang tidak rata dengan atau tanpa blok penutup.)
Hampir datar, topografi landai
D5 Dataran (Peneplains) sampai bergelombang. Elevasi rendah.
Dataran yang Terangkat / Hampir datar, topografi landai
D6 Dataran Tinggi (Raized sampai bergelombang. Elevasi Peneplains / Plateaus) tinggi. D7 Kaki Lereng Relatif rendah, lereng hampir horizontal sampai rendah. Hampir datar, topografi bergelombang dalam tahap aktif. Tebing yang rendah sampai cukup bergelombang ke topografi landai di D8 Piedmonts kaki bukit dan dataran tinggi pegunungan. Lereng yang curam sampai sangat D9 Gawir (Scarp) curam. D10 Kipas Rombakan Lereng Lereng agak curam sampai rendah. Tidak rata, tebing landai sampai Daerah dengan Gerakan D11 sedang ke topografi perbukitan. Massa Batuan yang Kuat (Slides, Slumps, dan Flows) Lahan Rusak / Daerah Curam hingga topografi miring yang D12 dengan erosi parit aktif sangat curam. (Ujung runcing, dan parah puncak membulat dan tipe castellite)
Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal marin
(van Zuidam,1983) Kode Warna Unit Karakteristik
Hamper datar, lereng landai,
Marine wave cut M1 banjir saat air pasang, sering platforms terlihat morfologi tidak teratur
Tebing dan zona Lereng curam-sangat curam,
M2 kedudukan laut topografi tidak teratur
Hampir datar, lereng landau,
terkena banjir saat pasang, M3 beaches topografi tidak teratur karena garis pantai, bars, swales and sand deposits reworked by wind. Pasir, shingle, kerikil, brangkal, dan batuan pantai
Pematang pantai, spits
Topografi landi-cukup curam, and tombolo bars, M4 bentuk memanjang dengan possibly slightly cekungan deflasi dan bukit pasir reworked by wind
Depresi memanjang 8amper rata
antara pematang pantai, yang M5 swales sekarang sering banjir dan yang lampau jarang banjir
Lereng landau-curam dengan
topografi memanjang (fore Active coastal dunes M6 dunes), seperti bulan sabi (bukit pasir pesisir aktif) (barchans dunes dan parabolic dunes), non-vegetasi
Lereng landau-curam dengan
Inactive or dormant topografi memanjang (fore M7 coastal dunes (bukit dunes), seperti bulan sabit pasir pesisir tidak aktif) (parabolic dunes), sering padat vegetasi
Topografi hamper datar tersyat
oleh pasang surut air laut yang Non-vegetated tidal flats M8 berbatasan dengan tanggul kecil / mud flats dan cekungan dangkal, secara teratur banjir Topografi hamper datar tersyat oleh pasang surut air laut yang berbatasan dengan tanggul dengan baik dan cekungan M9 vegetated tidal flats dangkal, secara teratur banjir
landai, tersayat lemah oleh M11 Marine terraces aktivitas fluvial, pada dasarnya tidak dibanjiri lagi oleh air laut
Tempat hiduo koral disekitar
Lithothamnium zona pantai dengan topografi M12 ridges/reef rings/atolls tidak teratur, permanen ttertutup oleh air laut
Tempat hidup koral di zona
Coral reefs (batu M13 pasang surut dengan topografi karang) tidak teratur
Datar, topografi yang tidak
teratur karang terutama mati, V14 Reef flats pada dasarnya di atas zona pasang surut
M15 Reef caps/uplifted reefs Datar, berteras, topografi sedikit
miring atau bergelombang dimana tempat karang mati, biasanya terkena banjir
Hamper datar, topografi
M16 Ramparts and cays bergelombang, dengan endapan linear
M17 lagoons Water filled depression
Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal glasial
(van Zuidam,1983) Kode Warna Unit Karakteristik
G1 Salju abadi dan es gletser salju atau es tertutup permukaan
Lereng landau-curam dengan
Nivation dan glacial depresi melingkar, sebagian G2 cirques berbatasan curam-dinding sangat curam Lereng sangat curam, bukit dan Es dan tersebar lereng gunung dengan sharply crested G3 bukit water devides (acretes and horns), tersayat kuat Lereng bermotif garis- Lereng landai-curam, permukaan G4 garis dan gelifluction halus-tidak teratur, tersayat kuat stripes, lobes dan teras
Ereng scree dan bidaang Lereng cukup curam-sangat
G5 blok curam, permukaan kasar
Lereng curam-ekstim dengan sisi
Glasial melalui lembah / G6 lembah relative landau dan bawah lembah menggantung lembah Lereng landau-curam, topografi Zona dengan tanah, bergelombang-melingkar, G7 lateral menengah / bawah kadang-kadang bentuk moraine terminal memanjang Outwash dataran / bawah Lereng cukup curam, tersayat G8 lembah fluvio-glasial kuat
Klasifikasi unit geomorfologi bentuklahan asal struktural
(Van Zuidam, 1983). Kod Warna Unit Karakteristik Umum e Topografi bergelombang sedang hingga Rendah sampai cukup miring. S1 bergelombang kuat dengan Tersayat menengah. pola aliran berhubungan dengan kekar, dan patahan Topografi bergelombang sedang hingga Rendah sampai topografi tebing bergelombang kuat dengan S2 yang cukup miring dengan berbentuk pola aliran berkaitan linear. Tersayat menengah – kuat. dengan singkapan batuan berlapis Topografi bergelombang kuat hingga perbukitan Sedang sampai topografi tebing yang S3 dengan pola aliran cukup miring. Tersayat kuat. berkaitan dengan kekar dan patahan Topografi perbukitan Cukup curam sampai topografi hingga pegunungan dengan tebing yang sangat miring curam S4 pola aliran berkaitan dengan berbentuk linear. Tersayat dengan singkapan batuan menengah sampai kuat. berlapis Topografi datar hingga Mesas / Dataran Tinggi S5 bergelombang lemah di atas plateau yang Dikontrol Struktur dan perbukitan di bagian tebing. Bergelombang lemah di bagian S6 Cuestas lereng belakang dan perbukitan pada lereng depan. Tersayat lemah. Tinggian berupa topografi S7 Hogbacks&Flatirons perbukitan tersayat. Topografi bergelombang lemah Teras Denudasional S8 hingga perbukitan. Tersayat Struktural menengah. Perbukitan Antiklin & Topografi bergelombang kuat hingga S9 Sinklin perbukitan. Lereng yang cukup curam hingga rendah / topografi landai sampai S10 Depresi Sinklin &Combes bergelombang. Tersayat lemah – menengah. Topografi bergelombang kuat hingga S11 Kubah / Perbukitan Sisa perbukitan. Topografi bergelombang kuat hingga S12 Dykes perbukitan. Tersayat menengah. Gawir Sesar & Topografi bergelombang kuat hingga S13 Gawir Garis Sesar perbukitan. Tersayat menengah (Tebing yang Curam) sampai kuat. Topografi bergelombang lemah S14 Depresi Graben hingga kuat. Topografi bergelombang kuat hingga S15 Tinggian Horst perbukitan.