Rangkaian Listrik (Bahan Ajar) 103406
Rangkaian Listrik (Bahan Ajar) 103406
Rangkaian Listrik (Bahan Ajar) 103406
Paralel
“Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda
potensial atau tegangan(V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan atau
resistansi(R) di antara mereka”
Dengan kata lain bahwa besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah hambatan (R) selalu
berbanding lurus dengan beda potensial(V) yang diterapkan kepadanya.
Hukum Ohm dikemukakan oleh Georg Simon Ohm, fisikawan dari Jerman pada tahun 1825. Hukum
Ohm kemudian dipublikasikan pada tahun 1827 melalui sebuah paper yang berjudul “The Galvanic
Circuit Investigated Mathematically“.
Berikut ini contoh penerapan Hukum Ohm untuk menghidupkan lampu LED.
Menghitung Resistor Seri
Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun seri, maka dapat diperoleh nilai resistor totalnya dengan
menjumlah semua resistor yang disusun seri tersebut. Hal ini mengacu pada pengertian bahwa nilai
kuat arus disemua titik pada rangkaian seri selalu sama.
Pada rangkaian beberapa resistor yang disusun secara paralel, perhitungan nilai resistor totalnya
mengacu pada pengertian bahwa besar kuat arus yang masuk ke percabangan sama dengan besar
kuat arus yang keluar dari percabangan (I in = I out). Dengan mengacu pada perhitungan Hukum
Ohm maka dapat diperoleh rumus sebagai berikut.
Menghitung Kapasitor Seri
Pada rangkaian kapasitor yang disusun seri maka nilai kapasitor totalnya diperoleh dengan perhitungan
berikut.
Pada rangkaian beberapa kapasitor yang disusun secara paralel maka nilai kapasitor totalnya adalah
penjumlahan dari semua nilai kapasitor yang disusun paralel tersebut.
Rumus dan Rangkaian Pembagi
Tegangan (Voltage Divider)
Rumus dan Rangkaian Pembagi Tegangan (Voltage Divider) – Voltage Divider
atau Pembagi Tegangan adalah suatu rangkaian sederhana yang mengubah tegangan
besar menjadi tegangan yang lebih kecil. Fungsi dari Pembagi Tegangan ini di
Rangkaian Elektronika adalah untuk membagi Tegangan Input menjadi satu atau
beberapa Tegangan Output yang diperlukan oleh Komponen lainnya didalam
Rangkaian. Hanya dengan menggunakan dua buah Resistor atau lebih dan Tegangan
Input, kita telah mampu membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan yang
sederhana.
Pengetahuan Pembagi Tegangan atau Voltage Divider ini sangat penting dan
merupakan rangkaian dasar yang harus dimengerti oleh setiap Engineer ataupun
para penghobi Elektronika. Terdapat dua bagian penting dalam merancang
Pembagi Tegangan yaitu Rangkaian dan Persamaan Pembagi Tegangan.
Rangkaian Pembagi Tegangan (Voltage Divider)
Pada dasarnya, Rangkaian Pembagi Tegangan terdiri dari dua buah resistor yang
dirangkai secara Seri. Berikut ini adalah rangkaian sederhana sebuah pembagi
tegangan atau Voltage Divider.
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus perhitungan pada Rangkaian Pembagi
Tegangan sehingga kita mendapat tegangan yang diinginkan saat merancang sebuah
rangkaian elektronika.
Contoh Kasus 1
Sebagai contoh, kita memberikan tegangan input sebesar 9V pada rangkaian pembagi tegangan
tersebut dengan nilai R1 adalah 1000 Ohm dan R2 adalah 220 Ohm berapakah Tegangan Output pada
R1 yang kita dapatkan ?
Diketahui :
Vin = 9V
R1 = 1000 Ohm
R2 = 220 Ohm
Vout = ?
Penyelesaian :
Vout = Vin x (R1 / (R1+R2))
Vout = 9 x (1000/(1000+220))
Vout = 9 x (1000/1220)
Vout = 9 x 0.82
Vout = 7,38 Volt
Jadi Tegangan Output dari rangkaian Pembagi tersebut adalah 7,38 Volt.
Contoh Kasus 2
Pada saat kita merancang suatu rangkaian Elektronika, kita ingin mendapat tegangan 2,5V dari
tegangan Input 9V dengan menggunakan rangkaian dasar Pembagi Tegangan. Berapakah nilai R1 dan
R2 yang kita perlukan untuk mendapatkan tegangan yang kita inginkan?
Diketahui :
Vin = 9V
Vout = 2,5V
R1 = ?
R2 = ?
Penyelesaian :
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan Total nilai R yang diinginkan, contoh
1000 Ohm atau R = R1 + R2 = 1000 Ohm. Perlu diketahui bahwa Rasio R1:R adalah sama dengan
Rasio V1:V. Dalam kasus ini, V1 = 2,5V, jadi V1:V = 2,5V/9V= 0,28. Oleh karena itu, perbandingan
rasio R1:R juga harus 0,28. Karena total nilai R yang kita tentukan adalah 1000 Ohm maka
perbandingannya juga harus R1/1000=0,28. Hasilnya, R1=280Ohm. Untuk mendapatkan nilai R2,
cukup dengan melakukan pengurangan yaitu 1000 Ohm – 280 Ohm = 720 Ohm.
R1=280Ohm
R2 = 720 Ohm
Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron dapat
mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan elektron inilah
yang kita kenal sebagai listrik.
Elektron dapat mengalir pada material penghantar arus listrik yakni konduktor. Oleh
karena itu kabel dipakai pada rangkaian listrik karena kabel terbuat dari tembaga yang
dapat menghantarkan arus listrik. Tempat dimana elektron masuk ke dalam rangkaian
listrik dinamakan dengan sumber listrik. Setiap benda yang memakai listrik untuk
penggunaannya disebut sebagai beban listrik.
Pada gambar dibawah, lampu merupakan beban listrik dan sumber listrik
berasal dari baterai; listrik mengalir melalui kabel dan sakelar berfungsi untuk
memutus atau menyambungkan aliran listrik. Untuk menggambar rangkaian
listrik, kita harus menyederhanakan gambar seperti pada contoh dibawah dari
gambar A menjadi gambar B.
Benda apapun dapat menjadi beban listrik, oleh karena itu simbol universal
untuk beban listrik adalah hambatan (resistor). Jadi, simbol lampu pada
rangkaian diatas dapat diganti menjadi simbol hambatan seperti pada gambar
dibawah.
Terdapat dua tipe rangkaian yaitu: rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian
seri dan paralel dapat dikombinasikan sehingga menjadi rangkaian kombinasi atau
gabungan.
Rangkaian Seri
Rangkaian Paralel
Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian paralel
merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan
dengan:
Diketahui I1=I2=2 Ampere, I3=I4=1,5 Ampere, R1=2 Ω, R2=8 Ω, R3=6 Ω, dan R4=4 Ω.
Berapa besar Voltase pada rangkaian tersebut?
a) 140 V
b) 7,29 V
c) 6,72 V
d) 2,86 V
Solusi:
Contoh Soal 2
Sebuah dapur memiliki tiga peralatan elektronik yang terpasang pada jalur listrik 120
Volt, yaitu: oven microwave 1200 Watt, pemanas air 850 Watt, dan rice cooker 900
Watt. Arus listrik akan terputus pada circuit breaker PLN yang terpasang jika
melebihi 15 Ampere. Dari ketiga benda elektronik tersebut, manakah yang dapat
dipakai secara bersamaan tanpa memutuskan circuit breaker yang dapat
memutuskan arus listrik?
Solusi:
Kita harus tahu bahwa stop kontak di rumah kita merupakan rangkaian paralel
sehingga masing-masing jalur tidak mempengaruhi jalur lain dan saat salah satu jalur
terputus, maka jalur lainnya akan tetap dapat mengaliri arus listrik. Agar lebih
jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.
Dengan arus listrik maksimal 15 Ampere pada voltase 120 volt, maka besarnya daya
listrik maksimal pada dapur tersebut adalah:
Agar tidak terjadi “mati listrik” karena turunnya circuit breaker, maka penggunaan
alat-alat elektronik tidak boleh melebihi 1800 Watt.
Jadi, pada dapur hanya bisa dioperasikan rice cooker dan pemanas air secara
bersamaan. Semua kombinasi lain selain kedua peralatan diatas akan menurunkan
circuit breaker sehingga listrik akan padam.