PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN - RSGM - Unej

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN

PASIEN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


UNIVERSITAS JEMBER

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


UNIVERSITAS JEMBER
2020

1
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RSGM UNIVERSITAS JEMBER

1. PENDAHULUAN
Rumah sakit tidak cukup bila hanya menawarkan pelayanan dengan konsep asal
“selamat” tetapi perlu menawarkan hasil maksimal berupa pelayanan yang berdasarkan kepuasan
dengan standar profesi yang tinggi. Rumah sakit tidak hanya berfungsi untuk kegiatan
mengobati, tetapi merupakan tempat untuk meningkatkan status kesehatan individu, sehingga
kualitas kesehatan dan hidup manusia Indonesia meningkat pula.
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang dilakukan oleh tenaga medis profesional yang
terorganisir baik dari sarana prasarana kedokteran yang permanen, pelayanan kedokteran, asuhan
keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien. Rumah sakit tidak cukup bila hanya menawarkan pelayanan dengan konsep asal
“selamat” tetapi perlu menawarkan hasil maksimal berupa pelayanan yang berdasarkan kepuasan
dengan standar profesi yang tinggi. Rumah sakit tidak hanya berfungsi untuk kegiatan
mengobati, tetapi merupakan tempat untuk meningkatkan status kesehatan individu, sehingga
kualitas kesehatan dan hidup manusia Indonesia meningkat pula.
Industri jasa pelayanan masyarakat juga tidak terlepas dari persaingan antar pelakunya,
yaitu rumah sakit. Berbagai rumah sakit yang ada berupaya memperoleh kepercayaan
masyarakat dengan mengemukakan pelayanan yang efisien dan berkualitas. Mutu pelayanan
yang baik tidak hanya diukur dari kemewahan fasilitas, kelengkapan teknologi dan penampilan
fisik akan tetapi dari sikap dan perilaku karyawan harus mencerminkan profesionalisme dan
mempunyai komitmen tinggi.
Mutu pelayanan adalah yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang di satu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan penduduk, serta pada pihak lain, tata penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan
standar pelayanan profesional yang telah ditetapkan. (Depkes RI ,1998). Mutu pelayanan medis
dan kesehatan di Rumah Skit sangat erat kaitannya dengan manajemen Rumah Sakit (quality of
services) dan keprofesionalan kinerja SMF dan staf lainnya di Rumah Sakit (quality of care).
Keduanya merupakan outcome dari manajemen manjaga mutu di Rumah Sakit (quality

2
assurance) yang dilaksanakan oleh gugus kendali mutu Rumah Sakit. Dalam hal ini, gugus
kendali mutu dapat ditugaskan kepada komite medik Rumah Sakit karena mereka adalah staf
fungsional (nonstruktural) yang membantu direktur Rumah Sakit dengan melibatkan semua staf
SMF Rumah Sakit.
Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara objektif dan sistematik untuk
memantau dan menilai mutu serta kewajaran asuhan terhadap pasien, menggunakan peluang
untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalah-masalah yang terungkap
(Jacobalis S, 1989).

2. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar dan
padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit menyangkut berbagai
fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis
disiplin. Agar rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik di bidang
teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, rumah
sakit harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu dan keselamatan pasien
di semua tingkatan.

Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sudah diawali dengan penilaian
akreditasi rumah sakit yang mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat input dan proses.
Pada kegiatan ini rumah sakit harus melakukan berbagai standar dan prosedur yang telah
ditetapkan. Rumah sakit dipicu untuk dapat menilai diri (self assesment) dan memberikan
pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk mengukur
hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain, yaitu instrumen mutu pelayanan rumah sakit yang
menilai dan memecahkan masalah pada hasil (output). Tanpa mengukur hasil kinerja rumah
sakit tidak dapat dikertahui apakah input dan proses yang baik telah menghasilkan output yang
baik pula. Indikator rumah sakit disusun bertujuan mengukur kinerja rumah sakit serta nyata
sesuai standar yang ditetapkan.

3
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
b. Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan Mutu Pelayanan Klinis
2. Meningkatkan Mutu manajemen
3. Meningkatkan Pemenuhan sasaran Keselamatan Pasien
4. Tersusunnya sistem monitoring pelayanan melalui indikator mutu pelayanan rumah
sakit

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Pelatihan PMKP Inhouse training bagi tim PMKP
Program Kegiatan Peningkatan
2
Mutu Manajemen
Workshop eksternal analisa data
3 Pelatihan
dan validasi data
Pelatihan Analisa data dan validasi Inhouse training analisa data dan validassi
4
data data
Benchmark ke rumah sakit yang
5
setipe
Menyusun rencana audit tahunan, menyusun
6 Audit Internal instrument audit, melaksanakan audit dan
melaporkan hasil audit
Memonitor capaian sasaran keselamatan
7 pasien, pelaporan insiden keselamatan
Sasaran Keselamtan Pasien
pasien, Melaksanakan pencatatan dan
pelaporan sentinel, KTD, dan KNC

5. Cara Pelaksanaan Kegiatan


Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan untuk pemantauan indikator klinis tersebut
adalah :
1. Membentuk Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien yang terdiri dari
Penanggung Jawab Mutu dan Penanggung Jawab Manajemen Resiko

4
2. Penanggung jawab mutu dan Pimpinan menentukan indikator mutu yang menjadi
prioritas dan menentukan area yang akan dijadikan prioritas
3. Mensosialisasikan indikator mutu yang telah ditentukan
4. Melakukan diklat internal atau eksternal tentang Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien
5. Mengadakan Rapat rutin setiap 1 bulan sekali dan rapat insidentil apabila dibutuhkan
antara Tim Mutu dan Keselamatan RS dengan pimpinan Rumah Sakit
6. Melaksanakan Audit terhadap kejadian yang terjadi maupun belum terjadi terhadap
pelaksanaan program Upaya peningkatan mutu dan Keselamatan pasien

6. SASARAN
Sasaran program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang akan dicapai adalah
sebagai berikut:
a. Komitmen seluruh staf rumah sakit gigi dan mulut unej untuk meningkatkan mutu
b. Tersusunnya tata nilai mutu dan perilaku di dalam memberikan pelayanan
c. Terlaksananya audit internal rumah sakit
d. Tercapainya sasaran keselamatan pasien
e. Terlaksananya pertemuan rutin antara Tim PMKP dengan Pimpinan minimal 1 bulan
sekali
f. Terlaksananya pelatihan terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
g. Terlaksananya monitoring dan evaluasi terhadap program PMKP

7. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


- Evaluasi pelaksanaan Kegiatan Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jember di lakukan oleh tim Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien dan direktur RSGM yang akan dilaksanakan setiap 4 bulan
sekali pada bulan April, Agustus, dan Desember setiap tahunnya.

5
- Pelaporan pelaksanaan kegiatan dibuat oleh Tim PMKP setiap 6 bulan sekali dan
disampaikan oleh Ketua Tim PMKP kepada Pimpinan Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Universitas Jember

4. PENUTUP
Demikian telah disusun program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah
Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jember. Diharapkan dengan program kerja ini, dapat
dipakai sebagai pedoman kerja dalam meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai