Ad Art PMR

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

ANGGARAN DASAR

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA

Organisasi ini bernama PALANG MERAH REMAJA SMA PGRI 31 PANGALENGAN.

Pasal 2
WAKTU

Organisasi ini didirikan di SMA PGRI 31 PANGALENGAN, pada tanggal untuk waktu
yang tidak terbatas.

Pasal 3
KEDUDUKAN

PMR SMA PGRI 31 PANGALENGAN ini bertempat di kampus SMA PGRI 31 Pangalengan

BAB II
YURISDIKSI, ASAS, CIRI, DAN SIFAT SIFAT
Pasal 1
YURISDIKSI

Organisasi ini tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia.

Pasal 2:
ASAS
PMR SMA PGRI 31 PANGALENGAN Berasaskan :
1. Pancasila
2. Prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional
3. Tribakti Palang Merah Remaja
Pasal 3
CIRI

Organisasi ini dibentuk atas kesadaran ber-organisasi, kesadaraan untuk peduli sesama dan
jiwa sosial kemanusiaan yang tinggi serta patuh dan tunduk terhadap hukum yang berlaku.

Pasal 4
SIFAT

Organisasi ini berawal dari persamaan rasa dan kesadaraan untuk peduli sesama, sehingga
organisasi ini bersifat kekeluargaan, kemanusiaan, aktif berkarya, mengembangkan potensi
masing-masing anggota dalam naungan Palang Merah Indonesia dan bukan untuk mencari
keuntungan pribadi.

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 5
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan organisasi ini adalah :


1. Terbinanya Ingsan dan generasi muda yang peduli terhadap sesama, secara
profesionalisme yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur dan akhlak prilaku yang tinggi, memiliki kemampuan menerapkan,
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dibidang sosial dan mempertanggung
jawabkan penggunaannya untuk kepentingan kemanusiaan.
2. Mengembangkan Potensi, kreasi dan inovasi melalui ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui kegiatan dalam bidang penalaran, keilmuan, minat dan bakat anggota.
3. Penguasaan kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang terdapat pada palang merah berbasis
TIK tanpa menyimpang dari asas, sifat dan tujuan.
4. Pengembangan potensi profesionalisme dan kepemimpinan anggota dalam kemanusiaan.
BAB III
PRINSIP DASAR
1. PMR SMA PGRI 31 PANGALENGAN melaksanakan prinsip-prinsip dasar gerakan
internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang meliputi:
a. Kemanusiaan
b. Kesamaan
c. Kenetralan
d. Kemandirian
e. Kesukarelaan
f. Kesatuan
g. Kesemestaan
2. Prinsip-prinsip dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pedoman dalam
menyusun rencana, program, dan kebijakan serta semua aktivitas di semua jajaran PMR
beserta unit-unit yang berada di bawah lingkup PMR.

BAB IV
BENDERA DAN LAMBANG

Pasal 7
BENDERA

Bendera PMR SMA PGRI 31 PANGALENGAN berwarna dasar putih dengan lambang salib
berwarna merah mengikuti arti palang merah Internasional yang berpusat di Jenewa Swiss
ditambah dengan lambang 2 sayap yang mengartikan kegagahan layaknya sayap burung garuda
indonesia.
Pasal 8
LAMBANG DAN ARTI

PMR SMA PGRI 31 PANGALENGAN Menggunakan :


1. Lambang PMR WIRA.
2. Lambang berlogo PMI yang dikelilingi oleh bentuk bunga mawar merah yang dilingkari
dengan bertuliskan PALANG MERAH REMAJA INDONESIA.
Arti kedua lambang tersebut adalah :
1. Warna dasar putih menopang logo PMI berarti menjunjung tinggi Prinsip-Prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah Dan Bulan Sabit Merah Internasional
2. Bentuk seperti bunga mawar merah yang daunnya ada lima diambil dari Pancasila
3. Lambang salib nya mengikuti arti Palang Merah Internasional yang berpusat di Jenewa,
Swiss
4. Lambang kedua sayapnya berwarna putih bergaris merah berarti unsur kegagahan dan
keberanian bagi anggota PMR SMA PGRI 31 PANGALENGAN.
5. Tulisan PALANG MERAH REMAJA berwarna hitam berarti unsur-unsur yang
menyatakan bahwa PMR SMA PGRI 31 PANGALENGAN komunikatif dan serius dalam
menentukan sikap, menyatakan pendapat, berjuang dan bekerja untuk kegiatan
kemanusiaan.

BAB V
ATURAN PERALIHAN DAN PENUTUP

Pasal 9

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 10

Apabila kemudian hari terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam Anggaran Dasar ini, akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Pasal 11

Anggaran Dasar ini disusun dan dirumuskan oleh Tim Perumus sebagai pengembangan
Pengurus yang dipilih pada pertemuan - pertemuan sebelumnya.
Pasal 12

Anggaran Dasar ini ditetapkan di Pangalengan pada tanggal 08 September 2019


Pasal 5 :

Anggaran Dasar ini dikukuhkan pada Pertemuan/Rapat Perumusahan/Rapat Kerja, pada


tanggal 08 Septemeber 2019

Tim Perumus :
1. Ismail
2. Buyung Ardiansyah
3. Herlina
4. Sri Ashari
5. Sulfiana Sultan
(ANGGARAN RUMAH TANGGA)

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
JENIS-JENIS ANGGOTA

1. Anggota adalah Anggota yang aktif dalam setiap kegiatan/aktifitas PMR dan tercatat
sebagai anggota pada struktur organisasi dan memiliki Nomor Induk Anggota (NIA) dan
mempunyai lambang di seragam sekolah.
2. Anggota Simpatisan adalah Anggota yang bersimpati dan menjadi penyokong dari setiap
kegiatan PMR WIRA SMA PGRI 31 PANGALENGAN.
3. Anggota Kehormatan adalah orang yang dianggap berjasa terhadap organisasi atau tokoh-
tokoh yang di anggap penting dalam perkembangan Organisasi yang selanjutnya disebut
sebagai Dewan Penasehat/Kehormatan.

Pasal 2
PERSYARATAN KEANGGOTAAN

1. Siswa-siswi SMA PGRI 31 PANGALENGAN.


2. Untuk menjadi anggota harus bersedia mengikuti segenap pelatihan rutin dan mengikuti
DIKLATSAR PMR WIRA SMA PGRI 31 PANGALENGAN.
3. Untuk dapat menjadi Anggota dan Simpatisan harus memiliki Kartu Tanda Anggota ( KTA
) yang didalamnya terdapat Nomer Induk Anggota ( NIA ) yang dijelaskan di Ayat (1).
4. Untuk dapat menjadi Anggota Kehormatan, harus diusulkan oleh Pengurus pada
Musyawarah Anggota dan di putuskan oleh Musyawarah Anggota melalui Surat Keputusan
Pengangkatan.
5. Anggota Inti atau Anggota Simpatisan atau Anggota Kehormatan harus menerima, tunduk
dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi.
Pasal 3
HAK-HAK ANGGOTA

1. Anggota Inti, Anggota Simpatisan, serta Anggota Kehormatan berhak memberikan saran
dan pendapat.
2. Anggota Inti dan Simpatisan berhak di pilih dan memilih dalam Kepengurusan Organisasi
maupun event-event yang di selenggarakan oleh organisasi.
3. Anggota Inti dan Simpatisan, serta Anggota Kehormatan berhak menggunakan fasilitas
organisasi,serta mendapatkan pelayanan yang disediakan oleh Organisasi.
4. Anggota Inti dan Simpatisan, serta Anggota Kehormatan berkewajiban mematuhi
peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan dan tata tertib organisasi serta menjaga dan
menjunjung nama baik organisasi.
5. Anggota Inti, Simpatisan dan Kehormatan Wajib memakai identitas Organisasi dalam
setiap kegiatan/Event/aktifitas yang dilakukan oleh Organisasi PMR.

Pasal 4
BERAKHIRNYA STATUS KEANGGOTAAN

1. Anggota Inti, Simpatisan akan berakhir keanggotaannya apabila meninggal dunia,


mengundurkan diri atau diberhentikan oleh Pembina/Pengurus.
2. Pemberhentian terhadap Anggota Inti dan Simpatisan harus diawali oleh peringatan dari
Pembina/pengurus dan diputuskan oleh Pembina/Pengurus.
3. Anggota Inti dan Simpatisan yang diberhentikan keanggotaannya, dapat membela dirinya
pada Pembina/Pengurus, apabila diperlukan bahkan sampai pada Musyawarah Anggota.
4. Anggota Kehormatan akan berakhir keanggotaannya apabila meninggal dunia,
mengundurkan diri atau diberhentikan oleh Musyawarah Anggota yang sebelumnya di
usulkan oleh Pengurus pada Musyawarah Anggota.
5. Anggota Kehormatan yang di berhentikan oleh Musyawarah Anggota melalui Surat
Keputusan Pemberhentian.
BAB II
KEPENGURUSAN

Pasal 5
SUSUNAN PENGURUS ORGANISASI

1. Pengurus Organisasi terdiri dari Anggota Inti.


2. Pengurus berjumlah minimal 5 (lima) orang, terdiri atas Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua
II, Sekretaris, dan Bendahara.
3. Jika ada event yang di selenggarakan oleh Organisasi maka dapat di buat susunan
kepengurusan di luar Pengurus Organisasi yang kemudian di sebut sebagai Pengurus Event.
4. Pengurus Organisasi boleh merangkap tugas menjadi Pengurus Event yang di
selenggarakan oleh Organisasi kecuali Ketua Pengurus.
5. Anggota Kehormatan masuk kedalam susunan pengurus sebagai Dewan Penasehat.

Pasal 6
PERSYARATAN PENGURUS ORGANISASI

1. Dipilih oleh anggota pada rapat Musyawarah Anggota.


2. Pengurus Organisasi adalah Anggota Biasa yang memenuhi persyaratan hukum setempat
dalam memperjuangkan kepentingan organisasi.
3. Selalu hadir dan loyal terhadap kepentingan organisasi dan almamater.

PASAL 7
HAK, KEWAJIBAN, TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
PENGURUS

1. Pengurus Organisasi berkewajiban membuat Program Kerja Organisasi.


2. Pengurus Organisasi bertugas melaksanakan Program Kerja Organisasi.
3. Pengurus Organisasi dalam melaksanakan Program Kerja Organisasi berhak membuat
Kepengurusan Event.
4. Pengurus Organisasi berkewajiban Mengawasi pelaksanaan kerja Kepengurusan Event.
5. Pengurus Organisasi berhak memberhentikan Anggota Simpatisan atau Anggota Biasa yang
melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan organisasi,dan mengabaikan
Peringatan dan teguran dari Pengurus.
6. Pengurus Organisasi bertanggungjawab kepada Musyawarah Anggota.

Pasal 8
MASA KEPENGURUSAN

1. Masa jabatan Anggota Pengurus Organisasi adalah 1 tahun, dan dapat dipilih kembali.
2. Anggota Pengurus Organisasi akan berakhir kepengurusannya apabila meninggal dunia atau
mengundurkan diri, yang selanjutnya di tunjuk pengganti sementara sampai Musyawarah
Anggota di adakan.
3. Pengurus Organisasi dapat di berhentikan oleh Musyawarah Anggota dengan persetujuan
sekurang-kurangnya dua pertiga suara yang hadir.

BAB III
RAPAT-RAPAT DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 9
RAPAT MUSYAWARAH ANGGOTA

1. Pengambil keputusan tertinggi ditangan Musyawarah Anggota.


2. Musyawarah Anggota dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, dan di
pimpin oleh Dewan Presidium.
3. Musyawarah Anggota bertugas memilih dan menetapkan Anggota Pengurus Organisasi.
4. Musyawarah Anggota dapat memberhentikan Pengurus Organisasi dengan persetujuan
sekurang-kurangnya dua pertiga suara yang hadir.
5. Musyawarah Anggota mengesahkan rencana kerja pengurus Organisasi dan menilai
pelaksanaannya.
6. Musyawarah Anggota berhak memberikan pengarahan, pertimbangandan teguran kepada
Dewan Pengurus.
7. Keputusan Musyawarah Anggota diambil secara musyawarah mufakat, Tetapi apabila
diperlukan dapat dilakukan pemungutan suara.
8. Musyawarah Anggota dapat di adakan secara luar biasa dengan usulan dari Angota biasa
atau Pengurus Organisasi jika di perlukan.

Pasal 10
DEWAN PRESIDIUM

1. Dewan Presidium terdiri dari ANGGOTA Simpatisan diluar Pengurus Organisasi.


2. Dewan Presidium berjumlah minimal 3 (Tiga) orang, terdiri atas Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris.
3. Dewan Presidium dipilih oleh Anggota Biasa dan saran Anggota Simpatisan melalui milis.
4. Dewan Presidium bertugas menyelenggarakan Musyawarah Anggota dan memimpin
Musyawarah Anggota.
5. Dewan Presidium berakhir masa kerja nya seiring dengan berakhirnya Musyawarah
Anggota.

BAB IV
KEUANGAN

Pasal 11

Keuangan organisasi berasal dari uang pangkal, iuran sukarela,

Pasal 12

Ketentuan mengenai uang pangkal dan uang iuran akan diputuskan dalam keputusan
Pengurus Organisasi.

BAB V
ATURAN PERALIHAN / PENUTUP
Pasal 13
Hal - hal lain yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
keputusan terpisah.

Pasal 14

Apabila kemudian hari terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam Anggaran Rumah Tangga
ini, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya oleh Musyawarah Anggota.

Pasal 15

Anggaran Rumah Tangga ini disusun dan dirumuskan oleh Tim Perumus sebagai
pengembangan Pengurus yang dipilih pada pertemuan ke III

Pasal 16

Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan di Barru, Pada Tanggal 08 Septemeber 2019

Pasal 17

Anggaran Rumah Tangga ini dikukuhkan pada 08 Septemeber 2019

Anda mungkin juga menyukai