Proposal Fix
Proposal Fix
Proposal Fix
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPIPSKR
Universitas PGRI Semarang
Oleh :
Rizqi Harapan Wihantono
NPM : 15230308
Proposal skripsi dengan judul “Pengaruh Latihan Nebraska Agility Drill Terhadap
Kelincahan Dribble Dalem Permainan Sepakbola Di SSB S3 Semarang Kelompok Umur 13
Tahun”, disusun oleh :
Nama : Rizqi Harapan Wihantono
NPM : 15230308
Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Keolahragaan
Telah disetujui dan disahkan pada :
hari :
tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Galih Dwi Pradipta, S. Pd. M. Or. Fajar Ari Widiyatmoko, S.Pd., M.Pd.
NPP. 149001426 NPP. 158701473
Mengetahui,
Ketua Program Studi PJKR
a) Formasi 4 - 2 - 4
Formasi 4 - 2 - 4 dilakukan dengan menempatkan empat pemain
belakang untuk menjaga daerah pertahanan, dua pemain tengah untuk
membantu penyerangan dan pertahanan ketika timnya kalah bola, serta
empat pemain depan untuk menyerang gawang tim lawan. Formasi ini
pertama kali digunakan tim Brazil pada kejuaraan dunia tahun 1958 di
Swedia, dimana Brazil berhasil menjadi juaracontoh gambarnya
sebagai berikut:
Gambar 2.1
Posisi Tiap Pemain dalam Formasi 4 - 2 - 4.
Gambar 2.5
Aktivitas menendang bola dengan kaki bagian dalam
Sumber: (Muhajir, 2016:5)
Gambar 2.7
Aktivitas menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam
Gambar 2.9
Menggiring bola menggunakan kaki bagian luar
Gambar 2.10
Menggiring bola menggunakan sisi kaki bagian kura-kura
Sumber : (Sujarwadi, 2010:4)
Gambar 2.11
Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam
Sumber: (Wiradihardja, 2017:8)
2) Teknik dasar menghentikan bola dengan kaki bagian luar
a) Berdiri menghadap arah gerakan bola.
b) Letakkan kaki tumpu di samping bola.
c) Sikap kedua lengan di samping badan agak terentang.
d) Pergelangan kaki yang akan digunakan menghentikan bola
diputar ke dalam dan dikunci.
e) Pandangan terpusat pada bola
f) Tarik kaki yang akan digunakan untuk menghentikan bola ke
belakang, saat bola menyentuh kaki bagian luar.
g) Sentuhkan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola.
h) Bawa berat badan ke depan bersamaan kaki yang tidak digunakan
menahan bola dijadikan tumpuan berat badan.
i) Pandangan ke depan
Gambar 2.11
Menghentikan bola dengan kaki bagian luar
Gambar 2.12
Gerakan Nebraska Agility Dril
Sumber: (Epley, 2004:290)
G. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan
pengetahuan, teori, tindakan sehingga dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan masalah menurut (Sugiyono 2013:18). Menurut Sugiyono
(2009:3) “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Artinya melalui
penggunaan metode serta pemilihan sebuah metode yang tepat maka akan
membantu jalannya sebuah penelitian. Beranjak dari sebuah permasalahan,
rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono
(2009:107) “Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan”.
Desain dalam penelitian ini akan menggunakan True
Eksperimental. Menurut Sugiyono (2009:112) “True eksperimental adalah
eksperimen yang betul-betul.” Karena dalam desain ini, peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalanya eksperimen.
Karakteristik dalam desain ini adalah adanya sebuah kelompok
kontrol.
Menurut Sugiyono (2009:112) “dalam true eksperimental ada dua
bentuk desain true eksperimental yaitu : Posttest Only Control Design
Pretest-Posttest Control Group Desaign.” Dan dalam hal ini peneliti
menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Menurut
Sugiyono (2009:113) mengemukakan bahwa : “Dalam penelitian ini
terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest
untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol”. Caranya kelompok dibagi dua yaitu
kelompok A dan kelompok B masing-masing kelompok memiliki tujuan
yang hendak dicapai oleh sang peneliti. Dari kedua kelompok tersebut,
maka akan didapatkan sebuah data dan informasi yang akan dijadikan
bahan untuk pengambilan kesimpulan.
Kelompok A (eksperimen) dan kelompok B (kontrol), dimaksud
kelompok eksperimen adalah sebuah kelompok yang diberikan perlakuan
dari seorang peneliti untuk mengetahui akan pengaruh dari perlakuan
tersebut. Sedangkan kelompok kontrol adalah sebuah kelompok yang
tidak diberikan perlakuan oleh peneliti.
Menurut (Jaedun 2011:6) eksperimen merupakan penelitian untuk
menentukan pengaruh variabel perlakuan (independent variable) terhadap
variabel dampak (dependent variable). Definisi lain menyatakan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel
yang data-datanya belum ada sehingga perlu dilakukan proses manipulasi
melalui pemberian treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian
yang kemudian diamati/diukur dampaknya (data yang akan datang).
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer.
Data primer, sumber data primer pada penelitian ini diperoleh secara
langsung dari hasil pengamatan di SSB SSS Semarang kelompok umur 13
tahun.
R1 T1 X1 T2
R2 T2
~ T2
Keterangan :
T1 : pretest
XI : treatment
T2 : post test
~ : kelas kontrol
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
1. Tahap Pelaksanaan
Untuk kegiatan awal penelitian ini peneliti melakukan tes
awal atau pre test menggunakan dribble zig-zag yang bertujuan
untuk mengukur kelincahan dribbling yang dimiliki siswa SSB
S3.
b. Dalam penelitian ini menggunakan pelatihan dribble zig-zag, dimana
pemain dimana pemain bergerak secara zig-zag melewati enam
kerucut tersebut ke kedua arah, dan kembali ke titik awal. Kemudian,
sambil masih sedang menggiring bola, larilah memutari kerucut yang
paling jauh dan kembali ke titik awal. Nurhasan. (2001:160)
Untuk kegiatan inti peneliti melakukan penerapan
treatment untuk permulaan peneliti memberikan contoh kepada
siswa mengenai gerakan nebraska agility drill yang harus
dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran inti. Setelah peneliti
memberikan contoh siswa dapat melakukan gerakan-gerakan
atau tahapan-tahapan pada nebraska agility drill sesuai dengan
contoh yang telah diberikan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 12 kali pertemuan.
Treatment dilaksanakan selama kurang lebih 90 menit dengan
pengaturan waktu 15 menit untuk pemanasan, 60 menit untuk
melakukan program latihan, dan 15 menit untuk pendinginan,
dengan pembagian sampel melakukan treatment yang berbeda.
Siswa melakukan satu persatu, apabila siswa ada kesalahan
peneliti mengingatkan siswanya.
c. Program Latihan (Treatment)
Tahap : TPU
Mikro Ke : 1
Intensitas : Sedang (65 % DNM)
MINGGU,18-08-2019 SENIN,19-08-2019 KAMIS,22-08-2019
HARI
Volume :Rendah (63 %) Volume : Sedang ( 65 %) Vol. : Tinggi (67%)
/ TGL
55 menit 55 menit 55 menit
1. Lat. Sore : 14.00-16.30 2. Lat. Sore : 14.00-16.30 3. Lat. Sore : 14.00-16.30
a. warming up 10 mnt a. warming up 10 mnt a. warming up 15 mnt
b. nebraska agility drill b. nebraska agility drill b. nebraska agility drill
MATERI
Tahap : TPU
Mikro Ke : 2
Intensitas : Rendang (66 % DNM)
HARI MINGGU,25-08-2019 SENIN,26-08-2019 KAMIS,29-08-2019
/ Volume :Rendah (65 %) Volume : Sedang ( 67 %) Vol. : Tinggi (69%)
TGL 55 menit 55 menit 55 menit
1. Lat. Sore : 14.00-16.30 2. Lat. Sore : 14.00-16.30 3. Lat. Sore : 14.00-16.30
a. warming up 10 mnt a. warming up 10 mnt a. warming up 15 mnt
b. nebraska agility drill b. nebraska agility drill b. nebraska agility drill
MATERI
Tahap : TPU
Mikro Ke : 3
Intensitas : Rendang (65 % DNM)
MINGGU,01-09-2019 SENIN,02-09-2019 KAMIS,05-09-2019
HARI
Volume :Rendah (65 %) Volume : Sedang ( 67 %) Vol. : Tinggi (69%)
/ TGL
60 menit 60 menit 60 menit
1. Lat. Sore : 14.00-16.30 2. Lat. Sore : 14.00-16.30 3. Lat. Sore : 14.00-16.30
a. warming up 15 mnt a. warming up 15 mnt a. warming up 15 mnt
b. nebraska agility drill b. nebraska agility drill b. nebraska agility drill
MATERI
Tahap : TPU
Mikro Ke : 4
Intensitas : Rendang (65 % DNM)
MINGGU,08-09-2019 SENIN,09-09-2019 KAMIS,12-09-2019
HARI
Volume :Rendah (65 %) Volume : Sedang ( 67 %) Vol. : Tinggi (69%)
/ TGL
60 menit 60 menit 60 menit
1. Lat. Sore : 14.00-16.30 2. Lat. Sore : 14.00-16.30 3. Lat. Sore : 14.00-16.30
a. warming up 15 mnt a. warming up 15 mnt a. warming up 15 mnt
b. nebraska agility drill b. nebraska agility drill b. nebraska agility drill
MATERI
Aisyah, S. (2015). Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar. Penerbit Deepublish:
Yogyakarta.
Apriyandi, I. (2014). "Pengaruh Agility Ladder Exercise Dengan Metode Lateral Run
Terhadap Peningkatan Kelincahan Lari Pada Atlet Sepak Bola Usia 13 Tahun di Sekolah
Sepak Bola Jaten". Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah. tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit PT. Rineka
Cipta: Jakarta.
Diputra, R. (2015). "Pengaruh Latihan Three Cone Drill, Four Cone Drill, Dan Five Cone Drillt
Erhadap Kelincahan (Agility) Dan Kecepatan (Speed)". Efektor Jurnal Nomor 27.
Epley, B. (2004). The Path to Athletic power The Model Conditioning Program for
Championship Performance. Human Kinetics: USA.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Dengan Program IBM SPSS 23. Penertbit Universitas
Diponegoro: Semarang.
Jaedun, A. (2011). Metodologi Penelitian. Penerbit Ka. Puslit Dikdasmen, lemit: Yogyakarta.
Lubis, M. (2013). "Pengaruh Latihan Terpusat Dan Latihan Acak Terhadap Penguasaan
Keterampilan Teknik Dasar Passing, Dribbling, Dan Shooting Dalam Permainan Sepak
Bola (Studi Eksperimen pada Siswa Sekolah Sepak Bola PSBUM)". Skripsi. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Muhajir. (2013). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Penerbit Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud: Jakarta.
Noyes, F. R. dan Barber, S. (2013). ACL Injuries in the Female Athlete: Causes, Impacts, and
Conditioning Programs. Penerbit Springer Science & Business Media: USA.
Santoso, D. R. (2016). "Pengaruh Latihan Shuttle Run dan Nebraska Agility Drill terhadap
Kelincahan pada Pemain Sepakbola di Pusat Latihan Sepakbola Salatiga". Skripsi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. tidak diterbitkan.
Sujarwadi dan Sarjiyanto. (2010). Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan untuk SMP.
Penerbit Kementrian Pendidikan Nasional: Jakarta.
Sumpeno, J. (2010). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Penerbit CV. Teguh
Karya: Jakarta.
Widiastuti. (2011). Tes dan Pengukuran Olahraga. PT Raja Grasindo Persada: Jakarta.
Winarno, E. (2010). "Sumbangan Kelincahan, Kelentukan Kaki Dan Kecepatan Lari Terhadap
Hasil Kecepatan Menggiring Bola Pada Pemain Sepakbola Arindo Kabupaten Demak
Tahun 2010". Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. tidak diterbitkan.
Wiradihardja, S. dan Syarifudin. (2017). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud: Jakarta.
Wisnungkoro, D. dan Sudarso. (2014). "Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Hasil Belajar
Dribble Sepakbola (Studi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 3 Trenggalek)". Jurnal
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03.
Yulianto, P. F. (2016). "Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Metode Bagian dan
Keseluruhan terhadap Peningkatan Dribble Shooting Sepakbola Ditinjau Dari
Koordinasi Mata-Kaki (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi
Sepakbola Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan
Surakarta)". Jurnal Ilmiah Vol. 16 No. 1.
Yusuf, M.A. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan.
Prenadamedia Group: Jakarta.