5 - Lembar REVISI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

GAMBAR POTONGAN

( PENAMPANG )

A. PENGERTIAN GAMBAR POTONGAN


Potongan atau penampang. (Menurut Fajar Adhutia 2016;Muhammad hafiz 2016;
Daniraya, 2017), Gambar potongan adalah gambar yang menunjukkan sebuah
potongan dari sebuah bangunan. Biasa nya gambar potongan tersebut bisa di
jadikan acuan ukuran ketebalan dan spesifikasi teknis sebuah bangunan.Gambar
8.1 memperlihatkan penjelasan gambar potongan sebuah benda.

Gambar 8.1 pengertian gambar potongan

Apabila di belakang bidang potongan masih terdapat bagian benda yang terhalang,
maka benda tersebut tidak perlu digambar. Kecuali bila dianggap sangat perlu,
dapat di gambar dengan garis putus-putus.
B. PENYAJIAN GAMBAR POTONGAN
1. Gambar potongan sederhana

(Menurut muhtar Arifin 2018; mas tono 2016; Jhon sii black crow 2018;
Daniraya 2017) Ada tiga macam gambar potongan sederhana yaitu potongan
prnuh, potongan separoh, dan potongan setempat (sobekan).

a. Potongan penuh

Pada potongan penuh seluruh bagian benda dipotong kemudian separoh dari
benda seolah-olah dihilangkan (Gambar 8.2). Gambar 8.1 di atas pun termasuk
gambar potongan penuh. Potongan penuh atau full section adalah sebuah metode
pemotongan ( irisan ) pada sebuah obyek secara menyeluruh, artinya potongan
penuh terjadi ketika benda pemotong melalu bidang potongan seutuhnya.
Gambar 8.1 potongan penuh

b. Potongan separoh

Pada potongan ini seperempat dari benda seolah-olah dihilangkan, sehingga pada
gambar nampak bagian setengah bagian luar benda dengan setengah bagian dalam
benda. Cara potongan ini biasanya di gunakan untuk benda simetri (gambar 8.3).{
Untuk potongan separuh dapat digambar setengah nya sebagai gambar potongan
dan gambar setengah lainnya di gambar sebagai gambar pandangan.}

Gambar 8.3 potongan separoh

c. Potongan setempat (sobekan)

Di sini benda hanya di potong (disobek) pada bagian tertentu saja yang ingin
diperlihatkan. Garis batas potongan di gambarkan dengan garis tipis bebas (gambar
8.4).

Gambar 8.4 potongan setempat (sobekan)

2. Garis dan Huruf Penunjukan Potongan


Untuk menunjukkan bidang potongan digunakan garis gores titik tipis, dimana pada
ujung-ujungnya dan pada perubahan bidang potongan (belokan) garis tersebut
ditebalkan (gambar 8.5). tanda panah menghadap arah potongan.

Huruf potongan dituliskan diluar tanda panah dengan posisi selalu tegak.

Gambar 8.5 Garis dan Huruf tanda pemotongan

Untuk benda simetri dan benda yang bentuknya cukup sederhana, di mana garis
potonganya tepat melalui garis sumbu, maka garis penunjukan potongan yang tidak
perlu digunakan. Perhatikan gambar 8.6 dan 8.7!

Gambar 8.6 dan 8.7Gambar benda simetris tanpa penujukan potongan

3. Potongan oleh lebih dari satu bidang


a. Pemotongan meloncat

Pada potongan meloncat ini terdapat dua bidang sejajar yang memotong benda. Hasil
potongan oleh dua bidang sejajar itu di satukan pada satu pandanagan potongan
(gambar 8.8).

Gambar 8.8 potongan meloncat

b. Potongan oleh Dua Bidang Potongan


Agar bentuk khas bagian-bagian benda dapat ditampilkan secara jelas dan mudah
dimengerti, maka dilakukan cara potongan ini (gambar 8.9).

Gambar8.9 Potongan oleh dua bidang berpotongan

c. Potongan oleh Bidang-Bidang Berdampingan

Bidang-bidang berdampingan mengikuti lekukan-lekukan garis sumbu pipa, sehingga


pada pandangan potonganya bagian-bagian benda menjadi terlihat jelas (gambar
8.10).

Gambar 8.10 potongan oleh dua bidang berdampingan

4. Potongan yang Diputar

Bagian-bagian benda tertentu seperti: ruji-ruji roda, kait, tuas, rusuk penguat, dan
sebagainya, dapat ditampilkan hasil potonganya setelah lebuh dahulu di putar.
Penggambaranya dapat di tempat potongan (gambar 8.11a) atau di tempat lain
(gambar 8.11b).

Gambar 8.11a potongan yang diputar Gambar 8.11b Potonganyang di putar

dan di gambarkan di tempat potongan: dan di gambarkan di tempat lain:

5. Potongan Berurutan
Beberapa potongan dapat disusun berurutan seperti gambar 8.12. Pada gambar 8.12a
potonganya di tempatkan pada sumbu utama sedangkan pada gambar 8.12b
potonganya ditempatkan di bawah garis potonganya.

Gambar 8.12 Susunan potongan berurutan

6. Potongan Benda Tipis

Untuk benda-benda tipis seperti pelat, baja profil, dan sebagainya atau penampangnya
digambarkan dengan garis tebal atau bidang bekas potongan seluruhnya dihitamkan.

7. Beberapa Benda atau Bagian Benda yang tidak Boleh Dipotong

Beberapa benda atau bagian benda seperti poros dan pasaknya, bola pejal, pena tirus,
sirip atau rusuk penguat, ruji-ruji roda, paku keling, baut dan cincinya, tidak boleh
dipotong dalam arah panjangnya. Gambar 8.13, memperlihatkan benda atau bagian-
bagian benda yang dimaksud.

Gambar 8.13 Baut, mur, dan cicinnya

C. ARSIR

Pada gambar-gambar potonga yang dibicarakan di muka, bidang-bidang bekas


potongan diberi garis-garis tipis miring. Garis-garis tersebut dinamakan arsir atau
arsiran.

1. Beberapa Ketentuan Penggunaan Arsir


a. Arsiran digambar dengan garis-garis sejajar dengan kemiringan 45° terhadap
garis sumbu atau garis benda (gambar 8.14). Jarak antara garis-garis arsir ini
di sesuaikan dengan luas bidang potongan.

Gambar 8.14 Arsiran

b. Untuk benda yang sama, arah arsir dan jaraknya harus sama (gambar 8.15).

Gambar 8.15 arah dan jarak arsiran dalam satu benda

c. Untuk bagian-bagian benda yang berdampingan, arsiran harus dibedakan.


Misalnya dengan cara di bedakan arah kemiringanya atau di bedakan jarak
arsiranya (gambar 8.16).

Gambar 8.16 Arsir bagian-bagian benda yang berdampingan

d. Untuk bidang yang lurus dapat di gambarkan arsiran hanya sepanjang garis
batas benda (gambar 8.17).

Gambar 8.17 Arsir bidang yang lurus


e. Pada potongan meloncat lebih baik garis arsirnya di geser (gambar 8.18).
Tetapi boleh juga diarsir sama.

Gambar 8.18 Garis-garis pada potongan meloncat

f. Jika terpaksa harus membuat ukuran pada bidang yang diarsir, maka garis
arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka ukuran gambar 8.19).

Gambar 819 Angka ukuran pada arsirsn


Adhitia, Fajar. 2016. Gambar Potongan, (Online), (http://bangunandasar.
blogspot.com/2016/06/pengertian- gambar-potongan.html), diakses 2 Oktober
2018.

Hafis, Muhammad. 2016, Gambar Potongan, (Online),


(http://muhammadhafiz0512.blogspot.com/2016/11/gambar-teknik-potongan-
dan-irisan.html) , diakses 8 Oktober 2018.

Daniraya. 2017, Gambar Potongan, (Online),


(http://www.edupediastargroup.site/2017/12/pengenalan-gambar-teknik-
bagian-4.html ) , diakses 8 Oktober 2018.

Arifin, muhtar. 2018. Jenis- jenis potongan, (Online),


(http://www.autocadtangerang.com/2018/02/6-jenis-potongan-pada-gambar-
teknik.html), diakses 5 Oktober 2018.

Mas tono. 2016, Jenis- jenis potongan, (Online), (http://www.mas-


tono.com/2016/02/5-jenis-potongan-pada-gambar-teknik.html), diakses 8
Oktober 2018.

Crow, Jhon sii black . 2018, Jenis- jenis potongan, (Online),


(https://www.academia.edu/8740800/JENIS_JENIS_POTONGAN_PADA_G
AMBAR_TEKNIK_A), diakses 8 Oktober 2018.

Daniraya. 2017, Jenis- jenis potongan, (Online),


(http://www.edupediastargroup.site/2017/12/pengenalan-gambar-teknik-
bagian-4.html) ) , diakses 8 Oktober 2018.

Mas tono. 2016, potongan separoh, (Online), (http://www.mas-tono.com/2016/02/5-


jenis-potongan-pada-gambar-teknik.html), diakses 5 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai