TK2 W5S7 RTeam7

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok ke-(2)

TEAM 2 TYEA
Minggu 5

Team 7 Managerial Accounting


– Giovanni Puteri Andrena ( 2101783254)
– Lugas Wignya Murti ( 2101776223 )
– Safira Nur Arafah ( 2101787271 )

Essay
1. Jelaskan perbedaan Absorption dan Variable Costing!

Absorption Untuk AC memasukkan semua unsur biaya produksi (manufacturing


costs) tidak melihat
apakah biaya tersebut bersifat variable atau fixed. Sehingga unit cost/biaya produksi
untuk metode AC terdiri dari Direct Material+Direct Labor+Variable OH Cost +Fixed
OH Cost.

Sedangkan untuk variable Costing Termasuk didalamnya adalah bahan langsung


(direct material), tenaga kerja langsung(direct labor) dan overhead pabrik variabel.
Biaya overhead pabrik tetap (fixed cost) tidak diperlakukan sebagai biaya produksi
dalam metode ini. Sebaliknya, biaya overhead pabrik tetap (fixed cost) diperlakukan
sebagai biaya periodic seperti beban administrasi dan penjualan.

2. Sebutkan Keuntungan dari Variable Costing dan Contribution Approach!

Keuntungan Variable Costing dan Contribution Approach :

-> Data yang dibutuhkan untuk analisa CVP dapat diambil dari Laporan Laba Rugi
menggunakan Contribution Approach. Data untuk analisa CVP tidak tersedia bila
menggunakan metode AC.
-> Dengan metode Variable Costing, profit selama periode tersebut tidak terpengaruh
oleh perubahan inventory.
-> Dengan metode Variable Costing, harga pokok produksi/unit cost/biaya produksinya
hanya variable saja.
-> Jumlah fixed cost diexpensekan diperiode terjadinya di Income Statement dan tidak
nampak di Neraca dan COGS.
-> Dengan metode Variable Costing lebih mudah menestimasi profitability tiap
produk,customer dan segment bisnis lainnya.
-> Dengan metode Variable Costing dapat digunakan untuk perhitungan yang lain seperti
standard cost dan flexible budget.
-> Dengan metode Variable Costing lebih mudah dibuat analisa cash flow.

ACCT6173 – Managerial Accounting


3. Jelaskan mengenai laporan laba rugi berdasarkan dari absorption costing dan variable
costing!

PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI ABSORPTION DAN VARIABLE COSTING


a. Dengan menggunakan absorption costing, jika ada peningkatan persediaan maka
beberapa biaya produksi tetap dalam periode berjalan tidak akan tampak dalam laporan
keuangan sebagai bagian dalam HPP.
b. Dengan menggunakan variable costing, seluruh biaya tetap dalam biaya overhead
pabrik tetap diperlakukan sebagai beban pada periode berjalan.
c. Persediaan akhir dalam metode variable costing lebih rendah dibandingkan dengan
metode absorption costing. Alasannya adalah bahwa dengan menggunakan variable
costing, hanya biaya produksi variabel yang dibebankan ke unit yang diproduksi dan
oleh karenanya dimasukkan dalam persediaan.
d. Metode absrption costing tidak membuat pembedaan antara biaya variabel dan biaya
tetap. Oleh arenanya metode ini tidak cocok untuk perhitungan biaya-volume-laba
yang sangat penting untk perencanaan dan pengendalian.
e. Pendekatan variable costing untuk menentukan biaya per unit prduksi selaras dengan
pendekatan kontribusi karena kedua konsep tersebut didasarkan pada klasifikasi biaya
berdasarkan perilakunya.
Pada dasarnya perbedaan antara kedua metode ini terletak pdaa waktu (timing). Variable
costing menentukan bahwa biaya overhead tetap harus dibebankan segera sedangkan
absobtion costing menyatakan bahwa biaya overhead pabrik tetap harus dibebankan dan
dikurangan dari pendapatan untuk setiap unit yang terjual.

Case
Lolo Company merupakan perusahaan yang telah memproduksi satu produk yaitu santan
kelapa. Berikut ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk tersebut:

Variable costs per unit:


Manufacturing:
Direct materials . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . $6
Direct labor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . $10
Variable manufacturing overhead . . . . . . . . . . . . . $5
Variable selling and administrative . . . . . . . . . . . . $4
Fixed costs per year:
Fixed manufacturing overhead . . . . . . . . . . . . . . . . . $300,000
Fixed selling and administrative . . . . . . . . . . . . . . . . $190,000

Selama tahun tersebut, perusahaan memproduksi 25,000 unit dan menjual sebanyak 20,000
unit. Harga jual untuk produk perusahaan adalah $50 per unit.
Pertanyaan:
1. Jika perusahaan menggunakan absoption costing:
a. Buatlah unit product cost.
b. Buatlah income statement.

JAWABAN
f. Absortption costing harga produksi per unit

ACCT6173 – Managerial Accounting


Direct materials $6
Direct Labor $ 10
Variabel manufacturing overhead $5
Fixed manufacturing overhead $ 12
(300.000 : 25.000)

Harga produksi per unit $ 33

g. Income statement absorption costing

Penjualan (20.000 x 50) 1.000.000


HPP (25.000 x 30) (825.000)

Margin kotor 175.000 175.000

Biaya penjualan & Adm


-Variabel selling & Adm (4 x 25.000) 1.000.000
-Fixed selling & Adm 190.000

290.000 (290.000)

Rugi bersih operasi 115.000

2. Jika perusahaan menggunakan variable costing:


a. Buatlah unit product cost.
b. Buatlah income statement.

JAWABAN
a. Variable costing harga produksi per unit

Direct materials $6
Direct labor $ 10
Variable manufacturing overhead $5

Biaya produksi per unit $ 21

b. Laporan laba rugi variable costing

Penjualan (20.000 x 50) 1.000.000


Biaya variable:
-variabel HPP (21 x 25.000) 525.000
-variabel selling & Adm (4x 25.000) 100.000

Total biaya variable 625.000 (625.000)

Margin kontribusi 375.000

ACCT6173 – Managerial Accounting


Biaya tetap :
Fixed manufacturing 300.000
Fixed selling & Adm 190.000

Total biaya tetap 490.000 (490.000)

Rugi operasi 115.000

ACCT6173 – Managerial Accounting

Anda mungkin juga menyukai