Laporan Akhir Kelompok 4 KAI PMMB
Laporan Akhir Kelompok 4 KAI PMMB
Laporan Akhir Kelompok 4 KAI PMMB
Nama: Faryudi
Kedudukan Magang: Peserta PMMB 2019
Esther Nindyawati
NIPP. 67433 NIPP.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Program Magang
Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) 2019 yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Maret
2019 sampai dengan 31 Agustus 2019 di Balai Yasa Yogyakarta.
Penulis sadar tanpa bantuan berbagai pihak, laporan akhir ini tidak akan
terlaksana dengan baik. Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan akhir ini,
penulis mendapat bantuan berupa bimbingan, dukungan, pendampingan dan
nasihat. Berkenaan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Orang tua yang telah mendoakan dan mendukung sehingga dapat
menjalankan program magang mahasiswa bersertifikat dan dapat
menyelesaikan laporan ini tepat waktu.
2. Dr. Daru Sugati, ST., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Sekolah
Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta.
3. Ibu Esther Nindyawati selaku pendamping yang telah mendampingi
mahasiswa selama pelaksanaan program magang mahasiswa bersertifikat.
4. Bapak Ridlo selaku Asisten Manager SDM, yang telah menyambut dan
memberi arahan selama pelaksanaan program magang mahasiswa
bersertifikat.
5. Seluruh karyawan/i UPT Balai Yasa Yogyakarta yang tidak bisa disebutkan
satu persatu yang telah menyambut baik dan membimbing selama periode
magang berlangsung.
6. Teman-teman seperjuangan program magang mahasiswa bersertifikat 2019
di UPT Balai Yasa Yogyakarta.
Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas
menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa laporan akhir ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
di masa yang akan datang. Semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.
Faryudi
NIM. 210014094
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
MATERI
(UNIT JUMLAH
TEORI/
HARI/ KOMPETENSI JAM NAMA
NO PRAKTIK
TANGGAL / PELATIHAN PEMBIMBING
(T/P)
NAMA MATA (JP)
PELATIHAN)
Jumat, 1
Maret s/d Christiana
1 Pembekalan Teori 56 JP
Senin, 11 Lussiana
Maret 2019
Selasa, 12
Maret 2019
2 s/d Kamis, Traksi Listrik Praktik 224 JP Supriyana
18 April
2019
Jumat, 19
April 2019
3 s/d Selasa, Rangka Atas Praktik 224 JP Supama
28 Mei
2019
Rabu, 29
Mei 2019
4 s/d Selasa, Rangka Bawah Praktik 112 JP Bambang H
25 Juni
2019
Rabu, 26
Juni 2019
5 Final Test Praktik 112 JP Iswahyudi
s/d Senin, 15
Juli 2019
Selasa, 16
Juli 2019 s/d
6 Jumat, 2 Diesel Praktik 112 JP Saryana
Agustus
2019
Senin, 5
Agustus
2019 s/d
7 Auxilliary Praktik 112 JP Aris Suraidi
Kamis, 22
Agustus
2019
Jumat, 23
Agustus
2019 s/d Persiapan
8 Teori 48 JP Ether N
Sabtu, 31 Komprehensif
Agustus
2019
c. Melepas Kompresor
Kompresor merupakan komponen yang digunakan untuk
menghasilkan udara bertekanan. Udara tekan yang dihasilkan
kompresor digunakan untuk proses pengereman, suling lokomotif,
dan untuk wiper kaca lokomotif. Untuk melepas kompresor, kopling
yang terhubung antara kompresor dengan fan radiator harus dilepas
terlebih dahulu. Setelah kopling terlepas, baut pengunci radiator
dengan rangka dasar dilepas, kemudian kompresor diangkat dengan
menggunakan crane untuk dikirim ke bagian perawatan kompresor.
c. Memasang Kompresor
Kompresor yang sudah dilakukan perawatan dipasang
kembali ke rangka dasar lokomotif. Untuk memasang Kompresor,
angkat kompresor dengan menggunakan crane, kemudian
diletakkan di atas tatakan besi, setelah itu ditarik ke tengah sejajar
dengan mesin diesel. Setelah sejajar, pasang kopling kompresor
dengan mesin diesel kemudian disejajarkan dengan dial indeks, cara
menyejajarkan dengan proses lenen, yaitu dengan cara mengukur
pada 4 titik.
Gambar 8. Pemasangan kompresor.
d. Memasang Longhood
Setelah semua komponen yang menempel pada rangka dasar
lokomotif terpasang, kemudian longhood diangkat dengan
menggunakan crane dan dipasangkan dengan rangka dasar
lokomotif sampai posisi presisi dan dibaut.
2. Proses Perakitan
a. Perakitan Roda
Roda merupakan komponen utama dari bogie. Roda
memiliki fungsi untuk menahan beban dari lokomotif, guidance
gerakan lokomotif serta sebagai alat gerak dari lokomotif agar
lokomotif dapat bergerak di atas jalan rel. Roda lokomotif memiliki
ukuran diameter lubang as untuk roda baru 198 mm. untuk
penggunaan ukuran diameter lubang as roda sebesar 206,325 mm
sehingga roda baru harus dibubut terlebih dahulu. Untuk perbedaan
ukuran diameter lubang as dan as tap berselisih 0,20 mm - 0,25mm
lebih besar diameter as tapnya. Untuk diameter luar roda baru 920
mm dan batas minimal penggunaan dimeter roda adalah 860 mm.
Untuk tebal dari roda lokomotif adalah 141mm. untuk ukuran flens
antara 27mm - 30mm.
Gear pada roda lokomotif memiliki diameter lubang
209,55mm dan selisih antara lubang gear dan roda 0,35mm. Untuk
melakukan pemasangan gear roda dan roda menggunakan alat pres
hidrolik. Dalam pemasangan gear tekanan mesin press tidak boleh
melebihi 50 ton.untuk pemasangan roda tekanan mesin pres antara
85– 125 ton. Pada saat pengepresan roda dengan as posisi roda harus
sejajar dengan as. Untuk mengetahui sejajar atau tidaknya diketahui
dengan menggunakan waterpass.
b. Merakit Bogie
Bogie merupakan satu kesatuan dari frame bogie dan roda
yang didalamnya terdapat sistem suspensi dan sistem pengereman.
Bogie pada umumnya memiliki fungsi untuk mendukung rangka
dasar dari sarana, menerima beban vertikal serta sebagai guidance
bagi sarana untuk bergerak di atas jalan rel.
Perakitan bogie dimulai dari meletakkan traksi motor yang
sudah dirakit dengan roda pada balok besi. Kemudian suspensi di
pasang di atas axle box. Setelah itu frame bogie di letakan di atas
traksi motor setelah posisinya sudah tepat, pasang mur untuk
mengikat roda, suspensi dan frame bogie.
4.3 DIESEL
Dalam perawatan lokomotif diesel menjadi komponen utama yang
harus diperhatikan dalam mekakukan perawatan. Pada golongan Diesel
terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: pembongkaran, revisi cylinder assy,
perakitan dan genset. Perawatan pada mesin diesel dilakukan 4 tahun sekali
untuk lokomotif CC 201, CC 203, CC 204 atau pada saat Perawatan Akhir.
Kegiatan kerja lapangan yang kami lakukan di golongan diesel
adalah pembongkaran dan revisi cylinder assy. Berikut penjelasan kegiatan
yang dilakukan :
1. Membongkar Mesin Diesel
Mesin diesel yang sudah dikirim dari golongan rangka atas
diletakkan di tempat pembongkaran. Untuk membongkar mesin diesel
hal pertama yang dilakukan adalah melapas pipa pembuangan yang
berada di bagian atas mesin diesel. Selanjutnya melepas cylinder assy,
sebelum melepas cylinder assy baut pengunci harus dilepas terlebih
dahulu. Cylinder assy yang akan dilepas dipastikan terlebih dahulu
posisi piston harus berada pada titik mati bawah. Kemudian di pasang
pengait untuk mengangkat cylinder assy. Setelah terpasang pengait
crane di pasang untuk mengangkat cylinder assy.
4.4 AUXILLIARY
Auxilary merupakan golongan di Balai Yasa Yogyakarta yang
bertugas dalam perawatan komponen-komponen utama seperti kompresor,
radiator fan, dan unit pneumatik. Kegiatan kami di golongan auxiliary
adalah perawatan kompresor, berikut adalah penjelasan mengenai
perawatan kompresor.
Kompresor merupakan komponen utama lokomotif yang berfungsi
untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi. Udara tekan yang dihasilkan
kompresor disimpan di dalam Main Reservoir dan Auxiliary Reservoir yang
nantinya digunakan untuk sistem pengereman rangkaian kereta, suling,
wiper dan lain-lain. Kompresor mendapatkan tenaga untuk menghasilkan
udara dari putaran diesel.
Perawatan kompresor diawali dengan mengosongkan pelumas pada
tangki. Setelah itu dilanjutkan dengan melepas beberapa pipa dan valve
dengan menggunakan kunci. Selanjutnya melepas 3 cylinder head dengan
melepas beberapa baut dan melepas couple dengan bantuan alat hidrolik.
Setelah terlepas dilanjutkan dengan melepas intercooler dan cylinder.
Setelah semua terlepas dilanjutkan dengan melepas piston dan crankshaf.
Setelah dilakukan perawatan selanjutnya adalah perakitan. Perakitan
diawali dengan pemasangan cranksaf dan couple. Setelah itu dilanjutkan
dengan pemasangan piston dan cylinder. Setelah itu pemasangan cylinder
head, valve dan pipa-pipa. Setelah semua terpasang selanjutnya yaitu
dilakukan pengujian kompresor.
Pengujian kompresor dilakukan dengan menggunakan tenaga dari
motor traksi. Pada saat pengetesan ada beberapa hal yang harus perhatikan
di antaranya :
1. Temperatur oli antara 50-60°C.
2. Tekanan oli berada di antara 2-3 kg (28-42 psi). Dalam hal tersebut
semakin lama pengoperasian kompresor semakin turun tekananya dan
minimal bertahan pada tekanan 28 psi.
3. Kecepatan putaran kompresor 800 rpm.
4. Tekanan yang harus tercapai pada main reservoir 140 psi.
5. Waktu cut in antara 120 – 140 psi selama 12 detik.
6. Cut out yang dilakukan kompresor minimal selama 20 menit 30 detik.
7. Suara yang dihasilkan oleh kompresor harus diperhatikan karena suara
yang keluar akan menandakan dalam perawatan kompresor masih ada
yang belum baik.
Gambar 16. Perawatan Kompresor.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan PMMB 2019 yang penulis dan kelompok
lakukan selama enam bulan di UPT Balai Yasa Yogyakarta dapat
disimpulkan :
1. UPT Balai Yasa Yogyakarta bertugas untuk melakukan perawatan
lokomotif, genset dan KRD. Perawatan tersebut dibagi menjadi 6
golongan yaitu
a. Golongan Rangka Atas
b. Golongan Rangka Bawah
c. Golongan Logam
d. Golongan Diesel
e. Golongan Traksi Listrik
f. Golongan Auxilliary
2. Sarana kereta api yang dirawat di UPT Balai Yasa Yogyakarta sebagai
berikut :
a. Lokomotif CC 201
b. Lokomotif CC 203
c. Lokomotif CC 204
d. Lokomotif CC 206
e. Kereta Rel Diesel Elektrik
f. Kereta Rel Diesel Hidrolik
g. Kereta Pembangkit / Genset
3. Perawatan lokomotif di UPT Balai Yasa Yogyakarta memiliki alur
pekerjaan sebagai berikut :
a. Lokomotif masuk UPT Balai Yasa Yogyakarta
b. Lokomotif diperiksa kerusakannya
c. Pepmbuatan checksheet perawatan lokomotif
d. Pemisahan body dan bogie lokomotif
e. Pelepasan komponen di atas rangka dasar lokomotif
f. Perbaikan komponen lokomotif di masing masing golongan
perawatan
g. Pemasangan komponen di atas rangka dasar lokomotif
h. Pemasangan body dan bogie lokomotif
i. Test run lokomotif oleh quality control
j. Pengecatan lokomotif
k. Lokomotif keluar UPT Balai Yasa Yogyakarta
5.2 Saran