KElOMPOK 3 - TUGAS 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM INTEGUMEN PADA


HEWAN

DOSEN PEMBIMBING

Adam Fernando, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 3 :

Corina (180384205049)

Dominika Roro Dewi Sinta (170384205059)

Fera Sartika (180384205034)

Okti Radianti (180384205013)

Septian Weddy Pratomo (180384205029)

Ummi Mufidah (180384205048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Struktur Perkembangan Hewan tentag Struktur Dan
Fungsi Sistem Integumen Pada Hewan

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik itu dalam segi kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami sangat menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya.

Tanjungpinang, Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Integumen Ikan Dan Derivatnya ................................................. 2


B. Integumen Tetrapoda Dan Derivatnya ........................................ 8
C. Fungsi Dan Struktur Otot Secara Umum .................................... 18
D. Otot Dinding Tubuh Ikan ............................................................ 23
E. Otot Dinding Tubuh Tetrapoda ................................................... 25
F. Otot Hypobrachiale .................................................................... 30
G. Otot Lingua Dan Otot Ekstrinsik Bola Mata.............................. 31
H. Otot Apendikuler......................................................................... 34
I. Otot Branchiomeric..................................................................... 38

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 39
B. Saran ............................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 41

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem integumen atau penutup tubuh (penutup) adalah sistem penyusun


tubuh suatu pembuatan hidup yang berhubungan langsun dengan lingkungan luar.
Fungsinya antara berbaring sebagai pelindung, penerima, termreogulasi dan
nosmoregulasi atau homeostatis.

Sistem kulit adalah yang perbedaaan, istirahat,penyimpanan, dan berbicara


hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini membicarakan bagian sistem
organ yang terbesar yang meliputi kulit, rambut, bulu, kuku, kelenjar keringat dan
produknya (kering atau lendir). Kdiaini Vehadiran dari bahasa latin ”integum
entum” yang berarti “penutup”

Secara ilmiah adalah lapisanterluar yang berada di luar jaringan yang berada
pada bagian luar yang sisa dan penyimpanan permukaan tubuh, kelit merupakan
organ yang paling luas permukaan yang membungkus keseluruhan bagian luar
bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan
kimia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan integumen hewan ?
2. Apa saja derivat integumen pada ikan?
3. Apa saja derivat integumen pada tetrapoda?
4. Bagaimana struktur integumen pada hewan vertebrata?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud integumen hewan
2. Untuk mengetahui integumen dan derivat pada ikan
3. Untuk mengetahui integumen dan derivat pada tetrapoda
4. Untuk mengetahui struktur dan fungsi integumen dan derivatnya pada
hewan vertebrata

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Integumen Ikan dan Derivatnya


1. Sistem Integumen
Sistem integumen merupakan sistem pelindung tubuh yang terdiri dari kulit
yang sesungguhnya serta berbagai modifikasinya atau derivatnya. Integumen pada
ikan adalah kulit dan derivatnya. Kulit merupakan pelindung tubuh yang terdiri
dari dua lapisan yakni lapisan epidermis atau lapisan terluar dan lapisan dermis
lapisan dalam. Sedangkan derivate Kulit pada ikan sebagai alat untuk menyerang
dan mempertahankan diri yakni adanya kelenjar mucus (lendir) yang membuat
tubuhnya licin dan mengeluarkan bau. Bau yang khas ini merupakan alat
komunikasi kimiawi antara ikan (Effendi, 1997)
2. Stuktur Kulit

Gambar 1 struktur kulit


Sumber: Analysis Of Vertebrata Structure
Kulit merupakan pelindung tubuh yang terdiri dari dua lapisan yakni lapisan
epidermis atau lapisan terluar dan lapisan dermis lapisan dalam.

2
Gambar 2 Stuktur Lapisan Epidermis Dan Dermis

Sumber : bioedu.info

a. Epidermis : Kelenjar
Pada lapisan ini akan terbentuk derivat berupa kelenjar. Umumnya ikan
yang tidak bersisik memproduksi lendir yang lebih banyak dan tebal dibanding
dengan ikan yang bersisik. Epidermis bagian dalam terdiri dari lapisan sel yang
selalu mengadakan pembelahan untuk mengantikan sel-sel sebelah luar yang lepas
dan untuk pengembangan tubuh. Lapisan ini dinamakan stratum germinativum
(lapisan Malphigi).
Struktur lapisan epiidermis, yakni :
1. Stratum corneum, merupakan lapisan terluar, lapisan yang terdiri dari
kulit mati yang terkelupas dari permukaan sebanyak 50 lapis karatenoid
yang berlokasi di kulit tebal
2. Stratum lucidum, merupakan lapisan peralihan
3. Stratum granulosum, terdiri dari tiga lapisan yang menghasilkan
karatohyaline atau calon pembentuk tanduk
4. Stratum germnativum, merupakan sel yang selalu membelah
menggantikan sel- sel yang tua.

3
b. Dermis : sisik

Gambar 3 Bagian Dermis

Sumber : academia.edu

Pada lapisan epidermis lapisan ini berukuran lebih tebal. Pada lapisan ini
akan terbentuk derivat yang berupa sisik. Lokasi lapisan ini berada dibawah
epidermis dan dipisahkan oleh membran basement. Lapisan ini kebanyakan terdiri
dari jaringan ikat kolagen padat (Leslie Gartner, 1943: 837)
Lapisan dermis tersusun atas stratum laxum dan stratum compactum.
Dibagian stratum laxum merupakan lapisan yang berbatasan dengan epidermis.
Dilapisan ini terdapat chromatophora yang berfungsi memberikan warna pada kulit
ikan. Sementara lapisan compactum berisi jaringan kolagen dan bagian dari
jaringan ikat lainnya.
3. Derivat Integumen
a. Kelenjar
Kelenjar merupakan modifikasi lapisan Epidermis yang menghasilkan zat
glycoprotein sehingga disebut mucin. Ketika zat tersebut bersentuhan dengan air
maka akan mengeluarkan lendir sehingga menyebabkan tubuhnya licin. Biasanya
ikan yang tidak memiliki sisik akan lebih banyak menghasilkan lendir dari pada
ikan yang mempunyai sisik. Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air
supaya dapat berenang dengan lebih cepat, mencegah infeksi dan menutup luka,
berperan dalam osmoregulasi sebagai lapisan semi-permiable yang mencegah
keluar masuknya air melalui kulit dan mencegah kekeringan kulit.

4
b. Sisik

Gambar 4 Macam- Macam Sisik Pada Ikan

Sumber : bioedu.info

Sisik merupakan modifikasi lapisan dermis. Sisik ikan mempunyai bentuk


dan ukuran yang beraneka macam, yaitu sisik ganoid merupakan sisik besar dan
kasar, sisik cycloid dan ctenoid merupakan sisik yang kecil, tipis atau ringan hingga
sisik placoid merupakan sisik yang lembut. Berdasarkan bentuk dan bahan yang
terkandung di dalamnya, sisik ikan dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu
Placoid, Cosmoid, Ganoid, Cycloid dan Ctenoid.
1) Sisik Placoid

Gambar 5 Struktur Sisik Placoid

Sumber : pintarbiologi.com

Jenis sisik ini karakteristik bagi golongan ikan bertulang rawan


(Chondrichthyes). Bentuk sisik tersebut menyerupai bunga mawar dengan dasar

5
yang bulat atau bujur sangkar. Sisik macam ini terdiri dari keping basal yang
letaknya terbenam di bagian dermis kulit, dan suatu bagian yang menonjol berupa
duri keluar dari permukaan epidermis. Sisik tersebut merupakan struktur
exoskeleton yang primitive yang mempunyai titik perkembangan menuju ke
lembaran sisik yang biasa terdapat pada osteichthyes yang terdiri atas lempeng
dasar, tangkai sentral dan duri. Bagian yang lunak dari sisik ini (pulp) berisikan
pembuluh darah dan saraf yang berasal dari dermis.
2) Sisik Cosmoid

Gambar 6 Sisik Cosmoid


Sumber : Bioedu.Info
Terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif. Sisik ini terdiri dari beberapa
lapisan, berturut-turut dari luar adalah vitrodentine yang dilapisi oleh semacam
enamel, kemudian cosmine yang merupakan lapisan yang kuat, dan noncellular,
terakhir isopedine yang materialnya terdiri dari substansi tulang. Pada lapisan
isopedine terdapat pembuluh-pembuluh kecil. Yang menarik perhatian dari sisik ini
adalah pertumbuhan sisik ini hanya pada bagian bawah, sedangkan pada bagian atas
tidak terdapat sel-sel hidup yang menutup permukaan. Ikan yang memiliki sisik tipe
cosmoid ini misalnya Latimeria chalumnae.

6
3) Sisik Ganoid

Gambar 7 Struktur Sisik Ganoid


Sumber : pintarbiologi.com
Lapisan terluar dinamakan ganoine yang materialnya terdiri dari garam-
garam anorganik. Dibawahnya terdapat lapisan seperti cosmine, dan lapisan paling
dalam adalah isopedine. Berbeda dengan sisik cosmoid, sisik ganoid tumbuh dari
atas dan bawah. Ikan yang memiliki sisik tipe ganoid ini antara lain Polypterus,
Lapisostidae, Acipenceridae, dan Polyodontidae (Gusrina, 2008)

4) Sisik Cycloid dan Ctenoid

Gambar 8 Struktur Sisik Cycloid Dan Ctenoid

Sumber : pintarbiologi.com

Sisik ini ditemukan pada golongan ikan teleostei, yang masing-masing


terdapat pada golongan ikan berjari-jari lemah (Malacoptrerygii) dan golongan ikan
berjari-jari keras (Acanthopterygii). Perbedaan antara sisik cycloid dengan ctenoid
hanya meliputi adanya sejumlah duri-duri halus yang disebut ctenii beberapa baris
di bagian posteriornya

7
B. Integumen Tetrapoda Dan Derivatnya
1. Sisik pada reptil

Gambar 9 Macam- Macam Sisik Reptil


Sumber : Seputarilmu.Com
Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik- sisik yang beraneka bentuk,
terkecuali anggota suku amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik- sisik itu dapat
berukuran amat halus, seperti halnya sisik- sisik yang menutupi tubuh cecak,
ataupun berukuran besar seperti pada tempurung kura- kura. Sisik- sisik itu berupa
moddifikasi lapisan kulit luar yang mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang
dilengkapi dengan pelat- pelat tulang dilapisan bawahnya, yang dikenal sebagai
osteoderm.
Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil adalah sikloid, granular, dan
berlunas. Perbedaan bentuk dan komposisi sisik- sisik ini pada berbagai bagian
tubuh reptil biasa digunakan untuk mengidentifikasi spesies hewan tersebut.
Integumen pada reptilia umumnya juga tidak mengandung kelenjar keringat.
Lapisan terluar dari integumen yang menanduk tidak mengandung sel- sel saraf dan
pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama- lama akan mengelupas. Permulaan
lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila
hewan berganti kulit. Pada calotes (bunglon) integument mengalaminmodifikasi

8
warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis
yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam- macam. Pada
calotes (bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol sistem
nervosum outonomicum.
Sisik reptil dibungkus oleh sisik kering sebagai pelindung tubuh seperti
halnya sisik ikan. Sisik- sisik ini terbagi dalam 2 kategori, yaitu epidermal dan
dermal. Tipe sisik reptil adalah lempengan tulang yang tertanam permanen pada
kulit dan bertahan selama hidupnya. Reptil memiliki ssik epidermal yang terlihat
amat nyata pada kadal dan ular. Sisik epidermal secara terus menerus diproduksi
oleh karena pertumbuhan dari lapisam stratum germinativun epidermis dan
umumnya berlipat sehingga menjadi tumpang tundih satu sama lain.
Sisik epidermal reptil menunjukkan lebih banyak keragaman bentuk dan
struktur, terutama pada ular dan kadal. Sisik tersebut mungkin tersusun secara
longitudinal, diagonal atau transfersal (baris- baris melintang). Sisik pada kepala
umumnya berbeda dalam penampilan dari siisk bagian tubuh lain dan diberi nama
sesuai dengan lokasinya. Sisik disepanjang bagian bibir atas disebut sisik- sisik
labial atas, sisik yang melingkari mata adalah sisik okular, yang diantara kedua
mata adalah sisik interokular. Perbedaan dalam ukuran, bentuk dan jumlah sisik ini
memberikan ciri khusus dan penting untuk diklarifikasikan.(Hickman, 2001: 568)
Sisik ular biasanya sikloid atau berbentuk segi empat. Pada bagian ventral
tubuh ular umumnya lebih besar, pitamoris melintang yang disebut scute yang
berfungsi untuk memperluar lebar permukaan tubuh biasanta digunakan sebagai ciri
dasar untuk membedakan ular dan kadal. Sisik kadal dimasukkan kedalam
kelompok sisik granular, sikloid, quadrangular atau mucromate, dan sisik mungkin
halus atau kasar. Sisik pada bagian tubuh tertentu bisa termodifikasi hingga menjadi
panjang seperti duri yang ditemukan pada iguana.
2. Bulu dan taji pada burung
Burung tergolong ke dalam kelompok sauriskia bipedal yang disebut
tetropoda. Banyak sekali fosil tertopod berbulu yang mengungkapkan asal usul
burung. Beberapa spesies dinosaurus berkerabat dekat dengan burung- burung yang
memiliki bulu dengan helaian halus (vane), dan terdapat lebih banyak spesies yang

9
memiliki bulu berfilamen. Bulu telah dievolusikan jauh sebelum kemampuan
terbang yang kuat. Fungsi yang mungkin dijalankan oleh bulu- bulu awal antara
lain adalah insulasi, kamuflase, dan pertunjukan percumbuan. (Campbell, 2008:
293)
Bulu merupakan struktur penutup tubuh atau integumen pada burung yang juga
merupakan ciri spesifik yang membedakan burung dengan hewan lain. Bulu
tersusun atas polimer protein yang disebut dengan beta keratin. Keratin merupakan
bahan penyusun rambut, kuku, dan kulit pada manusia. Hanya saja struktur manusia
berbeda dengan burung karena manusia disusun oleh alfa keratin. Adapun tiga
macam bulu burung berdasarkan fungsi dan bentuknya.
1. Plumulae/ bulu kontur (contour feather), merupakan penutup burung secara
umum

Gambar 10 : Struktur Bulu Kontur


Sumber : Analysis Of Vertebrata Structure

10
2. Plumae/ bulu halus ( down feather), terdapat di bawah bulu kontur yang
berfungsi menjaga tubuh burung tetap hangat
3. Filoplum, berfungsi sebagai sensor dan indera yang tumbuh di tempat
tesendiri.

Bulu adalah struktur paling rumit pada vertebrata. Sebagaimana rambut,


kuku, dan sisik, bulu adalah tambahan integumenter. Bulu merupakan organ kulit
yang terbentuk dari pembiakan terkendali sel biologis dalam epiderms, atau kulit
luar yang menghasilkan protein keratin. Bulu mempunyai peranan penting dalam
membantu burung untuk terbang. Selain membantu untuk memungkinkan
penerbangan, bulu juga memberikan perlindungan dari elemen. Bulu burung
memberkan waterproofing dan insulasi dan bahkan memblokir sinar UV yang
berbahay untuk mencapai kulit burung. Bulu merupakan ciri khas kelas aves yang
tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi
menjadi bulu lengkap dan bulu tidak lengkap.

Gambar 11 Macam- Macam Bulu Burung

Sumber: Generasibiologi.Com

1. Bulu lengkap (plumae), bulu ini tersusun atas batang bulu dan lembaran
bulu. Susunan batang bulu terdiri atas calamus dan rachis. Lembaran bulu,
terdiri atas deretan barbae yang terdapat barbulae berkait.

11
2. Bulu tidak lengkap yang terbagi atas:
a. Plumulae dengan bagian calamus pendek, barbae tidak membentuk
lembaran bulu dan barbulae tidak berkait.
b. Filoplumae, dengan bagian calamus dan rachis (batas tak jelas)
barbae pada bagian ujung dan tidak terdapat barbulae.

Berdasarkan letaknya, bulu burung digolongkan menjadi beberapa, yaitu :

a. Tetrices, bulu yang menutupi badan burung


b. Reetrices, bulu yang berpangkal pada ekor, exillumnya simetris karena
berfungsi sebagai kemudi.
c. Remiges, bulu yang terdapat pada sayap dan dibagi atas:
a) Remiges primariae yang melekatnya secara digital pada
digi dan secara metacarpal pada metacapalia
b) Remiges seundariae yang melekatnya secara cubita pada
radiol una
d. Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu
e. Alaspuria, sebagian bulu kecil yang menempel pada poluk (ibu jari)
Banyak burung, termasuk ordo yang lebih primitif, memiliki bulu kontur
ganda - bulu utama yang bergabung di pangkalannya dengan yang lebih pendek,
bulu yang lebih lembut disebut poros setelah. Bulu kontur didistribusikan secara
merata ke seluruh tubuh beberapa jenis burung (mungkin kondisi primitif ), tetapi
biasanya terbatas pada saluran bulu yang disebut pterylae. Bulu-bulu menyebar dari
pterylae untuk menutupi daerah intervensi. Konformasi pterylae berguna untuk
sistematis. Bulu bawah memiliki sedikit atau tanpa poros. Cabang duri panjang dari
pangkal bulu dan tidak ada kait kait. Bulu yang dihasilkan kecil dan lembut. Bulu
bawah, tersembunyi oleh bulu kontur, tersebar luas dan tidak terbatas pada pterylae.
Fungsi mereka adalah isolasi.(Milton, 1918: 104)
Taji ayam gim adalah terangsang duri yang menutupi inti tulang. Dengan
perkecualian yang jarang, turunan kelenjar kulit unggas terbatas pada kelenjar
uropygial alveolar besar bercabang di atas ekor ("uropygium" = ekor + pantat) yang
mengeluarkan minyak yang digunakan burung untuk merapikan bulunya. Ini paling

12
berkembang pada burung air. Berdasarkan tajinya, ayam terbagi atas beberapa jenis,
yaitu:
1) Ayam jalu atau yang biasa disebut ayam taji merupakan ayam yang
mempunyau sebilah senjata berada pada kaki tepat di atas jari ayam
tersebut.
2) Sabung ayam, dimana pangkal taji tidak terlihat walaupun ayam tersebut
telah berumur tua. Jenis taji ayam ini adalah taji lepek seperti butiran
jagung.
3. Rambut, tanduk, kuku pada mammalia
a. Rambut

Gambar 12 Struktur Rambut


Sumber : Bioedu. Info
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama
mammalia. Rambut muncul dari epidermis, walaupun berasal dari folikel rambut
yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut yang disebut trikoma,
juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut tumbuh di seluruh permukaan kult, kecuali
pada telapak kaki, tangan dan bibir. Bagian tubuh yang memiliki rambut terpekat
adalah permukaan dan bagian belakang kepala, alis, bulu mata dan bagian lainnya.

13
Asal usul filogenetik rambut tidak jelas. Tidak ada indikasi bahwa rambut
berevolusi dari sisik reptil. Rambut VW dan sisik muncul bersamaan (seperti pada
ekor tikus, cangkang armadillo, dan punggung trenggiling), rambut tumbuh di
antara sisik, pola sisik yang memaksakan pola pada distribusi rambut. Pola rambut
yang serupa kurang sering terjadi pada sisik. (Milton, 1918: 108)
Rambut tedapat dua jenis yaitu rambut terminal yang dapat panjang dan
pendek serta rambut velus yang pendek, halus dan lembut. Rambut berfungsi
melindungi kulit dari pengaruh buruk, menyaring udara, serta bersinergi dengan
keseluruhan derivat kulit berfungsi sebagai pengatur suhu. Pada waktu tubuh dalam
keadaan panas, pembuluh darah akan melebar dan mengeluarkan panas ke udara,
dan air banyak dikeluarkan dalam bentuk keringat dengan demikian suhu tubuh
akan turun. Rambut terdiri dari akar (sel tanpa keratin) dan batang ( sel dengan
keratin).
Rambut terdiri dari benang bertanduk yang berasal dari epidermis, terdiri
dari batang dan akar yang meluas ke bawah hingga menyerupai umbi yang bertakik
pada lapisan di bawahnya. Ruang dalam takik terdapat jaringan penyambung atau
papilla. Akar rambut terbungkus dari folikel rambut yang berasal dari sumbu
epidermal dan dermal. Rambut terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

Gambar 13 Struktur Batang Rambut

Sumber: Bioedu.Info

1. Ujung rambut, berbentuk runcing yang terdapat pada bagian paling


ujung dari rambut.

14
2. Batang rambut, bagian rambut yang berada di luar kulit berupa benang
halus terdiri dari keratin atau sel- sel tanduk. Batang rambut mempunyai
3 lapisan epitel, yaitu:
a) Cuticula/ kulit ari, merupakan lapisan luar yang terdiri dari sel- sel
tanduk yang pipih dan bening. Kutikula berfungsi sebagai pelindung
saat rambut kekeringan dan saat rambut terkena penetrasi benda
asing. Kutikula juga terlapisi oleh lapisan tunggal sel tipis datar yang
sebagian besar terkeratinisasi.
b) Cortex, korteks disusun oleh kumpulan seperti benang halus yang
terdiri dari keratin atau sel tanduk. Tiap helai benang yang halus
yang disebut fibril. Fibril terbentuk oleh molekul yang mengandung
butiran pigmen melanin.
c) Medula yang terdiri atas zat yang tersusun sangat renggang yang
membentuk jala, sehingga terdapat rongga yang berisi udara.
3. Akar rambut, bagian rambut yang berada di dalam kulit dan tertanam di
dalam folikel atau kantong rambut. Akar rambut tertanam mring dalam
lapisan dermis. Adapun bagian- bagian akar rambut:
a) Kantung rambut (folikel), melindungi tunas rambut.
b) Umbi rambut (bulb), bulatan kecil dan putih yang
mempunyai hubungan dengan pembuluh halus syaraf dan
pembuluh darah.
c) Papil rambut, tempat pembuatan sel tunas dan sel pigmen
melanin. Membuat makanan dan semua kebutuhan
pertumbuhan rambut.
d) Otot penegak rambut, dapat menarik folikel rambut yang
mengakibatkan bulu- bulu halus menegak
e) Kelenjar lemak, menghasilkan minyak atau sebum
f) Kelenjar keringat.

15
b. Tanduk

Gambar 14 Macam- Macam Tanduk


Sumber : Analysis Of Vertebrata Structure
Tanduk merupakan proyeksi yang berasal dari kepal yang lebat dari kulit
keras. Tanduk banyak mengandung keratin di dalamnya, tidak semua tanduk
terdapat zat tanduk. Tanduk terbagi atas 3 macam, yaitu :

a. Tanduk kosong (Hollow horn/ true horn, terdapat seludang tanduk yang
meliputi suatu sumbu tulang, tidak pernah dilepaskan dan tidak pernah
bercabang. Terdapat pada hewan jantan dan berina.
b. Tanduk rambut, berasal dari rambut yang berfusi. Biasanya tanduk ini
tidak bercabang dan tidak dapat dilepaskan. Contoh : cula badak
c. Rangga (antler), tanduk tajam dan bercabang- cabang seperti tanduk
rusa. Tanduk keluarga rusa juga bertumbuhnya kurus dari cangkang,
tetapi mereka ditumpahkan dan diganti setiap tahun. (Milton, 1918: 110)

Tanduk tersusun atas dua komponen utama, yaitu cangkang atas (carapace)
dan dasar (plastron) yang dihubungkan tulang ridges. Tulang cangkang terdiri dari
gabungan tulang iga dan vertebrata. Sedangkan plastron terdiri dari tulang
abdominal dan clavicle. Beberapa kura- kuta juga hanya ada yang memiliki
tempurung fleksibel, diantaranya beberapa kura- kura air dan penyu. Kebanyakan

16
anakan kura- kura mempunyai tempurung fenestra (daerah terbuka) antara tulang
cangkang dan menyatu pada masa tuanya. Keunikan lain dari kura- kura adalah
pectoral dan pelvis gridles yang dibatas atau dilindungi dalam tulang iganya.
Orientasi vertikalnya memberi dukungan dari dalam untuk tempurungnya dan
sebagai ventral anchor yang kuat untuk lengan- lengan dan otot.

Dua lapisan pelindung dalam tempurung adalah :

a. Lapisan tengah, kaya akan ujung syaraf dan pembuluh- pembuluh darah
kecil
b. Lapisan pelindung luar atau lamina

c. Kuku
Cakar adalah struktur keratin yang kuat yang melilit tulang terminal yang
meruncing dari jari-jari. Ujung dan bagian atas dan samping terdiri atas unguis dan
lebih sulit daripada bagian bawah (subunguis). Kuku berasal dari cakar. Jamur kuku
kuda terbuat dari tubulus horny yang dipadatkan. Seluruh kuku menyebar apa yang
ada di bawah dampak langkah kaki. Cangkang armadillo memiliki epidermis yang
sangat keratin dan ossicles dermal bertulang.(Milton, 1918: 106).
Kuku merupakan bagan tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung
jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku
sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan
sulfur. Terdiri dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang bersatu dengan
kuat. Pada bagian proksimal kuku terbentuk dalam matriks kulit. Dasar kuku terdiri
atas sel prickle yang mengalami modifikasi dimana kuku melekat dengan kuat.
Kuku sebagian memperoleh warna dari darah dan sebagian dari pigmen dalam
epidermis, terutama melanin. Sebagai penutup bagian luar maka selain sebagai
protektif ia juga berfungi sebagai barier terhadap infeksi, ketahanan jaringan
(pelindung di bawahnya) dan sebagai insulator suhu tubuh.

17
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki
suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah- merahan. Seperti tulang
dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya yang
sangat sedikit. Kuku tersusun atas protein yang mengeras yang disebut keratin.
Fungsinya sebagai pelindung ujung jari tangan dan jari kaki. lempeng kuku
berbentuk empat persegi panjang, keras, cembung kearah lateral dan dorsal,
transparan, terletak di dorsalo paling distal. Lempeng kuku terbentuk dari bahan
tanduk yang tidak mengalami deskuanasi tetapi tumbuh ke arah dorsal untuk waktu
yang tidak terbatas.
Kuku salah satu bagian vital bagi kucing dalam berburu, kuku jari kucing
memiliki pembuluh darah di dalamnya yang disebut quick. Quick ini tidak
mencapai titik ujung kuku cakarnya.

Gambar 15 Struktur Kuku Kucing


Sumber : Bioeu.Info
C. Fungsi Dan Struktur Otot Secara Umum

Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya
kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh dan
substansi dalam tubuh. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya
menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena
jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena

18
molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan

memendek.

Gambar 16 Sistem Otot Pada Hewan Vertebrata

Sumber : Zenius.Net

Otot juga sebuah jaringan dalam tubuh organisme yang berfungsi sebagai
alat gerak. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari
organ dalam organisme. Pada hewan hewan vertebrata umumnya otot memegang
peranan penting dalam menggerakkan organ organ tubuh yang berkoordinasi
dengan sistem rangka.
Gerakan gerakan tersebut disebabkan terjadinya kontraksi otot (proses
memendeknya otot). Apabila otot berkontraksi, maka otot akan memendek,
sehingga ujungnya beserta struktur yang dilekati oleh ujungnya mendekat satu
dengan lain. Adanya ujung otot yang melekat pada bagian yang tidak bergerak
disebut origoorigo, sedangkan ujung lain yang melekat pada bagian yang bergerak
disebut insertio.
1. Fungsi Otot

Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot


berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian
rangsangan berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan
rangsangan ketiga memeprkuat rangsangan kedua. Dengan demikian terjadilah
ketegangan atau tonus yang maksimum . Tonus yang maksimum terus – menerus
disebut tetanus.

19
Selanjutnya, ada 2 tipe otot, yaitu otot merah dan otot putih. Otot merah
kaya akan suplai darah, mengandung mitokondria dan mioglobin. Mioglobin
merupakan senyawa seperti hemoglobin yang mampu mengikat O2 dean
menyimpannya di dalam otot. Otot merah juga mengoksidasi asam lemak untuk
memeperoleh energi. Sebaliknya, otot putih memiliki sedikit darah, mitokondria,
dan mioglobin. Akan tetapi, otot putih terspesialisasi untuk melakukan pernapasan
anaerobik untuk menghasilkan energi tanpa O2 sehingga cepat berkontraksi
meskipun cepat lelah.
2. Struktur pada otot

Gambar 17 Jaringan Otot pada Hewan

Sumber : academia.edu

Jaringan otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serabut otot.
Serabut otot ini mampu menggerakkan tulang dan memiliki kemampuan untuk
berkontraksi, karena terdapat protein kontraktil yang disebut miofibril. Miofibril ini
disusun oleh aktin dan miosin. Otot adalah jaringan terbanyak pada sebagian
besar hewan, dan kontraksi otot juga banyak dilakukan pada kerja seluler oleh
hewan yang aktif. Lebih-lebih lagi saat kita melakukan kerja berat. Pada tubuh
vertebrata, jaringan otot.
Sarkolema : membram sel dari selaput otot.terdiri dari membram sel yang
disebut membram plasma dan sbuah lapisan luar yang terdiri dari 1 lapisan tipis
mengandung kolongen. Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot
yang fungsinya sebagai pelindung otot.

20
Miofibril : merupakan bulatan bulatan kecil pada potongan melintang yang
mengandung 1500 fm,3000 FA yang merupakan melekul.protein polimer besar
untuk kontraksi otot.miofibril memiliki 2 fiamen yaitu:- Filamen tebal yang
dibentuk oleh miosin- Filamen tipis yang dibentuk oleh aktin tropomiosin dan
trponin. Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
Sarkoplasma: miofibril miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu
matriks.Retikulum sarkoplasmik:sarkoplasma yang terdapat pada retikulum
endoplasma yang terdapat dalam serat otot. Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang
fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada.
Miofilamen miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal
dari miofibril. Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :Miofilamen homogen
(terdapat pada otot polos),miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot
cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).
3. Macam macam otot
a. Otot Lurik

Gambar 18 Otot Lurik

Sumber : Nafiun.com

Otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel pada rangka
tubuh dan digunakan untuk pergerakan. Otot ini mempunyai pigmen mioglobin dan
mendominasi tubuh vertebrata.Otot ini disebut lurik, karena pada otot ini tampak
daerah gelap (miosin) dan terang (aktin) yang berselang seling. Disebut juga otot
rangka, karena melekat di rangka dan juga otot sadar, karena bekerja di bawah

21
kesadaran (volunter).Ciri-cirinya adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti
sel banyak (multinuklei), bergerak dalam waktu cepat, dan cepat lelah (Pearce,
1983).

b. Otot Polos

Gambar 19 Otot Polos

Sumber : Nafiun.com

Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen


sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila
otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran
pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernapasan (Pearce,1983).
c. Otot Jantung

Gambar 20 Otot Jantung

Sumber : Nafiun.Com

Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara
refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.Fungsi otot jantung adalah untuk
memompa darah ke luar jantung (Pearce,1983)

22
D. Otot Dinding Tubuh Ikan

Gambar 21 Sistem otot pada tubuh ikan

Sumber : academia.edu

Secara keseluruhan, otot bergaris pada seluruh tubuh ikan terdiri dari
kumpalan blok otot atau urat daging.Tiap tiap blok otot dinamakan mytome (pada
saat embryo disebut myomer).Bagian otot pada ikan menempel pada tubuh ikan
sebelah kiri dan kanan,dari belakang kepala sampai batang ekor.Mytome tersususun
menurut pola tertentu yang biasa dibedakan menjadi dua tipe yaitu, cylostomine
yang ditemukan pada kelompok agnatha dan piscine yang ditemukan pada
kelompok ikan Elasmobranchili dan teleostel.dibagian permungkaan selaput ini
terdapat urat daging yang menutupinya dinamakan musculus lateralis superficialis
yang banyak mengandung lemak dengan istilah lain disebut red muscle karena
warnanya yang merah kehitaman.umumnya serabut otot mengarah
anterioposterior,tetapi beberapa serabut hypoksial sari setiap myomer tersusun
serong ventromedial.

23
Gambar 22 Sistem Otot Pada Dinding Tubuh Ikan

Sumber : academia.edu

Kontraksi dari kelompok myomer di satu pihak akan disambut oleh


kontraksi kelompok myomer di lain pihak, menyebabkan tubuh ikan menjadi
meliuk-liuk dalam gerakan berenang. Pada ikan tertentu, otot epaxial dan hypaxial
menjadi khusus, mengirimkan bagian ke sirip median, yang dengan demikian dapat
pindah ke berbagai arah. Otot epaxial pada ikan yaitu yang melekat pada tulang
punggung. Bagian-bagian yang lebih dalam dari otot hypaxial melekat pada
myocommata atau tulang rusuk ventral.Mereka pertanda munculnya interkostalis,
miring, dan otot rektus abdominis dengan bentuk yang lebih tinggi. Sampai
sekarang mereka tidak membentuk massa otot yang berbeda dan memiliki
penampilan metameric sederhana

Bagian-bagian besar otot bergaris pada tubuh ikan ada empat, yaitu:

a) Otot ocolomotor, yang terdapat pada mata berjumlah 3 pasang.


b) Otot hyppobrancial, terdapat pada dasar pharynx,rahang,hyloid, dan
lengkung insang (berfungsi sebagai pengembang)
c) Otot branchiomeric yang terdapat pada muka rahang dan lekung insang
(berfungsi sebagai pengkerut).otot yang bekerja terhadap rawan insang pada
hiu ialah kelompok otot branchial yang terdiri dari otot-otot
konstriktor,levator dan interekualia.

24
d) Otot appendiculeer yang berfungsi untuk menggerakkan sirip.

Pada daerah sirip berpasangan (sirip perut dan sirip dada), berfungsi untuk
pergerakan, juga sebagai alat untuk menyalurkan sperma dari ikan jantan kepada
betina pada golongan ikan Elasmobranchii, sehingga urat daging di sini pun
berfungsi sebagai pendorong sperma keluar.Otot sirip-sirip tunggal berfungsi untuk
menggerakkan sirip-sirip tersebut.Otot-otot permukaan pada sirip punggung dan
sirip dubur disusun sebagai pasangan otot protractor (penegang) dan retractor
(pengendur).Urat daging inclinator lateral dan urat daging erector di bagian depan
serta depressor di bagian belakang . Sirip ekor mempunyai gumpalan otot lateral
yang dihubungkan oleh otot pada bagian dasarnya.Otot ekor berfungsi
menggerakkan (dorsal flexor dan ventral flexor) dan mengembangciutkan seperti
kipas (flexor, interfilamental di antara jari-jari sirip).

E. Otot Dinding Tubuh Tetrapoda

Otot-otot aksial amphibia adalah peralihan antara ikan dan reptil. Otot-otot
epaksial, sekarang secara bersama disebut dorsalis trunci, bersifat konservatif;
myosepta masih ada dan hampir vertikal bukan bersudut, seperti pada ikan. Otot
hypaxial sama-sama primitif di ekor; di bagasi mereka lebih maju dan biasanya
diklasifikasikan dalam tiga kelompok. Grup subvertebral, yang terletak di bawah
proses transversum vertebra, memiliki massa kecil dan melenturkan tulang
belakang. Otot rektus abdominus (atau kelompok) berjalan memanjang di
sepanjang dinding tubuh ventral antara dua ikat pinggang. (Ini meluas ke anterior
ke korset dada sebagai rektus serviks pada semua kelompok hidup. Ini mungkin
merupakan kondisi sekunder yang dihasilkan dari pengurangan korset itu.) Rektus
abdominis ventroflexes tubuh dan mendukung visera. Grup lateral terletak di sisi
antara kelompok lain dan merupakan bagian yang paling dibedakan dari otot-otot
hypaxial. Itu pecah menjadi (biasanya) tiga lapisan seperti lembaran, masing-
masing memiliki serat yang berorientasi pada arah yang berbeda. Bersama-sama
mereka mendukung dan menekan dinding tubuh. Lapisan-lapisan, secara berurutan
dari luar, adalah otot miring eksternal, miring internal, dan transversus.
(Milton,1918:203)

25
Girdie panggul amfibi lebih kuat daripada ikan, tetapi karena mendapatkan
artikulasi dengan tulang belakang, amfibi tidak memerlukan dukungan otot.
Sebaliknya, korset dada tidak lagi berartikulasi dengan kepala dan tidak membentuk
artikulasi dengan tulang belakang. Beberapa otot, mungkin berasal dari bagian
oblique eksternal, berevolusi untuk memegang korset ini hingga ia trunk. Otot
hypobranchial dari amfibi, secara umum (Milton,1918:203)
1. pada hewan salamender

Gambar 23 struktur otot salamender

Sumber : Analysis Of Vertebrata Structure

26
Gambar 24 struktur otot

Sumber: Analysis Of Vertebrata Structure


Otot-otot aksial reptil dan mammal sama dalam desain dasar. Otot-otot
epaksial ekor, meskipun tanpa myosepta dan banyak berkurang jumlahnya, hampir
sama seperti pada amfibi, orang-orang dari daerah serviks juga relatif tidak
terspesialisasi tetapi cenderung membentuk lapisan di belakang kepala. Otot
epaksial dari trunkus menjadi sangat kompleks dan bervariasi dalam detail. Tiga
kelompok dibedakan: kelompok longisimus dorsi besar yang memiliki bundel
panjang dan mengisi semua kecuali bagian terdalam dari ruang antara duri saraf dan
proses transversa; kelompok iliocostalis yang lebih lateral dan memiliki ikatan
dengan ilium dan tulang rusuk; dan kelompok transverospinalis yang lebih kecil
yang terletak di bawah longissimus dorsi dan memilikisebuah komplek bundel
pendek yang bertali di antara centra, proses transversa, dan dasar duri saraf vertebra
yang berdekatan atau berdekatan.
Otot-otot hipaxial dari daerah serviks dan caudal mirip dengan amfibi,
meskipun sering dengan tendon yang lebih panjang. Pada trunkus, kelompok
subvertebral dari otot-otot hypaxial jauh berkurang, kecuali di daerah lumbar, dan
rektus abdominis dikeluarkan dari daerah toraks. Di belakang toraks, kelompok
lateral tetap dasarnya seperti untuk amfibi. Namun, yang lebih anterior, tulang
rusuk, yang sekarang membesar, menembus dan mengubah kelompok lateral otot.
Transversis dikeluarkan dari thorax dan obliques eksternal dan internal menjadi,
masing-masing, otot interkostal eksternal dan internal yang berkontribusi pada

27
fungsi baru ventilasi paru-paru. Dalam berbagai reptil-terutama kura-kura-ventilasi
dibantu oleh otot-otot lain yang unik.
Otot-otot bahu yang berasal dari kelompok lateral otot-otot hypaxial lebih
menonjol pada amniotes daripada pada amfibi. Yang utama di antara mereka adalah
serratus, yang membentang dari tulang rusuk ke tulang belikat untuk
menangguhkan toraks, selempang mode, dari korset; skapula levator, yang menarik
pundak ke depan; dan (pada mamalia dan beberapa reptil) rhomboideus, yang
mengangkat skapula dan mengikatnya ke toraks. (Milton,1974:204-205)
2. pada hewa buaya

Kadal besar (tetapi bukan kura-kura) menguntungkan untuk demonstrasi otot-otot


reptil. Batang burung pendek dan relatif kaku sebagai adaptasi untuk penerbangan.
Ekornya pendek dan lidahnya biasanya bertulang.Akibatnya, otot-otot aksial dan
hipobranchial jauh berkurang. Otot-otot Anggota Pektoral. Otot anggota badan
dada tetrapoda memiliki tiga sumber umum. Pertama, satu atau beberapa otot
disumbangkan oleh otot-otot cabang. Ini dipersarafi oleh saraf kranial atau serviks
dan diidentifikasi di bawah subpos berikutnya. Kedua, seperti yang disebutkan di
bawah pra anatomi otot komparatif subpos, beberapa otot disumbangkan oleh otot-
otot aksial. Ini dipersarafi oleh ventral rami saraf spinal yang tidak bergabung
dengan jaringan saraf di pangkal ekstremitas yang disebut pleksus brakialis.
Akhirnya, sebagian besar otot tetrapoda appen berasal langsung dari otot appuler
dicular ikan. Ini juga dipersarafi oleh ventral rami dari saraf tulang belakang, tetapi
masing-masing saraf ini bergabung dengan pleksus sebelum memasuki embel-
embel. Ketika saraf appendicular ikan muncul dari pleksus mereka, mereka
cenderung diatur dalam kelompok yang lebih dorsal yang berjalan ke massa dorsal
elevator sirip dan kelompok ventral yang berjalan dengan massa ventral dari depres
sirip. Otot apendikular tetrapoda dewasa banyak dan kompleks, namun dalam
embrio mereka berbeda dari massa dorsal dan lateral dalam rekapitulasi kondisi
piscine leluhur, dan pada dewasa (dengan beberapa pengecualian pada tungkai
belakang) banyak otot individu masih dapat diidentifikasi sebagai turunan dari
massa dorsal atau ventral oleh hubungannya dengan saraf yang muncul dari dorsal
atau bagian ventral dari pleksus masing-masing. Namun, dalam beberapa kasus,

28
fungsi perpanjangan leluhur (untuk turunan massa dorsal) dan fleksi (untuk turunan
massa lokal) menjadi terbalik. Homologi otot-otot tungkai dada terbentuk dengan
baik. Otot kelompok dorsal yang lebih besar dan lebih konstan adalah sebagai
berikut:
1. Latissimus dorsi, terdapat pada semua tetrapoda dan besar pada
mamalia, memanjang dari humerus ke dinding tubuh di belakang
korset. Ini melenturkan humerus.
2. Otot atau kompleks otot yang terletak di antara korset dan dinding
tubuh amfibi, reptil, dan burung menjadi subscapularis mamalia
yang kuat. Otot ini berputar, menyalurkan saluran, atau melenturkan
humerus sesuai dengan posisi di awal aksi. Otot utama teres, yang
membentang dari sudut pos terior skapula ke humerus dan
mengayunkan tungkai ke belakang, diyakini berdasarkan bukti
embriologis yang berasal dari subscapularis dengan pemisahan.
3. Skapula dorsalis amfibi adalah penculik lengan. . Ini bertahan di
kelas yang lebih tinggi dan biasanya membentuk dua atau lebih otot yang
disebut deltoids.
4. Dalam semua tetrapoda, triceps adalah ekstensor kuat dari lengan bawah.
(Milton,1918:204-205)

Gambar 25 struktur otot buaya

Sumber : Analysis Of Vertebrata Structure

29
F. Otot Hypobranchiale

Ketika otot-otot epaxial dan hypaxial dari satu sisi tubuh berkontraksi
bersama, tulang belakang tertekuk ke sisi itu. Di bawah faring, dari korset dada ke
rahang, adalah otot-otot yang diturunkan secara filogenetis oleh migrasi otot-otot
hipaxial yang awalnya terletak di bagasi. Karena posisi mereka, mereka disebut otot
hipobranchial. Persarafan mereka oleh saraf kranial kedua belas dan oleh rami
ventral dari saraf serviks menunjukkan asal posterior mereka.
Ada bukti dari embriologi hiu bahwa otot sirip, atau otot usus buntu,
terbentuk sebagai perpanjangan dari otot-otot hypaxial dinding tubuh. Ini mungkin
kondisi primitif. Namun, pada tetrapoda, otot-otot usus buntu terbentuk dari
mesenkim yang diturunkan, setidaknya dalam Bagian Otot dan Organ Listrik, dari
nypomere. Inervasi adalah dengan ventral rami spi ne nyponmere memiliki turunan
otot yang penting selain e ypxldi dan otot appenaicular yang telah dicatat. Pada
Anda nypaN membesar untuk menutup rongga coelomic.(Milton,1918:197-198)

Gambar 26 Struktur Otot Hypobranchiale

Sumber: Analysis Of Vertebrata Structure

30
G. Otot Lingua dan Otot Estrentik Bola Mata

Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan meminjam. Berfungsi
untuk:

1. sebagai pengecoran indera / perasa (papila)

2. mengaduk makanan di dalam rongga mulut

3. membantu proses penelanan

4. membantu menyelamatkan mulut

5. membantu bersuara / berbicara

Adapun otot-otot pada lidah, yaitu :


a) Otot-otot ekstrinsik
1. Musculus genioglossus
Fungsi : menarik turun lingual ; bagian posterior menjulurkan lingua keluar,
memajukan dan menekan lidah.
Inervasi : N. hypoglossus
2. Musculus hypoglossus
Fungsi : menarik lingua turun dank e belakang, retraksi dan menekan lidah.
Inervasi : N. hypoglossus
3. Musculus styloglossus
Fungsi : menarik lingua ke belakang dan mengangkatnya untuk membentuk
alur guna menelan.
Inervasi : N. hypoglossus
4. Musculus palatoglossus
Fungsi : mengangkat bagian posterior lingua.
Inervasi : radix cranialis (n. cranialis XI lewat ramus pharyngealis, n.
cranialis X, dan plexus pharyngeus)
5. Aponeuris palatum

31
b) Otot-otot instrinsik
Terbatas pada lingua dan tidak melekat pada tulang.
1. Musculus longitudinalis superior
Fungsi : retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah,
menurunkan ujung lidah, apex linguae
Inervasi : N. hypoglossus
2. Musculus longitudinalis inferior
Fungsi : retraksi dan melebarkan lidah, mengangkat ujung lidah,
menurunkan ujung lidah, apex linguae
Inervasi : N. hypoglossus
3. Musculus transversus linguae
Fungsi : untuk menyempitkan lidah, memanjangkan lidah bersama-sama
dengan musculus verticalis linguae
Inervasi : N. hypoglossus
4. Musculus verticalis linguae
Fungsi : untuk melebarkan lidah

Gambar 27 Struktur Otot Bola Mata


Sumber : Analysis Of Vertebrata Structure
Otot mata ekstrinsik berkembang dari myotome kepala seperti pada vertebrata
lainnya. Namun, jumlah dan posisi mereka sedemikian rupa sehingga menyulitkan mereka
dengan otot analog di kelas lain.
Otot-otot ikan jawed lebih maju, tetapi tetap kurang kompleks daripada tetrapoda.
Otot aksial dibagi menjadi bagian epaxial dan hypaxial oleh septum lat eral. Rusuk

32
punggung, jika ada, terletak di septum ini. Myomeres, meskipun lurus di dalam embrio,
menjadi lebih miring daripada di cyclostoma. Pada beberapa ikan, untaian jaringan
penghubung memanjang dari myoseptum ke myoseptum, sehingga membentuk tendon
yang mungkin menjadi kaku oleh tulang. Tendon longitudinal yang kuat ditemukan di ekor
ikan tertentu.
Otot hipobranchial seperti tali memanjang dari korset dada ke lengkung visceral.
Salah satunya, coracoman- dibularis, membantu membuka rahang. Otot-otot hypobranchial
telah menjadi berbeda dari otot-otot hypaxial dari mana mereka berevolusi, tetapi mereka
mempertahankan orientasi longitudinal yang dipaksakan oleh migrasi ke depan mereka.
(Milton,1918:200)

Gambar 28 Struktur Otot


Sumber : Analysis Of Vertebrata Structure
Girdle ikan terletak dengan kuat di dalam otot-otot aksial. Otot-otot usus buntu
telah berevolusi dengan sirip Anatomi Komparatif Otot dan dibagi menjadi massa dorsal
ekstensor (atau penculik, atau levator - semua istilah ini digunakan) yang menggerakkan
sirip ke atas atau ke depan, dan massa ventral yang sering bercampur (adduktor, depresor)
yang memindahkannya ke bawah atau mundur, otot-otot ini, yang mungkin agak terbagi,
memiliki asal-usul pada ikat pinggang dan fasia yang berdekatan dan masukkan pada radial
sirip.

33
Morfologi faring dari beberapa hiu menunjukkan bahwa ikan anestestral, yang
memiliki lengkung visceral homogen, memiliki otot cabang sederhana dan serial. Secara
superfisial, konstriktor dorsal dan ventral seperti lembaran tampaknya hampir kontinu pada
area insang. Dia menekan faring. Serangkaian levator berlari dari fasia di atas faring ke
beberapa lengkungan dan berfungsi untuk membakar batang insang. (Otot-otot
hipobranchial menyalahi peran pelengkap menekan kerangka faring.) Serangkaian
adduktor yang lebih dalam menutup sudut internal setiap lengkung visceral yang
berbentuk. Adductor yang menutup sudut tengah antara elemen epibranchial dan
cacobranchial mungkin adalah yang paling penting dan adduktor ventral yang paling tidak
penting. Keteraturan dari pola lubang anus ini banyak berubah di antara berbagai ikan yang
bertahan hidup sesuai dengan jenis suspensi rahang, mekanisme makan, dan ada atau tidak
adanya spiral dan operculum. Otot dari dua lengkungan pertama adalah yang paling
terspesialisasi. Levator dipertahankan untuk mengangkat tulang rawan palatoquadrate
(kecuali pada beberapa ikan autostylic). Adduktor tengah lengkung mandibula jauh
diperbesar untuk menjadi adduktor mandibula, yang menutup rahang. Konstriksi ventral
dari lengkung mandibula dan hyoid membentuk otot intermandibularis seperti lembaran,
yang terletak di antara mandibula dan meningkatkan warna moutn. Otot lengkung kedua,
mandibula penekan, membuka rahang, dan otot lengkung kedua lainnya menggerakkan
opercuum pada ikan bertulang, Otot lengkungan cabang relatif. Otot cabang dari insang
Osicntny biasanya dikurangi menjadi sisa konstriktor ventral.
Ikan memiliki enam otot mata ekstrinsik. Empat otot rektus (anterior, posterior,
Superior, inferior) memiliki orgin yang berdekatan di bagian posterior atau oroit. Ini
membusuk mata di sekitar sumbu longitudinal dan vertica Otot miring superior dan inferior
memiliki asal-usulnya jauh di bagian depan dari orbit dan berotasi di sekitar sumbu
optiknya (sumbu transversal kepala). otot kita (anterior, superior, inferior recti, dan inferior
oblique) berasal dari myotome premandibular dan diinduksi oleh saraf kranial ketiga.
Miring superior adalah berasal dari myotome mandibula dan dipersarafi oleh saraf kranial
keempat. Rektus posterior berasal dari miotom mandibula dan hy oidean dan dipersarafi
oleh saraf kranial keenam

H. Otot Apendikuler

Otot apendikuler berfungsi untuk menggerakkan sirip. Pada daerah sirip


berpasangan (sirip perut dan sirip dada), otot-ototnya melanjutkan diri ke dinding
tubuh, terjadi perlekatan ikatan otot hypaksial dari beberapa myomer yang

34
berurutan kelompok yaitu abductor (untuk menegakkan )dan adductor (untuk
mengembangkan), dengan beberapa tambahan seperti lembaran otot tipis yang
diantara jari-jari sirip (untuk melipat)dan otot yang menegang dan menggerakkan
girdle.
Dalam beberapa hal, sirip berpasangan selain berfungsi untuk pergerakan
juga sebagai alat untuk menyalurkan sperma dari ikan jantan kepada betina pada
golongan ikan Elasmobranchii sehingga otot disini pun berfungsi sebagai
pendorong sperma keluar. Otot sirip-sirip tunggal berfungsi untuk menggerakkan
sirip-sirip tersebut. Otot-otot permukaan pada sirip punggung dan sirip dubur
disusun sebagai pasangan otot protractor (penegang) dan retractor (pengendur).
Sirip ekor mempunyai gumpalan otot lateral yang dihubungkan oleh otot pada
bagian dasarnya. Otot ekor berfungsi menggerakkan (dorsalflexsor dan ventral
flexor) dan mengembangciutkan seperti kipas (flexor, interfilamental diantara jari-
jari sirip).
Pada kepala ikan, otot berhubungan terutama dengan rahang dan tulang
lengkung insang. Otot ini mempunyai dua komponen, yaitu komponen urat daging
permukaan (superficialis)dan komponen otot dibagian dalam.

Gambar 29 Bagian Otot Pada Pisces

Sumber: Academia.Edu

35
Gambar 30 Struktur Otot Apendikules

Sumber : Academia.Edu

Pada vertebrata sistem rangka terdiri dari dua bagian yaitu rangka sumbu
(axial) dan rangka apendikuler . Rangka axial terdiri dari tulang tengkorak
(cranium), tulang belakang (columna vertebratalis), tulang dada (sternum), dan
tulang rusuk (costae). Rangka apendikuler terdiri dari tulang gelang bahu (pectoral)
dan tulang gelang panggul (pelvis). Pada tulang gelang bahu terdapat tulang-tulang
ekstrimitas depan dan pada tulang gelang panggul terdapat tulang-tulang
ekstrimitas belakang. Anatomi Otot Komparatif subpos,beberapa otot-otot aksial.
Ini dipersarafi oleh ventral rami saraf spinal yang tidak bergabung dengan jaringan
saraf di pangkal ekstremitas yang disebut pleksus brakialis. Akhirnya, sebagian
besar otot tetrapoda appen berasal langsung dari otot appuler dicular ikan. Ini juga
dipersarafi oleh ventral rami dari saraf tulang belakang, tetapi masing-masing saraf
ini bergabung dengan pleksus sebelum memasuki embel-embel.

Ketika saraf appendicular ikan muncul dari pleksus mereka, mereka


cenderung diatur dalam kelompok yang lebih dorsal yang berjalan ke massa dorsal
elevator sirip dan kelompok ventral yang berjalan dengan massa ventral dari depres

36
sirip. Otot apendikuler tetrapoda dewasa banyak dan kompleks, namun dalam
embrio mereka berbeda dari massa dorsal dan lateral dalam rekapitulasi kondisi
piscine leluhur, dan pada dewasa (dengan beberapa pengecualianpada tungkai
belakang )banyak otot individu masih dapat diidentifikasi sebagai turunan dari
massa dorsal atau ventral oleh hubungannya dengan saraf yang muncul dari dorsal
atau bagian ventral dari pleksus masing-masing. Namun,dalam beberapa kasus,
fungsi perpanjangan leluhur (untuk turunan massa dorsal) dan fleksi (untuk turunan
massa lokal )menjadi terbalik ( Milton,1918: 207). Adapun jenis jenis rangka,

yaitu:

1. Skeleton Axial

Skeleton axial primitiv tersusun oleh notokord yang dapat ditemukan pada
perkembangan awal pada semua chordate yang selanjutnya digantikan oleh
columna vertebratalis. Skeleton axial terdiri dari tulang tengkorak, columna
spinalis, vertebrae, corpus dan sentrum, costae (rusuk), dan sternum.

2. Otot Apendikuler

Skeleton apendikuler dibangun oleh gelang pectoral dan gelang pectoral


padanya melekat ekstremitas depan yang dapat berupa rawan dan tulang. Gelang
pelvic padanya melekat ekstremitas belakang juga dapat berupa rawan atau tulang.
Tulang anggota gerak terdiri atas meliputi tulang lengan atas (humerus), tulang
hasta (ulna), tulang pengumpil (radius), tulang pangkal tangan (karpus), tulang
telapak tangan (metarcarpus), dan jari tangan (falang). (Nurhayati, 2004)
Tulang hasta terletak satu garis dengan kelingking, sedangkan tulang
pengumpil terletak satu garis dengan ibu jari. Tulang anggota gerak bawah meliputi
tulang paha (femur),tulang tempurung lutut (patella), tulang betis (fibula), tulang
kering (tibia), tulang pangkal kaki (tarsal), tulang telapak kaki (metatarsus), dan
tulang jari kaki (falang). Tulang-tulang tungkai meyangga tubuh untuk berdiri
sehingga daapt bebas bergerak. (Syamsuri, 2004)
Struktur rangka pisces terjadi atas 2 bagian, yaitu rangka aksial dan rangka
apendikular. Rangka aksial pisces terdiri dari tulang-tulang tengkorokan( terdiri

37
180 tulang), dan kolumna vertebralis. Tulang-tulang tempurung kepala terdiri atas
cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat beberapa pasang organon
sensoris (olfactory,optic, auditory) dan skeleton viceralis, yang merupakan bagian
pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk mekanisme.
Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna vertebralis,
oleh karena itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya terdapat pada
tulang premaxillary dentary, vomer dan tulang palatine (Jasin, 1984).
Rangka apendikuler tersusun dari gelang pectoral dan gelang pelvis. Gelang
pelvis. Gelang pectoral pada ikan bertulang terdiri dari korakoid dan skapula yang
biasanya tereduksi. Struktur dari tulang membran (tulang dermal) meliputi
klavikula yang tereduksi, kleitrum dan supra kleitrum. Gelang pelvis pada ikan
terdiri dari keping-keping pelvis bertulang rawan yang bersendian dengan sirip
pelvis. Pada ikan bertulang rawan, keping-keping tersebut bertemu dibagian tengah
membentuk simfisis pubis ( Tenzer, dkk, Tanpa tahun)

I. Otot Branchiomeric
Otot branchiomeric yang terdapat pada muka, rahang dan lengkung insang
(berfungsi sebagai pengkerut). Otot yang bekerja terhadap rawan insang pada hiu
ialah kelompok otot branchial yang terdiri dari otot-otot konstriktor, levator, dan
interakualia. (Nugroho.2011).

38
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem integumen merupakan sistem pelindung tubuh yang terdiri dari kulit
yang sesungguhhnya serta berbagai modifikasinya atau derivatnya.integumen pada
ikan adalah kulit dan derivatnya.kulit merupakan pelindung tubuh yang terdiri dari
dua lapisan yakni lapisan epidermis atau lapisan terluar dan lapisan dermis atau
lapisan dalam. Derivet integumen terdiri dari: kelenjar dan sisik.
Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya
kontraksi.Otot sebuah jaringan yang berfungsi sebagai alat gerak.Otot dapat
berkontraksi karena adanya rangsangan.Otot terdiri dari beberapa macam yaitu:
1.Otot lurik
Adalah sejenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan digunakan
Untuk pergerakan.
2.Otot polos
Otot ini terdapat pada saluran pencernaan,dinding pembuluh darah dan
Saluran pernapasan.
3.Otot jantung
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
Secara keseluruhan,Otot dinding yang terdapat pada tubuh ikan bentuknya
bergaris yang terdiri dari kumpalan blok Otot atau urat daging.bagian-bagian besar
otot bergaris pada tubuh ikan ada empat,yaitu:
a.Otot ocolomotor,yang terdapat pada mata berjumlah 3 pasang.
b.Otot hyppobrancial,terdapat pada dasar pharynx,rahang,hyloid dan lengkung
insang.
c.Otot branchiomeric yang terdapat pada muka rahang dan lengkung insang.
d.Otot appendiculeer,yang berfungsi untuk menggerakkan sirip.

B. Saran
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita
semua,terutama bagi yang membacanya.walaupun banyak kekurangan dan

39
informasi yang kami dapat mudah-mudahan bisa berguna dan bermanfaat bagi kita
serta menambah ilmu kita dan untuk makalah kedepannya agar lebih baik lagi.

40
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Nail A. 2012. BIOLOGY Eight Edition. Jakarta : Erlangga

Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Gartner, leslie P. 1943. Color Atlas And Text of HISTOLOGY seventh edition.
Philadelphia: Woltes Kluwer

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 2. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum

Hildebrand, Milton. 1918. Analysis of Vertebrata Structure. New York: John and
Sons, Inc.

Ridha, Rafi M. Sistem integumen struktur, fungsi, histologi hewan dan manusia.
Diakses melalui laman

https://www.academia.edu>sistemintegumensturktur,fungsi,histologihew
andanmanusia.

Yogi. 2016. Sistem Integumen Epidermis dan Dermis. Diakses melalui laman

https://www.biologiedukasi.info/sistemintegumenepidermisdandermis.

41

Anda mungkin juga menyukai